Penulis: Panji Romadhon

  • 4 Tips Belajar Yang Asyik Dari Rumah

    4 Tips Belajar Yang Asyik Dari Rumah

    Di abad ke-20 ini kita semua sadar bahwa pengaruh teknologi dalam kehidupan manusia sangatlah penting apalagi kita mengetahui bahwa teknologi berkembang sangat pesat. Teknologi saat ini merajai berbagai sektor di dunia tak terkecuali sektor pendidikan.

    Salah satu bagian erat yang tak terpisahkan adalah kemunculan raksasa teknologi yaitu internet yang sangat dibutuhkan perannya di era industri 4.0 ini.

    Saat ini di seluruh belahan dunia sedang merebak wabah virus covid-19. Beberapa negara sudah memberlakukan kebijakan social distancing atau menjaga jarak mengikuti arahan WHO (World Health Organization) sebagai salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran virus.

    Salah satu negara yang memberlakukan kebijakan tersebut adalah negara kita Indonesia.

    Pemerintah menghimbau agar semua masyarakat untuk #dirumahaja dan himbauan tersebut jelas berdampak pada proses belajar dan mengajar bagi guru dan siswa.

    Kini seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah memberlakukan metode pembelajaran secara online, agar siswa tetap dapat menimba ilmu selama masa sosial distancing ini.

    Belajar secara online tentu akan sangat berbeda dengan belajar langsung di kelas.

    Agar efektivitas kegiatan belajar tetap terjaga, mari simak tips berikut untuk belajar yang asyik dari rumah:

    1. Siapkan koneksi internet yang bagus
    Koneksi internet yang bagus sangat penting untuk kelangsungan kegiatan belajar mengajar secara online. Karena jika sinyalnya kurang bagus maka materi yang disampaikan guru / dosen tidak akan maksimal dan hal ini akan menggangu mood anda saat belajar. Maka, pastikan koneksi internet di rumah anda stabil. Koneksi tentu tergantung provider selular atau home internet dan lokasi kalian masing-masing.

    2. Siapkan Ruangan Khusus
    Belajar online diatas tempat tidur sambil rebahan memang membuat kita nyaman tapi lama kelamaan kita tidak akan fokus belajar dan sangat mudah untuk tertidur. Jadi lebih baik siapkan tempat khusus dengan meja dan kursi yang nyaman seperti tempat duduk dengan sandaran busa, jangan lupa atur ketinggian agar disesuaikan dengan postur badan kita agar badan dan leher kita tidak pegal dan tegang. Yang terakhir tak kalah pentingnya adalah atur pencahayaan agar terang secara maksimal.

    3. Siapkan Makanan & Minuman Ringan
    Belajar online ini juga cukup menguras energi dan konsentrasi kita, karena terkadang memakan waktu kurang lebih 2-4 jam di depan layar komputer. Hal ini sering kali membuat kita lapar ditengah-tengah pelajaran, jadi siapkan makanan dan minuman ringan seperti biskuit, roti, kue, kopi, susu atau teh untuk membooster energi kita.

    4. Siapkan Peralatan Belajar
    Selama proses belajar online kita diperlukan untuk menulis, menjawab pertanyaan bahkan mengkoreksi soal-soal jawaban, maka dari itu siapkan peralatan seperti pulpen, pensil, penghapus, serutan, tipe-x. Anda tidak mau kan di saat pembelajaran harus cari-cari pulpen dan peralatan yang lainnya, karena khawatir tertinggal materi yang disampaikan.

    Tentunya untuk menunjang itu semua harus diperhatikan beberapa hal lain diantaranya ; hardware dan software, dan keterampilan siswa dan guru / dosen dalam menggunakan aplikasi, serta ketersediaan materi dari guru / dosen yang sudah berbentuk digitalisasi yang sesuai dengan kurikulum.

    Para dosen dan guru juga berperan penting untuk tetap menjaga suasana “kelas” untuk tetap hidup dan interaktif serta selalu mengajak murid untuk berdiskusi aktif.

    Salah satu solusi untuk menunjang hal tersebut adalah hadirnya peran pemerintah dengan memberikan kebijakan berupa kurikulum berbasis teknologi dan layanan akses internet gratis bagi para siswa dan guru selama proses pembelajaran online ini, dan pemerintah dapat bekerjasama dengan para provider internet dan layanan telekomunikasi lainnya yang dapat memastikan dan menjamin kelancaran akses internet serta stabilitas jaringan internet.

    Karena dimasa mendatang model pembelajaran online seperti ini akan menjadi lebih dominan dari model konvensional tatap muka secara offline.

  • Terancam Dipecat di Tengah Pandemi, 15 Pegawai Ramayana Serang Ngadu ke Dewan

    Terancam Dipecat di Tengah Pandemi, 15 Pegawai Ramayana Serang Ngadu ke Dewan

    SERANG, BANPOS – Sebanyak 15 pegawai Ramayana dikabarkan akan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah pandemi Covid-19. PHK itu dilakukan lantaran pihak Ramayana mengalami penurunan pemasukan.

    Hal tersebut disampaikan oleh anggota Komisi II pada DPRD Kota Serang, Rizki Kurniawan. Ia mengatakan, sebanyak 15 pegawai Ramayana itu mendatangi dirinya untuk ngadu soal rencana PHK yang akan mereka alami.

    “Sekitar 15 orang pegawai Ramayana yang datang ke saya untuk mengadu terkait rencana PHK terhadap mereka. Alasannya karena pemasukan sedang turun,” ujarnya kepada BANPOS, Kamis (9/4).

    Menurut Rizki, para pegawai tersebut mengaku tidak ingin dikenakan PHK oleh pihak Ramayana. Terlebih kondisi perekonomian saat ini sedang tidak baik.

    “Mereka keinginannya untuk tidak di-PHK oleh pihak perusahaan. Karena kan saat ini ekonomi juga sedang sulit. Sekarang lagi tahap negosiasi,” ucapnya.

    Namun jika memang harus di-PHK, para pegawai berharap mendapatkan nominal pesangon yang sesuai dengan ketentuan.

    “Sekarang posisinya tinggal menunggu keputusan besaran pesangon. Keputusannya nanti sekitar tanggal 18,” katanya.

    Ia pun berharap, Disnaker Kota Serang dapat memediasi antara pihak pegawai dengan Ramayana. Sehingga, dapat menyelesaikan permasalahan dengan hasil yang saling menguntungkan.

    “Disnaker harus segera mediasi dan berikan kepastian insentif atau pesangon yang diberikan perusahaan terhadap karyawan yang terancam di-PHK,” tandasnya. (DZH)

  • Ansor, BIN dan Pihak Swasta Kerja Sama Semprotkan Disinfektan

    Ansor, BIN dan Pihak Swasta Kerja Sama Semprotkan Disinfektan

    SERANG,BANPOS – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (PW GP) Ansor Banten dan Ansor Kota Serang bekerja sama dengan Badan Intelejen Negara (BIN) Banten, PT Asahimas Chemical dan PT Candra Asri, melaksanakan kegiatan bakti sosial penyemprotan disinpektan, pembagian masker dan handsanitizer di sejumlah titik di Kota Serang, Kamis (9/4).

    Kegiatan dalam upaya mencegah penyebaran virus korona tersebut lebih banyak difokuskan di tempat-tempat ibadah dan tempat umum lainnya, di Kota Serang seperti Masjid Agung Attsaurah, Pondok Pensantren Al Anwar, Gereja (GBI), HKBP, Gerja Kritus Raja, Masjid Ataqwa Ciracas, Masjid Ciracas dan sekitar Alun-alun Kota Serang.

    Dalam kegiatan sosial yang dilaksanakan di tengah guyuran hujan tersebut, para relawan tetap bersemangat dan tidak sedikitpun menyurutkan niat mereka untuk melaksanakan pencegahan penyebaran korona. Kegiatan tersebut juga tetap dilaksanakan dengan melalui prosedur protokol kesehatan yang standar di tengah meluasnya peyebaran virus covid-19 ini.

    Ketua PW GP Ansor Banten, Ahmad Nuri mengatakan, PW Ansor Banten sudah membentuk gugus tugas, guna memantu upaya yang dilakukan pemerintah dalam melakukan pencegahan Covid-19.

    Tim yang dibentuk belum lama ini akan melakukan langkah-langkah strategis dalam melakukan pencegahan korona. Langkah-langkah tersebut antara lain, memberikan edukasi terhadap masyarakat terkait bahaya covid-19, proses penyebaran hingga langkah pencegahan secara umum, seperti memibasakan diri menjaga jarak dengan masyarakat lainnya.

    Kedua, kata Ahmad Nuri, melakukan aksi kemanusiaan berupa penyemprotan disinfektan, pembagian masker dan handsanitizer.

    “Penyemprotan difokuskan di tempat-tempat ibadah dan tempat umum lainnya, karena di sana lah tempat masyarakat berkumpul. Ini merupakan salah ikhtiar kita bersama dalam mencegah penyebaran korona,” kata Nuri.

    Langkah ketiga, kata pejabat eselon III Pemkot Serang tersebut, Ansor membantu ketahanan pangan masyarakat dengan cara membagikan sembako. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan berbagai komponen masyaakat.

    Dalam pandangan Ahmad Nuri, aksi kemanusiaan itu tidak melihat apa agama apa suku apa bahasa. Ansor, kata dia, melihat aksi kemanusiaan tersebut untuk semua umat manusia dan semua agama.

    Ketua Gugus Tugas Covid-19 PW GP Ansor Banten, Sukirman mengatakan, akan terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam meminimalisasi penyebaran virus corona.

    “Seluruh Gugus Tugas Covid-19 PC GP Ansor se-Banten juga akan melakukan kegiatan ini di daerah masing dengan sasaran tempat ibadah dan pondok pesantren yang tersebar di berbagai tempat. Namun, dalam melakukan kegiatan ini, tim harus tetap mengacu pada protokol kesehatan PP GP Ansor,” kata Sukirman.

    Selain itu ia juga berharap semoga Kader Ansor agar tetap sehat serta kegiatan ini akan terus belanjut esok hari. (Red)

  • Positif Korona di Kota Serang Bertambah

    Positif Korona di Kota Serang Bertambah

    SERANG, BANPOS – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Serang bertambah satu. Sehingga, kasus terkonfirmasi positif di Kota Serang menjadi berjumlah dua orang.

    Hal ini diketahui berdasarkan data yang ada pada situs resmi infocorona.bantenprov.go.id milik Pemprov Banten. Dalam situs tersebut, diinformasikan bahwa per 9 April 2020 pukul 16.00, terjadi penambahan kasus di Kota Serang sebanyak satu kasus.

    Juru bicara Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, membenarkan bahwa terdapat penambahan satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

    “(Benar) ada penambahan data konfirmasi positif pukul 19.20 WIB,” ujarnya kepada awak media, Kamis (9/4).

    Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Serang, M. Ikbal, mengatakan bahwa pasien saat ini sedang dirawat di RSU Banten.

    “Punten saat ini pasiennya masih dirawat di RSU Banten. Pasien merupakan warga Kelurahan Penancangan. Data lengkapnya (umur dan jenis kelamin) masih saya cari,” katanya.

    Mengenai perbedaan data yang sempat terjadi antara Pemprov Banten dengan Pemkot Serang, Ikbal mengaku hal itu dikarenakan informasi yang didapat dari Provinsi terlambat beberapa jam.

    “Terkait perbedaan data Covid-19 di Dinkes Banten dan Dinkes Kota Serang ini terjadi karena Dinkes Banten (baru mengabarkan) malam ini pukul 19.20 WIB bahwa ada penambahan covid positif,” tandasnya.

    Sebelumnya diketahui, pada hari yang sama terdapat satu warga Ciracas berstatus Pasien Dalam Perawatan (PDP) Covid-19 meninggal dunia.

    “Benar bahwa terdapat salah satu pasien berstatus PDP meninggal dunia di RSU Banten. Pasien merupakan warga Ciracas. Inisial Y, bekerja swasta dan umur 43 tahun. Dikebumikan di Kaujon,” ujar Jubir Gugus Tugas, W. Hari Pamungkas, Kamis (9/4).

    Ia menegaskan bahwa pasien yang meninggal bukanlah pasien positif yang tinggal di Kelurahan Unyur. Diketahui bahwa pasien tersebut merupakan rujukan dari RS Siloam Tangerang.

    “Jadi bukan pasien yang ada di Unyur dan berstatus positif. Ini untuk menjawab kesimpang siuran yang ada di masyarakat. Jadi pasien PDP yang meninggal dan tinggal di Ciracas dan merupakan rujukan RS Siloam Tangerang,” ucapnya.

    Namun menurutnya, hingga saat ini dirinya belum mendapatkan hasil uji lab dari pasien tersebut.

    “Belum dapat dipastikan meninggal karena apa. Karena kami masih menunggu hasil lab dari mendiang. Namun untuk teknis pemakaman tetap mengikuti protokol pemakaman jenazah Covid-19,” tandasnya. (DZH)

  • Satu Positif Korona Terkonfirmasi di Kabupaten Serang

    Satu Positif Korona Terkonfirmasi di Kabupaten Serang

    SERANG, BANPOS – Informasi terbaru peta identifikasi sebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Serang yang dirilis oleh Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 per 9 April 2020, menunjukkan ada seorang warga yang dinyatakan berstatus positif virus korona.

    Juru bicara Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Serang, drg Agus Sukmayadi membenarkan hal tersebut. Saat dikonfirmasi, ia mengatakan bahwa data yang dirilis oleh Pemerintah Provinsi dan data Kabupaten Serang sama dan benar ada salah seorang warganya yang terpapar Covid-19.

    “Data Provinsi dan data Kabupaten Serang sama dan benar, ada warga Kabupaten serang status Pasien dalam pengawasan (PDP) di RS Banten, yang terkonfirmasi positif,” ungkapnya, saat dihubungi oleh BANPOS, Kamis (9/4).

    Lebih lanjut ia mengatakan, warga tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan usia 75 tahun. Diketahui, warga berasal dari Kecamatan Kibin dan terkonfirmasi pernah menghadiri suatu acara di wilayah zona merah. Namun, saat ditanyai asal Kelurahan, Agus belum memberikan keterangan lebih lanjut.

    “(Dia) sudah pernah menghadiri suatu acara di Jakarta,” pungkasnya.

    Berdasarkan data yang terhimpun per 9 April 2020, di Kabupaten Serang terdapat seorang positif Covid-19, PDP empat orang, PDP sembuh sebanyak 8 orang, orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 344 orang, ODP selesai 270 orang dan PDP meninggal dua orang. (MUF)

  • Nelayan Pandeglang Sulit Menjual Hasil Tangkapan ke Luar Wilayah

    Nelayan Pandeglang Sulit Menjual Hasil Tangkapan ke Luar Wilayah

    PANDEGLANG, BANPOS – Selain kurang maksimal untuk melaut, sejumlah nelayan di Pandeglang merasa kesulitan untuk memasarkan hasil tangkapan ikan ke luar daerah. Hal itu terjadi selama masa darurat dan pembatasan wilayah karena wabah Covid-19.

    Hal ini dijelaskan oleh Kadis Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang, Suaedi Kurdiatna.

    “Masalah ini memang banyak nelayan yang tidak melaut, karena pembelinya tidak ada. Tapi kalau nelayan-nelayan kecil masih banyak yang melaut, ikannya juga cukup untuk memenuhi kebutuhan lokal,” ucapnya kepada BANPOS, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (9/4).

    Suaedi juga menerangkan bahwa dampak dari merebaknya COVID-19, para pemasok ikan berskala besar menutup usahanya meskipun hasil ikan para nelayan cukup melimpah.

    Hal tersebut dikarenakan, untuk penjualan ke luar wilayah sudah tidak bisa dilakukan. Imbasnya, para nelayan berhenti melaut.

    “Banyak agen yang biasanya menampung ikan dalam jumlah besar tutup, karena ikan yang biasanya dibawa ke luar wilayah seperti Jakarta yang sekarang memiliki kebijakan pembatasan sosial. Maka ini yang menjadi kendala para pengusaha atau agen besar untuk menjual ikan ke luar wilayah, akibatnya banyak nelayan yang tidak melaut dan tidak mempunyai penghasilan,” jelasnya.

    Untuk menangani masalah tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial, agar menyalurkan sembako untuk para nelayan yang tidak melaut.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dalam penyaluran sembako dan mendata para nelayan, agar semua nelayan yang tidak melaut bisa mendapatkan sembako tersebut, “pungkasnya

    Salah seorang nelayan, Heri mengeluhkan masalah agen besar yang berhenti menampung hasil tangkapannya karena tidak bisa dijual ke luar daerah.

    “Kalau untuk hasil tangkapan nelayan sendiri masih cukup banyak, namun para agen atau pengusaha besar tidak mau membeli hasil melaut kami karena masalah pengiriman keluar Pandeglang sudah tidak bisa,” katanya.(MG-02/PBN)

  • Pemusatan Penumpang di Kadubanen Ditolak BPTD Banten

    Pemusatan Penumpang di Kadubanen Ditolak BPTD Banten

    PANDEGLANG, BANPOS – Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang membatalkan pemusatan keberangkatan dan kedatangan penumpang di terminal Kadu Banen.

    Hal ini dikarenakan, pengajuan pemusatan di terminal tipe A tersebut ditolak oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Banten.

    Kadishub Pandeglang, Tatang Muhtasar mengatakan, untuk pemusatan kedatangangan dan keberangkatan penumpang tersebut, tidak jadi ditetapkan.

    “Pertimbangan surat BPTD Wilayah VIII Banten, tentang tanggapan atas pengalihan operasional Terminal Labuan ke Terminal Kadu Banen ditunda dalam waktu yang belum bisa ditentukan, karena untuk terminal tipe A itu pengelolaannya ada di Kementrian Perhubungan,” katanya kepada BANPOS, Kamis (9/4).

    Ia mengatakan, meskipun tidak jadi ditetapkan pemusatan naik turun penumpang, pihaknya akan memperketat tiga titik yang ada, dan melakukan pemantauan warga yang datang dari luar daerah untuk penanganan penyebaran virus korona, khususnya warga yang datang dari zona merah seperti Jakarta.

    Adapun tiga titik tersebut yaitu Gayam, Kadu Banen, dan Carita.

    “Ini kan dalam penanganan COVID-19, Kita akan lebih memperketat pemeriksaan kesehatannya di wilayah-wilayah khusunya warga yang datang dari Jakarta di tiga titik, yaitu Gayam, Kadu Banen dan Carita, sesuai dengan protokol kesehatan,” katanya.

    Kordinator satuan pelayanan (Korsatpel) Terminal Tipe A Labuan, Lina Darliana mengatakan, pihaknya sudah membantu semaksimal mungkin untuk mendukung upaya pemerintah Kabupaten Pandeglang, namun belum diamini oleh pemerintah pusat.

    “Masih tetap di Labuan (kedatangan dan keberangkatan penumpang, red). Itu rencana Pemkab (pemusatan, red), tapi tidak jadi. Yang jelas saya sudah membantu sesuai aturan yang ada dan secara prosedur ke Pusat,” ucapnya.(MG-02/PBN)

  • Lawan Korona, Pemkab Lebak Siapkan Rp116,7 Miliar

    Lawan Korona, Pemkab Lebak Siapkan Rp116,7 Miliar

    LEBAK, BANPOS – Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Lebak, Budi Santoso menyatakan, Pemerintah Kabupaten Lebak siapkan anggaran Rp116,7 miliar untuk percepatan penanganan virus Covid-19.

    Menurut Budi, anggaran itu dialokasikan juga untuk jaring pengaman sosial dan penanganan dampak ekonomi hingga bulan Oktober 2020.

    “Secara bertahap sesuai pengajuan Gugus Tugas/Dinkes sudah kita keluarkan melalui manajemen kas daerah yang sebagian besar untuk APD dan disinfektan,” kata Budi saat dihubungi BANPOS, Kamis (9/4).

    Ia menjelaskan, anggaran tersebut sesuai dengan Instruksi Mendagri kepada Kepala Daerah untuk melakukan pengutamaan penggunaan alokasi anggaran kegiatan tertentu (Refocusing) dan perubahan alokasi anggaran melalui optimalisasi penggunaan belanja tidak terduga (BTT) yang tersedia dalam APBD 2020.

    “Refocusing dari Bankeu Rp5 miliar, refokusing dari kegiatan Dinkes Rp2,3 miliar dan penambahan BTT dari Rp5 miliar ditambah Rp94,4 miliar menjadi Rp99,4 miliar,” jelasnya.

    Belanja Tidak Terduga (BTT) kata Budi menegaskan, dipergunakan secara fleksibel sesuai dengan pengajuan rencana kebutuhan belanja (RKB) organisasi perangkat daerah (OPD) yang mengajukan.

    Sesuai dengan Instruksi dan Permendagri, refocusing Belanja Tidak Terduga secara umum digunakan untuk tiga poin penanganan prioritas.

    “Penanganan kesehatan dan hal-hal lain terkait kesehatan, penanganan dampak ekonomi dan penyediaan jaring pengaman sosial,” tandasnya.(CR-01/PBN)

  • Dana Pusat Berkurang 23 Persen, Kota Serang Tahan Anggaran Seminggu

    Dana Pusat Berkurang 23 Persen, Kota Serang Tahan Anggaran Seminggu

    SERANG, BANPOS – Kota Serang harus berlapang dada dengan keputusan pemerintah pusat. Diketahui, dengan merebaknya wabah saat ini, dana transfer daerah ke Kota Serang mengalami penurunan hingga mencapai 23 persen.

    Dengan kondisi tersebut, maka Pemkot Serang harus melakukan rasionalisasi belanja daerah.
    Selain itu, anggaran dimasing-masing OPD juga diinstruksikan untuk tidak dicairkan hingga penyisiran anggaran untuk realokasi selesai dilakukan.

    “Lock down (penghentian penyerapan, red) anggaran. Sampai minggu depan kami melarang OPD untuk menyerap anggaran seperti makan minum dan lainnya. Ini sampai kami selesai melakukan penyisiran anggaran,” ujar Walikota Serang, Syafrudin, Kamis (9/4).

    Menurutnya, hal tersebur merupakan inisiatif Pemkot Serang dalam rangka menjalankan instruksi Kemendagri berkaitan dengan refocusing anggaran.

    “Ini sebenarnya merupakan inisiatif kami. Karena Mendagri telah mengeluarkan instruksi refocusing, maka kami inisiatif agar jangan ada yang diserap dulu sampai penyisiran ini selesai,” ucapnya.

    Kepala BPKAD Kota Serang, Wachyu B. Kristiawan, mengatakan bahwa pihaknya telah melalukan beberapa realokasi anggaran, hingga saat ini terdapat anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp56,5 miliar.

    “Untuk rinciannya yaitu Rp32,2 miliar untuk penanganan kesehatan, Rp9,1 miliar untuk pengendalian dampak ekonomi dan Rp15,2 miliar untuk pengadaan jaring pengaman sosial,” jelasnya.

    Wachyu menerangkan bahwa sesuai dengan Perpres 54 tahun 2020, diketahui bahwa terdapat pengurangan dana transfer ke daerah, khususnya Kota Serang sebesar 23 persen. Hal ini mengharuskan Pemda untuk melakukan rasionalisasi belanja daerah.

    “Jumlahnya kurang lebih Rp111 miliar. Jadi kalau dijumlah, anggaran yang kami realokasikan dan refocusing menjadi sebesar Rp167,6 miliar,” jelasnya.

    Senada dengan Syafrudin, Wachyu menerangkan bahwa hingga minggu depan, OPD di Kota Serang tidak boleh menggunakan APBD hingga Perwal tentang Penjabaran Hasil Refocusing dan Realokasi selesai.

    “Kami sudah hentikan seperti proses lelang dan sebagainya. Karena kami sedang melakukan refocusing. Harapannya Senin (20/4) mendatang setelah OPD menyampaikan penyesuaian pagu anggaran, pelaksanaan APBD bisa jalan lagi,” tandasnya. (DZH)

  • Adem Sari Ching Ku Bantu Paket Kesehatan di Serang

    Adem Sari Ching Ku Bantu Paket Kesehatan di Serang

    Virus korona atau covid-19 di Indonesia sudah semakin mewabah. Bukan hanya di Jakarta yang menjadi episentrum penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok itu, tetapi sudah menyebar ke hampir seluruh Indonesia.

    Terbaru, Rabu (8/4/2020) data penyebaran virus korona sudah mencapai 2.956, sebanyak 240 kasus meninggal dunia. Untuk menanggulangi penyebaran virus korona, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya, baik secara medis, kebijakan ekonomi maupun menangani dampak sosial.

    Untuk mencegah penyebaran, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah menyetujui usulan Pemprov DKI Jakarta untuk melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

    Bukan hanya pemerintah, pihak swasta dan berbagai elemen masyarakat juga turut serta membantu pencegahan penyebaran virus korona, sesuai dengan kemampuan. Salah satu yang turut ambil bagian dalam kegiatan bakti sosial adalah PT Sari Enesis Indah, perusahaan yang memproduksi Adem Sari Chingku.

    Perusahaan yang berkantor di Jakarta tersebut menyerahkan bantuan ke fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas yang ada di Kota Serang dan Kabupaten Serang pada Rabu (8/4/2020). Selain itu, bantuan juga diserahkan ke Koramil Serang.

    Adapun yang menerima fasilitas kesehatan yang menerima bantuan adalah RSUD Drajat Prawiranegara Serang, RS Kencana Serang, Puskesmas Singandaru, Puskesmas Banten Girang, dan Puskesmas Kramat Watu.

    Bantuan diserahkan Area Sales dan Distribution Head Serang, Agus Mahmud. Di RSUD Drajat Prawiranegara, bantuan diterima oleh Hj. Ade Supriatini, S.Kep,Ns sebagai Kepala Seksi Etika Mutu Keperawatan, panitia penerima bantuan beserta staf. Sementara, bantuan untuk Rumah Sakit Kencana diterima Kepala Rumah Sakit Kencana, Mayor CKM dr. Muchlas Fahmi SpOG serta Kapten Siswono dan Agus Ilyas, SKM.

    Penyerahan bantuan diawali di RSUD Drajat Prawiranegara, Serang. Dilanjutkan dengan penyerahan bantuan di fasilitas kesehatan lainnya. Saat menhyerahkan bantuan, semua tim tidak lupa menjaga jarak dan menggunakan masker. Hal itu dilakukan, guna mencegah penyebaran virus korona.

    Area Sales dan Distribution Head Serang, Agus Mahmud mengatakan, penyerahan bantuan kepada fasilitas kesehatan merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanggulangan dan pencegahan virus korona.

    “Setidaknya, bantuan ini dapat membantu meringankan beban petugas medis dalam menangani kasus virus korona di Serang. Kerja-kerja mereka dalam menanggulangi dan mencegah korona layak kami apresiasi. Kami dukung upaya tim medis dalam menangani korona,” kata Agus.

    Melalui upaya tim medis dan semua pihak yang turut membantu penanganan virus korona, Agus berharap, penyebaran korona di Indonesia bisa segera diatasi. “Mari bersama cegah korona, sesuai dengan peran masing-masing,” katanya.

    Kepala RS Kencana dr. Mayor CKM Muchlas Fahmi SpOG menyampaikan terima kasih atas bantuan nutrisi dari PT Sari Enesis Indah. Melalui bantuan berupa Adem Sari Chingku kaleng dan Adem Sari sachet diharapkan dapat meningkatkan semangat para tenaga medis dalam menangani pasien. (ADV)