Penulis: Panji Romadhon

  • Tingkatkan Kualitas Generasi Muda Melalui Gerakan Pramuka

    Tingkatkan Kualitas Generasi Muda Melalui Gerakan Pramuka

    SERANG, BANPOS – Gerakan Pramuka diminta menjadi motor penggerak peningkatan kualitas generasi muda di Kota Serang. Pasalnya, saat ini banyak yang sudah meninggalkan gerakan pramuka dengan mengikuti kegiatan lain, namun berakhir pada penyalahgunaan obat terlarang serta perkelahian dalam menyelesaikan persoalan.

    Demikian yang dikatakan Walikota Serang Syafrudin dalam sambutannya usai pelantikan dan pengukuhan Pengurus Mabicab, LPK, Pengurus Kwarcab, dan Badan Pelengkap Gerakan Pramuka Kota Serang masa bakti 2019-2024 digelar di halaman Puspemkot Serang, Senin (2/12/2019).

    “Saat ini dapat kuta dilihat, mulai terjadinya pergeseran. Banyak yang meninggalkan pramuka. Yang berujung pada kegiatan yang negatif, bahkan penyalahgunaan obat, perkelahian, meningkatnya penggunaan kekerasan untuk menyeselesaikan persoalan,” kata Syafrudin.

    Menurutnya, salah satu cara meningkatkan kualitas generasi muda tersebut ialah dengan mengimplementasikan gerakan pramuka sebegai eksak wajib. Sehingga generasi muda sukarela menjadi pramuka aktif di sekolahnya.

    “Tentu bukan pekerjaan ringan juga tantangan yang cukup berat. Tetapi, tidak membuat kita berkecil hati, justru memacu kita meningkatkan gerakan pramuka,” ujar Syafrudin.

    Sementara itu, Ketua Kwartir Daerah Provinsi Banten M. Masduki mengapresiasi Walikota Serang yang mendukung penuh gerakan pramuka. Ia pun meminta semua pihak yang terlibat dalam kepengurusan gerakan pramuka meluangkan waktunya untuk kegiatan pembinaan.

    “Setelah dilantik dan dikukuhkan ini, jangan lupa bersedia meluangkan waktu. Jangan sampai nanti meluangkan waktu saja tidak sempat. Saya percaya apabila kita semua meluangkan pramuka, InsyaAllah ada manfaatnya bagi pembinaan pramuka,” kata Masduki.

    Ia juga meminta kepada para camat untuk aktif berperan di gerakan pramuka. Sebagai ex-officio Kamabiran di tingkat Kecamatan, Camat harus membimbing dan mendorong pembinaan pramuka baik di tingkat Prasiaga, Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega.

    “Suka tidak suka Camat selaku Kamabiran, harus membimbing dan mendorong pembinaan pramuka. Tolong Pak Camat selalu memperhatikan. Pembinaan, meningkatkan kualitas anak muda kita. Kita semua aktivis dan relawan. Betul-betul mengabdi dan membina. Semoga pengabdiannya menjadi catatan pahala,” pungkasnya. (RED)

  • Milad Pertama, ID42NER Eksplor Wisata Banten dan Salurkan Air Bersih

    Milad Pertama, ID42NER Eksplor Wisata Banten dan Salurkan Air Bersih

    KASEMEN, BANPOS – Toyota Fortuner Club of Indonesia (ID42NER) atau klub Otomotif Toyota Fortuner Chapter Banten bersama puluhan anggotanya dari daerah lain, mengeksplorasi wisata Kawasan Banten Lama di Kota Serang saat merayakan ulang tahun yang pertama ID42NEr Chapter Banten.

    Mereka berkeliling ke situs-situs peninggalan masa lalu Kesultanan Banten, seperti benteng Surosowan, Masjid Agung Banten, menara Banten, benteng Spelwijk, dan Vihara Avalokitesvara. Hal tersebut pun mendapatkan apresiasi dari Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, yang ikut dalam kegiatan tersebut.

    “Tentu kami dari pemerintah Kota Serang menyambut baik, kepada temen-temen klub Fortuner yang sudah mengeksplor wisata di Kota Serang,” kata Subadri, Minggu (1/12).

    Ia pun mengapresiasi para anggota klub Fortuner yang juga memberikan bantuan air bersih kepada warga di Kecamatan Kasemen, yang membutuhkan bantuan air bersih.

    “Dari kami juga memberikan bantuan air, tentu dengan adanya bantuan dari komunitas ini adalah hal yang baik,” tegasnya.

    Di tempat yang sama, ketua panitia acara, Aswin S Hasibuan, mengatakan bahwa ada sekitar 80 kendaraan yang ikut dalam kegiatan ini. Ia mengaku, mereka berasal dari daerah Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, Yogyakarta, dan Sumatera.

    Acara dimeriahkan dengan bakti sosial, pertunjukan debus, kunjungan ke beberapa tempat wisata, dan seremonial ulang tahun pertama ID42ner Chapter Banten.

    “Dengan mengajak anggota ID42ner dari chapter lain diharapkan dapat membantu promosi wisata di Banten, khususnya yang ada di Kota Serang,” kata Aswin.

    Tidak hanya wisata, anggota ID42ner ini juga memberikan air bersih di daerah yang krisis air bersih yaitu Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen.

    Kemarau yang cukup panjang membuat masyarakat Kasemen kesulitan mendapatkan air bersih.

    “Ini salah satu bukti keberadaan ID42ner Chapter Banten dan diharapkan berguna bagi masyarakat,” tuturnya.

    Sementara itu, Ketua RT 07, Kampung Ciranjang, Abdullah mengucapkan, terimakasih kepada Chapter Banten dan juga Pemkot Serang yang telah memberikan bantuan air bersih pada hari ini.

    “Kita ketahui bersama, air bersih masuk dalam 9 bahan pokok. Makanya kami sangat berterimakasih, semoga kedepan dapat lebih di tingkatkan dalam hal penyaluran air bersih,” tandasnya. (DZH)

  • Massa 212 Banten Diklaim Capai Ribuan

    Massa 212 Banten Diklaim Capai Ribuan

    SERANG, BANPOS – Ribuan massa dari Banten akan menghadiri reuni 212 yang akan digelar di Monas pada esok hari. Salah satu organisasi yang memobilisasi massa yaitu Laskar Umat Islam Banten (LUIB). Diperkirakan, LUIB memberangkatkan lebih dari seribu jamaah.

    “InsyaAllah, kami (LUIB) akan berangkat dan membawa seribu jamaah untuk berangkat ke Jakarta menghadiri reuni 212,” ujar ketua pembina LUIB, Enting Abdul Karim, saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan, Minggu (1/12).

    Menurutnya, massa aksi tersebut berasal dari beberapa Kota dan Kabupaten di Provinsi Banten. Mayoritas berasal dari Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon.

    “Jamaah itu dari Kota Serang dan Kabupaten Serang, serta Kota Cilegon. Kalau Tangerang saya kirim dari Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang,” katanya.

    Untuk pemberangkatan massa sendiri, Enting mengaku telah menetapkan beberapa titik kumpul. Adapun transportasi yang disediakan yaitu 18 unit bus.

    “Pemberangkatan massa dari Banten dengan menggunakan sebanyaj 18 bus. Untuk titik kumpul massa dan bus juga sudah ditentukan lokasinya,” terangnya.

    Enting mengatakan, dalam reuni yang digelar pada tahun ini, pihaknya tidak mendapatkan hambatan dari pihak pemerintah baik melalui Kepolisian maupun lainnya. Namun, tetap ada oknum yang berupaya melakukan penggembosan terhadap kegiatan itu.

    “Yah kalau dibilang ada gak upaya penggembosan, ya ada. Kayak kemarin adanya spanduk-spanduk bernuansa penggembosan kemarin, dipasang di lampu merah Ciceri. Tapi kalau dari aparat Kepolisian tidak ada,” jelasnya.

    Bahkan menurut Enting, komunikasi dan koordinasi antara pihaknya dengan Kepolisian, berjalan cukup lancar. “Alhamdulillah komunikasi dan koordinasi berjalan lancar,” katanya.

    Enting menegaskan, tak perlu ada yang ditakutkan dari gelaran reuni 212 yang hingga saat ini memasuki kali ketiga. Karena, kegiatan ini hanya untuk ajang silaturahmi antar umat saja.

    “Reuni saja, menjadi kebanggaan bagi Umat Islam ketika jutaan manusia bisa berkumpul dalam satu tempat untuk saling bersilaturahmi,” tegasnya. (DZH)

  • Syafrudin Jadikan Maulid Nabi Sebagai Momentum Serap Aspirasi Masyarakat

    Syafrudin Jadikan Maulid Nabi Sebagai Momentum Serap Aspirasi Masyarakat

    SERANG, BANPOS – Walikota Serang melakukan safari ke tiga lokasi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Safari tersebut selain menghadiri undangan, juga dilakukan untuk menyerap aspirasi masyarakat di daerah tersebut.

    Seperti yang disampaikan oleh pengurus DKM Masjid Nurul Amal perumahan RSS Pemda, Sardi. Ia menyampaikan kepada Walikota Serang untuk dapat membangun jalan di perumahannya.

    “Sebenarnya sudah dibangun oleh Pemprov sebagian. Sekarang tinggal sedikit lagi. Dimohon pak Walikota untuk membangun jalan tersebut. Agar jalan di Komplek RSS Pemda menjadi mulus semua,” ujarnya, Sabtu (30/11) malam.

    Menanggapi hal tersebut, Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa Pemkot Serang siap untuk memenuhi keinginan masyarakat.

    “InsyaAllah jalan secepatnya dibangun. Desember ini diselesaikan perencanaannya. Awal 2020 beres pembangunannya,” katanya di depan masyarakat.

    Selain itu, ia mengaku bahwa ada pula yang menyampaikan aspirasi kepadanya langsung pada saat menghadiri peringatan maulid. Diantaranya yaitu meminta agar Penerangan Jalan Umum (PJU) dapat diperbaiki.

    “Ada yang bisik-bisik terkait lampu PJU, peteng jereh wong RSS mah. InsyaAllah PJU akan segera dipasang. Kalau ada yang mati, kita bisa menyalakan lagi. Kalau kurang, akan ditambah,” ucapnya.

    Hal yang sama disampaikan oleh warga Puri Anggrek, Kecamatan Walantaka. Pada saat menghadiri peringatan di masjid Al-Yamani, mayoritas masyarakat menyampaikan aspirasi mengenai infrastruktur.

    “Semua saya terima usulnya. Karena dalam kurun waktu 5 tahun ini, Pemkot Serang akan berbenah untuk memperbaiki infrastruktur di Kota Serang,” jelasnya.

    Saat diwawancara, Syafrudin mengaku momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad ataupun peringatan lainnya, menjadi waktu bagi Pemkot Serang dalam menyerap aspirasi.

    “Sebenarnya kami juga hadir di acara Maulid ingin menyerap aspirasi masyarakat. Tujuan kami dalam visi misi yaitu memperbaiki infrastruktur. Masih banyak yang belum diselesaikan,” katanya.

    Untuk itu, ia meminta kepada seluruh RT, RW, Lurah, dan Camat agar dapat menjadi jembatan bagi aspirasi masyarakat kepada Pemkot Serang.

    “Pak Camat, kalau jalannya rusak segera diusulkan ke Pemkot. Pak Lurah juga harus usulkan. Ini bertindak sebagai jembatan antara masyarakat dengan pemerintah,” tandasnya. (DZH)

  • Pelayanan RSUD Banten Disebut Bobrok, Pasien Banyak Ditelantarkan

    Pelayanan RSUD Banten Disebut Bobrok, Pasien Banyak Ditelantarkan

    SERANG, BANPOS – Pelayanan kegawatdaruratan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten, yang sudah ditetapkan sebagai RS rujukan, dinilai mempersulit pasien yang membutuhkan pertolongan kegawatdaruratan.

    Pasalnya, beberapa pasien yang datang ke RSUD Banten, tidak mendapatkan pelayanan yang cepat, tepat dan ramah, seperti yang tertera dalam komitmen pelayanan RSUD Banten.

    “Ibu saya datang ke sini, karena sudah seminggu enggak mau makan, udah lemes. Karena sudah dini hari, dan kebetulan dekat dengan RS ini, makanya kami langsung bawa ke sini. Tapi kita ditolak, disuruh ke puskemas dulu, alasan nggak ada bed pasien IGD karena terpakai semua,” ungkap Amir, anak salah seorang pasien bernama Kamsiah (50), asal Kelurahan Curug, Kota Serang.

    Diketahui, Kamsiah diboyong ke RSUD Banten, sebab tidak mau makan pada Jumat (29/11), pukul 04.05 dini hari. Oleh karena jarak tempuh dari rumah ke RSUD Banten lebih dekat daripada puskesmas, dan melihat kondisi sang ibu sudah tidak berdaya, keluarga berinisiatif membawa pasien dengan menggunakan mobil bertuliskan ‘Biro Umum’ ke RSUD Banten.

    “Kita sudah bicara ke dokter yang bertugas, katanya enggak bisa ditangani di sini. Makanya diminta ke puskemas. Terlebih pakai SKTM, bukan pakai BPJS,” terangnya.

    Menurut penuturan Amir, pihaknya tidak mendapatkan pelayanan yang ramah, apalagi cepat. Dokter yang bertugas saat itu, kata dia, menerangkan jika pasien semestinya diberikan penanganan kegawatdaruratan di ruang instalasi gawat darurat (IGD).

    “Tapi kok malah dibiarin. Kasian ibu saya kalau tidak diberikan penanganan. Memang diperiksa, kondisi ibu saya masih di dalam mobil. Tapi tetap enggak bisa ditangani, katanya bed pasien habis,” geramnya seraya mengaku bahwa pihaknya diminta tidak boleh mengakui, jika sudah membawa sang ibu ke IGD RSUD Banten, oleh dokter jaga dr. Lis Lubis.

    Berdasarkan pantauan wartawan BANPOS di lokasi, terdapat 3 kasur pasien tidak terpakai dan satu kursi roda yang berada di lantai satu RSUD Banten, tepatnya di antara mesin ATM dan lift. Namun, Dr Lis Lubis tetap menegaskan bahwa tidak ada kasur pasien yang kosong sehingga pasien tidak bisa ditangani.

    Sebelumnya, sang dokter menyinggung soal pasien dengan menggunakan surat keterangan tidak mampu (SKTM) dan Badan Pelaksana Jaminan sosial (BPJS). Dari sini, pihak keluarga merasa terdiskriminasi dengan pelayanan saat itu.

    “Dokternya sempat bilang, kalau pasien BPJS masih bisa ditangani. Ini kan pakai SKTM. SKTM itu kan dibiayai oleh pemerintah,” tutur Amir, seraya menirukan gaya sang dokter jaga.

    Amir menegaskan, jika memang tidak ada sama sekali kasur pasien, jangan membandingkan pasien dengan pelayanan SKTM dan BPJS. Kalau memang tidak ada kasur pasien, sudah pasti meskipun datang pasien pengguna BPJS, tetap tidak bisa dilayani juga sebab tidak ada kasur pasiennya.

    “Kalau memang gak ada kasur buat ibu saya, gimana kalau ada pasien darurat atau maaf saya katakan, ada pasien sekarat. Apakah mau didiamkan saja sampai hilang nyawanya?” ujarnya dengan nada tinggi.

    Ia menyesalkan dengan pelayanan RSUD Banten yang dinilai pilih-pilih pasien. Amir juga mengaku, dirinya sempat diminta untuk ke puskemas terdekat untuk meminjam kasur pasien.

    “Iyah, saya dan keluarga diminta ke puskemas. Suruh pinjam kasur pasien,” katanya.

    Setelah berdebat selama satu jam lebih, Kamsiah akhirnya diterima oleh pihak RSUD Banten untuk ditangani lebih lanjut.

    Untuk diketahui, berdasarkan penuturan beberapa pasien lainnya, sudah terjadi penolakan terhadap pasien sebanyak tiga kali. Pihak RSUD menolak dengan alasan yang sama, yaitu kehabisan tempat tidur pasien. (MUF)

  • Dikukuhkan, GOW Kota Serang Diajak Kolaborasi Dalam Pembangunan

    Dikukuhkan, GOW Kota Serang Diajak Kolaborasi Dalam Pembangunan

    SERANG, BANPOS – Pengurus Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Serang periode 2019-2020 resmi dikukuhkan oleh Walikota Serang, Syafrudin. Menurut dia, GOW merupakan wadah bagi para wanita-wanita hebat, untuk berkolaborasi dalan mengawal pembangunan.

    “Gabungan dari beberapa organisasi wanita. GOW ini diisi oleh Wanita-wanita hebat, unsur TNI, Polri, PNS. Ada juga organisasi masyarakat lainnya yang tergabung dalam organisasi kewanitaan,” ujar Syafrudin di salah satu hotel di Kota Serang, Jumat (29/11).

    Menurut Syafrudin, banyak hal yang dapat dilakukan oleh pengurus GOW ini. Baik dalam mengakomodir harapan masyarakat maupun harapan dari pemerintah.

    “Seperti pemberdayaan perempuan, ini masih diperlukan. Lalu terkait P2WKSS. Kemudian di Kota Serang masih banyak masalah persampahan. Harus ada sentuhan dari GOW, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,” ucapnya.

    Lebih rinci, Syafrudin mengatakan bahwa saat ini, banyak dari ibu-ibu di Kota Serang yang memiliki kesadaran yang rendah untuk tidak membuang sampah sembarangan.

    “Kalau tidak tersentuh maka akan kebablasan. Yang paling banyak membuang sampah itu adalah ibu-ibu, pemberian pengertian kepada masyarakat ini penting sekali,” lanjutnya.

    Syafrudin pun mengapresiasi kepengurusan GOW periode sebelumnya. Karena hasil dari sepak terjang mereka selama tiga tahun, dapat menghasilkan suatu yang baik bagi masyarakat.

    “Untuk pengurus lama, mohon bimbingannya bagi pengurus baru. Kepada pengurus yang baru, semoga bisa melaksanakan tugas sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat Kota Serang dan Pemkot Serang,” tandasnya. (DZH)

  • 128 RTLH di Kota Serang Dapat Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya

    128 RTLH di Kota Serang Dapat Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya

    SERANG , BANPOS – Sebanyak 128 rumah tidak layak huni (RTLH) mendapatkan bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang disalurkan melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Serang.

    Demikian yang terungkap dalam sosialisasi bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) sekaligus penyerahan kunci secara simbolis kepada penerima bantuan stimulan perumahan swadaya, yang digelar di salah satu hotel di Kota Serang, Kamis (28/11/2019).

    Walikota Serang Syafrudin dalam sambutannya merasa bangga dan senang atas bantuan yang dikucurkan oleh pemerintah pusat melalui satker tersebut.

    “Pemkot menerima bantuan untuk stimulan 128 unit. Jadi ini merupakan penghargaan yang sangat luar biasa mendapat bantuan,” kata Syafrudin.

    Syafrudin juga sempat mengunjungi rumah yang menerima bantuan di Kampung Lamaran, Kelurahan Bendung, Kecamtan Kasemen. Ia mengatakan jika bantuan berupa yang tunai sebesar Rp17,5 juta tersebut digunakan untuk pembangunan rumah. Dari yang sebelumnya rumah tidak layak huni (RTLH) menjadi layak huni.

    “Sebenarnya kan ini kalau uang Rp17,5 juta itu tidak cukup untuk membangun rumah. Tapi, alhamdulillah, dengan semangat gotong royong. Akhirnya rumah dapat terbangun,” kata Syafrudin seraya berharap kedepan di Kota Serang tidak ada lagi RTLH di Kota Serang.

    Selain itu, Syafrudin juga mengintruksikan kepada Lurah Bendung di tahun 2020 mendatang untuk membangun fasilitas MCK di lokasi yang dikenal dengan sebutan kampung dolbon tersebut.

    “Pak lurah, tolong tahun depan dibangun 5 MCK disini, biar warga sini tidak dolbon lagi,” katanya.

    Sementara itu, Satker Perumahan Banten pada KemenPUPR, Tatang Supriyatna menyampaikan jika bantuan uang sebesar Rp17,5 juta per unit rumah tersebut masing-masing digunakan untuk bahan bangunan Rp15 juta dan Rp2,5 juta untuk upah kerja/petukang.

    “Pada 2020 mendatang Kota Serang mendapatkan kuota program BSPS sebanyak 150 unit rumah serta tambahan dari dana alokasi khusus sebanyak 62 unit,” katanya.

    Diketahui, sebanyak 128 rumah yang mendapatkan bantuan tersebut tersebar di lima kelurahan pada empat kecamatan. Di Kelurahan pancalaksana sebanyak 25 rumah, Kelurahan Bendung 25 rumah, Kelurahan Banten Banten 56 rumah, Kelurahan Kalodran 13 rumah dan Kelurahan Kaligandu 9. (AZM)

  • Bahas Kondisi PLS di Bengkulu, Imadiklus Banten DPO, Makassar Ketua Umum

    Bahas Kondisi PLS di Bengkulu, Imadiklus Banten DPO, Makassar Ketua Umum

    BENGKULU, BANPOS – Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Untirta, M. Hadi dikukuhkan menjadi Dewan Pengawas Organisasi (DPO) Ikatan Mahasiswa PLS Indonesia (Imadiklus) periode 2019-2021. Sedangkan, mahasiswa Universitas Negeri Makassar, Ismail dipilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum dalam Kongres VII Imadiklus di Bengkulu.

    Dalam kongres yang dipimpin oleh perwakilan dari Universitas Pattimura Maluku, Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Negeri
    Makassar tersebut, dibahas beberapa hal terkait isu dan permasalahan yang sedang terjadi jurusan PLS serta bidang PNF. Mulai dari internal organisasi, serta permasalahan kuota CPNS dan keprofesian PLS.

    Ketua Umum Imadiklus, Ismail menyatakan, kedepannya akan berusaha untuk menyolidkan dan menyatukan visi misi serta aspirasi dari seluruh mahasiswa PLS/PNF/Penmas se nasional. Ia berharap, dengan kesolidan tersebut, maka Imadiklus dapat menunjukkan peran dan fungsi PLS dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.

    “Mari kita jaga kekompakan IMADIKLUS untuk kemajuan lembaga serta kemajuan PLS pada umumnya. Sebab, jika bukan kita yang berjuang untuk memajukan rumah kita sendiri, maka kita hanya jadi penonton,” ujar pria asal Sinjai ini kepada BANPOS, Selasa (26/11).

    Sementara itu, DPO Imadiklus, Hadi berharap, kepengurusan pada tahun ini dapat menjalankan visi misi yang ada, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam konstitusi Imadiklus.

    “Untuk mewujudkan ketercapaian tujuan Imadiklus itu tidak lepas dari peran seluruh anggota Imadiklus se- Indonesia, dengan berpegangan pada konstitusi Imadiklus yang harus dijalankan dan dipegang teguh,” kata mahasiswa asal Pandeglang tersebut.

    Selaku tuan rumah, Ketua HIMA PNF Universitas Bengkulu, Ilham Akbar berharap, kedepannya Imadiklus dapat lebih solid lagi serta dapat lebih menunjukkan eksistensi serta kebermanfaatannya di tingkat nasional.

    “Saya pribadi Insyaallah sekuat tenaga dan pikiran akan berjuang semaksimal mungkin untuk imadiklus kedepannya,” ujar pria asal Muko-muko tersebut.

    Dalam kegiatan ini, turut juga dihadiri oleh Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Riau, Universitas Muhammadiyah Pare-pare, Universitas Mulawarman, Universitas Singa Perbangsa Karawang, Universitas Sriwijaya dan Universitas Siliwangi.

    Dalam rekomendasi kongres, ditetapkan untuk tuan rumah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) adalah Karawang. (PBN)

  • Audiensi Dengan Wakil Walikota Serang, BEM FKIP Untirta Tawarkan Penguatan Kebudayaan

    Audiensi Dengan Wakil Walikota Serang, BEM FKIP Untirta Tawarkan Penguatan Kebudayaan

    SERANG, BANPOS – BEM FKIP Untirta melakukan audiensi dengan Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin. Dalam audiensi tersebut, BEM FKIP Untirta menawarkan penguatan kebudayaan Kota Serang, dalam kurikulum pendidikan.

    Ketua BEM FKIP Untirta, Ahmad Fauzan, mengatakan bahwa saat ini kebudyaan di Kota Serang masih kurang. Padahal, Pemkot Serang dalam kepemimpinan duet Aje Kendor mengusung visi Kota yang Berdaya dan Berbudaya.

    “Jujur, kalau ada kawan mahasiswa lain yang datang kesini, yang ditanyakan adalah identitas kebudayaan dalam pendidikan Kota Serang itu apa? Dan saya sendiri pun agak sulit menjawabnya,” ujarnya kepada Subadri dalam audiensi di ruang kerjanya, Kamis (28/11).

    Padahal menurut Fauzan, Kota Serang memiliki banyak sekali kebudayaan yang bisa dijadikan muatan lokal di setiap sekolah. Seperti budaya ubrug yang menurutnya sangat menarik.

    “Jadi ubrug ini seperti drama lawak, namun menggunakan bahasa bebasan. Kalau di Jawa itu seperti ketoprak. Nah kalau dijadikan mutan lokal, bisa menjadi suatu hal yang menarik bukan hanya wisatawan lokal, juga mancanegara,” ucapnya.

    Ia mengaku, penguatan kebudayaan sudah lama menjadi program yang direncanakan oleh pihaknya. Namun menurutnya, pemerintah lah yang memiliki legitimasi untuk menerapkannya secara kongkret.

    “Oleh karena itu, kami mengajak Pemkot Serang agar bagaimana bisa menerapkan program tersebut. Ini supaya identitas kebudayaan dalam dunia pendidikan di Kota Serang itu dapat diterapkan dengan maksimal,” tandasnya. (DZH)

  • Kominfo Kota Serang Gelar ‘Guyub Santuy’ bersama PWKS

    Kominfo Kota Serang Gelar ‘Guyub Santuy’ bersama PWKS

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) kota Serang mengajak Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) agar dapat bersinergi dengan pemerintah. Hal itu diungkapkan oleh Walikota Serang, Syafrudin, saat menghadiri kegiatan ‘Guyub Santuy’ di halaman Diskominfo kota Serang, Rabu (27/11) sore hari.

    Syafrudin mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut sangat bagus dilakukan. Sebab, antara pemerintah dengan awak media memiliki peran yang strategis untuk mendorong percepatan pembangunan kota Serang.

    “Alhamdulillah, tadi sore saya bersama rekan – rekan PWKS berbincang-bincang dalam kegiatan ‘Guyub Santuy’ Diskominfo Kota Serang. Ini sangat bagus untuk dilakukan, karena antara pemerintah dengan wartawan itu harus saling bersinergi dalam pembangunan Kota Serang,” ungkapnya.

    Dengan adanya kegiatan yang direncanakan akan dilakukan tiap satu bulan sekali ini, Syafrudin berharap agar insan pers yang berada di Kota Serang, ke depan bisa semakin kompak.

    “Dengan adanya kegiatan ini, saya berharap agar kedepannya, para wartawan di Kota Serang yang tergabung dalam PWKS (Pokja wartawan kota Serang) ini semakin kompak dan guyub lagi,” tuturnya.

    Sementara itu kepala Diskominfo kota Serang, Hari W Pamungkas, menerangkan bahwa dalam masa kepemimpinan Walikota Serang selama setahun 1 tahun ini, perlu masukan, kritik, serta evaluasi dari rekan-rekan media yang diwakili PWKS. Dengan momen tersebut, pihaknya berharap ‘Guyub Santuy’ ini menjadi pemicu untuk media silaturahmi, media evaluasi terkait dengan kinerja kepala daerah yang dalam hal ini diinisiasi oleh Diskominfo.

    “Tentunya kita melihat dari arahan pak Wali, poin-poin dari ‘Guyub Santuy’ ini, pertama membangun sinergitas, kedua membangun kekompakan di internal PWKS, maupun antara PWKS dengan stakeholder yaitu kita (Diskominfo),” ujarnya.

    Ke depan, kata Hari, diharapkan seluruh Organisasi perangkat daerah (OPD) akan melakukan hal yang sama, terkait dengan membangun sinergitas antara media dengan OPD.

    “Karena tanpa media, pemerintah Kota Serang bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Tentunya bantuan publikasi dari rekan-rekan media terkait dengan apa yang telah dicapai oleh Pemkot Serang, maupun kekurangan-kekurangan apa di Kota Kerang bisa disampaikan untuk perbaikan ke depan,” jelasnya.

    Sesuai arahan Walikota, kata dia, kegiatan tatap muka bersama media di Kota Serang akan dilaksanakan rutin satu bulan sekali. Dinamaksn ‘Guyub Santuy’, karena kata tersebut dinilai mudah diserap dan familiar.

    “Kita juga membaca perkembangan situasi sekarang, 60 persen pegawai Diskominfo adalah usia 35 sampai 40 tahun. Jadi dengan bahasa tersebut dirasa familiar dan kekinian, meskipun belum ada di KBBI,” katanya.

    Dirinya berharap, dengan bahasa tersebut, kegiatan santai dengan PWKS bisa ditularkan ke OPD lain. Bisa dilakukan dengan pertemuan yang sifatnya santai tetapi ada tujuannya.

    “Apalah arti sebuah nama, yang penting kan esensi dari pertemuan hari ini. Pada prinsipnya, poin-poin penting dalam hal ini membuka ruang yang tanpa sekat dan waktu. Kita bisa berkomunikasi, koreksi satu sama lain, kemudian melakukan perbaikan bersama-sama untuk ke depan kota Serang lebih baik lagi,” tandasnya. (MUF)