Penulis: Panji Romadhon

  • Sibuk, Sekda Kota Serang Minta Maaf Belum Ganti Foto Wakil Presiden

    Sibuk, Sekda Kota Serang Minta Maaf Belum Ganti Foto Wakil Presiden

    Salah satu foto Wakil Presiden yang belum di ganti, di gedung Setda Kota Serang, Jumat (25/10)
    Salah satu foto Wakil Presiden yang belum di ganti, di gedung Setda Kota Serang, Jumat (25/10)

    SERANG, BANPOS – Kendati sudah hampir seminggu Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dilantik, ternyata masih ada kantor pemerintahan yang belum mengganti foto dari Wakil Presiden periode sebelumnya. Salah satunya yaitu kantor Sekretaris Daerah (Setda) Kota Serang.

    Pantauan BANPOS, beberapa titik lokasi di gedung Setda, masih terpasang foto Wakil Presiden periode sebelumnya, Jusuf Kalla. Seperti di ruang tunggu lantai dasar, aula Setda lantai dasar, dan aula Setda lantai tiga.

    Saat dikonfirmasi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang, Tb. Urip Henus Surawardhana, mengakui bahwa hal tersebut merupakan kelalaian dari pihaknya. Karena memang, saat ini Pemkot Serang sedang banyak agenda.

    “Memang itu kelalaian, saya meminta maaf. Tapi dengan agenda sebanyak ini kami juga minta maaf. Toh pelantikannya baru kemarin ini,” ujarnya saat ditemui di Puspemkot Serang, Jumat (25/10).

    Namun ia mengaku, kedepannya Pemkot Serang akan segera mengganti foto Wakil Presiden periode sebelumnya, dengan foto Wakil Presiden yang saat ini.

    “Kalau nanti belum diganti, misalkan di 2020, baru silahkan marahin Sekda. Kurang ajar Sekda ini gak ngingetin bawahannya,” tegasnya. (DZH)

  • Pemkot Tantang Buktikan ‘Mafia’ PAD, Dewan: Itu Tugas Pemkot

    Pemkot Tantang Buktikan ‘Mafia’ PAD, Dewan: Itu Tugas Pemkot

    Walikota Serang, Syafrudin.

    SERANG, BANPOS – Terkait dengan tudingan DPRD Kota Serang mengenai adanya ‘Mafia PAD’, Pemkot Serang menantang dewan untuk membuktikannya. Karena menurutnya, apabila ingin menyampaikan pendapat atau tudingan, harus disertai dengan bukti.

    “Ya saya kira kalau mau ngomong itu harus ada bukti, harus dibuktikan. Ya kalau sepanjang tidak bisa membuktikan, kami juga bingung,” ujar Walikota Serang, Syafrudin, saat ditemui di salah satu hotel di Kota Serang, Kamis (24/10).

    Menurutnya, apabila pihak manapun memiliki tuduhan kepada Pemkot Serang, maka seharusnya dibarengi dengan bukti nyata.

    “Ya harus dibuktikan dong, jangan asal jeplak. Umpamanya disini katanya ada prostitusi, ya harus dibuktikan. Trus ada yang bisnis esek-esek, siapa orangnya, siapa pejabatnya,” tuturnya.

    Ia mengatakan, pihaknya tidak akan melakukan tindakan apapun sebelum ada yang membeberkan bukti nyata atas tuduhan yang dialamatkan kepada Pemkot Serang ini.

    “Kami tidak akan melakukan tindakan apapun, kalau memang belum ada bukti. Makanya, buktinya dulu. Jadi masyarakat maupun ormas, kalau ngomong harus ada buktinya dulu,” ucapnya.

    Ia pun menantang DPRD Kota Serang, untuk dapat membuktikan tuduhan yang dilontarkan kepada pihaknya.
    “Kalau memang ada aparat yang terlibat dalam kegiatan seperti itu, ya harus dibuktikan. Pokoknya jangan asal ngomong,” tegasnya.

    Sementara itu, Kepala BPKAD Kota Serang, Wachyu B. Kristiawan, membantah tudingan mengenai Hak Guna Bangunan (HGB) yang dipecah merupakan bentuk permainan dari ‘mafia PAD’. Menurutnya, hal itu merupakan tindakan yang sah.

    “Sebenarnya itu menjadi hak mereka sebagai pengelola untuk membagi HGB ke setiap pedagang. Jadi kalau memang ada HGB yang atas nama pengelola, ya mereka yang bayar (PBB). Kalau ada yang atas nama pedagang, ya pedagang yang bayar,” katanya.

    Ia pun membantah bahwa terdapat tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dari pasar induk Rau hingga mencapai Rp8 miliar.

    “Enggak, menunggaknya nggak sampai Rp8 miliar. Hanya Rp550 juta saja. Gak sampai Rp8 miliar kok PBB pasar Rau. Itu dari tahun 2013 sampai 2018,” ucapnya.

    Saat dikonfirmasi bahwa pernyataan DPRD tersebut berasal dari Laporan BPK, Wachyu justru mempertanyakan mengenai informasi tersebut.

    “Temuan apanya? Saya juga nggak tau informasi yang sampai ke dewan itu berapa. Yang pasti apa yang saya pelajari itu PBB yang menunggak hanya Rp550 juta saja. Tidak sampai Rp8 miliar,” terangnya.

    Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kota Serang Fraksi Nasdem, Pujiyanto, mempertanyakan respon dari Pemkot Serang. Menurutnya, untuk membuktikan tudingan tersebut adalah tugas dari Pemkot Serang sendiri. Karena, bukti tersebut berada di Pemkot Serang.

    “Gimana sih, kan ada di Pemkot buktinya. Bukan tugas saya yang membuktikan bahwa ada kebocoran PAD. Ini menjadi tugas eksekutif untuk mengontrol anak buahnya, dan meninjau ulang kerjasama antara Pemkot dengan Pesona Banten,” ujarnya saat ditemui di gedung DPRD Kota Serang.

    Ia mengatakan, salah satu bukti yang seharusnya sudah dimiliki oleh Pemkot Serang, adalah laporan dari BPK itu sendiri. Karena, kebocoran PAD yang dirinya maksud, berlandaskan pada temuan BPK. Dan menurutnya, dalam laporan tersebut menjelaskan dengan gamblang bahwa tunggakan PBB di Pasar Rau mencapai Rp8 miliar.

    “Yang jelas itukan temuan BPK sudah lama. Buktinya sudah ada. Memang temuan BPK bukan bukti? Dan tugas saya ini bertanya, temuan BPK itu sudah sejauh mana prosesnya? Sejauh mana penyelesaiannya? Sudah selesai belum? Itu saja kok,” ucapnya.

    BANPOS pun mencoba untuk mencari tahu tunggakan PBB yang dimaksud oleh Pujiyanto. Pada LHP BPK Kota Serang tahun 2017, didapati bahwa ternyata tunggakan PBB dari pengelola pasar induk Rau, yaitu PT Pesona Banten Persada (PBP), mencapai Rp9.669.812.740.

    Dituliskan dalam LHP BPK tersebut, PT. PBP tidak menjalankan kewajiban pembayaran pajak daerah. LHP BPK Nomor 27a/LHP/XVIII.SRG.05/2017 tanggal 31 Mei 2017 mengungkapkan bahwa tunggakan PBB sampai dengan periode 2016 sebesar Rp8.832.779.216. Selain itu, berdasarkan DHKP 2017 diketahui kewajiban PBB PT. PBP periode 2017 adalah sebesar Rp837.033.524. Sehingga nilai total tunggakan PBB PT BPB adalah sebesar Rp9.669.812.740.

    Mengenai HGB yang dikatakan dapat dipecah kepemilikannya, ia juga membantah hal tersebut. Menurutnya, berdasarkan aturan yang berlaku, HGB tidak dapat dipecah. Namun saat ditanya aturannya, ia mengaku lupa.

    “Justru itu saya bilang, HGB itu sebenarnya tidak dipecah. Baca dong aturan mainnya. Pedagang itu hanya boleh memegang Surat Izin Pengelolaan Tempat Usaha (SIPTU). Pemerintah itu kan bekerjasamanya dengan PT Pesona,” tandas Pujiyanto.(DZH/ENK)

  • PAD ‘Digerogoti Mafia’, Pemkot Serang Kehilangan Puluhan Miliar Rupiah

    PAD ‘Digerogoti Mafia’, Pemkot Serang Kehilangan Puluhan Miliar Rupiah

    Anggota DPRD Kota Serang Fraksi Nasdem, Pujiyanto
    Anggota DPRD Kota Serang Fraksi Nasdem, Pujiyanto

    SERANG, BANPOS – Komisi II DPRD Kota Serang menduga adanya kebocoran PAD yang dilakukan oleh oknum ‘Mafia’, baik dari perusahaan maupun pemerintah. Bahkan, potensi kehilangan PAD tersebut ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.

    “Kita tidak pernah melakukan investigasi terhadap pendapatan yang ada di Kota Serang. Padahal, permainan itu seringnya ada pada pos pendapatan,” ujar Anggota DPRD Kota Serang Fraksi Nasdem, Pujiyanto, saat ditemui di ruang komisi, Rabu (23/10).

    Menurutnya, dengan adanya dugaan kebocoran tersebut, pihaknya selalu mendorong kepada Pemkot Serang, agar mulai menerapkan penggunaan sistem pemantauan pendapatan, berbasis chip.

    “Makanya, kami selalu mendorong Pemkot Serang untuk menerapkan penggunaan chip untuk seluruh hotel, restoran, dan lainnya. Ini agar laporan pendapatan mereka, langsung ke BPKAD. Jadi mereka tidak ada kesempatan untuk mengarang-ngarang pendapatan,” tuturnya.

    Ia mengaku, hal tersebut harus segera dapat diterapkan. Karena jika dibiarkan, maka kebocoran pendapatan tersebut dapat semakin besar terjadi.

    “Kebocoran itu banyak disana. Nah selama ini kita selalu memperhatikan pembelanjaannya. Coba sekali-sekali kita perhatikan pendapatan. Pendapatan dari perusahaan A, B, dan C. Karena kemungkinannya bahwa sekian persennya ada yang masuk ke kantong pribadi,” jelasnya.

    Ia pun mencontohkan pasar Rau, dimana pasar Rau terdapat temuan BPK terkait dengan tunggakan PBB. Sehingga, ia mendorong untuk dibentuknya Panitia Kerja (Panja) PAD.

    “Contoh pasar Rau, temuan-temuan BPK itu sekarang sudah ditindak lanjuti belum? Padahal disitu ada kebocoran dari pajak. Makanya, kami mendorong untuk dibentuknya Panja PAD, untuk membenahi hal tersebut,” katanya.

    Selain itu, ia mengatakan bahwa kebocoran PAD juga terjadi pada pajak parkir. Hal ini dikarenakan banyak tempat parkir ilegal, yang beroperasi dengan bebasnya di Kota Serang.

    “Parkiran yang belom punya izin saja bisa kok beroperasi di Kota Serang. Nah kalau seperti itu, bagaimana pendapatannya? Sedangkan izin saja mereka tidak punya. Kalau kita mau tarik pajak, dasar hukumnya apa? Nanti itu pajak masuknya kemana?,” tegasnya.

    Saat ditanya darimana oknum yang bertanggungjawab atas kebocoran PAD tersebut, Pujiyanto mengaku baik dari pihak perusahaan maupun pemerintah bertanggungjawab atas hal itu.

    “Dua-duanya bertanggungjawab. Saya tidak bisa menyebutkan dari mana oknum-oknum tersebut. Namun harus ada tindakan tegas dari Pemkot Serang,” katanya.

    Ia mengatakan bahwa sebenarnya potensi PAD Kota Serang itu sangat besar. Namun karena banyak oknum yang bermain, maka PAD Kota Serang selalu rendah.

    “Potensi PAD di Kota Serang itu sangat bisa digali loh. Coba, tunggakan PBB Pasar Rau itu mencapai Rp8 miliar. Karena apa? Karena pengelolanya bermain-main disana. HGB yang seharusnya terpusat di pengelola, ini malah dipecah ke setiap pedagang. Ini kan namanya gak mau bayar pajak si pengelola,” tuturnya.

    Menurutnya, apabila Pemkot Serang tidak tegas dalam menindak oknum-oknum tersebut. Maka dapat dipastikan puluhan miliar potensi PAD akan menghilang.

    “Ketika banyak perusahaan-perusahaan yang bermain-main seperti ini, coba bayangkan berapa uang negara yang akhirnya malah masuk ke kantong-kantong pribadi itu? Saya perkirakan ini mencapai puluhan miliar. Karena dari PBB saja sudah Rp8 miliar. Belum dari parkir dan retribusi air,” ucapnya.

    Selain itu, ia juga berharap Pemkot Serang dapat mulai mengelola asetnya sendiri, tanpa dilimpahkan ke pihak ketiga.

    “Saya berharap Pemkot Serang itu sudah bisa melakukan pengelolaan aset sendiri, melalui BUMDnya. Kenapa harus dipihak ketigakan? Kan kalau dipihak ketigakan potensi PADnya juga berkurang dong. Padahal saat ini kita bisa untuk mendongkrak PAD kalau dikelola sendiri,” tandasnya. (DZH)

  • Antisipasi Gangguan Pada Pelantikan, Lima Pintu Tol Disekat Polda Banten

    Antisipasi Gangguan Pada Pelantikan, Lima Pintu Tol Disekat Polda Banten

    Petugas dari Polda Banten saat melakukan penyekatan dan pengecekan atas kendaraan yang melintas di 5 pintu tol menuju arah Jakarta, Sabtu (19/10).
    Petugas dari Polda Banten saat melakukan penyekatan dan pengecekan atas kendaraan yang melintas di 5 pintu tol menuju arah Jakarta, Sabtu (19/10).

    SERANG, BANPOS – Kepolisian Daerah (Polda) Banten melakukan penyekatan massa yang akan berangkat ke Jakarta di lima pintu tol. Penyekatan itu dilakukan sebagai pengamanan atas pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

    Berdasarkan pantauan di lokasi, sejumlah kendaraan diperiksa oleh petugas kepolisian, terutama kendaraan bis yang menuju ke arah Jakarta.

    Karo Ops Polda Banten, Kombes Pol Amiludin Reemtaat, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan antisipasi pengamanan terhadap pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin.

    “Polda Banten mengerahkan kekuatan (sebanyak) 645 personil, yang ditempatkan pada lima titik yaitu tempat-tempat yang diperkirakan menjadi jalur menuju ke Jakarta,” katakatanya kepada awak media, Sabtu (19/10).

    Kelima pintu tol yang disekat yakni, pintu Tol Cilegon Barat, pintu Tol Cilegon Timur, pintu tol Serang Timur, pintu tol Serang Barat dan pintu tol Ciujung.

    “Adapun kekuatan (kepolisian) pada masing-masing pintu tol dan titik tersebut adalah 2 kompi,” ungkapnya.

    Ia mengaku, tujuan dilakukannya penempatan personil pada 5 titik tersebut untuk melakukan penyekatan dan antisipasi terhadap adanya kelompok massa atau kelompok-kelompok lain yang akan menuju ke Jakarta. (DZH)

  • Aetra Tangerang Ajak Budayakan Cuci Tangan

    Aetra Tangerang Ajak Budayakan Cuci Tangan

    Ratusan murid SDN Cangkudu IV, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang dikenalkan pola hidup sehat dalam peringatan hari cuci tangan sedunia, kemarin. FOTO ISTIMEWA

    TANGERANG, BANPOS – Dalam memperingati Hari Cuci Tangan se-dunia 2019, PT Aetra Air Tangerang bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang menggelar Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun di SDN Cangkudu IV, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Selasa (15/10/2019). Kampanye cuci tangan pakai sabun diikuti ratusan murid sekolah dasa tersebut.

    Presiden Direktur PT Aetra Air Tangerang, Hari Yudha Hutomo menyampaikan, kegiatan kampanye ini digelar karena Aetra Tangerang menyadari betapa pentingnya mencuci tangan bagi kesehatan masyarakat.

    “Menjaga kebersihan tangan adalah salah satu langkah terpenting untuk menghindarkan dari penyakit serta menularkan penyakit pada orang lain. Manfaat mencuci tangan bagi kesehatan telah banyak diketahui, tapi sayangnya masih banyak yang belum melakukan cuci tangan secara benar,” ungkap Hari Yudha.

    Mencuci tangan secara benar memang tak cukup hanya asal membasahi tangan. Tapi harus dilakukan dengan menggunakan sabun serta air bersih yang mengalir. Ada tujuh langkah yang harus diikuti dengan benar jika ingin mendapatkan manfaat kesehatan dari mencuci tangan secara maksimal.

    Dalam kegiatan itu ratusan murid diajarkan bagaimana cara mencuci tangan yang benar. Hari Yudha menilai pemilihan SDN Cangkudu IV menjadi lokasi yang tepat dalam pelaksanaan Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun. Karena murid sekolah dasar menjadi usia yang paling rentan terhadap sakit.

    Anak pada usia sekolah dasar, menurut Hari, sangat aktif. Saat bermain mereka dapat menyentuh ataupun memegang benda-benda yang mungkin kotor atau mengandung organisme penyebab penyakit. Karenanya, lanjut Hari, menjadi sangat penting untuk mengajarkan mereka cara mencuci tangan dengan benar agar mereka dapat terhindar dari penyakit.

    “Perlu menanamkan kesadaran akan pentingnya kebersihan diri sejak dini agar anak-anak dapat menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Hari Yudha.

    Dengan diadakannya kegiatan kampanye ini, diharapkan kesadaran masyarakat, khususnya para murid akan pentingnya mencuci tangan dengan sabun usai beraktivitas akan meningkat. Selain itu, bisa meningkatkan taraf kesehatan murid melalui buaya prilaku hidup bersih dan sehat.

    “Kami harap murid-murid memahami dan menerapkan kebiasaan mencuci tangan yang baik dan benar sebagai metode paling efektif untuk mencegah sakit dan penularan penyakit,” tandas Hari Yudha.(ODI/pbn)

  • Telkom Group Akuisisi 2.100 Menara Indosat

    Telkom Group Akuisisi 2.100 Menara Indosat

    Direktur Utama Mitratel Herlan Wijanarko (tengah) bersama President Director & CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al Neama (kiri) usai penandatanganan perjanjian akuisisi 2.100 menara telekomunikasi milik Indosat Ooredoo di Jakarta, kemarin (14/10).

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memperkuat bisnis penyediaan menara melalui anak usaha, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), dengan mengakuisisi 2.100 menara telekomunikasi milik Indosat Ooredoo.

    Pengambilalihan ribuan menara itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli atau Sales Purchase Agreement (SPA) antara Mitratel dengan Indosat menyusul ditetapkannya Mitratel sebagai pemenang tender atas 2.100 menara telekomunikasi milik Indosat di Kantor Pusat Indosat Ooreedoo, di Jakarta kemarin (14/10/2019).

    Hadir dalam acara tersebut Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, Direktur Strategic Portfolio Telkom, Achmad Sugiarto dan Direktur Wholesale & International Service Telkom, Edwin Aristiawan.

    Direktur Wholesale & International Service Telkom, Edwin Aristiawan menyampaikan, aksi korporasi yang dilakukan TelkomGroup merupakan salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan kapabilitas dari sisi aspek infrastruktur telekomunikasi mengingat potensi yang dimiliki menara telekomunikasi milik Indosat Ooredoo tersebut.

    “Menara telekomunikasi ini memiliki tenancy ratio di atas rata-rata industri dengan struktur yang kokoh dan coverage seluruh Indonesia. Ini menjadi potensi yang baik untuk bisnis menara TelkomGroup. Kami memiliki peluang meningkat tenancy ratio yang lebih tinggi melalui sinergi TelkomGroup bersama Telkomsel,” ujar Edwin.

    Tak hanya itu, Edwin menambahkan, bisnis menara telekomunikasi masih menjanjikan, mengingat hingga saat ini operator telekomunikasi masih terus ekspansi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas jangkauan layanannya. Dengan begitu Edwin meyakini bisnis menara telekomunikasi masih akan mencatatkan kinerja positif.

    Bisnis menara telekomunikasi, menurut Edwin, diprediksi semakin baik, khususnya menyambut teknologi 5G di Indonesia. Kehadiran teknologi 5G di Indonesia akan meningkatkan kebutuhan pasar terhadap tower provider. Hal ini telah terjadi di negara-negara maju, dimana teknologi 5G telah berkembang.

    “Akuisisi ini dipandang lebih efektif dan efisien dalam memberikan added value bagi perusahaan dibandingkan dengan membangun menara telekomunikasi dari awal,” ungkap Edwin.

    Mitratel merupakan anak usaha Telkom yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan telah mengelola lebih dari 13.700 menara telekomunikasi yang tersebar di berbagai wilayah dan melayani semua operator seluler di Indonesia.

    Pengambilalihan kepemilikan menara telekomunikasi Indosat Ooredoo menjadi salah satu langkah TelkomGroup melalui Mitratel untuk menjadi dominant player di industri menara Indonesia.(Odi/pbna)

  • Eksekusi Makam Wareng Ditolak Warga, Belum Ada Pengganti Lahan

    Eksekusi Makam Wareng Ditolak Warga, Belum Ada Pengganti Lahan

    Suasana eksekusi lahan yang berujung ricuh. (Foto:istimewa)

    TANGERANG, BANPOS – Niat Pemkot Tangerang untuk mengeksekusi lahan yang direncanakan untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di Jalan KS Tubun harus tertunda. Hal ini dikarenakan, lahan yang akan dieksekusi tersebut merupakan lahan makam dan mendapatkan penolakan dari warga. Makam Wareng berada di lokasi Koang Jaya, Karawaci, Kota Tangerang.

    Eksekusi di lahan pemakaman tersebut akan digunakan untuk menerapkan sistem mekanisme putar arah (Looping), agar kemacetan di jalan KS Tubun dapat terurai. Dalam rencana eksekusi pada, Selasa (15/10) tersebut, sebelum nya Pemkot Tangerang telah melayangkan surat peringatan yang ketiga kalinya kepada pihak warga.

    Eksekusi wakaf yang diduduki ratusan makam ini masih dalam proses negosiasi antara pihak warga dengan Pemkot Tangerang. Negosiasi berlangsung di kantor Kelurahan Koang Jaya. Namun, ratusan petugas gabungan yang terdiri dari unsur Satpol PP, TNI, Polri telah bersiaga di lokasi dan berupaya masuk ke dalam area makam sambil menurunkan alat berat.

    Warga pun dengan tegas menolak jika wakaf yang diduduki ratusan makam sejak masa kolonial itu dieksekusi. Bahkan warga membuat tenda untuk bertahan dengan cara memblokade pintu masuk ke makam. Spanduk bertuliskan “Penjajah saja mengganti makam kami. Pemkot Tangerang mau merampas,” terbentang di pagar yang telah dibuat warga.

    Salah seorang warga bernama Fakhruddin yang ditunjuk sebagai Ketua Tim 9. Dia menyatakan, pihaknya menolak eksekusi wakaf yang akan dilakukan Pemkot Tangerang.

    “Makam mau dibongkar, ya, kita bertahan,” ujarnya pada awak media.

    Ia juga menyebutkan, pihaknya akan tetap mempertahankan Wakaf Wareng yang diklaim telah dirawat warga sejak masa kolonial tersebut. Sudah 92 tahun kita merawat, ini datang-datang mau digusur, rakyat pasti bergerak. Kami tidak terima,” katanya.

    Menurut warga petugas agar tidak melakukan penggusuran lahan sebelum adanya kesepakatan bersama. Kesepakatan masih dalam perundingan. “Kita masih menunggu persetujuan. Ini masih negosiasi. Para petugas diharapkan jangan main bongkar-bongkar aja,” ujar salah seorang warga sambil berteriak menghalau petugas.

    “Tadi sudah dikatakan bahwa kalau tidak ada surat izin untuk bongkar pagar ini kami harapkan aparat keamanan untuk bertahan jangan sampai terjadi eksekusi,” jelas warga.

    Sementara itu, Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Tangerang Ghufron Falfeli menuturkan bahwa warga akan rugi jika melakukan aksi anarkis. “Kalau anarkis, warga yang rugi. Silahkan menahan diri,” ucapnya.

    Ia pun menambahkan bahwa penggusuran Makam Wareng untuk menerapkan sistem lopping dalam rangka mengurai kemacetan yang kerap terjadi di Jalan KS Tubun adalah demi kepentingan masyarakat.

    “Membangun jalan ini bukan untuk kepentingan pribadi, tapi kepentingan masyarakat,” tandasnya. (sug/PBN)

  • Mencintai Sosok Seorang Joker

    Mencintai Sosok Seorang Joker

    “Orang Jahat adalah Orang Baik Yang Tersakiti.”

    Kutipan kalimat tersebut sering kita dengar akhir-akhir ini. Beberapa dibentuk menjadi Meme, dan adapula yang memplesetkannya menjadi kalimat yang mirip, seperti “Mantan Jahat adalah Mantan Baik Yang Tidak Mengundang Nikahan.”

    Kalimat tersebut diketahui merupakan kutipan dari film Joker. Sosok musuh Batman yang akhirnya memiliki film sendiri, setelah sebelumnya diangkat kisah kekasihnya dalam film Suicide Squad.

    Entah pesan apa yang diinginkan oleh pembuat film Joker tersebut, yang pasti, sosok Joker saat ini seolah dianggap memukau, bahkan terlihat seolah-olah membuat masyarakat merasa simpati terhadapnya.

    Joker sendiri diketahui merupakan salah satu musuh bebuyutan Batman yang merupakan manusia biasa namun psikopat. Walaupun psikopat, namun dalam cerita tersebut juga dimunculkan sisi cinta, dimana sosok Harley Quinn menjadi pasangan yang mencintai Joker apa adanya, walaupun dibalas dengan gaya ala psikopat yang cuek.

    Namun apakah mungkin psikopat layaknya Joker dapat memiliki orang yang mencintai dan dicintainya?

    Mengapa Joker Memukau?

    Ada kutipan menarik dalam “Why Vampires Never Die”, esai yang ditulis oleh Guillermo Del Toro bersama Chuck Hogan dan tayang di New York Times pada 2009 lalu: “Monster, sebagaimana malaikat, diciptakan demi kebutuhan kita sendiri,” dilansir dari Tirto.

    Esai tersebut menjelaskan mengapa sosok monster penuh teror seperti vampir—yang basis kisahnya dalam literatur diciptakan oleh John William Polidori pada 1819 silam lewat “The Vampyre”—dapat pula dijumpai di nyaris setiap kebudayaan. Dalam mitologi Hindu India, ada Vetala. Di China ada Ching Shih. Di Rumania terdapat Strigoi.

    Vampir, masih seturut esai tadi, bisa jadi merupakan sosok yang berasal dari ingatan manusia sebagai primata. Ditinjau dari konteks kehidupan prasejarah, vampir memenuhi kebutuhan kanibalistik manusia. Setelah manusia hidup dalam peradaban yang lebih baik, sosok vampir dikekalkan sebagai penanda bahwa konstruksi sosial dengan seperangkat normanya mewajibkan manusia mengekang hawa nafsu.

    Joker, sebagaimana vampir dalam pengertian Del Toro, menjadi menarik karena ia dianggap mampu mewakili sisi jahat manusia yang disembunyikan di balik ketiak normalitas. Namun utamanya, ia adalah simbol perlawanan yang muncul akibat hidup tidak berlaku adil. Lewat pemerian semacam itulah Joker menjadi pribadi yang anti-sosial, nihilistik, serta berhasrat memperlihatkan bahwa siapa saja bisa menjadi dirinya.

    Sebagaimana yang dikatakan Joker kepada Batman dalam The Dark Knight: “Aturan moral mereka (masyarakat) adalah lelucon yang buruk. Lenyap sejak masalah muncul. Mereka hanya akan menjadi baik sebagaimana yang diinginkan dunia. Lihatlah, akan kuperlihatkan. Ketika segala hal berantakan, uh, orang-orang beradab ini akan saling memakan satu sama lain.”

    Riset Tentang Cinta Psikopat

    Melansir dari beritatagar, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, psikopat hanya tertarik pada mereka yang juga memiliki karakter serupa dengan mereka.

    Penelitian tersebut menjelaskan psikopat pada umumnya, meskipun mereka manipulatif paling ulung, tetap akan memperlihatkan sifat-sifat yang membuat orang normal tidak tertarik untuk mendekati atau menjalani hubungan romantis.

    “Temuan kami melihat bahwa psikopat akan tertarik dengan sesama psikopat,” jelas penulis studi pada jurnal yang dipublikasikan Journal of Personality.

    “Sampai dengan saat ini, telah ada sedikit bukti sistematis mengenai pertanyaan apakah orang-orang secara khusus tertarik pada individu yang psikopat. Jika benar demikian, ciri-ciri dan kepribadian seperti apa yang membuat psikopat tertarik,” imbuhnya.

    Tim peneliti melibatkan 696 partisipan. Mereka diminta untuk membayangkan seorang perempuan dan laki-laki yang muda dan rupawan.

    Lalu, peneliti meminta para partisipan untuk membeberkan 70 karakter pasangan impian untuk membangun keluarga.

    Peneliti menemukan, kebanyakan partisipan tanpa disadari memilih karakter yang dikelompokkan peneliti sebagai faktor pertama dari kepribadian psikopat, yakni menarik, manipulatif, dan kurang empati, ketimbang karakter psikopat faktor dua, yaitu impulsif dan tidak bertangggung jawab.

    Namun, secara keseluruhan, peneliti melihat bahwa psikopat sama sekali tidak punya minat ketertarikan asmara.

    Hal menarik diungkapkan oleh peneliti, partisipan yang cenderung memiliki sifat psikopat secara natural tertarik dengan orang yang juga berkarakter mendekati dengan mereka sebagai pasangan ideal.

    Tambahan lainnya, peneliti menjelaskan, laki-laki cenderung mudah jatuh hati pada perempuan yang diduga berkepribadian psikopat ketimbang sebaliknya.

    “Penemuan kami memperlihatkan preferensi tertarik pada pasangan psikopat cenderung lebih rendah. Namun, para psikopat memperlihatkan rasa tertarik pada mereka yang juga cenderung psikopat dalam hubungan asmara,” jelas penelitian yang ditulis oleh Ashley L. Watts dan rekan kerja dari Emory University, Amerika Serikat.

    Para peneliti menegaskan, hasil temuan mereka ini belum bisa dibilang aktual karena masih membutuhkan studi tambahan serta penunjang lainnya.

    Australian National University mengungkapkan bahwa tidak sulit untuk mendeteksi seorang psikopat di sekitar Anda.

    Amy Davel dari ANU Research School of Psychology mengatakan, kelemahan psikopat adalah mereka kesulitan dalam membaca emosi berdasarkan ekspresi wajah.

    Jadi, psikopat tidak cepat tanggap mengartikan ekspresi wajah saat seseorang merasa sedih dan takut. Sebab, pada dasarnya psikopat memang tidak mempunyai empati pada orang-orang di sekelilingnya.

    Davel mengatakan, orang normal pastinya akan merasa sedih saat melihat atau mengetahui tentang sebuah tragedi. Bahkan, terdorong untuk membantu. Respons yang demikian tidak akan Anda temui pada orang yang memiliki spektrum psikopat yang tinggi.

    Kelemahan psikopat, menurut hasil studi terkait, hanya terlihat pada ketidakmampuan menunjukkan atau mengidentifikasikan kesedihan dan ketakutan.

    “Mereka ditemukan mampu membaca emosi lainnya, seperti amarah, bahagia, dan penolakan,” pungkas Davel mengenai hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal Personality Disorder: Theory, Research, and Treatment. (TRT/BRT/PBN)

  • Iti : Pilkades Bukan Untuk Saling Menjatuhkan dan Saling Mengalahkan

    Iti : Pilkades Bukan Untuk Saling Menjatuhkan dan Saling Mengalahkan

    Calon Kepala Desa saat melakukan ikrar deklarasi damai.

    LEBAK,BANPOS-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak Tahun Anggaran 2019 akan kembali melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak. Sebanyak 36 calon Kepala Desa dari 10 desa di 7 kecamatan melakukan deklarasi damai.

    Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengatakan, Pilkades harus menjadi pesta demokrasi bagi masyarakat desa yang bermartabat, sehingga menghasilkan kepala desa sebagai pemimpin desa yang mengayomi dan mensejahterakan masyarakatnya.

    “Kami tidak ingin pesta demokrasi ini tercederai oleh kita sendiri akibat perbedaan pemahaman didalam memaknai arti sesungguhnya dari pelaksanaan Pilkades. Pilkades bukan ajang untuk saling menjatuhkan dan mengalahkan, menebar kebencian dan permusuhan apalagi melakukan cara-cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,” kata Iti dalam sambutannya pada acara deklarasi damai di Aula Multatuli Setda Lebak, Selasa (15/10/2019).

    Bupati berpesan, agar para calon Kades tampil elegan dengan visi misi yang menyentuh kehidupan masyarakat dan memanfaatkan tiga hari masa kampanye untuk menyampaikan ide, gagasan serta program-program dengan sebaik-baiknya.

    Sementara itu Kapolres Lebak, AKBP Firman Andreanto menyampaikan, dalam rangka menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibnas) selama berlangsungnya Pilkades serentak, Polres Lebak akan menggelar pengamanan Pilkades serentak dengan mengedepankan kegiatan preentif dan preventif yang didukung penegakan hukum dalam rangka mengamankan setiap tahapan Pilkades.

    “Saya tegaskan kepada seluruh personel TNI, Polri untuk tetap menjaga netralitas dengan tidak berpihak kepada calon tertentu dalam memberikan pelayanan maupun tindakan kepolisian lainnya selama berlangsungnya tahapan-tahapan Pilkades serentak di Kabupaten Lebak,” tegasnya.

    Untuk diketahui pelaksanaan Pilkades serentak di Kabupaten Lebak akan dilaksanakan pada hari selasa tanggal 22 Oktober 2019. Hari ini, dari 19 tahapan Pilkades sampai penetapan calon kepala desa telah masuk pada tahap ke 16 yaitu persiapan kampanye dan masa tenang.

    10 Desa dari 7 kecamatan yang mengikuti Pilkades serentak yaitu, Desa Rangkasbitung, Desa Situregen, Desa Sawarna, Desa Sawarna Timur, Desa Kaduhauk, Desa Wantisari, Desa Sukamarga, Desa Margaluyu, Desa Jalupang Girang, dan Desa Cidadap.(dhe)

  • Prihatin Dengan Kondisi Pasangan Lansia, Kapolsek Rangkasbitung Berikan Bantuan Sembako

    Prihatin Dengan Kondisi Pasangan Lansia, Kapolsek Rangkasbitung Berikan Bantuan Sembako

    Kapolsek Rangkasbitung Berikan Bantuan Sembako

    LEBAK,BANPOS- Merasa prihatin dengan kondisi pasangan Lanjut Usia (Lansia) Janur (72) dan Armi (70) warga Kampung Legok, Desa Pasir Kupa, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, yang tinggal digubuk reot yang nyaris ambruk, Kapolsek Rangkasbitung, AKP Ugum Taryana sambangi pasangan Lansia dengan membawa bantuan Sembako.

    “Saya mendapat informasi ada pasangan Lansia tidak mampu yang tinggal digubuk reot, dengan kondisi bertahan hidup dari belas kasihan warga setempat. Spontan saya mencari alamatnya sambil membawa Sembako,” kata Ugum kepada BANPOS usai memberikan bantuan dikediaman Janur, Selasa (15/10/2019).

    Lebih miris lagi, lanjut Ugum, selain tinggal digubuk reot kedua Lansia tersebut hanya makan satu kali dalam sehari, itupun kalau warga setempat ada yang memberinya.

    “Bisa dibayangkan dua orang tua yang tinggal dirumah yang tidak layak huni hanya makan satu kali dalam sehari, itupun kalau ada tetangga yang memberikan nasi untuk makan,” ujarnya.

    Dengan bantuan yang diberikannya, Ugum berharap dapat membantu meringankan beban hidup bagi kedua Lansia tersebut dan dapat memenuhi sehari-hari untuk beberapa hari.

    “Mudah-mudahan bantuan yang tidak seberapa yang saya berikan berupa beras, telor, mie instan, minyak, gula pasir, teh dan makanan ringan bisa mereka nikmati untuk beberapa hari ke depan,” ungkapnya.(dhe)

    Caption Foto : Kapolsek Rangkasbitung, AKP Ugum Taryana saat memberikan bantuan kepada Armi (70) dikediamannya. Selasa (15/10)