Penulis: Panji Romadhon

  • Soal Peniadaan UN, Dindikbud Kota Serang Menunggu Petunjuk Pusat

    Soal Peniadaan UN, Dindikbud Kota Serang Menunggu Petunjuk Pusat

    SERANG, BANPOS – Dindikbud Kota Serang mengaku siap untuk mengikuti kebijakan peniadaan Ujian Nasional (UN) yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Kebijakan itu disebut sebagai langkah terbaik dalam memutus penyebaran virus Corona.

    Demikian disampaikan oleh Sekretaris Dindikbud Kota Serang, Nursalim, saat ditemui di ruangannya, Selasa (24/3). Menurutnya, Dindikbud Kota Serang akan mematuhi seluruh kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat.

    “Kalau kita bicara aturan main pemerintahan, maka berbicara dasar hukum. Ketika dasar hukum baik itu Permen, Perpres, Pergub ataupun Perwal sudah dikeluarkan, maka kami akan siap untuk mengikutinya,” ujarnya.

    Ia mengaku, pihaknya sempat memprediksi adanya kebijakan peniadaan UN oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu, ia mengaku sudah ada beberapa opsi penilaian untuk menggantikan nilai UN bagi para siswa.

    “Untuk format penilaian memang saat ini ada berbagai macam. Nanti kami masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat, akan seperti apa. InsyaAllah lusa kami juga akan menggelar rapat berkaitan dengan hal ini,” terangnya.

    Menurutnya, peniadaan UN bukan berarti para pelajar dapat lulus begitu saja. Sebab, masih ada kriteria kelulusan yang harus dipenuhi oleh para pelajar, agar dapat mendapatkan predikat lulus.

    “Yah saya perlu memperjelas, walaupun UNBK telah ditiadakan karena Covid-19 ini, namun yang namanya kriteria kelulusan itu masih ada. Nanti apakah kumulatif nilai atau seperti apa, akan kami rapatkan terlebih dahulu,” tandasnya. (DZH)

  • Ditekan Forkopimda, Walikota dan Wakil Walikota Serang Janji Tak Lagi ‘Ngeyel’

    Ditekan Forkopimda, Walikota dan Wakil Walikota Serang Janji Tak Lagi ‘Ngeyel’

    SERANG, BANPOS – Setelah beberapa kali mendapatkan kritik baik dari mahasiswa maupun masyarakat umum, akhirnya duet ‘Aje Kendor’ memutuskan untuk tidak lagi menghadiri kegiatan yang melibatkan kerumunan massa.

    Hal ini disampaikan oleh Walikota Serang, Syafrudin, seusai menghadiri rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Serang, Senin (24/3).

    “Untuk kegiatan yang melibatkan kerumunan massa, termasuk kegiatan Isra Mi’raj, maka mulai hari Senin tidak akan saya hadiri lagi undangannya,” ujar Syafrudin kepada awak media.

    Menurutnya, kehadiran ia maupun Wakil Walikota Serang pada gelaran Isra Mi’raj yang dilakukan oleh masyarakat selain bertujuan untuk bersilaturahmi, juga agar dapat menyosialisasikan pencegahan Covid-19.

    “Jadi kalau yang kemarin itu sebenarnya kami selain bersilaturahmi, juga untuk menyosialisasikan kepada masyarakat berkaitan dengan virus Corona ini,” terangnya.

    Senada disampaikan oleh Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin. Menurutnya, ia akan berhenti sementara untuk menghadiri gelaran Isra Mi’raj. Hal ini berdasarkan permintaan dari Forkopimda.

    “Forkopimda memutuskan dan menyarankan agar saya dan pak Wali untuk tidak lagi menghadiri Isra Mi’raj di tengah wabah Corona. Maka saya pun memutuskan untuk menurunkan tim saya untuk memberikan pengertian kepada masyarakat,” tandasnya. (DZH)

  • Cegah Tawuran, Babinsa hingga Pengurus RW di Sumur Pecung Sweeping Remaja

    Cegah Tawuran, Babinsa hingga Pengurus RW di Sumur Pecung Sweeping Remaja

    SERANG, BANPOS – Tidak cukup dengan memberikan pengumuman saja, Babinsa Sumur Pecung bersama dengan Ketua RW 20 beserta jajarannya ternyata juga melakukan sweeping terhadap para remaja di lingkungan RW 20, Kelurahan Sumur Pecung.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, baik Babinsa maupun ketua RW berkeliling mencari remaja yang masih berkeliaran dan menyuruh mereka untuk segera pulang.

    Seperti yang terjadi pada dua orang remaja yang saat itu sedang nongkrong di dekat warung sekitar masjid As-Salam, mereka diminta oleh pengurus RW setempat agar segera pulang ke rumah masing-masing.

    Babinsa Sumur Pecung, Sersan Satu (Sertu) Endang, kegiatan yang pihaknya serta pengurus RW setempat lakukan merupakan bentuk pengondisian agar para remaja terhindar dari kegiatan negatif.

    “Untuk pengondisian saja, karena disini terlalu banyak anak-anak yang berkeliaran. Kemudian, hal itu juga berkaitan dengan adanya surat edaran yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait dengan Korona,” ujarnya ditemui di Komplek Pemda Sumur Pecung, Senin (23/3) malam.

    Ia pun meminta kepada para remaja agar mereka dapat tetap berdiam diri di rumah masing-masing, khususnya pada saat malam hari. Ia juga meminta kepada para orang tua agar dapat mengontrol anak-anaknya agar tidak keluyuran pada malam hari dan terhindar dari hal negatif.

    “Untuk orangtuanya, supaya tetap mengoptimalkan anak-anaknya, agar tidak keluar dan akhirnya melakukan kegiatan negatif bahkan terpapar Korona. Terus mengontrol anak-anak, terlebih dengan sudah dikeluarkannya surat edaran dari Walikota Serang,” ucapnya.

    Ia pun mengaku siap apabila masyarakat menginginkan Babinsa agar terus melakukan kontrol di lingkungan mereka. “Siap, Babinsa siap untuk melayani masyarakat 1 x 24 jam,” katanya.

    Sementara itu, Ketua RW 20 Kelurahan Sumur Pecung, Agus Jatmika, menuturkan bahwa pengumuman yang disampaikan melalui Masjid As-Salam tersebut merupakan inisiatif warga agar para remaja tidak terlibat kegiatan yang negatif.

    “Untuk antisipasi, karena anak-anak yang menuju remaja ini suka berkumpul, merokok dan sebagainya. Warga disini merasa khawatir saja, jadi anak-anak tidak boleh keluar rumah,” ujarnya.

    Berkaitan dengan informasi adanya tawuran di depan Komplek Pemda Sumur Pecung, ia hanya sekadar menerima informasi saja. Menurutnya, setelah ditanyakan kepada anak-anak remaja sekitar, mereka tidak terlibat.

    “Katanya ada anak-anak kumpul dari Secang yang nyerang ke komplek rel kereta, seperti itu informasinya. Tapi kalau anak-anak disini tidak ikut, hanya melihat saja dari dekat jalan,” tuturnya.

    Ia pun mengaku akan terus mengadakan patroli dalam rangka menjaga kondusifitas lingkungan yang ia pimpin.

    “Hanya untuk mengawasi anak-anak jangan sampai keluar rumah. Selain antisipasi anak-anak remaja yang merokok dan sisi negatif lainnya,” tandas Agus. (DZH)

  • Cegah Tawuran, Remaja di Sumur Pecung Diminta Tidak Keluar Rumah

    Cegah Tawuran, Remaja di Sumur Pecung Diminta Tidak Keluar Rumah

    SERANG, BANPOS – Media sosial Facebook dihebohkan karena adanya status yang menyebutkan bahwa Masjid As-Salam yang berada di RW 20, Kelurahan Sumur Pecung, Kecamatan Serang mengumumkan agar warga tidak keluar rumah karena akan terjadi tawuran.

    “Masjid di Sumur Pecung mengumumkan warga dilarang keluar rumah karena akan ada tawuran,” tulis salah satu akun di Facebook.

    Setelah BANPOS telusuri, Ketua DKM Masjid As-Salam, Masduki, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua RT 01 RW 20.

    “Tadi pak RT 01 yang mengampaikan pengumuman. Beliau meminta izin kepada saya untuk meminjam pengeras suara masjid untuk mengumumkan hal itu,” ujarnya kepada BANPOS, Senin (23/3).

    Menurutnya, pengumuman tersebut tidak berkaitan dengan masjid As-Salam. Sebab, ia sebagai DKM hanya sekadar mengizinkan saja.

    “Saya hanya memberikan izin saja. Namun untuk yang bertanggungjawab itu pak RT. Karena saya berfikir hal tersebut baik, agar anak-anak terhindar dari kemudaratan,” terangnya.

    Sementara itu, salah satu kesepuhan setempat, Herianto Sobari, mengaku sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh ketua RT setempat. Sebab, hal tersebut bertujuan baik agar anak-anak tidak terlibat dalam tindakan yang merugikan.

    “Saya tidak ingin anak-anak dan cucu-cucu saya terlibat dalam tawuran. Alhamdulillah tidak terjadi, sekarang semuanya sudah ada di rumah,” ucapnya.

    Ia pun mengaku sedikit resah dengan tindakan yang dilakukan oleh anak-anak. Sebab, banyak diantara mereka yang nongkrong sembari merokok bahkan hingga subuh.

    “Mungkin karena sekolah diliburkan. Jadi mereka tidak ingin mencari hiburan. Ada yang nongkrong sambil merokok, sampai larut malam. Mending kalau mereka meramaikan masjid untuk salat,” tandasnya. (DZH)

  • Walikota dan Wakil Walikota ‘Ngeyel’, Kapolres Serang Kota Ingatkan Maklumat Kapolri

    Walikota dan Wakil Walikota ‘Ngeyel’, Kapolres Serang Kota Ingatkan Maklumat Kapolri

    SERANG, BANPOS – Dalam menindaklanjuti maklumat Kapolri, Polres Serang Kota mengaku akan mengambil tindakan kepolisian, bagi mereka yang tetap ‘ngeyel’ menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan keramaian. Kendati demikian, tindakan tersebut baru berupa imbauan saja.

    Hal ini pun sebagai jawaban atas polemik yang ada di masyarakat. Karena, Walikota maupun Wakil Walikota Serang masih kerap mengikuti kegiatan yang melibatkan keramaian, salah satunya yaitu Isra Mi’raj.

    Kapolres Serang Kota, AKBP Edhi Cahyono, mengatakan bahwa agar maklumat Kapolri dapat ditaati oleh seluruh lapisan masyarakat, pihaknya telah melakukan sosialisasi atas keberadaan maklumat itu. Edhi juga mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim surat ke instansi pemerintahan.

    “Kemudian kami berkirim surat kepada seluruh instansi pemerintah maupun organisasi masyarakat dan para tokoh untuk melaksanakan maklumat tersebut, dalam rangka pencegahan Covid-19,” ujarnya saat dihubungi BANPOS, Senin (23/3).

    Menurutnya, apabila masih ada masyarakat maupun instansi pemerintahan yang tetap menggelar kegiatan yang melibatkan keramaian, maka akan diambil tindakan kepolisian.

    “(Apabila masih ada yang menggelar kegiatan yang melibatkan keramaian) akan kami laksanakan tindakan kepolisian berupa imbauan untuk menghentikan kegiatan tersebut,” ucapnya.

    Selain itu, ia menuturkan bahwa Polres Serang Kota tidak mengeluarkan izin keramaian dalam bentuk apapun, yang menghadirkan massa dalam jumlah yang banyak.

    “Untuk kegiatan masyarakat yang sudah terlanjur dijadwalkan, kami berkoordinasi dengan panitia untuk menunda kegiatan tersebut sampai keadaan stabil dan bebas dari virus,” tandasnya.

    Sebelumnya diberitakan, kendati telah mengeluarkan surat edaran dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, nyatanya tidak dipatuhi sendiri oleh Walikota dan Wakil Walikota Serang.

    Hal ini dibuktikan dengan hadirnya Walikota dan Wakil Walikota ke beberapa kegiatan yang melibatkan keramaian, salah satunya yaitu peringatan Isra Mi’raj.

    Padahal dalam maklumat Kapolri yang beredar sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, segala kegiatan yang melibatkan keramaian, termasuk kegiatan keagamaan, agar tidak dilaksanakan dalam situasi seperti sekarang.

    Hal tersebut menuai banyak kritik pada akun resmi media sosial milik Walikota dan Wakil Walikota Serang. Masyarakat telah memberikan peringatan dan kritik kepada duet ‘Aje Kendor’ tersebut agar dapat mentaati aturan mereka sendiri.

    Seperti komentar yang ditulis oleh akun bernama Ary Sagita pada media sosial milik Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin. Dalam komentarnya, ia mengkritik kegiatan Subadri yang tetap menghadiri kegiatan yang melibatkan kerumunan massa.

    “Contoh buruk. Disaat semua publik figur mencontohkan diam di rumah. Lah ini,” tulisnya mengomentari siaran langsung Subadri pada saat menghadiri kegiatan Isra Mi’raj.

    Senada pula disampaikan oleh akun bernama Gunawan Rusmianto. Ia mengatakan bahwa Subadri tidak mencontohkan hal yang baik dengan menghadiri kegiatan Isra Mi’raj yang sudah pasti melibatkan banyak kerumunan massa.

    “Pak wakil, bagaimana ceritanya. Pak Wakil tidak mencontohkan yang baik. Hadir dan menghadiri di tengah-tengah kerumunan massa. Alangkah baiknya kegiatan tersebut ditunda atau ditiadakan dulu. Karena kita tidak tau apakah kita sudah tertular virus itu ataukah kita sendiri yang menjadi penyebar virus itu sendiri,” jelasnya. (DZH)

  • Mulai Hari Ini, Disdukcapil Lebak Melakukan Pelayanan Online

    Mulai Hari Ini, Disdukcapil Lebak Melakukan Pelayanan Online

    LEBAK, BANPOS – Mengantisipasi pencegahan penyebaran Covid-19 yang telah menjadi pandemi, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Lebak, akan menerapkan system layanan kepengurusan dokumen kependudukan secara online.

    Sekertaris Disdukcapil Lebak, Ahmad Nur mengatakan, pelayanan secara online tersebut akan diberlakukan pada tanggal 23 Maret hingga 31 Maret 2020. Hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti surat edaran yang ditandatangani Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengenai pencegahan penyebaran virus Corona dengan cara mengurangi kegiatan-kegiatan yang melibatkan dan mendatangkan banyak orang.

    “Untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, kami menghimbau agar masyarakat Kabupaten Lebak agar menunda terlebih dahulu pengurusan dokumen kependudukan dengan datang langsung ke kantor Disdukcapil Lebak, karena untuk sementara pelayanan akan dialihkan secara online melalui WhatsApp,” kata Ahmad Nur kepada wartawan, Minggu (23/3).

    Menurutnya, dalam pelayanan online tersebut, pihaknya telah menyiapkan 3 admin yang dapat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp. Adapun dokumen kependudukan yang dapat diurus melalui online adalah Kartu Keluarga, KTP-el, Surat Pindah/Datang, Kartu Identitas Anak (KIA), Akte Kelahiran, Akte Kematian, Akte Perkawinan, Akte Penceraian, dan Update data online.

    “Nantinya masyarakat dapat memenuhi persyaratan kelengkapan dari dokumen-dokumen tersebut, seterusnya kelengkapan dokumen tersebut dapat di scan atau foto dan dikirim ke 3 nomor admin yang telah kami siapkan,” terangnya.

    Ia menuturkan, Disdukcapil Lebak juga tetap membuka pelayanan secara tatap langsung di kantor Disdukcapil Lebak. Selain itu, di area kantor Disdukcapil Lebak pihaknya juga telah menyiapakan beberapa titik hand sanitizer.

    “Pelayanan secara langsung juga akan tetap berjalan seperti biasa, namun kami tetap menyarankan untuk beralih ke online kalau tidak dalam keadaan mendesak selama masa tanggap darurat virus Corona ini,” ungkapnya.

    Adapun nomor dari 3 admin yang siap melayani pengurusan dokumen secara online tersebut 0877-7385-5625 atas nama Irawati, 0852-8756-0050 atas nama Maria Kurniasih, 0811-1200-078 atas nama Ahmad Najiyullah.(dhe/pbn)

  • Duh! Hadiri Kegiatan Keagamaan Ditengah KLB Covid-19, Aje Kendor Dikritik Netizen

    Duh! Hadiri Kegiatan Keagamaan Ditengah KLB Covid-19, Aje Kendor Dikritik Netizen

    SERANG, BANPOS – Kendati telah mengeluarkan surat edaran dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, salah satunya agar menunda kegiatan yang melibatkan keramaian, nyatanya tidak dipatuhi sendiri oleh Walikota dan Wakil Walikota Serang.

    Hal ini dibuktikan dengan hadirnya Walikota dan Wakil Walikota ke beberapa kegiatan yang melibatkan keramaian, salah satunya yaitu peringatan Isra Mi’raj. Padahal dalam maklumat Kapolri yang beredar sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, segala kegiatan yang melibatkan keramaian, termasuk kegiatan keagamaan, agar tidak dilaksanakan dalam situasi seperti sekarang.

    Walikota Serang, Syafrudin, saat diwawancara seusai menghadiri Isra Mi’raj mengaku bahwa dirinya belum membaca terkait dengan maklumat yang dikeluarkan oleh Kapolri. Namun ia mengatakan bahwa dirinya menargetkan pada Rabu nanti semua kegiatan Isra Mi’raj sudah selesai.

    “Iyah untuk maklumat Kapolri saya belum membaca. Namun insyaAllah dalam tiga hari kedepan seluruh agenda Isra Mi’raj dapat segera selesai dan kami istruksikan kepada masyarakat agar tidak lagi melaksanakan kegiatan kerumunan massa,” ujarnya di Griya Permata Asri, Minggu (22/3) malam.

    Menurut Syafrudin, ia pun sebenarnya takut dengan adanya penyebaran Covid-19 yang dengan cepat menyebar itu. Namun menurutnya, ia yakin bahwa segala penyakit datangnya dari Allah dan akan sembuh karena Allah.

    “Kalau ini (Isra Mi’raj) sudah terlanjur. Karena mereka sudah membuat surat undangan dan sebagainya, lalu disebarkan ke berbagai pihak. Jadi kami jalankan terlebih dahulu,” terangnya.

    Namun pada akun resmi media sosial milik Walikota dan Wakil Walikota Serang, ternyata masyarakat telah memberikan peringatan dan kritik kepada duet ‘Aje Kendor’ tersebut agar dapat mentaati aturan mereka sendiri.

    Seperti komentar yang ditulis oleh akun bernama Ary Sagita pada media sosial milik Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin. Dalam komentarnya, ia mengkritik kegiatan Subadri yang tetap menghadiri kegiatan yang melibatkan kerumunan massa.

    “Contoh buruk. Disaat semua publik figur mencontohkan diam di rumah. Lah ini,” tulisnya mengomentari siaran langsung Subadri pada saat menghadiri kegiatan Isra Mi’raj.

    Senada pula disampaikan oleh akun bernama Gunawan Rusmianto. Ia mengatakan bahwa Subadri tidak mencontohkan hal yang baik dengan menghadiri kegiatan Isra Mi’raj yang sudah pasti melibatkan banyak kerumunan massa.

    “Pak wakil, bagaimana ceritanya. Pak Wakil tidak mencontohkan yang baik. Hadir dan menghadiri di tengah-tengah kerumunan massa. Alangkah baiknya kegiatan tersebut ditunda atau ditiadakan dulu. Karena kita tidak tau apakah kita sudah tertular virus itu ataukah kita sendiri yang menjadi penyebar virus itu sendiri,” jelasnya.

    Komentar Gunawan pun sempat mendapatkan respon dari akun resmi Subadri. Dalam balasannya, Subadri menyampaikan terimakasih kepada masyarakat yang telah memberikan masukan berkaitan dengan pencegahan Covid-19. Namun ia mengaku bahwa hadirnya ia dalam agenda Isra Mi’raj merupakan upaya untuk memenuhi keinginan dari masyarakat yang telah mengundangnya hadir.

    “Pemerintah Kota Serang juga sudah memberikan imbauan melalui surat edaran yang sudah disebarkan keseluruh kalangan masyarakat Kota Serang. Sekolah sudah diliburkan. Kami pemerintah Kota Serang hanya ingin mengijabah undangan dari para masyarakat Kota Serang yang sedang mengadakan kegiatan keagamaan Isra Mi’raj. Sekali lagi mohon doakan yang baik agar masyarakat Kota Serang bebas dari virus dan penyakit lainnya,” jelas Subadri. (MUF)

  • Diduga Konsleting, Tiang Listrik di Depan Lapas Serang Terbakar

    Diduga Konsleting, Tiang Listrik di Depan Lapas Serang Terbakar

    SERANG, BANPOS – Tiang listrik yang berada di depan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Serang terbakar. Kejadian tersebut diduga karena terjadi konsleting listrik. Beruntung api tersebut dapat dipadamkan sebelum merembet ke sekitar.

    Salah satu saksi mata, Sanan, mengatakan bahwa pada awal kejadian, tidai terdengar sedikitpun suara ledakan atau suara lainnya yang mengindikasikan adanya konsleting listrik.

    “Saya tadinya lagi duduk-duduk tiba-tiba keluar api aja. Gak ada suara meledak atau apa, kayak lilin gitu awalnya kecil,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Minggu (22/3) malam.

    Ia mengatakan, mulanya api kecil muncul pada bagian atas tiang listrik. Namun lama kelamaan, api itu menjalar ke kabel yang berada di bawahnya.

    “Apinya dari atas dulu, trus apinya jatoh ke kabel yang bawah. Nah di kabel yang bawah itu apinya besar. Sekitar 18.30 WIB itu kejadiannya,” ucapnya.

    Menurutnya warga sekitar sempat panik dengan kejadian itu. Bahkan, mereka sempat menyiram kabel sebelum listrik dipadamkan.

    “Tadinya sudah kami siram sedikit, tapi kata orang Kodim jangan disiram air, matiin dulu listriknya. Trus antara pak RT atau orang Kodim nelpon PLN, akhirnya ditangani,” terangnya.

    Sementara itu, Kasi Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Satpol PP Kota Serang, Uba, yang juga hadir dalam kejadian itu mengatakan bahwa apabila terjadi kebakaran pada tiang listrik, kejadian merupakan tanggungjawab PLN.

    “Iyah untuk kejadian ini merupakan tanggungjawab PLN. Awalnya kami kira kebakaran rumah, ternyata travo listrik. Makanya kami turunkan seluruh armada,” ujarnya.

    Namun ia menuturkan bahwa wajar jika masyarakat tetap menghubungi Damkar Kota Serang. Sebab kondisinya saat itu sedang panik.

    “Bagi saya wajar, karena sedang panik. Selain itu ini membuktikan bahwa Damkar Kota Serang tanggap terhadap laporan masyarakat,” tandasnya.

    Berdasarkan pantauan di lapangan, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.20 WIB. Sedangkan listrik dapat berhasil diperbaiki oleh PLN pada pukul 19.50 WIB. (DZH)

  • Berada di Garis Depan Melawan Virus Korona, 6 Dokter Meninggal Dunia

    Berada di Garis Depan Melawan Virus Korona, 6 Dokter Meninggal Dunia

    JAKARTA,BANPOS- Tenaga medis salah satu elemen yang berada di garis depan menyelamatkan pasien suspek korona. Mulai dari dokter, perawat, dan tenaga medis lainnnya. Mereka menyadari tugas yang menyelamatkan para pasien itu bertaruh nyawa. Risiko terbesarnya adalah kematian.

    Risiko itu ternyata benar adanya. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyatakan ada enam dokter meninggal dunia saat bertugas dalam memberantas Covid-19. Para dokter tersebut tertular dari pasien yang mereka tangani.

    “Iya (benar ada 6 dokter) sudah di-publish oleh PB IDI,” kata Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Moh Adib Khumaidi, Sp.OT kepada JawaPos.com, Minggu (22/3).
    Keenam pahlawan yang meninggal saat berjuang menyelamatkan pasien yang terinfeksi korona itu adalah dr. Hadio Ali, SpS; dr. Joko Judodjoko, Sp.B; dr. Laurentius P., Sp.Kj; dr. Adi Mirsaputra, Sp.THT; dr. Ucok Martin, Sp.P; dan dr. Toni D. Silitonga.

    Moh Adib Khumaidi menyatakan, salah satu catatan dalam penanggulangan pasien korona adalah keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD) bagi dokter dan tenaga medis lainnya.

    Juru Bicara Pemerintah Untuk COVID-19 Achmad Yurianto ikut angkat bicara atas meninggalnya para dokter. Atas nama pemerintah, Yurianto mengucapkan rasa berduka kepada rekan sejawatnya itu.

    “Pemerintah prihatin dan berduka cita yang mendalam, sedalam-dalamnya atas beberapa tenaga kesehatan yang terpaksa menjadi korban COVID-19. Kami semua bersedih ini menimpa kita namun juga menghargai kerja luar biasa dan dedikasi para tenaga kesehatan yang sudah memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara,” kata Yurianto.

    “Pemerintah bersedih untuk ini dan belasungkawa. Yakinlah kita dalam pengabdian dan profesional, memberikan yang terbaik untuk rakyat Indonesia,” tambahnya.

    Salah satu dari 6 dokter yang meninggal dunia adalah dr. Hadio Ali, Sp.S. Selama hidupnya, Hadio dikenal sebagai dokter yang bertugas di RS Premier Bintaro. Hadio sempat dirujuk ke RS Persahabatan setelah mengalami perburukan dengan kondisi menggunakan ventilator. Hadio meninggal pada usia 34 tahun.

    “Benar (confirmed almarhum bertugas di RS Premier Bintaro). Sudah di-publish di Instagram kami,” tutup Corporate Marketing Communication Aviv Ready kepada JawaPos.com. (RED)

  • Ada 6 ODP Di Tirtayasa, Masyarakat Diajak Berpartisipasi Cegah Penyebaran Covid-19

    Ada 6 ODP Di Tirtayasa, Masyarakat Diajak Berpartisipasi Cegah Penyebaran Covid-19

    TIRTAYASA, BANPOS – Pemilik akun media sosial Facebook Setara_Syahid, membagikan sebuah postingan dari akun Berita Pontirta, berkaitan dengan adanya 6 ODP di Kecamatan Tirtayasa. Dikonfirmasi, ia yang bertempat tinggal di Kecamatan Pontang ini sebelumnya telah mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada pihak terkait, yaitu Camat dan Puskesmas.

    “Sebelum saya share, saya tanyakan terlebih dahulu ke pihak Puskesmas dan Pak Camat, bahwa informasi tersebut, diiyakan,” ujarnya.

    Lebih lanjut ia mengaku, setelah mendapatkan konfirmasi, barulah ia membagikan postingan tersebut melalui akun media sosialnya.

    “Kalau belum ada informasi, saya pun tidak berani (membagikan),” tuturnya.

    Sementara itu, pada postingan tersebut memuat bahwa Camat Tirtayasa Kabupaten Serang menyatakan, terdapat 6 orang dalam pantauan (ODP) di tiga desa, Kecamatan Tirtayasa. Hal itu dipublikasikan olehnya, berdasarkan koordinasi dengan pihak Puskesmas dan Muspika Tirtayasa.

    “Kepada yang terhormat, Ibu Bupati Serang, mohon ijin menyampaikan dan melaporkan, terkait penyakit menular virus Covid-19 Corona untuk Kecamatan Tirtayasa, terdapat ada 6 Orang Dalam Pemantauan (ODP), berdasarkan koordinasi dengan Kepala Puskesmas Tirtayasa, Ibu Nunung Nuraeni, bahwa benar adanya ODP tersebut sebanyak 6 orang,” ujar Sadik, Camat Tirtayasa, yang juga dimuat dalam media sosial Facebook.

    Diketahui, 6 ODP tersebut terdiri dari satu orang karyawan Bandara Soekarno-Hatta, asal Desa Lontar. Kemudian tiga orang yang merupakan suami-istri beserta anaknya, yang baru pulang dari Malaysia, asal warga Desa Kebuyutan.

    “Dua orang yaitu suami-istri yang juga baru pulang dari Malaysia asal Desa Tirtayasa,” tuturnya.

    Sadik pun menjelaskan, langkah yang sudah diambil oleh pihaknya yaitu mengecek kesehatan keenam ODP tersebut dan memberikan arahan untuk tidak keluar rumah (isolasi) selama 14 hari ke depan.

    “Koordinasi dengan Muspika dan melaporkan hal tersebut ke Dinas Kesehatan Kabupaten Serang,” katanya.

    Menurutnya, status ODP tersebut diberikan, karena khawatir. Mengingat, kelima ODP baru saja pulang dari luar Kabupaten Serang.

    “Sekalipun hasil cek medis, sementara belum ada,” terangnya.

    Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan, Agus Sukmayadi menanggapi hal tersebut dan mengatakan bahwa mereka sudah memahami bagaimana dengan status ODP diperlakukan.

    “Alhamdullilah, berarti sdh memahami bgmana masyarakat dengan status OPD harus diperlakukan, dan adanya komunikasi dan koordinasi yang baik dengan Puskesmas,” singkatnya. (MUF)