Kategori: COVID-19

  • Pilkades Serentak Ditunda, Parade Nusantara: Celah Untuk Mobilisasi Vaksinasi

    Pilkades Serentak Ditunda, Parade Nusantara: Celah Untuk Mobilisasi Vaksinasi

    SERANG,BANPOS- Dampak dari pandemi Covid-19 yang belum mereda, pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di sejumlah wilayah Banten terpaksa diundur hingga bulan Oktober 2021.

    Ketua Parade Nusantara Banten Uhadi mengatakan, kebijakan penundaan Pilkades yang mundur dua bulan, jalan keluar terbaik yang diputuskan pemerintah guna mengantisipasi lonjakan kasus terpapar Covid-19.

    Mengingat kondisi saat ini, penularan kasus di Provinsi Banten terjadi fluktuatif dan cenderung mengalami peningkatan.

    “Para calon kepala desa untuk tetap mematuhi aturan yang sudah ditentukan tentang penundaan Pilkades serentak. Penundaan 2 bulan ke depan, hingga bulan Oktober,” katanya, Rabu (18/8).

    Ia mengaku banyak menerima keluhan dari para calon Kepala Desa (Kades), karena waktu yang terlalu panjang. Namun pihaknya selalu memberikan arahan, bahwa keputusan tersebut demi kebaikan bersama.

    Sebab, kesehatan atau keselamatan dari Covid-19 merupakan yang paling utama, serta memberikan himbauan kepada seluruh calon kepala desa agar tetap menjaga kondusifitas di wilayahnya masing-masing.

    “Keluhan dari para calon waktu yang terlalu panjang. Namun semua itu tetap harus dipatuhi karena stuasi Covid-19, dan menghimbau kepada seluruh calon kepala desa agar tetap menjaga kondusifitas di wilayahnya masing- masing,” ungkapnya.

    Bahkan saat ini, Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi) Banten melakukan audiensi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dalam rangka menjembatani keluhan dari para calon Kades.

    “Kami bersama Apdesi melakukan audiensi ke Menteri Pemdes untuk konsultasi,” terangnya.

    Pihaknya mengimbau kepada calon Kades untuk mengikuti aturan dari pemerintah. Menurutnya, dengan penundaan tahapan itu, bagian dari celah masyarakat agar mengikuti vaksinasi demi kekebalan tubuh secara kelompok segera tercipta. Sehingga, pesta demokrasi tidak menjadi klaster penularan Covid-19.

    “Dengan adanya penundaan 2 bulan ke depan ini ada sebuah celah yang bagus untuk masyarakat desa, agar mendorong mobilisasi vaksinasi ke fasilitas kesehatan. Sehingga terkabul pelaksanaan Pilkades karena kekebalan tubuh sudah tercipta,” jelasnya. (MUF/AZM)

  • Kota Serang Siap-siap PTM

    Kota Serang Siap-siap PTM

    SERANG, BANPOS – Relaksasi kebijakan pembatasan selama PPKM di Kota Serang terus dilakukan menyusul semakin menurunnya kasus Covid-19. Setelah sebelumnya kebijakan pembukaan kembali pusat perbelanjaan dilakukan, kali ini Pemkot Serang pun akan mengeluarkan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dalam waktu dekat ini.

    Kabid Informasi dan Komunikasi Publik pada Satgas Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, mengatakan bahwa menyusul turunnya kategori zonasi Kota Serang dari zona merah menjadi zona oranye, rekomendasi pelaksanaan PTM pun akan segera dikeluarkan.

    “Nanti akan kami tindaklanjuti dengan Instruksi Walikota (Inwal). Di regulasi juga itu disebutkan bahwa PTM diperbolehkan dengan terbatas,” ujarnya saat diwawancara di Puspemkot Serang, Rabu (18/8).

    Akan tetapi, Satgas Covid-19 Kota Serang menambahkan persyaratan apabila sekolah ingin melaksanakan PTM. Persyaratan tambahan tersebut yakni harus sudah divaksinnya seluruh peserta didik dan tenaga pendidik.

    “Pemkot Serang mempersyaratkan, apabila ingin melaksanakan PTM dengan jumlah terbatas yakni 50 persen, seluruh tenaga pendidik dan peserta didik sudah harus mendapatkan vaksin,” tuturnya.

    Selain itu, untuk melaksanakan PTM pun sekolah-sekolah harus mulai melaksanakan sterilisasi, dan pemenuhan terhadap fasilitas protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan dan lain sebagainya.

    “Prokesnya ini harus dipersiapkan terlebih dahulu. Ini kan sudah lama tidak digunakan, disinfektan dulu. Sekolah juga harus menyiapkan hand sanitizer, tempat cuci tangan, tempat perawatan,” jelasnya.

    Menurut Hari, sejauh ini seluruh tenaga pendidik dan peserta didik di Kota Serang, telah menerima vaksin dosis pertama. Sehingga, realisasi PTM hanya tinggal menunggu suntikan dosis kedua saja.

    “Tinggal dosis kedua saja. Jadi tinggal dosis dua saja. Semuanya sudah berjalan. Dosis kedua juga sudah tinggal beberapa persen saja. Nanti kita lihat lagi hasis assesment seperti apa (untuk PTM),” ungkapnya.

    Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mengatakan bahwa pelaksanaan PTM di Kota Serang masih menunggu vaksinasi bagi siswa dan tenaga pendidik rampung. “Karena masih ada sekitar dua ribuan guru yang belum divaksin. Makanya kami fokuskan dulu ke siswa dan tenaga pendidik itu,” ujarnya.

    Dia mengakui bila Instruksi Gubernur (Ingub) Banten telah membolehkan Kota Serang melaksanakan PTM. Namun, Pemkot Serang perlu melakukan persiapan dengan matang sebelum melaksanakan hal tersebut. “InsyaAllah nanti kalau sudah divaksin semuanya, dan corona ini mereda, pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan,” katanya.

    Sebab selama ini, masyarakat juga telah meminta Pemkot Serang untuk segera membuka kembali PTM baik tingkat SD, maupun SMP. “Masyarakat juga sudah meminta, sekitar 85 sampai 90 persen orang tua meminta untuk tatap muka dibuka,” tandasnya.(DZH/ENK)

  • Pengunjung Mal Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin

    Pengunjung Mal Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin

    SERANG, BANPOS – Sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 34 tahun 2021, Kota Serang saat ini menerapkan Penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sejumlah pusat perbelanjaan Mal di Kota Serang pun sudah mulai dibuka dan melakukan aktivitas.

    Kabid Komunikasi dan Informasi Publik Satgas Covid-19 Kota Serang, W Hari Pamungkas, menyampaikan bahwa sesuai dengan Instruksi Walikota (Inwal) Serang tentang PPKM Level 3 Covid-19, bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke Mal harus membawa sertifikat vaksin. Dimana salah satu poinnya adalah menekan mal atau pusat perbelanjaan untuk mempersyaratkan sertifikat vaksin bagi pengunjung.

    “Dalam regulasinya mensyaratkan sertifikat vaksin bagi pengunjung untuk masuk ke pusat perbelanjaan atau mal,” ujarnya, Rabu (18/8).

    Hari menyampaikan, saat ini baru ada satu mal yang sudah menerapkan syarat sertifikat vaksin. Pihaknya terus mendorong agar mal lain juga menerapkan syarat yang sama.

    “Baru Mal of Serang (MoS) yang sudah menerapkan (syarat sertifikat vaksin), kami juga sudah berkoordinasi dengan manajemen mal yang lain,” katanya.

    Ia mengaku, manajemen mal di Kota Serang belum bisa menerapkan begitu saja. Hal itu dikarenakan ada beberapa hal yang harus ditempuh, salah satunya yaitu edukasi dan sosialisasi syarat sertifikat vaksin.

    “Sekarang mereka sedang proses edukasi terhadap pengunjung,” ucapnya.

    Hari mengatakan, tujuan syarat sertifikat vaksin bagi pengunjung yaitu agar masyarakat yang masuk dapat tersaring, dan potensi penularan Covid-19 bisa ditekan seminimal mungkin.

    “Artinya mereka yang masuk sudah melakukan vaksin dosis pertama, pada akhirnya penularannya bisa ditekan. Pemberlakuan ini baru dilakukan di Kota Serang,” tandasnya.

    Salah satu pengunjung MoS, Roudoh (21) mengaku senang Mal di Kota Serang sudah mulai dibuka. Ia setuju dengan adanya syarat sertifikat vaksin untuk masuk ke mal.

    “Saya senang dan setuju, walaupun saya belum divaksin. Iya, saya harus divaksin dulu,” ungkapnya.

    Raudoh mengaku, saat berkunjung ke mal terkadang menjadi ajang berkumpul bersama teman-teman. Namun saat ini hal tersebut tidak dapat dilakukan, terlebih harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang lebih ketat.

    “Mau seperti apa lagi, kalau kami mau ke mal harus menerapkan prokes,” terangnya. (MUF/AZM)

  • Vaksin untuk Disabilitas Terkendala, Kota Serang Nyaris 50 Persen

    Vaksin untuk Disabilitas Terkendala, Kota Serang Nyaris 50 Persen

    SERANG, BANPOS – Sebanyak 4.500 dos vaksin bantuan dari Uni Emirat Arab (UEA) untuk penyandang disabilitas kedaluarsa pada Oktober mendatang. Sementara itu, sejumlah kendala ditemui dalam mempercepat proses vaksinasi bagi Orang Dengan Kedisabilitasan (ODK) di Banten.

    Demikian terungkap dalam rapat koordinasi (Rakor) teknis akselerasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas di Banten bersama tim staff khusus Presiden RI yang dilakukan secara dalam jaringan (daring) di Aula Kantor Dinsos Banten, Rabu (18/8).

    Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Banten, Sitti Maani Nina, tim Pengerak PKK Banten, Tine Al Muktabar dan perwakilan dari kabupaten/kota.

    Kepala Dinsos Banten, Nurhana dalam laporannya menyebut beberapa kendala yang dihadapi dalam percepatan vaksinasi bagi penyandang disabilitas di Banten. Dimana kendala paling mendasar adalah kurangnya sosialisasi vaksinasi. Ditambah masa kedaluwarsanya hanya tinggal satu bulan beberapa pekan.

    “Pertama kendala kurang sosialisasi, sehingga penyandang disabilitas menjadi takut. Kendala lain itu banyaknya berita hoax dan menyebabkan ketakutan bagi mereka. Dan kadaluarsa vaksin dari UEA itu Oktober,” katanya.

    Ia mengungkapkan, kendala lain yang menyebabkan terhambatnya vaksinasi bagi penyandang disabilitas lantaran dalam kondisi sakit ataupun hamil.

    “Ada juga (penyandang disbilitas) yang kabur karena takut (divaksin) ketika kita sambangi ke rumahnya. Bahkan ada juga yang mengamuk karena menolak divaksin dan melawan petugas,” ungkapnya.

    Selain itu, lanjut Nurhana, keterbatasan vaksinator juga menjadi salah satu kendala percepatan vaksinasi bagi ODK. Meski begitu, untuk mempercepat vaksinasi, Dinsos Banten juga telah menyiapkan pendamping-pendamping yang akan mengedukasi para ODK.

    “Kita ada pendamping kaya Karang Taruna, Tagana, yang akan mengedukasi para (penyandang) disabilitas dalam program vaksinasi. Kita juga sudah melakukan tugas sesuai prosedur salah satunya menyiapkan data (calon penerima vaksin),” katanya.

    Mengenai adanya penyandang disabilitas yang tidak mempunyai nomor induk kependudukan (NIK), Nurhana mengaku, hal itu akan difasilitasi secara manual.

    “Nanti ODK yang nggak punya NIK akan dikumpulkan oleh kabupaten/kota, difasilitasi lewat Dinas Kependudukan dam Catatan Sipil (Disdukcapil). Jadi yang ngga ada NIK dimanualkan dulu nanti dibuatkan KTP (Kartu Tanda Penduduk) oleh dukcapil,” ujarnya.

    Ditambahkan Nurhana, pihaknya berharap akselerasi vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas dapat terlaksana.

    “Mari kita lakukan vaksinasi. Saya berharap Dinsos kabupaten/kota juga dapat melakukan percepatan. Para pendamping juga harus siap,” tandasnya.

    Ditempat yang sama, Sekretaris Dinsos Banten, Budi Darma mengatakan, vaksinisasi bagi kaum disabilitas untuk tahap I sebanyak 17.725 orang.

    Jumlah penyandang disablitas yang akan mendapatkan vaksinasi tersebar di delapan kabupaten/kota se-Banten, yaitu di Kabupaten Serang 5.887 jiwa, Kabupaten Pandeglang 395 jiwa, Kabupaten Lebak 4.385 jiwa, Kabupaten Tangerang 3.419 jiwa.

    “Sedangkan di Kota Tangerang sebanyak 1.053 jiwa, Kota Cilegon sebanyak 1.624 jiwa, Kota Tangerang Selatan sebanyak 592 jiwa dan Kota Serang sebanyak 370 jiwa. Mereka akan mendapatkan vaksin sinopharm,” katanya.

    Ia mengaku untuk mensukseskan program tersebut pihaknya telah menyiapkan pendamping-pendamping yang akan mengedukasi para ODK. Pendampingan tersebut berasal dari Karang Taruna dan Tagana yang akan mengedukasi para penyandang disabilitas dalam program vaksinasi.

    “Kita juga sudah melakukan tugas sesuai prosedur salah satunya menyiapkan data calon penerima vaksin,” ujarnya.

    Oleh karena itu, pihaknya berharap akselerasi vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas dapat terlaksana. “Mari kita lakukan vaksinasi. Saya berharap Dinsos kabupaten/kota juga dapat melakukan percepatan. Para pendamping juga harus siap,” tandasnya.

    Diketahui, Banten bersama lima provinsi lainnya se Jawa-Bali mendapatkan kuota sebanyak 450 ribu vaksin sinopharm yang merupakan hibah dari Raja Uni Emirat Arab untuk Presiden Joko Widodo. Dimana Banten sendiri mendapatkan kuota sebanyak 4.500 vaksin.

    Sedangkan data penyandang disabilitas yang terdata saat ini di Banten sebanyak 18.166 orang yang tersebar di delapan kabupaten/kota.

    Sementara, progres vaksinasi di Kota Serang hampir mendekati setengah dari jumlah penduduk Kota Serang. Lebih tepatnya, sebanyak 49,54 persen atau 260.352 warga Kota Serang telah disuntikkan vaksin Covid-19 dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua, baru sebanyak 17,49 persen atau 91.917 warga Kota Serang.

    Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Ahmad Hasanudin, mengatakan bahwa jumlah target sasaran vaksinasi Covid-19 yang telah ditetapkan di Kota Serang sebanyak 525.585 penduduk.

    “Itu jumlah yang harus divaksin. Sekarang ini yang sudah divaksin sebanyak 260.352 orang atau 49,54 persen,” ujarnya saat diwawancara awak media, Rabu (18/8).

    Sementara untuk warga yang telah melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis kedua, Hasan mengatakan bahwa hingga saat ini baru terdapat sebanyak 91.917, atau 17,49 persen.

    “Itu yang sudah melakukan vaksinasi dosis kedua. Jumlah itu secara keseluruhan, ada nakes, masyarakat, hingga teman-teman media yang telah melaksanakan vaksinasi,” katanya.

    Adanya perbedaan jumlah penerima vaksinasi dosis pertama dan kedua, menurut pria yang kerap disapa dokter Hasan tersebut lantaran adanya jarak waktu pemberian dosis pertama, dengan dosis kedua.

    “Karena adanya perbedaan waktu dan jarak tersebut, sehingga belum sampai targetnya. Untuk dosis pertama itu kan harus menunggu 28 hari dulu sebelum mendapat dosis kedua,” ucapnya.

    Selain itu, terdapat beberapa penerima vaksin yang belum bisa atau bahkan tidak bisa menerima vaksinasi karena faktor kesehatannya. “Itulah faktor-faktor yang menjadi kendala kami dalam capaian target vaksinasi tersebut,” tuturnya.

    Tak hanya itu, pelaksanaan vaksinasi bagi penyandang disabilitas juga telah dilaksanakan oleh Satuan tugas (Satgas) Covid-19 Kota Serang. “Sudah di puskesmas-puskesmas, bahkan sampai jemput bola. Termasuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) pun kami laksanakan,” terangnya.

    Hasan mengakui bahwa untuk capaian tersebut terbilang masih rendah. Hal itu karena Satgas Covid-19 baru mulai melaksanakannya beberapa waktu lalu. Pihaknya pun tengah menggencarkan vaksinasi bagi anak-anak.

    “Untuk capaian itu memang masih kecil. Tapi kami sekarang sedang gencar melaksanakan itu. Termasuk juga vaksinasi bagi anak sekolah usia 12 hingga 17 tahun,” ucapnya.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa dalam percepatan pencapaian target vaksinasi, Pemkot Serang telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya melaksanakan vaksinasi massal beberapa waktu lalu.

    “Memang kan harus segera diselesaikan vaksinasi itu, targetnya 525.000 lebih sampai Desember 2021,” ujarnya.
    Menurut Syafrudin, saat ini antusiasme masyarakat untuk melakukan vaksinasi cukup tinggi dibandingkan sebelumnya. Bahkan, hampir seluruh Puskesmas dan pelaksanaan vaksinasi yang digelar oleh TNI-Polri, disambut baik oleh masyarakat.

    “Saya kira saat ini masyarakat masih sangat antusias (vaksinasi). Baik vaksinasi yang dilaksanakan pemerintah, TNI-Polri, dan puskesmas,” tandasnya. (DZH/RUS/ENK)

  • Polda Banten dan Kementerian PUPR Gelar Vaksinasi

    Polda Banten dan Kementerian PUPR Gelar Vaksinasi

    SERANG, BANPOS- Polda Banten bersinergi bersama Mahasiswa Cipayung Plus Banten gelar vaksinasi dan pembagian paket sembako untuk mahasiswa di kantor Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Kota Serang, Rabu (18/8).

    Kabid. Humas Polda Banten. AKBP Shinto Bina Gunawan Silitonga, mengatakan, Program vaksinasi hari ini bersinergi dengan mahasiswa sebagai target vaksinasi, serta pelajar di wilayah Kota dan Kabupaten Serang. Pihaknya akan terus galakkan vaksinasi hingga tercapainya target estimasi.

    “Kami akan terus melakukan vaksinasi sebanyak 250 dosis setiap hari, sampai kapan? Sampai tercapainya target estimasi yang sudah ditentukan,” ucapnya.

    Ia mengakui, kegiatan vaksinasi bagi pelajar, masyarakat unum, difabel, pekerja, dan mahasiswa sudah dilakukan vaksinasi oleh Polda Banten.

    “Sampai saat ini yang sudah kita lakukan vaksinasi untuk pelajar dari SMAN 1 sampai SMAN 3 Kota Serang, Kemudian Minggu depan sudah terjadwal mulai tanggal 23 Agustus sampai awal Desember, SMAN 4 sampai SMAN 8. Dan hari ini, ke SMA Ciruas, pak Kapolda tadi abis dari sini ke sana, kita laksanakan disana,” terangnya.

    Ia menjelaskan, target vaksinasi hari ini mencapai 500 dosis vaksin dan pelajar SMA Ciruas 1500 dosis vaksin. Pihaknya juga mengaku minggu lalu sudah memvaksin pelajar SMAN1, 2, dan 3, serta MAN 2 dan Madrasah Tsanawiyah.
    “Yang sudah tervaksin SMAN 1,2,3 MAN 2, terus kemudian Madrasah Tsanawiyah, saya lupa, dilaksanakan Minggu kemarin. Total per SMA itu sekitar 1500 dosis vaksin, itu yang daftar sekitar 1.250 pelajar. Klo 1.250 pelajar kali tiga berarti 3.750 pelajar, ditambah MAN 500 jadi 4.250, tambah Madrasah Tsanawiyah di hari Minggu lebih kurang 250, gitu,” jelasnya.

    Ia pun menerangkan, pihaknya menggunakan jenis vaksin sinovac yang dipakai untuk masyarakat. Kemudian memfungsikan tenaga kesehatan dari Biddokes untuk penyuntikannya, lalu di acara-acara besar pihaknya bekerjasama dengan mahasiswa.

    “Jenis vaksinnya sinovac, tenaga kesehatan, kalo masih seperti ini, kita fungsikan, kita jalankan tenaga kesehatan kita dari Biddokes. Kemudian bila ada event-event tertentu yang targetnya besar kita berkolaborasi dengan rekan-rekan mahasiswa, misalnya dari Faletehan, dari UIN, kemudian dengan PMI dan dinas kesehatan setempat,” ucapnya.

    Ia menghimbau, bahwa proses yang paling utama sebelum vaksinasi ialah skrining harus ditekankan semaksimal dan seoptimal mungkin. Karena untuk mengurangi kejadian fatal akibat infeksi vaksin dan pelaksanaan skrining dilakukan oleh dokter.

    “Tolong disampaikan ke masyarakat bahwa proses yang paling utama divaksinasi ini adalah skrining, skrining harus kita tekankan semaksimal mungkin, dan seoptimal mungkin. Kenapa? Karena untuk mengurangi kejadian fatalitiy post infeksi vaksin. Pelaksanaan skrining, kita laksanakan oleh dokter, kalo pun dokter terbatas, misalnya kita sedang vaksinasi dengan target 5000, kita atur 5 meja skrining kita kendalikan satu dokter, karena jumlah terbatas. Sehingga skrining itu nanti bisa terkontrol, yang dilaksanakan adalah mengukur tekanan darah, tensi harus di bawah 180 per 90 kalo di atas itu tidak bisa.

    Kemudian yang kedua kita anamnese, anamnese yang paling penting penyakit-penyakit yang diderita, misalnya punya alergi, kalo peserta vaksin ini punya alergi, apalagi alerginya berat, sering Jumat sebulan dua kali, kita tunda. Kemudian kencing manis dan penyakit-penyakit yang lain. Kita sarankan ditunda dan diarahkan periksa dulu ke fasilitas kesehatan terkait dengan sakitnya,” imbuhnya.

    Ditempat yang sama, Ketua Umum PMII Banten, Ahmad Solahudin menyatakan, prinsipnya mahasiswa Cipayung Banten mendukung sepenuhnya kegiatan vaksinasi dan mendirong percepatan vaksinasi di wilayah Propinsi Banten.

    “Kami bersama ketua-ketai Cipayung di Propinsi Banten, prinsipnya kita Cipayung Banten mendukung sepenuhnya kegiatan vaksinasi dan mendorong percepatan vaksinasi yang ada di Propinsi Banten. Untuk itu ini langkah awal kita bekerjasama dengan stakeholder di Propinsi Banten, terutama dengan Kapolda beserta jajaran Polda Banten, bekerjasama dengan kita, ini menjadi bagian langkah strategis untuk percepatan vaksinasi di Propinsi Banten,” ungkapnya.

    “Kami mengucapkan juga terima kasih kepada jajaran Polda Banten yang juga telah banyak memberikan supporting terhadap kelompok mahasiswa di Propinsi Banten terutamanya terkait dengan percepatan vaksinasi ini. Kita tentu supporting sistem juga dari kelompok mahasiswa di organisasi-organisasi Cipayung untuk Polda Banten terkait dengan target-target yang strategis dalam percepatan vaksin ini ,” ungkapnya.

    Ia pun mengaku, acara tersebut dihadiri 6 organisasi diantaranya, PMII, GMNI, HMI, IMM, dan GMKI, kader-kader berjumlah 300 orang melakukan vaksinasi dan diberikan sembako.

    “Untuk hari ini, kader-kader kita yang ada di Cipayung Banten yang 300 ader kita yang melakukan vaksinasi pun juga diberikan sembako, dan itu juga kita berterima kasih kepada Polda Banten,” ujarnya.

    Di tempat yang berbeda, Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga melaksanakan vaksinasi untuk pegawai PUPR, BPWS3, BPJN, BP2JK, BPPW, dan Saker Perumahan termasuk keluraga pegawai di wilayah Banten yang di selenggarakan di Gedung Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)
    Kabag Umum dan Tata Usaha, Sigit Irawan mengatakan kegiatan vaksinasi lanjutan tersebut untuk tahap kedua terdapat dosis pertama dan kedua yang sudah dilakukan bulan kemarin.

    “Acara vaksinasi ini adalah acara vaksinasi lanjutan, untuk tahap dua ada dosis pertama dan dosis yang kedua, dosis kedua itu kelanjutan dari yang pertama bulan lalu, kurang lebih ada 350 an ya. Kemudian ada dosis pertama yang baru ditahap kedua ini kurang lebih ada 400 an , jadi ada 750 sampai 800 ya kurang lebih, jadi rencan yang tertulis ada 800, biasanya ada koreksi di akhir jelasnya.

    Ia mengaku, penerima vaksin terdiri dari pegawai PUPR wilayah Banten terdapat 5 kantor diantaranya BPWS3, BPJN, BP2JK, BP2JK, dan Sarker Perumahan termasuk keluarganya. Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Propinsi Banten untuk Tenaga Kesehatannya.

    “Penerimanya adalah dari pegawai PUPR Wilayah Banten ada 5 kantor, kita sendiri BPWS3, BPJN jalan ya, kemudian BP2JK, BPPW, dan Sarker pendiri perumahan, oh iya dia pegawai dan termasuk keluarganya. Makannya angkanya sampe lumayan banyak 800, untuk tenaga kesehatannya dari Dinas Kesehatan Propinsi Banten, kami melanjutkan yang sebelumnya mulai dari skrining hingga vaksinasi oleh Dinas Kesehatan, kami hanya bantu pendaftaran. Kami menargetkan 2000 dosis dan yang baru tervaksin kurang lebih 1000 orang warga PUPR yang ada di Banten menggunakan jenis vaksin sinovac,” ungkapnya. (MG-02/AZM)

  • Covid-19 Seminggu Turun 17 Persen

    Covid-19 Seminggu Turun 17 Persen

    JAKARTA, BANPOS – Angka kasus Covid-19 nasional dalam sepekan terakhir turun 17 persen menurut data Kementerian Kesehatan RI.

    “Penurunan kasus signifikan terutama terjadi di daerah Provinsi DKI Jakarta, Sumatera Barat, dan Maluku Utara,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat menyampaikan keterangan pers secara virtual dari Jakarta, Rabu sore (18/8).

    Nadia mengatakan, angka kasus Covid-19 baru harian secara nasional telah berangsur menurun menjadi 20.741 kasus pada Selasa (17/8).

    Jumlah pasien Covid-19 yang menjalani perawatan juga berangsur turun setelah sempat mencapai 92.567 orang. “Pasien yang dirawat di ruang perawatan isolasi maupun intensif sejak 22 Juli 2021 sampai 17 Agustus 2021 secara nasional mencapai angka 50.487 orang,” kata Nadia.

    Menurut Nadia, angka keterpakaian ruang isolasi maupun ruang perawatan intensif di DKI Jakarta saat ini 28 persen dari kapasitas ruang perawatan isolasi dan ruang perawatan intensif (17.584 unit). Ia menambahkan, angka keterpakaian ruang perawatan rumah sakit di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur juga sudah menurun.

    Nadia mengatakan bahwa penurunan angka kasus penularan Covid-19 tidak lepas dari upaya pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pemerintah sejak 3 Juli 2021 menerapkan PPKM darurat, PPKM skala mikro, dan kemudian PPKM Level 1 sampai 4 guna menekan penularan virus korona.

    Sementara, perkembangan terbaru kasus Covid-19 harian terlihat turun, yakni 15.768 kasus pada Rabu (18/8). Namun turunnya kasus disebabkan tes yang anjlok.

    Kemarin, hanya 137.182 ribu spesimen saja yang dites. Lebih rendah dari Selasa (17/8) yakni 182.216. Total, sudah 3.892.479 orang terinfeksi Covid-19.

    Jumlah tes menurun di bawah 200 ribu spesimen. Padahal pemerintah pernah menargetkan tes harus dilakukan melebihi 400 ribu tes.

    Angka kematian masih tinggi di atas seribu jiwa. Dalam sehari ada 1.128 jiwa meninggal dunia. Angka kematian tinggi karena pasien yang datang dalam kondisi sedang dan berat.

    Kematian mulai banyak terjadi di luar Jawa-Bali. Kematian harian terbanyak terjadi di Jawa Tengah 278 jiwa. Jawa Timur 235 kasus. Kalimantan Timur 72 jiwa. Bali 66 jiwa.

    Kasus Covid-19 terbanyak harian disumbang Jawa Tengah 3.072 kasus. Jawa Timur 1.499 kasus. Jawa Barat 1.377 kasus. DKI Jakarta 1.029 kasus. Sumatera Utara 869 kasus.

    Kasus aktif turun 15.154 kasus sehari. Jumlah pasien aktif kini sebanyak 343.203 orang. Hanya 78.626 orang yang diperiksa dengan metode TCM, PCR, dan antigen. Angka positivity rate mencapai 20,05 persen.

    Pasien sembuh harian bertambah 29.754 orang. Paling banyak kasus sembuh paling banyak di Jawa Barat 4.678 kasus. Dan total angka kesembuhan saat ini sebanyak 3.443.903 orang.

    Sudah 510 kabupaten kota terdampak Covid-19. Tak ada provinsi di bawah 10 kasus. Dan tak ada satupun provinsi dengan nol kasus.(ENK/JPG)

  • PPKM Dilonggarkan

    PPKM Dilonggarkan

    JAKARTA, BANPOS – Pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, 3, dan 2 di Jawa dan Bali hingga 23 Agustus mendatang. Namun, sejumlah pelonggaran dilakukan dalam penerapan PPKM perpanjangan yang keempat ini.

    “Atas arahan Bapak Presiden Republik Indonesia, maka PPKM Level 4, 3 dan 2 di Jawa Bali akan diperpanjang sampai tanggal 23 Agustus 2021,” kata Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Komandan PPKM Jawa dan Bali Luhut Binsar Panjaitan dalam konferensi pers, Senin (16/8) malam.

    Sejumlah pelonggaran aktivitas pun dilakukan. Pertama, adalah uji coba pembukaan mall. Pada PPKM Level 4 perpanjangan kali ini, pemerintah memperluas kota yang melakukan uji coba pembukaan mall. Kapasitas kunjungan mall pun bertambah. Kini menjadi 50 persen.

    Selain itu, dine-in atau makan boleh dilakukan di mall dengan kapasitas 25 persen atau dua orang per meja. Namun, protokol kesehatan ketat tetap dilakukan dengan aturan sertifikat vaksin melalui aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan screening terhadap pengunjung.

    Untuk sektor perusahaan, uji coba protokol kesehatan di perusahaan berorientasi ekspor dan domestik yang ditentukan oleh Kementerian Perindustrian. Total karyawan yang akan mengikuti uji coba ini mencapai lebih dari 390.000 orang.

    Menurut Luhut, industri tersebut akan diizinkan beroperasi 100 persen dengan penerapan minimal 2 shift. Perusahan tersebut juga diwajibkan untuk memakai aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan screening terhadap karyawan dan non-karyawan yang masuk ke lokasi industri.

    Sedangkan untuk aktivitas olahraga jenis outdoor yang dilakukan secara individu atau kelompok, jumlahnya tidak lebih dari 4 orang dan tidak melibatkan kontak fisik. Sementara untuk aktivitas ibadah, pemerintah menambah kapasitas menjadi 50 persen di wilayah PPKM Level 4 dan 3.

    Dalam PPKM periode ini, Luhut menyebut ada tambahan kabupaten atau kota yang masuk kategori level 3. Dengan demikian, total kabupaten atau kota yang masuk dalam level 3 dan 2 mencapai 61 di Jawa-Bali.

    Selama kebijakan tersebut berlaku, tempat ibadah di wilayah level 3 dan 4 diperbolehkan buka dengan kapasitas maksimal 50 persen atau 50 orang.

    “Tempat ibadah, masjid, mushalla, gereja, pura, vihara, dan kelenteng serta tempat lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah, dengan maksimal 50 persen dari kapasitas atau 50 orang,” begitu salah satu poin Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 34 Tahun 2021.

    Dalam Inmendagri tersebut, pelaksanaan kegiatan ibadah juga wajib menerapkan protokol kesehatan ketat. Selain itu, memperhatikan aturan teknis dari Kementerian Agama (Kemenag).

    Adapun di wilayah PPKM level 2 masjid, mushala, gereja, pura, vihara, dan klenteng serta tempat lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah diizinkan mengadakan kegiatan peribadatan atau keagamaan berjamaah dengan maksimal 75 persen kapasitas atau 75 orang.

    “Juga menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat dan memperhatikan ketentuan teknis dari Kementerian Agama,” tulis Inmendagri.

    Sekadar diketahui, PPKM Level 2-4 di Jawa dan Bali sudah berlaku sejak pertengahan Juli 2021. Kebijakan tersebut sudah diperpanjang 4 kali.

    Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) yang juga Komandan PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, PPKM akan terus berlanjut selama Covid-19 masih menjadi pandemi.

    “PPKM ini tetap akan menjadi instrumen untuk mengendalikan mobilitas dan aktivitas masyarakat,” kata Luhut dalam konferensi pers perpanjangan PPKM, Senin (16/8) malam.

    Level PPKM akan menurun ke tingkat yang lebih rendah jika situasi Covid-19 lebih membaik. Jika sudah di level 1 dan 2, masyarakat segera menjalani kehidupan normal.(FAQ/ENK/RMID)

  • Vaksinasi Sasar Perkampungan, Pemkot Optimis Capai Target

    Vaksinasi Sasar Perkampungan, Pemkot Optimis Capai Target

    SERANG, BANPOS- Untuk mempercepat vaksinasi, Pemkot Serang akan melaksanakan vaksinasi secara door to door ke perkampungan masyarakat. Rencana tersebut akan dilakukan sebagai tindaklanjut arahan Presiden Joko Widodo, dalam pidato kenegaraan HUT RI Ke-76.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa dalam pidato kenegaraan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, dikatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi di setiap daerah harus segera diselesaikan.

    “Jadi terus kami laksanakan. InsyaAllah (door to door), kalau antusias masyarakat sudah mereda kami akan lakukan itu,” ujarnya kepada awak media saat ditemui di gedung DPRD Kota Serang, Senin (16/8).

    Menurut Syafrudin, saat ini antusiasme masyarakat untuk melakukan vaksinasi cukup tinggi. Bahkan, hampir seluruh Puskesmas dan pelaksanaan vaksinasi yang digelar oleh TNI-Polri, mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat.

    “Saya kira saat ini masyarakat masih sangat antusias (vaksinasi). Baik vaksinasi yang dilaksanakan pemerintah, TNI-Polri, dan Puskesmas,” ungkapnya.

    Dengan tingginya antusiasme warga, Syafrudin mengaku tanpa adanya vaksinasi door to door pun, dirinya optimistis target vaksinasi bisa tercapai. Berbeda jika antusiasme warga mulai menurun, dan target vaksinasi belum tercapai.

    “Tapi tentunya kami juga harus melakukan upaya-upaya dalam percepatan vaksinasi ini. Nanti kalau sudah mereda kami akan sisir door to door,” ucapnya.

    Bahkan capaian vaksinasi di Kota Serang saat ini sudah mencapai hampir 40 persen, dari target sekitar 525.000 penduduk penerima vaksin.

    “Alhamdulillah sudah hampir 40 persen di Kota Serang. Targetnya itu kan hingga Desember (2021), dan sekarang kami sudah mencapai sekitar 38 persen lebih,” tuturnya.

    Mengenai ketersediaan vaksin Covid-19 di Kota Serang, Syafrudin mengaku masih cukup aman. Sebab, pelaksanaan vaksinasi pun saat ini dibantu oleh TNI dan Polri serta Pemprov Banten.

    “Kalau sampai saat ini masih aman, karena kan kami tidak mengandalkan dari provinsi saja. Tapi dibantu dengan TNI-Polri, perusahaan, dan instansi lainnya,” ucapnya.

    Sementara itu, Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mengatakan bahwa untuk menyukseskan vaksinasi, Pemkot Serang terus berupaya memenuhi capaian target. “Seperti sekarang ini kami sudah mulai melaksanakan vaksinasi ke pelajar-pelajar,” ucapnya.

    Selain itu, vaksinasi juga akan dilakukan kepada masyarakat umum serta tenaga pendidik yang belum sempat melakukan vaksin. “Jadi kalau sekarang kami fokus vaksin ke pelajar dulu sama tenaga pendidik. Kalau kemarin kan ke lansia,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • Pemkab Tangerang Terima Bantuan 1.000 Paket Sembako

    Pemkab Tangerang Terima Bantuan 1.000 Paket Sembako

    S0e000
    kretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Mochammad Maesyal Rasyid menerima bantuan 1000 paket sembako dari PT. Pansaka di loby Kantor Bupati Tangerang Lantai 3, Selasa (17/8).

    Dengan adanya bantuan tersebut, Sekda mengucapkan terimakasih atas kepedulian perusahaan kepada Pemkab Tangerang, yang nantinya bantuan tersebut akan disalurkan kembali melalui Dinas Sosial (Dinsos) yang selanjutnya akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan seperti masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah dalam penanganan Pendemi Covid-19.

    “Terimakasih atas kepeduliannya kepada Pemkab Tangerang, kami salurkan kepada masyarakat yang membutuhkan melalui Dinas Sosial,” katanya.

    Pada peringatan hari kemerdekaan RI yang ke-76, lanjut Sekda, masih ada yang peduli dalam menghadapi kondisi permasalahan yang ada, bangsa Indonesia yang begitu besar hendaknya memaknai dengan kepedulian untuk sesama.

    “Pak Bupati, Pak Wakil Bupati salam hormat dan apresiasi baik, bangga akan kepedulian PT. Pansaka untuk masyarakat Kabupaten Tangerang,” ungkapnya.

    ntuk diketahui, penyerahan simbolis dilakukan oleh PT. Pansaka kepada Sekda Kabupaten Tangerang, Mochammada Maesyal Rasyid yang didampingi oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat. (DHE/RUL)

  • BPKH dan DT Peduli Salurkan Ambulans, Kepada 4 Ponpes di Banten

    BPKH dan DT Peduli Salurkan Ambulans, Kepada 4 Ponpes di Banten

    SERANG, BANPOS – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui Daarut Tauhiid (DT) Peduli, menyalurkan bantuan unit ambulans di 4 Pondok Pesantren (Ponpes) di Banten. Bantuan tersebut merupakan program Kemaslahatan BPKH yang diberikan langsung kepada para pimpinan Yayasan Darul Iman Gunung Anten, Yayasan Hufadz Manbaul Quran, Ponpes Nurul Huda Taringgul, dan Ponpes Hidayatul Anwar.

    Serah terima ambulans dilaksanakan pada Senin, (16/7) di Ponpes Darul Iman, Gunung Anten, Cimarga, Lebak, Banten. Dilakukan secara hybrid, dihadiri oleh Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, yang diwakili oleh Asda 1, Anggota komisi VIII DPR RI, Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, yang diwakili oleh Pimpinan Rumah Aspirasi Hasbi Jayabaya, Deputi Bidang Keseketariatan dan Kemaslahatan BPKH, Rahmat Hidayat, Direktur Utama DT Peduli, Muhammad Bascharul Asana, serta empat perwakilan yayasan dan Ponpes penerima manfaat.

    Direktur Utama DT Peduli, Muhammad Bascharul, menjelaskan bahwa serah terima ini merupakan simbol terbukanya pintu-pintu manfaat dari berbagai kegiatan yang dijalankan para penerima manfaat ambulan tersebut.

    “Adanya kendaraan ini diharapkan misi-misi kemanusiaan dan upaya-upaya bantuan kesehatan dapat lebih maksimal dijalankan masing-masing yayasan maupun pondok pesantren,” ujar pria yang akrab disapa Ruly ini, saat memberikan sambutan secara daring melalui aplikasi zoom meeting.

    Ia menjelaskan, Ambulans-ambulans tersebut nantinya akan digunakan untuk melayani masyarakat sekitar pesantren, hingga lintas desa di satu kecamatan.

    “Jadi, nilai kebermanfaatannya lebih besar dan luas,” terangnya.

    Ruly mengaku, kerjasama antara BPKH dengan DT Peduli sudah lama terjalin dengan program yang beragam. Selain penyaluran ambulans, bentuk kerja sama lainnya pun sudah dilaksnakan dari mulai bantuan kebencanaan, kesehatan, pendidikan, program Ramadan, program Idul Adha, dan sebagainya.

    “Tentu bagi DT Peduli, bantuan ambulans ini merupakan beberapa bagian dari kerjasama yang terjalin dengan BPKH, ini merupakan tambahan kepercayaan BPKH yang harus kami syukuri. Kami sangat berterima kasih, semoga kepercayaan ini dapat kami gunakan sebaik-baiknya dan juga bagi yayasan penerima manfaat, bisa menjalankan amanah ini bisa memelihara dan menggunakan semaksimal mungkin baik kualitas maupun kuantitas,” tandasnya.

    Sementara itu, Deputi Bidang Keseketariatan dan Kemaslahatan BPKH, Rahmat Hidayat mengatakan, dengan kondisi lokasi Ponpes yang jauh dari jangkauan, hal itu harus menjadi perhatian serius. Dihadirkan ambulan, guna menjaga keselamatan jiwa warga baik di lingkungan pesantren maupun warga sekitar.

    “Ini harus menjadi perhatian kita, menjaga keselamatan jiwa. Dalam konteks keislaman, berdoa sangat penting, tapi ikhtiar dhohir juga perlu,” ucapnya.

    Dimasa pandemi saat ini, sangat dirasakan dampaknya disemua lini. BPKH berlomba-lomba untuk sebisa mungkin memberikan pertolongan, dengan bantuan yang terbaik yang diriringi dengan administrasi yang ketat.

    “Agar maslahah, baik kepada penerima bantuan maupun bagi donatur. Karena setelah kami mengetahui, ternyata jarak dari Ponpes ke RS sangat jauh, lebih dr 100 kilometer,” tandasnya. (MUF/AZM)