Penulis: Panji Romadhon

  • Hadapi Nataru, Polres Lebak Gelar Apel Gabungan

    Hadapi Nataru, Polres Lebak Gelar Apel Gabungan

    LEBAK, BANPOS – Dalam rangka Operasi Lilin Kalimaya 2019, yakni menghadapi musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Polres Lebak gelar Apel Gabungan yang bertempat di Alun-alun Rangkasbitung, Kamis, (19/12).

    Apel gabungan yang dipimpin langsung Kapolres Lebak, AKBP Firman Andreanto tersebut dalam rangka Operasi Lilin Kalimaya 2019.

    Kegiatan apel ini diikuti sebanyak 340 personil Polres Lebak, juga dihadiri oleh Unsur Muspida Lebak, Jajaran Kodim Lebak 0603, Dishub, Unsur terkait, serta peserta apel yang terlibat dalam Operasi Lilin Kalimaya 2019.

    Disebutkan, apel gelar pasukan ini dilakukan sebagai pengecekan akhir terhadap kesiapan seluruh personel berikut kelengkapan sarana dan prasarana pendukungnya, serta keterpaduan unsur lintas sektoral dalam pengamanan untuk mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif saat Nataru 2020.

    Sementara persiapan apel kali ini bertemakan, ‘Melalui Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Kalimaya 2019, Kita Tingkatkan Sinergi Polri dengan Instansi Terkait Dalam Rangka Memberikan Rasa Aman dan Nyaman Pada Perayaan Natal 2019 Dan Tahun Baru 2020’.

    Kapolres Lebak, AKBP Firman Andreanto, mengatakan bahwa ada beberapa ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang perlu diantisipasi yakni masih adanya potensi serangan teror, kemacetan lalu lintas, bencana alam, serta potensi konflik dalam kehidupan masyarakat terkait perayaan Natal seperti aksi sweeping oleh ormas.

    Sebelumnya, jajaran Polri didukung oleh TNI serta stakeholders lainnya dalam hal ini Kemenhub, Kemenpupera, Kemenkes, Pertamina dan Jasa Marga telah melaksanakan Rapat Koordinasi untuk menjamin kelancaran Nataru.

    Diketahui, operasi Lilin 2019 akan diselenggarakan mulai dari tanggal 23 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020.

    Gabungan personel tersebut diharapkan dapat menjamin kenyamanan dan kemanan masyarakat sepanjang libur Natal dan Tahun Baru, khususnya di tempat-tempat ibadah, jalan perlintasan arus mudik dan arus balik, objek wisata, pusat perbelanjaan, serta fasilitas transportasi yang akan digunakan seperti terminal bus, stasiun kereta api, pelabuhan dan bandara.

    “Dari Polres kita turunkan 340 personil dengan dibantu oleh personil gabungan dari TNI, Dishub dan lain-lain. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh personil dan pemangku kebijakan yang terlibat dalam operasi lilin tahun ini,” paparnya. (WDO/PBN)

  • MP BPJS Banten selenggarakan ToT Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

    MP BPJS Banten selenggarakan ToT Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

    SERANG, BANPOS – Masyarakat Peduli (MP) BPJS Banten menggelar Training of Trainer (ToT) Jaminan Kesehatan di kantor BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Banten. Hal ini sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi wilayah (Rakorwil) MP BPJS Banten.

    Sekretaris Korwil MP BPJS Banten, Ridho Dinata, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kemitraan dan kolaborasi strategis MP BPJS Banten dengan Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Banten.

    “Selain mewujudkan kemitraan, harapan lain dari kegiatan ini supaya pengurus MP BPJS Banten memiliki pemahaman yang komprehensif terkait Jaminan Sosial ketenagakerjaan,” ujarnya kepada BANPOS, Rabu (18/12).

    Ia mengatakan bahwa pihaknya pun akan lebih mengembangkan kerja organisasi. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat lebih paham dan merasakan manfaat dari BPJS Ketenagakerjaan.

    “Ke depan kami juga ingin mengembangkan perisai di Banten, agar manfaat BPJS Ketenagakerjaan bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Banten,” kata Ridho Dinata.

    Di tempat yang sama, pihak BPJS Ketenagakerjaan Banten yang diwakili Bidang Pengawasan, Yan Dwiyanto, menyatakan bahwa pihaknya sangat menyambut baik kegiatan ToT Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ini.

    “Kami juga mengapresiasi MP BPJS Banten yang bergerak cepat menjalankan program kerja pasca Rakorwil di awal Desember lalu,” ucapnya kepada awak media.

    Ia pun berharap, dengan adanya MP BPJS Banten ini dapat menjadi tonggak utama dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat Banten mengenai program Jaminan Sosial ini.

    “Harapannya melalui perisai dan program kemitraan lainnya MP BPJS Banten, dapat berperan aktif dalam menyosialisasikan dan merekrut masyarakat Banten supaya memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan” tandas Yan Dwiyanto.

    Untuk diketahui, peserta ToT berjumlah 25 orang yang berasal dari pengurus MP BPJS Banten dan calon perisai dari berbagai daerah seperti Kota Serang, Kabupaten Serang, Lebak, Pandeglang dan Kota Cilegon. (DZH)

  • Pedagang Bantah Terima Surat Pemberitahuan Penertiban Dari Satpol PP Kota Serang

    Pedagang Bantah Terima Surat Pemberitahuan Penertiban Dari Satpol PP Kota Serang

    SERANG, BANPOS – Para pedagang di depan kampus Untirta Ciwaru kecewa dengan penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Serang. Pasalnya, mereka mengaku tidak mendapatkan surat pemberitahuan dari pihak Satpol PP.

    Hal ini disampaikan oleh perwakilam pedagang yang ditertibkan, Zainudin. Ia mengatakan bahwa dirinya belum pernah menerima surat pemberitahuan akan dilakukannya penertiban oleh Satpol PP Kota Serang.

    “Ini kan tidak ada pemberitahuan, kenapa langsung dibongkar begitu saja sama Satpol PP,” ujarnya dengan sedikit kesal, Rabu (18/12).

    Menurutnya, berdasarkan aturan yang pernah dia baca bahwa pembongkaran tersebut dapat dilakukan apabila pedagang berjualan di bibir jalan dan trotoar. Sedangkan ia tidak merasa berjualan di tempat yang dimaksud.

    “Ini kan bukan trotoar jalan. Ini lahan kosong, kenapa harus dibongkar. Kan ada dalam aturannya. Harusnya sesuai aturan,” ucapnya.

    Ia pun mengaku kecewa dengan tindakan yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Serang. Karena, selain dia anggap tidak sesuai aturan, juga karena menambah biaya yang harus dikeluarkan oleh pedagang.

    “Kecewa lah kami. Kami ini bayar kepada pemilik lahan, perbulannya Rp600 ribu. Kalau dibongkar jadi harus nambah biaya lagi,” tandasnya. (DZH)

  • Gathering Di Lembang, Diskominfo Ajak Media Wujudkan Visi Lebak

    Gathering Di Lembang, Diskominfo Ajak Media Wujudkan Visi Lebak

    LEBAK, BANPOS – Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) akan menggelar media gathering di Lembang Jawa Barat. Media gathering tersebut bertujuan untuk menjalin kekeluargaan antara jurnalis dengan pemerintah daerah.

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Lebak, Dodi Irawan mengatakan, Bupati Iti Octavia Jayabaya, Wakil Bupati Ade Sumardi, Sekda Dede Jaelani dan beberapa pejabat eselon II akan hadir di acara.

    Dikatakan Dodi, Bupati menginginkan ada kesepahaman dan kebersamaan dengan rekan-rekan wartawan, sehingga visi Bupati menjadikan Lebak sebagai destinasi wisata unggulan nasional berbasis potensi lokal itu dapat terealisasi.

    “Kita buatkan acara gathering, niat kita ingin ada kebersamaan dengan teman-teman wartawan,” kata Dodi Irawan, Rabu (18/12).

    Ia berharap, sebagai pilar keempat demokrasi, pers dapat mendukung program percepatan pembangunan. Jurnalis memiliki peranan strategis dalam menyebarkan informasi publik.

    “Prinsipnya kami ingin membangun kebersamaan dengan jurnalis. Hanya kuotanya disesuaikan dengan anggaran. Jika ada teman jurnalis belum ikut sekarang itu di prioritaskan tahun depan,” jelasnya.

    Ditanya soal kegiatan kenapa dilaksanakan di Lembang Bandung, Dodi menegaskan, karena ingin sama-sama belajar bagaimana pengelolaan pariwisata. (MG-01)

  • Destinasi Wisata Kalapa Warna Panyaungan, Janjikan Keindahan Eksotis dan Murah Meriah

    Destinasi Wisata Kalapa Warna Panyaungan, Janjikan Keindahan Eksotis dan Murah Meriah

    BAKSEL, BANPOS – Baksel menyimpan banyak potensi pariwisata air yang menjanjikan. Salah satunya adalah kawasan wisata yang berlokasi sekitar 100 meter dari jalan raya. Jarak dari Kecamatan Bayah sekitar 13 kilometer dan dari arah Malingping sekitar 21 Kilometer.

    Di sana, pengunjung akan menemukan hamparan Pantai Kelapa Warna dengan luas sekitar 1,5 Ha yang berlokasi di Kampung Panyaungan, Desa Panyaungan, Kecamatan Cihara. Kawasan ini mulai viral karena ramai dikunjungi.

    Disebutkan, keasrian pantai dilengkapi dengan wahana untuk berfoto ria melengkapi keindahan destinasi wisata tersebut. Selain itu, pohon kelapa yang berjejer dan berwarna warni sebagai icon lokasi disertai warung-warung warga yang tertata dengan harga yang terjangkau.

    Ada juga Tempat Pelelangan Ikan di area pantai tersebut, sangat memudahkan pengunjung yang berminat untuk mencari ikan bakar segar sambil berwisata.

    Pegiat Pokdarwis Kelapa Warna Panyaungan, Lukman menuturkan, penataan pantai itu berawal dari ide untuk menciptakan inovasi dan pemikiran untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

    “Dan kami memilah, lokasi mana yang akan di jadikan tempat wisata, akhirnya tempat ini (Kelapa Warna-red) menjadi pilihan kami, namun terkendala dengan adanya kandang kandang kambing dan kerbau milik warga di area ini,” ungkap Lukman, Rabu (18/12).

    Ia menyebut, pihaknya langsung mengusulkan kepada Pemerintah Desa Panyaungan agar lokasi tersebut ditata sehingga menjadi area wisata yang menarik minat pengunjung.

    “Kami langsung konsultasi dengan pihak Desa, dan Alhamdulillah Pak Kepala Desa pun menyambut baik dan merespon dengan cepat, sehingga tempat ini kami sulap untuk menjadi lokasi wisata Kelapa Warna,” ujarnya.

    Kepala Desa (Kades) Panyaungan, Muhamad Rosyad, menjelaskan, sesuai kesepakatan warga untuk merubah lokasi tersebut menjadi tempat wisata. Warga pun merelokasi kandang kambing dan kerbau ke tempat lain.

    “Kami berembug, untuk menata tempat ini. Alhamdulillah kini sudah terwujud dan terus akan kami tata hingga benar benar menarik minat para pengunjung,” ujar Kades yang kerap disapa Jaro Arow.

    Pihaknya berharap, dengan adanya lokasi wisata tersebut bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat sekitar. Dan ke depan bisa terus menggali potensi wisata di daerahnya.

    “Semoga dengan adanya lokasi wisata di area pemukiman warga, bisa memberikan manfaat. Ke depan kita akan terus menggali potensi potensi wisata di daerah kami,” jelasnya.

    Salah satu pemilik warung jajanan, Rijal Suhardi, menyebut, dirinya merasa terbantu dan bisa meningkatkan pendapatannya sehari-hari.

    “Lumayan menambah penghasilan, soal harga kami standar agar pengunjung tidak bosan dan tidak kecewa,” imbuhnya.

    Salah seorang pengunjung, Nur Afni (20) kepada BANPOS mengaku tertarik dengan lokasi wisata Kalapa Warna.

    “Bagus, adem, spotnya juga bagus, pokoknya bisa untuk santai, selain itu tempatnya aman, nyaman dan warung-warung juga tidak mahal, harga terjangkaulah untuk usia kami,” papar Afni.

    Pantauan, sejak pagi hari para pengunjung lokal memadati wisata Kelapa Warna. Di sana sini pohon-pohon kelapa dicat warna-warni yang menjadikan lokasi tersebut dijuluki Kalapa Warna.

    Berbagai warung jajanan milik warga sekitar berjejer tersaji dengan harga sesuai standar.

    Begitupun jika pengunjung ingin makan bareng bakar ikan segar drngan sambal cobek, bisa langsung pesan ke TPI dekat sana dan juru masaknya bisa warga atau pemilik warung.

    Di sana tersedia berbagai jenis ikan, seperti Layur, Tongkol, Cumi, Tenggiri, Kakap, Kue dan Krapu.

    Anda tertarik, silahkan datang. (WDO/PBN)

  • Kemiskinan Lebak Diklaim Menurun dalam Evaluasi Tahun 2019 Pemkab

    Kemiskinan Lebak Diklaim Menurun dalam Evaluasi Tahun 2019 Pemkab

    LEBAK, BANPOS – Bersama jajaran para Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kepala bagian dan camat se-Lebak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menggelar Rapat Dinas Evaluasi Kinerja Akhir Tahun 2019.

    Rapat dipimpin langsung oleh Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya didampingi Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi. Bertempat di Gedung Aula Multatuli Setda Lebak, Selasa (17/12) kemarin. Kali ini rapat membahas tentang evaluasi pendapatan dan realisasi pelaksanaan visi juga realisasi penyerapan anggaran tahun 2019.

    Dalam rapat terebut, Iti Octavia Jayabaya menekankan beberapa hal penting lainnya kepada para Kepala OPD dan Camat khususnya, mengimbau kepada masyarakat untuk ikut menjaga hasil-hasil pembangunan agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka waktu yang lama.

    Selain itu, Iti juga menekankan tentang persiapan langkah-langkah yang perlu dilakukan menjelang libur natal dan tahun baru, juga mewaspadai potensi curah hujan yang tinggi yang dapat berakibat pada musibah.

    “Terus lakukan sosialisasi agar masyarakat bisa lebih waspada terhadap potensi curah hujan yang tinggi, dan tinggi gelombang di daerah pesisir pantai, segera laporkan apabila ada kejadian yang perlu penanganan ekstra,” ujar Iti.

    Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Ade Sumardi menyampaikan laporan data kemiskinan yang mengalami penurunan menurut BPS Kabupaten Lebak.

    Politisi PDI-Perjuangan ini ingin hal tersebut dapat ditindak lanjuti sebagai bahan bagi arah kebijakan ditahun 2020 nanti. Sehingga program-program pembangunan yang dijalankan tidak salah sasaran.

    Ia juga mengusulkan terkait kepramukaan yang masuk dalam kurikulum baru agar diwajibkannya bagi para guru 1 hari memakai baju pramuka.

    “Terserah mau hari apa yang kira-kira cocok, nanti Dinas Pendidikan mengusulkan kepada Ibu Bupati, tinggal kemudian di resmikan,” ucap Ade. (WDO/PBN)

  • Satpol PP Tertibkan Pedagang Di Depan Kampus Untirta Ciwaru

    Satpol PP Tertibkan Pedagang Di Depan Kampus Untirta Ciwaru

    SERANG, BANPOS – Sejumlah pedagang yang berada di depan kampus C Untirta Ciwaru ditertibkan oleh Satpol PP Kota Serang. Mereka ditertibkan lantaran berjualan di pinggir jalan jalan.

    Kabid Penegakan Produk Hukum Daerah (PPHD) pada Satpol PP Kota Serang, Tb. Hasanudin, mengatakan bahwa para pedagang telah melanggar Perda Nomor 10 Tahun 2010 tentang Ketertiban, Kebersihan, dan Kenyamanan (K3).

    “Mereka ini berjualan di pinggir jalan, meskipun belum ada trotoar namun kami anggap ini sebagai trotoar jalan. Jadi tidak diperkenankan untuk berjualan,” ujarnya saat ditemui di lokasi penertiban, Rabu (18/12).

    Menurutnya, penertiban ini telah sesuai prosedur. Karena, lanjutnya, Satpol PP telah memberikan surat peringatan kepada pedagang agar membongkar warung dagangan mereka sendiri.

    “Berdasarkan SOP kami sudah jelas kami berikan peringatan kepada mereka para pedagang. Setelah tiga hari, baru kami mengambil tindakan,” katanya.

    Berdasarkan pantauan, bangunan semi permanen milik pedagang dirubuhkan oleh Satpol PP Kota Serang. Sementara para pedagang menyelamatkan barang dagangannya. (DZH)

  • Lelang BMD Berdampak Terhadap PAD

    Lelang BMD Berdampak Terhadap PAD

    PANDEGLANG, BANPOS – Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Pandeglang menargetkan lelang Barang Milik Daerah (BMD) yang tengah dilakukan secepat mungkin selesai. Selain akan berdampak pada penambahan Pendapatan Asli Daerah(PAD) lelang BMD juga akan membuat neraca pemerintah daerah semakin bagus.

    Kabid BMD BPKD Pandeglang, Muslim Taufik mengatakan, dalam lelang kali ini ada sekitar ratusan unit BMD mulai dari kendaraan roda empat eks kendaraan dinas pegawai, sepeda motor, alat berat, hingga truck yang diharapkan laku terjual dengan harga yang sudah ditaksir Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).

    “Sosialisasi atau pengumuman pelelangan sudah dilakukan, baik melalui website BPKD maupun media massa. Harapannya pelelangan cepat selesai, sehingga neraca pemerintah daerah membaik dan PAD juga akan bertambah dari pelelangan ini. Jika proses lelang tidak lancar, tentunya akan berdampak buruk yaitu menumpuknya BMD yang sudah tidak terpakai dan pajak-pajaknya masih harus dibayarkan,” kata Muslim kepada wartawan, Selasa (17/12).

    Sementara Kasubid Pemberdyaan BMD Bidang BMD BPKD Pandeglang, Muhaemin mengatakan, syarat dan jenis BMD yang dilelangkan sudah dimumkan secara jelas. “Salah satu ketentuannya, si peminat memasukan jaminan ke bank yaitu rata-rata 50 persen dari harga atau nilai limit per paketnya. Kalau cocok baru dibayarkan penuh,” katanya.

    Ditambahkannya, proses lelang BMD tidak gampang karena melibatkan tim independen yakni KPKNL. Kendala yang ditemui dilapangan kadang muncul seperti saat dilakukan identifikasi BMD, terkadang ada item yang hilang sehingga mempengaruhi harga lelang.

    Kemudian harga taksiran KPKNL juga terlalu tinggi, sehingga unit sulit terjual karena lembaga tersebut melihat harga pasaran.

    “Namun dengan berbagai kendala yang dihadapi proses pelelangan bisa dilakukan. Diharapkan hasilnya sesuai dan memenuhi target PAD dari sektor ini sebesar Rp 350 juta lebih pada 2019,” ungkapnya.(DHE/PBN)

  • Pedagang di Lokasi Wisata Lebak Dapat ‘Warning’ Soal Harga

    Pedagang di Lokasi Wisata Lebak Dapat ‘Warning’ Soal Harga

    LEBAK, BANPOS – Pedagang yang berjualan di tempat – tempat pariwisata di Kabupaten Lebak diminta tidak menggunakan “Aji Mumpung” soal harga.

    Hal tersebut disampaikan Asisten Daerah (Asda) I Bidang Pemerintahan Alkadri, Selasa (17/12) pada kegiatan Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan yang dilaksanakan Kesbangpol Lebak.

    Menurutnya, dari banyak laporan ke pihaknya, perilaku “Aji Mumpung” soal harga baik makanan, souvenir maupun parkir yang mahal terjadi di tempat pariwisata di Kecamatan Bayah.

    Dikatakan Alkadri, akibat dari prilaku yang tidak menerapkan standar harga para wisatawan menjadi kapok untuk berkunjung ke tempat wisata tersebut.

    Ia menjelaskan, tidak hanya dari wisatawan lokal pihaknya mendapat laporan soal mahalnya harga di tempat – tempat wisata di daerah Bayah, tetapi juga mendapat laporan langsung dari pihak Kementerian soal itu.

    “Itu berdampak pada perkembangan destinasi wisata di Lebak ini. Wisatawan akan kapok berkunjung ke tempat wisata kalau paradigma “Aji Mumpung” soal harga tidak segera di rubah dan menerapkan standarisasi harga pasaran,” jelasnya.

    Alkadri menegaskan, untuk mendukung visi Pemerintah Kabupaten Lebak mengembangkan destinasi wisata nasional berbasis lokal, pihaknya akan membuat peraturan soal standardisasi harga ditempat pariwisata.

    “Soal harga ditempat pariwisata baik itu makanan, souvenir, parkir dan tempat penginapan harus ada standarisasinya sesuai pasaran. Kita akan buatkan peraturannya,” tegasnya. (MG-01/PBN)

  • KTP Hilang, Dijadikan Modal Tipu Calon TKI

    KTP Hilang, Dijadikan Modal Tipu Calon TKI

    LEBAK, BANPOS – Hati-hati menjaga KTP anda, jika sampai hilang, harus segera melaporkan kepada pihak berwenang agar tidak disalahgunakan oleh oknum yang menemukannya.

    Seperti kejadian yang menimpa salah seorang warga Kampung Cikaraton Desa Sumberwaras Kecamatan Malingping, Rahmat Hidayat.

    Ia mengaku, KTP miliknya yang hilang itu diduga disalahgunakan oknum pencari tenaga kerja untuk meraup untung. sehingga membuat dirinya selaku pemilik KTP dipusingkan dengan panggilan polisi.

    Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal lain yang lebih buruk, akhirnya i mendatangi Mapolda Banten guna melakukan pengaduan, pada hari Senin (16/12)

    Usai melakukan pengaduan, kepada wartawan Rahmat mengatakan, bahwa dilaporkan sudah diketahui ada dua korban yang tertipu hingga belasan juta rupiah, adalah Nevi warga asal Depok dan Teguh Darmawan asal Cirebon. Keduanya tertipu oleh oknum yang mengaku bernama dan ber-KTP Rahmat Hidayat.

    Menurut Rahmat, berdasarkan pengakuan korban Nevi yang berhasil dikenalinya melalui media sosial, modus yang dilakukan oleh pelaku adalah dengan cara menawarkan asisten rumah tangga dan pekerja kepada calon korbannya. Meski tidak kenal, namun korban mempercayainya lantaran pelaku mengirimkan foto KTP miliknya melalui WA Messenger.

    “Korban ini awalnya mencari asisten rumah tangga di facebook, kemudian ditawari oleh pelaku. Pertama kali saya mengetahui hal ini diberi tahu oleh anggota Polsek Malingping. Kemudian saya telusuri di Medsos dan ditemukanlah postingan korban Nevi (asal Depok), kemudian dia membeberkan kronologisnya,” ungkapnya.

    Korban Nevi, lanjut Rahmat, sempat mentransfer uang sebanyak dua kali kepada pelaku, masing-masing yang pertama Rp100 ribu dan yang kedua Rp900 ribu. Namun menurutnya, uang tersebut bukan dikirim ke rekening Rahmat Hidayat, melainkan ke rekening atas nama Karisma Munik Larasati dengan nomor rekening 3200617516.

    “Pengiriman uang yang pertama saat si ART ini akan diberangkatkan ke rumah korban. Setelah si ART datang, korban (Nevi) transfer lagi. Kemudian besoknya si ART ini kabur, beruntung korban sempat menyimpan fotonya,” jelas Rahmat.

    Setelah Nevi, korban selanjutnya yang diketahui adalah Teguh Darmawan asal Cirebon. Dirinya mengetahui hal tersebut setelah dirinya menerima surat somasi yang dikirim oleh kuasa hukum Teguh melalui pos.

    “Dalam surat somasi itu dia menagih uang sebesar Rp15 juta bekas biaya transport dan tiket pesawat 10 orang tenaga kerja. Jadi si pelaku ini menjanjikan akan mengirim 10 pekerja kepada korban untuk dipekerjakan di Makassar,” imbuhnya.

    Jelas Rahmat ada dua kemungkinan pelaku mendapatkan KTP miliknya. Pertama pelaku menemukan KTPnya yang hilang pada 20 Agustus 2019 lalu, kedua pelaku mendapatkan KTP miliknya dari google.

    “Karena saya pernah memposting KTP di blog pribadi pada 2016 lalu,” ungkapnya.

    Di Polda Banten, dirinya disarankan agar melakukan pelaporan bersama korban yang kena tipu di Polres/Polda setempat.(WDO/PBN)