Kategori: COVID-19

  • Kemendikbudristek Dukung Vaksinasi Masyarakat Adat Baduy

    Kemendikbudristek Dukung Vaksinasi Masyarakat Adat Baduy

    LEBAK, BANPOS- Pandemi Covid-19 telahmemberikan dampakyang luas terhadap masyarakat, tidak terkecuali bagi masyarakat adat. Masyarakat adat merupakan kelompok yang dianggap rentan terhadap penularan Covid-19 karena interaksi mereka dengan orang-orang yang kerap keluar-masuk ke lingkungan mereka.

    Vaksinasi merupakan salah satu upayauntuk memastikan agar masyarakat atau komunitasadat sertagenerasi penerusnya, mampu bertahan dari pandemiuntuk beraktivitas dalam kesehariannya khususnya dalam menjaga wilayah adat.

    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esadan Masyarakat Adat,Direktorat Jenderal Kebudayaan, bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutananyang tergabung dalam Tim Koordinasi layanan advokasi bagi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan masyarakat adat telah melakukan vaksinasi bagi sejumlah 1000 masyarakat adat di Kabupaten Lebak, Banten.

    Menurut Sjamsul Hadi, selaku Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Kemendikbudristek, mengatakan inisiatif pemberian vaksin untuk masyarakat adat dipersiapkan melalui rapat koordinasi yang melibatkan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerahterkait, dan LSM. Pun dalam pelaksaaan vaksinasi masyarakat adat, semua pihak saling bekerja sama seperti Pemerintah Kabupaten Lebak, Mandalawangi, PersatuanUrang Baduy(PUB), Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia danBadan Nasional Penanggulangan Bencana.Pemberian vaksin bagi masyarakat adat mendapat respon yang positif dari berbagai pihak terkait.

    Kegiatan vaksinasi kepada masyarakat adat diharapkan dapat memutus rantai dan mencegah penyebaran Covid-19, merupakansalah satu upayapemenuhan hak-hak masyarakat adatsebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan dapat membukaakses kesehatanbagi seluruh masyarakat adat di Indonesia.

    Selain pemberian vaksin,juga dilakukan sejumlah aksi seperti penanaman bibit pohon dan juga penyerahan sarana penunjang kesehatanseperti masker, sabun cuci tangan hingga vitamin, sertapenunjangpendidikanbagi masyarakat adat. (RED)

  • Pelaksanaan Vaksinasi Diminta di Sport Center

    Pelaksanaan Vaksinasi Diminta di Sport Center

    TANGERANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggelar Rapat
    Koordinasi (Rakor) Bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) membahas
    pelaksanaan vaksinasi Covid-19 diruang Solear, Gedung Bupati Puspemkab Tangerang,
    Selasa (12/10).

    Rakor yang dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid,
    Asda 3 Kabupaten Tangerang Yani Sutisna, Kasie Ops Korem 064 Maulana Yusuf Kolonel
    Sahnun, Dandim 0510 Tigaraksa Letkol Inf Bangun Siregar, Kepala Dinas Kesehatan
    Kabupaten Tangerang Desi Riana Dinardinati, dan Ketua PMI Kabupaten Tangerang Soma
    Atmaja.

    Sekda Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid mengatakan, dari target sekitar 2,5 juta
    warga yang dapat divaksin, berdasarkan aplikasi PCare sekitar 1,3 juta warga sudah divaksin.

    “Oleh karena itu, dalam amanatnya Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar meminta
    dilaksanakan pelayanan vaksinasi di Sport Center selama satu minggu kedepan,” katanya.

    Sementara itu Wakapolresta Tangerang, AKBP Leonard M Sinambela menyampaikan
    beberapa kendala pelaksanaan vaksinasi diantaranya kesadaran masyarakat untuk
    mengikuti program vaksinasi.

    Oleh karena itu, kata dia, dianjurkan agar jajaran turun ke masyarakat bersama unsur camat
    dan kepala desa atau lurah guna mencari data masyarakat yang belum melaksanakan
    vaksinasi. "Kami akan turun ke bawah untuk mencari masyarakat yang belum tervaksin
    dengan Pak Camat, Pak Kades, dan juga Kepala Puskesmas," katanya
    .
    Sesuai arahan Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro, Leonard menyarankan
    agar vaksinasi dilaksanakan secara terfokus dengan mendatangi masyarakat atau lokasi yang
    masyarakatnya belum tervaksin. "Kalau saran kami, kita sisir warga masyarakat dan
    terfokuskan ke tempat tersebut sampai dengan masyarakat semuanya tervaksin," ujarnya.

    Leonard juga mendorong agar vaksinasi mobile dilaksanakan lebih intensif. Dengan va
    ksinasi
    mobile, kata dia, masyarakat yang enggan datang ke gerai vaksinasi dapat didatangi.
    Kemudian diberi edukasi dan himbauan untuk mengikuti program vaksinasi.

    "Misalnya Polres, Kodim, dan Dinkes Kabupaten Tangerang yang punya kendaraan untuk
    melaksanakan mobile vaksin dan terjadwal secara teratur dan yang di bawah menyisir
    masyarakat," ungkapnya. (DHE/RUL)

  • Wabup Tinjau Vaksinasi

    Wabup Tinjau Vaksinasi

    Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban didampingi Juru Bicara Satgas Covid Pandeglang Ahmad Sulaeman meninjau pelaksanaan vaksinasi covid 19 di Pusat Kesehatan Masyarakat Pandeglang, Senin (11/10).

    Dalam kesempatan itu Tanto mengapresiasi dengan capaian target vaksinasi yang telah dilaksanakan di PKM Pandeglang.

    “PKM ini salah satu PKM yang cukup tinggi dalam capaian vaksinasi, dari target sekitar 9 ribuan, sudah hampir 6 ribuan terealisasi. Jadi memang pentingnya vaksinasi secara nasional sudah terlihat, dari kemarin gelombang 2 varian delta sangat luar biasa, dan alhamdulilah sekarang sudah turun,” ungkapnya.

    Tanto juga menyatakan bahwa walaupun sudah keluar dari zona merah, namun tetap warga diharapkan untuk menjaga protokol kesehatan dan waspada dengan ancaman penularan Covid-19. Tanto mendorong agar masyarakat dapat melakukan vaksinasi, sebagai salah satu upaya untuk menghentikan pandemi.

    “Pandeglang yang sudah pernah masuk ke dalam zona merah, maka dari itu kita terus tingkatkan jangan sampai kita berdiam diri kita harus terus lakukan vaksinasi. Insya Allah untuk pandeglang pada akhir tahun target vaksinasi untuk masyarakat pandeglang bisa tercapai. Kita harus lakukan dengan berbagai cara seperti dilakukan di berbagai tempat seperti di majelis taklim, sekolah dan tempat-tempat lainnya”, tandasnya.(PBN)

  • Vaksinasi Covid-19 Bakal Diaudit

    Vaksinasi Covid-19 Bakal Diaudit

    SERANG,BANPOS – Badan Pengawas Keuangan (BPK) akan mengaudit kinerja dan kepatuhan sejumlah program kerja Pemprov Banten yang dibiayai pemerintah pusat pada tahun anggaran 2021 ini. Program yang diaudit diantaranya adalah vaksinasi Covid-19, pendidikan vokasi, belanja modal infrastruktur dan pemeliharaan jalan.

    Kepala BPK RI Perwakilan Banten Novie Irawati Herni Purnama kepada wartawan di pendopo KP3B,Curug Kota Serang, Senin (10/11) mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kegiatan audit program dan proyek tahun 2021 kepada pemprov. BPK sebagai salah satu yang mendukung kebijakan pemerintahan, berupaya sekuat tenaga melakukan penanganan pandemi Covid-19.

    “BPK ikut berperan dalam rangka ikut meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan sumber daya yang digunakan,” katanya.

    Adapun alasan pemeriksaan vaksinasi sendiri, kata Novie, adalah mendukung program percepatan penanggulangan pandemi Covid-19 melalui kegiatan vaksinasi. “Pemberian vaksinasi Covid-19, harus dilakukan dengan strategi yang tepat pada kelompok sasaran prioritas. Serta masih banyaknya permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19,” katanya.

    Sedangkan alasan pemeriksaan vokasi, lanjut Novie, adalah demi peningkatan SDM berkualitas dan berdaya saing, yang merupakan salah satu prioritas RPJMN IV 2020-2024, dengan arah kebijakan. Diantaranya untuk meningkatkan pelibatan industri dalam pendidikan dan pelatihan vokasi

    Sementara itu, di tempat yang sama, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy memerintahkan para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) pemprov untuk bertindak responsif dan suportif terhadap kegiatan BPK yang akan mengaudit kinerja dan kepatuhan sejumlah program kerja yang dibiayai pemerintah pusat pada tahun ini.

    “Selaku Wakil Gubernur Banten, saya menekankan agar setiap OPD dalam pengelolaan keuangan daerah berorientasi pada performance budget. Di mana sistem penyusunan dan pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi pada hasil atau kinerja,” katanya.

    Andika sendiri didampingi Plt Sekda Banten yang juga Inspektur, Muhtarom,Kepala Bapenda Opar Sohari, BPKAD, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas PUPR dan Dinas Kesehatan. Juga turut hadir perwakilan Inspektorat kabupaten/kota

    Dilanjutkan Andika, prinsip-prinsip yang mendasari pengelolaan keuangan daerah adalah tranparansi, akuntabilitas dan value for money. Tranparansi adalah
    keterbukaan dalam proses perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan anggaran daerah. “Tranparansi memberikan arti bahwa anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama untuk mengetahui proses anggaran karena menyangkut aspirasi dan kepentingan masyarakat, terutama pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup masyarakat,” paparnya.

    Selanjutnya, kata Andika, akuntabilitas merupakan prinsip pertanggungjawaban publik yang berarti bahwa proses penganggaran mulai dari perencanan, penyusunan, dan pelaksanaan harus benar-benar dapat dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada DPRD dan masyarakat. Masyarakat tidak hanya memiliki hak untuk mengetahui anggaran tersebut, tetapi berhak untuk menuntut pertanggungjawaban atas rencana maupun pelaksanaan anggaran tersebut.

    Sedangkan value for money, Andika melanjutkan, berarti diterapkannya tiga prinsip dalam proses penganggaran, yaitu ekonomi, efisiensi dan efektif. Ekonomi berkaitan dengan pemilihan dan penggunaan sumber daya dalam jumlah dan kualitas tertentu. Efisiensi berarti bahwa penggunaan APBD dapat menghasilkan output yang maksimal (berdaya guna). Dan efektivitas tersebut artinya, kata Andika, bahwa penggunaan APBD harus mencapai target-target atau tujuan kepentingan publik.

    “Karena itu, pada kesempatan ini saya menekankan seluruh OPD dan perangkat daerah baik di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten maupun pemerintah
    kabupaten/kota se-Provinsi Banten dapat menerapkan asas transpransi, akuntabilitas dan value for money dalam pengelolaan keuangan daerah untuk terselenggaranya pelayanan publik dan pembangunan daerah yang optimal guna mewujudkan Provinsi Banten yang maju, mandiri, sejahtera, dan berdaya saing,” paparnya.(RUS/ENK)

  • Pulang Vaksinasi, KADIN Beri Sembako dan Daging Sapi

    Pulang Vaksinasi, KADIN Beri Sembako dan Daging Sapi

    LEBAK, BANPOS – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Banten dan Kabupaten Lebak menggelar vaksinasi Covid-19 di Desa Prabugantungan, Kecamatan Cileles, Rabu (29/9).

    Acara yang dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan tersebut diserbu warga setempat. Masyarakat setempat antusias mengikuti vaksin Covid-19, bagaimana tidak, setelah di vaksin mereka bisa membawa pulang sembako dan daging sapi yang disiapkan pelaksana.

    “Alhamdulillah banyak masyarakat yang mau berpartisipasi dalam acara Vaksinasi Covid-19 Kadin Banten dan Lebak,” kata Wakil Ketua Kadin Banten, M. Azhari Jayabaya saat memberikan sambutan.

    Menurutnya, vaksinasi yang dilaksanakan oleh pihaknya ini dalam rangka membantu pemerintah untuk mewujudkan herd immunity dan kebaikan kita semua.

    “Ini semua demi kebaikan kita. Jangan takut divaksin, inshaAllah aman,” ujarnya.

    Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Kabupaten Lebak, Moch. Nabil Jayabaya mengatakan, saat ini capaian vaksinasi di Kabupaten Lebak masih rendah. Karenanya, pihaknya, menggandeng Kadin Banten untuk bersama-sama menggairahkan masyarakat agar mengikuti vaksinasi Covid-19.

    Nabil menegaskan, bila masih ada kabar bahwa vaksin itu berbahaya, maka masyarakat jangan mudah percaya terhadap kabar atau informasi yang belum tentu kebenarannya.

    “Jangan percaya vaksin itu berbahaya. Itu semua hoaks. Kita harus vaksin biar bisa kumpul lagi, normal lagi dan ekonomi kembali pulih,” tegasnya.

    Ketua KADIN Lebak Vivi Sumantri Jayabaya mengungkapkan, dalam acara tersebut, masyarakat yang telah divaksin juga diberikan bantuan sembako dan daging sapi.

    “Kita siapkan bantuan sembako, daging sapi dan santunan untuk anak yatim juga jompo,” ungkap Vivi.

    Vivi menjelaskan, lebih dari 1.500 masyarakat setempat yang mendaftarkan diri untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Namun, karena keterbatasan tenaga kesehatan maka pihaknya membatasi hingga 800 orang.

    “Tetap patuhi prokes. Jangan takut divaksin. Kita ingin semuanya segera pulih kembali,” jelasnya. (CR-01/PBN)

  • Kota Serang Diklaim Bebas Covid-19, Data Satgas Dipertanyakan

    Kota Serang Diklaim Bebas Covid-19, Data Satgas Dipertanyakan

    SERANG, BANPOS – Jumlah kasus COVID-19 saat ini di Kota Serang nihil. Tercatat dari 5 rumah sakit rujukan yang ada di Kota Serang, tidak ada lagi yang dirawat karena Covid-19, termasuk juga kasus masyarakat yang menjalani isolasi mandiri, sudah tidak ada. Namun, data tersebut justru dipertanyakan kebenarannya.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa secara kondisi objektif yang ada di Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) di Kota Serang, sudah tidak ada lagi pasien yang dirawat akibat menderita Covid-19.

    “Sebenarnya memang dari 5 rumah sakit yang ditunjuk, satupun sudah tidak ada pasien Covid-19 kemudian yang isolasi mandiri juga sudah tidak ada,” ujarnya saat ditemui di Stadion Maulana Yusuf Kota Serang, Rabu (29/9).

    Kendati demikian, meskipun sudah tidak ada lagi kasus, bukan berarti Kota Serang sudah terbebas dari pandemi Covid-19. Untuk itu, ia meminta agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan.

    “Masyarakat harus tetap waspada, harus menggunakan protokol kesehatan harus pake masker, jangan sampai melalaikan proses sehingga ini juga nantinya berdampak kepada kesehatan kita,” jelasnya.

    Menurutnya, dengan protokol kesehatan yang dijaga dan vaksinasi yang sudah maksimal, diharapkan Kota Serang bisa terbebas dari pandemi Covid-19.

    “Dengan vaksinasi di usia 12 tahun sampai dengan lansia, alhamdulilah sudah mencapai 74 persen, jadi kita sudah melebihi target nasional, mudah-mudahan masyarakat Kota Serang sehat semua,” harapnya.

    Selanjutnya, Syafrudin mengatakan bahwa apabila Kota Serang sudah masuk pada level 2 pada PPKM, maka pihaknya akan mengikuti aturan yang ada. Salah satunya ialah akan memberi izin pada pelaksanaan konser musik.

    “Untuk konser musik, memang sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pusat, kalau memang sudah di level 2, malah konser-konser besar juga harus sudah bisa,” ucapnya.

    Presidium Gerakan Pemuda Kota Serang, Ahmad Fauzan, mempertanyakan klaim dari Syafrudin. Menurutnya, klaim tersebut tidak mendasar lantaran data yang terpampang pada situs infocorona.serangkota.go.id pun tidak diperbarui.

    “Data terakhir yang ada pada situs info corona justru data pada tanggal 27 September. Jumlah yang terpampang sebanyak 38 pasien isolasi mandiri dan 11 dirawat di rumah sakit,” ujarnya.

    Jika dilihat dari data Dinkes Provinsi Banten, pembaruan terakhir pada tanggal 28 September di Kota Serang masih terdapat 59 pasien Covid-19 yang dirawat.

    “Artinya, klaim tersebut masih belum bisa diterima oleh publik. Seharusnya jika memang Walikota memiliki data terkait dengan nihilnya pasien Covid-19, perintahkan kepada OPD dan Satgas Covid-19 untuk mempublikasikannya,” tegas Fauzan.

    Menurutnya, di era yang serba digital seperti saat ini, Pemkot Serang mampu lebih cepat dan lebih baik dalam melakukan diseminasi informasi. “Gunakan aja instagram kan, lebih mudah dan cepat diseminasi informasinya,” tandasnya.(DZH/ENK)

  • Kesejahteraan Rakyat Walantaka Jadi Sorotan

    Kesejahteraan Rakyat Walantaka Jadi Sorotan

    WALANTAKA, BANPOS – Kesejahteraan rakyat di Kecamatan Walantaka menjadi sorotan dari Walikota Serang. Diharapkan Pemerintah Kecamatan Walantaka beserta jajaran Kelurahan, ke depannya dapat meningkatkan hal tersebut.

    Demikian diungkapkan oleh Walikota Serang, Syafrudin, saat melakukan monitoring dan evaluasi pembangunan serta pelayanan publik di Kecamatan Walantaka. Menurut Syafrudin, di Kecamatan Walantaka masih perlu menjadi sorotan dalam hal peningkatan kesejahteraan rakyatnya.

    “Banyak sebenarnya, terutama kesejahteraan rakyat. Seperti masalah masyarakat yang masih belum punya WC, lalu permasalahan stunting dan gizi buruk. Ini memang menjadi kewajiban kita bersama,” ujar Syafrudin, Selasa (28/9).

    Syafrudin mengatakan, untuk menyelesaikan persoalan gizi buruk dan stunting, pihaknya telah membentuk dapur gizi, termasuk di Kota Serang. Dengan adanya dapur gizi itu, Walikota berharap permasalahan gizi buruk dan stunting dapat segera dituntaskan.

    “Dapur gizi ini kaitannya dengan stunting dan gizi buruk. Alhamdulillah sudah dilaksanakan karena memang ada anggarannya,” ungkap Syafrudin.

    Ia mengaku, kegiatan monitoring dan evaluasi pembangunan serta pelayanan publik tersebut seharusnya rutin dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Hanya saja karena pandemi Covid-19, pihaknya tidak bisa menjalankan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

    “Memang ini seharusnya dilakukan setiap tiga bulan sekali ya. Tapi memang karena ada pandemi ini, jadi tidak sesuai dengan yang direncanakan. Ini pun sekalian kita menyerap aspirasi dari masyarakat,” ucapnya.

    Camat Walantaka, Karsono, mengatakan bahwa kehadiran Walikota Serang untuk melakukan monitoring dan evaluasi di Kecamatan Walantaka menjadi pemicu peningkatan pelayanan publik di wilayahnya.

    “Ini sangat positif. Artinya ketika pak Wali mendengarkan langsung keinginan masyarakat, tentunya akan membantu juga bagi kami dalam peningkatan pelayanan dan pembangunan,” ujarnya.

    Menurutnya, terkait dengan permasalahan stunting dan masyarakat yang belum memiliki toilet, Karsono mengaku bahwa program Dapur Gizi dan Sapujagat ke depannya akan lebih ditingkatkan sehingga gizi buruk, stunting dan toilet dapat segera teratasi.

    “Sampai sekarang masih berlangsung. Cuma memang kami hanya kuat sampai dua bulan anggaran saja,” tandas Karsono. (DZH/AZM)

  • Pingin Divaksin, Warga Carenang Serbu Kantor Desa Teras

    Pingin Divaksin, Warga Carenang Serbu Kantor Desa Teras

    SERANG, BANPOS- Dalam upaya membantu percepatan vaksinasi menuju Indonesia Sehat, Polres Serang kembali menggelar Gerai Serbuan Vaksinasi Presisi.

    Bekerjasama dengan aparat Desa Teras, Polres Serang melalui Polsek Carenang menggelar vaksinasi massal Covid-19 di Kantor Desa Teras, Kecamatan Carenang, Sabtu (25/9/2021).

    Kapolres Serang AKBP Yudha Satria mengatakan, kolaborasi dengan aparat desa tersebut merupakan program keberlanjutan dari kegiatan Gerai Vaksin Presisi sebagai langkah percepatan penanganan Covid-19 menuju Indonesia Herd Immunity.

    “Program vaksinasi ini merupakan program keberlanjutan dari kegiatan Gerai Vaksin Presisi yang dilaksanakan Polres Serang untuk mempercepat proses pelaksanaan vaksinasi bagi warga,” kata Kapolres didampingi Kapolsek Carenang Iptu Samsul Fuad.

    Alumni Akpol 2002 ini menuturkan, untuk menyukseskan vaksinasi Polri tidak dapat bekerja sendiri, namun seluruh elemen masyarakat harus bergandengan tangan satu sama lain membantu pemerintah mempercepat target vaksinasi.

    “Jadi, Polri tidak dapat bekerja sendiri dan harus bergandengan tangan dengan seluruh elemen masyarakat membantu pemerintah mempercepat target vaksinasi. Saya mengucapkan terimakasih aparatur desa maupun kecamatan yang telah membantu program vaksinasi ini,” kata mantan Kasubdit 3 Ditreskrimsus Polda Banten.

    Sementara itu, Kapolsek Carenang Iptu Samsul Fuad menambahkan bahwa target sasaran dari vaksinasi massal di kantor desa ini sebanyak 250 orang. Dalam tugas sosial ini, pihaknya dibantu personil Koramil, Staf Desa serta Pengurus RT dan RW.

    “Untuk tenaga kesehatan, kami dibantu tenaga dari Puskesmas Carenang. Jenis vaksin yang digunakan yaitu Sinovac sebanyak 125 vial untuk 250 orang,” kata Kapolsek.

    Kapolsek mengungkapkan pada vaksinasi massal ditarget hanya untuk 250 peserta namun warga yang lolos dari screening mencapai 272 orang. Oleh karena itu, pihaknya terpaksa harus menunda 22 pemohon.

    “Antusiasme masyarakat untuk mendapatkan vaksin cukup menggembirakan karena melebihi target yang kami siapkan. Untuk yang tertunda akan kami arahkan di tempat lain,” kata Kapolsek.

    Dalam kesempatan itu, Samsul juga mengingatkan bahwa virus corona variannya terus bermutasi sehingga dibutuhkan kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan meski telah menjalani vaksinasi.

    “Jadi sekali lagi, meski telah menjalani vaksinasi kita harus tetap berjaga diri dengan tetap melaksanakan protokol. Mudah-mudahan dengan melakukan vaksinasi dan prokes, kita semua imun dan terhindar dari pandemi Covid-19,” tandasnya. (MUF)

  • NS BlueScope Komitmen Bantu Masyarakat Cilegon

    NS BlueScope Komitmen Bantu Masyarakat Cilegon

    CILEGON, BANPOS – PT NS BlueScope Indonesia telah 15 tahun menyalurkan berbagai bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat Kota Cilegon. Bahkan, disaat berlangsungnya pandemi Covid-19, perusahaan patungan Nippon Steel dan Bluescope yang berlokasi pabrik di Kota Cilegon itu, juga peduli menyalurkan bantuan CSR bagi masyarakat yang terdampak.

    Government and Public Affairs Manager PT NS Bluescope Indonesia, Maharany Putri mengatakan, perusahaan sudah sejak tahun 2007 berkomitmen untuk menjalankan program CSR di Cilegon.

    Program yang dijalankan beragam mulai dari bantuan berupa donasi, konstruksi, keselamatan, lingkungan dan pendidikan. Dalam program tersebut, karyawan juga turut terlibat aktif membantu dalam penyaluran CSR.

    Perusahaan antara tahun 2020 dan 2021, kata Maharany telah menyalurkan program CSR di Cilegon sebesar Rp 825 juta. Di tahun 2021 bermitra dengan Habitat for Humanity, perusahaan membangun tiga rumah dengan individual toilet dan renovasi sistem sanitasi SMP PGRI 2 Citangkil.

    “Inisiatif ini memberikan dampak kepada 250 penerima manfaat langsung dan tidak langsung termasuk kelompok minoritas, masyarakat di Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil dan karyawan kami,” ujar Maharany lewat keterangan tertulisnya, Kamis (23/9).

    Pada tahun yang sama, perusahaan juga tidak berhenti lakukan peduli sosial kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Pabrik yang berdiri sejak 1973 itu memberi bantuan berupa tabung oksigen, regulator, dan konsentrator melalui Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cilegon.

    “Donasi ini diperuntukan bagi komunitas terkonfirmasi Covid-19 Kota Cilegon yang membutuhkan oksigen pada saat isolasi di rumah, yang mana kelangkaan oksigen merupakan salah satu tantangan bagi kita semua,” terangnya.

    Selain bantuan CSR tersebut, lewat Habitat for Humanity perusahaan mengusulkan pembangunan 3 rumah masyarakat minoritas penyandang disabilitas dan perpustakaan sekolah dan menyumbangkan 1.000 buku. Ada pula bantuan berupa pendirian Bank Sampah Digital bagi masyarakat untuk mengelola sampah menjadi bermanfaat.

    “Tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat dalam memaksimalkan pengolahan sampah melalui pelatihan, untuk menghasilkan pendapatan tambahan terutama bagi ibu rumah tangga,” tuturnya.

    Perusahaan dalam program CSR juga fokus pada pengembangan skill SDM lokal. BlueScope mendonasikan berbagai sarana baik peralatan, utilitas, fasilitas, biaya pelatihan, dan sertifikasi untuk program pelatihan termasuk Welding, Mechanical Electrical, Crane, Scaffolding dan ForkLifts.

    “Perusahaan menjalankan program tersebut bekerjasama dengan Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) dan Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Cilegon,” ungkapnya.

    Maharany mengungkapkan, dengan komitmen yang telah diberikan kepada masyarakat, perusahaan akan lebih meningkatkan kontribusi CSR pada tahun 2022 mendatang. “Perusahaan pada 2022 berkomitmen mendukung program dan inisiatif CSR sebesar Rp 1 miliar,” tandasnya. (LUK/RUL)

  • Tahun Depan Bankeu Menurun, Finalisasi KUA PPAS APBD 2022

    Tahun Depan Bankeu Menurun, Finalisasi KUA PPAS APBD 2022

    SERANG, BANPOS – Hasil finalisasi kebijakan umum anggaran (KUA) plapon dan prioritas anggaran sementara (PPAS) APBD tahun 2022 telah mematok jumlah bantuan keuangan (Bankeu) yang bakal disalurkan di tahun depan. Kepada delapan kabupaten/kota, masing-masing dialokasikan sebesar Rp10 miliar. Selain itu, anggaran untuk penangangan Covid-19 yang diplot Dinas Kesehatan di Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp91 miliar.

    Secara umum, postur anggaran pada APBD Banten tahun 2022, total anggaranya mencapai Rp11 49 triliun. Dengan rincian pendapatan asli daerah (PAD) ditarget Rp7,19 triliun dari Rp7,16 triliun atau naik Rp490 miliar. Sedangkan untuk belanja daerah Rp12,48 triliun.

    Demikian hasil finalisasi KUA PPAS tahun 2022 yang dibahas oleh badan anggaran (Banggar) DPRD Banten bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) di lantai III ruang Banggar DPRD Banten KP3B, Curug, Kota Serang, Kamis (23/9).

    Pantauan BANPOS, rapat Banggar yang dimulai pukul 15.00 WIB, sempat terjadi perdebatan alot antara DPRD dan TAPD, tepat pukul 15. 30 WIB rapat diskor. Kemudian 15 menit kemudian, rapat dilanjutkan dan selesai dengan ditandai penandatangan semua unsur pimpinan DPRD Banten dan TAPD.

    Wakil Ketua DPRD Banten, Budi Prajogo ditemui usai rapat mengaku, finalisasi KUA PPAS APBD tahun 2022 terkait dengan masa berakhirnya pemerintahan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) dan Andika Hazrumy (Aa). Oleh karena itu, fokus yang dibahas adalah program-program penyelesaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022.

    “Fokusnya menyelesaikan agenda-agenda di RPJMD. Seperti menyelesaiakan USB (unit sekolah baru), Sport Center, pembangunan RSUD Banten 8 lantai dan pembangunan beberapa ruas jalan,” katanya.

    Ia menjelaakan, akibat adanya urusan wajib pemprov berdasarkan RPJMD 2017-2022, dan program yang harus disesuaikan dengan pemerintah pusat, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengambil kebijakan Bankeu kepada delapan kabupaten/kota lebih kecil dari tahun-tahun sebelumnya.

    “Rp10 miliar kepada masing-masing kabupaten/kota (Bankeu). Pertimbangannya jumlah anggaran terbatas, ada agenda janji-janji gubernur (harus dituntaskan). Kita mendahulukan urusan wajib,” ujarnya.

    Adapun nantinya akan ada sikap protes dari bupati dan walikota se-Banten, lantaran pemberian Bankeu yang dinilai kecil, Budi mengaku hal tersebut merupakan kewenangan WH, ditambah sifatnya tidak wajib. “Bankeu kebijakan gubernur. Lagian Bankeu itu bukan keharusan. Sunah,” imbuhnya.

    Adapun kenaikan target pendapatan naik Rp490 miliar lanjut politisi PKS ini optimis akan tercapai, lantaran kecenderungan masyarakat membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) pada situasi pandemi Covid-19 semakin membaik.

    “Kondisi Covid-19 kearah positif, trend pembayaran pajak naik, BBNKB I (bea balik kendaraan bermotor) juga terlihat membaik meskipun tidak signifikan. Pertimbangannya seperti itu, pendapatan kita naik Rp490 miliar,” ujarnya.

    Di tempat yang sama, Plt Sekda Banten, Muhtarom mengungkapkan, tahapan lanjutan dalam pembahasan APBD 2022, akan dilakukan kesepakatan bersama antara pemprov dengan DPRD.

    “Setelah finalisasi, nanti akan dilakukan kesepakatan bersama dengan pimpinan DPRD, sebagai dasar untuk penyusunan anggaran,” katanya.

    Akhir September mendatang lanjut Muhtarom, sesuai jadwal yang telah direncanakan akan diparipurnakan. “Tanggal 28 bulan September diparipurnakan kesepakatan bersama untuk disampaikan Raperdanya (Rancangan APBD 2022),” ujarnya.

    Adapun fokus program pada 2022 kata Mihtarom masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya dan disesuaikan dengan RPJMD 2017-2022 hasil revisi atau perbaikan. “Tata kelola,infrastruktur, pendidikan, kesehatan, peningkatan ekonomi. Singkronisasi dengan program pusat,” jelasnya.

    Hadir dalam rapat tersebut, Ketua DPRD Banten, Andra Soni, Wakil Ketua DPRD Fahmi Hakim, M Nawa Said Dimyati, dan anggota Banggar diantaranya, Juheni M Rois, Ishak Sidik. Sedangkan dari TAPD, Kepala BPKAD Rina Dewiyanti, Kepala Bapenda Opar Sochari, Kepala Bappeda Mahdani, Asda II Deni Hermawan, Sekwan, Deden Apriandhi Hartawan.(RUS/ENK)