Penulis: Panji Romadhon

  • Untirta Resmi Liburkan Perkuliahan Tatap Muka

    Untirta Resmi Liburkan Perkuliahan Tatap Muka

    SERANG, BANPOS – Pihak rektorat Untirta akhirnya mengambil keputusan untuk meliburkan perkuliahan selama dua minggu dan digantikan menjadi perkuliahan secara dalam jaringan (Daring) atau online.

    Hal ini berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan oleh Rektor Untirta, Fatah Sulaiman, dengan nomor B/4/UN43/TU.00.00/2020 tentang Kebijakan Umum Pencegahan COVID-19 di Lingkungan Untirta pada Minggu, (16/3). Edaran tersebut merupakan tindaklanjut dari edaran Kemendikbud No. 2 Dan No 3 tahun 2020 dan Kemenkes PK. 02.01/B.IV/839/2020.

    Dalam surat itu, dijelaskan bahwa Untirta mengambil kebijakan agar perkuliahan dilaksanakan secara jarak jauh dalam bentuk perkuliahan Daring ataupun penugasan di rumah dan berlaku selama 14 hari sejak 17 Maret hingga 3 April 2020.

    “Kegiatan Ujian Tengah Semester (UTS) dilaksanakan dalam bentuk: UTS Online, Take Home atau dalam bentuk penugasan di rumah,” tulis Fatah dalam surat edaran.

    Namun untuk kegiatan pembelajaran bersifat personal seperti halnya pembimbingan penelitian dan tugas akhir mahasiswa, disebutkan bahwa tetap dapat dilakukan seperti biasanya. Sementara dosen dan organisasi mahasiswa dilarang menggelar kegiatan yang melibatkan keramaian.

    “Dosen dan organisasi kemahasiswaan dilarang untuk melakukan kegiatan yang melibatkan orang banyak selama 14 (hari) ke depan sebagaimana yang tercantum dalam point 1,” jelasnya.

    Dalam surat edaran tersebut, dijelaskan pula bahwa beberapa kegiatan yang telah diagendakan seperti apel kesadaran nasional yang semula akan digelar pada Selasa (17/3) mendatang ditiadakan oleh pihak rektorat. Termasuk pula wisuda gelombang I yang akan dipertimbangkan untuk ditunda.

    “Pelaksanaan kegiatan Wisuda Gelombang I 2020 yang sedianya akan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 11 April dipertimbangkan untuk ditunda sambil melihat perkembangan dalam 14 hari ke depan dan untuk kepastiannya akan diinformasikan lebih lanjut,” ucapnya.

    Di akhir, Fatah Sulaiman pun mengingatkan kepada seluruh Sivitas Akademika untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan. Untuk kepala unit, diminta agar menyediakan hand sanitizer di lingkungan unit yang mereka pimpin.

    “Terakhir, marilah kita semua selalu berdoa dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT agar kita semua dibebaskan dari wabah Covid-19. Aamiin Yaa Rabbal Alamiin,” tandasnya. (DZH)

  • Untirta Pertimbangkan Untuk Liburkan Perkuliahan

    Untirta Pertimbangkan Untuk Liburkan Perkuliahan

    SERANG, BANPOS – Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 atau virus Corona, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) sedang mempertimbangkan untuk meliburkan perkuliahan di kampus dan mengganti menjadi perkuliahan secara dalam jaringan (Daring) atau online.

    Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan, Suherna, saat dihubungi BANPOS melalui sambungan telepon. Ia mengaku rapat untuk membagas hal tersebut akan dilakukan pada minggu depan.

    “Kalau Untirta sendiri belum, karena kami masih akan menggelar rapat untuk membahas hal tersebut. Antara Senin, Selasa atau Rabu ini rapatnya. Jadi sampai sekarang masih belum ada keputusan,” ujarnya, Sabtu (14/3).

    Ia membenarkan bahwa beberapa Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta telah mengambil kebijakan, untuk meliburkan perkuliahan. Hal itu berdasarkan pertimbangan dari masing-masing lembaga.

    “Memang beberapa Universitas sudah mulai mengeluarkan kebijakan meliburkan kampus mereka. Itu merupakan hasil rapat dan pertimbangan masing-masing. Kalau dari kementrian belum ada edaran yang mengarah ke sana,” terangnya.

    Untuk sementara, pihak Untirta telah memberikan imbauan kepada seluruh Sivitas Akademika Untirta agar menjaga kebersihan dan kesehatan mereka, sesuai dengan surat edaran yang diberikan oleh Kementrian.

    “Kami sebenarnya sudah memberikan imbauan untuk menjaga kebersihan kepada civitas akademika Untirta. Jadi mereka harus mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kesehatan. Kami juga menyediakan hand sanitizer di beberapa titik seperti toilet,” katanya.

    Ia pun mengaku bahwa ada kemungkinan perkuliahan diliburkan. Namun saat ini ada beberapa pertimbangan seperti akan menghadapinya Ujian Tengah Semester (UTS).

    “Ada kemungkinan kami juga meliburkan perkuliahan. Cuma memang masih dipertimbangkan karena menjelang UTS. Tapi kalau memang diliburkan, infrastruktur kami sudah siap karena kami sudah ada aplikasi namanya Sistem Pembelajaran Daring (SPADA),” tandasnya. (DZH)

  • Kerahkan Anggota Antisipasi Corona, Danrem 064 dan Kapolres Serang Bersih-bersih Lingkungan

    Kerahkan Anggota Antisipasi Corona, Danrem 064 dan Kapolres Serang Bersih-bersih Lingkungan

    SERANG, BANPOS – Danrem 064 Maulana Yusuf, Kolonel Inf Windiyatno dan Kapolres Serang, AKBP Mariyono, mengerahkan personel mereka untuk melakukan giat bersih-bersih dan penyemprotan desinfektan di sejumlah fasilitas umum dan sarana ibadah, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 atau virus Corona di Kabupaten Serang.

    Selain personel TNI dan Polri, giat bakti sosial yang dipusatkan di Pondok Pesantren An-Nawawi di Kecamatan Tanara, juga didukung unsur Forkopimda Kabupaten Serang serta Detasemen POM Serang dan Brimobda Banten.

    Bahkan dalam kegiatan tersebut Kapolres, Danrem, Dandim serta Dandenpom juga tak sungkan-sungkan mengumpulkan sampah di lingkungan ponpes dan membuang ke tempat yang sudah disiapkan.

    “Kegiatan kerja bakti bersama ini bertujuan untuk mencegah penyebaran Virus Covid 19 atau Corona yang telah mewabah di Indonesia,” ujar Kapolres Serang, AKBP Mariyono, Sabtu (14/3).

    Selain membersihkan lingkungan pondok pesantren, para pimpinan TNI-Polri yang hadir juga memberikan penyuluhan kepada para santri, agar tidak membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan tersebarnya penyakit di lingkungan Pondok Pesantren.

    “Kami berikan penyuluhan agar para santri menjaga kebersihan baik lingkungan maupun tempat pemondokan agar terhindar dari penyakit,” kata Kapolres.

    Mariyono mengatakan, persoalan kebersihan harus diperhatikan secara serius. Apabila kesehatan lingkungan kerja terjaga dengan baik, akan berdampak positif bagi diri sendiri ataupun masyarakat yang datang.

    “Kegiatan kali ini menjadi langkah awal, berikutnya dimungkinkan di fasilitas umum dan pusat kegiatan masyarakat lainnya. Karena apabila lingkungan sehat, otomatis seluruh warga akan semakin nyaman,” terangnya.

    Dalam kesempatan tersebut Kapolres juga mengimbau masyarakat utamanya tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Untuk mencegah serta mengantisipasi penyebaran virus Corona, diperlukan kesadaran masyarakat untuk aktif menerapkan PHBS dan CTPS. Hal ini dapat dimulai dari rumah tangga dan keluarga.

    “Hal lainya yang tak kalah penting adalah mengurangi bepergian ke tempat yang ramai atau terdapat kerumunan massa. Mari kita bersama waspada, dengan menerapkan bersama upaya cegah dini dan antisipasi, sehingga penyebaranya dapat diantisipasi,” terangnya.

    Mantan Kapolres Majalengka ini juga mengimbau supaya masyarakat yang merasa sakit segera berobat ke rumah sakit. Menurutnya, kesadaran diri itu penting guna mencegah penyebaran virus.

    “Di setiap daerah, rumah sakit sudah menyiapkan ruang isolasi. Saya harap juga masyarakat memang kalau ada keraguan silakan periksa tapi enggak perlu panik. Tapi kalau gejalanya mirip, segera aja ke RS rujukan pemerintah, semua pasti siap tampung, ini yang kita harapkan,” tandasnya. (DZH)

  • Polsek Kota Pandeglang Bersama Warga Gotong Royong Bersihkan Lingkungan

    Polsek Kota Pandeglang Bersama Warga Gotong Royong Bersihkan Lingkungan

    PANDEGLANG, BANPOS – Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek ) Pandeglang, Komisaris Polisi, Doharon Siregar bekerjasama dengan Lurah dan Babinsa mengadakan kegiatan kerja bakti di lingkungan wilayah Pandeglang, adapun kegiatan ini berdasarkan instruksi dari Kapolres Pandeglang. dalam rangka mengantisipasi merebaknya virus Korona di wilayah Hukum Polsek Pandeglang.

    “Kegiatan ini dalam rangka mengantisipasi merebaknya virus Korona yang saat ini sudah menjadi isu besar di wilayah kita maupun secara nasional,” ucapnya kepada BANPOS, Sabtu (14/3).

    Dia berharap, kegiatan seperti ini bisa juga dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dimana pun berada, sebagai antisipasi dan upaya untuk menangkal virus Korona.

    “Harapan kita kegiatan ini dilakukan oleh seluruh masyarakat karena ini adalah sebagai antisipasi dan upaya-upaya kita melakukan kegiatan bersih-bersih baik itu di lingkungan sepanjang jalan raya, pasar, tempat ibadah, terminal, lingkungan rumah dan di sekolah,” tambahnya.

    Lurah Pandeglang, Muhamad Apendi juga mengatakan bahwa kegiatan ini sudah dilaksanakan 3 bulan yang lalu, dari sejak bulan Januari sampai sekarang, dan kegiatan ini selaludi laksanakan dengan Polsek Pandeglang setiap hari Sabtu dan Minggu.

    “Tentunya yang pertama kegiatan K3 dilaksanakan sesuai Perda, kita sudah laksanakan 3 bulan yang lalu dari mulai bulan Januari dan selalu bersama-sama dengan Kepolisian Sektor Pandeglang. Makanya, kegiatan ini bukan hal yang baru buat kami, karena kami pun mengadakan kegiatan ini setiap hari Sabtu dan Minggu,” katanya.

    Apendi menambahkan bahwa kegiatan ini selain mencegah isu virus Korona yang sudah menyebar dimasyarakat dan membuat resah, kegiatan seperti ini bisa mempererat tali silaturahmi antar warga di daerah hukum Polsek Pandeglang dan di wilayah Kelurahan Pandeglang.

    “Karena memang selain isu Korona yang merebak dan membuat resah di masyarakat, juga yang paling penting adalah penyakit Demam Berdarah ” lanjutnya.

    Masyarakat di Kelurahan Pandeglang sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Polsek Kota dan Kelurahan Pandeglang, itu diungkapkan oleh ketua Rt 02/05, Umar Said.

    “Saya sebagai ketua Rt disini sangat merasa bangga, karena kegiatan ini sudah betul-betul berjalan dan dilaksanakan oleh Anggota Polsek, Anggota Kodim dan dari Kelurahan juga. Saya mewakili masyarakat sangat bangga sekali kepada seluruh jajaran yang terkait dalam kegiatan ini,” ungkapnya.(MG-02/PBN)

  • Imbas Corona, Pemkot Serang Akan Setop CFD

    Imbas Corona, Pemkot Serang Akan Setop CFD

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang akan menyetop seluruh kegiatan yang melibatkan keramaian, salah satunya yakni Car Free Day (CFD) yang rutin digelar setiap hari Minggu di Alun-alun Kota Serang. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 atau virus Corona.

    Demikian disampaikan oleh Walikota Serang, Syafrudin, saat dihubungi oleh BANPOS melalui sambungan telepon. Ia mengatakan, pihaknya pada Senin mendatang akan secara resmi mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tidak menggelar kegiatan yang melibatkan keramaian.

    “Kami kan sudah mengimbau, meskipun belum resmi, jadi untuk acara yang ramai-ramai itu ditiadakan atau disetop dulu. Untuk resminya nanti akan kami keluarkan suratnya pada hari Senin,” ujarnya, Sabtu (14/3).

    Ia pun mengatakan bahwa kegiatan CFD yang rutin digelar setiap Minggu juga akan mulai disetop. Namun, kebijakan itu berlaku untuk CFD pada minggu yang akan datang.

    “Kalau untuk CFD besok, itu masih berlangsung. Jadi kemungkinan itu CFD minggu depan yang akan mulai disetop. Karena belum ada surat resminya. Kalau untuk berapa lamanya masih belum tahu,” terangnya.

    Kendati demikian, Syafrudin mengatakan tidak akan menyetop kegiatan belajar mengajar di sekolah. Ia akan melihat perkembangannya kedepan.

    “Kalau sekolah enggak. Kegiatan belajar mengajar akan terus berlanjut sebagaimana biasanya. Namun nanti kedepan akan kami lihat perkembangannya seperti apa,” tandasnya. (DZH)

  • IMC Desak Tambang Quary PT CG Ditutup Total

    IMC Desak Tambang Quary PT CG Ditutup Total

    BAKSEL, BANPOS- Sejumlah aktivis di Lebak selatan (Baksel) mendesak agar pemerintah menghentikan aktivitas tambang quary batu gamping milik PT Cemindo Gemilang (CG) di Desa Pamubulan Kecamatan Bayah karena menyebabkan keretakan rumah warga fan membuat resah lingkungan setempat.

    Aktivis Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (IMC) Galih Januar Pamungkas, mendesak agar tambang milik PT CG penyebab kerusakan rumah warga segera ditutup.

    “Dapat informasi dari berbagai media dan koran soal rumah warga di Desa Pamubulan dan Desa Bayah Barat yang mengalami retak-retak akibat peledakan (blasting) PT Cemindo di Bayah, dengan ini kami sangat mengecam kejadian yang berlangsung lama ini” ungkap Ketua IMC, Galih, Jumat (13/3).

    Dalam hal ini pemerintah diharap segera peka dengan menghentikan praktik pertambangan tersebut karena telah merugikan masyarakat.

    “Pemerintah harus menjembatani kepentingan warga di sana, awalnya nyaman sekarang mereka dirundung resah selamanya,” tandasnya.

    Sebelumnya Tokoh Pemuda Pamubulan juga mengharapkan agar pemerintah turun tangan untuk menutup tambang milik PT CG karena mengganggu dan merusak tempat tinggal warga.

    “Kami mendesak agar pemerintah yang menangani masalah pertambangan agar segera turun tangan untuk menutupnya. Karena kalau tidak ditutup total ini akan semakin membuat masyarakat khawatir atas kerusakan rumah akibat peledakat tersebut,” tutur Tomi.

    Diketahui dari pantauan media, beberapa rumah yang terdampak peledakan (blasting) dari eksploitasi tambang quary PT CG ada sekitar dua desa, yakni Desa Bayah Timur dan Desa Pamubulan Kecamatan Bayah.(WDO/PBN)

  • Mayat Menggantung di Pohon Gegerkan Warga Carenang

    Mayat Menggantung di Pohon Gegerkan Warga Carenang

    CARENANG,BANPOS- Warga Kampung Larangan, Desa Walikukun, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, Jumat (13/3), dikejutkan dengan penemuan sosok mayat pria menggantung di batang pohon kedondong.
    Selain barang bukti tali tambang yang digunakan untuk gantung diri, petugas juga mengamankan sepeda motor 1 Yamaha Vega R A 6830 BE.

    “Untuk proses penyelidikan, jasad korban kita evakuasi ke RSUD dr Drajat Prawiranegara,” ungkap Kapolres Serang AKBP Mariyono didampingi Kapolsek Carenang Iptu Edi Sutardi.

    Dijelaskan Kapolres, mayat pria tanpa identitas ini pertama kali ditemukan oleh Mijan (47) warga setempat yang kebetulan melintas di lokasi saat akan pulang ke rumahnya. Awalnya Mijan tak menyangka jika benda yang menggantung di pohon kedondong tersebut adalah manusia.

    Karena penasaran, Mijan mencoba melihat lebih dekat dan ternyata memang sosok jasad manusia tanpa mengunakan baju menggantung dengan leher terjerat tali tambang. Melihat ada warga gantung diri, Mijan lantas melaporkan penemuannya itu kepada Asep Faturohman (40) Kepala Desa Walikukun.

    “Setelah mendapat laporan, Kades bersama warga mengecek kebenaran berita itu dan kemudian melaporkan ke Polsek Carenang,” jelasnya.

    Setelah mendapat laporan dari warga, petugas Unit Reskrim Polsek Carenang bersama personil Unit Identifikasi Polres Serang segera mendatangi lokasi temu mayat. Setelah dilakukan identifikasi, jasad korban yang tidak ada identitasnya ini segera dilarikan ke rumah sakit untuk diketahui penyebab tewasnya korban.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan bekas kekerasan fisik. Dari lokasi juga kita amankan sepeda motor serta kaos tangan panjang warna cokelat tua di jok yang diduga milik korban,” kata Mariyono.

    Mariyono menambahkan, hasil dari pemeriksaan yang dilakukan tim identifikasi, mayat pria tanpa identitas ini memiliki ciri-ciri, postur tubuh sedang, tinggi badan sekitar 160 cm, rambut hitam pendek, memakai celana blue jeans, serta usia diperkirakan sekitar 30 tahun.

    “Bagi yang merasa kehilangan salah satu anggota keluarganya atau yang mengenali ciri-ciri korban atau sepeda motornya segera melapor ke petugas kepolisian terdekat, atau bisa melihat korban di rumah sakita RSUD Serang,” pungkas Mariyono. (RED)

  • Sejumlah Bacawalkot Tangsel Temui Rano Karno

    Sejumlah Bacawalkot Tangsel Temui Rano Karno

    JAKARTA,BANPOS- Suhu jelang dilaksanakannya pilkada Tangsel terus menghangat. Dalam pertemuan terbatas, sejumlah bakal calon walikota Tangsel menemui mantan Gubernur Banten Rano Karno. Siti Nur Azizah Ma’ruf Amin, Ade Irawan, dan Heri Gagarin, Jumat (13/3) terpantau hadir berbarengan di kediaman pria yang akrab disapa Bang Doel itu di kawasan Lebak Bulus, Jakarta.

    Nama Rano diperhitungkan oleh banyak kalangan sejak sukses mendulang suara tertinggi di Dapil Banten 3 dalam pemilihan legislatif yang lalu. Tidak tanggung-tanggung, Rano berkontribusi besar terhadap raihan 3 kursi DPR RI dari wilayah Tangerang Raya.

    Dalam kesempatan itu Rano mengaku pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahmi. Ia ingin melihat wajah Tangerang Selatan bergerak ke arah yang lebih baik. Dalam catatannya, pembangunan di Tangerang Selatan akan bergerak jauh lebih cepat di tangan orang-orang yang memiliki visi dan idealisme.

    Saat ditanya soal arah dukungan, Rano menyebut saat ini peluangnya masih terbuka bagi semua kandidat. Meski demikian, ia juga menggarisbawahi bahwa sikap politik dan arah dukungannya akan selaras dengan sikap PDI Perjuangan–partai yang menaungi Rano selama ini.

    “Saya ingin melihat Tangsel yang lebih baik. Bakal calon yang saya temui hari ini adalah tiga dari sejumlah nama lainnya yang memiliki kapasitas dan cukup menjanjikan. Soal dukungan, tentu saja sikap saya tegak lurus terhadap arahan ketua umum dan keputusan partai,” tegas Rano.

    Ditemui pada kesempatan yang sama, bakal calon walikota Ade Irawan mengamini sikap Rano. Ade yang pernah duduk sebagai Koordinator ICW (Indonesia Corruption Watch) juga memiliki kegairahan yang sama untuk membawa Tangsel ke arah yang lebih baik. Latar belakangnya sebagai aktivis antikorupsi dan tokoh pendidikan sering dianggap sebagai harapan besar bagi warga Tangerang Selatan.

    “Tangerang Selatan tak boleh mengalami disparitas dan keterbelahan. Sebagai kota yang berdampingan langsung dengan DKI Jakarta, Tangsel memiliki potensi sebagai lokus pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif, modern, dan berkeadilan,” tegas Ade Irawan.

    Pilkada Tangsel akan diselenggarakan berbarengan dengan pilkada di sejumlah daerah lainnya di Indonesia pada 23 September 2020. Kontestasi di wilayah ini diperkirakan akan berlangsung cukup ketat dan diikuti sejumlah nama besar. (RED)

  • Geruduk Kantor BPS Kota Serang, GP2B Minta Spanduk Diganti

    Geruduk Kantor BPS Kota Serang, GP2B Minta Spanduk Diganti

    SERANG, BANPOS – LSM Gerakan Pemuda Peduli Banten (GP2B) menggeruduk kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Serang. Kedatangan mereka untuk memprotes spanduk program Sensus Penduduk 2020 yang tidak menyertakan foto Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin.

    Kedatangan GP2B pun disambut langsung oleh Kepala BPS Kota Serang, Dadang Ahdiat. Kepada Dadang, GP2B mempertanyakan perihal spanduk yang dinilai membuat gaduh di tengah masyarakat Kota Serang itu.

    “Kami menanyakan kenapa ada spanduk di kegiatan sensus penduduk 2020 ini tidak ada foto Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin tapi hanya pak Walikota Serang Syafrudin,” ujar Kabid Humas GP2B, Muhammad Gema Jefiansyah, seusai audiensi di Kantor BPS Kota Serang, Jumat (13/3).

    Selain mempertanyakan, mereka juga mendesak agar spanduk tersebut secepatnya dapat diganti. Hal ini menurutnya sebagai langkah antisipasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

    “Kami berharap dengan sangat agar spanduk itu secepatnya diganti. Karena spanduk seperti ini membuat kegaduhan di Kota Serang,” tegasnya.

    Sementara itu, Kepala BPS Kota Serang, Dadang Ahdiat, menyampaikan terimakasih atas kritik dan masukan yang diberikan oleh masyarakat. Ia pun berjanji kedepannya akan lengkap dalam memasang foto kepala daerah.

    “Saya berterimakasih ada masukan dari teman-teman ini. Untuk kedepan kami akan membuat foto pak Wali dan pak Wakil juga. Tadinya mau foto saya, terus tidak jadi. Jadinya menggunakan foto pak Wali aja,” katanya.

    Namun untuk mengganti seluruh spanduk yang sudah tercetak, sekitar kurang lebih 77 spanduk yang dicetak dan disebar, ia mengaku tidak sanggup. Sebab menurutnya, anggatan BPS Kota Serang terbatas.

    “Anggaran terbatas kalau mau diganti lagi, bukan berarti kami tidak menghargai pak Wakil, kami sangat hormati pimpinan daerah Kota Serang juga. Kalau ada anggarannya mah kami cetak lagi. Kurang lebih 77 spanduk yang dicetak untuk dipasang,” ucapnya.

    Menurutnya, spanduk tersebut tidak bermasalah secara hukum. Kendati ia tetap mengakui bahwa hal tersebut kurang etis dan memang merupakan kesalahan dari pihaknya yang lupa memasang foto.

    “Kami lupa, dan tidak ada unsur kesengajaan. Namun kalau secara hukum tidak masalah yah kalau pak Wali sendiri misalnya. Tapi saya ada masukan dari teman-teman, ada efek di masyarakat yang tidak terhitung. Untuk kedepan ini pembelajaran bagi kami,” jelasnya.

    Ia pun membandingkan spanduk tersebut dengan spanduk milik pusat yaitu foto Presiden Jokowi. Ia berkilah bahwa dalam spanduk BPS pusat pun hanya ada foto Presiden Jokowi tanpa Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

    “Kami lihat contoh yang seperti nasional itu foto pak Jokowi. Kalau secara aturan ini tidak menyalahi,” tandasnya. (DZH)

  • Curhat Soal Kota Metropolis, Walikota Serang : Kantor Aja Di Tengah Hutan

    Curhat Soal Kota Metropolis, Walikota Serang : Kantor Aja Di Tengah Hutan

    SERANG, BANPOS – Anggota DPRD Provinsi Banten daerah pemilihan (Dapil) Kota Serang melakukan reses masa persidangan ke-2 di kantor Walikota Serang. Dalam reses itu didapati beberapa persoalan, salah satunya yakni mengenai rencana Kota Serang metropolis.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa pihaknya dalam reses ini juga sedikit ‘curhat’ mengenai kekurangan-kekurangan yang hingga saat ini masih ada dalam upaya mewujudkan Kota Serang Metropolis.

    “Tadi juga dibicarakan bahwa Kota Serang masih belum punya icon. Dan memang menjadi kota metropolitan atau metropolis itu ada resiko, apalagi 24 jam aktivitas terjadi. Lalu kaitannya dengan beberapa permasalahan lain seperti masalah sosial,” ujarnya, Rabu (11/3).

    Selain itu, Syafrudin juga mengatakan bahwa anggota dewan yang hadir memberikan masukan bahwa untuk mewujudkan Kota Serang metropolis dibutuhkan yang namanya jati diri. Namun memang perlu adanya musyawarah bersama untuk menetapkan jati diri Kota Serang.

    “Ini perlu dibahas bersama-sama berkaitan dengan jati diri dalam menghadapi kota metropolitan. Jadi tidak bisa saya ungkapkan sendiri. Selain itu ini juga merupakan wacana jangka panjang. Karena membentuk kota metropolitan itu bertahap,” terangnya.

    Ia pun menegaskan, Kota Serang metropolis tidak mungkin akan terwujud apabila kantor pemerintahannya saja berada di tengah hutan seperti sekarang. Sehingga, ia juga meminta kepada DPRD Provinsi Banten agar dapat membantu menyelesaikan permasalahan aset ini.

    “Ini yang harus dipertegas, untuk mewujudkan kota metropolitan itu kantor pemerintahan tentu harus ada di tengah kota. Masa kantor aja di tengah hutan seperti sekarang ini. Makanya kami minta tolong agar dapat difasilitasi kepada anggota dewan provinsi,” terangnya.

    Sementara itu, anggota DPRD dari Fraksi Gerindra, Encop Sopia, mengatakan bahwa memang hingga kini Kota Serang masih kekurangan 8 indikator untuk mewujudkan Kota Serang metropolis. Salah satunya yakni mengenai Rumah Sakit (RS).

    “Saat ini kita ketahui bahwa Kota Serang masih belum memiliki RS tipe C. Padahal kalau memang cita-citanya adalah kota metropolitan, harus punya RS tipe A. Nah jangankan tipe A, tipe C saja belum,” ujarnya seusai reses.

    Menurutnya, beberapa pekerjaan rumah yang ada dalam mewujudkan kota metropolis dapat dibantu melalui program Pemprov Banten. Misalkan mengenai rumah sakit tersebut, Kota Serang juga memiliki RSUD Banten berdasarkan administrasi wilayah

    “Kendati RSUD Banten masih tipe B, namun dari Pemprov Banten bisa didorong agar dapat memenuhi kriteria menjadi tipe A. Sehingga wacana Kota Serang metropolitan ini dapat diwujudkan bersama-sama Pemkot Serang dengan Pemprov Banten,” terangnya.

    Untuk permasalahan aset, ia juga mengatakan dalam waktu dekat ini akan coba membuka komunikasi dengan pihak Pemkab Serang untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala pelimpahan itu.

    “Kami akan coba untuk komunikasikan. Karena sebenarnya kami juga malu bahwa dalam reses sidang pertama kemarin, hasilnya mengenai aset. Dan saat ini pun masih mengenai aset, seperti tidak ada progres,” tandasnya.

    Untuk diketahui, dari lima anggota DPRD Provinsi Banten dapil Kota Serang, yang hadir dalam reses itu hanyalah tiga orang saja. Diantaranya yaitu Encop Sopia dari Partai Gerindra, Furtasan Ali Yusuf dari Partai NasDem dan Juhaeni M. Rois dari PKS.(DZH/ENK)