Penulis: Panji Romadhon

  • Tetap Halalbihalal Ditengah Pandemi, Pemkab Serang Terapkan Protokol Kesehatan

    Tetap Halalbihalal Ditengah Pandemi, Pemkab Serang Terapkan Protokol Kesehatan

    SERANG, BANPOS – Ditengah pandemi Covid-19, Pemkab Serang tetap menjaga tradisi halalbihalal pada awal masuk kerja setelah libur idul Fitri. Silaturahmi yang dilakukan pun digelar secara sederhana dengan protokol kesehatan yang ketat di Pendopo Bupati Serang, Selasa (26/5).

    Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Entus Mahmud Sahiri, halalbihalal bersama Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah digelar hanya melibatkan pejabat eselon II dan eselon III.

    “Silaturahmi halalbihalal berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun ini tidak melibatkan semua pegawai,” ujat Entus.

    Lebih lanjut, sesuai peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (PAN-RB), pejabat tinggi hingga eselon III diwajibkan hadir setiap jam kerja, tidak melakukan work from home (WFH).

    “Setelah halalbihalal, para ASN kembali ke instansinya masing-masing,” tuturnya.

    Halalbihalal ini juga, lanjut Entus, untuk memastikan para pejabat eselon II dan III, sudah masuk kerja pasca Idul Fitri. Sebab, kebijakan Pemkab Serang, tidak boleh ada ASN yang mudik atau tidak boleh ada yang cuti.

    Pantauan di lokasi pada proses halalbihalal, sebelum memasuki Pendopo Bupati Serang, para pejabat diharuskan mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, pengecekan suhu tubuh dan memakai masker. Kemudian bersalaman dilakukan tidak berjabat tangan.

    “Protokol kesehatan dilakukan ketat dan menjaga jarak,” tandasnya. (MUF)

  • Merayakan Kemenangan di Tengah Pandemi Covid-19

    Merayakan Kemenangan di Tengah Pandemi Covid-19

    Setelah ibadah Ramadhan berakhir dengan ditandai kumandang takbir warga saling menyapa dengan ucapan: “semoga kita termasuk orang orang yang kembali kepada fitrah dan meraih kemenangan”. Ucapan itu adalah ungkapan kemenangan setelah lulus dari ujian berpuasa sebulan penuh: menahan diri dari hasrat biologis dengan meningkatkan kualitas ibadah dan kesalehan sosial. Kemenangan ini sejatinya dikukuhkan dengan internalisasi nilai-nilai Ramadhan dan lahirnya nilai nilai tersebut dalam kehidupan nyata di masyarakat.

    Nilai dan amaliah Ramadhan seseorang diterima atau tidak dapat dilihat pada perilakunya setelah Iedul Fitri. Bagi setiap muslim yang terus mengamalkan nilai dan amaliah Ramadhan pasca Iedul Fitri, maka termasuk orang yang sukses meraih kemenangan. Nilai dan amaliah dimaksud meliputi: budaya disiplin, budaya bersih, budaya belajar, budaya berbagai, dan budaya bela beli.

    Budaya disiplin tercermin dari ketepatan waktu dan kepatuhan terhadap hukum dan aturan. Sepanjang Ramadhan seorang muslim disiplin mengatur waktu sesuai jadwal sholat; mulai sahur dan disiplin subuh berjamaah, berbuka dan maghrib berjamaah hingga sholat Isya dan tarawih berjamaah. Muslim yang berpuasa juga taat aturan dengan tidak makan dan minum di siang hari. Hal ini dilakukan atas dasar iman dan mengharapkan ridho Allah. Budaya disiplin dengan berpuasa ini diteruskan pada bulan Syawal. Dari Abu Ayyub Al-Anshori, Nabi Saw bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia telah berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164)

    Budaya disiplin waktu dan taat aturan ini terus dilatihkan dengan puasa sunah bulan purnama pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah; puasa hari Senin dan Kamis setiap pekan; atau puasa Nabi Dawud yang berpuasa dan berbuka secara bergantian sepanjang tahun. Implikasi dari budaya disiplin dengan berpuasa ini adalah kesehatan mental zuhud bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Disiplin menjadi modal kita keluar dari situasi darurat Covid-19.

    Setiap muslim yang rajin berpuasa menata hidupnya berdasarkan jadwal sholat. Setiap melaksanakan sholat ia selalu menjaga kebersihan diri pakaian dan tempat ibadahnya. Menjaga kebersihan diri dengan berwudhu secara sempurna dan mandi serta menggunakan parfum yang wangi. Ia terus menjaga budaya bersih sehingga terpelihara dari segala penyakit termasuk virus Covid-19. Kepeloporan dalam menjaga kebersihan diri itu meliputi pemenuhan kebutuhan air bersih dan perlengkapan lain yang dibutuhkan. Budaya bersih ini menyadarkan masyarakat yang tidak sehat batuk flu pilek dan bersin untuk tidak ke Masjid dan menggunakan masker ketika keluar rumah sehingga tidak berpotensi menularkan virus kepada orang lain.

    Kebaikan lain yang dilatihkan sepanjang Ramadhan adalah membaca dan mempelajari Al Qur’an. Umat Islam sangat antusias mendaras Al Qur’an pada bulan Ramadhan yang dikenal sebagai bulan Al Qur’an. Orang yang sukses meraih kemenangan pasca Ramadhan meneruskan budaya belajar dan mempelajari isi kandungan Al Qur’an itu sesuai riwayat dari Anas bin Malik Nabi bersabda: “Terangi rumah kalian dengan sholat (sunah) dan bacaan Al Qur’an” (HR. Al Baihaqi).

    Al Qur’an dibaca setiap sholat dan sesudah sholat khusuk sholat Maghrib jelang ‘Isya dan sholat subuh hingga waktu syuruq. Dengan budaya baca dan mempelajari isi kandungan Al Qur’an ini maka umat Islam menjadi pelopor karakter cerdas yang mampu merespon informasi secara kritis dan konstruktif. Hal ini menjadi modal utama umat Islam tidak mudah percaya apalagi menyebarkan berita bohong hoax vandalisme dan ungkapan yang mengandung unsur kebencian.

    Pelajaran lain dari latihan berpuasa sepanjang Ramadhan adalah merasakan secara langsung kehidupan masyarakat miskin yang lapar dan haus. Tidak makan dan minum bagi orang yang berpuasa berbatas waktu dengan jadwal Maghrib. Sebaliknya, kelaparan bagi mereka yang miskin tidak memiliki kepastian berakhir. Latihan ini melahirkan sikap empati dan kepedulian terhadap sesama dengan gerakan berbagai. Mulai berbagi makanan, paket sembako, hingga penggalangan dana untuk membuka usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat terdampak Covid-19. Empati dan kepedulian sosial juga terlihat pada perilaku anti korupsi dan memastikan seluruh bantuan jaring pengaman sosial tersalurkan kepada yang berhak.

    Kepedulian ini terus dirawat dengan melembagakan gerakan amal umat menghimpun zakat infak sedekah dan wakaf. Gerakan sedekah yang paling sederhana adalah menyisihkan jatah alokasi anggaran makan siang (saat berpuasa) untuk membantu fakir miskin dan anak terlantar. Gerakan berbagi makanan di lingkungan warga mencegah terulangnya peristiwa kematian anggota keluarga miskin akibat kelaparan di masa Pandemi Covid-19.

    Tradisi lain di bulan Ramadhan adalah peningkatan konsumsi untuk sedekah. Peningkatan konsumsi memiliki manfaat ganda. Konsumsi untuk sedekah membantu masyarakat yang memiliki daya beli rendah. Di sisi lain meningkatkan kegiatan produksi yang berimplikasi pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan tabungan masyarakat. Manfaat peningkatan konsumsi menjadi berlipat ganda ketika disertai bela beli terhadap produk barang dan jasa dari warga sekitar. Misalnya, dalam pembayaran zakat fitrah. Jamaah membeli beras dari unit bisnis milik Masjid. Beras masjid diperoleh dari hasil aset wakaf sawah yang dikelola riungan tani warga sekitar. Kemudian zakaf fitrah dibagikan kepada kelompok keluarga miskin yang membutuhkan. Dengan demikian sirkulasi uang barang dan jasa berputar dari oleh dan untuk masyarakat sehingga terciptalah demokrasi ekonomi sebagai jalan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

    Demikian lah cara kita merayakan kemenangan Iedu Fitri pada masa Pandemi. Piala kemenangan Ramadhan ini dapat dinikmati terus hingga Ramadhan tahun depan. Semoga dengan membudayakan kedisiplinan, kebersihan, kecerdasan dalam menyikapi persoalan, kepedulian dan bela beli itu dalam kehidupan nyata kita dapat mengatasi dampak Covid-19 dan sukses memasuki masa “new normal” pasca Pandemi.

    Wallahu a’lam.

    **Ketua Satgas Covid-19 MUI Provinsi Banten

  • Tragedi Lebaran, Duel Melawan Paman Mantan Istri Berujung Maut

    Tragedi Lebaran, Duel Melawan Paman Mantan Istri Berujung Maut

    MALINGPING, BANPOS – Entah apa alasan MS (52) hingga nekat menyerang R (45) paman mantan istrinya. Namun, walaupun sudah berbekal nekat dan membawa golok, nahas bagi MS harus tewas pada saat hari raya ditangan lawannya.

    Menurut keterangan yang dihimpun BANPOS, MS diduga sering kambuhan mengamuk.

    R sendiri mengaku, sejak MS cerai dengan S yang merupakan keponakannya. Dirinya sering diancam oleh MS.

    Saksi mata kejadian, Hastim, menyatakan, peristiwa mengerikan tersebut terjadi pada saat dirinya sedang bersilaturahmi lebaran di rumah R.

    Menurutnya, saat itu sekitar zuhur, saat tengah berbincang dengan R, tiba-tiba MS yang membawa golok datan dan berteriak mengancam membunuh R.

    “Saat saya sedang bertamu ke rumah R, sekitar zuhur itu R ngobrol kekhawatirannya selalu diancam MS. Baru usai bicara gitu, tiba-tiba M datang bawa golok sambil ngecacang mau membunuh Roh, saya langsung jagain pintu, namun gak kebendung, saya juga kena pukul M,” kata Hastin, Minggu (24/5).

    Setelah tidak mampu melerai, ia langsung lari ke luar rumah minta tolong tetangga, “Saat saya lari keluar minta bantuan, pintu rumah langsung dikunci oleh M dari dalam. Di dalam itu akhirnya terjadi duel sengit. Dalam duel itu M pakai senjata golok dan R bertahan dengan menggunakan besi linggis pencabut paku,” terangnya.

    Saat warga berdatangan, R berhasil mencekik leher MS dan selanjutnya sempat berkali-kali memukulkan linggis tersebut ke kepala hingg MS roboh terkapar. “Iya, di sekujur kepala dan leher penuh darah, M meninggal saat di rumah sakit,” ujar saksi lain menambahkan.

    Kepada BANPOS, Kepala Desa (Kades) Cipeundeuy, Hambali mengatakan, bahwa peristiwa sering ngamuknya korban itu sudah berlangsung lama, diketahui sejak korban bercerai dengan istrinya itu. “Iya kalau korban itu suka marah-marahnya sih saya dengar sudah lama dirasakan warga Curug, dan yang jadi incaran utamanya itu R, paman istrinya, mungkin faktor kesal,” jelas Hambali.

    Dijelaskan, bahwa korban sudah lebih lima tahun tinggal di desanya, tapi masih ber KTP Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, DKI. “Biasanya dia tiga empat hari pulang balik ke Jakarta, nggak tau saya usahanya mah, dan menikah dengan warga saya dan sudah punya anak. Sekarang saya harus ke Rangkas nganter saksi mau BAP kasus ini, karena ini dilimpahkan di Polres,” jelasnya.

    Terpisah, Kapolsek Malingping, Kompol Refirmanufuru membenarkan peristiwa tersebut dan kasusnya sudah dilimpahkan ke Polres Lebak. ” Ya benar, itu kasus pembunuhan. Sudah ditangani Polres, dan sudah olah TKP,” paparnya. (WDO/PBN)

  • Membanggakan, Bocah Asal Kota Serang Juara Tilawah dan Tahfiz Qur’an se-Indonesia

    Membanggakan, Bocah Asal Kota Serang Juara Tilawah dan Tahfiz Qur’an se-Indonesia

    SERANG, BANPOS – Berawal dari keinginan orangtua agar anaknya berani dan percaya diri, tidak disangka Muhammad Faris Fabregas Dhiaulhaq (5), murid Taman Kanak-Kanak (TK) Islam Jannah Qur’an Kota Serang, Provinsi Banten, dinobatkan sebagai juara 1 lomba tilawah (baca) quran dan juara 2 untuk lomba tahfiz (hafal) quran pada Festival Ramadan 1441 H yang diselenggarakan oleh lembaga haji dan umroh Pakem Tours Real Travel se- Indonesia, sejak, 30 April-20 Mei 2020.

    Kepastian tersebut diketahui, setelah panitia mengumumkan para pemenang lomba yang dishare melalui media sosial (medsos) Fanspage Facebook Pakem Tours Haji – Umrah dan Haji Plus dan Instagram realpakemtours, pada Jumat (21/5). Atas capaian cemerlang tersebut, Faris berhak mendapatkan tropi, sertifikat dan uang pembinaan dari pihak panitia penyelenggara, Pakem Tours Real Travel.

    Ibunda Faris, Mawar Sari, mengaku tak percaya anak sulungnya berhasil menjadi juara pada lomba tersebut. Semula, ia hanya ingin mengikutsertakan Faris pada Festival Ramadan Pakem Tours Real Travel, untuk menguji mental anaknya, agar berani dan lebih percaya diri tampil di publik.

    “Kaget dan tidak percaya ketika melihat instagram suami saya, foto Aa Faris juara satu tilawah dan juara dua tahfiz,” ungkapnya.

    Untuk memastikan, ia mengknfirmasi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp kepada guru Faris, Bunda Rika dan adik iparnya, Dina, untuk mengecek di instagram dan fanspage facebook real pakem. Karena, kata dia, yang mengunggah video rekaman lomba tersebut adalah gurunya.

    “Ternyata benar anak saya jadi juara. Saya langsung sujud syukur,” ujar Mawar dengan mimik bahagia bercampur sedih.

    Sangat beralasan bila Mawar merasa terkejut dengan prestasi gemilang yang dicapai putra sulungnya tersebut. Mengingat, pesertanya diikuti dari berbagai daerah se Indonesia. Apalagi, ini adalah lomba kali pertama yang dikuti Faris, sehingga ia tidak bisa membaca kemampuan para peserta lainnya.

    “Alhamdulillah ini kado lebaran terindah di penghujung Ramadan. Bagi saya, ini bonus dari Allah. Hasil ini juga tentunya memotivasi Aa Faris dan juga kami sebagai orangtua Faris, untuk lebih giat lagi belajar Al-Qur’an,” tuturnya.

    Meski demikian, ia belum mengetahui persis terkait berapa jumlah poin yang diperoleh Faris. Mawar menjelaskan, penilaian peserta lomba dibagi dua, yakni 60 persen penilaian dari dewan juri dan 40 persen penilaian melalui medsos instagram dan facebook.

    “Jadi, kemenangan Aa Faris ini juga berkat doa dan dukungan semua orang wabil khusus, keluarga besar saya, tetangga, keluarga besar TK Islam Jannah Qur’an, keluarga besar Rumah Dunia, dan teman-teman suami saya yang tak bisa saya sebutkan satu-persatu. Berkat kalian semua, Aa Faris jadi juara tilawah dan tahfidz tingkat nasional,” pungkasnya.

    Untuk rincian penilaian melalui medsos, dihitung dari berapa like (suka), view (nonton) dan share (dibagikan). Like 1-100= 2 poin, view 1-100= 1 poin dan share 1-20= 2 poin.

    Kebahagiaan serupa pun dirasakan oleh Kepala Yayasan TK Islam Jannah Quran Ummi Ema Nurmawati. Sebab, anak didiknya tersebut telah mengharumkan nama sekolah khususnya, umumnya Kota Serang, Banten.

    “Alhamdulillah kami senang pastinya dan bangga, karena Aa Faris sudah mengharumkan nama TK Islam Jannah Qur’an. Saya optimis, kedepan Aa Faris pasti akan lebih baik lagi,” ujar Ema.

    Sebelumnya, ia juga memprediksi Aa Faris akan mampu bersaing untuk merebut gelar juara. Benar saja prediksinya menjadi kenyataan, Faris berhasil menjadi juara.

    “Setelah Ummi melihat peserta lain seusia Aa membaca Al-Qur’an, seperti yang sudah Ummi sampaikan ke Ummi Aa, insyaa Allah Aa bisa masuk (juara), dan Ummi pribadi yakin Aa dapat juara. Ternyata doa Ummi diijabah, Aa Faris juara,” ungkapnya.

    Karena itu, pihak Yayasan TK Islam Jannah Qur’an berjanji akan membina bacaan dan hafalan Alquran Faris secara intensif, agar kemampuannya semakin mahir dan mutqin Al-Qur’an.

    “Seperti janji saya kepada Ummi Aa, memenuhi keinginan Aa Faris untuk tetap bisa menghafal quran di kelas tahfidz/TPQ Jannah Quran program beasiswa,” pungkasnya.

    Diketahui, ada beberapa cabang lomba yang diadakan untuk kategori usia 5-6 tahun dan 7-12 tahun. Yakni lomba hikayat nabi dan rasul, adzan, ceramah berbahasa daerah, tilawah, tahfiz, dan shalawatan ibu-ibu majelis ta’lim dengan total 186 peserta. Ratusan peserta itu berasal dari Banten, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku Utara, Papua, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.

    Faris mengikuti dua cabang lomba yakni tilawah dan tahfiz usia 5-6 tahun, dan berhasil menjadi juara satu tilawah setelah menyingkirkan tujuh peserta se-Indonesia. Untuk juara dua tilawah, direbut oleh Hilal Faturrahman (Jayapura) dan untuk peringkat ketiga ditiadakan oleh pihak panitia.

    Sedangkan untuk lomba tahfiz (hafal) Qur’an, Faris menjadi juara dua setelah mampu bersaing dengan 46 peserta se-Indonesia. Untuk lomba hafalan Quran, Faris hanya ada kesalahan khafi (samar-samar) sehingga meraih juara kedua. Untuk juara 1 tahfiz direbut Abiezzar Rayyan Al Adha asal Samarinda, dan juara 3 jadi milik Alya Zafirah Azzahra asal Makassar. (MUF)

  • Warga RT 04 GPA Gelar Salat Id di Jalan Rumah

    Warga RT 04 GPA Gelar Salat Id di Jalan Rumah

    SERANG, BANPOS – Guna melancarkan ibadah sunah salat Idul Fitri, namun tetap menjaga agar tidak terjadi kerumunan massa yang membeludak akibat penuhnya jamaah di masjid dan musala sekitar.

    Warga di lingkungan RT 04/RW 04, Kompleks Griya Permata Asri, Kelurahan Dalung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang menyelenggarakan kegiatan Salat Idul Fitri di sekitar tempat tinggal atau di jalan di lingkungan RT tersebut.

    Hal itu sengaja dilaksanakan dengan alasan, pada masa pandemi korona sekarang ini, masyarakat diimbau melaksanakan salat sesuai protokol kesehatan, seperti menjaga jarak fisik (physical distancing).

    Pantauan, warga RT 04/RW 04 sudah melakukan persiapan sejak pukul 04.50 WIB. Mulai pemasangan alas untuk salat hingga menyiapkan perangkat penunjang pelaksanaan Salat Idul Fitri.

    Sementara, para jamaah yang merupakan warga RT 04 mulai berdatangan sekitar pukul 05.30 WIB. Alunan takbir dan tahmid terus dikumandangkan jamaah. Sedangkan, jamaah lain terus berdatangan ke lokasi. Warga antusias, meski sarana salat serba terbatas. Sekitar pukul 06.30 WIB, pelaksanaan Salat Idul Fitri dimulai dan dilanjutkan dengan khutbah.

    Ketua RT 04 Roni Hermawan, mengatakan, pelaksanaan Salat Idul Fitri di gang kompleks tersebut, merupakan aspirasi masyarakat. Hal itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sehubungan dengan mewabahnya korona.

    “Pada Lebaran tahun ini, sebagian besar warga GPA tidak mudik. Oleh karena itu, untuk mencegah kepadatan di masjid dan musala terdekat, kami menyelenggarakan sendiri salat Idul Fitri,” ujar Roni.

    Bertindak sebagai khatib dalam Salat Idul Fitri tersebut adalah tokoh masyarakat sekitar yang juga pejabat di Biro Kesra Pemprov Banten, Subhan.

    Dalam khutbahnya, Subhan mengajak jamaah bersabar dalam menghadapi musibah yang terjadi sekarang ini. Dia berharap, banyak hikmah yang didapat, sehubungan dengan terjadinya musibah mewabahnya korona.(PBN)

  • Pospera Bagikan Paket Sembako Kepada Masyarakat Terdampak Covid-19

    Pospera Bagikan Paket Sembako Kepada Masyarakat Terdampak Covid-19

    PANDEGLANG,BANPOS-Sebagai bentuk solidaritas terhadap kondisi masyarakat yang saat ini sedang menghadapi pandemi Covid-19 dan juga menyambut Idul Fitri 1441 Hijriah, DPC Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kabupaten Pandeglang membagikan paket Sembako kepada masyarakat kurang mampu dan terdampak pandemi Covid-19.

    “Bantuan ini berasal dari sumbangan organisasi, perusahaan maupun perseorangan yang digalang Pospera untuk masyarakat kurang mampu dan juga terdampak pandemic Covid-19. Bantuan yang diberikan ini tidak besar, namun tentu diharapkan bisa sedikit membantu masyarakat apalagi besok sudah lebaran,” kata Ketua DPC Pospera Pandeglang, Ari Supriadi, saat menyerahkan bantuan di Kecamatan Mandalawangi dan Majasari, Sabtu (23/5/2020).

    Menurut Ari, untuk melawan pandemi Covid-19 bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, namun dalam pelaksanaannya menjadi tanggung jawab semua elemen bangsa. Untuk itu dibutuhkan kepatuhan dan disiplin dalam menjalankan aktivitas sehari-hari sesuai dengan protokol kesehatan agar terhindar dari wabah corona.

    “Kita semua tentu berharap wabah ini segera berlalu dan vaksin Covid-19 bisa segera ditemukan dan diproduksi secara massal. Sembari menunggu itu semua, maka kita harus tetap waspada dan bersiap memasuki fase new normal,” ungkapnya.

    Sementara salah seorang penerima bantuan warga Desa Cikoneng, Saman mengaatakan, dirinya merasa bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Karena dengan bantuan Sembako yang diberikan, dirinya merasa terbantu apalagi menjelang Idul Fitri.

    “Terima kasih atas bantuan Sembako yang telah diberikan, Alhamdulillah dengan bantuan ini saya merasa terbantu. Apalagi saat ini akan menghadapi Idul Fitri,” katanya.

    Senada disampaikan penerima bantuan lainnya warga Kelurahan Karaton, Emun mengak dengan bantuan yang diberikan oleh Pospera Pandeglang dirinya merasa senang.

    “Alhamdulillah besok lebaran kita punya bekal makanan ditengah kondisi seperti ini, terima kasih Pospera Pandeglang atas bantuan yang telah diberikan,” ungkapnya.(DHE)

  • GMKI Nilai Pemerintah Abai Terhadap Kondisi Buruh

    GMKI Nilai Pemerintah Abai Terhadap Kondisi Buruh

    SERANG, BANPOS – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Serang menilai pemerintah lepas tangan atas permasalahan buruh seperti yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Umum GMKI Cabang Serang, Martin Ronaldo Pakpahan.

    Menurut Martin, Pemerintah Daerah (Pemda) baik pemprov, pemkab maupun pemkot kurang memberikan perhatian khusus kepada para buruh, yang berakibat kepada PHK secara sepihak dan dirumahkan tanpa kejelasan.

    “Kami memandang bahwa pemerintah melepas tangan dan tutup mata atas problematika yang dirasakan oleh para buruh. Bukti konkret nya saat ini masih ada buruh yang belum mendapatkan bantuan dari JPS tersebut,” ucapnya kepada awak media, Jumat, (22/5).

    Martin juga menuntut agar pemda dapat memikirkan nasib para buruh yang di PHK dan dirumahkan. Ia pun berharap tidak ada pendiaman lebih lama yang dilakukan oleh pemda, agar problematika buruh hari ini mendapatkan titik terang.

    “Yang menjadi PR ketika Pandemi Covid-19 ini selesai adalah bagaimana wajah ekonomi. Karena kedepan akan ada permasalahan baru yakni Kemiskinan akibat PHK dan pengangguran akibat banyaknya orang yang dirumahkan tanpa kejelasan,” tuturnya.

    Ia pun berharap agar pemerintah dapat serius dalam memperhatikan permasalahan yang saat ini sedang dihadapi oleh para buruh.

    “Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan itu mengatur hak-hak buruh, termasuk JPSN juga. Gubernur, Bupati dan Walikota harus dengar ini, jangan diam melihat ini semua, karena kalian dipilih oleh rakyat termasuk Buruh,” tandasnya. (DZH)

  • PPP Merapat ke Koalisi PAN-Demokrat?

    PPP Merapat ke Koalisi PAN-Demokrat?

    SERANG, BANPOS – Dinamika Pilkada Kabupaten Serang terasa masih cair. Hal ini terlihat dari adanya perwakilan PPP dalam pertemuan penjajakan koalisi antara Partai Demokrat dengan PAN.

    Diketahui sebelumnya, PPP Kabupaten Serang memberikan surat rekomendasi kepada petahana Ratu Tatu Chasanah. Sedangkan Partai Demokrat mengajukan Eki Baehaki dan PAN mengajukan Masrori sebagai penantang petahana.

    Ketua DPC PPP Kabupaten Serang, Heri Azhari menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu keputusan DPP PPP.

    Meski demikian, ia menegaskan akan turut serta dalam koalisi, jika DPP PPP menetapkan pasangan yang akan diusung oleh koalisi tersebut.

    “Kami sedang menunggu keputusan DPP PPP. InsyaAllah PPP Kabupaten Serang, akan ikut dalam koalisi ini, bila DPP PPP nanti menetapkan pasangan yang diusung dalam koalisi ini,” ujarnya.

    Hadir dalam pertemuan tersebut, tiga Ketua DPC dan DPD partai yang akan membangun koalisi. Diantaranya, Heri Azhari Ketua DPC PPP Kabupaten Serang, Wahyu Megahita Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten serang, Jaynudin Ketua DPD PAN Kab Serang, dan Masrori Ketua DPW PAN Banten. (MUF)

  • Koalisi Demokrat-PAN Semakin Kencang di Kabupaten Serang

    Koalisi Demokrat-PAN Semakin Kencang di Kabupaten Serang

    SERANG, BANPOS – Dua partai politik, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat di Kabupaten Serang kembali memantapkan komunikasi politik untuk koalisi pada Pilkada Kabupaten Serang, yang akan digelar pada Desember mendatang.

    “Kami sudah menetapkan pak ketua DPW PAN Banten, pak Masrori, sebagai bakal calon Bupati (Bacabup) Serang,” ujar Ketua DPD PAN Kabupaten Serang, Jaynudin, usai melakukan pertemuan di sebuah rumah makan di Kota Serang, Jumat (22/5).

    Ia menegaskan, siap untuk koalisi bersama Demokrat. Menyoal komposisi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati, kata dia, akan dibahas setelah koalisi terbangun.

    “Kita bahas kemudian setelah koalisi ini terbangun,” katanya.

    Senada dengan PAN, Sekretaris DPW Partai Demokrat Banten, Eko Susilo, menyambut baik kerjasama koalisi dengan PAN. Ia pun menegaskan bahwa Partai Demokrat dipastikan mengusung kader internal yaitu Eki Baihaki sebagai Bacabup Serang.

    “Surat Tugas DPP Demokrat, 99 persen akan diberikan kepada Eki Baihaki. Kemudian akan segera mencari pasangan dan partai koalisi lainnya,” ungkapnya.

    Ia menegaskan, Demokrat dipastikan mengusung Eki Baihaki sebagai Bacabup. menanggapi PAN yang juga mengusung Bacabup, pihaknya akan melakukan diskusi lebih lanjut.

    “Untuk hal tersebut, kami akan bicarakan Lebih lanjut setelah koalisi ini terbangun permanen,” ucapnya.(MUF/PBN)

  • Danrem 064/MY dan Relawan Kemanusiaan VIVA RI Salurkan Sembako di Kramatwatu

    Danrem 064/MY dan Relawan Kemanusiaan VIVA RI Salurkan Sembako di Kramatwatu

    SERANG, BANPOS – Sehari menjelang hari raya Idul Fitri 1441 H, detasemen perhubungan (denhub) Korem 064/MY beserta Ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana Denhub Rem 064/MY anak ranting 4 dan relawan kemanusiaan VIVA RI kembali membagikan sembako dan masker kepada warga terdampak pandemi covid-19 yang belum menerima bantuan Pemerintah.

    Pembagian sembako kali ini dilakukan di kampung Gempol desa Pelamunan kecamatan Kramatwatu kabupaten Serang provinsi Banten. Sabtu (23/05/2020).

    Komandan Detasemen Perhubungan (Dandenhub) Korem 064/MY Letkol Chb. Antonius seusai pemberian bantuan sembako kepada wartawan mengatakan pemberian sembako kali ini dihadiri oleh Komandan Korem (Danrem) 064/MY Kolonel Czi Gumuruh Winardjatmiko yang baru menjabat beserta Istri.

    “Sebelum pembagian sembako dilakukan, tim VIVA RI melakukan penyemprotan disinfektan berkeliling lingkungan. Hal ini kami lakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona,” ujar Anton.

    “Pemberian bantuan kali ini dilakukan dengan cara dari pintu ke pintu juga di antar langsung oleh puluhan ojek online ke alamat rumah warga yang dituju. Kami melibatkan ojek online agar warga tidak berkerumun sesuai dengan protokoler kesehatan” tambah Anton.

    Bantuan sembako berasal dari urunan personil denhubrem 064/MY juga berasal dari para donatur, seperti relawan kemanusiaan VIVA RI dan Indah Rusmiyati, anggota relawan kemanusiaan VIVA RI yang juga merupakan Anggota DPRD Banten.

    Selain itu juga ada masker yang akan dibagikan. Masker ini merupakan bantuan dari perusahaan Danrilis Group asal Solo.

    Danrem 064/MY Kolonel Czi Gumuruh Winardjatmiko mengatakan, paket sembako ini diberikan kepada warga yang belum mendapatkan bantuan, informasi mengenai calon penerima bantuan didapatkan dari personil Babinsa Koramil 0203/Kramatwatu.

    “Pandemi covid-19 belum tahu kapan akan berakhir, jumlah kasus positif semakin meningkat. Kami berkomitmen menerapkan protokol kesehatan kepada masyarakat, termasuk memberikan bantuan pangan berkelanjutan,” ujar Gumuruh.

    Ia menjelaskan, pemberian bantuan sembako ini selain bertujuan untuk meringankan beban warga yang terdampak pandemi covid-19, juga bertujuan untuk menggerakkan kepedulian warga yang mampu untuk membantu sesama ditengah pandemi covid-19.

    Menurut pengurus RT setempat, dari jumlah 300 kepala keluarga di kampung Gempol, hanya 30 kepala keluarga yang mendapatkan bantuan dari Pemerintah, pihaknya mengucapkan terimakasih atas bantuan sembako yang telah diberikan.(PBN)