Kategori: EKONOMI

  • Bank Sampah Digital dan Jawara Farm Siapkan Ambulans Gratis Untuk Masyarakat

    Bank Sampah Digital dan Jawara Farm Siapkan Ambulans Gratis Untuk Masyarakat

    SERANG, BANPOS – Bank Sampah Digital (BSD) dan Jawara Farm bekerjasama dengan Relawan Fesbuk Banten News (FBN) menyediakan ambulans gratis untuk masyarakat di Provinsi Banten. Hal itu sebagai bentuk kontribusi nyata yang mereka lakukan, terhadap masyarakat.

    CEO Bank Sampah Digital, Iyad, menuturkan bahwa disediakannya ambulans gratis tersebut merupakan salah satu komitmen dari BSD untuk dapat berkontribusi di bidang kesehatan masyarakat.

    “Ambulans gratis ini merupakan bentuk dari komitmen Bank Sampah Digital dalam kontribusi melayani masyarakat Banten terutama bidang kesehatan,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Senin (10/5).

    Ia pun berharap agar ambulans gratis itu dapat benar-benar digunakan secara optimal oleh para koordinator BSD, nasabah BSD dan juga masyarakat Provinsi Banten keseluruhan.

    “Selain konsen di pelestarian lingkungan, kami juga fokus di isu kesehatan. Semoga ambulans gratis ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” harap Iyad.

    Untuk di ketahui, Bank Sampah Digital merupakan salah satu wirausaha sosial yang bergerak di bidang lingkungan, dengan melakukan edukasi terkait pemilahan sampah, pembentukan dan pendampingan bank sampah di wilayah Banten.

    “Terhitung hingga saat ini sudah ada 117 titik bank sampah dan 2.600 nasabah yang tersebar dilingkungan Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon,” tuturnya.

    Sementara itu, CEO Jawara Farm, Bangun Wibowo, menuturkan bahwa pihaknya sangat menyambut baik kolaborasi yang dilakukan oleh BSD dan FBN untuk bersama-sama mengadakan ambulans gratis untuk masyarakat.

    “Terima kasih BSD dan FBN yang mau berkolaborasi untuk melahirkan mobil ambulans ini. Semoga mobil ambulans ini bermanfaat untuk masyarakat di Banten,” katanya.

    Koordinator FBN, Lulu, menuturkan bahwa adanya ambulans baru dari Jawara Farm dan BSD merupakan hal yang ditunggu-tunggu para relawan FBN. Sebab pihaknya saat ini memang membutuhkan armada ambulans tambahan.

    “Karena semakin banyak pasien miskin yang ada di pelosok Banten membutuhkan untuk digunakan berobat dan lainnya. Terimakasih kepada Jawara Farm dan BSD. Semoga ini bisa semakin memperkuat dan memperluas kemanfaatan FBN ditengah masyarakat,” tandasnya. (DZH)

  • Ribuan Paket Sembako Akan Dibagikan Untuk Masyarakat Cilegon

    Ribuan Paket Sembako Akan Dibagikan Untuk Masyarakat Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Sebagai bentuk dukungan perusahaan yang berkomitmen untuk berkontribusi secara positif terhadap masyarakat secara berkelanjutan, PT Krakatau Posco (KP) melaksanakan kegiatan pengemasan ribuan paket sembako yang akan diberikan kepada warga Kota Cilegon.

    Melalui kegiatan ini, perusahaan ingin mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Cilegon untuk tetap sabar dan taat menjalani protokol kesehatan dalam rangka melawan pandemi Covid-19 yang keberadaannya masih berdampak bagi penghidupan masyarakat.

    Meski dalam situasi usaha yang masih menantang karena terdampak pandemi yang belum berakhir sejak tahun lalu, Krakatau Posco terus berusaha menyelenggarakan kegiatan sosial untuk memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar.

    Sambil tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat seperti mencuci tangan, menggunakan masker, sarung tangan, dan juga menjaga jarak aman, kegiatan gotong-royong menyiapkan bantuan dilaksanakan demi meringankan beban masyarakat khususnya di wilayah-wilayah terdekat dengan Krakatau Posco dan perusahaan pendukung serta ke beberapa panti asuhan yang berada di Kota Cilegon.

    Direktur HR & GA Krakatau Posco, Cahyo Antarikso
    menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan baik di bulan Ramadhan ini. Cahyo berpesan agar pada saat pelaksanaan kegiatan maupun distribusinya, protokol kesehatan tetap dapat dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. Ia juga berharap bahwa kegiatan ini dapat dirasakan dampak positifnya oleh masyarakat sekitar.

    “Semoga kegiatan ini beserta donasi yang diberikan dapat mendatangkan nilai manfaat bagi masyarakat penerima yang terdiri dari beberapa panti asuhan di Kota Cilegon serta wilayah terdekat dengan Pabrik Baja Terpadu Krakatau Posco,” katanya melalui siaran tertulis, Jum’at (7/5/2021).

    Kata dia dalam penyalurannya bekerjasama dengan pemerintah setempat khususnya pihak kelurahan. “Paket bahan makanan pokok ini akan didistribusikan kepada para kepala keluarga yang paling membutuhkan di wilayah Ciwandan, Citangkil, dan di beberapa area lainnya. Tak hanya itu, bantuan ini pun juga disampaikan untuk beberapa panti asuhan di Kota Cilegon,” tandasnya. (LUK)

  • Pemasok Sabu Lintas Provinsi yang Beroperasi di Serang Timur Dicokok Polisi

    Pemasok Sabu Lintas Provinsi yang Beroperasi di Serang Timur Dicokok Polisi

    SERANG, BANPOS- Pengedar shabu lintas provinsi warga Kelurahan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat yang biasa beroperasi di wilayah Serang Timur berhasil ditangkap Satresnarkoba Polres Serang.

    Tersangka pengedar berinisial NV (40) ini ditangkap ditangkap di rumah kontrakannya di daerah Bojong Pondok Terong, Kota Depok, Jabar pada Minggu (2/5/2021). Dari tangan tersangka ini diamankan barang bukti 10 paket plastik bening berisi kristal putih yang diduga sabu.

    Kapolres Serang AKBP Mariyono mengatakan penangkapan terhadap pengedar shabu lintas provinsi ini merupakan hasil pengembangan tersangka AS (33) warga Kelurahan Dranggong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, yang ditangkap di areal parkir Swiss Bellin Hotel Cikande pada Sabtu (1/5/2021).

    “Dari tersangka AS, didapat barang bukti alat hisap (bong) beserta pipa kaca (pipet) yang berisikan narkotika jenis shabu. Bersama barang bukti, tersangka AS langsung digelandang ke Mapolres Serang,” terang Kapolres didampingi Kasatresnarkoba Iptu Michael K Tandayu kepada awak media, Rabu (5/5/2021).

    Saat dilakukan pemeriksaan, AS mengaku mendapatkan shabu dari tersangka NV yang ditemui di wilayah Kota Depok. Berbekal dari pengakuan dari tersangka AS, tim anti narkotika yang dipimpin Ipda Deni Hartanto langsung bergerak cepat ke daerah Bojong Pondok Terong tempat persembunyian NV.

    “Tersangka NV yang berada di dalam rumah kontrakan berhasil diamankan tanpa melakukan perlawanan. Dari penggeledahan, petugas menemukan 10 paket shabu dari tempat tinggal NV. Tersangka berikut barang bukti kemudian diamankan untuk dilakukan pengembangan,” kata Kapolres.

    Kasatresnarkoba Iptu Michael K Tandayu menambahkan tersangka NV tidak menyangkal mengenali AS bahkan diakui juga pernah menjual shabu kepada AS. Menurut Kasat, tersangka sudah cukup lama melakukan bisnis shabu di wilayah Kabupaten Serang.

    Terkait 10 paket yang diamankan petugas, tersangka mengakui mendapatkan dari seorang bandar yang mengaku tinggal di daerah Jakarta Pusat. Hanya saja, tersangka NV tidak mengetahui secara pasti identitas dari si bandar dikarenakan transaksi melalui komunikasi handphone.

    “Tersangka tidak mengenal lebih dalam identitas dari pemasok karena transaki tidak secara langsung melainkan lewat komunikasi telepon. Begitu juga dengan pengambilan barang dilakukan di lokasi yang sudah ditentukan si bandar setelah tersangka melakukan pembayaran melalui transfer ATM,” tambah Michael. (MUF)

  • Hore! Warga Serang dan Sekitarnya Boleh Berwisata Saat Libur Lebaran

    Hore! Warga Serang dan Sekitarnya Boleh Berwisata Saat Libur Lebaran

    SERANG, BANPOS- Pemkab Serang mengizinkan warganya dan beberapa wilayah yang masuk ke dalam aglomerasi untuk berwisata di kawasan Kabupaten Serang. Hal itu berdasarkan hasil rapat virtual bersama dengan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    Demikian disampaikan Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, Senin (3/5/2021). Menurutnya, selain hasil rapat virtual, dibolehkannya warga berwisata di wilayah Kabupaten Serang merupakan arahan dari Presiden.

    “Untuk sekarang ini, Indonesia dibagi wilayah aglomerasi. Jadi mereka dibagi per wilayah,” ujarnya.

    Aglomerasi adalah beberapa Kabupaten/Kota yang berdekatan yang mendapat izin melakukan pergerakan. Untuk Provinsi Banten, yang masuk ke dalam aglomerasi yaitu, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.

    “Tangerang raya itu masuk ke Jabodetabek,” ungkapnya.

    Sementara itu, untuk penanganan bila terjadi pelanggaran dalam ketentuan pemerintah pusat, pihaknya telah melakukan rapat bersama dengan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda). Dalam rapat tersebut, dibahas secara teknis pada pelaksanaan aturan tersebut.

    “Ada penyekatan yang lebih ketat dari tanggal 6 Mei. Karena Serang ini punya daerah wisata, kami mengikuti pembagian wilayah tersebut,” jelasnya.

    Tatu menyebutkan, untuk wisata, pihaknya hanya membuka untuk daerah yang masuk ke wilayah aglomerasi, yaitu ada 5 wilayah termasuk Kabupaten Serang.

    “Kalau (dari daerah) yang lainnya, pasti dihalau oleh TNI-Polri dan jajaran Pemda yang ada di pos-pos pengamanan,” tegasnya.

    Agar tidak terjadi penularan, di tempat wisata Kabupaten Serang, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran (SE). Salah satunya untuk pengusaha hotel.

    “Untuk hotel sudah jelas, jadi mereka menerima tamu juga, berarti menerima di wilayah sekitarnya yang sudah ditentukan ya. Nah itu jumlahnya tidak full kapasitas hotel,” katanya.

    Kemudian, apabila ada yang menginap, diwajibkan membawa hasil swab-antigen. Pihak hotel pun harus menutup kolam renang.

    Pihak hotel harus menyediakan kamar untuk cadangan isolasi mandiri, bila ada tamunya yang menginap lalu tidak membawa hasil swab antigen.

    “Apabila hasilnya reaktif, mereka (pengunjung) selam dua hari harus disimpan dulu di kamar isolasi, menunggu hasil swab PCR yang dua hari keluar. Kalau misalnya mereka positif, mau ke RSDP atau nanti Dinkes koordinasi dengan asal daerah tamu ini, apakah mau dipulangkan,” tandasnya.

    Sementara, juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Serang, drg Agus Sukmayadi tidak merespon saat dihubungi oleh Banten Pos. (MUF)

  • Belasan Tahun Jualan Miras, Gudang Ali Juhudi di Ciruas Akhirnya Digerebek Polisi

    Belasan Tahun Jualan Miras, Gudang Ali Juhudi di Ciruas Akhirnya Digerebek Polisi

    SERANG, BANPOS- Tempat penyimpanan minuman keras (miras) milik pedagang kelontongan milik AJ, 41, digerebek petugas Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Ciruas. Dari gudang yang berlokasi di Desa Citereup, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, ini petugas berhasil mengamankan 660 botol miras jenis anggur kolesom dan anggur merah.

    Berdasarkan penelusuran BANPOS, AJ sendiri dikenal oleh warga Ciruas dengan panggilan Ali Juhudi sudah menjual miras di Ciruas sejak belasan tahun lalu.

    “AJ memang dikenal masyarakat sebagai pedagang kelontongan namun sisi lain juga menjual miras. Untuk mengelabui petugas dan masyarakat AJ menyimpan miras di rumah milik salah seorang kerabatnya,” ungkap Kapolsek Ciruas AKP Syarif Hidayat kepada awak media, Rabu (28/4/2021).

    Kapolsek menjelaskan, penggerebekan berawal dari informasi warga yang curiga atas aktivitas di toko kelontong milik AJ yang diduga menjual minuman keras. Kecurigaan itu diketahui warga karena banyaknya remaja yang tidak dikenal hilir mudik ke toko tersebut.

    Berbekal dari informasi tersebut, tim unit reskrim kemudian melakukan pendalaman dan setelah yakin langsung melakukan penggerebekan. Awal penggerebagan dilakukan di toko dan kemudian penggeledahan dilanjutkan di rumah yang dijadikan tempat penyimpanan miras.

    “Ada dua lokasi yang kami geledah, toko serta rumah yang dijadikan tempat penyimpanan miras. Hasilnya 55 dus berisi sekitar 660 botol miras anggur kolesom dan anggur merah kita amankan,” kata Kapolsek didampingi Panit Reskrim Iptu Fitara Harianja.

    Kapolsek menambahkan, pihaknya mengamankan pemilik miras untuk dimintai keterangan. Barang bukti hasil operasi penyakit masyarakat (pekat) selanjutnya diamankan ke mapolsek untuk dimusnahkan.

    Panit Reskrim Iptu Fitara Harianja mengatakan dari informasi masyarakat, AJ sudah menjual miras sejak tahun 2014. Fitara menambahkan sebelum melakukan penggerebegan pihaknya sempat menemui AJ untuk mengingatkan agar tidak lagi menjual minuman keras.

    “Ketika diingatkan AJ sempat menyangkal menjual bahkan sempat menantang jika memang ditemukan miras, silahkan ambil. Rupa-rupanya, AJ berani menantang karena menyimpan miras di tempat lain bukan di toko nya,” kata Fitara. (MUF)

  • Kelurahan Pancur Gaet Pokdarwis untuk Maksimalkan Potensi Ekonomi Daerah

    Kelurahan Pancur Gaet Pokdarwis untuk Maksimalkan Potensi Ekonomi Daerah

    TAKTAKAN, BANPOS – Memiliki sejumlah potensi ekonomi daerah, Kelurahan Pancur, Kecamatan Taktakan, Kota Serang menggaet bidang kepemudaan dalam hal ini kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Karang Asem. Pokdarwis yang baru dibentuk beberapa waktu yang lalu ini menghidupkan berbagai destinasi wisata yaitu wisata alam, religi dan UMKM.

    Lurah Pancur, A Muhit mengungkapkan bahwa di wilayahnya ada beberapa destinasi wisata religi yang sejak dulu sudah dikelola oleh warganya, yaitu makam Ki Mas Dawa yang terkenal dengan panjang mencapai 8 meter, dan makam Ki Sayar yang berada di kampung Pancur. Selain itu, di Pancur sendiri sudah memiliki sentra Emping, dimana hampir 50 persen warga di kelurahan tersebut membuat emping di rumahnya masing-masing atau emping home industri.

    “Para pemuda yang tergabung dalam Pokdarwis berinisiatif untuk menghidupkan kembali destinasi yang sudah ada di Pancur. Karena memang dari dulunya sudah ada, tetapi sekarang lebih dikelola,” katanya.

    Muhit menyampaikan, dua destinasi wisata religi itu kerap kali ramai dikunjungi para peziarah baik warga sekitar maupun luar daerah Kota Serang. Terlebih saat menjelang bulan ramadhan, dan hari raya.

    “Sebelum ada pandemi lebih banyak pengunjung, bahkan beberapa bus dari luar daerah sengaja datang ke sini hanya untuk berziarah,” ujarnya.

    Ia mengakui bahwa untuk menghidupkan destinasi di wilayahnya membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Namun, dengan inovasi yang dilakukan oleh Pokdarwis, menghasilkan salah satunya yaitu pengelolaan secara terstruktur dan jalan menuju wisata religi yang sudah dihotmik.

    “Sekarang ini jalan menuju makam Ki Mas Dawa sudah dihootmik dan aksesnya sangat mudah untuk berziarah ke sana,” tuturnya.

    Di depan makam Ki Mas Dawa, Muhit menjelaskan, terdapat track atau jalan untuk jalur sepeda dan motor trail, yang sengaja dibuka oleh Pokdarwis serta diresmikan oleh Kepala Dinas pemuda olahraga dan pariwisata (Disporapar) Kota Serang, beberapa waktu yang lalu. Pada jalur tersebut, akan berakhir di batu hampar, dimana batu tersebut memiliki permukaan yang datar dan menghampar luas, cocok bagi pecinta alam yang ingin melihat keindahan alam di Kota Serang khususnya dan umumnya Provinsi Banten.

    “Di batu hampar itu kita bisa melihat pemandangan alam yang sangat indah. Kita bisa melihat alam Kota Serang bahkan wilayah lain se Provinsi Banten bisa dilihat dari sana,” ucapnya.

    Tidak berbeda dengan makam Ki Mas Dawa, makam Ki Sayar pun ramai dikunjungi oleh peziarah yang sengaja datang ke Pancur. Berdasarkan penuturannya, Ki Sayar merupakan salah satu pejuang yang makamnya dikeramatkan.

    “Sama seperti makam Ki Mas Dawa, makam Ki Sayar juga ramai dikunjungi ketika menjelang bulan puasa atau munggahan. Kemudian hari raya idul Fitri ataupun idul Adha juga ramai, bahkan banyak pedagang di luar makam,” katanya.

    Untuk menghidupkan potensi ekonomi daerah di Sentra Emping, Pokdarwis melakukan bimbingan terhadap para pelaku UMKM pembuat emping untuk pengemasan dan penjualan. Pengemasannya dilakukan dengan rapih dan layak dipasarkan di supermarket.

    “Dikemas lebih rapih dan saya rasa sudah cocok untuk dipasarkan di supermarket,” tuturnya.

    Untuk namanya sendiri, emping asal Pancur ini dinamai Ping Queen. Nama tersebut disematkan di kemasan emping baik yang siap makan ataupun emping mentah.

    “Jadi emping ini dijual di pasar. Kita juga kan ada wisata religi, nah di sana juga kita menawarkan produk emping ini agar para peziarah membeli produk asli dari Pancur,” tandasnya. (MUF)

  • Pesta Miras Belasan ABG dan Satu Pasangan Mesum di Cikande Terjaring Razia

    Pesta Miras Belasan ABG dan Satu Pasangan Mesum di Cikande Terjaring Razia

    SERANG, BANPOS- Sebanyak 12 pria dan wanita sedang pesta minuman keras (miras) di sebuah warung remang-remang diamankan personel jajaran Polres Serang, Satpol PP dan Dinsos Kabupaten Serang.

    Operasi Bina Kusuma Maung 2021 yang digelar Sabtu (17/4/2021) malam hingga Minggu dini hari ini juga mengamankan pasangan mesum di sebuah penginapan di kawasan industri modern Cikande. Petugas juga mengamankan puluhan botol berisi miras berbagai merk serta 6 jiriken minuman ciu.

    Kegiatan yang langsung dipimpin Wakapolres Serang Kompol Didid Himawan melibatkan Regu 1 Dalmas Sat Samapta, Intel Polres Serang, Anggota Provos, Anggota Sat Lantas, Reskrim, Binmas, Satpol PP, dan Dinas Sosial.

    Sebanyak tiga warung yang kedapatan menjual minuman keras diamankan petugas. Di Kecamatan Ciruas, petugas menyita 10 botol minuman keras.

    Dari Kecamatan Bandung lokasi kedua petugas gabungan juga menyita 36 botol minuman keras. Dan dari Desa Parigi petugas gabungan menyita 15 paket kecut, dan 3 botol minuman keras.

    Selain itu, petugas gabungan juga mengamankan pria dan wanita di warung remang-remang yang tengah asik pesta minuman keras. Sebanyak 8 wanita dan 4 pria hidung belang turut diamankan ke Mapolres Serang untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.

    Perempuan yang diamankan antara lain AN (21), ELS (37), ST (32), IS (27), IK (20), MKD (38), LS (20), dan FT (22). Sedangkan pria yang diamankan yakni NRH (48), RH (47), YG (22) dan RZ (22).

    “Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk menciptakan kondisi yang aman, nyaman dan sehat di bulan suci Ramadhan,” kata Wakapolres Kompol Didid Himawan.

    Petugas juga mengamankan pria dan pria berinisial AR (30) dan FZ (21) yang bukan pasangan suami istri dari Wisma Charity Modern, Cikande, Kabupaten Serang. Keduanya dibawa ke Mako Polres untuk diberi pembinaan.

    “Untuk pasangan bukan suami isteri yang diamankan dari wisma Charity merupakan warga Kabupaten Serang dan Marunda, Jakarta Utara. Kita data dan diberikan agar tidak mengulangi perbuatannya,” kata Didid Imawan. (MUF)

  • Pemkot Cilegon Ikhlaskan DBH Rp11 Miliar?

    Pemkot Cilegon Ikhlaskan DBH Rp11 Miliar?

    CILEGON, BANPOS – Pemkot Cilegon terkesan mengikhlaskan dana bagi hasil (DBH) tahun 2020 yang masih menyangkut di Pemprov Banten .

    Informasi yang berhasil dihimpun BANPOS, DBH milik Pemkot Cilegon yang masih tertahan sekitar Rp11 Miliar dari April 2020.

    Ketika dikonfirmasi BANPOS melalui sambungan telepon dan pesan whatsApp, Selasa (13/4/2021), Kepala Bidang Perbendaharaan pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemkot Cilegon Akil Ukasah tidak merespon wartawan.

    Menanggapi DBH Pemkot Cilegon yang masih tertahan di Pemrov Banten anggota Komisi III DPRD Cilegon Rahmatullah menyayangkan sikap Pemkot Cilegon yang dinilai acuh.

    “Ya itulah makanya, kalau pemkot tidak melakukan lobi-lobi ke pemprov secara gencar dan masif atas dana bagi hasilnya. Itu kan hak kita dana bagi hasil. Tapi kalau dari Pemkot Cilegon nya tidak melakukan lobi atau menagih secara intens, ya rugi kita ngga dapat dana bagi hasil itu,” kata Rahmatullah saat dikonfirmasi BANPOS, Selasa (13/4/2021).

    Politisi Partai Demokrat itu juga menyinggung sikap anak buah walikota atau OPD yang tidak melakukan upaya-upaya nyata untuk kepentingan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat Kota Cilegon. Karena hal itu berbanding terbalik dengan visi misi walikota yang ingin meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk kesejahteraan masyarakat guna mewujudkan Cilegon Baru Modern dan Bermartabat.

    “Kepala daerah kita hari ini sedang mencoba menggali potensi-potensi pendapatan yang ada. Karena beliau selalu bilang ini ngga cukup, JLU (Jalan Lingkar Utara) ngga cukup, Warnasari ngga cukup, TKK, THL ngga cukup. Dimana mau cukup kalau anak buahnya atau pemkot sendiri ngga melakukan lobi atau menagih atas hak dana bagi hasil yang menjadi bagian daripada pemkot Cilegon. Itu satu contoh kecil belum yang lainnya,” tegasnya.

    Lebih lanjut Ketua DPC Demokrat Cilegon ini juga dalam waktu dekat akan memanggil BPKAD guna meminta penjelasan tentang tertahannya DBH di Pemrov Banten.

    “Komisi III akan manggil BPKAD. Kenapa itu ada sisa yang belum terambil kita juga ingin tahu alasannya kenapa,” tandasnya.

    Beberapa waktu yang lalu mantan Kepala BPKAD yang saat ini menjabat Sekda Cilegon Maman Mauludin mengatakan DBH Pemkot Cilegon masih tertahan sejak April 2020.

    “Ada 11 miliar yang sedang kita komunikasi kan dengan provinsi, dari bulan April,” singkatnya. (LUK)

  • Lagi-lagi Warga Aceh Penjual Tramadol dan Hexymer Berkedok Toko Kosmetik Dibekuk Polisi

    Lagi-lagi Warga Aceh Penjual Tramadol dan Hexymer Berkedok Toko Kosmetik Dibekuk Polisi

    SERANG, BANPOS – Untuk kesekian kalinya di tahun 2021 ini, Personil Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Serang kembali meringkus warga Aceh yang berprofesi sebagai penjual obat tramadol dan hexymer.

    Kali ini, Tersangka MD (31) ditangkap di pinggir jalan sekitaran Pasar Pamarayan, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang saat akan bertransaksi, Sabtu (10/4) malam. Dari tangan warga Sijuek, Desa Mesjid Sijuek, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, Aceh diamankan barang bukti 276 butir pil tramadol dan hexymer.

    Kapolres Serang AKBP Mariyono mengatakan penangkapan terhadap pengedar narkoba ini berawal dari informasi masyarakat bahwa akan terjadi transaksi narkoba di sekitar pasar. Berbebekal dari informasi itu, tim opsnal yang dipimpin Ipda Maulana Ritonga bergerak melakukan penyelidikan.

    “Sesuai informasi dari masyarakat, petugas mencurigai seorang pria di pinggir jalan. Karena gerak-geriknya mencurigakan, petugas langsung melakukan penangkapan,” terang Kapolres kepada awak media, Selasa (13/4/2021).

    Saat dilakukan penggeledahan, petugas menemukan ratusan butir pil jenis tramadol sebanyak 8 blister (lempeng) serta 196 butir hexymer yang telah dikemas menggunakan plastik bening masing-masing berisi 4 dan 7 butir dari saku celana tersangka.

    “Bersama barang bukti yang ditemukan, Tim Opsnal mengamankan tersangka MD ke Mapolres Serang untuk dilakukan pemeriksaan,” terang Kapolres didampingi Kasatresnarkoba Iptu Michael Kharisma Tandayu.

    Sementara itu, Kasatresnarkoba menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa tersangka mendapatkan obat keras dari seorang pengedar bernama Wahyu warga Kota Serang. Meski demikian, tersangka MD mengaku tidak kenal lebih dekat karena transaksi dilakukan tidak secara langsung melainkan lewat komunikasi telepon.

    “Jadi antara tersangka dan pengedar diatasnya tidak saling mengenal lebih dalam dikarenakan transaksi dilakukan melalui telepon. Begitu juga dengan pengambilan barang dilakukan di lokasi yang sudah ditentukan,” tambah Iptu Michael.

    Lebih lanjut dikatakan Kasat, berdasar pengakuan tersangka MD, bisnis haram yang dilakukan pekerja serabutan ini, baru berjalabln selama seminggu. Keuntungan dari menjual obat keras ini dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari.

    “Pengakuan tersangka baru seminggu menjalani bisnis jual obat keras. Tersangka mengaku terpaksa melakukan karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” jelasnya. (MUF)

  • Dilantik, Koptan Banten Siapkan Petani dan Nelayan yang Berdaya Saing

    Dilantik, Koptan Banten Siapkan Petani dan Nelayan yang Berdaya Saing

    SERANG, BANPOS- Pengurus Koperasi Konsumen Pusat Tani dan Nelayan (Koptan) Banten resmi dikukuhkan. Pengukuhan dilakukan langsung oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten, di Gedung Korpri Serang, Sumurpecung, Kecamatan Serang, Kota Serang, Senin (12/4/2021).

    Ketua Koptan Provinsi Banten Wiwi Laras Wijayanti mengatakan, dampak dari adanya pandemi Covid-19 terhadap para petani dan nelayan, menjadi latar belakang dari lahirnya Koperasi Konsumen Pusat Tani dan Nelayan (Koptan) Banten dalam bentuk usaha bersama.

    Koperasi ini sebenarnya telah tumbuh sejak tahun 2012 dengan nama Koperasi Nelayan Banten yakni Puskotenal, dan Koperasi Induk Koperasi Nelayan (Inkoptan) yang berpusat di Jakarta.

    “Karena kepedulian terhadap nasib para petani, akhirnya para pendiri kedua koperasi sepakat untuk bergabung,” katanya.

    Wiwi menjelaskan, Koptan Banten merupakan koperasi sekunder dengan keanggotaan terdiri dari beberapa koperasi primer yang ada di wilayah kabupaten/kota di Provinsi Banten.

    “Sesuai dengan AD/ART serta visi misi tujuan, dan strategi kebijakan serta sasaran dan target pencapaian kinerja dengan mengedepankan jenis usaha konsumsi terutama pemenuhan kebutuhan bagi para anggotanya,” jelasnya.

    Ketua Koptan Banten itu menuturkan, pihaknya berupaya untuk menjadi wadah pemberdayaan potensi, dan pelaku usaha para petani serta nelayan sebagai anggota dengan memberdayakan potensi produksi hasil tani atau perkebunan dan perikanan baik hasil tangkap maupun budidaya ikan tambak.

    Saat ini, kata Wiwi, koperasi-koperasi lainnya seperti koperasi gabungan BEM mahasiswa, juga Poktan dan nelayan di wilayah Kota Serang, Kabaten Serang, kabupatrn Pandeglang, dan Kabupaten Lebak tengah melakukan proses pembahasan MoU kerjasama kemitraan usaha bersama Koptan Banten

    “Keanggotaan Koptan Banten saat ini kurang lebih sekitar 2.000 orang, tersebar di kabupaten/kota se-Provinsi Banten. Mereka tergabung seebagai anggota sekaligus mitra kerjasama pengembangan usaha perekobomian kerakyatan.

    Sesuai tujuan dibentunya Koptan anatara lain mewujudkan kemandiriam dan kemajuan pelaku usaha sehingga terciptanya sinergisitas dan kerjasama melalui KementrianKoperasi UKM, Kementan, KKP, juga Pemerintah Provinsi melalui Dinas Koperasi UKM, Distan, DKP, DPMD, dam Pemkab serta Pemkot di Banten.

    Kopatan Banten bertekad untuk terus bersinergi dengan program pembangunan yang dilaksanakan baik oleh pemerintah dan BUMD-nya, maupun membangun kemitraan finansial bersama perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya.

    “Melalui Koptan Banten kita tingkatkan pemberdayaan perekonomian kerakyatan mandiri, maju, dan sejahtera,” katanya.

    Sementara, Asda II Kota Serang Yudi Supriadi, mewakili Wakil Walikota Serang dalam sambutannya mengatakan, pihaknya mengapresiasi kehadiran Koptan Banten di Kota Serang.

    Ia berharap Koptam Banten dapat TERUS bersinergu bersama seluruh stake holder terkait, dan dapat optimal mewujudkan peran serta tugasnya dalam membangun banten dan Kota Serang khususnya. Hal ini agar dapat mencapai kemandirian usaha, maju dan sejahtera.

    “Masyarakat Banten masih didominasi pada sektor usaha agribisnis pertanian, dan perkebunan juga budidaya perikanan serta hasil tangkap nelayan. Kemudian etersediaan sumber daya alam yang melimpah ini tentunya dapat menyokong ketersediaan cadangan pangan bagi masyarakat,” katanya.

    Karena itu, dengan adanya koptan Banten diharapkan mampu menjembatani antara program pembangunan pemerintah daerah dengan masyarakat untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, perkebunan, dan perikanan.

    “Selain itu juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM para petani dan nelayan melalui pelatihan serta penyuluhan. Hal ini untuk membantu meningkatkan hasil produksi para petani dan nelayan menjadu lebih unggul dan berkualitas baik,” pungkasnya. (AZM)