Penulis: Panji Romadhon

  • Walikota dan Wakil Walikota Serang Akan Tes Covid-19

    Walikota dan Wakil Walikota Serang Akan Tes Covid-19

    SERANG, BANPOS – Dorongan mahasiswa agar Walikota dan Wakil Walikota Serang segera melakukan tes Covid-19 disambut baik oleh keduanya. Bahkan, baik Walikota maupun Wakil Walikota Serang mengaku ingin segera melakukan tes tersebut.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan dirinya memang telah berencana untuk melakukan tes Covis-19. Bahkan, ia mengaku pada Senin mendatang jika tidak ada halangan, akan melakukan tes.

    “Iyah betul, saya juga memang berencana mau melakukan pemeriksaan ini. InsyaAllah kalau tidak ada halangan hari Senin depan saya akan lakukan tes,” ujarnya saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Jumat (20/3).

    Mengenai lokasi tempat tes Covid-19, ia mengaku masih akan melakukan koordinasi dengan Dinkes Kota Serang untuk mencari tempat. Apabila dapat dilakukan di RSUD Kota Serang, maka ia akan melakukan tes di sana.

    “Saya lagi mau koordinasi juga dengan Dinkes berkaitan tempat tesnya. Mungkin kalau di RSUD Kota Serang bisa, yah saya akan tes di sana,” katanya.

    Senada disampaikan oleh Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin. Ia mengatakan memang untuk kepentingan bersama, dirinya yang kerap berinteraksi dengan masyarakat tentu perlu melakukan tes Covid-19.

    “Namun untuk kapannya masih belum tahu. Semoga dapat secepatnya melalukan tes itu,” terangnya.

    Sementara, Kepala Dinkes Kota Serang, M. Ikbal, mengatakan bahwa untuk masyarakat yang ingin tes mandiri, termasuk Walikota dan Wakil Walikota, dapat mendatangi fasilitas kesehatan terdekat seperti Puskesmas ataupun RSUD Kota Serang.

    “Sebenarnya semua fasilitas kesehatan itu bisa. Terutama yang ada spesialis paru-paru. Nanti di sana mereka akan dites awal, seperti apakah mereka merasakan gejala-gejala atau pernah tidak berinteraksi dengan orang yang positif,” ujarnya.

    Apabila pada tes awal tersebut ternyata tidak ditemukan adanya gejala-gejala ataupun kemungkinan terpapar Covid-19, maka tidak perlu mengikuti pemeriksaan lebih lanjut. Namun apabila ada indikasi, maka akan dilakukan pemeriksaan swab.

    “Jadi nanti akan dites swab. Artinya pemeriksaan lendir pada tenggorokan. Nanti lendir tersebut yang akan diuji lab. Namun kalau di awal tes ternyata tidak ada indikasi, maka tidak perlu,” tandasnya. (DZH)

  • Satu PDP di RSDP Serang Meninggal Dunia

    Satu PDP di RSDP Serang Meninggal Dunia

    SERANG, BANPOS – Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) asal Pandeglang meninggal dunia di Rumah Sakit dr. Drajat Prawiranegara (RSDP) Serang. Kendati demikian, pihak rumah sakit masih belum dapat memastikan penyebab kematiannya.

    Humas RSDP Serang, Khoirul Anam, mengatakan bahwa PDP asal Pandeglang tersebut berumur 54 tahun. Pasien masuk ke IGD RSDP pada Jumat (20/3) sekitar pukul 15.40 WIB. Pasien dipindahkan ke ruang perawatan khusus Covid-19 pukul 22.24 WIB.

    “Pada Sabtu (21/3) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, pasien dinyatakan meninggal dunia,” ujar Khoirul Anam dalam keterangannya kepada awak media.

    PDP nomor 8 yang tinggal di Kecamatan Mekarjaya tersebut diketahui memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta, tepatnya ke Tanah Abang.

    “(Hasil penelusuran) riwayat bepergian PDP 8 dari Tanah Abang Blok F,” terangnya.

    Sementara untuk kepastian penyebab meninggalnya PDP 8 itu masih belum dapat dipastikan. Sehingga untuk memastikannya, sampel uji swab dari PDP telah dikirimkan untuk memastikan apakah positif Covid-19 atau tidak.

    “Swab sudah dilakukan dan sudah dikirim ke Jakarta. Standar pasien infeksius meskipun belum tau hasilnya, tetapi kewaspadaan lebih baik daripada kejadian,” tandasnya. (DZH)

  • RSDP Tangani 5 PDP, Dua Berasal Dari Kota Serang

    RSDP Tangani 5 PDP, Dua Berasal Dari Kota Serang

    SERANG, BANPOS – Pasien dalam pengawasan (PDP) pada Rumah Sakit dr. Drajat Prawiranegara (RSDP) bertambah dua orang. Sehingga, jumlah keseluruhan PDP pada salah satu rumah sakit rujukan di Provinsi Banten itu menjadi sebanyak lima orang.

    Selain itu, pihak RSDP pun telah menambahkan ruangan perawatan khusus Covid-19 yang sebelumnya telah penuh. Penambahan tersebut dengan merubah pavilliun Muzdalifah menjadi ruang perawatan dengan penambahan kapasitas 11 ruangan.

    Humas RSDP, Khoirul Anam, menuturkan bahwa dengan adanya penambahan dua PDP itu, maka jumlah keseluruhan PDP yang ditangani RSDP menjadi lima orang.

    “Ada penambahan dua PDP. Jadi total (yang ditangani RSDP) lima PDP,” ujar Khoirul Anam melalui aplikasi perpesanan, Jumat (20/3).

    Ia mengatakan bahwa dua PDP yang dirujuk ke RSDP merupakan warga Kota Serang. Adapun PDP 4 merupakan laki-laki dan PDP 5 merupakan perempuan.

    “PDP 4 laki-laki, keluhan demam, batuk. Umur 35 tahun, dimasukkan kriteria berdasarkan rontgen. PDP 5 perempuan, keluhan demam, infeksi paru dan kelainan gula darah. Umur 48 tahun, ada riwayat ke Depok tanggal 10 Maret,” katanya.

    Mengenai tiga PDP yang lebih dahulu masuk, Khoirul Anam mengaku bahwa hasil tes swab masih belum ada. Ia mengaku selama RSDP masih sanggup merawat ketiganya, maka perawatan akan terus dilakukan.

    “Selama masih bisa kami lakukan perawatan, kami lakukan di RSDP. Tetapi kalau perlu dirujuk, akan kami rujuk. Ini sama seperti penyakit-penyakit yang lain,” terangnya.

    Untuk ruang perawatan, ia mengatakan RSDP telah merubah pavilliun Muzdalifah menjadi ruang perawatan. Sehingga, terdapat penambahan sebanyak 11 ruangan.

    “Sekarang RSDP merubah pavilliun Muzdalifah menjadi tempat perawatan pasien Covid-19. Jadi ada 11 ruangan (tambahan). Secara total RSDP ada 14 ruangan yang dapat digunakan,” katanya.

    Saat dikonfirmasi, Kepala Dinkes Kota Serang, M. Ikbal, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, berdasarkan informasi yang ia dapat Kota Serang ‘menyumbang’ dua PDP di RSDP.

    “Tadi pagi saya lihat belum ada. Pas siangnya itu sudah ada dua. Lalu untuk Orang Dalam Pantauan (ODP) sudah menjadi 14 orang,” tandasnya. (DZH)

  • Penataan PKL di Kota Serang Disebut Semrawut

    Penataan PKL di Kota Serang Disebut Semrawut

    SERANG, BANPOS – Para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di sekitar Taman Sari, Samaun Bakri dan Calung akan direlokasi pada 2021 mendatang ke Pasar Lama. Kondisi ini kian membuat penataan PKL di Kota Serang makin karut marut.

    Pasalnya, beberapa waktu yang lalu, para PKL yang berada di Pasar Lama diwacanakan agar direlokasi ke Pasar Kepandean. Bahkan untuk pedagang kelapa muda, sudah direlokasi ke Pasar Kepandean.

    Kondisi ini pun disoroti oleh aktivis lingkungan di Kota Serang, M. Ridho Ali Murtadho. Ia menilai Pemkot Serang belum menemukan titik terang rencana pembangunan, khususnya dalam hal penataan PKL. Hal ini tercermin gagalnya penataan PKL dari kawasan stadion ke Kepandean maupun dari PKL Kelapa Muda ke Kepandean. Keseluruhannya belum ada yang berhasil direlokasi.

    “Kami melihatnya Kota Serang semakin semrawut. Apalagi ada tiga pasar yang saat ini belum juga di pakai, diantaranya pasar buah-buahan di Taktakan, pasar Lebak Wangi di Walantaka dan satu pasar lainnya di Kasemen,” kata Ridho yang juga Gubernur FT Unbaja ini.

    Ia meminta pemkot serius dalam melakukan penataan lingkungan perkotaan, terlebih lagi Kota Serang sebagai Ibukota Banten juga merupakan salah satu kota penyangga Ibukota Negara.

    “Kami ini Pemkot yang serius. Jangan sampai ditata tapi tidak ada tempatnya, jangan sampai ada tempatnya tapi sia-sia tidak digunakan, semuanya harus dilakukan secara matang. Kami harap penataannya tidak lagi amatiran,” ujar Ridho.

    Sementara itu, Kepala Disperdaginkop UKM Kota Serang, Yoyo Wicahyono, kepada awak media, Jumat (20/3) mengatakan pihaknya masih fokus terhadap beberapa faktor. Yaitu relokasi PKL di Taman Sari, kemudian Samaun Bhakti, dan Calung ke Pasar Lama.

    Menurutnya, relokasi tersebut dilakukan untuk merealisasikan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Taman Sari. Selain itu, stasiun kereta api yang ada di sana pun akan menjadi stasiun double track.

    “Mau bagaimanapun, pedagang itu harus direlokasi, kan gak mungkin mereka tetap disana,” tuturnya.

    Yoyo menjelaskan, pihaknya berencana merelokasi PKL tersebut ke Pasar Lama. Namun untuk implementasinya, menunggu revitalisasi pembangunan pasar lama.

    “Untuk relokasi ini menunggu hasil revitalisasi pembangunan Pasar Lama, yang kemungkinan selesai tahun 2021. Setelah itu baru bisa kami relokasi,” terangnya.

    Penataan PKL sendiri termasuk dalam program mendesak pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2021. Sehingga, diharapkan permasalahan terkait dengan PKL dapat segera terselesaikan.

    “Kalau kami hanya penataan PKLnya saja, sementara untuk fisik pembangunannya itu ada di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Serang, karena ini juga program bersama,” tuturnya.

    Sementara itu, Kepala DPRKP Kota Serang, Iwan Sunardi, mengatakan perombakan Taman Sari menjadi RTH sudah masuk dalam program unggulan pada RKPD 2021. Meski demikian langkah perencanaan sudah harus mulai dilaksanakan dari tahun ini.

    “Memang itu masuk program unggulan, dan kita terus berkoordinasi dengan OPD lain untuk sama-sama membangun Taman Sari ini,” katanya.

    Ia menjelaskan, meski pembangunannya tahun depan, namun pihaknya sudah harus melakukan perencanaan tahun ini. Sehingga program tersebut dapat segera terealisasi.

    “Untuk perencanaannya itu tahun ini, saat ini masih belum bisa kami gambarkan fasilitas apa saja, namun yang pasti harus sesuai dengan nomenklatur sebagai taman,” tandasnya.

    Sebelumnya diberitakan, penertiban pedagang kelapa (dugan) di Pasar Lama diwarnai perlawanan dari pihak pedagang.

    Berdasarkan pantauan, salah satu pedagang dugan, Lubis, menolak lapaknya dipindahkan. Ia berkilah bahwa lapak dagangnya tidak melanggar aturan, namun tetap saja ditertibkan.

    “Salah saya dimana. Saya berjualan di dalam kios bukan di trotoar atau pun di bahu jalan, kios ini sewa loh. Tapi petugas tetap saja membawa barang dagangan saya,” ujarnya dengan nada tinggi.

    Ia menegaskan bahwa dengan adanya penertiban ini, dirinya sangat dirugikan. Selain itu, ia menuding Pemkot Serang pilih kasih dalam melakukan penertiban.

    “Saya sebagai pedagang merasa dirugikan, Pemkot Serang dan Satpol PP pilih kasih dalam menertibkan. Pedagang kelapa saja yang ditertibkan, tapi pedagang lain yang jualan di trotoar dibiarkan saja,” katanya.

    Lubis menekankan kepada Pemkot Serang, apapun yang akan dilakukan oleh Satpol PP, dirinya tetap akan mempertahankan lapak dagangannya di Pasar Lama dan menolak dipindahkan ke Pasar Kepandean.

    “Saya sudah coba jualan disana (red: Pasar Kepandean), nyatanya sepi. Sedangkan kelapa ini tidak bisa bertahan lama, nanti saya makan apa sehari-hari kalau tidak laku. Jadi saya katakan tidak akan pindah, sekalipun Walikota Serang yang turun langsung saya tidak akan pindah,” jelasnya.(DZH/AZM)

  • Cegah Penyebaran COVID-19, Murid SWA Tetap Asik Bersekolah Online

    Cegah Penyebaran COVID-19, Murid SWA Tetap Asik Bersekolah Online

    TANGSEL, BANPOS – Untuk mendukung kebijakan pemerintah provinsi Banten yang meningkatkan status virus corona atau COVID-19 menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 Maret 2020 lalu, serta menghimbau masyarakat agar menghindari tempat keramaian, Sekolah Internasional Sinarmas World Academy (SWA) telah menerapkan pembelajaran online untuk seluruh siswa siswinya sejak Senin 16 Maret 2020, hal ini juga sebagai tanggung jawab pendidikan bagi siswa siswi.

    “Kita harus serius dalam menyikapi penyebaran COVID-19, serta dalam melindungi anak-anak kita. Sekolah sudah mempersiapkan platform online-learning dari jauh-jauh hari dan seluruh program belajar online ini sudah difinalisasi secara matang oleh setiap guru. Hal ini sudah disosialisasikan kepada murid dan orangtua murid, bahkan mereka sudah menjalani periode trial sebelum akhirnya sekolah menerapkan sistem online learning ini,” jelas Deddy Djajaria, General Manager Sekolah Internasional SWA melalui rilis yang diterima oleh BANPOS, Jumat (20/3)

    “Terjadinya wabah virus COVID-19 ini bukan berarti anak berhenti belajar dan kebahagiaan mereka untuk beraktivitas menjadi terbatas. Merupakan tanggung jawab kami sebagai instansi pendidikan untuk membantu orang tua memastikan anak tetap mendapatkan ilmu secara maksimal serta tetap bisa menikmati kegiatan positif dengan teman-temannya” tambah Deddy.

    Pembatasan sosial atau lebih dikenal sebagai Social Distancing menjadi tujuan dari online-learning. Dengan dirumahkannya anak, tidak sedikit orangtua yang cemas dalam menyiapkan aktivitas dan pada akhirnya malah mencari hiburan di luar rumah. Menyingkapi hal ini, SWA telah menyiapkan jadwal kegiatan anak yang dapat dimonitor oleh guru dan orangtua.

    “Keseruan, interaksi antara murid dan guru yang biasanya terjadi di kelas, dirasakan juga secara online. Bahkan dengan online learning ini, kami (para guru) dapat berinteraksi lebih fokus lagi kepada masing-masing murid,” jelas Hayden, selaku guru pembina di SWA. Program pembelajaran yang diterapkan online, selaras dengan kurikulum studi mereka, memastikan tidak ada anak yang tertinggal secara akademis.

    Kegiatan yang bisa dilakukan secara online tidak terbatas sekedar pelajaran akademis, namun juga kegiatan musik, seni bahkan olahraga. Guru ditantang untuk inovatif dalam merencanakan kegiatan pembelajaran agar bisa tetap menarik dan dinamis, salah satunya kegiatan olahraga secara online. Dominic, guru olahraga SWA mengangkat topik “Healthy at Home”, dimana murid diajarkan gerakan gerakan olahraga yang dapat dilakukan di rumah. Murid akan melakukan gerakan lalu direkam video, dan Dominic mengoreksi postur dan gerakan melalui chat di video tersebut.

    “Saya melihat sendiri bagaimana anak saya serius belajar secara online. Pihak sekolah telah menyiapkan kegiatan positif untuk mereka dari pagi hingga sore. Saya berterima kasih dengan semua persiapan yang dilakukan oleh pihak sekolah, terutama para guru yang sudah membuat kegiatan online-learning ini seru untuk anak anak,” ungkap Kurnia Dewi salah satu orangtua siswa SWA.

  • Banyak Kegiatan Ditengah KLB, Walikota dan Wakil Walikota Serang Diminta Tes Corona

    Banyak Kegiatan Ditengah KLB, Walikota dan Wakil Walikota Serang Diminta Tes Corona

    SERANG, BANPOS – Serikat Mahasiswa Sosialis Demokratik (SWOT) meminta agar Walikota dan Wakil Walikota Serang dapat segera menjalani tes Covid-19. Hal ini setelah maraknya kabar pejabat pemerintah yang terpapar Covid-19.

    Sebagai informasi, Walikota Bogor, Bima Arya, telah dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Sebelumnya diberitakan pula bahwa Mentri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya, juga dinyatakan positif Covid-19.

    Ketua SWOT UIN ‘SMH’ Banten, Gilang, mengatakan bahwa Walikota maupun Wakil Walikota Serang setelah ditetapkannya status Kejadian Luar Biasa (KLB), masih terus terlibat dalam kegiatan yang melibatkan keramaian.

    “Katakanlah perayaan HUT Satpol PP yang digelar di Puspemkot Serang beberapa hari yang lalu dan juga Walikota dan Wakil Walikota masih aktif terlibat kegiatan Isra’ Mi’raj di berbagai tempat,” ujarnya kepada BANPOS, Jumat (20/3).

    Menurutnya, hal tersebut sangat berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19. Sebab, interaksi masyarakat banyak terjadi pada kegiatan tersebut. Sehingga dikhawatirkan, hal itu menjadi sarana penyebaran virus.

    “Kita semua tidak tau apakah diantara anggota Satpol PP ataupun jamaah Isra Mi’raj ada yang terpapar atau tidak. Atau jangan-jangan Walikota dan Wakil Walikota sendiri yang menjadi pembawa Covid-19 dan menularkan kepada masyarakat,” terangnya.

    Oleh sebab itu, ia mendorong agar Walikota dan Wakil Walikota Serang segera menjalani tes Covid-19. Selain itu ia juga meminta agar Pemkot Serang dapat lebih tegas dalam hal pengendalian agenda yang melibatkan keramaian.

    “Kami mendorong agar pak Syafrudin dan pak Subadri segera menjalani tes. Ini semua demi kebaikan bersama. Kita semua tentu tidak ingin pandemi Covid-19 ini menyebar di Kota Serang,” tandasnya. (DZH)

  • Cegah Virus Corona, Penumpang Kapal di Merak Diberikan Hand Sanitizer

    Cegah Virus Corona, Penumpang Kapal di Merak Diberikan Hand Sanitizer

    CILEGON, BANPOS – Guna mengantisipasi penyebaran virus Corona, salah satu operator kapal penyeberangan Merak – Bakauheni, yaitu PT. Dharma Lautan Utama, memberikan hand sanitizer bagi penumpangnya dan juga melakukan penyemprotan desinfektan secara berkala pada fasilitas-fasilitas di kapal seperti akses tangga, ruang informasi, kafetaria, tempat duduk, pintu, toilet, hingga ke ruang anak buah kapal, Kamis (19/3).

    Manager Cabang PT. Dharma Lautan Utama Cabang Merak, Wiweko Agung Wicaksono menerangkan selain pemberian hand sanitizer dan penyemprotan desinfektan, pihaknya juga melakukan himbauan kepada masyarakat tentang upaya pencegahanan penyebaran virus corona melalui  pemutaran video serta himbauan melalui standing banner yang terpasang di beberapa tempat di atas armada kapal miliknya.

    “Pemberian hand sanitizer ini dilakukan oleh petugas kapal di pintu masuk ruang penumpang. Setiap penumpang langsung diberikan cairan pembersih kuman secukupnya,” kata Wiweko, Kamis (19/3).

    Lebih lanjut, Wiweko mengatakan kegiatan tersebut dilakukan sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona yang kini telah menjadi pendemi global.

    Sebagaimana juga diketahui pemerintah menghimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kekebalan tubuh. 

    “Virus corona sudah menyebar hampir di seluruh negara di dunia dan ini sangat rawan. Mudah-mudahan kegiatan yang  kami lakulan ini paling tidak kita bisa mencegah penyebaran virus corana dan bisa memberi rasa nyaman bagi masyarakat,” harapnya.

    Dengan kegiatan yang dilakukan ini, Wiweko berharap agar masyarakat dapat terhindar dari penularan virus corona atau Covid-19. Dan tetap beraktivitas normal, serta menumbuhkan kepercayaan masyarakat untuk tetap menggunakan transpotasi penyeberangan. (LUK)

  • Soal Rencana Salat Taubat Jamaah, HMI MPO : Jangan Langgar Kebijakan Sendiri

    Soal Rencana Salat Taubat Jamaah, HMI MPO : Jangan Langgar Kebijakan Sendiri

    SERANG, BANPOS – Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Serang meminta agar Pemkot Serang dapat menaati kebijakan yang telah dibuat oleh pihak pemkot sendiri. Pasalnya, HMI MPO menilai Pemkot Serang melanggar kebijakan yang mereka buat sendiri.

    Ketua Formatur HMI MPO Cabang Serang, Diebaj Ghuroofie, mengatakan bahwa berdasarkan Surat Edaran (SE) nomor 800/541-BKPSDM/2020 yang ditandatangani Walikota Serang, secara gamblang menyatakan bahwa Pemkot Serang mengimbau agar acara yang melibatkan banyak peserta atau kerumunan massa dapat ditunda.

    “Seluruh kebijakan tersebut merupakan tindaklanjut status KLB yang ditetapkan oleh Pemprov Banten, dimana dalam kurun waktu KLB itu, masyarakat diharapkan mampu berdiam diri di rumah masing-masing dan keluar apabila ada keperluan mendesak saja,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (19/3).

    Namun berdasarkan kabar yang beredar, Pemkot Serang berencana untuk menggelar salat taubat secara berjamaah di Alun-alun Kota Serang. Rencana tersebut pun dipertanyakan. Menurutnya, rencana itu kurang bijak di tengah pandemi Covid-19 ini.

    “Sejatinya kami tidak mempermasalahkan salat taubat agar terhindar dari pandemi ini. Hanya saja kami memandang bahwa menggelar salat taubat secara berjamaah yang sudah pasti melibatkan kerumunan massa merupakan hal yang kurang bijak,” katanya.

    Apabila Pemkot Serang benar-benar menjalankan salat taubat berjamaah di Alun-alun Kota Serang, maka secara jelas telah melanggar kebijakan yang mereka buat sendiri. Terlebih pada Selasa yang lalu, Pemkot Serang juga menggelar perayaan HUT Satpol PP ke-70 yang melibatkan kerumunan massa.

    “Tentu ini menjadi pertanyaan bagi masyarakat, mengapa Pemkot Serang justru melanggar kebijakan yang dikeluarkan oleh mereka sendiri? Kami tidak ingin di tengah pandemi ini, justru pemerintah kehilangan kepercayaan masyarakat karena pelanggaran-pelanggaran atas kebijakan yang dibuat sendiri,” katanya.

    Secara tegas, ia pun meminta agar Pemkot Serang menaati kebijakan yang telah dibuat. Dengan demikian, Indonesia, khususnya Kota Serang, dapat melewati pandemi ini dengan sebaik mungkin dan kerugian yang minim.

    “Untuk kemaslahatan ummat, kami HMI MPO Cabang Serang meminta agar Pemkot Serang dapat benar-benar menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan, baik oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Kota Serang sendiri. Kami yakin bahwa kita semua dapat menghadapi pandemi Covid-19 ini dengan baik,” jelasnya. (MUF)

  • Pandemi Covid-19, Pemkot Serang Berencana Gelar Salat Taubat Berjamaah di Alun-alun

    Pandemi Covid-19, Pemkot Serang Berencana Gelar Salat Taubat Berjamaah di Alun-alun

    SERANG,BANPOS – Pemkot Serang berencana menggelar salat taubat di Alun-alun Kota Serang dalam rangka bermunajat agar selamat dari pandemi Covid-19. Bahkan, saat ini Pemkot Serang sedang menyusun surat edaran (SE) mengenai hal itu.

    Hal ini dibenarkan oleh Walikota Serang, Syafrudin. Menurutnya, salat taubat berjamaah itu akan dilakukan dalam rangka meminta keselamatan di tengah pandemi Covid-19 ini.

    “Surat edaran lagi kami buat, masih menunggu dari bagian hukum. Ini dalam rangka meminta keselamatan dari Allah,” ujarnya saat ditemui awak media di Puspemkot Serang, Kamis (19/3).

    Ia mengaku, dalam surat tersebut berisikan edaran agar masyarakat dapat menggelar salat taubat di Alun-alun Kota Serang. Sementara untuk salat taubat di masjid, hanya sekadar imbauan saja.

    “Kalau di masjid itu sekadar imbauan. Tapi kalau di Alun-alun Kota Serang itu secara keseluruhan. Jadi tetap akan dijalankan,” terangnya.

    Untuk diketahui, berdasarkan SE nomor 800/541-BKPSDM/2020 diketahui bahwa Pemkot Serang mengimbau agar acara yang melibatkan banyak peserta atau kerumunan massa dapat ditunda. (MUF)

  • Lagi Asik Judi, Enam Sopir Angkot Dicokok Resmob Polres Serang

    Lagi Asik Judi, Enam Sopir Angkot Dicokok Resmob Polres Serang

    SERANG, BANPOS – Enam sopir angkutan kota (Angkot) diamankan Tim Reserse Mobil (Resmob) Polres Serang. Keenamnya diamankan lantaran tertangkap tangan sedang bermain judi pacuan kuda menggunakan Handphone (HP) android.

    Keenam sopir tersebut berinisial NA (31), HE (36), BE (32), ME (24), IP (25) dan AB (30). Adapun NA dan HE merupakan warga Desa Gembor Udik, Kecamatan Cikande, IP warga Desa Kibin dan sisanya merupakan warga Desa Tirem, Kecamatan Lebakwangi.

    Dari tangan para tersangka, petugas Resmob Polres Serang berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit HP, satu unit mobil angkot berplat nomor A 1980 FF serta uang taruhan sebesar Rp224 ribu.

    Kapolres Serang, AKBP Mariyono, mengatakan penangkapan terhadap para sopir angkot yang sedang bermain judi ini berdasarkan informasi masyarakat terkait adanya dugaan kegiatan perjudian di lokasi. Setelah dilakukan penyelidikan, ditemukan beberapa orang sedang bermain judi pacuan kuda di dalam angkot milik salah seorang tersangka.

    “Keenam tersangka ini disergap Tim Resmob saat berjudi di dalam angkot milik salah seorang tersangka,” ujar AKBP Mariyono kepada awak media, Kamis (19/3).

    Saat dilakukan penyergapan oleh Tim Resmob yang dipimpin Ipda Neo Aditya Kuntar, para tersangka sempat mengelak disebut sedang berjudi. Namun para tersangka tak mampu mengelak saat petugas menemukan uang taruhan yang sempat disembunyikan oleh mereka. Bersama barang buktinya, mereka langsung digelandang ke Mapolres Serang untuk dilakukan penyidikan.

    “Para tersangka memanfaatkan aplikasi pacuan kuda pada android untuk mengadu nasib. Para pemain judi masing-masing memegang nomor yang ada pada kuda. Setiap kali bertanding, uang taruhan sesuai yang diinginkan. Pemenang judi adalah kuda yang dipegang petaruh mencapai garis finish terdepan,” terang Kapolres didampingi Kasatreskrim, AKP Arief N Yusuf.

    Berdasarkan informasi yang disampaikan masyarakat, para sopir ini telah melakukan aksinya sudah lama disaat menunggu penumpang buruh pabrik selesai bekerja di depan pabrik PT Eaglenis di Desa Julang, Kecamatan Kibin.

    Mariyono mengatakan, penangkapan para penjudi ini merupakan penegakan hukum sekaligus pendidikan untuk masyarakat agar tidak berjudi. Kapolres menegaskan pihaknya tidak akan mentolerir setiap aktifitas warga yang berbau judi ataupun penyakit masyarakat lainnya.

    “Kami ingatkan, jangan main judi karena akan kami tangkap. Lebih baik uangnya digunakan untuk keluarga istri dan anak. Kami juga mengimbau kepada warga untuk tidak segan-segan memberikan informasi terkait aktifitas yang mengganggu ketertiban masyarakat,” tandasnya. (DZH)