Kategori: COVID-19

  • Penanganan Covid-19 dan Pemberian Bantuan Harus Seimbang

    Penanganan Covid-19 dan Pemberian Bantuan Harus Seimbang

    SERANG, BANPOS – DPRD Kota Serang berharap Pemkot Serang dapat menyeimbangkan antara program penanganan Covid-19, dengan program pemberian bantuan kepada masyarakat yang terdampak pandemi. Menurutnya, dua hal tersebut harus saling beriringan agar pandemi cepat selesai di Kota Serang.

    Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi, mengatakan bahwa seperti yang disampaikan oleh Presiden, pemerintah daerah harus mampu mempersiapkan bantuan bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Tentunya hal itu juga perlu dilihat dari kesanggupan anggaran.

    “Ya itu merupakan bagian dari tanggungjawab kami selaku pemerintah. Makanya kami juga harus mempersiapkan anggarannya, dilihat anggarannya seperti apa kesanggupan kita,” ujarnya usai mendengarkan pidato Presiden dalam rangka HUT RI ke-76 di Aula Paripurna DPRD Kota Serang, Senin (16/8).

    Menurutnya, penanganan Covid-19 tidak bisa dipisahkan dengan pemberian bantuan bagi masyarakat yang terdampak pandemi. Sebab, dua hal tersebut harus berjalan beriringan tanpa mengesampingkan satu dengan lainnya.

    “Bantuan itu tetap harus berjalan. Penanganannya (Covid-19) maupun pemberian bantuan kepada masyarakat. Baik yang terdampak pandeminya maupun yang terpapar Covid-19, itu harus berjalan programnya,” tutur Budi.

    Politisi asal Partai Gerindra tersebut mengatakan, dengan beriringannya program penanganan Covid-19 dan pemberian bantuan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19, maka pandemi besar kemungkinan dapat segera selesai.

    “Karena dengan begitu, masyarakat jadi menurut dengan pemerintah. Bahwa mereka tidak hanya sekadar dibatasi kegiatannya, namun juga dibantu oleh pemerintah,” ucapnya.

    Dia pun mengapresiasi semangat kebersamaan yang diperlihatkan oleh masyarakat Kota Serang khususnya. Sebab, praktik warga bantu warga terlihat sangat menonjol selama terjadinya pandemi Covid-19 ini.

    “Maka dari itu, ini harus ditingkatkan juga semangat saling membantu antar warga. Selain bantuan dari pemerintah, antar warga pun saling membantu satu dengan lainnya,” jelas Budi.

    Untuk diketahui, Pemkot Serang telah berencana memberikan bantuan kepada masyarakat Kota Serang, melalui pos anggaran Buffer Stock yang ada di Dinsos. Selain itu, Pemkot Serang juga akan menggelontorkan bantuan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Serang.

    “Buffer stock sejumlah 12.700 kepala keluarga. Itu nilainya sekitar Rp3 miliar lebih yang sudah ada di DInsos. Yang kedua kami juga ada ketahanan pangan sekitar 35 ton, dan itu dialokasikan untuk 3.500 kepala keluarga,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang, Nanang Saefudin, beberapa waktu yang lalu.(DZH/ENK)

  • Vaksinasi Terus Digenjot Tingkat RW

    Vaksinasi Terus Digenjot Tingkat RW

    TANGERANG, BANPOS – Farksi PKB DPRD Kabupaten Tangerang inisiasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di RW 08 Desa Pesanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang. Pada pelaksanaan vaksinasi tersebut ditinjau langsung Sekda Kabupaten Tangerang, Mochammad Maesyal Rasyid.

    Dalam kunjungannya, Maesyal meninjau penerapan protokol Kesehatan (Prokes) dalam alur pelaksanaan vaksinasi yang sudah berjalan dengan baik di lingkungan RW 08.

    “Setelah melakukan vaksinasi saya harap masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan, terutama memakai masker, menjaga jarak dan vaksinasi agar imunitas dapat terjaga,” kata Maesyal saat melakukan peninjauan, Minggu (15/8).

    Dengan adanya vaksinasi ditingkat desa tersebut, Maesyal berharap pelaksanaan vaksinasi terus berlanjut dan masyarakat juga agar tetap menjaga kondisi kebugaran tubuh. Karena ketika kondisi tubuh sedang bugar dan prima, vaksinasi akan bekerja dengan baik dan efektif.

    “Sebelum menerima dosis vaksin, masyarakat harus terlebih dahulu sarapan, menyiapkan kondisi tubuh yang prima, terlebih harus jujur ketika dilakukan skrining oleh petugas medis,” ujarnya.

    Sementara Ketua Fraksi PKB Kabupaten Tangerang, Burhan yang menginisiasi pelaksanaan vaksinasi Bersama forum RW 08 Perumahan Taman Kirana, tenaga medis Puskesmas Cikuya dan Kecamatan Solear melakukan vaksinasi kepada 200 orang warga setempat untuk mendapatkan vaksin dosis pertama.

    “Ini merupakan langkah bersama untuk melakukan penanganan Pandemi Covid-19 di masyarakat, menyentuh langsung dimasyarakat dengan mendekatkan pelayanan,” katanya.

    Warga Perumahan Taman Kirana yang menerima vaksinasi, Fauzi mengucapkan terima kasih dengan adanya program vaksinasi Covid-19 yang langsug menyasar ke RW 08, sehingga masyarakat tidak harus jauh untuk mencari pelayanan vaksinasi. “Program Vaksinasi ini lebih menyasar warga dilingkungan RW 08, kami dengan mudah mendapatkan vaksinasi langsung dilakukan di lingkungan kami,” katanya. (DHE/RUL)

  • Dugaan ‘Garong’ di Gubuk ‘si Miskin’?

    Dugaan ‘Garong’ di Gubuk ‘si Miskin’?

    RUMAH lazimnya digunakan sebagai tempat untuk berlindung dari panas, dingin, hujan dan kondisi cuaca lainnya. Namun rumah tidak selalu bisa dan layak untuk melindungi penghuninya dari hal-hal demikian.

    Pemerintah melalui UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan PP No. 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman, membuat kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk mendefinisikan rumah tersebut.

    Secara singkat, RTLH adalah rumah yang tidak memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, kecukupan minimum luas bangunan, dan kesehatan penghuni. Berdasarkan data pada situs dataertlh.perumahan.go.id, hingga awal tahun 2021 di Provinsi Banten tercatat sebanyak 152.496 unit rumah yang masuk dalam kategori tidak layak huni.

    Secara nasional, Provinsi Banten berada di peringkat ke-7 provinsi terbanyak jumlah RTLH, satu peringkat di bawah Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah 190.894 unit rumah dan satu peringkat di atas Provinsi Jawa Timur dengan jumlah RTLH sebanyak 148.630 unit.

    Berbagai bantuan digelontorkan oleh pemerintah, baik Pusat maupun Daerah, untuk menuntaskan persoalan RTLH tersebut. Di tingkat Pusat, terdapat program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Sedangkan di Provinsi Banten dikenal dengan nama program Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni (PK-RTLH).

    Namun, semangat penuntasan RTLH tersebut dinilai tercoreng dengan adanya dugaan penyunatan bantuan, yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu. Bukan hanya masyarakat, bahkan pemborong pun diduga turut menjadi korban penyunatan tersebut.

    Salah satu penerima manfaat BSPS di Kecamatan Cinangka, sebut saja Mirna, mengatakan bahwa pelaksanaan BSPS yang ia terima banyak sekali kendala. Berbagai kendala yang dihadapinya berkaitan dengan persoalan anggaran.

    “Seperti genteng itu kan tidak dapat, katanya genteng ini ditukar dengan batu, jadi genteng modal sendiri. Intinya yang dari bantuan itu hanya sampai mapar (bangunan saja tidak sampai genteng),” ujarnya saat diwawancara di kediamannya.

    Ia menuturkan, dari rencana pembangunan rumah yang sebelumnya telah ditetapkan, ternyata justru ia lebih banyak menombok anggaran. Seperti biaya untuk membayar tukang yang membangun rumahnya.

    “Uang yang untuk tukang dikasih Rp2,5 juta nombok. Banyak sih nomboknya. Ini juga masih ada sangkutan sama tukangnya, belum beres, nomboknya kurang. Saya bilang ke tukangnya, jangan nagih lah, nanti kalau saya ada rejeki, saya bayar,” tuturnya.

    Selain menombok untuk bayar tukang, Mirna juga menombok untuk bahan-bahan material lainnya yang disebut masuk dalam pembiayaan pembangunan rumah. Seperti semen, kaso dan lain sebagainya.

    “Kendalanya ya kayak semen kurang. Kalau batu batanya masih, cuma semennya yang habis. Kalau tidak salah 50-60 sak semen yang dikasih, kalau pondasi ini modal sendiri semennya, 10 sak semen,” kata dia.

    Ia mengatakan, berdasarkan pernyataan dari petugas terkait, besar kemungkinan seorang fasilitator lapangan, 10 sak semen yang beli sendiri tersebut untuk membangun pondasi akan diganti. Namun ternyata tidak.

    “Sudah ngomong kalau itu (semen) katanya mau digantiin. Petugasnya juga melihat waktu bikin pondasi, tapi enggak diganti. Kendala itu sudah dilaporkan ke pihak desa, tapi karena katanya itu sudah prosedurnya segitu, kami sih percaya-percaya aja,” ungkapnya.

    Berdasarkan perencanaan awal, bantuan BSPS tersebut seharusnya bisa untuk membangun dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Namun karena kurangnya material dan adanya batas waktu pembangunan yang hanya selama 25 hari saja, rumah dirinya hanya terbangun satu kamar tidur saja.

    “Baru jadi ruang tengah, kamar satu. Disuruhnya kamar dua, cuma kan ngejar waktu biar cepat selesai, ya sudah kaya gini aja. Katanya ditarget waktu 15 hari paling lambat 25 hari. Ketika sudah 25 hari, selesai. Katanya lebih dari itu, dana sendiri,” ucapnya.

    Ia pun mengaku bahwa untuk bahan material, ia tidak tahu membeli dimana. Sebab, pihak desa yang mengatur tempat pembelian bahan materialnya. “Jadi pihak desa yang ngatur beli material dimana, terus uangnya ditransfer ke material tersebut oleh pemerintah,” terangnya.

    Kepala Desa setempat saat ingin dikonfirmasi, mengaku sedang melaksanakan takziah dan akan memberi kabar setelahnya. BANPOS sempat menunggu di Desa Cinangka hingga waktu Maghrib, namun tidak ada konfirmasi lebih lanjut.

    BANPOS pun mencoba melakukan konfirmasi melalui pesan WhatsApp maupun sambungan telepon seluler. Sayangnya, Kepala Desa tersebut nomor teleponnya sedang tidak aktif.

    Sementara itu, Plt. Kepala Desa Cinangka, Nana Kurnia, mengaku selama pelaksanaan BSPS di desanya tidak terjadi kendala apapun. Menurutnya, masyarakat puas dengan program tersebut.

    “Dari pusat juga melakukan uji petik ke sini, Alhamdulilah lulus jadi nggak ada yang bermasalah, terbangun semua. Jadi tidak ada yang mangkrak. Kan kadang-kadang orang minta bantuan tapi malah tidak dibangun,” ujarnya.

    Menurutnya, program tersebut memang hanya memberikan bantuan sebesar Rp20 juta, dengan rincian Rp2,5 juta untuk biaya tukang dan Rp17,5 juta untuk belanja material. Apabila memang dalam proses pembangunannya kurang, maka penerima manfaat harus mau secara swadaya melanjutkan pembangunannya.

    “Kami tanyakan dulu ke KPM yang dapat, mau apa enggak untuk membangun dengan anggaran segitu. Tapi harus benar-benar dibangun. Dengan nominal segitu, harus sampai kebangun. Kalau dananya kurang, maka pemilik rumah harus mau swadaya sampai terbangun semua. Dari pendamping peraturannya seperti itu,” ungkapnya.

    Sementara, seorang penerima bantuan di Kampung Kedungleles, Kelurahan/Kecamatan Kasemen, Kota Serang juga mempertanyakan rincian dari bantuan BSPS. Dia menilai, sejauh ini apa saja bantuan yang harus diterima warga tidak jelas rinciannya.

    Warga Kampung Kedung Leles, Nasir (55), mencontohkan, dari ketidakjelasan rincian itu, menduga ada beberapa jenis bantuan yang hilang. Dia mencontohnkan adanya catatan yang menyebutkan pengadaan genteng sebagai salah satu item dalam bantuan itu. Namun ketika diminta, pihak penanggungjawab tidak memberikan genteng.

    “Kaya genteng nggak dapet, terpaksa pakai yang lama. Saya kan sudah minta, Pak minta gentengmya, tapi nggak dikasih, katanya nanti duitnya ga kebagian bangunannya,” ungkapnya.

    Ia mengungkapkan, bantuan yang didapat bukan pembangunan dari awal, tapi hanya memperbaiki bagian atap, balok atap dan tembok bata. Pada awalnya tidak diperbolehkan saat mengajukan perbaikan bagian tertentu, tapi akhirnya diperbolehkan dengan diberitahukan RT dan beberapa penanggungjawab.

    “Ini mah cuma rehaban, kamar mah cuma dipancang doang, yang parah atapnya, tadinya itu minta rehaban. Tadinya sih nggak boleh, takutnya kan kalo dibongkar kan nggak cukup, biayanya besar, jadi rehab atap doang, tadinya kan mau roboh atapnya. Kalo kamar mandi cuma dikasih closet,” terangnya.

    Ia pun menyebutkan beberapa penanggungjawab perbaikan rumahnya, diantaranya Imam, dan Zaenal. Bahkan ia mengakui mengeluarkan uang pribadi sebanyak Rp6 juta selama perbaikan rumahnya. Uang itu pun merupakan hasil dari meminjam.

    Terpisah, Ketua LSM Gerakan Masyarakat Untuk Perubahan (Gempur) Mulya Nugraha menilai program yang dikeluhkan PKM mengindikasikan kejanggalan-kejanggalan yang terjadi dalam pelaksanaan program itu. Menurutnya, pihak pemberi bantuan seharusnya bertindak transparan dengan mensosialisasikan hak dan kewajiban penerima maupun pemberi bantuan.

    “Setidaknya terlihat ada yang disembunyikan dalam program ini. Karena keluhan-keluhan masyarakat yang mengemuka memperlihatkan program ini banyak diselipi indikasi-indikasi penyimpangan,” kata Mulya, kemarin.

    Dengan kondisi itu, Mulya menilai sudah selayaknya program-program yang mengatasnamakan RTLH diselidiki oleh aparat hokum. Menurutnya, laporan-laporan warga bisa menjadi pintu masuk untuk mengungkap kebobrokan dalam pelaksanaan program itu.

    “Jangan sampai program yang seharusnya meringankan masyarakat justru jadi memberatkan karena ulah oknum-oknum yang bermain di lapangan,” tuntasnya.

    Sementara, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Banten, Muchamad Rachmat Rogianto tak bisa dikonfirmasi. Hingga kemarin malam, BANPOS berupaya menghubungi Rachmat melalui sambungan telepon. Tetapi telepon yang bersangkutan tidak aktif.(MG-01/MUF/DZH/ENK)

  • Bansos Saat PPKM Capai 90 persen, Kemiskinan Akibat Pandemi Covid-19 Naik

    Bansos Saat PPKM Capai 90 persen, Kemiskinan Akibat Pandemi Covid-19 Naik

    SERANG, BANPOS – Penyaluran bantuan sosial (bansos) saat pandemi Covid-19 khususnya masa PPKM di Provinsi Banten sudah terealisasi sekitar 90 persen dari target.

    “Dapat kami sampaikan, bahwasannya capaian realisasi penyaluran bantuan sosial masa PPKM Darurat di Provinsi Banten rata-rata mencapai lebih dari 90 persen,” kata Asda I Banten, Asisten Pemerintahan dan Kesra saat menyambut Kunjungan Kerja Menteri Sosial Tri Rismaharini ke Pondok Pesantren Al Quran Bai Mahdi Sholeh Makmun, Pabuaran di Serang, jumat (13/8).

    Septo dalam kesempatan tersebut mengatakan Pemprov Banten mengucapkan terima kasih atas bantuan sosial yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembangunan manusia di masa pandemi Covid-19 saat ini.

    Menurutnya, adapun bantuan sosial yang sudah disalurkan diantaranya Bantuan Sosial Tunai (BST) bulan Mei – Juni telah tersalurkan kepada 751.733 atau realisasi sebesar 97,6 persen. Sedangkan bantuan PKH tahap III mencapai 92,53 persen.

    Bantuan beras kepada 26.112 sasaran terealisasi 96,71 persen. BNPT sembako bulan Juli dan Agustus 2021 realisasi penyaluran mencapai 90 persen.

    “Pemprov Banten memiliki komitmen dalam penanggulangan kemiskinan. Komitmen tersebut dibuktikan dengan kebijakan koordinasi dan kebijakan angaran. Salah satunya yaitu dukungan anggaran bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat Banten sebagai Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS),” kata Septo.

    Data BPS Banten, kata dia, menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin terus mengalami penurunan. Dari 9,22 persen pada tahun 2003 menjadi 4,94 persen pada bulan September 2019. Salah satu program prioritas yang dijalankan adalah program bantuan Jamsosratu.

    “Namun, dampak pandemi Covid-19 pada Maret 2021, angka kemiskinan di Provinsi Banten kembali naik mencapai 6,66 persen. Hal ini mengharuskan Pemprov Banten mengoptimalkan program-program untuk mengurangi angka kemiskinan melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, dan pemberdayaan UMKM,” katanya.

    Septo juga menyampaikan, data Dinas Kesehatan Banten pada 11 Agustus 2021 terdapat 5 wilayah Kabupaten/Kota masuk Zona Oranye risiko penyebaran Covid-19. Yakni Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kota Tangsel, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Serang. Sedangkan 3 wilayah Kabupaten/Kota masuk zona merah, yaitu Kota Serang, Cilegon dan Kota Tangerang.

    “Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir agar masyarakat dapat kembali menjalankan rutinitas dengan aman dan produktif,” kata Septo.

    Dalam kesempatan itu, Mensos Tri Rismaharini mengajak semua pihak untuk bersama-sama bergandengan tangan menghadapi pandemi Covid-19.

    “Pandemi Covid-19 memberikan pesan kita tidak bisa menyelesaikan semuanya sendiri. Jadi mari kita bersama-sama untuk menyelesaikan,” kata Risma.

    Mensos Risma juga mengajak para tenaga PKH, TKSK serta Karang Taruna untuk bekerja secara sungguh-sungguh dalam mengatasi masalah kesejahteraan sosial. (RUS/AZM)

  • KIP Siap Berdayakan Nelayan Cilegon dari Hulu ke Hilir

    KIP Siap Berdayakan Nelayan Cilegon dari Hulu ke Hilir

    CILEGON, BANPOS- Dalam upaya pemberdayaan nelayan dari hulu ke hilir, PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) berkomitmen untuk mendukung program pengembangan dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan.

    Dimana komitmen perusahaan yang kini dikenal dengan Krakatau International Port (KIP) itu salah satunya yakni turut ambil bagian dalam Festival Nelayan PPKM (Penguatan Pemberdayaan Keluarga Mandiri) yang diadakan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon di Pangkalan Nelayan Tanjung Peni, Sabtu (14/8/2021).

    Direktur Utama KIP Akbar Djohan mengatakan, kegiatan tersebut sangat penting dalam upaya pemberdayaan nelayan dari hulu ke hilir, terutama di sekitar Pelabuhan KIP.

    Akbar yang juga merupakan Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia itu mengatakan, kegiatan yang melibatkan 10 pangkalan Nelayan yang ada di Cilegon itu juga sebagai momen pembuktian bahwa industri bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

    “Kegiatan ini membuktikan bahwa negara hadir dalam upaya pemberdayaan masyarakat, kami Krakatau International Port dan PT Krakatau Niaga Indonesia yang merupakan bagian dari BUMN Krakatau Steel Group, dengan kegiatan ini ingin menunjukkan bahwa kami hadir dalam pemberdayaan nelayan,” katanya.

    Hal itu, lanjut Akbar, sesuai dengan arahan Menteri BUMN agar perusahaan BUMN selalu hadir dalam upaya pemberdayaan masyarakat.

    “Pak Menteri selalu memberikan arahan kepada kami agar selalu hadir dalam upaya pemberdayaan masyarakat sehingga manfaat adanya BUMN dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” tuturnya.

    Pada kegiatan tersebut, KIP memberikan bantuan berupa alat-alat yang dibutuhkan yang dapat menunjang sarana dan prasarana tangkapan ikan yang dijadikan aset lembaga di pangkalan nelayan. Sehingga diharapkan peningkatan kesejahteraan nelayan dapat terwujud.

    Bantuan yang diberikan itu, ucap Akbar, merupakan salah satu upaya pemecah permasalahan yang selama ini dihadapi para nelayan di Cilegon.

    ”Seperti yang dapat dilihat bahwa bantuan kali ini, selain sembako untuk meringankan beban saat situasi pandemi, ada juga alat-alat seperti coolbox, freezer, genset dan lain-lain. Hal ini merupakan langkah awal dalam upaya memecahkan masalah nelayan di Cilegon selama ini, yang memang harus dicarikan solusinya dari hulu ke hilir,” tutupnya.

    Ditempat yang sama, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilegon Tatang Tarmizi menuturkan, permasalahan yang tengah dihadapi nelayan di Cilegon tersebut harus dapat diselesaikan.

    Tentunya, kata Tatang, dengan dukungan dari seluruh stakeholder terkait untuk mencari solusi dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan.

    “Perlu diingat bahwa apa yang kita terima ini bukan sekedar bantuan, tetapi program yang akan terus berlangsung dalam upaya penyelesaian masalah nelayan selama ini, sehingga diharapkan dengan ini kita dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan khususnya di Cilegon. Saya mewakili nelayan Cilegon berterima kasih kepada seluruh pihak yang hadir dan turut membantu dalam kegiatan ini,” tuturnya.

    Pada kesempatan yang sama, perwakilan PPM School Management Angkatan 70 Wahyu Setyawan mengatakan, selain bantuan berupa sarana dan prasana, pentingnya membangun jaringan untuk berkembangnya nelayan Cilegon juga menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.

    “Kami mengajak salah satu BUMN yaitu PT Perindo (Perikanan Indonesia) untuk menciptakan wadah membangun relasi dan promosi, sehingga tangkapan ikan nelayan dapat berskala industri bahkan ekspor kedepannya,” tandasnya. (LUK)

  • Polisi Gelar Patroli Berskala Besar, Pantau Pusat Keramaian dan THM di Kabupaten Serang

    Polisi Gelar Patroli Berskala Besar, Pantau Pusat Keramaian dan THM di Kabupaten Serang

    SERANG, BANPOS- Petugas gabungan Polres, Kodim dan Pemkab Serang menggelar patroli bersama berskala besar dalam rangka PPKM level 3 di sepanjang jalan raya Serang – Jakarta, mulai dari wilayah Kecamatan Ciruas hingga Cikande, Sabtu (14/8/2021) malam.

    Dalam patroli berskala besar ini, petugas gabungan terus melakukan pemantauan serta mengimbau para pelaku usaha untuk menutup usahanya hingga pukul 21:00.

    Selain menyasar para pedagang serta tempat-tempat keramaian, patroli personil gabungan juga mendatangi lokasi tempat hiburan malam (THM) yang ada di wilayah hukum Polres Serang.

    Dalam patroli itu, pelanggar PPKM yang ditemukan tidak menggunakan masker dihukum push up. Setelah dihukum, mereka mendapatkan hadiah masker serta diminta untuk pulang.

    “Patroli berskala besar melibatkan personil Kodim, BPBD, Satpol PP dan Dishub Serang ini dalam rangka pendisiplinan masyarakat di masa PPKM pandemi Covid-19. Selain itu juga guna mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas dan kriminalitas,” ungkap Kapolres Serang AKBP Yudha Satria kepada awak media, Minggu (15/8/2021).

    Kapolres menjelaskan dalam patroli gabungan ini pihaknya masih menemui sejumlah toko, pedagang makanan kaki lima yang masih melakukan aktivitas diatas pukul 21:00, namun setelah diberikan imbauan dan pemahanan para pelaku usaha dengan sendirinya menghentikan aktivitas usahanya.

    Selain penegakan disiplin prokes, patroli bersama juga menyasar klub-klub motor agar kendaraannya tidak menggunakan knalpot brong. Kepada klub motor yang biasa mangkal di parkiran pertokoan, petugas juga mengingatkan agar tidak berlaku melanggar hukum.

    “Kita tekankan untuk tidak berlaku melanggar hukum. Pengendara yang tidak bermasker diberikan peringatan dan juga diberikan sanksi push up sebelum diperintahkan pulang,” kata Kapolres.

    Disebutkan Kapolres, selama patroli bersama digelar hingga pukul 23.30, mobilitas warga mulai berkurang dibandingkan sebelumnya. Warga yang tidak punya kepentingan terlihat lebih memilih tinggal di rumah. (MUF)

  • Sempat Zona Merah, Warga Taman Puri Indah Serang Antusias Ikuti Vaksinasi Covid-19

    Sempat Zona Merah, Warga Taman Puri Indah Serang Antusias Ikuti Vaksinasi Covid-19

    SERANG, BANPOS- Warga Taman Puri Indah, Ciracas, Kota Serang begitu antusias mengikuti vaksinasi Covid-19. Acara tersebut terselenggara atas kerja sama unsur Muspika Kecamatan Serang dan Puskesmas Ciracas.

    Vaksinasi yang diikuti oleh 300 warga itu dihadiri oleh Camat Serang, Danramil Serang, Kapolsek Serang dan Lurah Serang.

    Ketua RW 17 Ihsan Panduwinata
    mengapresiasi terselenggaranya serbuan vaksinasi Covid-19 di perumahan Taman Puri Indah. “Tentu warga merasa terbantu dengan kegiatan semacam ini. Kepada Muspika baik Camat, Kapolsek dan Danramil kami mengucapkan terima kasih,” kata Ihsan kepada awak media, Sabtu (14/8/2021).

    Ihsan juga menuturkan bahwa warga di lingkungan Taman Puri Indah Serang mendukung sepenuhnya program percepatan vaksinasi nasional. Ia mengklaim bahwa program vaksinasi Covid-19 di Taman Puri Indah Serang merupakan perumahan pertama di Kota Serang yang menyelenggarakan vaksinasi untuk warganya. “Kalau di tempat lain masyarakat takut divaksin, kalau di tempat kami justru antusias,” ujarnya.

    Salah satu pengalaman zona merah akibat banyaknya warga yang terpapar Covid-19 menjadi pelajaran berharga supaya tidak terulang dan agar warga mendapatkan perlindungan diri dari virus.

    “Sekarang Alhamdulillah sudah sembuh 100 persen. Makanya warga antusias hari ini mengikuti vaksinasi, kuota yang disediakan hari ini untuk 300 orang terpenuhi,” tandasnya.

    Bayu, warga setempat yang mengikuti vaksinasi Covid-19 mengucapkan terima kasih kepada unsur Muspika yang telah memfasilitasi warga. “Ya terima kasih sekali karena vaksinasi hari ini, kami tidak harus datang ke tempat lain untuk vaksinasi hanya di lingkungan kami,” ujarnya.

    Ia berharap, pemerintah melalui unsur Muspika bisa kembali menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 tahap dua yang jatuh pada 11 September 2021 mendatang.

    Pantauan di lokasi, pelaksanaan vaksinasi berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat. Warga diwajibkan mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak antara satu dengan yang lain. (DZH)

  • Banyak Warga Miskin Tak Tersentuh Bantuan, Dewan Minta Walikota Cilegon Evaluasi Kinerja Anak Buahnya

    Banyak Warga Miskin Tak Tersentuh Bantuan, Dewan Minta Walikota Cilegon Evaluasi Kinerja Anak Buahnya

    CILEGON, BANPOS – Anggota DPRD Kota Cilegon Rahmatulloh meninjau kondisi rumah milik keluarga Nana Maulana warga Kampung Barokah, Kecamatan Jombang yang kondisinya memprihatinkan dan tidak layak untuk ditempati.

    Menurut pengakuan pihak keluarga. Keluarga Nana Maulana sama sekali tidak pernah mendapat bantuan dari Pemkot Cilegon apalagi masuk dalam program bedah rumah atau program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang digaungkan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cilegon.

    “Saya mendapat informasi bahwa, didepan Yayasan Al-Ishlah, ada rumah warga yang tak layak huni. Katanya kalau hujan kebanjiran, gentengnya bocor eternitnya jebol,” kata Rahmatulloh saat dikonfirmasi, Sabtu (14/8/2021).

    Politisi Partai Demokrat ini mengatakan setelah melakukan pengecekan ke lapangan mendapatkan rumah tersebut diisi oleh empat orang anggota keluarga yakni orang tua dan dua anaknya.

    Ia meminta kepada pimpinan daerah agar mengevaluasi anak buahnya dari tingkat bawah sampai kepala dinas agar hal serupa tidak terjadi kembali.

    “Saya meminta (Walikota Cilegon-red), agar di evaluasi jajaran RT, RW, lurah, camat, hingga dinsos. Karena sering ditemukan masih ada orang tak mampu atau miskin yang butuh perhatian pemerintah, tapi tak tersentuh,” tegasnya.

    “Kita di DPRD akan tegur RT, RW, lurah, camat dan dinsos untuk banyak turun langsung ke lapangan supaya tau, dan bisa kita anggarkan kegiatan RTLH untuk masyarakat yang membutuhkan,” kata Ketua DPC Demokrat ini.

    Anggota Komisi III DPRD Kota Cilegon ini mendesak agar dinas terkait segera mengupdate data masyarakat agar mendapatkan bantuan sosial (bansos) baik dari pemerintah daerah maupun pusat baik rehab RTLH, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) dan bantuan yang lainnya.

    “Masih belum tepat sasaran. Banyak masyarakat yang layak menerima malah ngga dapet,” tandasnya. (LUK)

  • Lapas Pemuda Tangerang Tuan Rumah Prison Art Show, Suguhkan Talenta Hingga Karya Warga Binaan

    Lapas Pemuda Tangerang Tuan Rumah Prison Art Show, Suguhkan Talenta Hingga Karya Warga Binaan

    TANGERANG,BANPOS – Situasi pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan bersama Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang memberikan berbagai pelatihan kemandirian dan keterampilan kepada para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Ini merupakan salah satu langkah untuk terus mengasah bakat dan keterampilan para WBP dalam rangka menuju Indonesia Tumbuh, Indonesia Bangkit.

    Karena, walaupun dari balik jeruji, mereka para WBP masih punya mimpi untuk berkreasi dan berkarya untuk ibu pertiwi. Untuk itu, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan bersama Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang menghadirkan acara Prison Art Show guna menjadi etalase talenta-talenta berbakat para WBP di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang dan Lapas/Rutan lain di wilayah Tangerang Raya.

    Sebanyak 6 UPT Pemasyarakatan se-Tangerang Raya turut ikut andil dalam menyuguhkan talenta berbakat WBP dalam Prison Art Show kali ini. Selain Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, ada juga Lapas Kelas I Tangerang, LPKA Kelas I Tangerang, Lapas Kelas IIA Tangerang, Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, dan Rutan Kelas I Tangerang yang menyemarakkan kegiatan yang menjadi serangkaian acara dari 76 jam Pemasyarakatan menuju 76 tahun kemerdekaan Indonesia. Sabtu (14/08/2021).

    Hadir langsung dalam acara ini Kadek Anton Budiharta selaku Kepala Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang besera jajaran, sekaligus mendampingi Heni Yuwono selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan beserta jajaran. Acara juga turut dihadiri oleh Agus Toyib selaku Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Banten yang didampingi oleh seluruh Pimti Pratama Kantor Wilayah Kemenkumham Banten.

    “Prison Art Show adalah serangkaian kegiatan yang menampilkan bakat serta memamerkan seni dan kerajinan hasil dari pembinaan dan pembimbingan yang di lakukan Lembaga Pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak, Lembaga Pemasyrakatan Perempuan, dan Rumah Tahanan Negara di Indonesia. Khusus edisi kali ini, kami menampilkan hasil buah tangan dan kesenian para WBP se-Tangerang Raya,” kata Heni Yuwono.

    Kadek Anton Budiharta mengaku sangat senang dan bangga Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang bisa menjadi tuan rumah dari Prison Art Show edisi Tangerang Raya ini. Ini juga menjadi salah satu momentum untuk memamerkan hasil kerajinan dan kesenian para WBP yang telah diberikan beragam pelatihan.

    “Ini menjadi tanggung jawab yang besar bagi kami guna menunjukkan talenta hebat yang dimiliki para WBP se-Tangerang Raya. Kami juga bangga bisa ditunjuk menjadi tuan rumah. Alhamdulillah kami bisa menyuguhkan yang terbaik,” ucap Kadek Anton Budiharta.

    Berjalan Meriah dan Tampilkan Talenta Warga Binaan Pemasyarakatan

    Acara berjalan secara live streaming melalui platform YouTube di akun Humas Ditjenpas. Dimulai pada pukul 14.30 WIB, Prison Art Show diawali dengan penampilan Palang Pintu dari para WBP Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang. Acara kemudian dilanjutkan dengan seni angklung dari para anak didik LPKA Kelas I Tangerang. Secara berturut-turut acara dilanjutkan dengan penampilan Band, musik etnik, dan lenong kabaret dari WBP Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang. Para WBP dari Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang juga turut hadir menampilkan Rampak Bedug yang memainkan lagu-lagu nasional seperti Manuk Dadali, Rayuan Pulau Kelapa, dan Berkibarlah Bendera Negeriku.

    Tak lupa, Prison Art Show juga menampilkan Talk Show yang menghadirkan pembicara Agus Toyib selaku Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Banten yang didampingi oleh seluruh Pimti Pratama Kantor Wilayah Kemenkumham Banten, serta para Kepala UPT Pemasyarakatan di lingkungan Kanwil Kemenkumham Banten, yang dilanjutkan dengan break Solat Ashar

    Tak hanya menampilkan kesenian music, beberapa WBP juga menampilkan tarian dan pembacaan puisi. Adalah WBP dari Lapas Kelas IIA Tangerang yang memberikan suguhan kepada penonton dengan menghadirkan penampilan Tari Gejrik, serta Akustik dan Pembacaan Puisi. Acara kemudian ditutup dengan penampilan Band gabungan dari seluruh WBP yang mengisi acara Prison Art Show hari ini yang menyanyikan lagi dari Band Cokelat yang berjudul Bendera.

    Acara Prison Art Show edisi Tangerang Raya disiarkan secara langsung dari akun YouTube Humas Ditjenpas pada Sabtu, 14 Agustus 2021 pukul 14.30 WIB. Tonton dan semarakkan Prison Art Show edisi Tangerang Raya dan dapatkan kesempatan untuk memenangkan 76 hadiah menarik.

    Seluruh pengisi acara dan pendamping sebelumnya telah dilakukan swab antigen Covid-19 dengan hasil negatif. Selain itu, seluruh pengisi acara dan pendampingnya juga telah menerima Vaksin Covid-19. Acara Prison Art Show digelar dengan mengikuti protokol kesehatan secara ketat. (MUF)

  • Pemilik Kapal dan Agen Pelayaran Gelar Vaksinasi, Sasar Masyarakat Maritim

    Pemilik Kapal dan Agen Pelayaran Gelar Vaksinasi, Sasar Masyarakat Maritim

    CILEGON, BANPOS – Untuk mendukung program pemerintah dalam percepatan vaksinasi Covid-19 nasional. Perusahaan pemilik kapal dan agen pelayaran yang tergabung dalam Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Banten bersama Indonesia Shipping Angencies Association (ISAA) Banten mengadakan vaksinasi dengan menyasar 520 masyarakat maritim serta masyarakat sekitar.

    Pelaksanaan vaksinasi ini dilaksanakan di Sekolah Mutiara Bunda yang terletak di Perumahan Taman Cilegon Indah, Jum’at (13/8/2021).

    Ketua DPC INSA Banten, Agus Sutanto mengatakan pelaksanaan vaksinasi menggandeng Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banten.

    Kata Agus, animo masyarakat yang mengikuti vaksin terbilang tinggi. Itu terlihat dari banyaknya yang mendaftar. Ia menyatakan, dosis vaksin yang awalnya direncanakan 500 sasaran ditambahkan menjadi 520 sasaran.

    “Antusiasnya tinggi. Kita disini mengajak dari kita dulu kemudian keluarga maritim. Bukan agen saja, tapi dari tracking juga ada. Kemudian ada juga dari pihak sekolah disini dan masyarakat sekitar,” kata Agus kepada awak media disela kegiatan vaksinasi, Jum’at (13/8/2021).

    “Jadi kita tujuannya membantu pemerintah daerah untuk mempercepat vaksinasi. Kita gas poll,” sambungnya.

    Agus menambahkan, INSA Banten sekitar 28 hari ke depan akan kembali menggelar vaksinasi tahap kedua. “Saya berharap, masyarakat yang ikut vaksinasi tahap pertama ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh (herd immunity). Ke depan juga kesadaran akan pentingnya vaksinasi makin tinggi,” pungkasnya.

    Ditempat yang sama, Kepala KKP Banten, Ongky Sedya Dwi Sasangka mengatakan dalam satu bulan pihaknya menargetkan untuk melaksanakan vaksinasi sebanyak 10 ribu.

    “Dengan menggandeng Insa, program vaksinasi nasional bisa dipercepat. Kami tentunya ingin segera secepatnya masyarakat memenuhi vaksinasi. Agar kita semua terlindungi dari dampak berat Covid-19. Dan yang paling utama, jangan abaikan 3M. Itu tetap harus dilakukan,” tandasnya. (LUK)