Penulis: Panji Romadhon

  • Empat Kecamatan di Kota Serang Rawan Bencana

    Empat Kecamatan di Kota Serang Rawan Bencana

    SERANG, BANPOS – BPBD Kota Serang memetakan titik potensi kerawanan bencana di Kota Serang. Dari enam kecamatan yang ada, hanya Kecamatan Serang dan Taktakan saja yang potensi rawan bencananya rendah. Sementara empat lainnya, cukup tinggi.

    Demikian disampaikan oleh Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kota Serang, Eva Hasanah, saat diwawancara oleh awak media. Menurutnya, berdasarkan hasil kajian resiko bencana (KRB), terdapat 8 potensi titik rawan bencana di Kota Serang.

    “Berdasarkan KRB itu memang Kota Serang memiliki 8 potensi titik rawan bencana. Itu ada di semua kecamatan yang ada di Kota Serang,” ujar Eva saat ditemui seusai memberikan bantuan kepada masyarakat Kaujon yang rumahnya roboh, Jumat (3/1).

    Untuk kecamatan yang cukup rawan sendiri, Eva menerangkan bahwa empat dari enam kecamatan memiliki resiko yang cukup rawan bencana seperti banjir dan putig beliung. Diantaranya yaitu Cipocok Jaya, Kasemen, Walantaka, dan Curug.

    “Ini dari enam kecamatan hampir semuanya sudah kena. Namun untuk Kecamatan Serang dan Taktakan, potensinya itu rendah untuk bencana angin puting beliung,” tuturnya.

    Namun jika dilihat dari intensitas hujan yang cukup tinggi, Eva mengaku bahwa Kecamatan Taktakan juga cukup rawan mengalami bencana longsor. Hal ini berdasarkan pengalaman beberapa tahun yang lalu, dimana TPSA Cilowong terjadi longsor akibat hujan deras dan menimbulkan korban.

    “Karena kemarin juga belum selesai yah perbaikannya. Dan saat ini intensitas dan debit hujan cukup tinggi. Namun Naudzubillah kalau nanti TPSA Cilowong kembali terjadi longsor,” katanya.

    Sementara Walikota Serang, Syafrudin, mengingatkan kepada masyarakat agar dapat tetap waspada dan menjaga lingkungan sekitar, agar bencana yang dapat terjadi karena ulah masyarakat seperti banjir, dapat terhindarkan.

    “Saya imbau kepada masyarakat, bahkan sebelum memasuki musim penghujan ini, agar dapat menjaga kebersihan selokan atau drainase. Ini supaya aliran air dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan banjir,” ujar Syafrudin.

    Mengenai potensi longsor di Cilowong, Syafrudin berharap masyarakat, khususnya yang bekerja di TPSA Cilowong, agar dapat meningkatkan kewaspadaan dan jangan terlalu memaksakan untuk bekerja di daerah Cilowong yang rawan longsor.

    “Saya ingatkan agar jangan terlalu dekat dengan daerah rawan longsor. Terutama masyarakat yang bekerja sebagai pengumpul barang bekas di TPSA Cilowong. Karena saat ini intensitas hujan sedang tinggi,” tandasnya. (DZH)

  • Budi Rustandi : Pemkot Jangan Nunggu Viral Baru Bantu

    Budi Rustandi : Pemkot Jangan Nunggu Viral Baru Bantu

    SERANG, BANPOS – Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi, bersama ketua Komisi IV, Khaeroni, mengunjungi rumah Mad Hasyim, warga Kaujon Besar yang rumahnya roboh akibat diterjang hujan deras. Dalam kunjungan tersebut, Budi memberikan bantuan dan memerintahkan OPD terkait agar dapat membantu Mad Hasyim.

    Budi sempat melihat-lihat kondisi rumah Mad Hasyim yang roboh tersebut. Mad Hasyim pun menceritakan kronologi kejadian kepada Budi. Mad Hasyim menampakkan wajah trauma ketika menceritakan bagaimana runtuhan atap rumah menimpa badan istrinya, hingga terkapar dan sempat ia kira meninggal.

    Kepada awak media, Budi mengatakan bahwa dirinya telah menekankan kepada Pemkot Serang, agar dalam melakukan tindakan jangan sampai menunggu suatu permasalahan menjadi viral terlebih dahulu. Karena, penanganan yang cepat merupakan yang utama.

    “Jangan sampai menunggu viral, baru bergerak. Ini yang tidak boleh terjadi. Jadi jangan sampai seolah-olah kalau sudah ramai suatu masalah, Pemkot baru bergerak,” tegas Budi di rumah Mad Hasyim, Jumat (3/1).

    Namun Budi tetap mengapresiasi Pemkot Serang yang langsung memberikan bantuan kepada Mad Hasyim, setelah muncul pemberitaan dari media massa. Menurutnya, itu merupakan bukti bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakatnya yang kesusahan.

    “Saya terimakasih kepada Pemkot Serang karena telah memberikan perhatian kepada masyarakat. Namun mungkin perlu adanya perbaikan karena saya dengar pun lurahnya masih kurang berkomunikasi dengan baik,” ucapnya.

    Untuk bantuan sendiri, Budi mengatakan bahwa terdapat beberapa jenis. Diantaranya yaitu paket sembako, kebutuhan sehari-hari seperti alat mandi, serta uang tunai. Untuk bantuan yang telah sampai sebelumnya, yaitu material bangunan dari Polres Serang Kota.

    “Dinsos tadi pagi membawa bantuan berupa sembako, kebutuhan hidup sehari-hari, alat mandi, dan lainnya. Sedangkan BPBD juga membawa hal yang sama dan uang tunai untuk pak haji. Kalau besarannya, silahkan tanya ke BPBD. Kalau besaran bantuan dari saya, biarkan saya, pak haji, dan Allah yang tahu,” katanya tertawa.

    Ia mengatakan, bencana yang terjadi pada keluarga Mad Hasyim merupakan ujian dari Tuhan, dan harus dijalankan dengan penuh keteguhan. Sebab, Budi meyakini bahwa dibalik ujian tersebut, akan diberikan sesuatu yang lebih baik.

    “Yah pak haji, mohon bersabar dalam menjalaninya. Karena ini merupakan ujian dari Allah kepada hambanya. Saya ucapkan turut berbela sungkawa dengan apa yang terjadi dengan pak haji. Saya sempat suuzon dengan Pemkot Serang karena tidak membantu. Ternyata tadi Dinsos sudah datang untuk memberikan bantuan,” tutur politikus Gerindra ini.

    Sementara itu, Mad Hasyim pemilik rumah roboh mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian semua pihaknya yang telah membantu dirinya dan keluarganya, sehingga rumahnya kini mendapatkan bantuan.

    “Saya ucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah, pak Dewan Kota Serang, dan pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Mohon maaf beribu-ribu maaf sebelumnya kalau saya ada salah,” tandas Hasyim. (DZH)

  • Titik Banjir Kabupaten Serang Bertambah

    Titik Banjir Kabupaten Serang Bertambah

    CIKANDE, BANPOS – Banjir kini merambah ke Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang. Hal tersebut diduga akibat luapan Sungai Cidurian.

    Berdasarkan data yang diterima oleh BANPOS, terdapat sembilan kampung di empat desa terdampak banjir, dengan total 93 Kepala Keluarga (KK) dan 349 jiwa.

    “Pukul 14:18 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang menerima infromasi dari bapak Ilban, bahwa telah terjadi Banjir di Kecamatan Cikande,” ujar Jhonny E, Ketua harian Crisis Centre pada BPBD Kabupaten Serang.

    BPBD memberangkatkan personil ke lokasi kejadian banjir guna melakukan validasi Data.

    Setelah mendapatkan assement atau pendataan awal, personil BPBD Kabupaten Serang kembali ke Mako dan memberangkatkan personil lainnya guna melakukan pemantauan di lokasi.

    “Serta menurukan perahu di Desa Songgom Jaya,” imbuhnya.

    Ia mengatakan, kondisi terakhir
    masyarakat masih menempati rumah masing-masing. Hingga berita ini dirilis, ketinggian air di Kecamatan Cikande yang terdampak banjir mencapai 30 hingga 60 sentimeter.

    “Saat ini masyarakat masih menempati rumah masing-masing, dan ketinggian banjir variatif mencapai 30 hingga 60 sentimeter,” pungkasnya.

    Diantara wilayah terdampak tersebut, desa Songgom Jaya yaitu Kampung Cilotik RT 005/001, Kampung Parigi RT 001/001,
    Kampung Desa Gede Rt.001/002. Kemudian, Desa Koper yaitu Kampung Koper RT 004/002, Kampung Koper Masjid RT 003/002, Kampung Koper Eretan Rt 001/002. Selanjutnya, di Desa Parigi terdampak satu Kampung yaitu
    Kampung Kolong RT 02/RW05. Desa Cikande terdapat dua kampung terdampak yaitu Kampung Ciberem RT 04/02 dan Kampung Ciberem RT 04 RW 02.

    Diketahui, sumber daya yang terlibat dalam peristiwa tersebut yaitu tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Serang, Koramil, Kapolres, Polsek, Korem, Pihak Desa, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan
    (TKSK) dan
    masyarakat setempat. (MUF)

  • Pemilik Rumah Minta Tolong Pemkot, Malah Disuruh ke Jokowi

    Pemilik Rumah Minta Tolong Pemkot, Malah Disuruh ke Jokowi

    SERANG, BANPOS – Sebelum terjadinya insiden atap rumah roboh milik Mad Hasyim, pihak keluarga mengaku sempat mengajukan bantuan kepada Pemkot Serang agar dapat dibantu merenovasi, melalui program bedah rumah. Karena sekitar setahun yang lalu, rumah mereka juga sempat jebol pada bagian dapurnya.

    Hal ini diungkapkan oleh Siti Rohayah, istri Mad Hasyim. Menurut Siti, ia sudah beberapa kali meminta bantuan Pemkot Serang, dalam hal ini Dinsos, agar dapat membantu merenovasi rumah yang ia tempati.

    “Saya sudah berkali-kali datang ke Dinsos, namun hasilnya nihil,” ujarnya sambil menyebutkan bahwa upaya yang dilakukannya itu sekitar empat bulan yang lalu.

    Setelah lama menunggu, ia mengaku bahwa mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan. Yaitu ia ditolak hanya karena suaminya memiliki gelar haji.

    “Kata orang Dinsos, itu suami ibu sudah ada gelar haji. Masa gak sanggup buat memperbaiki rumahnya sendiri. Padahal saya sudah membawa surat miskin dari kelurahan,” katanya menirukan ucapan petugas Dinsos yang ia lupa namanya.

    Tidak hanya itu, ia juga mengaku saat dirinya terus berupaya agar mendapatkan bantuan, petugas Dinsos tersebut justru malah menyuruh Siti untuk menemui Presiden Jokowidodo agar dapat direnovasi rumahnya.

    “Saya malah disuruh ketemu Jokowi supaya diperbaiki rumahnya. Katanya, minta ke pak Jokowi kartu merah putih (Kartu Keluarga Sejahtera – RED). Nanti kalau sudah dapat, baru disuruh datang lagi. Saya langsung tinggalkan itu tempat, berkas masih di sana,” tandasnya kesal. (DZH)

  • Sudah Seminggu Roboh, Rumah Ini Tak Tersentuh Bantuan Pemkot Serang

    Sudah Seminggu Roboh, Rumah Ini Tak Tersentuh Bantuan Pemkot Serang

    SERANG, BANPOS – Akibat buruknya cuaca, salah satu rumah warga di Kelurahan Serang, Kecamatan Serang, rubuh atapnya. Akibat kejadian tersebut, salah seorang penghuni rumah, Siti Rohayah, mengalami luka-luka akibat tertimpa atap rumah.

    Pemilik rumah, Muhammad (Mad) Hasyim, menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Ia mengatakan, peristiwa terjadi sekitar seminggu yang lalu, tepatnya pada 27 Desember. Pada saat itu, terjadi hujan deras yang disertai dengan hujan lebat.

    “Waktu itu seharian hujan turun deras. Kami sekeluarga masih ada di rumah,” ujarnya kepada BANPOS saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (2/1).

    Seusai hujan deras, Mad Hasyim dan keluarganya sedang kumpul bersama untuk makan. Pada saat istri dari Mad Hasyim, yaitu Siti Rohayah, ingin mengambil mie instan, tiba-tiba atap dari bangunan jatuh menimpa badan Siti Rohayah.

    “Lagi mau makan bareng sama istri. Pas mau ngambil mie instan tiba-tiba ada suara kencang dari kamar istri, saya kira itu petir, taunya atap jatuh menimpa istri saya sampai pingsan,” tutur Mad Hasyim.

    Ia bersyukur atap rumahnya pada saat rubuh masih tertahan oleh plafon. Sehingga, reruntuhan atap tersebut tidak langsung mengenai tubuh dari istrinya.

    “Alhamdulillah runtuhan itu tertahan oleh plafon rumah. Jadi sempat tertahan sedikit, lalu roboh lagi berikut dengan plafonnya. Kalau langsung mengenai istri, saya tidak tau lagi,” ucapnya.

    Ketua RT 02, Khafiudin, mengatakan bahwa atas kejadian tersebut, masyarakat setempat langsung melakukan iuran yang dikoordinir oleh dirinya untuk meringankan pihak korban yang terkena musibah.

    “Saya musyawarah langsung sama warga, akhirnya warga mutusin untuk iuran. Sudah terkumpul langsung dikasihkan untuk membeli kebutuhan bangunan kembali,” kata Khafiudin.

    Khafiudin menjelaskan, dirinya sudah meminta bantuan kepada Kelurahan Serang. Namun berdasarkan keterangan pihak kelurahan, mereka tidak memiliki program untuk renovasi. Lalu pihak kelurahan mengalihkan kasus tersebut kepada Kelurahan Lopang.

    “Saya sudah ke Kelurahan Serang tapi katanya tidak ada programnya. Terus dialihkan ke Kelurahan Lopang, tapi sampai sekarang belum ada realisasi, cuma foto-foto rumah doang sampai tiga kali,” jelasnya.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, kondisi rumah tersebut rusak berat, terutama pada bagian atap. Namun, terlihat pula beberapa material untuk membangun kembali rumah tersebut. Penuturan pemilik rumah, material tersebut merupakan bantuan dari Polres Serang Kota. (DZH)

  • Ditemukan Korban Meninggal Dalam Kejadian Banjir di Kopo

    Ditemukan Korban Meninggal Dalam Kejadian Banjir di Kopo

    KOPO, BANPOS- Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) kabupaten Serang menemukan satu korban jiwa akibat banjir bandang di Kecamatan Kopo, Kamis, (02/01).

    Hal itu dibenarkan oleh Ketua harian Crisis Centre BPBD Kabupaten Serang, Jhonny E.

    Ia menerangkan bahwa korban ditemukan di desa Mekar Baru, Kecamatan Kopo Kabupaten Serang sekira pukul 09:00 WIB, saat petugas melakukan evakuasi. Korban merupakan warga asal Maja, Tangerang yang kesehariannya beraktivitas di desa Mekar Baru.

    “Pukul 09:00 WIB Kami mendapat informasi penemuan korban. Tapi sudah fix posisinya meninggal satu orang,” katanya.

    Berdasarkan keterangan warga, lanjut dia, korban tersebut menolak dievakuasi oleh petugas.

    Disisi lain, korban juga memiliki riwayat penyakit.

    “Menurut personil di lokasi dan pihak TNI yang mengobrol dengan warga, korban sudah diajak untuk dilakukan evakuasi, tapi korban menolak. Yang kedua, korban menurut keterangan warga sedikit mengalami gangguan, iya betul (memiliki riwayat penyakit),” ungkapnya.

    Ia menyebutkan, kondisi saat ini arus air sungai yang masuk ke perkampungan masih terbilang deras. Namun, jika dibandingkan dengan semalam, ada penurunan debit air.

    Meskipun demikian, pihaknya terus melakukan evakuasi di wilayah daerah aliran sungai (DAS) Cidurian.

    “Tinggi muka air sudah turun, surut dari dibanding tadi malam, tapi arus sungai masih deras. Air yang masuk ke perkampungan pun masih deras karena airnya ini dari DAS Cidurian yang langsung ke muara,” tuturnya.

    Jhonny menerangkan, memang banjir ini selalu terjadi tiap tahun di beberapa titik wilayah Kabupaten Serang.

    Akan tetapi, bencana yang terjadi saat ini merupakan siklus lima tahun. Sehingga tidak heran jika beberapa daerah lainnya mengalami banjir serupa.

    “Kalau tiap tahun ada beberapa Wilayah yang terjadi, tapi ini berbeda masuk dalam siklus kelima tahunan. Jadi makanya serentak di Bandung, Bogor, Jakarta, Lebak, serang. Karena daerah kami yang dilalui oleh 3 Daerah aliran sungai Cidurian, Ciujung dan Didanau,” pungkasnya.

    Berdasarkan data yang diterima oleh BANPOS, kondisi saat ini, daerah sebaran banjir meluas menjadi lima desa yaitu, Desa Mekar baru Kampung Panunggulan, Desa Cidahu Kampung Kamarang, Desa Nyompom Kampung Nyompok, Desa Ranca Sumur kampung Bojong, dan Desa Carenang Udik Kampung Rancagede.

    Saat ini tim BPBD masih terus melakukan penanganan.(MUF)

  • DPRD Didesak Tuntaskan Kejanggalan Seleksi Penyuluh Kemenag

    DPRD Didesak Tuntaskan Kejanggalan Seleksi Penyuluh Kemenag

    LEBAK, BANPOS – Ketua Umum PB Keluarga Mahasiswa Banten (KMB) mendesak DPRD Kabupaten Lebak segera memanggil Kepala Kemenag Lebak, terkait dugaan kejanggalan dalam proses rekrutmen Penyuluh Agama Islam Non PNS di Kementerian Agama (Kemenag) Lebak tersebut.

    “Jika memang itu terjadi, integritas Kemenag Kabupaten Lebak dipertanyakan. Miris kita mendengarnya apalagi setingkat Kemenag, harusnya lembaga yang paling memberikan contoh attitude,”ujar Ahmad Yani belum lama ini.

    Pihaknya mendesak DPRD atau lembaga terkait untuk segera memanggil kepala Kemenag Lebak.

    “Saya berharap DPRD atau lembaga terkait segera memanggil kepala Kemenag. Di era serba terbuka dan persaingan kualitas SDM, saya berharap pendaftaran apapun harus profesional, hal ini tak lain untuk perbaikan dan penyegaran birokrasi ke arah yang lebih baik. Apalagi sekarang jelang Milad Kemenag yang ke 74, harus berjalan tanpa noda,” tegasnya.

    Menurut Ahmad Yani, langkah komisi 1 DPRD Lebak sudah tepat, dimana wakil rakyat tersebut meminta Kemenag mengevaluasi, meninjau kembali serta memberikan sanksi.

    “Kita harus terbuka, jangan sampai membuat kebijakan yang kontroversi karena memihak sebelah pihak, apalagi sama sekali tidak mendorong ke arah yang lebih baik. Saya rasa slogan membangun Lebak bekerja dengan hati sudah tepat. Kita harus mencintai siapapun, jangan sampai ada dusta diantara kita dibalik perekrutan penyuluh agama,” tuturnya.

    Diberitakan sebelumnya, seleksi rekrutmen penyuluh agama (PAH) non PNS yang pelaksanaan tesnya tanggal 8 Desember Ialu di Kemenag Kabupaten Lebak, diduga sarat kejanggalan.

    Pasalnya, pada pengumuman hasil seleksi tes yang diumumkan Senin (23/12/2019), ada peserta yang diduga tidak ikut tes tapi tertulis Iolos seleksi. (WDO/PBN)

  • Libur Nataru, Pelayanan Poly di RSUD Malingping Belum Berjalan Prima

    Libur Nataru, Pelayanan Poly di RSUD Malingping Belum Berjalan Prima

    MALINGPING, BANPOS – Dampak dari libur dan cuti bersama Tahun Baru sejak H-5 lalu, menyebabkan pelayanan medis di RSUD Malingping dikeluhkan pasien.

    Karena terbentur libur tersebut, sejumlah pasien mengeluhkan ketiadaan dokter spesialis tertentu yang seharusnya tetap siap siaga karena pasien membludak.

    Keterangan salah seorang pasien yang mengaku harus dirujuk ke rumah sakit lain karena dokter yang biasa tugas di RSUD tersebut masih cuti.

    “Iya, padahal kami butuh pisan, tapi sekarang katanya masih cuti, ya kita diarahkan ke rumah sakit lain,” ujar Jae, seorang pasien asal warga Desa Kadujajar, Kamis (2/1).

    Sementara informasi yang didapat BANPOS, bahwa pelayanan medis beberapa poly di Malingping sejak beberapa hari jelang Tahun Baru hingga awal tahun baru ini memang masih sedikit terkendala.

    Namun untuk pelayanan Instalasi Gawat Darurat dan Poly Dalam masih bisa dilayani.

    “Iya memang kemarin sempat ada cuti, tapi untuk pelayanan IGD dan poly dalam mah masih tetap buka kok. Memang kalau untuk poly anak, bedah dan kandungan hari ini masih belum ada dokternya, mungkin masih cuti,” ujar salah seorang pegawai RSUD setempat.

    Terpisah, Kabid Pelayanan Medis RSUD Malungping, dr Sobran Yuliandra membenarkan untuk pelayanan poly bedah masih belum bisa dilayani karena dokternya masih cuti, sedang untuk Poly Anak dan Kandungan belum ada kontrak baru.
    Akan tetapi menurutnya, untuk pelayanan Poly Dalam masih tetap bisa dilayani secara maksimal.

    “Kalau untuk poly kandungan dan anak masih kosong, karena baru habis masa kontrak, sekarang kita masih rekrut kontrak baru. Dan untuk dokter bedah kayaknya masih cuti, tapi kalau poly dalam masih bisa dilayani,” ujar Sobran.

    Diketahui, selain Poly Penyakit Dalam, untuk layanan spesialis lain di polyklinik RSUD Malingping saat ini tersedia layanan bedah, mata, syaraf, gigi dan THT. (WDO/PBN)

  • Iti Ajak Semua Pihak Bantu Terdampak Banjir

    Iti Ajak Semua Pihak Bantu Terdampak Banjir

    LEBAK, BANPOS – Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, mengeluarkan surat ajakan peduli bencana banjir. Dalam surat dengan Nomor 362/I/I-Kesra/2020 yang ditujukan kepada Pimpinan OPD, BUMN/BUMD, Pengusaha, Lembaga Sosial/Masyarakat, agar dapat ikut serta dalam memberikan bantuan kepada korban terdampak.

    Disebutkan, pada surat yang dikeluarkan tertanggal 2 Januari 2020 itu, menyebutkan bantuan yang dapat dihimpun akan disalurkan di enam kecamatan. Diantaranya Kecamatan, Sajira, Cipanas, Lebakgedong, Curugbitung, Maja, dan Kecamatan Cimarga.

    Diimbau, agar semua eleman kiranya dapat membantu korban terdampak baik dengan menyumbang baik berupa uang, makanan, pakaian layak pakai, peralatan shalat, maupun bantuan lainnya yang dibutuhkan.

    “Bantuan dapat disampaikan melaluin BPBD Kabupaten Lebak,” jelasnya dalam surat yang ditandatanganinya.

    Sebelumnya, Iti mengatakan, bahwasanya musibah yang terjadi dikarenakan kondisi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) rusak akibat penebangan liar.

    “Kami akan laporkan ini ke pusat, nanti kita ambil foto udara dan akan berkoordinasi dengan para stakeholder,” ungkapnya.

    Sementara itu, sebagai bentuk kepeduluan pada korban terdampak, sejumlah elemen warga di Lebak selatan (Baksel) seperti : MWC Nahdhatul Ulama Malingping, LMPI Malingping, PMII, HMI, IMC, Forum Wartawan Malingping, Resfek Peduli Lebak, PMI Malingping dan Himakom Unma Banten sejak Rabu sore (01/01) kemarin langsung menginisiasi gerakan peduli korban banjir Lebak. Mereka melakukan penggalangan sumbangan baik berupa pakaian layak pakai maupun donasi uang.

    “Kita lakukan ini sebagai bentuk kepeduluan pada mereka korban terdampak banjir di beberapa kecamatan Kabupaten Lebak yang terjadi di penghujung tahun 2019 kemarin,” ujar salah seorang relawan di Baksel, Kamis (2/1). (WDO/PBN)

  • BPBD Kota Serang Terjunkan Bantuan ke Sajira dan Kopo

    BPBD Kota Serang Terjunkan Bantuan ke Sajira dan Kopo

    SERANG, BANPOS – BPBD Kota Serang mengirimkan bantuan alat dan personel untuk banjir bandang yang terjadi di Sajira, Kabupaten Lebak dan Kopo, Kabupaten Serang. Mereka bersinergi dengan Grup 1 Kopassus, Kodim dan anggota Pramuka dalam penanganan banjir tersebut.

    “Kami mengirimkan bantuan alat berupa perahu karet untuk evakuasi, dan alat-alat lain seperti tenda. Selain itu juga kami mengirimkan personel, seperti semalam kami kirim 4 orang personel ke Kopo, Kabupaten Serang,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, Kamis (2/1).

    Menurutnya, keterlibatan BPBD Kota Serang dalam beberapa peristiwa bencana di daerah lain, karena secara filosofis bencana merupakan milik bersama.

    “Untuk itu, kami juga mengirimkan bantuan. Meskipun bukan wilayah Kota Serang. Karena bencana adalah milik bersama. Semua harus membantu,” tandasnya. (DZH)