Penulis: Panji Romadhon

  • Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Aman, Kapolres Sidak Pasar Ciruas

    Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Aman, Kapolres Sidak Pasar Ciruas

    CIRUAS,BANPOS- Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan dari unsur Polres Serang bersama Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag), Muspika Kecamatan Ciruas dan Satpol PP melakukan sidak (inspeksi mendadak) di pasar tradisional, salah satunya di Desa Citeureup, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Rabu (18/3/2020).

    Sidak Tim Satgas Pangan ke pasar tradisional bertujuan untuk memastikan stok kebutuhan pokok aman dan memantau harganya pasca merebaknya wabah virus korona atau covid 19.

    Ikut dalam dalam operasi pasar ini, Kapolres Serang AKBP Mariyono, Wakapolres Kompol Agung Cahyono, Kapolsek Ciruas Kompol Sukirno, Kasatreskrim AKP Arief N Yusuf dan Kasatintelkam AKP Kornelis Koro.

    “Dari pengecekan yang dilakukan, saat ini ketersediaan sembako dan kebutuhan pokok lainnya masih aman,” ungkap Kapolres Serang AKBP Mariyono disela-sela sidak di Pasar Ciruas, Kabupaten Serang, Rabu (18/3/2020).

    Dikatakan Kapolres, dalam sidak beberapa komuditas seperti rempah-rempah dan bumbu dapur seperti jahe, kunyit mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga uang cukup signifikan terjadi pada jahe kuning/gajah dan jahe merah. Untuk harga jahe kuning saat ini Rp 65.000 yang sebelumnya hanya Rp 30.000 per kilogram. Sedangkan harga jahe merah naik dari Rp40.000 naik ke harga Rp 100.000 per kilogram.

    “Alhamdulilah dalam kegiatan Operasi Pasar ini hanya ditemukan beberapa harga yang mengalami kenaikan diantaranya rempah-rempah. Bahkan beberapa harga barang kebutuhan pokok ada yang stabil bahkan turun. Saya berharhap, ke depan stok dan stabilitas harga hahan pokok tetap stabil dan tidak terjadi kelangkaan,” tandas mantan Kapolres Majalengka ini.

    Murni (43) salah satu pedagang di Pasar Ciruas mengatakan sejak adanya virus corona harga rempah-rempah mengalami kenaikan. Ini terjadi seiring meningkatnya permintaan karena diyakini rempah-rempah mampu mencegah menularnya virus corona. Pedagang bumbu dapur ini malah menyebut munculnya virus corona di Indonesia membawa berkah tersendiri karena dapat memberikan keuntungan.

    “Munculnya virus korona di Indonesia membawa berkah bagi saya. Soalnya setiap hari dagangan banyak laku terjual,” kata ibu 4 anak warga Desa Citeureup, Kecamatan Ciruas. (AZM)

  • Cegah Penyebaran Virus Covid-19, Mapolres Serang Disemprot Disinfektan

    Cegah Penyebaran Virus Covid-19, Mapolres Serang Disemprot Disinfektan

    SERANG,BANPOS- Tim Detasemen Gegana Satuan Brimobda Banten melaksanakan kegiatan penyemprotan disinfektan di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Serang, Rabu (18/3/2020). Kegiatan penyemprotan disinfektan dilakukan untuk mencegah penyebaran virus korona atau covid-19.

    “Kegiatan penyemprotan disinfektan ini merupakan bagian dari perintah Kapolda Banten untuk melakukan upaya mencegah penyebaran virus corona di lingkungan kerja sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ungkap Kapolres Serang AKBP Mariyono kepada wartawan di Mapolres Serang.

    Mantan Kapolres Majalengka menjelaskan pelaksanaan disinfektan serta bersih-bersih lingkungan sebagai bentuk kewaspadaan dan antisipasi dini penyebaran virus corona. Meski demikian, kata Kapolres, kegiatan oleh personil Detasemen Gegana ini tidak mengganggu aktivitas pelayanan kepada masyarakat karena dilakukan di luar jam dinas.

    “Penyemprotan disinfektan di lingkungan polres dilakukan di seluruh ruangan kerja, ruang pelayanan SIM dan SKCK, lobby, ruang tunggu dan mesjid. Selama berlangsungnya penyemprotan tidak mengganggu proses pelayanan karena dilakukan di luar jam dinas,” ujar Mariyono.

    Dalam kesempatan itu, Kapolres juga mengimbau kepada masyarakat, untuk selalu mentaati informasi yang telah disosialisasikan oleh pemerintah, diantaranya menghindari lokasi kerumunan massa, membatasi aktifitas di luar rumah, sering cuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir, serta mengkonsumsi gizi seimbang.

    “Bila batuk, pilek berkelanjutan serta sesak nafas, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Masyarakat tidak perlu takut dan hendaknya tetap waspada dengan mengikuti anjuran yang sudah disampaikan,” tandasnya. (AZM)

  • Dibekuk Saat Mencuri Hape, WH Ternyata Spesialis Curanmor

    Dibekuk Saat Mencuri Hape, WH Ternyata Spesialis Curanmor

    SERANG,BANPOS- WH (25) warga Desa Barengkok, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang tertangkap tangan saat mencuri satu unit handphone. Dalam pemeriksaan, pelaku ternyata merupakan spesialis pencuri motor (curanmor) dan barang elektronik handphone (HP) di wilayah hukum Polsek Cikande.

    Kapolres Serang AKBP Mariyono mengatakan penangkapan pelaku pencurian tersebut bermula dari informasi warga Kampung Bojong Ranji, Desa Nambo Udik, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang adanya tindak kejahatan.

    “WH ini kita tangkap hari Minggu (15/3/2020) kemarin saat hendak mencuri hp,” katanya kepada wartawan saat menggelar ekspose, Rabu (18/3/2020).

    Menurut Mariyono, saat dilakukan pengembangan pelaku bukan hanya telah melakukan pencurian hp. Namun juga telah melakukan pencurian sepeda motor di Kampung Pabuaran, Desa Tambak, Kecamatan Kibin, dan Kampung Curug Dulang, Desa Leuwi Limus Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang.

    “Setelah itu, kami melakukan pengembangan di rumah pelaku dan ditemukan 1 unit sepeda motor Jupiter Z dan beberapa kunci T,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Mariyono menambahkan dalam setiap menjalankan aksinya, WH dibantu oleh pelaku lain berinisial BL. Saat ini, kepolisian tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga masih berkeliaran di wilayah Kabupaten Serang.

    “Masih ada beberapa TKP lainnya, ini masih kita kembangkan. Teman pelaku juga sedang kita kejar,” tambahnya.

    Ditempat yang sama, Kapolsek Cikande Kompol Mochamad Ridzky Salatun mengatakan pelaku dapat dijerat dengan pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian. “Untuk ancaman hukumannya maksimal 7 tahun penjara,” katanya.

    Dengan adanya penangkapan itu, Ridzky menghimbau, masyarakat untuk senantiasa menjaga diri dan barang berharga dengan baik, serta selalu waspada terhadap segala sesuatu di lingkungan sekitar.

    “Kejahatan terjadi karena adanya niat dari pelaku kejahatan dan kesempatan yang terbuka untuk melakukan kejahatan tersebut. Jangan sampai niat pelaku kejahatan semakin dipermudah dengan kesempatan yang tanpa sengaja kita berikan kepada para pelaku,” imbaunya. (AZM)

  • KLB Jadi Masa Liburan

    KLB Jadi Masa Liburan

    KASEMEN, BANPOS – Kendati telah ditetapkan status sebagai kejadian luar biasa (KLB) dan telah ditetapkan masa inkubasi selama 14 hari atau dua minggu, nyatanya pandemi virus Covid-19 masih kurang dianggap serius oleh masyarakat.

    Hal ini dibuktikan dengan banyaknya tempat wisata seperti Banten Lama, yang masih ramai dikunjungi oleh warga. Bahkan berdasarkan pengakuan salah satu warga, masa inkubasi 14 hari justru digunakan untuk pelesiran ke Malaysia.

    Salah satu pengunjung, Anis, mengaku dirinya datang ke Banten Lama untuk ziarah dan juga refreshing diri bersama keluarga. Meskipun ia tahu bahwa masyarakat diimbau agar tidak mengunjungi tempat ramai untuk mencegah penularan Covid-19.

    “InsyaAllah karena saya niatnya ibadah, semoga dilindungi juga dari virus Korona. Iya tahu kalau disuruh untuk jangan bepergian, namun kesempatannya jarang-jarang,” ujar warga Kecamatan Cipocok Jaya ini, Selasa (17/3).

    Pengunjung lainnya yang berasal dari Kabupaten Lebak, Ririn, mengaku bahwa ia dan keluarga hanya sekadar mengunjungi Banten Lama karena kebetulan sedang datang ke Kota Serang.

    “Kebetulan saya dan keluarga saya tadi habis dari kantor imigrasi. Jadi sekalian saja kami kunjungi Banten Lama, sekalian jalan-jalan,” ucapnya.

    Bahkan, ia mengaku bahwa kedatangannya ke kantor imigrasi untuk membuat paspor guna melakukan pelesiran ke Malaysia. Hal ini untuk mengisi ‘waktu libur’ yang sebenarnya merupakan masa inkubasi.

    “Kami buat paspor untuk jalan-jalan ke Malaysia. Sekarang tinggal nunggu paspornya saja di kantor imigrasi. Enggak takut kok sama Korona,” terangnya sembari tertawa.

    Sementara itu, melihat banyaknya pengunjung di Banten Lama, satuan tugas (Satgas) penanganan virus Korona Provinsi Banten melakukan penyemprotan desinfektan di Banten Lama, terutama masjid dan lokasi ziarah. Selain itu juga Satgas melakukan bersih-bersih di wilayah Banten Lama.

    “Melihat mobilitas pengunjung di Banten Lama ini cukup besar. Oleh karena itu kami berupaya mensterilkan beberapa titik yang diduga menjadi tempat bersentuhan dengan menyemprotkan desinfektan,” ucap anggota Satgas penanganan virus Korona, Yanuar.

    Kepala Dinas Perkim ini mengatakan bahwa pihaknya hingga saat ini tidak berani untuk melarang masyarakat untuk datang ke Banten Lama, khususnya ke tempat ziarah. Sebab, Pemprov Banten mengkhawatirkan timbulnya omongan negatif.

    “Karena kan kalau kita melarang orang untuk ziarah atau datang ke masjid, nanti bahasanya masa orang mau salat dilarang. Makanya kami melakukan tindakan supaya potensi tertularnya semakin minim,” tuturnya.

    Ia mengaku tindakan penyemprotan desinfektan ini akan dilakukan secara rutin dan tidak hanya di Banten Lama saja, melainkan di beberapa sarana publik lainnya.

    “Tempat lainnya juga. Namun ini kan tempat yang paling sering dikunjungi, apalagi Jumat, Sabtu dan Minggu. Makanya ini yang paling kami antisipasi untuk disterilisasi,” tandasnya.

    KLB virus korona juga tak terdampak pada kunjungan wiaata ke Pantai Anyer. Imbauan Gubernur Banten, WH, agar warga berdiam diri di rumah tidak menyurutkan antusiasme masyarakat untuk berwisata ke Pantai.

    Berdasarkan pantauan, Selasa (17/3), di Pantai Sambolo I, II, Mambruk dan sejumlah pantai terbuka lainya. Meski bukan hari libur, pantai-pantai tersebut masih saja dikunjungi oleh sejumlah wisatawan baik dari Banten maupun dari luar.

    Salah sorang penjaga pantai Sambolo I, Dayat Kardad (35), mengungkapkan wabah korona secara signifikan tidak mempengaruhi pelancong yang datang ke pantai Sambolo I.

    “Alhamdulillah, meskipun sekarang lagi booming soal korona, pantai Sambolo I masih ada saja wisatawan yang datang baik dari sekitar Anyer maupun dari luar Anyer sendiri,” katanya.

    “Jika dibandingkan dengan kasus tsunami yang terjadi tahun lalu dimana benar-benar sepi pengunjung dan tidak ada wisatawan sama sekali yang datang baik lokal maupun luar, tapi untuk kasus korona saat ini, kita masih kedatangan tamu. Seperti yang mas bisa lihat sendiri (sambil menunjuk pasangan muda mudi yang berasal dari Jakarta dan Tangerang yang sedang asik berenang),” terangnya.

    Senada diutarakan oleh penjual otak-otak, Holil (32). Ia bercerita dirinya, sudah 10 tahun lalu berjualan di sepanjang Pantai Anyer.

    “Semenjak peristiwa tsunami 22 Desember 2018, yang sempat menghebohkan Provinsi Banten, khususnya tempat-tempat wisata di Anyer, dan membuat Anyer menjadi kota mati selama beberapa bulan. Sekarang Anyer sudah kembali ramai seperti dulu, meskipun wabah korona kian menjadi. Akan tetapi, masih ada pengunjung yang datang,” ujarnya.(DZH/RUS/ENK)

  • Polsek dan Koramil Cikande Rangkul Ormas BPPKB Cegah COVID-19

    Polsek dan Koramil Cikande Rangkul Ormas BPPKB Cegah COVID-19

    CIKANDE,BANPOS- Virus Corona atau bisa di kenal sebagai Covid-19.l, kini,l membuat resah masyarakat Banten maupun Pemerintah Setempat. Hal itupun terbukti, dari berbagai langkah maupun upaya untuk mencegah adanya penyebaran Virus Corona.

    Dalam upaya mencegah berkembangnya virus corona ini Polsek bersama Koramil Cikande mengajak masyarakat untuk mengurangi aktivitas di tempat umum atau ramai untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19 di masyarakat.

    Himbauan tersebut disampaikan, Kanit Binmas Polsek Cikande AKP Tata Sutara dan Babinsa Serma Wismanton dalam kegiatan silaturahmi TNI-Polri bersama organisasi masyarakat DPC Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) Kabupaten Serang, Selasa (17/3/2020).

    “Kami mengajak kepada Ormas BBPKB untuk bersama-sama menyosialisasikan upaya mencegah mengurangi wabah virus Corona (COVID-19),” tutur AKP Tata Sutara saat sambutan.

    Menurut Tata Sutara, satu langkah yaitu mengurangi bepergian ke tempat yang ramai atau terdapat kerumunan massa serta menjaga kebersihan lingkungan. “Mari kita bersama waspada, dengan menerapkan bersama upaya cegah dini dan antisipasi, sehingga penyebaranya dapat diantisipasi. Virus corona dapat ditangkal dengan pola hidup yang sehat,” paparnya.

    Pernyataan yang sama dikatakan Babinsa Koramil Cikande Serma Miswanto mengatakan, untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa saat ini terutama dalam rangka memerangi virus corona yang sudah menjadi momok menakutkan di dunia, masyarakat diminta turut aktif membantu sesama masyarakat.

    “Mari bersama sama menjadi pelindung masyarakat serta membantu masyarakat apabila terjadi suatu permasalahan dan meningkatkan jiwa nasionalisme,” katanya.

    Sementara Ketua DPC BPPKB Rudi mengapresiasi kepolisan dan Koramil Cikande sebagai aparat keamanan telah berperan aktif dalam menjaga kondusifitas. Dan dia berjanji, pihaknya akan membantu kinerja TNI/Polri terutama dalam upaya membantu pemerintah memerangi mewabahnya virus corona, serta menjaga kondusifitas menjelang perhelatan Pilkada Serang 2020.
    “Dan saya harap anggota BPPKB dalam pengurusan dikewilayahan dapat membuat kondusifitas wilayah dengan membantu pihak Kepolisian menjaga keamanan dengan mengurangi tindak premanisme di wilayah,” tuturnya. (RED)

  • Program PTSL Dituding Jadi Lahan Pungli

    Program PTSL Dituding Jadi Lahan Pungli

    SERANG, BANPOS – Program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) yang dicanangkan oleh pemerintah pusat diduga digunakan oleh oknum panitia sebagai ladang untuk menarik pungutan liar (Pungli). Pasalnya, banyak dari panitia PTSL yang menarik biaya yang telah ditetapkan yakni Rp150 ribu.

    Hal ini diungkapkan oleh Ketua Gerakan Pemuda Kota (GPK), Ahmad Fauzan. Mantan ketua BEM FKIP Untirta ini mengatakan pihaknya beberapa kali mendapatkan laporan mengenai adanua dugaan pungli, yang dilakukan oleh oknum panitia PTSL.

    “Beberapa kali kami dapatkan keluhan dari masyarakat. Katanya program PTSL yang harusnya cuma bayar Rp150 ribu, ternyata diminta lebih sama panitianya,” ujarnya kepada awak media, Senin (16/3).

    Menurutnya, nominal yang diminta oleh oknum panitia tersebut bervariasi. Yang ia ketahui, nominal tersebut mulai dari Rp20 ribu hingga Rp100 ribu per orang dan diminta lebih dari sekali.

    “Memang kalau dilihat nominalnya itu kecil. Namun yang namanya pungutan diluar apa yang telah ditetapkan sudah pasti pungli. Itu masuk dalam kategori pelanggaran dan konsekuensinya adalah pidana,” ucapnya.

    Berdasarkan keterangan masyarakat yang mengadu pada dirinya, panitia beralasan bahwa pungutan tersebut sifatnya sukarela. Uang tersebut digunakan untuk bensin dan rokok bagi para panitia.

    “Ngakunya mah itu buat bensin dan rokok. Tapi tetap saja itu merupakan pelanggaran yang tidak boleh dibiarkan. Ini akan menjadi penyakit yang terus menerus ada di masyarakat,” ucapnya.

    Ia pun meminta kepada Pemkot Serang agar dapat menertibkan oknum panitia PTSL yang nakal agar program yang menurutnya baik itu tidak tercoreng oleh oknum tak bertanggungjawab.

    “Sebelum terlambat, Pemkot Serang harus mengambil langkah tegas. Kasihan masyarakat, ingin mengikuti program pemerintah yang bagus ini malah justru dihisap oleh oknum panitia,” tegasnya. (DZH)

  • Dampak Corona, Ekonomi Banten Diprediksi Terpukul

    Dampak Corona, Ekonomi Banten Diprediksi Terpukul

    SERANG, BANPOS – Laju pertumbuhn ekonomi Banten pasca-ditetapkannya status Kejadian Luar Biasa (KLB) dan masa inkubasi selama dua minggu diperkirakan akan terpukul baik secara mikro maupun makro. Hal ini dikarenakan kegiatan ekonomi masyarakat dapat dipastikan lesu selama masa inkubasi ini.

    Pengamat ekonomi, Boyke Pribadi, mengatakan bahwa untuk ekonomi mikro yang dapat dilihat secara kasat mata ialah ketika sekolah mulai diliburkan selama dua minggu, maka para pedagang kecil yang target pasarnya para pelajar akan berhenti kegiatannya.

    “Kalau anak sekolah libur, pedagang kecil gak ada yang beli. Pedagang kecil gak jualan, pasar akan sepi. Nah disitulah ada yang namanya pengereman pertumbuhan ekonomi,” ujarnya kepada BANPOS, Minggu (15/3).

    Untuk ekonomi makro, akan terjadi pengereman pertumbuhan ekonomi tatkala perusahaan dan pabrik yang ada di Banten mulai meliburkan kegiatan produksinya. Dengan diliburkannya perusahaan dan pabrik, maka hasil produksinya pun akan berhenti beredar.

    “Dengan berhentinya perderadan produk, maka perusahaan akan kesulitan mendapatkan keuntungan. Pun sama dengan para karyawan, mereka juga akan berkurang penghasilannya karena libur bekerja,” tuturnya.

    Rentetan hal itu, lanjut Boyke, akan mengakibatkan berkurangnya peredaran uang yang ada di masyarakat. Sehingga dengan demikian, ia mengatakan ekonomi Banten pun akan terpukul akibat kebijakan inkubasi selama dua minggu tersebut.

    Boyke juga menjelaskan, dampak dari kelesuan ekonomi tersebut ialah terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi di Banten. Dengan berkurangnya pertumbuhan ekonomi, maka pengangguran pun akan bertambah. Hal ini berkaca pada kondisi Hongkong pasca-dihantam virus Corona.

    “Hongkong yang ekonominya cukup besar saja terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 1.74 persen. Bagaimana di Banten? Asumsi saya, jika pertumbuhan ekonomi Banten berkurang 0.5 persen saja, maka akan ada ribuan warga terancam menganggur,” terangnya.

    Terlebih, ia juga mengaku sedikit khawatir karena kondisi ini bertepatan dengan semakin dekatnya bulan Ramadhan, dimana pada bulan tersebut biasanya perputaran ekonomi masyarakat meningkat sangat drastis. Namun melihat dampak virus Corona ini, ia memperkirakan perputaran ekonomi pada bulan Ramadhan tidak seperti tahun sebelumnya.

    “Masyarakat juga tidak bisa jor-joran dalam berbelanja, maka dinamika ekonomi pun diperkirakan akan berkurang. Pasar Lama yang biasanya ramai juga saya kira akan berkrang intensitas belanja dari masyarakatnya,” kata ekonom Untirta ini.

    Mengenai langkah yang harus ditempuh oleh pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi, Boyke mengatakan bahwa beberapa intervensi dapat dilakukan. Salah satunya yaitu dengan memberikan insentif kepada penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar diberikan penundaan pembayaran setelah dicabutnya masa inkubasi 14 hari.

    “Selain itu, pemerintah juga harus segera melakukan Goverment Spending. Artinya, pemerintah harus segera menggunakan anggaran pemerintah. Proyek-proyek yang dibiayai APBD harus segera dimulai supaya roda ekonomi berjalan,” ucapnya.

    Dengan demikian, ia memprediksi ekonomi Banten akan kembali bangkit dalam kurun waktu dua bulan kedepan. “Dengan demikian, pada hari raya Idul Fitri nanti kita semua bisa merayakan kemenangan atas kebangkitan ekonomi kita,” tandasnya. (DZH)

  • Isra Miraj, Momentum Meningkatkan Imtaq

    Isra Miraj, Momentum Meningkatkan Imtaq

    LEBAK, BANPOS – Jelang Bulan Suci Ramadhan, Masyarakat Kadu Agung Timur, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, memperingati Isra Miraj Jumat malam (13/3). Dalam Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW itu menghadirkan penceramah Ocong Humaedi Ali.

    “Alhamdulillah masyarakat disini sangat antusias menghadiri peringatan Isra Miraj ini dan Insya Allah kami akan mengadakan peringatan ini setiap tahun,” ucap Ketua Panitia Sekaligus Ketua Rukun Tetangga (RT)Yadi kepada BANPOS.

    Adapun tamu undangan yang menghadiri peringatan tersebut dari unsur Muspida setempat, Babinsa Kecamatan Cibadak, Abun Bunyamin dan Lurah Cibadak, Rio Irawan. Rio juga mengapresiasi kegiatan masyarakat Kadu Agung Timur dengan sangat positif.

    “Syukur Alhamdulillah setiap tahun peringatan Isra Miraj maupun Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Desa Kadu Agung khususnya selalu mengadakan peringatan ini dan ini menjadi salah satu Forum silaturahmi dan juga titik kekompakan masyarakat Kadu Agung , acara ini diadakan sebagai bentuk kekompakan guna mengagungkan Nabi Muhammad SAW ” ungkap Rio.

    Sementara itu Penceramah dalam kegiatan tersebut, Ocong Humaedi Ali menyampaikan Tausiah Isra Miraj kepada masyarakat Kadu Agung Timur agar peringatan ini menjadi pedoman kehidupan sehari-hari guna mempererat tali silaturahmi dan mengharapkan Ridho dari Allah.

    “Pertama Isra Miraj itu mengharapkan keridhoan Allah, karena bulan Rajab memang bulan yang di mulia kan Allah, Kedua menggali kembali kisah Nabi Muhammad dengan tujuan mengambil hikmah tersebut untuk di jadikan pedoman sehari-hari karena dalam pemahaman banyak sekali kisah sekaligus contoh akhlak Nabi Muhammad untuk kita renungkan dalam kehidupan dan juga mempersatukan tali persaudaraan ” tegasnya.(MG-01/PBN)

  • STISIP Banten Raya Adakan MUBESLUB LPM

    STISIP Banten Raya Adakan MUBESLUB LPM

    PANDEGLANG, BANPOS – STISIP Banten Raya mengadakan acara Musyawarah Besar Luar Biasa (MUBESLUB) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Ke-IV dan Diskusi Untuk Kita yang diadakan di Kampus STISIP Banten Raya dengan pembicara ketua STISIP Banten Raya, Sugeng.

    Dalam pemaparannya, Sugeng menginformasikan rencana-rencana kampus tersebut.
    “Berkaitan dengan literasi, kami pengurus STISIP Banten Raya akan mengembangkan literasi tingkat sekolah tinggi melalui beberapa hal. Yang pertama yaitu kaitan dengan budaya membaca,” ucap Sugeng, Sabtu (14/3).

    Sugeng juga menambahkan bahwa budaya membaca ini nanti ditujukan untuk pertamakalinya kepada seluruh mahasiswa, kemudian yang kedua adalah para dosen mata kuliah, dan seluruh warga yang ada di STISIP Banten Raya.

    Selain itu, ia juga menyatakan bahwa kampus telah bekerja sama dengan Perpustakaan Provinsi Banten.
    “Kerjasama yang sudah kami lakukan yang pertama itu adalah dengan Perpustakaan Provinsi Banten, dalam rangka satu adalah penataan perpustakaan yang ada di lembaga kita (STISIP Banten Raya), kemudian yang kedua adalah berkaitan dengan bimbingan yang diberikan kepada petugas perpustakaan, kemudian yang ke tiga itu adalah kita akan mengembangkan perpustakaan di STISIP ini perpustakaan yang digital,” tambahnya.

    Dia juga berharap bahwa LPM ini bisa memberikan dorongan kepada seluruh Mahasiswa maupun Mahasiswi beserta Dosennya, karena dengan adanya media yang di kembangkan melalui lembaga LPM guna memberikan informasi yang positif berkaitan dengan lembaga ini untuk mencapai 8 standar nasional pendidikan.

    “Bahkan harapan kami kepada LPM ini membantu dan memberikan motivasi kepada mahasiswa dan dosen untuk meningkatkan kualitas perkuliahannya “harapnya.

    Ketua BEM STISIP Banten Raya, Novi Noviyanti juga memberikan informasi kepada semua peserta Diskusi tentang pengertian, fungsi dan tugas dari LPM pada kampus tersebut.

    Novi juga menginginkan kampus dan Mahasiswa STISIP ini bisa memberikan nilai yang positif di mata masyarakat luar kampus secara Offline maupun secara Online agar bisa mempengaruhi kemajuan LPM tersebut.

    “Dan pasti orang-orang melihat eksistensi mahasiswa STISIP Banten Raya ini sangat luar biasa, tidak hanya di offline tetapi di online pun sangat mempengaruhi kemajuan LPM itu sendiri,” ungkapnya.(MG-01/PBN)

  • UIN SMH Banten Terapkan Kuliah Jarak Jauh

    UIN SMH Banten Terapkan Kuliah Jarak Jauh

    SERANG, BANPOS – Merespon penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditetapkan oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim, atas kasus Covid-19 atau virus Corona, UIN ‘SMH’ Banten akan menerapkan kuliah jarak jauh selama 14 hari atau dua minggu. Kebijakan tersebut akan dimulai sejak Selasa (17/3) mendatang.

    Hal ini diungkapkan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan pada UIN ‘SMH’ Banten, Wawan Wahyudin, saat dihubungi BANPOS melalui sambungan telepon. Menurutnya keputusan tersebut diperoleh usai rapat yang digelar rektorat pada Minggu (15/3) pagi untuk merespon surat edaran baik dari Kemendikbud, Kemenag maupun Gubernur Banten.

    “Tadi baru saja rapat dan berdasarkan konsideran pertama yaitu imbauan Presiden yang turun ke Kemenag dan Kemendikbud lalu pak Gubernur Banten, maka kami akan mengeluarkan edaran agar mahasiswa menggelar perkuliahan jarak jauh mulai Selasa 17 Maret hingga 3 April,” ujarnya.

    Ia mengatakan, sesuai anjuran pemerintah pusat bahwa masa inkubasi cukup selama 14 hari. Namun selama itu, pihaknya akan tetap memantau perkembangan kondisi kasus tersebut.

    “Jadi dua minggu itu sesuai dengan pusat. Dua minggu itu sudah cukup untuk masa inkubasi sembari melihat perkembangan kondisinya,” terangnya.

    Ia juga mengaku akan membatasi kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang sifatnya melibatkan massa yang banyak. Hal ini untuk mengantisipasi adanya penyebaran Covid-19 tersebut.

    “Untuk lebih jelasnya nanti menunggu edaran. Saat ini masih dalam penyusunan surat edaran itu. Jadi nanti kalau sudah keluar surat edaran, semua pihak harus mengikuti. Jangan sekarep dewek,” tandasnya. (DZH)