Penulis: Panji Romadhon

  • Demi Cegah Penyebaran Covid-19, Banten Creative Fest Resmi Ditunda

    Demi Cegah Penyebaran Covid-19, Banten Creative Fest Resmi Ditunda

    SERANG, BANPOS – Gelaran Banten Creative Fest 2020 yang rencananya akan diselenggarakan di Alun-alun Serang, terpaksa ditunda akibat pandemi Covid-19.

    Hal ini guna meminimalisir penyebaran Covid-19 di Kota Serang. Mengingat, acara ini merupakan kegiatan milenial yang bergelut di bidang industri kreatif yang dipastikan akan menggaet banyak massa.

    Penghentian kegiatan tersebut diumumkan secara resmi oleh Walikota Serang, Syafrudin, melalui sebuah vidio yang berdurasi 1 menit 31 detik. Menurutnya, kegiatan Banten Creative Fest yang dijadwalkan berlangsung bulan Mei 2020 ditunda hingga batas waktu yang tidak dapat ditentukan.

    “Dengan adanya pandemi Covid-19, sepertinya kegiatan Banten Creative Fest tidak bisa diselenggarakan pada tanggal yang sudah ditentukan,” katanya, Sabtu (18/4).

    Orang nomor satu di Kota Serang itu mengatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi kalangan muda yang yang sudah mandiri dan kreatif dalam wirausaha. Menurutnya, hal itu merupakan bagian dari kemajuan sebuah daerah.

    ”Yang rencana akan diselenggarakan Mei 2020. Tetapi acara ini akan diselenggarakan pada waktu yang tidak bisa ditentukan. Tetap semangat, tetap aje kendor. Terus berkarya yang positif dari rumah,” tuturnya.

    Kendati demikian, Syafrudin mengajak pegiat Banten Creative Fest untuk tetap berkarya di rumah. Ia memastikan kegiatan ini akan tetap diselenggarakan dalam kesempatan waktu yang lain.

    “Saya sangat mengapresiasi dan turut prihatin kepada seluruh pegiat industri kreatif lokal di Kota Serang yang sudah tergabung di kegiatan Banten Creative Fest 2020. Sama-sama berdoa pandemi Covid-19 segera berakhir agar kegiatan Banten Creative Fest bisa dilaksanakan,” tandasnya. (DZH)

  • PWI Lebak dan Yayasan Mengetuk Pintu Langit Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Desa Sukamanah

    PWI Lebak dan Yayasan Mengetuk Pintu Langit Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Desa Sukamanah

    LEBAK,BANPOS – Dalam upaya melakukan pencegahan dan penyebaran Covid-19, Persatuan Wartawan Indoensia (PWI) Kabupaten Lebak, bekerjasama dengan yayasan Mengetuk Pintu Langit melakukan penyemprotan disinfektan di Kampung Babakan, Desa Sukamanah, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Selain melakukan penyemprotan disinfektan, organisasi profesi wartawan tersebut juga membagikan masker dan hand sanitizer kepada masyarakat setempat.

    Ketua PWI Lebak, Fahdi Khalid mengatakan, kegiatan penyemprotan disinfektan tersebut merupakan upaya dari wartawan dalam rangka membantu dan mendukung pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Lebak. Dalam kegiatan bakti sosial tersebut, pihaknya menggandeng Yayasan Mengetuk Pintu Langit dalam pelaksanaannya.

    “Aksi ini dalam rangka mendukung dan membantu pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Lebak. Pada kegiatan ini juga, kita membagi bagikan masker dan disinfektan kepada warga,” kata Fahdi Khalid, kepada wartawan, Sabtu(18/4).

    Dalam kegiatan bakti social tersebut, pihaknya menghimbau kepada warga agar memberitahukan kepada sanak keluarganya yang bekerja dikota-kota besar agar jangan mudik saat hari raya. Karena dikhawatirkan membawa virus Covid-19 ke Lebak.

    “Kita tidak tahu siapa yang membawa virus tersebut kedaerah kita. Lebih baik mengambil langkah aman, kasih tahu kepada semua sanak famili, agar jangan mudik dulu,” ujarnya.

    Sementara Ketua Yayasan Mengetuk Pintu Langit, Aden Sunandar mengatakan, pihaknya merasa antusias bekerja sama dengan PWI Lebak, dalam melakukan bakti social tersebut. Apalagi kegiatannya dinilai memberikan manfaat kepada masyarakat. Bahkan, kegiatan penyemprotan disinfektan yang dilakukannya bukan kali ini saja akan tetapi sudah berjalan didaerah Tangerang, Cilegon dan Serang.

    “Kita bersyukur masih bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Apalagi saat ini, pandemi Korona sedang melanda belahan bumi. Untuk itu, kami merasa terpanggil untuk berbuat lebih bagi masyakarat, dengan harapan pandemi korona ini segera berlalu,” katanya.

    Ketua RT 01/05 Kampung Babakan, Muhadi mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada PWI Lebak dan Yayasan Mengetuk Pintu Langit. Karena, dengan adanya penyemprotan disinfektan tersebut membuat warganya merasa lega.

    “Minimal warga kami merasa nyaman setelah dilakukan penyemprotan ini,” katanya.(dhe)

  • Kurir JNE Salah Paham dengan Seorang Sekuriti RSUD Malingping

    Kurir JNE Salah Paham dengan Seorang Sekuriti RSUD Malingping

    BAKSEL, BANPOS – Diduga kesalah-pahaman, seorang Sekuriti RSUD Malingping berinisial A dilaporkan dua kurir perusahaan ekspedisi JNE Ekspress bahwa A selaku sekuriti itu telah maksa minta THR, ini terjadi saat kedua kurir itu mengirim paket barang ke instansi RSUD Malingping.

    Riyanto dan Deris, petugas kurir JNE Ekspres kepada BANPOS menutur, bahwa kejadiannya pada Sabtu (18/4) siang saat dirinya mengantar paket barang ke RSUD tersebut.

    “Kejadiannya tadi pagi sekitar jam 10, saya dan Deris nganterin paket ke RSUD Malingping. Tadinya sipaket emang udah biasa dititip di Satpam RSUD, pas tadi pagimah datang Satpam entah itu siapa namanya bilang ke saya minta THR. Terus kata saya, loh kok bapak minta THR sama saya. Kan bapak juga kerja, saya saja belum tentu dikasih THR di kantor,” tutur Riyanto.

    Menurut Riyanto, sekurity itu tidak terima dengan jawabannya dan marah padanya.

    “Satpam itu marah, bilangnya kalau enggak ada THR tidak bisa dititipin paket di Satpam. Lalu kata saya kalau emang tidak bisa gampang, saya tinggal bawa lagi paketnya. Eh malah dia marah lalu ngambil kunci kontak mobil JNE. Tapi kembali saya rebut,” katanya.

    Menurut Riyanto, dirinya menyayangkan apa yang dilakukan sekuriti tersebut. “Apa pantas petugas keamanan minta upah atau THR dan menolak paket kiriman. Padahal paket-paket itu penting dan ada dokumennya juga,” tambahnya.

    Sementara dalam konfirmasi BANPOS, A mengaku apa yang dilakukannya dengan tuduhan minta THR itu bukan benar-benar minta maksa, menurutnya itu hanya candaan pertemanan biasa yang tidak serius,

    “Terus terang hanya bercanda, kesalah-pahaman saja, biasalah pertemanan sesama orang Malingping jika interaksi suka canda guyon, seperti bos mana bagi rokoknya dong, mana minta THR itu kan biasa, kalau memang guyon saya dianggap tidak biasa atau kelewatan, ya mohon dimaafkan,” terang A, Sabtu malam (18/4).

    Ketika ditanya soal marah-marah dan merebut konci, A menjelaskan bahwa itu upayanya hanya untuk melarang poto-potoan di sekitar rumah sakit yang dilakukan petugas JNE itu.

    “Kan setelah saya ngomong gitu malah ngejawab omongan saya sambil mempoto-poto saya dan sekitar rumah sakit dengan Hp nya, saya gak enak, lalu saya larang, sekedar gertakan saya ambil kunci mobil agar dia tidak melakukan itu,” ungkap A.

    Terpisah, Komandan Regu (Danru) Sekuriti RSUD Malingping, M Arif alias Ucok menjelaskan hal senada, bahwa apa yang dilakukan A selaku anak buahnya itu hanya sekedar kesalah-pahaman dari candaan karena mereka sebenarnya sudah kenal sering ketemu. Tapi pihaknya pun mengaku sudah menegur anak buah yang bersangkutan.

    “Soal ini sudah saya tanya kepada yang bersangkutan. Dan katanya itu hanya sekedar candaan saja sih. Dan sebagai orang lapangan memang kita sering banyak gaul dengan setiap orang, hal seperti itu kepada saya pun sering datang, walau kadang menyakitkan tapi saya anggap candasn saja tidak pernah sampai masuk ke hati. Kalau memang abak buah saya sakah ya mohon dimaafkan dan tidak perlu dibesar-besarkan,” jelas Ucok.(WDO)

  • Dirawat di Pasar Minggu, Dokter Puskesmas Cipeundeuy Malingping Dilaporkan Positif Korona

    Dirawat di Pasar Minggu, Dokter Puskesmas Cipeundeuy Malingping Dilaporkan Positif Korona

    BAKSEL, BANPOS – Setelah sebelumnya diberitakan, Satu tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit Adjidarmo Rangkasbitung, dinyatakan positif terpapar virus korona (Covid-19). Dikabarkan, terdapat kembali tenaga kesehatan yang bekerja di Lebak, positif terkena virus tersebut.

    Salah seorang Dokter medis yang bertugas di Puskesmas Cipeundeuy Kecamatan Malingping dilaporkan terjangkit virus korona (Covid-19). Saat ini dokter wanita tersebut dikabarkan tengah dalam perawatan RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

    Juru bicara (Jubir) Gugas Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak, Firman Rahmatullah, saat dikonfirmasi BANPOS membenarkan yang bersangkutan diduga terjangkit Covid-19 dan pasien saat ini masih dirawat di RSUD Pasar Minggu Jakarta.

    “Ya, kalau menurut informasi dari yang bersangkutan kepada saya seperti itu (positif korona, red). Yang bersangkutan masih dirawat di RS Pasar Minggu, Jakarta,” ujar Firman, Sabtu (18/4).

    Dijelaskan juga, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan data otentik hasil pemeriksaan dari pihak rumah sakit yang bersangkutan. sehingga belum dapat diketahui secara pasti apakah dinyatakan positif Covid-19 hasil pemeriksaan rapid test atau uji swab.

    “Ya kabar resminya secara data otentik hasil pemeriksaan kita belum dapat. Artinya, (status, red) positifnya dari hasil pemeriksaan dengan cara apa, itu yang harus kami pastikan dulu,” jelas Firman.

    Ia memaparkan, terhitung sejak 1 sampai dengan 17 April 2020, dokter tersebut menurutnya lebih sering berada di luar Malingping (izin-red). “Nah untuk mengecek data yang bersangkutan, saya bersama kepala Dinkes sekarang ada di Puskesmas Cipeundeuy, Malingping” katanya.

    Diketahui, berdasarkan data pada absensi Puskesmas setempat, terhitung sejak tanggal 1 sampai 17 April 2020 kemarin, yang bersangkutan masuk kerja ke Puskesmas Cipeundeuy hanya lima hari,

    “Merasakan keluhan dimulai tanggal 1, 2, 6, 7 dan 11 April lalu. Pengakuan awalnya mulai batuk-batuk, meriang dan nyeri sendi, lalu pada 8 April Anosmia, yakni tidak merasakan mencium bau, terakhir berada di tempat tugas Cipeundeuy pada 11 April lalu. Dan tercatat yang bersangkutan tidak masuk kerja dengan keterangan sakit mulai 13 sampai dengan 17 April kemarin,” ungkapnya.

    Ditambahkan Firman, ada puluhan petugas di Puskesmas Cipeundeuy yang punya riwayat selalu berhubungan dengan dokter tersebut yang harus segera dilakukan chek kesehatannya.

    “Ada 52 orang petugas di Puskesmas Cipeundeuy ini yang perlu dianalisa chek kesehatan, utamanya yang punya riwayat sempat berhubungan dengan dokter yang bersangkutan selama kurun itu. Ini demi kehati-hatian untuk lingkungan setempat, jadi intinya mereka itu perlu didiagnosa dengan rapid tes,” katanya.

    Hal senada dikatakan Kepala Puskesmas Cipeundeuy M Aripudin kepada wartawan. Ia menerangkan bahwa dokter tersebut merupakan warga kelahiran Riau yang bertempat tinggal di Depok, Bogor.

    Menurutnya, selama bertugas di Puskesmas, ia tinggal di Perumahan Puskesmas yang berlokasi di Desa Cipeundeuy, Malingping. “Selama bulan Maret dan sampai tanggal 11 April 2020 dia diam (tinggal-red) di perumahan Puskesmas Cipeundeuy. Biasanya pulang kalau hari Jumat sore dan datang Senin pagi,” terang Aripudin.

    Namun kata dia, pihaknya mengaku belum mendapatkan informasi resmi apakah yang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19 termasuk hasil pemeriksaan rapid test atau hasil uji Swabnya.

    “Soal terjangkit tidaknya saya belum tau. Dan yang berhak menjelaskan adalah Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten. Jadi itu tanya langsung ke pa dr Firman,” paparnya

    Diketahui, pemeriksaan virus Corona di Indonesia saat ini dilakukan dengan dua cara, yaitu rapid test dan uji Swab. Namun kalau untuk mengetahui diagnosa seseorang terpapar tidaknya harus oleh pemeriksaan Swab.(WDO/PBN)

  • Pemkot Serang Bobol, JPS Butuh 48,6 Miliar

    Pemkot Serang Bobol, JPS Butuh 48,6 Miliar

    SERANG, BANPOS – Pendataan jaring pengaman sosial (JPS) Kota Serang dilaporkan telah usai. Berdasarkan data yang sudah masuk, disebutkan bahwa warga yang terdata ‘jebol’ melebihi kuota yang ada, yakni sebanyak 81 ribu KK.

    Untuk diketahui, Pemkot Serang pada mulanya menganggarkan sebesar Rp15 miliar untuk memberikan bantuan sosial kepada 25 ribu KK terdampak ekonomi Covid-19. Setiap bulannya, penerima bantuan akan mendapatkan sembako senilai Rp200 ribu selama tiga bulan.

    Kekinian, Pemkot Serang menambah kuota penerima bantuan menjadi 35 ribu KK dengan nilai bantuan yang sama selama tiga bulan. Jadi, Kota Serang telah menambah anggaran untuk JPS menjadi Rp21 miliar.

    Dengan lebihnya data penerima JPS dari kuota, maka diketahui bahwa Pemkot Serang kekurangan kuota sebanyak 46 ribu dengan anggaran diperkirakan kurang sebesar Rp27,6 miliar.

    Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mengatakan data yang sudah disetorkan kepada Dinsos Kota Serang, terdapat lonjakan KK yang terdata akan mendapatkan bantuan dari Pemkot Serang.

    “Hasil verifikasi dari RT dan RW kemarin, lalu disetorkan kepada kelurahan, kecamatan dan Dinsos, per Jumat kemarin yang sudah terdata itu ada 81 ribu KK yang terdampak ekonomi akibat Covid-19,” ujarnya seusai melalukan penyemprotan di Kecamatan Curug, Sabtu (18/4).

    Menurutnya, jumlah tersebut telah melebihi kuota yang telah dianggarkan oleh Pemkot Serang sebanyak 35 ribu. Ia mengaku, apabila Pemkot Serang masih bisa menangani jumlah itu, maka akan ditangani sendiri oleh Pemkot Serang.

    “Sepanjang memang hasil verifikasinya real, maka kami akan coba untuk pikul. Namun kalau tidak, kita kan punya pemerintah provinsi maupun pusat. Kita akan minta tolong mereka,” terangnya.

    Subadri juga mengatakan bahwa pihaknya tidak akan memangkas besaran bantuan yang akan diberikan, yakni Rp200 ribu per KK, untuk menutupi lebihnya jumlah KK yang terdata JPS.

    “Tidak kami akan belah (menjadi Rp100 ribu per KK. Mungkin akan kami upayakan untuk refocusing ulang supaya anggarannya mencukupi,” tandasnya. (DZH)

  • Anggaran Penanganan Covid-19 di Lebak Belum Final

    Anggaran Penanganan Covid-19 di Lebak Belum Final

    LEBAK, BANPOS – Anggaran kebutuhan untuk pencegahan dan percepatan penanganan wabah virus Covid-19 sebesar Rp165 miliar belum final.

    Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Lebak, Budi Santoso kepada BANPOS, Sabtu (18/4).

    Menurut Budi, terkait anggaran yang dibutuhkan Pemerintah Kabupaten Lebak untuk percepatan penanganan wabah virus Covid-19 ini pihaknya masih menyelaraskan dengan data yang masuk dan data dari Provinsi.

    “Belum final, nanti kalau sudah final diinfokan, masih diselaraskan dengan data yang masuk dan data Provinsi,” katanya.

    Sebelumnya, rencana alokasi anggaran dari hasil refocusing itu dibutuhkan sekitar Rp100 miliar untuk kebutuhan hingga bulan Oktober mendatang.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Lebak, Dede Jaelani kepada wartawan mengatakan, postur anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) Covid-19 akan ditambah sebesar Rp65 miliar.

    “Kemarin bantuan keuangan Provinsi Banten Rp65 miliar kan Rp5 miliarnya refocusing. Sekarang yang refocusing jadi Rp65 miliar. Jadi total dana yang dialihkan ke BTT Rp165 miliar,” ungkap Dede.

    Menurutnya, kalau Belanja Tidak Terduga (BTT) misalkan dibutuhkan sebesar Rp200 miliar sampai Oktober, tapi ternyata sampai Agustus selesai maka sisa anggaran akan masuk ke perubahan.

    “Misalkan kita butuh Rp200 miliar sampai Oktober dari BTT dan ternyata Agustus itu selesai, pasti kan ada sisa ya sisa anggaran itu masuk ke perubahan. Yang bingung, kita nyiapin Rp100 miliar ternyata pandemi belum selesai-selesai, nah duitnya itu dari mana,” ujarnya.(CR-01/PBN)

  • Jurnalis dan Kelompok Kreatif Lawan Masker Mahal

    Jurnalis dan Kelompok Kreatif Lawan Masker Mahal

    SERANG, BANPOS – Para jurnalis dan komunitas industri kreatif di Banten membagi-bagikan ribuan masker merah-putih secara gratis kepada pengguna jalan di Kota Serang. Hal itu dilakukan dalam rangka melawan harga masker yang terbilang mahal saat pandemi Covid-19 saat ini.

    Sebanuak 3000 masker dibagikan secara cuma-cuma kepada para pedagang, tukang ojek
    pangkalan dan ojek berbasis aplikasi serta sopir angkutan kota (angkot). Tak hanya itu, mereka juga membagikan kepada para pejalan kaki dan pedagang yang tidak memakai masker.

    “Kami teman-teman dari Jurnalis kota Serang dan juga dari Banten kreatif, menggalang dana untuk pembagian masker dan sembako,” ungkap ketua Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS), M Tohir, di sela-sela kegiatan bagi-bagi masker di depan Serang Mal (Ramayana), Kamis (16/4).

    Lebih lanjut, Tohir menuturkan bahwa untuk sembako, sudah dibagikan sebelumnya kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. Oleh karena itu, hari ini pihaknya fokus membagikan masker berwarna merah-putih.

    “Hari ini kami membagikan masker saja di beberapa titik lokasi, karena untuk sembako sudah dibagikan sebelumnya,” terangnya.

    Pantauan di lokasi, mereka membagikan masker merah-putih di tiga lokasi yaitu di depan Serang Mal (Ramayana) di Jalan Veteran, wilayah Pisang Mas di Jalan Veteran, dan simpang Ciceri (Jalan Sudirman-Ahmad Yani).

    “Dibantu aparat polisi, pengendara yang tidak
    mengenakan masker diminta berhenti untuk diberikan masker merah-putih,” pungkasnya.

    Senada disampaikan oleh perwakilan Banten Kreatif Festival, Koyong. Turut dalam gerakan membagi-bagikan masker, ia mengaku pembagian masker gratis ini diberikan kepada masyarakat
    yang membutuhkan, yang melintas di jalan raya di Kota Serang.

    “Sasaran utama pembagian masker ini adalah mereka yang belum mengenakan masker.

    Diungkapkan oleh Koyong, masker merah-putih adalah simbol bahwa Banten secara khusus dan Indonesia secara umum, saat ini sedang berjuang melawan virus korona. Ia percaya Indonesia akan berhasil melawan virus korona.

    “Selain masker, sebelumnya juga ada pembagian sembako sebanyak 50 paket yang disebar ke daerah Kota Serang dan Kabupaten Serang untuk orang-orang yang terdampak Covid-19,” jelasnya.

    Kemudian, lanjut Koyong, uang yang digunakan dalam aksi ini didapatkan dari donasi masyarakat Banten yang berhasil dikumpulkan selama tiga pekan ke belakang.

    “Kami ingin memberikan pesan bahwa Covid-19 bisa kita hilangkan dengan
    bersama-sama,” tandasnya. (MUF)

  • Syafrudin Bersedia Kota Serang Jadi Tempat Pemakaman Korona

    Syafrudin Bersedia Kota Serang Jadi Tempat Pemakaman Korona

    SERANG, BANPOS – Walikota Serang, Syafrudin, berubah pikiran terkait dengan penetapan Sayar, Kecamatan Taktakan, sebagai makam khusus korban Korona.

    Hal ini setelah Pemprov Banten mengutus Kepala Bapenda, Opar Sohari, untuk ‘menggoda’ keputusan Syafrudin pada Selasa (14/4) lalu.

    Menurut Syafrudin, dirinya berubah pikiran terkait dengan makam khusus Korona tersebut lantaran sudah ada koordinasi oleh pihak provinsi.

    Selain itu, selaku kepala pemerintahan, ia wajib mengikuti arahan dari pemerintah yang lebih tinggi.

    “Yah yang namanya pemerintah harus sepakat. Kemarin menolak itu karena dari provinsi belum ada pemberitahuan tadinya,” ujar Syafrudin saat ditemui di Puspemkot Serang usai rapat Forkopimda, Kamis (16/4).

    Ia pun mengaku berlepas tangan apabila masyarakat Sayar menolak keputusan Pemprov Banten, yang menetapkan Sayar sebagai makam khusus Korona.

    “Kalau masyarakat yang menolak itu urusan masyarakat, bukan urusan saya. Kalau saya sendiri tidak menolak (kebijakan pengadaan pemakaman itu),” terangnya.

    Untuk diketahui, Syafrudin pada Rabu (8/4) yang lalu mengaku tidak tahu terkait penunjukkan Sayar sebagai makam khusus Korona. Ia bahkan mengatakan akan menolak hal tersebut.

    “Belum menerima kordinasi dari Pemprov. Kami tunggu, bisa saja kami tolak (penetapan Sayar sebagai makam khusus Korona),” kata Syafrudin.

    Namun pada Selasa (14/4), Syafrudin langsung disambangi oleh Kepala Bapenda Provinsi Banten, Opah Sohari. Berdasarkan pantauan BANPOS, pertemuan tersebut berlangsung sekitar dua jam di ruang kerja Walikota Serang.

    Sementara pada Rabu (15/4), Opar Sohari mengatakan bahwa Walikota Serang telah sepakat untuk menjadikan makam khusus Korona. Bahkan menurutnya, Syafrudin menyambut baik hal tersebut.

    “Enggak, jangan berkeberatan, beliau sudah nerima kok, sudah,” katanya.

    Ia menjelaskan, Pemprov Banten dalam hal ini akan membeli lahan tersebut, bukan hanya menumpang pada lahan yang ada di Sayar.

    “Tanah juga mau dibeli kok, bukan kami ikut (numpang). Iyah, kalau enggak setuju kan di situ peruntukkan makam, kuburan,” ujarnya.

    Disinggung soal anggaran yang disiapkan untuk pengadaan lahan makam khusus pasien Korona, ia belum bisa memaparkannya. Saat ini pihaknya ingin lebih dulu melakukan koordinasi.

    “Kalau masalah harga belum kan. Belum apa-apa sudah ribut. (Berapa luas lahan) belum tahu. Kalau beli tanah mah enggak bisa begitu dulu,” ungkapnya. (DZH/AZM)

  • Positif Korona di Pandeglang, PDP Meninggal yang Baru Terkonfirmasi

    Positif Korona di Pandeglang, PDP Meninggal yang Baru Terkonfirmasi

    PANDEGLANG, BANPOS – Terkonfirmasinya warga Banten yang dinyatakan positif mengidap Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) setelah meninggal dunia, kembali terjadi. Terbaru, warga Pandeglang yang meninggal dunia pada 4 April 2020 lalu, baru kemarin dikonfirmasi sebagai kasus positif Covid-19.

    Pekan lalu, seorang warga Kota Serang juga dinyatakan positif mengidap Covid-19 setelah beberapa hari meninggal dunia. Saat menghembuskan nafasnya yang terkahir, status warga Serang itu adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Korban merupakan warga Serang pertama yang meninggal dunia dalam status positif Covid-19.

    Hal sama terjadi pada kasus kematian pertama akibat Covid-19 di Pandeglang. Seorang warga Kecamatan Carita, dinyatakan positif Covid-19 pada Rabu (15/4) setelah meninggal dunia pada 4 April lalu.
    Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pandeglang, Ahmad Sulaeman mengatakan, pasien tersebut sebelumnya lama tinggal di Tangerang, tapi ketika dia sakit, langsung pulang kampung ke Kecamatan Carita.

    “Pasien ini lama tinggal di Tangerang dan menurut informasi juga bahwa kartu keanggotaan BPJS-nya itu tercatat alamat Tangerang, tapi kampung halamannya di Carita Pandeglang,” ucapnya kepada BANPOS, Kamis (16/4).

    Sulaeman juga menuturkan bahwa pasien tersebut telah ketika sakit kemudian pulang kampung dan menjalani beberapa pengobatan di klinik swasta yang berada di Pandeglang, setelah itu melakukan rontgen dan diketahui bahwa diagnosisnya ke arah Positif.

    “Ketika Pasien tersebut mengalami sakit, dia pulang kampung dan menjalani beberapa layanan atau pengobatan di klinik swasta . Namun setelah tidak ada perbaikan, barulah dilakukan rontgen dan baru ketahuan hasil diagnosisnya ke arah sana,” katanya.

    Setelah diketahui hasilnya, kemudian Klinik merujuk pasien ke RSUD Berkah dan dilanjutkan ke RSUD Banten. Beberapa hari dirawat dan sempat masuk ke ruang ICU, tapi pada tanggal 4 April pasien tersebut meninggal dunia.

    “Setelah beberapa hari tidak menunjukan perubahan, akhirnya dirujuk ke RSUD Berkah dan dilanjutkan ke RSUD Banten. Jadi selama itu dilakukan pemeriksaan SWAB, kemudian hasilnya kita menunggu sampai 14 hari dan dinyatakan Positif COVID-19. Tanggal 4 April pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia dan sudah dimakamkan pada hari yang sama dengan Protokol COVID,” pungkasnya.

    Adapun untuk riwayat pasien tersebut, Jubir Tim Gugus Tugas juga menjelaskan bahwa pasien sempat dua hari tinggal dirumah sebelum dirawat ke Klinik. Tim Gugus Tugas Kecamatan Carita telah men-tracking serta melakukan isolasi terhadap keluarga dan para petugas medis klinik. Hasilnya mereka negatif setelah sempat selama 14 hari melakukan isolasi mandiri.

    “Di rumah sempat dua hari sebelum dirawat ke klinik dan itu jelas sudah kontak dengan anggota keluarga mungkin juga dengan tetangga serta petugas klinik, kemudian mereka melakukan isolasi mandiri selama dua minggu dan sudah lolos atau selesai pemantauan. Dan untuk rencananya dalam waktu dekat akan dilakukan rapid test terhadap mereka, untuk saat ini kondisi mereka baik tapi untuk beberapa anggota keluarga masih kita pantau terus,” ujarnya.

    Selain melakukan treking, Tim Gugus Tugas juga akan melakukan langkah pambatasan wilayah di kampungnya dulu dan kalau diperlukan akan sampai ke desanya.

    “Pertama tadi kita terus maksimalkan treking dan nanti akan dilakukan Rapid Tes untuk desanya itu, kita kihat lagi siapa yang pernah kontak. Kalau misalnya ada yang positif, itu akan cepat-cepat dipisahkan dan pihak Pemda secara Intens memperhatikan warga yang disolasi khusus ini serta meminta bantuan RT, RW dan Gugus Tugas tingkat Desa nanti akan menjamin suplay dari kebutuhan pokoknya supaya proses panyembuhan atau karantina ini bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.(MG02/ENK)

  • Anak Ma’ruf Amin Jadi Wasekjend DPP Demokrat

    Anak Ma’ruf Amin Jadi Wasekjend DPP Demokrat

    SERPONG, BANPOS – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengumumkan susunan pengurus Partai Demokrat (PD) periode 2020-2025, Rabu (15/4) malam. Satu bulan setelah menerima mandat sebagai Ketua Umum, AHY secara resmi mengumumkan susunan kepengurusan.

    Nama Siti Nur Azizah masuk dalam kepengurusan yang baru ini menjabat sebagai Wakil Skeretaris Jendral (Wasekjend) DPP Demokrat, di bawah Sekejend DPP Demokrat Teuku Riefky Harsya.

    Terpilihnya Azizah sebagai Wasekjend DPP ADemikrat tentunya akan menguntungkan Azizah untuk melaju mulus di Pilkada Tangsel. Setidaknya Demokrat Tangsel yang memiliki 5 kursi di DPRD Tangsel menjadi modal utama Azizah untuk maju.

    Sekretaris DPC Demokrat Kota Tangsel Wawan Syakir Darmawan, juga membenarkan bahwa Siti Nur Azizah Telah resmi menjabat Wasekjend DPP Demokrat.

    “Kemarin baru diumumkan, dan itu benar Ibu Azizah yang juga kandidat Calon Walikota kini telah menjadi Wasekjend DPP Partai Demokrat, beliau ditunjuk langsung oleh Ketua Umum AHY,” ungkapnya.

    Disinggung lebih lanjut mengenai proses penjaringan Bacalon Walikota yang sampai saat ini masih berlangsung di Demokrat. Wawan mengatakan prosesnya masih berlanjut.

    Adapun pada tahapan terakhir visi dan misi penjaringan Bacalon DPC Demokrat ada lima nama, yaitu Benyamin Davnie, Muhamad, Siti Nur Azizah, Timi Patria, dan Gacho Sunarso.

    “Kalau soal Bu Azizah sekarang menjabat Wasekejend itu benar, kalau soal penjaringan itu masih beranjut. Jadi itu berbeda persoalan. Penjaringan Bacalon masih berlanjut sampai akhirnya Ketua Umum memutuskan nama yang diusung,” ungkapnya.

    Wawan mengatakan, Demokrat akan terus mencari calon pemimpin yang Memnuhi kriteria bagus untuk bisa memimpin Kota Tangsel satu periode ke depan.

    “Kami akan terus mencari tokoh atau figur terbaik dari lima nama yang sudah terjaring saat ini. Nanti tunggu saja sampai DPP memutuskan namanya,” pungkasnya.

    Sementara itu, Siti Nur Azizah saat dikonfirmasi mengenai terpilihnya sebagai Wasekjend Demokrat belum dapat dikonfirmasi melalui telpon genggamnya mau pun lewat pesan singkat.(BNN/PBN)