Penulis: Panji Romadhon

  • Pengurus IKA SMANCIR Dikukuhkan, Diminta Terus Berinovasi

    Pengurus IKA SMANCIR Dikukuhkan, Diminta Terus Berinovasi

    CIRUAS, BANPOS – Pengurus Ikatan Keluarga Alumni SMAN 1 Ciruas resmi dikukuhkan di GSG Suparman Hakim – SMAN 1 Ciruas, Kabupaten Serang, Minggu (2/2/2020). Dengan dikukuhkannya pengurus ini, IKA SMAN 1 Ciruas diminta terus berinovasi secara produktif untuk pengembangan sekolah.

    Kepala SMAN 1 Ciruas, M. Najih dalam sambutannya mengapresiasi pembentukan ikatan alumni tersebut. Menurutnya, dari 12 rumbel dengan jumlah siswa yang hanya 700-an pada 2007, sekarang sudah 15 rumbel dengan jumlah siswa mencapai 1.400-an. Peningkatan tersebut salah satunya berkat bagian dari kepedulian alumni dan keaktifan para alumni dalam kegiatan-kegiatan yang positif.

    “Terbukti kegiatan 3 dasawarsa yang lalu itu tercipta inovasi inovasi yang produktif untuk pengembangan SMAN 1 Ciruas,” kata Najih.

    Ditempat yang sama, KCD Pendidikan Serang-Cilegon Ahmad Ridwan berharap ikatan yang telah terjalin tersebut dapat menjebatani dalam memperjuangkan visi-misinya. Dan SMANCIR ini letaknya sangat strategis sehingga jumlah siswanya terus meningkat.

    “Saya berharap terus melakukan inovasi yang terbaik untuk pengembangan sekolah dan pendidikan di banten,” harap Ridwan.

    Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Serang, Bahrul Ulum menilai alumni adalah sebuah modal besar sebagai almamater. Ia juga meminta kepada pengurus untuk terus menjaga baik almamater.

    “Saya bangga dengan dibentuknya ikatan ini dan berharap mampu membantu pendidikan di wilayah kabupaten serang,” singkatnya.

    Sedangkan Ketua Dewan Penasehat IKA SMAN 1 Ciruas, Agus Kurniawan mengatakan sejak berdiri, SMANCIR telah meluluskan 33 angkatan. Sehingga perlu dibangun sebuah rumah besar sebagai media eksistensi seluruh angkatan dalam pengembangan pendidikan khususnya.

    “Angkatan-angkatan yang tersebar di berbagai daerah atau institusi dengan berbagai macam profesi, untuk itu rasanya perlu kita membentuk ikatan sebagai media komunikasi,” kata Agus.

    Untuk diketahui, pengurus IKA SMAN 1 Ciruas ini berasal dari semua angkatan yang diketuai oleh Hani Suryandini dari angkatan 1995. (AZM)

  • Aliran Sungai Ciujung Akan Dijadikan Objek Wisata Edukasi

    Aliran Sungai Ciujung Akan Dijadikan Objek Wisata Edukasi

    LEBAK,BANPOS – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lebak, berencana akan menjadikan aliran sungai Ciujung menjadi sebuah objek wisata baru dengan konsep wisata edukasi.

    “Objek wisata tersebut merupakan kepanjangan tangan dari konservasi yang akan dilakukan di bantaran sungai Ciberang ini,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispar Lebak, Imam Rismahayadin usai menggelar susur aliran sungai Ciujung, di Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, Minggu (2/2/2020).

    Konsep objek wisata tersebut, lanjut Imam, nantinya akan berupa wisata edukasi dibantaran sungai Ciujung. Konsepan tersebut nantinya akan digarap oleh Kelompok Kerja (Pokja) sungai Ciujung dan beberapa komunitas lainnya yang terlebih dahulu pernah terlibat dalam pembentukan objek wisata sungai Cisadane, Tangerang.

    “Nantinya ini akan menjadi ekowisata yang menjadi sarana edukasi khususnya bagi generasi milenial agar tahu manfaat sungai sebagai kehidupan,” katanya.

    Untuk mencapai hal tersebut, Imam menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk melakukan konservasi bantara sungai Ciujung terlebih dahulu, dengan melakukan penanaman pohon dan juga pembersihan titik lokasi sampah dibantaran sungai. Sehingga, dengan disulapnya sungai Ciujung menjadi objek wisata, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga sungai yang menjadi sumber kehidupan.

    “Kesadaran masyarakat dulu yang harus kita bangun terlebih dahulu, minimal dari hal kecil yakni pentingnya pengelolaan sampah,” ungkapnya.

    Direktur Bank Sampah Sungai Ciujung (Banksasuci) 2, Rochman Setiawan mengatakan, pihaknya bersama sejumlah komunitas di Banten. Melalui ovservasi, dalam waktu dekat Banksasuci 2 akan melakukan konservasi di tepian sungai Ciujung guna menjaga ekosistem sungai Ciujung.

    ” Kami khawatir jika tepi sungai ciujung dan aliran airnya tidak dijaga, akan terjadi bencana lebih besar yang tentu tidak kita inginkan bersama,” katanya.

    Menurutnya, limbah Ciujung bersumber dari limbah domestik, oleh karenanya kedepan pihaknya akan segera mendirikan bank sampah ditepi sungai Ciujung.

    “Bank Sampah merupakan bagian dari edukasi kepada masyarakat di sekitar Ciujung, agar tidak lagi membuang sampah ke Sungai,” terangnya.

    Selain mendirikan bank Sampah, Rohman juga akan melakukan konservasi dan penghijauan di tepi sungai Ciujung.

    “Iya, mudah-mudahan segera kita akan buat taman konservasi Ciujung, sebagai pusat wisata edukasi taman Arboretum,” ujarnya.

    Bagi Rohman, untuk menjaga ekosistem sungai ciujung bukan hanya tugas pemerintah saja, tapi merupakan tanggung jawab bersama termasuk stakeholders terkait.

    “Untuk membantu pengawasan limbah, kami akan membentuk Ciujung Ranger Patrol, yang bertugas melakukan Patroli Limbah Sungai Ciujung. Perusahaan yang nakal kita laporkan,” ungkapnya.(dhe)

  • Tak Hadir Dalam Dialog Soal Aset, Budi Sebut Ada Miskomunikasi

    Tak Hadir Dalam Dialog Soal Aset, Budi Sebut Ada Miskomunikasi

    CIPOCOKJAYA, BANPOS – Ketua DPRD kota Serang, Budi Rustandi menegaskan ketidakhadiran dirinya bukan berarti sembunyi atau tidak bertanggungjawab. Ia pun meminta maaf karena adanya miskomunikasi dengan pengurus Hamas.

    “InsyaAllah Senin, Ketua komisi III melaporkan terkait apa saja temuan dari komisi III, yang menjadi bahan kita, untuk dipansuskan nanti. Setelah mereka melapor, saya akan membuat undangan untuk diparipurnakan, jadwalnya sudah disiapkan hari Kamis (6/2),” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Minggu (2/2).

    Berkaitan dengan aset yang telah dilimpahkan oleh Pemkab Serang namun dianggap bermasalah, Budi menyebut sebanyak 13 masih dalam proses pengadilan. Jumlah yang diserahkan sebanyak 553 bidang tanah, dan yang sudah memiliki legalitas berbentuk sertifikat sebanyak 113.

    “Pihak Pemkab menyerahkan aset, tetapi tanpa menyertakan kelengkapan dokumennya. Barangnya ada, tetapi dokumennya tidak ada. Sehingga hal itu menjadi acuan BPK, Kantor Dinas Pendidikan saja masih belum jelas, dan masih sengketa di pengadilan,” jelasnya.

    Berdasarkan penuturannya, pelimpahan aset sudah dilakukan baru dua tahap yakni tahun 2010 dan tahun 2018. Budi menegaskan, pada tahap tiga pelimpahan aset merupakan aset strategis dengan total sebesar Rp230 miliar, termasuk Pendopo, PDAM Tirta al-Bantani, bangunan Rumah sakit dr Drajat Prawiranegara.

    “Kalau menurut undang-undang yang terbit pada tahun 2017, bahwa PDAM adalah punya Kota Serang. Karena dari seluruh wilayah Indonesia, hanya Kota Serang yang belum mempunyai PDAM, dan itu menurut temuan Komisi III,” terangnya.

    Kendati demikian, Budi mengatakan masih menunggu sikap dari Bupati dan ketua DPRD kabupaten Serang untuk dapat menyerahkan salah satu BUMD yang dianggap milik kota Serang, yaitu PDAM Tirta al-Bantani. Sebab menurutnya, masyarakat kota Serang masih sangat membutuhkan air bersih terutama Kecamatan Kasemen.

    “Tidak akan merebut aset, agar legowo saja Bupati dan Ketua DPRD nya. Kita juga punya warga dan masyarakat di sini.
    PDAM penting sekali, masalah air bersih, di wilayah Kasemen masih sangat membutuhkan air bersih dan jika melihat ada PDAB itu hanya kecil,” tandasnya. (MUF)

  • Dialog Polemik Aset, Perwakilan Kota Serang Tidak Hadir

    Dialog Polemik Aset, Perwakilan Kota Serang Tidak Hadir

    CURUG, BANPOS – Setelah saling lempar pernyataan soal aset, Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas) menggelar dialog dengan menghadirkan ketua DPRD Kabupaten dan Kota Serang. Dialog tersebut merupakan tindak lanjut dari polemik penyerahan aset dari Pemkab Serang kepada Pemkot Serang yang tak kunjung usai.

    Namun dalam dialog tersebut, Ketua DPRD Kota Serang yang seharusnya hadir dalam kegiatan itu, ternyata tidak dapat hadir. Sehingga, dialog tersebut hanya diisi oleh perwakilan dari Kabupaten Serang.

    Ketua umum Hamas, Busaeri menyayangkan ketidakhadiran ketua DPRD kota Serang, Budi Rustandi. Sehingga dialog berlangsung dengan melibatkan Ketua DPRD Kabupaten Serang, Bahrul Ulum, serta pihak Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Serang.

    “Tujuannya adalah untuk bagaimana mencari titik atau solusi terkait polemik aset ini,” ujarnya, usai menggelar kegiatan dialog Kupas Tuntas Polemik Aset Daerah Kabupaten – Kota Serang, di Gedung serbaguna DPRD Provinsi Banten, Sabtu (1/2).

    Berdasarkan penuturannya, Busaeri menginginkan adanya sebuah keharmonisan pemerintahan baik di Kota maupun Kabupaten Serang. Sebab, jika dilihat daripada perkembangan media cetak maupun daring, baik ketua dewan Kota dan Kabupaten saling beradu argumen.

    “Kamk menilai hal tersebut tidak etis. Oleh karenanya, perlu dipertemukan keduanya,” tuturnya.

    Pihaknya berencana akan melayangkan surat audiensi kepada Gubernur Banten Wahidin Halim, untuk merekomendasikan hasil dari dialog hari itu. Ia meminta agar Gubernur dapat memfasilitasi pertemuan kedua pimpinan daerah yang dianggap belum dapat menyelesaikan persoalan aset tersebut.

    “Kami ingin Gubernur Banten secepatnya memfasilitasi atau memediasi pertemuan kepala daerah, untuk bisa menyelesaikan persoalan aset,” tandasnya.

    Sementara itu, ketua DPRD Kabupaten Serang, Bahrul Ulum menanggapi Kota Serang dalam mendesak untuk dilakukan penyerahan aset Kabupaten ke Kota Serang yang disebut berkaitan dengan PAD, ia justru melihat bahwa hal itu hanya untuk meningkatkan jumlah aset di neraca Kota Serang.

    “Framing yang saya tangkap adalah, kalau aset ini sudah diserahkan maka aset di neraca kota akan bertambah. Secara neraca aset itu saja semuanya, tidak ada kaitanya dengan PAD dan sebagainya,” ujarnya saat ditemui usai kegiatan.

    Lebih lanjut ia mengatakan bahwa jika dilihat pada persoalannya, hanya satu yaitu Pemkab Serang belum sanggup untuk membangun Pusat pemerintahan (Puspem) secara kemampuan keuangan daerah. Ia menyebut pihak Provinsi Banten dalam hal ini harus turun tangan.

    “Sesegera mungkin mengalokasikan anggaran untuk pembangunan pusat pemerintahan kabupaten Serang,” pintanya.

    Meskipun demikian, ia menampik adanya kata ‘polemik’ dalam dialog tersebut. Menurutnya, antar kedua pemerintahan harus selaras, seiring dan sejalan.

    “Menurut saya ini bukan polemik. Bagaimanapun, Pemkab maupun Pemkot dalam melakukan kebijakannya, adalah untuk kebaikan masyarakat Kabupaten atau Kota Serang,” jelasnya.

    Ketidakhadiran Budi Rustandi sebagai Ketua DPRD kota Serang, yang kerap kali memberikan pernyataan persoalan aset, tak menjadi masalah bagi Ulum. Meskipun sebelumnya, di dalam forum dikatakan bahwa hal tersebut sangat disayangkan karena dialog diisi oleh satu pihak saja.

    “Saya tidak akan pernah menghindar hadir dalam undangan untuk bisa berdialog dan berdiskusi. Jangankan diskusi dalam gedung, menemui demonstran saja siap,” tegas Ulum.

    Ia mengaku tak ingin berkomentar dengan ketiadaan pihak Kota Serang, dalam hal ini Budi Rustandi. Namun ia menegaskan, bahwa ia akan menjadi seorang Bahrul Ulum yang akan terus menyempatkan hadir dalam momen dialog apapun.

    “Tidak dalam kapasitas untuk saya menyayangkan, karena Bahrul Ulum ya Bahrul Ulum, tidak mau mengurusi orang lain,” tandasnya. (MUF)

  • Gelar Kunjungan, Kapolda Berikan Bantuan Sepeda Motor Kepada Siswa SPN Mandalawangi

    Gelar Kunjungan, Kapolda Berikan Bantuan Sepeda Motor Kepada Siswa SPN Mandalawangi

    PANDEGLANG, BANPOS – Kapolda Banten, Irjen Pol Agung Sabar Santoso melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Polisi Negara (SPN) Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Jum’at (31/1). Dalam kunjungannya, Kapolda Banten memberikan kendaraan bermotor roda dua, dalam rangka pembekalan keterampilan siswa didik.

    Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi. Ia mengatakan, kedatangan Kapolda Banten disambut Kepala SPN Mandalawangi, Kombes Pol Ahmad David beserta seluruh staf dan Jajaran Kehormatan (Jarmat) dilanjutkan meninjau lingkungan SPN Mandalawangi.

    “Selain melakukan kunjungan, Kapolda Banten juga secara simbolis memberikan kendaraan bermotor untuk keperluan pendidikan dan pembekalan siswa didik,” ujar Kombes Pol Edy.

    Lebih lanjut Edy mengatakan bahwa Kapolda Banten juga menyempatkan diri sholat Jum’at dan santap siang bersama para siswa didik, dan Gadik SPN Mandalawangi.

    “Kapolda Banten juga bersilaturahmi dengan personel SPN, kemudian melihat kondisi kesehatan siswa dalam mengikuti pendidikan dan memberikan semangat serta motivasi,” jelasnya.

    Edy melanjutkan, dalam kunjungan tersebut Kapolda Banten berharap agar para siswa selama menempuh pendidikan Kepolisian, dapat mengikuti seluruh kegiatan dengan baik. Selain itu, diharapkan siswa tidak melakukan pelanggaran sekecil apapun.

    “Jika masa pendidikan usai dan telah aktif berdinas, jadilah anggota Polri yang baik dan memiliki karakter yang mempunyai nilai moralitas tinggi, agar dapat dicintai masyarakat,” pesannya. (MUF)

  • Kampung Kalodran Terendam Banjir, Warga Blokir Jalan

    Kampung Kalodran Terendam Banjir, Warga Blokir Jalan

    SERANG, BANPOS – Pasca-diguyur hujan semalaman, sejumlah daerah di Kota Serang mengalami banjir yang cukup tinggi. Bahkan, banjir tersebut tetap tinggi hingga pukul 16.00 WIB.

    Seperti yang terjadi di kampung Kalodran, Kelurahan Kalodran, Kecamatan Taktakan.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, akses masuk menuju kampung Kalodran diblokir oleh warga menggunakan batang pohon pisang dan beberapa barang lainnya.

    Hal ini dilakukan guna mencegah pengendaran untuk menerobos banjir tersebut. Sebab, banyak kendaraan terutama motor yang mogok akibat mesinnya terendam air.

    Dandim Walantaka, Kolonel Inf. Tumiran, menuturkan bahwa jumlah rumah yang terendam banjir kampung Kalodran berjumlah 30 rumah.

    “Sama dengan keluarga yang terdampak, itu ada 30 KK,” ujarnya saat ditemui BANPOS di lokasi, Sabtu (2/1).

    Menurutnya, banjir mulai tergenang sekitar pukul 08.00 WIB. Ia mengatakan, ketinggian air pada awal banjir diperkirakan satu meter.

    “Mungkin sekitar satu meter. Itu cukup tinggi, setinggi pinggang orang dewasa. Titiknya yaitu di akses masuk ke kampung, karena memang dataran rendah,” katanya.

    Sementara untuk kondisi pada pukul 16.00 WIB, diperkirakan ketinggian air sudah surut hingga 30 sentimeter.

    “Kalau sekarang sudah surutan. Mungkin sekarang hanya sekitat 30 sentimeter saja. Sudah di bawah lutut orang dewasa,” tuturnya.

    Ia pun menduga banjir tersebut terjadi karena sungai yang ada tidak dapat menampung debit air yang besar akibat hujan semalaman. (DZH)

  • Pemkot Akan Percantik Alun-alun Kota Serang

    Pemkot Akan Percantik Alun-alun Kota Serang

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang berupaya terus mempercantik wajah Ibukota Provinsi Banten ini. Salah satunya dengan melakukan revitalisasi terhadap alun-alun Kota Serang.

    Hal tersebut diketahui pada saat ekspos revitalisasi alun-alun Kota Serang yang digelar di aula Setda Kota Serang, Jumat (31/1).

    Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Walikota Serang, Syafrudin dan Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, didampingi oleh Sekda Kota Serang, Tb. Urip Henus serta Kepala DPRKP, Iwan Sunardi.

    Hadir pula dalam kegiatan tersebut Kepala Bappeda Kota Serang, Sekretaris DPUPR Kota Serang, Kepala Dishub Kota Serang dan jajaran OPD terkait di lingkungan Pemkot Serang.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa revitalisasi ini dilakukan karena sudah lama alun-alun Kota Serang jarang tersentuh pembangunan.

    “Pembangunan ini supaya ada perubahan, karena semenjak pemerintah Kabupaten Serang menyerahkan ke Pemkot baru sedikit ada perubahan,” ujarnya.

    Ia berharap, dalam revitalisasi alun-alun Kota Serang yang biasa dijadikan sebagai pusat rekreasi, olahraga dan acara keluarga ini dapat membuat masyarakat semakin puas.

    “Sehingga ketika masyarakat, baik Kota Serang maupun dari luar kota datang itu jadi merasa puas dengan kondisi alun-alun yang semakin baik,” ucapnya.

    Menurut Syafrudin, pembangunan ini ditarget selesai pada 2020 mendatang. Adapun sumber anggaran berasal dari APBD Kota Serang.

    “InsyaAllah, mudah-mudahan tahun 2020 bisa berjalan dan ditargetkan akan selesai pada tahun 2022,” tandas Syafrudin.

    Sementara Kepala DPRKP Kota Serang, Iwan Sunardi, mengatakan bahwa alun-alun Kota Serang kedepannya dapat menjadi pusat kegiatan yang positif bagi masyarakat Kota Serang.

    Selain itu, ia mengaku kedepannya akan mengakomodir hasil karya para seniman yang ada di Kota Serang, dengan memberikan ruang kepada mereka di alun-alun Kota Serang.

    “Kami ingin pembenahan tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat yang berkunjung dengan kegiatan-kegiatan yang positif di alun-alun Kota Serang,” ujar Iwan. (MG-02)

  • Kota Serang Pasang Target Borong Emas di POPDA Banten

    Kota Serang Pasang Target Borong Emas di POPDA Banten

    SERANG, BANPOS – Kota Serang menargetkan untuk memborong medali emas pada gelaran POPDA Banten 2020 yang akan digelar di Kota Serang beberapa bulan mendatang.

    Demikian yang dikatakan Walikota Serang Syafrudin usai membuka Kejuaraan Karate Terbuka Antar Pelajar Se-Banten di Gedung Olahraga (GOR) Korem 064 Maulana Yusuf Kota Serang, Sabtu (1/2/2020).

    “Sebagai tempat tuan rumah tentu kita berharap banyak dari cabang karate. Apalagi kota serang memiliki atlet nasional yang sudah terbukti juara di tingkat internasional,” kata Syafrudin.

    Walikota menambahkan, dengan digelarnya kejuaraan tersebut dapat mengukur kemajuan atlet-atlet yang dimiliki Kota Serang. Ia juga berjanji akan memperhatikan sarana dan prasarana olahraga untuk meningkatkan prestasi.

    Ditempat yang sama, Ketua FORKI Kota Serang Joe Manalu menjelaskan Kejuaraan Terbuka pelajar dengan tema ‘Road To Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Kota Serang 2020’ diikuti oleh 321 orang yang berasal dari 8 kontingen Kabupaten dan Kota se-provinsi Banten.

    “Yang kami harapkan tentu perhatian yang serius dari pemerintah. Baik dari KONI sebagai induk maupun Dispora selaku stakholder terkait. Karena selama ini yang lebih banyak suport (mendukung, red) malah dari Provinsi Banten,” kata Joe yang juga Sekum FORKI Banten ini. (MG-01)

  • Ma`ruf Tak Suka Matahari Kembar

    Ma`ruf Tak Suka Matahari Kembar

    JAKARTA,BANPOS- 27 Januari lalu, Kabinet Indonesia Maju genap berusia100 hari. Banyak pihak yang menyoroti kurang gregetnya peran Wapres Ma’ruf Amin dalam kabinet. Sampai-sampai tagar #WapresBoneka pun trending di Twitter.

    Sampai kemarin, banyak warganet yang melambungkan tagar itu. Tagar tersebut dikaitkan dengan beragam tema. Ada dengan soal musibah yang terjadi di daerah, ada dengan wabah virus corona, sampai dengan kunjungan Kiai Ma’ruf ke Banten, kemarin.

    Kritiknya pedas-pedah. Bahkan banyak yang menggunakan kata tak pantas. Namun, pihak Wapres tak ambil pusing dengan hal ini.

    Jubir Wapres, Masduki Baidlowi, menyatakan tidak masalah dengan trendingnya tagar #WapresBoneka. Baginya, itu hak publik dalam menilai. “Ya silakan aja orang bilang Wapres boneka, ban serap atau apa,” kata Masduki, ketika berbincang dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

    Yang pasti, lanjut dia, posisi Wapres secara struktural berada di bawah Presiden. Fungsinya adalah koordinasi. Tidak boleh Wapres lebih menonjol dari Presiden.
    “Wapres tidak ingin apakah dalam pemberitaan, dan lain-lainnya ingin menyaingi Presiden. Beliau tidak ingin adanya matahari kembar,” tambahnya.

    Makanya, gaya Kiai Ma’ruf tidak perlu dipersandingkan dengan gaya Jusuf Kalla (JK). Masduki kemudian mencontohkan gaya kepemimpinan Wapres Boediono di era SBY. Menurutnya, gaya kalem Boediono hampir sama dengan Kiai Ma’ruf. Tidak tampil lebih menonjol dari Presiden.
    “Kalau disandingkan dengan Pak JK, ya dengan gaya khas Makassar-nya, lalu dibandingkan dengan KH Maruf, yang adalah seorang Kiai NU, ulama besar, Ketum MUI, ya… monggo saja. Tapi, style-nya tetap beda-beda,” ucap Masduki.

    Menurut Masduki, Kiai Ma’ruf tak akan mengubah gaya. Yang diprioritaskan adalah kerja. Bukan untuk terlihat orang. “Gaya dari Wapres ini kan kalem, kebapakan, tidak terlalu butuh popularitasnya digeber. Ya langsam-langsam aja lah pemberitaanya,” sambungnya.

    Yang terpenting, tambah dia, sejauh ini Kiai Ma’ruf tidak punya hambatan apa pun dalam menjalankan tugasnya. Ada sejumlah program yang diberikan Presiden kepada Wapres. Antara lain terkait penanganan terorisme dan radikalisme.

    Menurut Masduki, ada sejumlah perubahan yang dilakukan Kiai Ma’ruf dalam penanganan terorisme dan radikalisme. Terobosan baru itu lebih efektif dari pada sebelumnya.
    “Penanganan masalah radikalisme itu sebelumnya kan lebih banyak di aspek hilir. Dikejar-kejar, dipenjara, dicari-cari terorisnya. Itu kan di hilir. Sekarang yang dilakukan Wapres harus diseimbangkan di hilir dan hulu,” terangnya.

    Selain itu, Wapres juga fokus pada program pengentasan kemiskinan. Sebagian besar dilakukan dengan pemberian bantuan sosial dan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM). Lalu, soal ekonomi syariah sudah berjalan. Salah satunya di sektor pariwisata.

    “Pariwasata halal itu sudah jalan, walaupun sampai sekarang masih dikomunikasikan intensif agar tidak salah paham. Bukan syariatisasi atau menghalalkan tempat wisatanya, tapi lebih kepada services atau pelayanan. Bagaimana makanan halal, ada muasalnya, dan lain-lain,” jelas dia.

    Pengamat politik Hendri Satrio ikut berkomentar mengenai 100 hari peme rintahan Jokowi-Ma’ruf. Dia tidak sepakat dengan penyebutan wapres boneka ke Kiai Ma’ruf.
    Menurutnya, peran Kiai Ma’ruf hanya kurang maksimal bila dibandingkan dengan Wapres sebelumnya di 100 hari pertama periode awal Jokowi. Perbedaan itu, kata dia, karena waktu itu Jokowi masih awal-awal du duk di posisi RI 1.

    Sementara JK sudah pernah berpengalaman sebagai Wapres. “Jadi, peran Pak JK sangat dibutuhkan. Nah, sekarang Pak Ma’ruf perannya tidak terlalu banyak di awal-awal ini. Yang paling penting kan peran besar Kiai Maruf untuk mengantarkan Pak Jokowi menang di periode kedua kan sudah dilaksanakan,” ucapnya. (SAR/AZM/RMCO)

  • Enaknya Pengusaha Ternak Ayam Diberi Waktu Melulu

    Enaknya Pengusaha Ternak Ayam Diberi Waktu Melulu

    SERANG, BANPOS – Setelah sebelumnya Pemkot Serang sejak 2010 beberapa kali memberikan waktu untuk relokasi peternakan ayam yang ada di wilayah Kota Serang. Kini giliran Komisi I pada DPRD Kota Serang memberikan waktu hingga April 2020 untuk menutup usahanya. Pemberian waktu ini, membawa angin segar bagi pengusaha ayam lantaran usahanya masih bisa berjalan hingga beberapa bulan kedepan.

    Padahal, berdasarkan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Serang, tidak boleh ada lagi ternak ayam di wilayah Kota Serang. Anggota Komisi I pada DPRD Kota Serang, Fatihudin, juga melakukan sidak terhadap dua peternakan ayam yang ada di Kampung Kedung Leles dan Kampung Kronjen, Kelurahan Kasemen yang sebelumnya pernah disidak juga oleh anggota dewan.

    “Semua kandang ayam di Kota Serang dihapus, InsyaAllah pada bulan empat seluruhnya ditutup. Termasuk yang ada di Kecamatan Curug, dan Kecamatan Kasemen ini. Pokoknya di tahun ini sudah tidak ada kompensasi lagi, karena RTRW nya pun tidak sesuai. Bila sampai April belum dibongkar, kami yang akan bongkar,” ujarnya seusai sidak, Kamis (30/1).

    Untuk peternakan ayam yang berada di Kampung Kedung Leles, Kelurahan Kasemen, ia mengatakan pemiliknya telah legowo dan bersedia untuk segera melakukan pembongkaran kandang ayam miliknya.
    “Sudah legowo, maksmimal April ini setelah panen, dia (peternak) akan menutup peternakan ayamnya,” tuturnya.

    Sedangkan peternakan yang berada di Kampung Kronjen, baik pemilik maupun pengelolanya sedang tidak berada ditempat. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada pemilik dari kandang ayam tersebut pada minggu depan.

    “Nanti kami akan panggil ke Komisi I DPRD Kota Serang, bersama Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Serang sebagai tindak lanjutnya,” katanya.
    Di tempat yang sama, Lurah Kasemen Ahmadi, mengatakan bahwa masyarakat memang menolak keberadaan peternakan ayam tersebut secara lisan. Namun ketika masyarakat diminta untuk dibuatkan petisi secara tertulis, masyarakat enggan melakukannya.

    “Masyarakat juga menolak, tapi mereka hanya berani berpendapat secara lisan saja, secara tulisan mereka tidak mau,” ucapnya.

    Sementara itu, Aktivis Lingkungan M. Ridho Ali Murthado meminta dan mendesak agar Lembaga Eksekutife dan Legaslatife di Kota Serang untuk tak ragu mengambil sikap tegas. Ia juga meminta agar wakil rakyat dapat mengawal penutupan peternakan ayam di seluruh wilayah Kota Serang.

    “Enak banget pengusaha peternakan ayam diberi waktu melulu. Tapi saya masih percaya, para wakil rakyat tidak akan memberikan ruang pelanggaran terhadap keberadaan peternakan ayam. Saya juga percaya wakil rakyat akan mengajarkan ke masyarakatnya untuk tegas dan berani,” kata Ridho yang juga Gubernur FT Unbaja ini. (DZH)