Penulis: Panji Romadhon

  • HMI Minta Gubernur Banten Karantina Wilayah

    HMI Minta Gubernur Banten Karantina Wilayah

    SERANG, BANPOS – Desakan untuk melakukan karantina wilayah di Banten makin bermunculan. Salah satunya digaungkan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang.

    Hal ini dikarenakan, memperhatikan penyebaran virus Korona, dan jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) yang sudah mencapai angka 2019, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 265, serta 68 kasus positif di Provinsi Banten.

    HMI Cabang Serang meminta pemerintahan provinsi segera menerapkan Karantina Wilayah. Seperti halnya usulan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dan dibeberapa wilayah seperti di Provinsi Papua dan Provinsi Bali.

    “Sudah waktunya pemerintah menerapkan UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, khususnya dalam hal pembatasan sosial berskala besar dan Karantina Wilayah untuk menanggulangi penyebaran virus Corona,” jelas Ketua HMI Cabang Serang, Faisal Dudayef melalui rilisnya.

    Ia menjelaskan, karantina wilayah yang dimaksud misalnya, dengan menutup akses atu pembatasan keluar masuk transportasi publik seperti, jalan tol, pelabuhan, dan jalan-jalan di wilayah perbatasan. Banten-Jakarta, Banten-Jawa Barat.

    “HMI berharap, Gubernur Banten segera melakukan pencegahan jangan sampai tidak melakukan pencegahan ini akan mengakibatkan fatal terhadap masyarakat Banten itu sendiri,” tandasnya.(PBN)

  • Warga Permata Hijau Kota Serang Karantina Lokal

    Warga Permata Hijau Kota Serang Karantina Lokal

    SERANG, BANPOS – RW 08 pada kawasan Permata Hijau – Kota Serang Baru, membuat kebijakan karantina lokal atau local lockdown. Hal ini dilakukan sebagai tindakan preventif di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, pada perumahan itu juga terdapat satu orang warga yang baru pulang dari Malaysia, sehingga warga sekitar menjadi was-was.

    Ketua RW 08, M. Maklufi, mengatakan bahwa karantina lokal yang pihaknya lakukan merupakan hasil kesepakatan antara pengurus RW, RT beserta kesepuhan setempat. Inisiatif ini dilakukan melihat perkembangan pandemi Covid-19 masih belum membaik.

    “Mengingat penyebaran Covid-19 yang sudah mewabah, jadi kami inisiatif melakukan karantina. Warga dari luar tidak boleh masuk ke Permata hijau. Khusus untuk warga setempat saja yang boleh keluar masuk,” ujarnya saat ditemui BANPOS di kediamannya, Minggu (29/3) malam.

    Makhlufi mengatakan bahwa karantina tersebut akan mulai diberlakukan pada Senin (30/3) pagi. Sehingga, siapapun masyarakat di luar kawasan Permata Hijau dilarang untuk masuk ke dalam kawasan itu.

    “Siapapun, itu harus menunggu di pos keamanan. Sama halnya seperti tamu pun harus mengobrol dengan tuan rumahnya di pos keamanan. Kemudian anak-anak tidak boleh keluar dari lingkungan Permata Hijau, kecuali didampingi oleh orangtua,” jelasnya.

    Berdasarkan pengakuannya, terdapat salah satu warga yang anaknya ingin berkunjung dari Tangerang. Dengan tegas ia mengatakan bahwa jika memang ingin bertemu, dapat dilakukan di pos keamanan.

    “Tapi kalau mau masuk ke sini, dengan catatan mau keluar masuk, yah mohon maaf, saya menolak. Boleh masuk namun dengan catatan harus diisolasi selama 14 hari di rumah,” katanya.

    Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa diterapkannya karantina lokal ini dikarenakan terdapat salah satu warga yang baru pulang dari Malaysia. Kendati telah diminta untuk isolasi diri selama 14 hari, namun warga sekitar merasa was-was.

    “Saya pribadi sebagai pengurus RW, setidaknya ada rasa gelisah juga. Datang sekitar tiga hari yang lalu. Itu untuk menjaga dari terjangkitnya virus itu sendiri. Jadi dari pihak kami, sedini mungkin untuk menjaga ke arah situ. Daripada nanti malah kejadian kan,” ucapnya.

    Mengenai koordinasi, Makhlufi mengaku belum melakukan koordinasi dengan lurah maupun camat setempat. Namun kebetulan, pada kawasan dirinya terdapat ketua Forum Kesehatan se-Banten, unsur Polda dan anggota DPRD Kota Serang, Ari Winanto.

    “Koordinasi dengan camat atau lurah, sementara belum sejauh itu. Karena ini sifatnya hanya RW kami. Disini kebetulan ada yang bekerja di Polda. Lalu ada kasepuhan pak Maman yang juga ketua Forum Kesehatan se-Banten dan Ari Winanto dari Komisi II dewan kota. Ternyata Alhamdulillah mendukung sekali dengan adanya sistem ini,” tandasnya.

  • Polisi Larang Dua Resepsi Pernikahan di Malingping

    Polisi Larang Dua Resepsi Pernikahan di Malingping

    MALINGPING, BANPOS – Berbarengan dengan suasana Social/ Physical Distancing karena Covid-19, dua kegiatan resepsi pernikahan yang berada di dua desa Kecamatan Malingping terpaksa diminta bubar oleh jajaran kepolisian setempat, Minggu (29/3).

    Informasi yang didapat, resepsi pernikahan itu berada di Desa Sukaraja dan Sukamanah.

    “Iya, sohibul hajat (pelaksana resepsi, red) bingung, masalahnya undangan udah disebar sejak dua minggu lalu, puncak hajatnya hari ini, mudah-mudahan tamu pun memaklumi. Dan tadi pihak kepolisian datang ke sini. Kita diminta polisi untuk tidak mengadakan acara resepsi meriah. Dan Alhamdulillah acara tetap berjalan walau sederhana, undangan pun sebagian datang, walau kita ngadainnya tidak meriah,” ujar salah seorang kerabat pelaksana hajat salah satu kampung di Desa Sukaraja, Eri Sariati, Minggu (29/03).

    Sementara di Desa Sukamanah, pernikahan di rumah pengantin Novi Rindiani berlangsung sederhana tanpa resepsi. Akad nikah pun hanya dihadiri oleh dua keluarga inti dari pasangan ke dua mempelai saja.

    “Ya, kita juga udah seminggu lalu nyebar undangan. Tapi karena ada larangan pemerintah sedang musim corona dan harus lock down, jadi keluarga kami sejak dua hari lalu udah menyebar WA dan mendatangi yang diundang untuk permohonan maaf tidak melakukan resepsi. Mungkin resepsi mah nanti aja, itu kalau ada rejeki dan situasi udah normal,” ujar Novi Rindiani, sang pengantin wanita kepada BANPOS.

    Kanit Intelkam Polsek Malingping Iptu Rhenaldi kepada BANPOS mengharapkan warga untuk tidak melakukan aktivitas keramaian masa, ini demi kenyamanan warga dalam menghadapi penyebaran pandemi Korona.

    “Ya, saat ini saya kebetulan sedang di Rangkas. Soal itu kita udah jauh hari mengimbau warga agar tidak melakukan aktivitas keramaian publik, termasuk ngadain acara resepsi hajatan. Tapi kita melakukannya secara preventif, tidak represif. Kalaupun ada yang ngadain, kita datangi untuk diimbau membatasi keramaiannya saja secara persuasif, ini demi keselamatan kita semua,” ujar Rhenaldi.(WDO/PBN)

  • Kerahkan Seluruh SDM, PKS Kota Serang Akan Lakukan Disinfeksi ke Kampung-kampung

    Kerahkan Seluruh SDM, PKS Kota Serang Akan Lakukan Disinfeksi ke Kampung-kampung

    SERANG, BANPOS – DPD PKS Kota Serang mengerahkan setiap DPC untuk ‘blusukan’ ke setiap kampung di wilayahnya, untuk melakukan disinfeksi sebagai bentuk pencegahan Covid-19. Setiap DPC di 6 kecamatan dibekali alat disinfeksi dan beberapa APD untuk menjalankan tugas tersebut.

    Ketua DPD PKS Kota Serang, Hasan Bashri, menuturkan bahwa pihaknya telah membagikan berbagai perlengkapan untuk melakukan disinfeksi kepada setiap DPC PKS di 6 kecamatan. Ini dilakukan agar tindakan pencegahan dapat lebih menyeluruh sampai ke kampung-kampung.

    “Kami membekali para pengurus DPC alat untuk melakukan disinfeksi di wilayah mereka masing-masing. Mereka yang akan melayani masyarakat yang hingga saat ini masih belum tersentuh tindakan pencegahan dengan penyemprotan,” ujarnya, Minggu (29/3).

    Ia mengaku bahwa seluruh sumber daya manusia pada DPD PKS dikerahkan untuk membantu masyarakat. Hal ini sesuai dengan slogan yang melekat pada setiap kader dan simpatisan partai ini.

    “Kami menggerakkan seluruh SDM yang ada di DPD maupun DPC. Karena tidak mungkin DPD bergerak sendiri, DPC yang mengetahui daerah mana saja yang membutuhkan tindakan disinfeksi,” ucapnya.

    Selain itu, Hasan mengatakan bahwa apabila masyarakat menginginkan adanya tindakan disinfeksi, pihaknya telah menyediakan nomor layanan yang dikelola oleh Tim 820 DPD PKS Kota Serang.

    “Tim 820 menerima sumbangan baik itu sembako dari mereka yang memiliki rezeki yang lebih dan akan disalurkan ke mereka yang membutuhkan. Untuk masyarakat yang ingin daerahnya dilakukan disinfeksi, bisa hubungi 087808810181,” katanya. (DZH)

  • Pemakaman Pekerja Asal Jakarta Menggunakan APD, Dinkes Lebak Sebut Negatif Corona

    Pemakaman Pekerja Asal Jakarta Menggunakan APD, Dinkes Lebak Sebut Negatif Corona

    LEBAK, BANPOS – Masyarakat Kabupaten Lebak dibuat bertanya-tanya dan was-was dengan adanya pemakaman seorang jenazah pria berinisial MP di TPU H. Mustaqin Keluarahan Muara Ciujung Timur Kecamatan Rangkasbitung.

    Rasa was-was masyarakat bukan tanpa alasan lantaran proses pemakaman jenazah tersebut berbeda dari biasanya yang dilakukan. Tim medis RSUD dr. Adjidarmo yang melaksanakan pemakaman menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat menurunkan jenazah dari dalam mobil ambulance.

    Informasi yang didapat BANPOS, Sabtu (28/3), MP merupakan warga DKI Jakarta yang mengeluh sakit batuk dan sesak napas. Sebelum masuk IGD rumah sakit Adjidarmo, Jum’at (27/3), MP sempat melakukan perawatan secara mandiri di salah satu rumah keluarga di Kecamatan Rangkasbitung. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (28/3) sekira pukul 11:30 WIB.

    Banyak masyarakat yang berasumsi saat proses pemakaman jenazah MP yang dilaksanakan Tim medis RSUD dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (ADP).

    Ketua Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Lebak, Dede Jaelani kepada wartawan Sabtu (28/3) mengatakan, bahwa dari hasil pemeriksaan medis MP itu negatif Covid-19.

    “Kita dapat laporan dari Dinkes, hasil rapid test Covid-19 MP negatif atau non reaktive,” katanya.

    Senada disampaikan Pelaksana tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Triatno Supiyono, dan Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), dr. Firman Rahmatullah. Bahwa hasil rapid test Covid-19 MP negatif.

    “Hasil rapid test non reaktif,” ungkap keduanya, Sabtu (28/3) kepada BANPOS.(MG-01/PBN)

  • Potong Gaji Anggota, F-PKS Kota Serang Bagi-bagi Masker dan Hand Sanitizer

    Potong Gaji Anggota, F-PKS Kota Serang Bagi-bagi Masker dan Hand Sanitizer

    SERANG, BANPOS – DPRD Kota Serang Fraksi PKS melakukan bagi-bagi 6.000 masker dan 3.000 hand sanitizer secara gratis untuk masyarakat. Kegiatan itu dilakukan di depan perumahan Kota Serang Baru (KSB).

    Selain itu, Fraksi PKS juga memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) kepada RSUD Kota Serang berupa masker N95 sebanyak 100 buah. Bantuan itu diterima langsung oleh Direktur RSUD Kota Serang, Tedja Ratri.

    Seluruh bantuan tersebut diketahui merupakan hasil pemotongan gaji para anggota Fraksi PKS yang berjumlah lima orang. Pemotongan tersebut rencananya akan dilakukan selama dua bulan.

    Ketua Fraksi PKS, Tb. Ridwan Akhmad, mengatakan bahwa kegiatan yang pihaknya lakukan merupakan salah satu upaya dalam mencegah penyebaran Covid-19. Meskipun menurutnya, dengan jumlah tersebut dirasa masih kurang.

    “Pada prinsipnya kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat di tengah pandemi Covid -19. Mungkin ini upaya kecil yang akan kami lakukan, sebagai bagian dari masyarakat Kota Serang,” ujarnya, Sabtu (28/3).

    Menurut Ridwan, dalam dua bulan kedepan pihaknya telah bersepakat untuk melakukan pemotongan gaji para anggota Fraksi PKS, untuk dapat digunakan membeli APD serta kebutuhan lainnya dalam pencegahan Covid-19.

    “Gaji kami pada bulan Maret ini sudah dipotong, minimal 50 persen. Semuanya dikumpulkan untuk menjadi bantuan yang kami salurkan ini. InsyaAllah dua bulan kami akan lakukan pemotongan gaji,” jelasnya.

    Sementara itu, langkah yang akan diambil oleh Fraksi PKS dalam pemerintahan yakni membantu melalui badan anggaran, dalam melakukan pergeseran anggaran dan pencairan biaya tak terduga (BTT).

    “Saya kira pak Walikota sudah melakukan hal itu dan kami akan dukung. Kami juga akan mendorong agar Pemkot Serang membuat skenario dampak Covid-19 ini bagi para pelaku UMKM di Kota Serang,” jelasnya.

    Direktur RSUD Kota Serang, Tedja Ratri, mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh Fraksi PKS kepada RSUD Kota Serang. Menurutnya bantuan tersebut sangat berarti di tengah kelangkaan APD saat ini.

    “Saya ucapkan banyak terimakasih kepada Fraksi PKS karena telah membantu kami dengan memberikan APD. Ini sangat berarti karena saat ini APD baik masker maupun lainnya, sangat langka,” ucapnya.

    Senada disampaikan oleh salah satu masyarakat, Aisyah. Ia yang kesehariannya berjualan nasi padang di depan perumahan KSB mengaku sangat berterimakasih dengan bantuan yang diberikan Fraksi PKS.

    “Karena kan saat ini langka yah. Selain itu juga emang mahal harganya. Kami kalau keluar rumah pun jadi takut. Ini baru pertama kali ada yang membagikan masker dan hand sanitizer. Sebelumnya hanya ke ojek saja tidak ke masyarakat,” tandasnya. (DZH)

  • Mengaku Dibajak, Mahasiswa UIN Bantah Positif Korona

    Mengaku Dibajak, Mahasiswa UIN Bantah Positif Korona

    SERANG, BANPOS – Sivitas akademika UIN ‘SMH’ Banten sempat dihebohkan dengan adanya status dari salah satu mahasiswanya yang menyatakan diri terpapar Covid-19. Status tersebut diperkuat dengan foto dirinya yang sedang berada di salah satu ruangan dengan petugas yang menggunakan APD.

    Dalam status tersebut, mahasiswa Fakultas Syariah itu menuliskan bahwa dirinya sedang menjalani karantina di RS rujukan di Tangerang.

    “Teruntuk teman-teman, mohon doanya ya untuk kesembuhan saya. Terhitung hari ini saya menjalankan karantina di RS rujukan di Tangerang,” tulisnya.

    Berdasarkan hasil penelusuran, akhirnya BANPOS dapat berkomunikasi langsung dengan mahasiswa tersebut. Hasilnya, ia mengaku bahwa ternyata WhatsApp miliknya terkena bajak oleh seseorang.

    “Iyah benar, WhatsApp saya ada yang membajak,” ujarnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Jumat (27/3) malam.

    Ia mengatakan bahwa status WhatsApp yang tersebar itu merupakan hasil bajakan orang yang tidak bertanggungjawab. Bahkan, percakapan antara dirinya dengan Kepala Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES) bukan dirinya yang melakukan.

    “Saya tidak chattan sama sekali dengan kepala jurusan. Saya sangat meminta maaf apabila ada yang dirugikan oleh postingan tersebut,” jelasnya.

    Padahal menurutnya, ia belum dinyatakan positif Covid-19. Berdasarkan keterangan dokter, ia hanya terkena infeksi saluran pernapasan ringan saja.

    “Iyah, saya tidak positif Korona. Hanya paringitis (infeksi saluran pernapasan). Cuma dari dokternya jika tidak kunjung membaik baru ada rujukan,” tandas dia. (DZH)

  • Layanan Pasar Daring di Kota Serang Mulai Beroperasi, Belanja Tinggal Chat via WhatsApp

    Layanan Pasar Daring di Kota Serang Mulai Beroperasi, Belanja Tinggal Chat via WhatsApp

    SERANG, BANPOS – Disperdaginkop UKM Kota Serang secara resmi meluncurkan layanan pasar daring atau online. Hal ini dilakukan setelah Komisi II pada DPRD Kota Serang mendorong agar dapat dibentuk layanan pasar daring, untuk mencegah terjadinya kerumunan di pasar.

    Kepala Disperdaginkop UKM Kota Serang, Yoyo Wicahyono, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan pasar daring untuk para pedagang di pasar Rau. Kendati demikian, memang belum semua pedagang terdata.

    “Jadi untuk pembelian, kami menggunakan aplikasi perpesanan WhatsApp. Jadi mereka tinggal memesan melalui para pedagang yang nomornya nanti akan kami sebarkan melalui media sosial,” ucapnya, Jumat (27/3).

    Menurutnya, pasar yang akan di’online’kan terlebih dahulu ialah pasar Rau. Namun tidak menutup kemungkinan pasar lain pun akan dibuat pelayanan secara daring. Mengenai ongkos kirim (ongkir), akan disepakati antara pedagang dengan pembeli.

    “Untuk sementara Rau terlebih dahulu. Karena kita ketahui bersama pasar Rau itu lebih lengkap. Nanti setelahnya, besar kemungkinan seperti pasar Kalodran, pasar Karangantu maupun pasar lainnya akan menyusul. Ongkir disesuaikan lah dengan kesepakatan,” jelasnya.

    Untuk pasar portabel, ia mengatakan akan segera merubah beberapa mobil dinas agar dapat berkeliling membawa barang dagangan pasar. Menurutnya itu juga salah satu langkah untuk mengantisipasi masyarakat yang kurang paham membeli secara daring.

    “Nanti akan kami rubah beberapa mobil agar dapat membawa barang dagangan dari pasar. Mobil ini akan keliling ke rumah-rumah warga sehingga mereka tidak perlu datang ke pasar lagi,” tandasnya.

    Untuk diketahui, Disperdaginkop Kota Serang telah mempublikasi enam nomor pedagang di pasar Rau, yang telah siap melakukan jual beli secara daring melalui aplikasi WhatsApp. Enam pedagang tersebut menjual berbagai kebutuhan pokok seperti aneka ikan, daging ayam, telur dan sembako.

    Untuk info lebih lanjut, dapat mengunjungi akun instagram resmi milik Disperdaginkop UKM Kota Serang @disperdaginkopukmkotaserang. (DZH)

  • Siswa Kota Serang Kembali Belajar di Rumah, Pemkot Resmi Perpanjang

    Siswa Kota Serang Kembali Belajar di Rumah, Pemkot Resmi Perpanjang

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang melalui Dindikbud secara resmi memperpanjang masa belajar di rumah dengan mengeluarkan Surat Edaran nomor: 421/930-Dispendbudkot/2020. Hal ini sebagai tindak lanjut hasil rapat virtual dengan pihak Pemprov Banten.

    Dalam edaran itu, disebutkan bahwa masa belajar di rumah diperpanjang hingga 20 Mei 2020, yang seharusnya pada Senin 30 Maret mendatang sudah mulai berkegiatan seperti semula.

    Selain itu, dalam surat edaran ditegaskan pula mengenai pembelajaran di rumah menggunakan metode dalam jaringan (daring) tidak boleh sampai membebani peserta didik untuk memenuhi tuntutan kurikulum.

    Kepala Dindikbud Kota Serang, Wasis Dewanto, membenarkan bahwa surat edaran tersebut sudah resmi dikeluarkan oleh Pemkot Serang. Menurutnya, surat edaran itu secara otomatis menggantikan edaran sebelumnya.

    “Iyah (sudah resmi). Sebetulnya surat edaran yang kemarin baru berakhir Senin besok, masuk efektif hari Selasa. Namun dengan edaran ini, maka diperpanjang hingga 20 Mei,” ujarnya saat dihubungi melalui pesan singkat.

    Mengenai upaya agar guru tidak memberikan tugas yang membebani peserta didik, ia mengaku Koordinator Pengawas (Korwas) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) sedang merancang Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk para guru.

    “Untuk teknis pembelajaran daring dan pola pengawasannya, saat ini sedang dirancang oleh Korwas dan K3S. Itu yang akan jadi SOPnya,” tandas dia. (DZH)

  • DPRD Kota Serang Dorong Disperdaginkop Siapkan Pasar Daring

    DPRD Kota Serang Dorong Disperdaginkop Siapkan Pasar Daring

    SERANG, BANPOS – DPRD Kota Serang meminta kepada Disperdaginkop UKM Kota Serang agar dapat segera menyiapkan layanan pasar dalam jaringan (daring), atau online dan portable. Hal ini untuk mempermudah masyarakat dalam membeli bahan pokok dan mencegah adanya kerumunan di pasar.

    Anggota Komisi II pada DPRD Kota Serang, Nur Agis Aulia, mengatakan bahwa saat ini pasar menjadi salah satu lokasi yang paling rawan menyebarkan Covid-19. Sebab, di sana masyarakat berkumpul untuk melaksanakan kegiatan jual beli.

    “Jadi nanti untuk mengurangi tingkat kerumunan, maka kami mendorong agar Disperdaginkop Kota Serang untuk segera membuat mekanisme jual beli online bagi penjual pasar,” ujarnya seusai mengunjungi Disperdaginkop UKM Kota Serang, Jumat (27/3).

    Ia juga mendorong agar Disperdaginkop UKM dapat membuat program pasar portabel. Mekanismenya, Disperdaginkop UKM menggunakan mobil losbak atau semacamnya, berkeliling menghampiri masyarakat.

    “Jadi ini untuk mereka yang belum terbiasa dengan belanja secara online. Makanya disiapkan pasar portabel untuk menghampiri masyarakat. Tujuannya sama, supaya intensitas masyarakat mendatangi pasar itu semakin kecil,” jelas politikus PKS ini.

    Selain itu, Agis juga menjelaskan bahwa pihaknya bersama Disperdaginkop UKM akan melakukan sosialisasi, fasilitasi dan advokasi kepada pelaku UMKM terkait relaksasi dan restrukturisasi kredit atau pembiayaan. Hal ini sebagai kebijakan yg telah dikeluarkan oleh OJK.

    “Ini juga untuk membantu pelaku UMKM tetap bertahan dan mencegah terjadinya PHK massal dampak adanya Covid-19. Harus ada langkah konkrit untuk membantu pelaku ekonomi mikro, sektor informal yang mengandalkan pemasukan harian,” katanya.

    Senada diaampaikan Rizki Kurniawan, anggota Komisi II dari fraksi Gerindra. Ia mengatakan, untuk menyukseskan program tersebut maka Disperdaginkop UKM harus melakukan pendataan pedagang secara menyeluruh yang ada di pasar.

    “Kami meminta untuk Disperdaginkop untuk mendata seluruh pedagang yang ada di seluruh pasar agar bisa melakukan penjualan dengan sistem online. Mungkin saat ini memang belum semua pedagang terdaftar, karena ini masih berproses,” tuturnya.

    Untuk menjaga agar tidak terjadi tindakan penimbunan bahan pokok oleh oknum, maka pihaknya meminta agar sistem penjualannya dapat dibatasi. Apabila ditemukan oknum yang melakukan tindakan penimbunan, maka pihaknya akan menindak secara tegas.

    “Untuk pembeli yang membeli dengan jumlah yang tidak wajar, itu kan harus ada rekomendasi dari Disperindagkop, pembelian itu tujuannya untuk apa. Nanti kalau ada oknum yang ternyata bermain, kami siap tindak tegas hingga ke ranah hukum,” ucapnya.

    Untuk itu, ia mengaku akan segera berkoordinasi dengan pihak Kepolisian agar dapat bersinergi dalam mengawal jalannya program ini. Selain itu, ia juga akan berkoordinasi agar penimbun barang pokok dapat segera ditemukan.

    “Kami akan libatkan juga nanti pihak Kepolisian untuk menekan orang-orang yang melakukan tindakan seperti itu. Karena sama-sama kita ketahui, ada beberapa bahan pokok yang hari ini agak sedikit berkurang jumlahnya, dan langka,” terangnya.(DZH/PBN)