Kategori: COVID-19

  • Vaksin Anak Berujung RS

    Vaksin Anak Berujung RS

    PANDEGLANG, BANPOS – Diduga usai mendapatkan vaksin Covid-19 di sekolahnya, siswa kelas 6 SDN Kabayan 5, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Dava Bagusna Drajat (11) dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang, Jumat (11/2). Dava diduga menderita efek vaksinasi sehingga mengalami demam, tinggi, muntah-muntah dan diare, dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang.

    Orang tua Dava, Agus mengatakan, pada Rabu (9/2) lalu anaknya mengikuti vaksin di sekolahnya. Namun, pada malam hari anaknya mengalami demam, muntah-muntah dan buang air besar (BAB).

    “Saya lalu konsultasi dengan bidan Puskesmas yang melakukan vaksin dan tadi subuh dibawa ke rumah sakit didampingi bu bidan,” kata Agus saat ditemui BANPOS di RSUD Berkah.

    Sebelumnya, lanjut Agus, pihaknya mendapat surat pernyataan yang harus diisi oleh orang tua siswa dari pihak sekolah. Saat ditanyakan langsung kepada anaknya mau atau tidak divaksin, akhirnya surat pernyataan tersebut diisi dengan jawaban tidak setuju.

    “Awalnya kan anak saya sebelum divaksin itu, ada surat edaran yang tertera setuju atau tidak setuju. Saya tanya sama anak saya, Aa mau nggak divaksin, anak saya menjawab tidak mau divaksin pak. Lalu saya bilang sama istri saya tanya mau apa nggak, jawabannya sama tidak mau,” terangnya.

    Namun, kata Agus, dirinya merasa heran kenapa anaknya divaksin. Padahal dalam surat tersebut menyatakan tidak setuju dan itupun berdasarkan keinganan anaknya.

    “Anak saya nggak mau divaksin dan dalam suratnya diisi tidak setuju, kenapa divaksin. Bukannya kita melarang atau tidak mendukung ya,” jelasnya.

    Agus menambahkan, saat itu anaknya sempat mengatakan bahwa jika tidak divaksin tidak boleh masuk sekolah. Karena takut tidak boleh masuk sekolah, akhirnya anaknya divaksin.

    “Anak saya pernah bilang begini, pak kalau nggak divaksin nggak boleh masuk sekolah. Saya juga nggak tahu darimana dapatnya (pernyataan itu, red), akhirnya divaksin dengan didampingi istri saya,” ungkapnya.

    Sementara itu Wadir RSUD Berkah Pandeglang, Kudiat saat ditanya BANPOS apakah ada pasien anak yang dirawat diduga akibat divaksin. Kudiat menyatakan, ada satu orang yang sedang dirawat.

    “Saat ini ada satu anak-anak. Ini sedang di-follow up oleh dokter spesialis seperti apa tindak lanjutnya, nanti kita lihat evaluasi hari ini oleh dokter spesialis yang menanganinya,” katanya.

    Menurutnya, setelah dilakukan evaluasi saat ini, kemungkinan rekomandasi yang akan diberikan akan di-follow up kembali. Karena ini Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), pihaknya belum melakukan konfirmasi.

    “Ini kan bahasanya KIPI, kalau KIPI itu terkait langsung atau tidak langsung itu tetap disebutnya KIPI. Terkait dengan langsung atau tidak langsung, kami belum konfirmasi ke dokter spesialisnya. Mohon maaf ya,” ungkapnya.

    Terpisah, Kepala SDN 5 Kabayan, Ujang Holil membenarkan siswanya saat ini sedang mendapatlan perawatan intensif oleh tim medis RSUD Pandeglang dan pengawasan dari tim medis Puskesmas. Namun pihaknya membantah bahwa apabila siswanya yang tidak divaksin tersebut tidak boleh belajar atau sekolah.

    “Saya tidak menginstruksikan jika siswa yang tidak divaksin tidak bisa sekolah. Itu tidak benar dan tidak ada paksaan bagi para siswa, untuk Dava sendiri sudah ada surat pernyataan untuk divaksin yang didampingi ibunya,” kata Ujang saat memberikan keterangan pers di Kelurahan Kabayan, Sabtu (12/2).

    Sementara itu, Bidan Puskesmas Cikupa yang menangani kegiatan vaksin di Kecamatan Pandeglang, Ratna Mutia menjelaskan bahwa sebelum dilakukan vaksin terhadap siswa, pihaknya melakukan screening terlebih dahulu.

    “Rabu (9/2) siswa Dava sudah ada surat persetujuan orangtua dahulu, sebelum divaksin terlebih dahulu dilakukan scrining pemeriksaan suhu, tensi dan lain termasuk tidak ada kontra indikasi terhadap Dava,” terangnya.

    Selain itu, lanjut Ratna, pihaknya bersama tim medis pelaksanaan vaksinasi juga memberikan edukasi pada semua siswa dan orangtua yang mendampingi anak dalam vaksinasi jika ada keluhan setelah divaksin terhadap anak, seperti Dava yang dengan cepat ditangani.

    “Intinya semua kegiatan vaksin selama 7 hari kemarin dilakukan sesuai SOP. Adapun yang menjelaskan soal Dava itu langsung dari tim dokter yang menangani. Kita berharap bukan karena dari vaksin, karena kondisinya saat divaksin sehat,” ungkapnya.(DHE/ENK)

  • Wartawan Kejaksaan Gelar Vaksin Booster, Dorong Percepatan Herd Immunity

    Wartawan Kejaksaan Gelar Vaksin Booster, Dorong Percepatan Herd Immunity

    Forum Wartawan Kejaksaan (FORWAKA) Banten menggelar vaksinasi booster di kantor Kejati Banten. Vaksinasi booster tersebut dilakukan untuk membantu pemerintah dalam percepatan pembentukan heard immunity.

    Dalam pemberian vaksin booster itu, FORWAKA menyediakan sekitar 300 dosis vaksin jenis Pfizer, yang disiapkan untuk para peserta vaksinasi bekerjasama dengan Dinkes Provinsi Banten.

    Berdasarkan pantauan dilokasi sejak pukul 08.30 pagi, antusias warga untuk divaksin cukup tinggi. Tampak sejumlah masyarakat sangat berantusias mengikuti kegiatan vaksinasi Booster. Bahkan sebelum pelaksanaan dimulai, para calon peserta vaksin sudah memadati area Kejaksaan Tinggi Banten.

    Ketua Pelaksana Kegiatan Vaksinasi Booster FORWAKA Banten, Ahmad Tajudin mengatakan bahwa kegiatan berjalan dengan lancar. Sebanyak 300 dosis vaksin yang disiapkan, ludes seluruhnya.

    “Alhamdulillah, kegiatan hari ini berjalan dengan lancar. Tidak disangka antusias warga yang ingin divaksin booster ternyata cukup tinggi,” ujarnya kepada awak media saat di lokasi vaksin, Sabtu (12/2).

    Ia menuturkan bahwa kegiatan ini diperuntukan bagi para wartawan, keluarga wartawan dan masyarakat umum. Vaksinasi ini, kata dia, mengusung tema ‘Pers Sehat, Indonesia Sehat’, dengan makna bahwa pers harus turut bergerak dalam menyehatkan Indonesia.

    “Dengan vaskinasi ini, diharapkan dapat menciptakan Herd Immunity bagi masyarakat,” ungkapnya.

    Apalagi sebagai para pekerja publik seperti insan pers, lanjut dia, yang selalu berada ditengah-tengah masyarakat untuk mencari informasi pemberitaan, bertemu narasumber dan lain sebagainya. Sehingga diharapkan dengan vaksinasi ini, para insan pers sehat dan bisa meminimalisir resiko dari terpaparnya virus Covid-19.

    “Sementara alasan kegiatan ini dibuka untuk umum, yaitu kami ingin bahwa FORWAKA Banten bisa dekat dengan masyarakat. Pers sehat, masyarakat sehat, Indonesia kuat,” terangnya.

    Kasi Penkum Kejati Banten, Ivan Siahaan, menuturkan bahwa pihaknya sangat mengapreasiasi kegiatan vaksinasi Booster yang diinisiasi oleh FORWAKA Banten.

    Ivan menuturkan bahwa vaksinasi booster sangat penting bagi masyarakat untuk meningkatkan herd immunity, karena pandemi Covid-19 belum berakhir.

    “Kegiatan yang digelar oleh FORWAKA Banten ini sangat membantu, mempermudah masyarakat mendapatkan vaksinasi terutama vaksin ketiga atau

  • Demam dan Muntah Usai Divaksin Covid-19,  Siswa SDN Kabayan 5 Dilarikan Ke RSUD Berkah

    Demam dan Muntah Usai Divaksin Covid-19, Siswa SDN Kabayan 5 Dilarikan Ke RSUD Berkah

    PANDEGLANG, BANPOS – Diduga usai mendapatkan vaksin Covid-19 di sekolahnya, siswa kelas 6 SDN Kabayan 5, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Dava Bagusna Drajat (11) dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang, Jumat (11/2). Dava diduga menderita efek vaksinasi sehingga mengalami demam, tinggi, muntah-muntah dan diare, dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang.

    Orang tua Dava, Agus mengatakan, pada Rabu (9/2) lalu anaknya mengikuti vaksin di sekolahnya. Namun, pada malam hari anaknya mengalami demam, muntah-muntah dan buang air besar (BAB).

    “Saya lalu konsultasi dengan bidan Puskesmas yang melakukan vaksin dan tadi subuh dibawa ke rumah sakit didampingi bu bidan,” kata Agus saat ditemui BANPOS di RSUD Berkah.

    Sebelumnya, lanjut Agus, pihaknya mendapat surat pernyataan yang harus diisi oleh orang tua siswa dari pihak sekolah. Saat ditanyakan langsung kepada anaknya mau atau tidak divaksin, akhirnya surat pernyataan tersebut diisi dengan jawaban tidak setuju.

    “Awalanya kan anak saya sebelum divaksin itu, ada surat edaran yang tertera setuju atau tidak setuju. Saya tanya sama anak saya, Aa mau nggak divaksin, anak saya menjawab tidak mau divaksin pak. Lalu saya bilang sama istri saya tanya mau apa nggak, jawabannya sama tidak mau,” terangnya.

    Namun, kata Agus, dirinya merasa heran kenapa anaknya divaksin. Padahal dalam surat tersebut menyatakan tidak setuju dan itupun berdasarkan keinganan anaknya.

    “Anak saya nggak mau divaksin dan dalam suratnya diisi tidak setuju, kenapa divaksin. Bukannya kita melarang atau tidak mendukung ya,” jelasnya.

    Agus menambahkan, saat itu anaknya sempat mengatakan bahwa jika tidak divaksin tidak boleh masuk sekolah. Karena takut tidak boleh masuk sekolah, akhirnya anaknya divaksin.

    “Anak saya pernah bilang begini, pak kalau nggak divaksin nggak boleh masuk sekolah. Saya juga nggak tahu darimana dapatnya (pernyataan itu, red), akhirnya divaksin dengan didampingi istri saya,” ungkapnya.

    Sementara itu Wadir RSUD Berkah Pandeglang, Kudiat saat ditanya BANPOS apakah ada pasien anak yang dirawat diduga akibat divaksin. Kudiat menyatakan, ada satu orang yang sedang dirawat.

    “Saat ini ada satu anak-anak. Ini sedang di follow up oleh dokter spesialis seperti apa tindak lanjutnya, nanti kita lihat evaluasi hari ini oleh dokter spesialis yang menanganinya,” katanya.

    Menurutnya, setelah dilakukan evaluasi saat ini, kemungkinan rekomandasi yang akan diberikan akan di-follow up kembali. Karena ini Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), pihaknya belum melakukan konfirmasi.

    “Ini kan bahasanya KIPI, kalau KIPI itu terkait langsung atau tidak langsung itu tetap disebutnya KIPI. Terkait dengan langsung atau tidak langsung, kami belum konfirmasi ke dokter spesialisnya. Mohon maaf ya,” ungkapnya.

    (DHE/ENK)

  • Alfamart dan Mizan Amanah Siaga Omicron, Siapkan Ambulance dan Tabung Oksigen

    Alfamart dan Mizan Amanah Siaga Omicron, Siapkan Ambulance dan Tabung Oksigen

    SERANG, BANPOS – Varian Omicron Covid-19 yang menunjukkan peningkatan saat ini, membuat hampir seluruh Rumah Sakit Rujukan di Kota Serang hingga Puskesmas Rawat Inap mengalami lonjakan pasien.

    Peningkatan pasien positif Covid-19 itu, menjadi tantangan tersendiri bagi Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Banten.

    Mizan Amanah didukung Sahabat Relawan Indonesia ingin membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana Covid-19.

    Ketua Sahabat Relawan Indonesia, Arif Kirdiat, mengatakan bahwa peran relawan masih sangat dibutuhkan untuk membantu penanggulangan bencana di daerah, melalui pelayanan ambulance bagi pasien Covid-19. Selain itu, menyediakan peminjaman tabung oksigen kepada masyarakat yang membutuhkan.

    “Kami menindaklanjuti arahan Gubernur Banten terkait penerapan PPKM Level 3 untuk siagakan armada ambulance dan tabung oksigen bagi masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya, Kamis (10/2).

    Arif menjelaskan, ambulance serta oksigen dapat dimanfaatkan bagi yang membutuhkan tanpa dipungut biaya. Saat ini, pihaknya telah menyiapkan 6 unit ambulance yang akan dioperasikan di Banten, serta tabung oksigen yang dapat dipinjamkan kepada masyarakat.

    “Kami menyediakan ambulance di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan, Kota Serang, Cilegon serta Pandeglang dan Lebak,” tuturnya.

    Selain memberikan layanan ambulance dan tabung oksigen, Sahabat Relawan Indonesia yang didukung oleh Alfamart serta Mizan Amanah, membuka Klinik Poskesdes Gratis di Baduy Lebak, Banten.

    “Khusus Klinik, kami memberikan layanan bagi warga Baduy yang berada di pelosok,” tandasnya, seraya mengatakan beragam bantuan tersebut, merupakan hasil donasi konsumen Alfamart yang dikelola oleh Yayasan Mizan Amanah.

    Direktur Yayasan Mizan Amanah, Dede Sutisna, menjelaskan bahwa bantuan ini bisa diberikan melalui donasi konsumen saat berbelanja di toko Alfamart.

    “Terbukti bahwa bantuan yang diberikan meskipun bernilai kecil namun bila dikelola dan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan akan memberi nilai yang begitu bermanfaat,” terangnya.

    Masyarakat dapat menghubungi atau memanfaatkan fasilitas layanan bantuan tersebut melalui nomor WhatsApp 082166166911. Layanan tersebut beroperasi selama 24 jam.

    “Masyarakat juga bisa datang langsung ke Posko Sahabat Relawan Indonesia di Kawasan Cengkok Kelurahan Cipocok Jaya, Kota Serang,” tandasnya. (MUF/AZM)

  • Vaksin Booster Sudah Tersedia Untuk Masyarakat

    Vaksin Booster Sudah Tersedia Untuk Masyarakat

    SERANG, BANPOS – Vaksin dosis ketiga atau booster mulai dibagikan oleh Pemkot Serang. Vaksin berjenis Astrazeneca ini dapat diterima oleh masyarakat Kota Serang, apabila telah menerima dosis vaksin kedua selama enam bulan.

    Kepala Dinkes Kota Serang, Ahmad Hasanudin, mengatakan bahwa Pemkot Serang telah menyediakan vaksin booster, bagi masyarakat Kota Serang yang ingin mendapatkan booster.

    “Silahkan saja kalau ada yang mau divaksin booster. Kami juga sudah menyiapkan, dan sudah bisa (vaksin booster),” ujarnya saat diwawancara awak media di kantor Kecamatan Serang, Kamis (10/2).

    Menurut Hasan, apabila masyarakat ingin mendapatkan vaksin booster, maka wajib sudah mendapatkan vaksin dosis kedua, minimal enam bulan yang lalu. “Untuk booster itu sudah enam bulan setelah vaksin (dosis) kedua,” katanya.

    Hasan mengatakan, Pemkot Serang saat ini tengah mengejar target vaksinasi bagi lansia dan anak usia 11 tahun ke bawah. Sebab, capaian vaksinasi lansia di Kota Serang baru 49 persen, masih kurang sekitar 10 persen lebih untuk mencapai target nasional.

    “Jadi sekarang itu, vaksin booster sudah bisa, dan vaksin anak sudah berjalan. Tapi kami mengejar vaksin lansia dulu,” ucapnya.

    Sebab menurut Hasan, belum tercapainya target vaksin bagi lansia membuat Kota Serang masuk dalam status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3.

    “Makanya sekarang ini kami sedang mengejar dan menggenjot vaksinasi lansia,” tuturnya.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa vaksinasi dosis pertama pada lansia di Kota Serang baru tercapai 49 persen. Sedangkan aturan dari Pemerintah Pusat minimal 60 persen.

    “Makanya kami mengejar capaian vaksinasi itu. Kami juga menyiapkan sembako dari dana BTT yang kami siapkan bagi lansia yang ikut vaksinasi,” ujarnya.

    Ia mengaku, Pemkot Serang menargetkan 120 orang lansia divaksin setiap harinya di setiap kecamatan, khususnya di Kecamatan Serang. “Iya, dari 12 kelurahan semua akan dilakukan secara rutin, dan kami siapkan sembako secukupnya untuk (vaksinasi) lansia,” tuturnya.

    Syafrudin berharap, dengan adanya kegiatan vaksinasi dan pembagian sembako tersebut, dapat memenuhi target vaksinasi baik dosis pertama dan kedua, khususnya vaksinasi lansia.

    “Mudah-mudahan tercapai, malah kami ingin melebihi target dari pusat. Mudah-mudahan bisa mencapai 70 atau 80 persen vaksin lansia ini,” katanya.

    Sementara untuk vaksinasi terhadap masyarakat umum sudah melebihi capaian target, yakni 97 persen. “Vaksin pertama 97 persen, kalau vaksin kedua masyarakat umum itu baru 67 persen. Mudah-mudahan memenuhi target, dan segera turun menjadi level dua,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • Kapolda Dampingi Kalemdiklat Tinjau Vaksinasi

    Kapolda Dampingi Kalemdiklat Tinjau Vaksinasi

    Kapolda Banten, Irjen Pol Rudy Heriyanto mendampingi Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri, Komisaris Jenderal Polisi Rycko Amelza Dahniel meninjau vaksinasi booster serentak dalam rangka percepatan vaksinasi menuju Herd Immunity Nasional di PLTU 2 Labuan, Kabupaten Pandeglang, Kamis (10/2).

    Dalam vidio conference, Kapolda Banten, Irjen Pol Rudy Heriyanto menyampaikan capaian vaksinasi di provinsi Banten, saat ini sudah mencapai 88,5 persen.

    “Vaksinasi di Provinsi Banten sudah mencapai 88,5 persen dan vaksinasi lansia 83,6 persen serta vaksinasi anak 55,7 persen. Untuk kegiatan saat ini akan melaksanakan vaksinasi sebanyak 1500 dosis dan hari ini vaksinasi massal yang dilaksanakan Polda Banten dan jajaran tersebar di 15 titik,” kata Rudy.

    “Jumlah kasus non omicron 175.665, kasus probable non omicron 1.925 kasus. Sedangkan untuk kasus positif omicron 27 kasus dan sudah sembuh semua,” tambahnya.

    Dijelaskannya, dalam melakukan vaksinasi, upaya Polda Banten dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 dengan berbagai cara agar dapat mencapai target yang telah ditentukan.

    “Upaya yang dilakukan Polda Banten adalah melaksanakan vaksinasi secara door to door, patroli secara masiv, penyuluhan oleh Polwan Nong Jawara, meningkatkan Oprasi Yustisi dan sosialisasi bahaya omicron,” terangnya.

    Sementara itu, Kalemdiklat Polri, Rycko Amelza Dahniel mengatakan, pihaknya telah melihat sinergitas dan soliditas dalam akselerasi vaksinasi yang dilakukan Polda Banten.

    “Setelah dua hari melakukan asistensi di Polda Banten, kami melihat sinergitas dan soliditas dalam akselerasi vaksinasi. Dimana vaksinasi dilakukan secara door to door serta Babinkamtibmas ikut aktif mendata masyarakat yg belum divaksin. Selain itu, Kapolda menerapkan kearipan lokal melalui Polwan yang disebut Nong jawara dimana kegiatannya adalah mengedukasi warga tentang bahaya omicron sehingga menimbulkan kesadaran masyarakat untuk mentaati prokes,” katanya.

    Dalam kesempatan tersebut, Rycko juga memberikan saran kepada Kapolda Banten agar melakukan sinkronisasi data dengan dinas terkait untuk mengetahui warga yang belum di vaksin.

    “Saya memberikan saran kepada Kapolda Banten untuk melakukan sinkronisasi data dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Kependudukan untuk mengetahui warga yang belum di vaksin, sehingga tim vaksinator dapat bergerak cepat menuju sasaran,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Hadapi Penyebaran Omicron di Banten, Alfamart dan Mizan Amanah Siapkan Ambulance dan Tabung Oksigen

    Hadapi Penyebaran Omicron di Banten, Alfamart dan Mizan Amanah Siapkan Ambulance dan Tabung Oksigen

    SERANG, BANPOS – Varian Omicron Covid-19 yang menunjukkan peningkatan saat ini, membuat hampir seluruh Rumah Sakit Rujukan di Kota Serang hingga Puskesmas Rawat Inap mengalami lonjakan pasien.

    Peningkatan pasien positif Covid-19 itu, menjadi tantangan tersendiri bagi Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Banten.

    Mizan Amanah didukung Sahabat Relawan Indonesia ingin membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana Covid-19.

    Ketua Sahabat Relawan Indonesia, Arif Kirdiat, mengatakan bahwa peran relawan masih sangat dibutuhkan untuk membantu penanggulangan bencana di daerah, melalui pelayanan ambulance bagi pasien Covid-19. Selain itu, menyediakan peminjaman tabung oksigen kepada masyarakat yang membutuhkan.

    “Kami menindaklanjuti arahan Gubernur Banten terkait penerapan PPKM Level 3 untuk siagakan armada ambulance dan tabung oksigen bagi masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya, Kamis (10/2).

    Arif menjelaskan, ambulance serta oksigen dapat dimanfaatkan bagi yang membutuhkan tanpa dipungut biaya. Saat ini, pihaknya telah menyiapkan 6 unit ambulance yang akan dioperasikan di Banten, serta tabung oksigen yang dapat dipinjamkan kepada masyarakat.

    “Kami menyediakan ambulance di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan, Kota Serang, Cilegon serta Pandeglang dan Lebak,” tuturnya.

    Selain memberikan layanan ambulance dan tabung oksigen, Sahabat Relawan Indonesia yang didukung oleh Alfamart serta Mizan Amanah, membuka Klinik Poskesdes Gratis di Baduy Lebak, Banten.

    “Khusus Klinik, kami memberikan layanan bagi warga Baduy yang berada di pelosok,” tandasnya, seraya mengatakan beragam bantuan tersebut, merupakan hasil donasi konsumen Alfamart yang dikelola oleh Yayasan Mizan Amanah.

    Direktur Yayasan Mizan Amanah, Dede Sutisna, menjelaskan bahwa bantuan ini bisa diberikan melalui donasi konsumen saat berbelanja di toko Alfamart.

    “Terbukti bahwa bantuan yang diberikan meskipun bernilai kecil namun bila dikelola dan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan akan memberi nilai yang begitu bermanfaat,” terangnya.

    Masyarakat dapat menghubungi atau memanfaatkan fasilitas layanan bantuan tersebut melalui nomor WhatsApp 082166166911. Layanan tersebut beroperasi selama 24 jam.

    “Masyarakat juga bisa datang langsung ke Posko Sahabat Relawan Indonesia di Kawasan Cengkok Kelurahan Cipocok Jaya, Kota Serang,” tandasnya. (MUF)

  • RSUD Adjidarmo Siapkan 25 Ruangan Untuk Pasien Covid-19

    LEBAK, BANPOS – RSUD dr Adjidarmo siapkan 25 ruangan tempat tidur bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di ruangan Anggur. Tidak hanya ruangan anggur saja yang disiapkan, pihak rumah sakit juga menyiapkan ruangan lain untuk cadangan pasien Covid-19.

    “Kita siapkan sebanyak 25 tempat untuk pasien Covid-19 di ruangan Anggur. Khawatir terjadi lonjakan kasus kita juga sudah menyiapkan ruangan di ruangan Markisa,” kata Kasubag Humas RSUD dr Adjidarmo, dr Jauhari Assakuri Hassibuan kepada wartawan, Rabu (9/1).

    Untuk diketahui, belakangan ini kasus terkonfirmasi Covid-19 di Lebak mengalami peningkatan. Selain itu, kasus demam berdarah dengue (DBD) menyerang sebanyak 13 Kecamatan dan mengakibatkan empat orang meninggal dunia.

    Untuk penanganan kasus terkonfirmasi postif Covid-19, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebak Budi Santoso mengatakan, sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) penanganan Covid-19 kalau belum teranggarkan bisa diambil dari belanja tidak terduga (BTT).

    “Untuk besarannya bisa langsung konfirmasi ke BKAD ya. Sementara sesuai arahan Kemendagri penanganan covid kalau belum teranggarkan diambil dari BTT,” kata Sekda Lebak Budi Santos

    Senada disampaikan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Lebak, Halson Nainggolan mengungkapkan, sesuai peraturan bahwa untuk tahun 2022 penanganan covid-19 dialokasikan dari belanja tidak terduga (BTT).

    Menurutnya, adapun belanja tidak terduga (BTT) Kabaupaten Lebak tahun 2022 sebesar Rp30 Miliar yang peruntukannya adalah untuk hal-hal yang darurat atau mendesak berupa kebencanaan, bantuan sosial (Bansos) yang tidak terencana dan penanganan covid-19.

    “Jadi kalau ditanya anggaran covid besarannya itu tidak ditentukan secara spesifik, karena digabung dalam satu pos anggaran dengan yang darurat atau mendesak,” katanya.

    Dinas Kesehatan (Dinkes) terus mencatat kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Lebak dr. Firman Rachmatullah menyampaikan, dari hasil sawb antigen dan TCM di RSUD Adjidarmo sebelumnya 1 orang pasien meninggal dunia.

    Menurut Firman, dari hasil penelusuran riwayat, pasien seorang laki-laki tersebut diketahui belum pernah menjalani vaksinasi Covid-19 yang selama ini terus dilakukan pemerintah. Ia menyebut, protokol kesehatann (Prokes) adalah kunci untuk mencegah penularan virus dan segera melakukan vaksinasi untuk membentuk kekebalan tubuh.

    “Tidak ada, tidak ada riwayat mengikuti vaksinasi Covid-19. Kunci untuk mencegah penularan virus itu Prokes dan segera di vaksinuntuk kekebalan tubuh,” katanya

    Firman mengingatkan agar masyarakat kembali disiplin menjalankan protokol kesehatan (Prokes) dan mengikuti vaksinasi, seiring dengan adanya peningkatan kasus positif Covid-19. (CR-01/PBN)

  • Banyak Siswa Terpapar Covid-19, Pemprov Banten Berlakukan WFH

    Banyak Siswa Terpapar Covid-19, Pemprov Banten Berlakukan WFH

    SERANG, BANPOS – Kasus Covid-19 di Provinsi Banten terus mengalami lonjakan, termasuk di sektor pendidikan menyusul terpaparnya sejumlah pelajar di wilayah itu. Sementara, Pemprov Banten kembali memberlakukan kebijakan Work From Home (WFH), alias kerja dari rumah untuk mengantisipasi penyebaran virus yang kini menyerang dengan varian Omicron.

    DPRD Kota Serang meminta agar Dindikbud Kota Serang dapat mencari alternatif kebijakan, dalam melangsungkan pembelajaran di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut menyusul terkonfirmasinya sejumlah pelajar Kota Serang, pada saat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).

    Anggota Komisi II pada DPRD Kota Serang, Muji Rohman, menuturkan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan bahwa sudah banyak pelajar Kota Serang, yang terpapar Covid-19.

    “Laporan yang kami dapat memang sudah banyak. Sudah ada beberapa yang terkonfirmasi Covid-19. Tentu yang kami khawatirkan adalah mereka terkena varian baru Omicron itu,” ujarnya saat diwawancara di ruang Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Serang, Selasa (8/2).

    Menurutnya, hal tersebut perlu menjadi atensi dari Dindikbud Kota Serang, agar penyebaran Covid-19 di kalangan pelajar tidak semakin meluas. Dindikbud harus bisa merancang desain pembelajaran yang benar-benar aman dari penyebaran Covid-19.

    “Tentunya Dindikbud harus memperhatikan keselamatan dari anak didik kita. Jangan sampai misalnya, memaksakan sekolah tatap muka namun ternyata itu berbahaya bagi keselamatan mereka,” ucapnya.

    Namun di sisi lain, Muji juga meminta kepada Dindikbud Kota Serang, agar tidak membebankan orang tua pelajar dengan risiko-risiko penyebaran Covid-19, maupun beban dalam menyiapkan fasilitas pendidikan bagi anak mereka.

    “Kita semua tahu ya bagaimana orang tua siswa itu sudah kesulitan dalam membantu anak-anaknya pada saat pembelajaran daring. Belum lagi menyiapkan fasilitas seperti gawai dan kuota internet. Tapi mereka juga bimbang ketika membiarkan anak-anak mereka belajar tatap muka, khawatir terpapar Covid-19,” tuturnya.

    Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar Dindikbud dapat membuat kebijakan alternatif, dengan merancang pola pembelajaran yang dapat meringankan beban orang tua pelajar, namun tidak beresiko terhadap keselamatan dan kesehatan para pelajar.

    “Makanya, kami meminta agar dilakukan rutin rapat koordinasi dan peningkatan kapasitas guru, bagaimana membangun pola pembelajaran yang baik di tengah pandemi saat ini. Karena sudah bukan menjadi rahasia, banyak yang ingin tatap muka karena banyak murid yang kurang paham ketika belajar daring. Salah satunya akibat kapasitas guru dalam membawa materi secara daring kurang memadai,” tandasnya.

    Sebelumnya diberitakan, sebanyak satu orang guru serta enam orang pelajar di tingkat SD dan SMP terpapar Covid-19. Mereka terkonfirmasi positif setelah melakukan perjalanan ke luar daerah.

    “Iya, mereka terpapar akibat bepergian ke luar daerah,” ujar Kepala Dindikbud Kota Serang, Alpedi, beberapa waktu yang lalu.

    Maka dari itu, Dindikbud Kota Serang pun mulai melakukan vaksinasi kepada para pelajar, khususnya berusia 11 tahun ke bawah.

    Alpedi menuturkan, vaksinasi terhadap anak usia sebelas tahun ke bawah itu baru bisa dilakukan, apabila ada persetujuan dari orang tuanya. Sehingga, jika orang tua belum memberikan izin, maka pihaknya tidak akan memaksa.

    “Karena kan ini sifatnya anjuran, jadi kami akan memberikan pemahaman lagi ke orang tua kalau vaksin ini penting,” katanya.

    Kendati demikian, orang tua siswa disebutkan sangat antusias dengan pemberian vaksin bagi anak mereka tersebut. Terbukti dengan banyaknya anak usia 11 tahun ke bawah, yang ikut pada pelaksanaan vaksinasi pertama.

    “Antusias, jadi kalau ada informasi yang di sana sini yang berbeda, itu hoaks. Karena para orang tua pada antusias mengantarkan anaknya vaksinasi,” ucapnya.

    Sementara itu, Pemprov Banten kembali memberlakukan sistem kerja Work From Home (WFH). Kebijakan ini dimaksudkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 yang belakangan kembali meningkat.

    Kebijakan WFH itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Sekda Banten Nomor 800/258-BKD/2022 yang dikeluarkan pada tanggal 27 Januari 2022 yang ditandatangani oleh Plt Sekda Banten Muhtarom.

    SE itu membahas terkait dengan penyesuaian sistem kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat pada masa Pandemi Covid-19 di lingkungan Pemprov Banten.

    Selain itu, SE ini juga merupakan tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 06 Tahun 2022, serta Surat Edaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2022.

    Ada tiga sifat layanan yang diberlakukan dalam SE itu. Pertama, layanan pada sektor kritikal yang meliputi Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan BPBD.

    “Bagi OPD sektor kritikal, masih berlaku 100 persen kerja di kantor,” tulis Muhtarom dalam suratnya.

    Selanjutnya sifat layanan sektor esensial yang meliputi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian (Diskominfo SP), Bapenda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). “Kategori ini diberlakukan bekerja di kantor sebanyak 50 persen,” katanya.

    Selanjutnya OPD sektor non esensial dan non kritikal yang diberlakukan kerja di kantor sebanyak 25 persen yang diberlakukan kepada OPD selain yang disebutkan di atas. Selain itu, penerapan SE itu juga diberlakukan kepada balai, cabang atau UPT di masing-masing OPD.

    Muhtarom juga mengingatkan kepada OPD yang akan menyesuaikan sistem jam kerjanya, agar menyampaikan usulan itu kepada dirinya yang ditembuskan kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

    “SE ini berlaku sejak tanggal 31 Januari 2022 sampai 28 Februari 2022,” pungkasnya.

    Terpisah, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengungkapkan pijhaknya siap melaksanakan segala yang diarahkan oleh Presiden Jokowi dalam penanganan Pandemi Covid-19 serta berbagai bentuk pencegahan akan dilakukan.

    “Ada beberapa poin tadi yang ditekankan oleh Presiden, pertama peningkatan vaksinasi dan yang kedua pengaktifan kembali Satgas Covid-19 dalam rangka penerapan Prokes di masyarakat,” kata WH.

    Selain itu, lanjut dia, Presiden Jokowi juga mengingatkan Kepada Daerah yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 untuk menyiapkan berbagai infrastruktur dalam rangka persiapan antisipasi lonjakan kasus.

    Infrastruktur itu seperti tempat isolasi terpusat, Rumah Sakit Rujukan, kamar dan tempat tidur di setiap RS Rujukan, serta Tenaga Kesehatan (Nakes), Oksigen dan penunjang lainnya.

    “Intinya Pemprov Banten sudah siap terhadap apa yang menjadi penekanan oleh Presiden tadi, karena kita sudah belajar dari pengalaman penanganan puncak kasus Covid-19 tahun lalu,” jelas WH.

    Terkait kesiapan RS rujukan dan kamar perawatan pasien, saat ini Pemprov Banten sudah meningkatkan jumlah tempat dari yang awalnya 2.000 ditambah menjadi 2.950 bad. Selain itu untuk ketersediaan oksigen, Pemprov Banten juga sudah menyiapkan, termasuk untuk Nakes dan suplay obat-obatan.

    “Semuanya sudah kita siapkan,” pungkasnya.(DZH/RUS/ENK)

  • Terkait Pandemi Covid-19 Kembali Naik, Masyarakat Diminta Tak Panik

    Terkait Pandemi Covid-19 Kembali Naik, Masyarakat Diminta Tak Panik

    TANGERANG, BANPOS – Polres Metro Tangerang Kota bakal menurunkan tim khusus dalam upaya percepatan penanganan pandemi Covid-19 gelombang tiga. Tim khusus itu terdiri dari gabungan aparat TNI, Polri dan perangkat daerah.

    Hal itu disampaikan Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Komarudin. Kata dia, kasus Covid-19 di Kota Tangerang mengalami lonjakan yang signifikan. Sehingga, pihaknya telah menyepakati untuk menurunkan tim secara maksimal sebagai langkah antisipasi.

    “Kuncinya tingkat disiplin masyarakat menjadi atensi kita saat ini edukasi dan sosialisasi akan dikedepankan, satgas akan siapkan mulai dari satgas preemtif, preventif sampai satgas penegakan hukum,” ujarnya usai melakukan rapat koordinasi penanganan Covid-19 dengan Pemerintah se Tangerang Raya yang dipimpin Gubernur Banten Wahidin Halim di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa, (8/2).

    Diketahui, Kota Tangerang kini berstatus PPKM level 3. Dalam ketentuan salah satunya daerah yang berstatus PPKM level 3 ini wajib membatasi mobilitas masyarakat seperti pusat perbelanjaan dan restoran yang hanya beroperasi sampai pukul 21.00 WIB.

    “Jadi kami imbau masyarakat bahwa tidak perlu panik kondisi saat ini namun kita juga harus tetap waspada agar kasus (Covid-19) bisa ditekan,” kata Komarudin.

    Kata Komarudin, jajaran akan rutin melakukan patroli untuk menegakkan peraturan tersebut. Patroli diterjunkan untuk mengingatkan masyarakat. “Kemarin penekanan dari presiden justru akan diutamakan salah satu diantaranya adalah percepatan vaksinasi yang kedua edukasi masyarakat untuk menerapkan prokes (protokol kesehatan),” jelasnya.

    Dia mengatakan masyarakat yang terjadi patroli Covid-19 masih akan diingatkan edukasi. Sementara untuk sanksi yang diberikan, pihaknya masih menunggu arahan Gubernur Banten. “Kita masih nunggu peraturan dari gubernur nanti akan ada turunannya tentunya yang akan diberlakukan di Tangerang Raya termasuk Kota Tangerang sanksi apa yang disiapkan untuk setiap perlanggaran yang terjadi,” pungkasnya.

    Sementara, Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT) SMPN 30 Kota Tangerang Jalan Halim Perdana Kusuma, Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda telah siap digunakan untuk merawat pasien Covid-19. Hal ini dipersiapkan untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Dini Anggraeni mengatakan, saat ini RIT SMPN 30 belum diisi oleh pasien Covid-19 kendati telah dibuka. Sebab, dari tiga RIT itu belum ada yang penuh. “SMPN 30 sudah kita siapkan. Antisipasi apabila RIT lainnya full. Jadi sudah langsung siap diisi,” katanya.

    Dia mengatakan saat ini total kapasitas 4 RIT ini sebanyak 373 dan sudah terisi 110. Sehingga yang kosong ada 263. Dia berharap, RIT SMPN 30 tidak terisi oleh pasien Covid-19. “Semoga tidak sempat terisi ya,” tuturnya.

    Kata Dini, saat ini RIT Sudimara Pinang telah iisi oleh 33 pasien Covid-19 dari kapasitas 50. Lalu, Batusari 19 pasien dengan kapasitas 60 dan Jurumudi 58 pasien dengan kapasitas 67. “Tapi dinamis ya ini tadi siang ( kemarin),” pungkasnya. (IRFAN/MADE)