Kategori: COVID-19

  • Vaksinasi Kabupaten Serang Rendah, Agar Capai Target, 1 Juta Penduduk Harus Divaksin

    Vaksinasi Kabupaten Serang Rendah, Agar Capai Target, 1 Juta Penduduk Harus Divaksin

    SERANG, BANPOS– Cakupan vaksinasi di Kabupaten Serangmasih rendah. Dinkes Kabupaten Serang mencatat data hasil vaksinasi yang dilakukan baru mencapai 9,3 persen. Namun, belakangan muncul data dari pusat bahwa sudah mulai terpisah dari Primary Care (P-Care) Vaksinasi COVID-19 Kodim, Pemda, Polri berdasarkan KTP Kabupaten Serang.

    Hal itu terungkap dalam rapat evaluasi vaksinasi di Kabupaten Serang di Aula KH Syam’un Setda, Selasa (31/8). Hadir dalam kesempatan tersebut, Dandim 0602/Serang Kolonel Inf Soehardono, perwakilan dari Kodim 0623/Cilegon, Lanal Banten, Polres Serang, Polres Serang Kota, Polres Cilegon, Kepala Dinkes Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi dan Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik), Anas Dwi Satya Prasadya dan perwakilan dan klinik.

    Wakil Bupati Serang, Pandi Tirtayasa mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus pada target vaksinasi dengan mengintegrasikan data vaksinasi yang dilakukan TNI dan Polri. Mengingat, sampai saat ini Pemkab Serang hanya berpatokan data vaksinasi yang dilakukan Dinkes.

    “Ternyata data yang sudah divaksin warga Kabupaten Serang 21 persen, baik dilakukan Kodim, Polres atau institusi lain. Itu untuk dosis pertama, sedangkan target kita kalau hitung 70 persen dari 1,6 juta berarti target 1.250 juta,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, apabila angka 1,2 juta penduduk baru tercapai diangka 21 persen, berarti masih ada kisaran 1 juta penduduk yang harus divaksinasi tahap awal. Meski demikian, pihaknya belum membicarakan vaksinasi tahap dua.

    “Kita tahap satu saja baru 21 persen, berarti masih ada sekitar 80 persen lagi atau 1 juta penduduk,” ucapnya.

    Oleh karena itu, Pemkab Serang mendiskusikan hal tersebut bersama unsur TNI dan Polri. Menurutnya, dengan integrasi dan dilakukan vaksinasi secara bersama-sama, maka angka 1 juta penduduk yang belum mendapatkan vaksin, akan selesai dilakukan minimal 5 sampai dua bulan.

    “Sehingga kita akan tercapai suasana herd imunity. Karena katanya kalau 70 persen warga komunitas sudah divaksin itu akan terbangun herd immunity, makanya kita coba untuk mencapai apa yang harus dilakukan,” tuturnya.

    Pandji menyebut, guna mencapai target, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah pembentukan tim vaksinasi yang mengintegrasikan semua komponen. Berdasarkan SK Bupati Serang, nanti akan dibentuk tim vaksinasi dengan basis sasarannya adalah kecamatan dan desa, serta melibatkan TNI dan Polri.

    “OPD pastikan jadwalnya, karena vaksinasi bukan hanya tugas Dinkes saja, tapi OPD, Camat, dan Kades wajib giring masyarakat melaksanakan vaksinasi,” tegasnya.

    Kemudian yang kedua, Pandji meminta inventarisasi ketersediaan tenaga kesehatan (nakes). Pihaknya pun akan meminta bantuan klinik swasta, yang saat ini ada masukan 92 orang nakes vaksinator klinik swasta yang siap membantu vaksinasi di Kabupaten Serang.

    “Makanya kita minta, kalau semua andalkan nakes yang ada di Dinkes jelas kita kekurangan, disamping tenaga kesehatan di Puskesmas dia punya tugas pokok juga harus membantu vaksinasi instansi lain,” katanya.

    Ia mengaku, vaksinasi merupakan program nasional. Sehingga semua komponen dilibatkan untuk melaksanakan vaksinasi. Karena pemerintah pusat menilai, kalau hanya mengandalkan Pemda, khususnya Dinkes, target waktu maupun jumlah untuk segera divaksinasi seluruh masyarakat Indonesia akan terlambat.

    “Makanya pemerintah pusat melibatkan semua institusi termasuk TNI, Polri BIN, Parpol semua melaksanakan vaksinasi,” terangnya.

    Pandji mengatakan, untuk dosis vaksin baik Pemda, TNI, Polri dan lainnya, semua mendapatkan alokasi melalui Dinkes Provinsi. Hanya saja saat ini dilakukan penyusunan bagaimana mengintegrasikan semua kegiatan vaksinasi, sehingga bisa terlihat hasilnya.

    “Hasil kerja dari mereka (TNI, Polri, BIN, Lanal Banten) kita integrasikan berapa (warga) Kabupaten Serang yang sudah vaksin. Kita integrasi data di Kodim, Polres, TNI AU, Parpol dan semua diintegrasikan berapa yang sudah divaksin, karena kami sekarang masih berpegang data yang kami lakukan melalui dinkes,” jelasnya.

    Guna melancarkan upaya tersebut, Pandji menyebut yang harus disiapkan adalah ketersediaan vaksin. Oleh karena itu, pihaknya meminta Dinkes untuk membuat terobosan.

    “Kalau kita hanya andalkan alokasi Dinkes, kita tidak akan bisa tercapai. oleh karena itu makanya saya minta Dinkes menyiapkan ketersediaan berapa nakes, kesanggupan nakes dalam sehari, tadi sudah disampaikan kalau semua nakes dilibatkan sehari bisa memvaksin 8.300 per hari,” ungkapnya.

    Pandji menjelaskan, apabila jumlah vaksinasi 8.300 per hari, per bulan bisa Rp200 ribu. Sehingga angka sejuta bisa dikejar dalam tempo 5 bulan.

    “Itulah makanya rapat tadi mengintegrasikan progam nasional agar kita punya langkah yang sama dengan data hasil kerja yang kita integrasikan jadi data yang bisa dipertanggungjawabkan,” tandasnya.

    Senada disampaikan Kepala Dinkes Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi. Guna mencapai target tersebut, pihaknya akan berkolaborasi dengan TNI dan Polri.

    “Sedangkan untuk dosis yang tersedia untuk Kabupaten Serang saat ini sebanyak 120 ribu sasaran,” ucapnya. (MUF/AZM)

  • Angka Kematian 2,03 Persen, Vaksinasi Tahap 2 Capai 15,29 Persen

    Angka Kematian 2,03 Persen, Vaksinasi Tahap 2 Capai 15,29 Persen

    SERANG, BANPOS – Jumlah kasus terkonfirmasi Covid 19 di Provinsi Banten turun signifikan. Sampai dengan 31 Agustus 2021 mencapai 128.676 kasus dengan angka kasus aktif atau masih dirawat sebanyak 3.452 kasus atau 2,68 persen, angka kesembuhan sebanyak 122.612 atau 95,29 persen dan angka kematian 2.612 orang 2,03 persen.

    Demikian terungkap dalam rapat koordinasi pimpinan daerah Pemprov Banten tentang penanganan Covid 19 yang dipimpin Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy di pendopo Gubernur Banten KP3B, Kota Serang, Selasa (31/8).

    Hadir pada rapat tersebut Ketua DPRD Banten Andra Soni dan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Ricardo Sitinjak. Tampak hadir juga perwakilan dari Korem.064/Maulana Yusuf, Polda Banten dan Polda Metro Jaya, Asda I Banten Septo Kalnadi, Kepala Kesbangpol Ade Ariyanto, Kepala Biro Pemerintahan Gunawan Rusminto, Kepala Dinas Sosial Nurhana, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Babar Suharso, Kepala BNPB Nana Suryana dan Kepala Satpol PP Agus Supriyadi.

    “Alhamdulillah dan tentu saja berkat sinergi semua pihak dan kesadaran masyarakat, sekarang Provinsi Banten sudah keluar dari zona merah,” kata Andika saat membuka rapat.

    Andika menyatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Banten, per 30 Agustus 2021 menunjukan bahwa 5 wilayah kabupaten/kota yaitu Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak masuk zona kuning.

    Sedangkan 3 wilayah kota yaitu Kota Serang, Kota Cilegon dan Kota Tangerang Selatan masuk zona oranye resiko penyebaran Covid-19.

    Terkait penurunan kasusnya sendiri, terungkap dalam rapat, data Dinas Kesehatan Banten per 1 Agustus 2021 angka kasus aktif atau masih dirawat mencapai sebanyak 22.689 kasus 20,93 persen. Sedangkan pada 31 Agustus 2021 kasus aktif turun mencapai 3.452 atau sebesar 2,68 persen.

    Terkait pelaksanaan vaksinasi sendiri, terungkap dalam rapat tersebut, sampai dengan 31 Agustus 2021 sebanyak 2.576.327 sasaran atau sebesar 27,95 persen dari total sasaran yang telah mendapat dosis pertama. Berikutnya, 1.411.957 sasaran yang telah mendapat vaksin dosis kedua atau sebesar 15,29 persen dari total sasaran sebanyak 9.229.383 sasaran.

    Angka tersebut adalah vaksinasi terhadap sasaran yang terdiri dari SDM Kesehatan, Petugas Publik, Lansia dan masyarakat umum. Sedangkan untuk dosis ketiga telah diberikan kepada 22.618 tenaga kesehatan.

    Sementara itu Ketua DPRD Banten Andra Soni mengapresiasi sinergi semua pihak dalam semua upaya memutus mata rantai penyebaran Covid -19 di Provinsi Banten. “Sinergi Pemda, TNI dan Polri dalam melaksanakan setiap kebijakan pemerintah terkait penanganan Covid, kami sangat mengapresiasi,” katanya.

    Andra juga mengaku berterima kasih kepada semua kalangan masyarakat dan juga alim ulama yang telah membantu pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid 19. “Kita lihat sekarang masyarakat semakin tertib dalam menerapkan protokol kesehatan dan juga antusiasme untuk vaksinasi sangat tinggi,” katanya.(RUS/PBN)

  • Bagikan Sembako, Alumni Akpol 93 Sasar Pondok Pesantren

    Bagikan Sembako, Alumni Akpol 93 Sasar Pondok Pesantren

    SERANG,BANPOS – Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) Angkatan 1993 Pesat Gatra melakukan bhakti sosial (baksos) membagikan sembako di Pondok Pesantren Salafi Al-Kaffi, Kampung Dahu Timur, Desa Parigi, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Senin (31/8/2021).

    Di tempat yang sama, rombongan Alumni Akpol 1993 yang dipimpin Kombes Pol Andry SY juga melakukan dialog interaktif bersama Kapolri melalui aplikasi zoom meeting.

    Turut hadir dalam acara baksos, Kapolres Serang AKBP Yudha Satria, Kabag Binkar Biro SDM Polda Banten AKBP Atot Irawan, Wakapolres Kompol Feby Harianto, Kapolsek Cikande Kompol Salahuddin, Kasat Intelkam AKP Tatang, Kasat Binmas AKP Bhakti Yasa Saputra serta Pimpinan Ponpes Salafi Al-Kaffi Ustad Fitriana serta masyarakat penerima bansos.

    Kombes Pol Andry mengatakan bantuan sembako ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat. Dalam situasi Pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan sosial maka dari itu kami berbagai untuk meringankan beban masyarakat.

    “Alhamdulillah sampai dengan hari ini Alumni Akpol 1993 Pesat Gatra masih melaksanakan bakti sosial dengan tema berbagi bersama pesat gatra,” kata Andry.

    Menurut Andry, Alumni Akpol 1993 sudah tersebar di seluruh Indonesia yang sampai dengan saat ini masih sangat kompak untuk berbagi sembako sebanyak 15.000 paket.

    Belasan ribu paket sembako itu, diperuntukan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19, diantaranya pengemis, masyarakat pesisir, disabilitas, nelayan, tenaga kesehatan, komunitas ojol.

    “Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat dan dapat dipergunakan semaksimal mungkin untuk keperluan keluarga,” tandasnya.

    Sementara Kapolri dalam dialog menyampaikan apresiasi kepada alumni Akpol 1993 Pesat Gatra yang sudah membantu masyarakat dengan membagikan paket sembako sebanyak 15.000 paket kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

    “Selama 1,5 Tahun Pemerintah Indonesia sudah bekerja keras untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 dengan berbagai macam tindakan. Alhamdulillah berkat kerjasama kita semua penyebaran Covid-19 mengalami penurunan yang cukup signifikan,” kata Kapolri.

    Meski demikian, Kapolri mengingatkan masyarakat tetap patuh menjalankan protokol kesehatan. Kapolri juga mengingatkan tentang pentingnya melaksanakan vaksinasi masal sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan masyarakat sehat.

    “Semoga yang hadir pada kegiatan hari ini diberikan kesehatan jasmani dan rohani untuk terus menjalankan tugas dengan baik,” tandas mantan Kapolda Banten ini.

    Adapun paket sembako yang didistribusikan berisi, beras 5 kg, gula 2 kg, susu kental, minyak goreng 2 liter, mie instan, tepung, sarden, margarin, kopi bubuk, teh celup serta kecap. (MUF/AZM)

  • Alumni Akpol 93 dan Kapolres Serang Bagi Paket Sembako di Pondok Pesantren

    Alumni Akpol 93 dan Kapolres Serang Bagi Paket Sembako di Pondok Pesantren

    SERANG,BANPOS – Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) Angkatan 1993 Pesat Gatra melakukan bhakti sosial (baksos) membagikan sembako di Pondok Pesantren Salafi Al-Kaffi, Kampung Dahu Timur, Desa Parigi, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Senin (31/8/2021).

    Di tempat yang sama, rombongan Alumni Akpol 1993 yang dipimpin Kombes Pol Andry SY juga melakukan dialog interaktif bersama Kapolri melalui aplikasi zoom meeting.

    Turut hadir dalam acara baksos, Kapolres Serang AKBP Yudha Satria, Kabag Binkar Biro SDM Polda Banten AKBP Atot Irawan, Wakapolres Kompol Feby Harianto, Kapolsek Cikande Kompol Salahuddin, Kasat Intelkam AKP Tatang, Kasat Binmas AKP Bhakti Yasa Saputra serta Pimpinan Ponpes Salafi Al-Kaffi Ustad Fitriana serta masyarakat penerima bansos.

    Kombes Pol Andry mengatakan bantuan sembako ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat. Dalam situasi Pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan sosial maka dari itu kami berbagai untuk meringankan beban masyarakat.

    “Alhamdulillah sampai dengan hari ini Alumni Akpol 1993 Pesat Gatra masih melaksanakan bakti sosial dengan tema berbagi bersama pesat gatra,” kata Andry.

    Menurut Andry, Alumni Akpol 1993 sudah tersebar di seluruh Indonesia yang sampai dengan saat ini masih sangat kompak untuk berbagi sembako sebanyak 15.000 paket.

    Belasan ribu paket sembako itu, diperuntukan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19, diantaranya pengemis, masyarakat pesisir, disabilitas, nelayan, tenaga kesehatan, komunitas ojol.

    “Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat dan dapat dipergunakan semaksimal mungkin untuk keperluan keluarga,” tandasnya.

    Sementara Kapolri dalam dialog menyampaikan apresiasi kepada alumni Akpol 1993 Pesat Gatra yang sudah membantu masyarakat dengan membagikan paket sembako sebanyak 15.000 paket kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

    “Selama 1,5 Tahun Pemerintah Indonesia sudah bekerja keras untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 dengan berbagai macam tindakan. Alhamdulillah berkat kerjasama kita semua penyebaran Covid-19 mengalami penurunan yang cukup signifikan,” kata Kapolri.

    Meski demikian, Kapolri mengingatkan masyarakat tetap patuh menjalankan protokol kesehatan. Kapolri juga mengingatkan tentang pentingnya melaksanakan vaksinasi masal sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan masyarakat sehat.

    “Semoga yang hadir pada kegiatan hari ini diberikan kesehatan jasmani dan rohani untuk terus menjalankan tugas dengan baik,” tandas mantan Kapolda Banten ini.

    Adapun paket sembako yang didistribusikan berisi, beras 5 kg, gula 2 kg, susu kental, minyak goreng 2 liter, mie instan, tepung, sarden, margarin, kopi bubuk, teh celup serta kecap. (MUF)

  • Ditinjau Kapolresta Tangerang, Pelaksanaan Vaksinasi di Ponpes Al-Ma’mur Diapresiasi

    Ditinjau Kapolresta Tangerang, Pelaksanaan Vaksinasi di Ponpes Al-Ma’mur Diapresiasi

    TANGERANG, BANPOS – Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro meninjau kegiatan pelaksanaan vaksinasi massal yang dilaksanakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Al-Ma’mur di Kampung Leungsir, Desa Munjul, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Senin (30/8).

    Kegiatan vaksinasi massal tersebut diinisiasi oleh kalangan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Tangerang Raya (Permatara) dan sebgai Koordinator Lapangan (Korlap) Permatara, Yanuar Gilang dan Pengurus Ponpes Al-Ma’mur, Ustadz Athoullah.

    “Alhamdulillah siang ini saya berada di Ponpes Al-Ma’mur bersama rekan-rekan mahasiswa dari Permatara menggelar kegiatan vaksinasi massal,” kata Wahyu.

    Dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut, lanjut Wahyu, peserta yang ditargetkan adalah sekitar 500 orang. Dengan adanya kegitan vaksinasi yang terselenggara atas Kerjasama anatara mahasiswa, Ponpes, pemerintah daerah dan aparata TNI, Polri, Wahyu memberikan apresiasi.

    “Tujuan kegiatan ini tentu semangat untuk bersama-sama mewujudkan herd immunity atau kekebalan komunitas dan diharapkan masyarakat kebal terhadap pandemi Covid-19, sehingga dapat terjadi penurunan angka positif Covid-19 di Kabupaten Tangerang,” ujarnya.

    Oleh karena itu, kata Wahyu, pihaknya mengajak kepada kalangan mahasiswa, pondok pesantren, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan elemen Potensi Masyarakat (Potmas) lainnya untuk terus bersama mendisiplinkan masyarakat tertib protokol Kesehatan (Prokes).

    Wahyu menambahkan, kunci utama penurunan angka positif Covid-19 adalah dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan 5M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas atau mengurangi aktivitas di luar rumah apabila tidak ada kepentingan mendesak. “Karena kunci penurunan Covid-19 adalah disiplin Prokes 5M,” tambahnya.

    Wahyu juga menyebutkan, pihaknya akan terus menggelorakan upaya testing, tracing, dan treatment (3T). Sekaligus terus mengampanyekan dan memasifkan kegiatan vaksinasi. “Kami juga terus gelorakan 3T sekaligus vaksinasi di Kabupaten Tangerang. Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir,” ungkapnya.

    Hal senada disampaikan Pengurus Ponpes Al-Ma’mur, Ustadz Athoullah bahwa pihaknya juga mengapresiasi pelaksanaan kegiatan vaksinasi massal tersebut. Kata dia, pelaksanaan vaksinasi massal diharapkan membuat masyarakat memiliki kekebalan tubuh sehingga dapat membentuk herd immunity atau kekebalan bersama. “Mudah-mudahan dengan vaksinasi, kita semua mendapat herd immunity untuk mewujudkan masyarakat sehat, Indonesia Tangguh Indonesia sembuh,” ungkapnya. (DHE/RUL)

  • Sekolah Dibuka, Pemkot Bingung

    Sekolah Dibuka, Pemkot Bingung

    SERANG, BANPOS – Pembelajaran Tatap MUka (PTM) Bakal resmi diijinkan mulai 1 September 2021, besok. Sejumlah sekolah di beberapa wilayah di Banten sudah memulainya lebih dulu. Tapi, Pemerintah Kota Serang justru galau karena perbedaan pandangan dari dua kepala daerahnya.

    Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengungkapkan pendidikan tatap muka akan dibuka pada awal September 2021. Namun demikian ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk rasa aman para siswa dan tenaga kependidikan.

    “1 September (Besok, Rabu) sekolah akan dibuka. Para guru sudah divaksinasi semua,” ungkap WH saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Massal Covid-19 Bagi 1000 Pelajar SMA dan SMK di BCS Logistics Center Jl. Raya Merak KM. 115, Rawa Arum, Kecamatan Gerogol, Cilegon (30/8).

    Dikatakan, untuk pendidikan tatap muka salah satu persyaratannya sudah divaksinasi. Saat ini cakupan vaksinasi untuk para pelajar sudah lebih dari 50 persen. Persyaratan lainnya kapasitas maksimal 50 persen serta melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat.

    “Bulan September kita harapkan para siswa sudah divaksinasi Covid-19 semua,” ungkapnya.

    “Vaksinasi mengurangi gejala dan risiko kematian akibat Covid-19. Berkat kesadaran kita terhadap protokol kesehatan, vaksinasi, dan pola hidup sehat, rumah sakit kita sekarang sudah normal,” sambungnya.

    Sementara, meskipun masuk ke dalam daftar wilayah yang boleh menggelar PTM pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri, tidak serta merta membuat sekolah-sekolah yang ada di Kota Serang langsung menggelar PTM. Apalagi terdapat perbedaan pandangan antara Walikota dan Wakil Walikota Serang perihal PTM.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengaku telah memberikan anjuran dan arahan kepada para kepala sekolah, untuk bisa menggelar PTM. Namun PTM yang akan dilakukan, harus tetap menerapkan protokol kesehatan.

    “Mulai hari ini (kemarin) juga sudah boleh PTM, kan suratnya sudah ditandatangani. Yang penting kalau saya sudah menganjurkan dan memerintahkan sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan, 50 persen (jumlah siswa),” ujarnya di Puspemkot Serang, Senin (30/8).

    Terkait dengan target vaksinasi Covid-19 untuk pelajar, Syafrudin menuturkan bahwa hingga saat ini sudah mencapai 8.000 pelajar atau sekitar 30 persen lebih dari 26.000 pelajar yang ada di Kota Serang telah divaksin.

    “Untuk yang pelajar itu kan totalnya ada 26.000 siswa, dan yang sudah divaksin itu sekitar 8.000 siswa atau pelajar,” ucapnya.

    Syafrudin mengatakan, sebenarnya sejak minggu lalu pun PTM di Kota Serang sudah dibolehkan, tanpa perlu menunggu vaksinasi Covid-19 pelajar selesai. Kendati demikian, Pemkot Serang tetap menggencarkan vaksinasi untuk pelajar sebagai antisipasi adanya penularan kasus Covid-19.

    “Sebetulnya bukan tidak bisa sekolah tatap muka, karena sudah dianjurkan oleh SKB tiga menteri. Bahkan dari minggu kemarin itu sudah bisa sekolah tatap muka. Tapi saya sudah menganjurkan tidak harus menunggu vaksinasi selesai. Sekolah tatap muka harus dibuka, dan berjalan,” katanya.

    Sementara Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mengatakan bahwa Pemkot Serang hingga saat ini belum mau melaksanakan PTM lantaran pihaknya tidak ingin mengambil risiko adanya klaster pelajar.

    “Kami, Pemkot Serang sedang mengkaji agar keputusan (PTM) benar-benar matang, dan tidak menimbulkan klaster baru,” ujarnya.

    Subadri membenarkan bahwa pusat melalui SKB Tiga Menteri telah memberikan restu bagi Pemkot Serang untuk menggelar PTM. Namun, Pemkot Serang tidak ingin sembarangan dalam mengambil keputusan.

    “Kami lagi benar-benar mempersiapkan dan mengkaji terkait sekolah tatap muka, baru nanti kami putuskan,” ucapnya.

    Menurut Subadri, pihak sekolah sudah menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan PTM. Kesiapan tersebut pun tentunya dibuktikan dengan kesiapan dalam menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat.

    “Hasil obrolan saya dengan kepala sekolah, semuanya sudah siap. Bahkan para wali murid juga sudah siap, tinggal menunggu saja,” tandasnya.

    Sementara, di Kota Cilegon uji coba PTM sudah digelar sejak Senin (30/8) kemarin. Sebanyak 43 SMP dan 180 SD negeri maupun swasta di wilayah ini ikut menggelar simulasi yang rencananya bakal digelar selama satu pekan.
    Walikota Cilegon, Helldy Agustian, mengatakan pelaksanaan sekolah tatap muka di Kota Cilegon menggunakan sistem ganjil-genap.

    “Jadi jika tanggal ganjil yang masuk kelas ganjil sementara jika tanggal genap yang masuk kelas genap ini berlaku untuk SD dan SMP,” kata Helldy kepada awak media saat ditemui di SMP Negeri 7 Cilegon, Senin (30/8).

    Dikatakan Helldy, selama uji coba sekolah tatap muka, para siswa berada di sekolah selama satu sampai dua jam untuk setiap kelas. Selain itu, kegiatan tatap muka dibatasi sebanyak 50 persen dari kuota maksimal kelas.

    “Satu Minggu ini merupakan uji coba nanti pada Jumat akan kita lakukan evaluasi akan dilanjut atau tidak,” ujarnya.

    Lebih lanjut Politisi Partai Beringin Karya ini mengatakan sudah memiliki skenario terburuk jika dalam pelaksanaan ini didapati siswa positif Covid-19.

    “Kami akan hentikan di sekolah tersebut saja tidak di seluruhnya yang ada di Cilegon kalau begitu. Semoga saja tidak ada (Covid-19-red) biar anak-anak bisa sekolah tatap muka lagi,” tuturnya.

    Selain itu, untuk pemberian vaksinasi Covid-19 bagi para guru, pihak pemerintah sudah memberikan vaksinasi pelajar sejak Juli lalu. Sementara itu, pemberian vaksinasi untuk para pelajar berusia 12-17 tahun, baru dimulai pada Sabtu (28/8) kemarin.

    “Saya sudah mengintruksikan Kepala Dinas Kesehatan untuk mempercepat vaksinasi guru di lokasi masing-masing,” pungkasnya.

    Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon, Ismatullah mengatakan saat ini sudah ada 6.000 guru yang divaksinasi.

    “Untuk guru yang belum divaksin itu ada penyakit bawaan yang tidak memungkinkan untuk paksa divaksin, jumlahnya di bawah 1.000 guru,” tuturnya.

    Sementara vaksinasi pelajar sudah mencapai 20 persen dari seluruh pelajar di Kota Cilegon. Lebih lanjut, Ismatullah mengungkapkan sudah ada 85 siswa SMP yang sudah divaksin dari sekitar total 15 ribu siswa.

    Pantauan di SMP Negeri 7 Kota Cilegon yang mulai menggelar metode PTM, para siswa ditemani orang tua wali murid mendatangi sekolah. Terlihat para siswa yang datang masih memakai baju bebas.

    Salah satu orang tua siswi kelas IX SMPN 7 Kota Cilegon, Ulfa Nurdiah Uyun mengaku senang anaknya dapat kembali belajar di sekolah.

    “Senang lah saya jika dimulai sekolah offline lagi soalnya jika sudah kelas IX itu butuh motivasi dan materi yang terbimbing dari para gurunya,” kata dia, kepada saat ditemui di SMPN 7 Cilegon, Senin (30/8).

    Melalui metode PTM, dia meminta, para guru agar fokus mendidik para siswa yang sudah lebih dari satu tahun vakum dari tatap muka. Selama ini, kata dia, anaknya menjalani sekolah daring dengan cara mencari sendiri setiap materi yang diberikan guru agar bisa memahami pelajaran.

    “Saya menyambut baik PTM, tadi saya sudah membuat surat pernyataan untuk sekolah tatap muka semoga bisa berjalan lancar lah PTM-nya,” tuturnya.

    Sampai saat ini, anaknya belum menerima vaksinasi Covid-19. Namun, dia tidak
    mengkhawatirkan hal itu serta tetap mendukung PTM. “Ya nanti itu menyusul saja yang penting kan tetap protokol kesehatan ketat saat di sekolah,” katanya.

    Sementara itu, siswa kelas VIII SMPN 7 Kota Cilegon, Bayu Aditya sangat antusias belajar tatap muka di sekolah. “Dari kelas VII sudah daring sekolahnya. Jadi ngga sabar pengen sekolah offline ketemu teman-teman,” katanya.

    Dia lebih memilih untuk sekolah tatap muka karena lebih dapat memahami materi yang diberikan oleh gurunya. Namun, dia harus beradaptasi menjalani sekolah tatap muka. Salah satunya, dia harus bangun lebih pagi.

    “Iya nanti paling masang alarm biar bisa bangun 05.30 WIB. Soalnya selama daring bangunnya jam 10.00 terus,” tuturnya.

    Sementara di tempat berbeda di SD Ciwaduk tepatnya di Jalan Kedung Kemiri, Kavling Blok F, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, terdapat siswa kelas III bernama Firga lupa dengan teman sekelasnya bahkan dirinya juga lupa cara berhitung pengurangan.

    “Lupa namanya siapa. Soalnya udah lama enggak sekolah tatap muka. Kan sekolahnya pake zoom. Enggak tau gimana (soal matematika) ngerjainya. Lupa. Soalnya belajarnya daring,” kata Firga saat ditemui di lokasi, Senin (30/8).

    Senada dengan Firga, siswa lainnya, Nisa Kelas V, mengaku senang dan gembira dengan sekolah tatap muka pertama ini.

    “Senang aja pertama sekolah. Apalagi ketemu dengan teman-teman yang udah lama enggak ketemu. Orang tua saya pun senang sekolah ini,” ujarnya.

    “Alhamdullilah hari ini saya bisa bertemu teman-teman. Tapi wajahnya udah banyak yang beda yah,” tutupnya.

    Seperti di Cilegon, sejumlah sekolah di Kabupaten Lebak juga sudah menggelar PTM lebih dulu dari instruksi yang disebutkan Gubernur Banten. Beberapa sekolah tingkat menengah di Kecamatan Malingping sudah ada yang sudah menjalankan ada pula yang tengah simulasi persiapan.

    Sebagaimana di SMKN 2 Rangkasbitung Kecamatan Rangkasbitung, dalam seminggu ini kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan PTM terbatas sudah berjalan lancar.
    Seperti dikatakan Humas SMKN 2 Rangkasbitung, Rohmat Mulyana, bahwa saat ini sekolahnya melaksanakan KBM dengan pola PTM terbatas dan tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan (Prokes).

    “Sekarang kita melakukan pembelajaran tatap muka terbatas,jadi di atur dari setengah jumlah siswa perkelasnya dengan tetap memperhatikan prokes dan rutin mengukur suhu tubuh siswa dengan menggunakan termogun, dan bagi siswa yang tidak mengikuti PTM tetap di berikan materi melalui Daring atau dalam jaringan secara bergantian,” ujar Rohmat.

    Ditambahkan, pihaknya juga akan selalu berupaya memberikan pembelajaran yang baik bagi para siswa-siswinya sehingga hak-hak mereka memiliki pendidikan yang layak bisa terpenuhi. “Insha Allah dengan keterampilan dan semangat rekan-rekan guru SMKN 2 Rangkasbitung ,semua itu akan tercapai. Karena kami juga sudah rindu memberi pengajaran secara tatap muka, sudah lebih sepekan ini kita laksanakan,”katannya.

    Di Baksel, Plt Kepala SMAN 01 Malingping, Jaka, menutur kesiapan sekolahnya untuk segera melaksanakan PTM agar suasana KBM efektif.

    “Kita sudah siap, salah satunya dengan meratakan dulu program vaksin. Walaupun vaksin bukan indikator utama, sekarang pun sedang ada vaksinasi pada siswa-siswi kami,” kata Jaka, Senin (30/08).

    Namun Jaka pun menjelaskan, kendati sudah persiapab, pihaknya belum menerima surat edaran resmi dari dinas terkait, perihal dilaksanakannya PTM tersebut.

    “Edaran resmi dari Dinas belum, kalau instruksi gubernur kan hanya kepada pemerintah daerah, yang belum itu instruksi teknis dari dinas ke kami. Kalau tahap simulasi itu sudah kita lakukan,” terangnya.

    Adapun terkait fasilitas sarana dan prasarana penunjang kelancaran KBM, Jaka mengaku sudah mempersiapkannya. “Karena di sini sekitar 900 lebih siswa, kalau 50 persen kan hampir 500 siswa, adapun fasilitas untuk Prokes sudah disiapkan, kelas pun sudah kita persiapkan dari sebelumnya,” ungkapnya.

    Sementara itu, di SMKN 01 Malingping nampak terlihat sibuk sedang mempersiapkan kelas untuk melaksanakan PTM.

    “Kita baru siapkan dan merapikan kelas, karena ruangan kelas sudah sangat lama tidak digunakan, hingga banyak meja yang lapuk, dan kotor berdebu,” tutur salah satu guru.

    Diketahui, sisi lain dari akan dimulainya PTM ini akan segera menjawab harapan anak didik yang sudah rindu untuk segera bisa belajar bersama, rindu teman-temannya di sekolah dan rundu kegiatan sekolah. Tampak di beberapa siswa yang terlihat, terpancar jelas antusias belajar penuh keceria.(WDO/DZH/RUS/ENK)
    Caption : Tampak situasi KBM PTM Terbatas di SMAN 01 Malingping terlihat berjalan tertib penuh semangat dari para siswa-siswi. Senin (30/08).
    (WDO/DZH)

  • PPKM Berhasil dan Dilanjutkan

    PPKM Berhasil dan Dilanjutkan

    JAKARTA, BANPOS – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali 31 Agustus hingga 6 September. Kendati demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur ada penurunan angka penularan Covid-19 setelah pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali.

    “Alhamdullilah atas kerja keras seluruh pihak dan ridho Allah SWT dalam satu minggu terakhir ini sudah terjadi tren perbaikan situasi Covid-19,” ujar Jokowi dalam jumpa pers di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/8).

    Jokowi menuturkan, tingkat positivity rate juga sudah mengalami penurunan. Kemudian tingkat keterisian tempat tidur di Rumah Sakit (RS) atau bed occupantion rate (BOR) secara nasional juga terus menurun.

    “Tingkat positivity rate terus menurun dalam 7 hari terakhir. Tingkat keterisian RS untuk kasus Covid-19 sembakin baik, rata-rata BOR nasional sudah berada di sekitar 27 persen,” katanya.

    Jokowi menuturkan atas penerapan PPKM di Pulau Jawa-Bali sudah semakin membaik. Kata dia, level 4 dari 51 kab/kota menjadi 25 kab/kota. Kemudian Level 3 dari 67 kab/kota menjadi 76 kab/kota. Selanjutnya Level 2 dari 10 kab/kota menjadi 27 kab/kota.

    Kemudian untuk wilayah di luar Jawa-Bali juga terjadi perbaikan level 4 dari 7 provinsi menjadi 4 provinsi. Level 4 dari 104 kab/kota menjadi 85 kab/kota.

    “Lalu level 3 dari 234 kab/kota menjadi 232 kab/kota, level 2 dari 48 kab/kota menjadi 68 kab/kota, kemudian level 1 dari tidak ada kab/kota menjadi 1 kab/kota,” ungkapnya.

    Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, hasil evaluasi juga menunjukkan penerapan protokol kesehatan di beberapa sektor sudah menunjukkan hal cukup baik. “Untuk pemerintah akan melakukan penyesuaian yang akan dijelaskan lebih rinci oleh menko dan menteri-menteri terkait nanti,” tuturnya.

    Soal perpanjangan PPKM, Jokowi mengatakan Solo Raya dan Malang Raya kini menerapkan PPKM level 3. Selain itu untuk wilayah aglomerasi yang menerapkan PPKM level 3 adalah Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya.

    Jokowi menuturkan untuk Semarang Raya juga sudah berhasil turun dalam penerapan PPKM menjadi level 2. Sehingga secara keseluruhan di Jawa dan Bali ada perkembangan yang cukup baik.

    Sementara, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, penanganan Pandemi Covid-19 dalam masa PPKM Jawa-Bali ini sejak 23 Agustus hingga 30 Agustus 2021 menunjukkan perbaikan dan capaian yang sangat baik. Hal ini dapat terlihat dari tren kasus konfirmasi secara Nasional yang turun hingga 90,4 persen.

    “Dan secara spesifik di Jawa-Bali turun hingga 94 persen dari titik puncaknya pada 15 Juli lalu,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (30/8).

    Luhut memaparkan, jumlah kota/kabupaten yang masuk menjadi level 2 meningkat dari 10 menjadi 27, level 3 dari 67 menjadi 76, dan level 4 turun dari 51 menjadi 25 . Selain itu, untuk wilayah Jawa-Bali terdapat penambahan wilayah Aglomerasi yang masuk ke dalam Level 3 yakni Malang Raya dan Solo Raya.

    “Sehingga dalam penerapan PPKM Jawa Bali wilayah yang masuk ke dalam Level 3 pada penerapan minggu ini adalah Aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya, Malang Raya, dan Solo Raya, sementara Semarang Raya turun dari level 3 ke level 2,” tuturnya.

    Luhut melanjutkan, terdapat dua wilayah aglomerasi yang saat ini masih pada level 4, yakni Yogjakarta dan Bali. Untuk DIY, saya kira akan masuk ke level 3 dalam 1 minggu kedepan. Sementara itu, meskipun masih di level 4, Bali terus menunjukkan tren perbaikan dari waktu ke waktu, dan diperkirakan dapat turun ke level 3 pada beberapa waktu kedepan.

    “Khusus untuk wilayah Bali, dalam arahan Presiden beliau meminta secara khusus untuk segera dilakukan pengecekan dan intervensi di lapangan. Untuk itu, kami akan kembali turun ke lapangan untuk kembali melihat kendala yang dihadapi supaya tren perbaikannya dapat dipercepat,” ungkapnya.

    Seiring dengan turunnya kasus dan banyaknya kabupaten kota yang turun level, Luhut menambahkan, pemerintah melihat pemulihan ekonomi berjalan cepat. Pemulihan yang cepat tercermin dari Survei Mandiri Institute yang menunjukkan peningkatan indeks belanja dan kunjungan ke tempat belanja di Jawa Bali.

    “Selain itu, pemulihan juga terlihat dari mobilitas masyarakat untuk retail and recreation yang meningkat pesat,” pungkasnya.(ENK/JPG)

  • 500 Warga Kecamatan Grogol Divaksin

    500 Warga Kecamatan Grogol Divaksin

    Gandeng Dinas Kesehatan Kota Cilegon, PT Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) dan PT MC PET Film Indonesia melakukan vaksinasi kepada warga di Kecamatan Grogol.

    Vaksin yang dilaksanakan perusahaan pada Minggu (29/8) itu, diikuti sebanyak 500 orang warga dari empat Kelurahan di Kecamatan Grogol.

    Public Relation PT MCCI, M Reza Maulana mengatakan, vaksinasi yang dilaksanakan Mitsubishi Chemical Group bersama Dinkes Cilegon diperuntukan bagi 500 warga dari empat Kelurahan di Kecamatan Grogol.

    Vaksinasi itu merupakan salah satu program tanggungjawab sosial MC Grup dalam mendukung program pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19. “Vaksin ini khusus bagi masyarakat, tidak ada karyawan, karena karyawan sudah kita vaksin, semua,” kata Reza pada acara pelaksanaan vaksinasi di Halaman Kantor Kecamatan Grogol.

    Selain vaksin, ia menyebut, MC Grup juga memberikan bantuan berupa 26.000 buah handscoon, 25.000 buah masker medis, 15.000 tablet multivitamin, 1.100 buah hazmat, 900 buah masker N95, 510 buah faceshiled, 500 buah apron medis, 50 gown, 24 liter handsanitizer, 10 unit oxymeter, 5 unit tabung Oksigen kepada Satgas Covid-19 Cilegon.

    “Untuk bantuan itu diserahkan oleh perwakilan MC Group Tommy Rachmatullah kepada Walikota Cilegon. Kita juga berikan bantuan beras untuk masyarakat, semoga bisa membantu pada masa PPKM seperti sekarang,” jelasnya.

    Ia berharap, dengan partisipasi industri dalam program vaksinasi tersebut, target pemerintah meningkatkan herd immunity masyarakat dapat tercapai. (CR-01/RUL)

  • Koramil Serang Gelar Serbuan Vaksinasi di Mall Serang

    Koramil Serang Gelar Serbuan Vaksinasi di Mall Serang

    SERANG,BANPOS- Komando Rayon Militer (Koramil) 0602-01/Kota Serang kembali menggelar serbuan vaksinasi bekerjasama dengan Dinkes Kota Serang, Muspika Kec.Serang dan Mal Serang (Ramayana).

    Vaksinasi dilaksanakan di Mal Serang (Ramayana) dengan sasaran para karyawan dan masyarakat umum yang ada di sekitar Mal Serang

    Danramil 0602-01/Kota Serang Kapten Inf Jakson Beay mengatakan serbuan vaksinasi kali ini dilakukan di pusat perbelanjaan, agar para karyawan bisa di vaksinasi.

    “Serbuan vaksinasi ini akan terus di gelar agar memutus mata rantai penyebaran covid-19 dapat terlaksana, selain itu juga untuk membantu pemerintah, mempercepat tercapainya target,” jelasnya, Sabtu (28/8/2021).

    Selain itu, kata Danramil vaksinasi ini adalah tahap 1 dan 2 dengan jenis sinovac. Untuk petugas vaksinator berjumlah 23 orang dari Dinkes Kota Serang, adapun mekanisme pelaksanaan vaksin di awali dengan pendaftaran, Screening, penyuntikan dan Observasi.

    “Target kita 600 orang, jumlah yang terdaftar 326 orang, jumlah yang tunda 13 orang (1 orang Lansia, 8 orang Umum, 4 orang Pra Lansia), jumlah vacc dosis 1 285 orang (279 orang Umum, 1 orang Lansia, 2 orang Pra Lansia, 3 orang remaja), untuk umlah vacc dosis 2 28 orang ( 26 orang umum & 2 orang Pra Lansia),” jelasnya.

    Masih kata Danramil, kegiatan ini berjalan dengan tertib dan aman serta mematuhi protokol kesehatan, dan juga selalu menghimbau agar tetap mematuhi 5 M. (RED)

  • 141 Warga Binaan Rutan Serang Divaksin

    141 Warga Binaan Rutan Serang Divaksin

    SERANG, BANPOS- Sebanyak 141 Warga binaan pemasyarakatan Rumah Tahanan (Rutan) Klas II B Serang di Kota Serang, menjalani vaksinasi Covid-19 dosis kedua pada Kamis (26/8).

    Saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada warga binaan, Kepala Rumah Tahanan Klas II B Serang Aliandra mengatakan, bahwa pelayanan vaksinasi bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) diselenggarakan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Serang dan Puskesmas Singandaru.

    “Sebanyak 141 orang WBP yang hari ini vaksinasi. Sementara yang 200 orang WBP belum di vaksin karena tahanan baru dan KTP-nya tidak sesuai. Maka dari itu kita akan berkoordinasi dengan Dinkes Kota Serang untuk dilakukan vaksinasi gelombang kedua,” kata Aliandra.

    Dia berpesan kepada warga binaan Rutan Klas II B Serang agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari di rumah tahanan.

    ” Kita pasti dapat melalui pandemi ini asal kita disiplin terhadap protokol kesehatan,” katanya.

    Menurut data Dinas Kesehatan Banten pada 22 Agustus 2021, sasaran vaksinasi Covid-19 di Provinsi Banten sebanyak 9.229.383 orang.

    Vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah dilakukan pada 2.416.414 orang atau 26,18 persen dari sasaran dan vaksinasi dosis kedua sudah dilakukan pada 1.246.616 orang atau 13,51 persen dari sasaran. (RUS/AZM)