Kategori: EKONOMI

  • Pemkab Distribusikan Air Bersih ke Pedalaman Panggarangan

    Pemkab Distribusikan Air Bersih ke Pedalaman Panggarangan

    LEBAK, BANPOS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mendistribusikan pasokan air bersih hingga ke pedalaman di Kecamatan Panggarangan, dengan jarak mencapai 130 kilometer dari Rangkasbitung.

    ”Kami tetap komitmen untuk membantu masyarakat yang dilanda krisis air bersih,” kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama, di Lebak, Minggu (27/8).

    Diketahui, Pemkab Lebak telah menetapkan status darurat kekeringan sehingga masyarakat yang
    dilanda krisis air bersih, perlu mendapatkan pendistribusian air bersih. Saat ini, pendistribusian air bersih ke pedalaman di Kecamatan Panggarangan dengan jarak tempuh dari Rangkasbitung sekitar 130
    kilometer. Mereka mendapatkan pasokan air bersih sebanyak 18.000 liter dengan menerjunkan tiga unit
    kendaraan.

    ”Kami hingga sekarang telah mendistribusikan air bersih sebanyak 130.200 liter di 28 kecamatan dengan 23 desa,” ujarnya.

    Menurut dia, pihaknya mengkhawatirkan krisis air bersih itu dapat menimbulkan ancaman ketersediaan
    pangan, karena areal persawahan mengalami kekeringan. Selain itu juga kekeringan itu berpotensi
    menularkan berbagai penyakit yang membahayakan bagi kesehatan manusia.

    Berdasarkan prediksi, kekeringan ekstrem puncak terjadi hingga September 2023, sehingga dipastikan
    kemarau meluas ke sejumlah kecamatan lainnya. Saat ini, kata dia, masyarakat yang dilanda krisis air
    bersih mencakup 18 kecamatan.

    Masyarakat yang dilanda kekeringan terpaksa memanfaatkan air aliran sungai, irigasi dan kolam, yang
    kondisinya tidak layak untuk keperluan mandi cuci dan kakus (MCK), karena sudah keruh dan berwarna.

    ”Jika warga menggunakan air yang tidak layak untuk MCK tentu berpotensi menimbulkan penyakit
    menular dan stunting,”ungkapnya.

    Sementara itu, warga Panggarangan menyambut positif dengan pendistribusian air bersih dari BPBD
    setempat, karena bisa memenuhi untuk keperluan MCK selama tiga hari ke depan. Masyarakat di daerah
    itu kini untuk mendapatkan air bersih harus mengambil air dari sungai, dengan jarak tempuh sekitar 1
    kilometer dari pemukiman.

    ”Kami jika ingin air bersih sungai tentu harus mengeluarkan uang Rp20 ribu untuk membayar ojek
    motor,” kata Mulyana, seorang warga Panggarangan Kabupaten Lebak. (DZH/ANT)

  • Mahasiswa KKM Kelompok 63 Untirta Bimbing Warga Desa Pasirkupa Pasarkan Produk UMKM

    Mahasiswa KKM Kelompok 63 Untirta Bimbing Warga Desa Pasirkupa Pasarkan Produk UMKM

    LEBAK, BANPOS,– Program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 63 dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di Desa Pasirkupa, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak membidik program kerja utama yakni membantu warga memahami tatacara pemasaran produk UMKM berbasis online.

    Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Didik Aribowo kepada Banten Pos, Kamis (24/8/2023) mengatakan bahwa program kerja utama KKM kelompok 63 yaitu mengadakan Workshop Pemasaran Berbasis Online bagi UMKM.

    Kegiatan Workshop Pemasaran Berbasis Online bagi UMKM ini bertempat di aula kantor Desa Pasirkupa. Pada kegiatan workshop tersebut juga dilengkapi dengan sosialisasi penggunaan aplikasi e-commerce untuk meningkatkan penjualan bagi para UMKM di Desa Pasirkupa tersebut.

    Menurutnya, selain program utama berupa tata cara pemasaran berbasis online bagi pelaku UMKM, mahasiswa KKM kelompok 63 juga mengadakan kegiatan sosialisasi Kesehatan Lingkungan dan Bijak Pengelolaan Sampah (Ecobrick & Compost Project).

    Dikatakannya, kuliah kerja mahasiswa merupakan bentuk dedikasi yang dijalankan oleh para mahasiswa KKM Kelompok 63 Untirta bertujuan untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat di Desa Pasirkupa, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak.

    Adapun program-program yang dijalankan dalam rangka KKM, dirinya memberikan arahan dalam program yang dilaksanakan mahasiswa berdasarkan hasil survei, identifikasi yang dilakukan serta memahami terkait permasalahan di desa tersebut.

    Melalui program ini, maka para mahasiswa KKM Kelompok 63 aktif dalam mengatasi berbagai isu yang ada. Hasil dari survei juga termasuk bagaimana melakukan peningkatan kualitas pendidikan, aspek sosial, dan kemasyarakatan.

    Melalui berbagai program yang diterapkan ini, mahasiswa KKM kelompok 63 telah berhasil memberikan dampak positif kepada masyarakat setempat sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya.

    Baik itu bidang peningkatan mutu pendidikan, pelatihan, bimbingan, atau aktivitas edukatif lainnya, telah dijalankan. Hal ini juga dimaksudkan untuk memberikan manfaat jangka panjang kepada warga masyarakat Desa Pasirkupa.

    Selanjutnya, termasuk melaksanakan kegiatan sosial yang diimplementasikan juga membantu meningkatkan kesejahteraan sosial dan memperkuat ikatan antara anggota masyarakat dengan para mahasiswa KKM kelompok 63 Untirta.

    Dijelaskannya, secara keseluruhan, partisipasi mahasiswa KKM kelompok 63 Untirta telah memberikan sumbangan yang berarti dalam upaya penyelesaian masalah yang dihadapi oleh Desa Pasirkupa.

    Dengan pendekatan yang berdasarkan pada hasil survei dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan masyarakat, mahasiswa telah berhasil mewujudkan program-program yang memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi perkembangan kelurahan dan kesejahteraan masyarakat setempat.(red)

  • Kapolres Lebak Ikut Tanam Pohon Serentak

    Kapolres Lebak Ikut Tanam Pohon Serentak

    LEBAK, BANPOS – KAPOLRES Lebak turut mengikuti kegiatan penanaman pohon secara serentak di Kampung Baru, Desa Calungbungur, Kecamatan Sajira. Kegiatan tersebut diketahui dilaksanakan serentak se-Indonesia,
    dipimpin langsung oleh Kapolri secara virtual pada Rabu (23/8).

    Dalam kegiatan tersebut, Kapolres Lebak didampingi langsung oleh Wakapolres Lebak, PJU Polres Lebak,
    Ketua Bhayangkari Cabang Lebak dan Wakil Ketua Bhayangkari, Camat Sajira, Kapolsek Sajira, Danramil
    Sajira, tokoh masyarakat, tokoh agama, staf Desa Calungbungur dan masyarakat sekitar.

    ”Ya hari ini Polres Lebak dan Jajaran bersama warga masyarakat melaksanakan penanaman 1.000 Pohon
    secara serentak,” ujar Kapolres Lebak, AKBP Suyono.

    Ia menjelaskan, penanaman pohon ini dalam rangka penghijauan guna menjaga penghijauan dan
    mencegah terjadinya polusi udara. Menurutnya, penghijauan juga berfungsi untuk mencegah terjadinya
    bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

    ”Mari bersama jaga udara kita dengan menanam pohon atau penghijauan dan cegah pembalakan liar di
    wilayah hutan,” tandas Suyono. (MYU/DZH)

  • JPL 187 Stasiun RangkasBitung Bakal Kembali Ditutup

    JPL 187 Stasiun RangkasBitung Bakal Kembali Ditutup

    LEBAK, BANPOS – Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 183 direncanakan bakal kembali ditutup. Padahal sebelumnya, penutup JPL 183 telah didobrak paksa oleh ratusan pedagang dan masyarakat sekitar Pasar Rangkasbitung.

    Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lebak, Rully Edward. Menurutnya, rencana tersebut berasal dari Direktorat Jendral Perkeretaapian (DJKA).

    ‘’Informasi kepada kami akan ditutup kembali oleh Balai Perkeretaapian (DJKA),’’ kata Rully saat dihubungi BANPOS, Rabu (23/8).

    Rully menjelaskan, sebelum diberlakukannya kembali penutupan jalur tersebut, pihak DJKA akan memberikan pemahaman dan edukasi terlebih dahulu kepada masyarakat, guna meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan seperti beberapa waktu lalu.

    ‘’Penutupan JPL tersebut bukan kewenangan pemda, tapi kewenangan PT KAI. Menurut info, hal tersebut akan disosialisasikan dulu oleh Balai perkeretaapian kepada masyarakat,’’ jelasnya.

    Ia berharap, masyarakat dapat menerima program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah guna kebaikan bersama.

    ‘’Tentunya kami atas nama pemerintah daerah berharap agar masyarakat mendukung program pemerintah ini demi terciptanya kenyamanan, keamanan dan keselamatan masyarakat,’’ tandasnya.

    Sementara itu, salah satu pedagang pasar, Udha, mengatakan bahwa dirinya dapat menerima bila JPL 183 akan ditutup kembali. Namun, ia berharap dapat diberikan akses melintas bagi pejalan kaki dan pengendara motor.

    ‘’Itukan untuk perputaran ekonomi kita ya, kita paham untuk kebaikan masa depan. Tapi, jangan sampai kami yang jadi korban," tandasnya. (MYU/DZH)

  • WP Manfaatkan Pembebasan PKB

    WP Manfaatkan Pembebasan PKB

    SERANG, BANPOS – Sejak diberlakukannya program bebas denda keterlambatan membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten, sejak tanggal 21 Agustus 2023 sampai 31 Oktober 2023. Masyarakat atau Wajib Pajak (WP) di loket pembayaran kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Pendapatan Daerah (PPD) Bapenda Banten, Samsat Pandeglang, antusias untuk membayar membayar PKB.

    Masyarakat atau WP terlihat memanfaatkan program satu tahun sekali tersebut, karena mengingat banyaknya masyarakat yang terlambat membayar PKB dan memiliki kendaraan yang bukan atas namanya.

    Salah seorang WP, Asep Saepullah mengaku sengaja datang ke kantor Samsat Pandeglang untuk membayar PKB yang nunggak selama dua tahun.

    “Saya nunggak PKB selama dua tahun, makanya saya sengaja datang untuk memanfaatkan program bebas denda PKB,” kata Asep kepada BANPOS, Selasa (22/8).

    Menurutnya, program bebas denda PKB sangat membantu, karena setoran PKB yang dibayarkan tidak terlalu besar.
    “Kalau tidak ada program bebas denda PKB, tentunya ada biaya denda dan itu menjadi pengeluaran tambahan bagi saya. Makanya saya memanfaatkan program bebas denda PKB ini,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala UPTD PPD Bapenda Banten Samsat Pandeglang, Epy Syafiullah mengatakan, sejak diberlakukannya program bebas denda PKB, masyarakat antusias membayar PKB.

    “Program bebas denda atau pengurangan sanksi bahkan pokok juga ini diberlakukan pada tanggal 21 Agustus 2023, sesuai dengan Pergub nomor 21 tahun 2023. Itu bebas denda administrasi berlaku dari tanggal 21 Agustus hingga tanggal 31 Oktober 2023,” katanya.

    Selain itu, program lainnya yaitu program bebas balik nama dari luar provinsi maupun dalam provinsi plus diskon PKB sebanyak 20 persen.

    “Untuk yang di luar provinsi masuk ke Provinsi Banten ini berlaku hingga tanggal 23 Desember 2023,” ujarnya.

    “Sejak diberlakukannya program ini, di kantong pelayanan kami ada penumpukan dan ini dimanfaatkan oleh masyarakat. Berbeda dengan tahun sebelumnya, program bebas denda PKB waktunya tidak panjang dan hanya sampai pada tanggal 31 Oktober 2023 saja,” sambungnya.

    Menurutnya, program ini merupakan bentuk support dari pemerintah terhadap masyarakat yang memiliki tunggakan PKB karena jatuh tempo pembayaran pajaknya bersamaan dengan hari besar nasional.

    “Mungkin para WP ini memiliki tunggakan karena adanya Idul Fitri, Idul Adha dan anak masuk sekolah. Ini puncaknya karena kemarin telat bayar karena adanya kebutuhan yang harus dipenuhi, jadi ketika ada program bebas denda PKB diberlakukan, mereka antusias membayarnya,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Petani Diminta Manfaatkan SL dalam Transfer Pengetahuan

    Petani Diminta Manfaatkan SL dalam Transfer Pengetahuan

    PANDEGLANG, BANPOS – Sekolah lapang (SL) Kelompok Tani (Poktan) bukan menjadi acara seremonial semata tapi harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani, karena ada transfer knowledge dari para narasumber.

    “Pada kegiatan ini diajarkan cara pembuatan bahan organik oleh narasumber, sehingga petani mempunyai alternatif penggunaan pupuk untuk pengolahan lahan pertanian,” kata Asda Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Setda Pandeglang, Nuriah saat membuka acara sekolah lapang di Desa Rocek, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Selasa (22/8).

    Menurutnya, kegiatan ini tujuannya adalah untuk memberikan wawasan bagi para petani khususnya dalam pembuatan bahan organik. Apalagi pembuatan bahan ini menjadi solusi ketika pupuk organik sulit didapat.

    “Manfaatkan momen ini dengan baik, karena memberikan pembelajaran dalam menyelesaikan permasalahan yang selama ini menjadi persoalan di lapangan,” terangnya.

    “Silahkan ikuti dengan seksama, catat semua materi yang disampaikan para narasumber. Setelah itu diaplikasikan pada saat mulai menanam,” katanya.

    Salah satu narasumber dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Cimanuk, Encep Sulhi mengatakan, biosaka merupakan produk non paten dan non pupuk yang diramu sendiri oleh petani.

    “Produk bio saka merupakan elisitor, artinya suatu produk yang berfungsi sebagai signaling bagi tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih bagus,” katanya.

    Dijelaskannya, elisitor ini berfungsi untuk memperbaiki tanaman dan ekosistemnya. Sehingga, tanaman tumbuhnya lebih bagus dan meningkatkan sel tanaman itu sendiri.

    “Nanti secara fisik bisa dilihat dari daun dan batangnya, perkembangan akar dengan sendirinya akan mencari nutrisi, menyuburkan tanah, agar ada pemahaman bio saka kita langsung praktikan,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ketua Poktan Mukti Rahayu II, Toni mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan SL. Sebab kata Toni, dirinya banyak mendapatkan informasi tata cara pengolahan pertanian.

    “Pertama kita belajar bio saka, kami sudah praktekan dan bahannya sudah kami catat seperti daun nilam, daun paku, sembung, ki hujan, kelor, daun mindi, semua diremas dengan air dua liter,” ucapnya.(dhe/pbn)

  • Antisipasi Kekeringan, 5 Truk Tangki BPBD Kota Tangerang Disiagakan

    Antisipasi Kekeringan, 5 Truk Tangki BPBD Kota Tangerang Disiagakan

    TANGERANG, BANPOS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang menyiagakan sejumlah truk tangki dengan berbagai kapasitas mengantisipasi ancaman kekeringan yang dipicu fenomena El Nino. Langkah ini sebagai bentuk antisipasi saat warga membutuhkan.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kota Tangerang, Gufron A Falfeli mengungkapkan, sebagai antisipasi kekeringan, krisis air atau pun kebakaran BPBD telah mempersiapkan lima truk tangki air. Mulai dari kapasitas 3.300 liter, 6.000 liter hingga 18.000 liter lengkap dengan menyiagakan ratusan personel di delapan lokasi, yakni satu markas Komando, empat UPT dan tiga pos selama 24 jam penuh.

    “Saat ini kondisi secara umumnya di Kota Tangerang masih dalam kategori aman. Musim kemarau dan cuaca yang terik seperti saat ini memang berpotensi menjadi penyebab kebakaran di wilayah Kota Tangerang,” ungkap Gufron, Selasa (22/08/2023).

    Ia pun menjelaskan, di dua pekan terakhir ini sudah 16 kasus kebakaran di wilayah Kota Tangerang ditangani BPBD Kota Tangerang. Empat diantaranya merupakan kebakaran pada rumput liar atau lahan kering dan kosong serta sisanya merupakan kebakaran gedung atau rumah akibat korsleting listrik.

    “Kebakaran lahan kering ini disebabkan oleh kelalaian dalam beraktivitas. Seperti melakukan pembakaran sampah atau pembuangan puntung rokok sembarangan. Ini perlu menjadi perhatian semua pihak, karena biasanya BPBD menangani kasus lahan kering hanya satu atau dua saja setiap bulannya,” jelas Gufron.

    “Masyarakat diimbau tidak sembarangan membakar sampah. Selain menjadi pemicu kebakaran lahan juga menjadi salah satu faktor terjadinya polusi udara yang tengah melanda saat ini. Ayo waspada dan sama-sama menjaga lingkungan,” tambahnya.

    Selain menyiagakan truk tangki air, BPBD Kota Tangerang juga memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan maupun OPD. Seperti koordinasi dengan BMKG terkait kondisi cuaca di Kota Tangerang.

    “Bersama stakeholder dan OPD, BPBD telah melakukan sejumlah mitigasi bencana. Selain mensiagakan truk tangki air, BPBD juga telah membentuk Tim Siaga Bencana dan Posko Bencana di delapan lokasi. Apabila terjadi kebakaran atau kegawatdaruratan lainnya, masyarakat dapat menghubungi Siaga 112 atau 021-5582-144,” katanya. (made)

  • Seleksi Terbuka Komisaris BPRS CM Tunggu Hasil Uji Kompetensi

    Seleksi Terbuka Komisaris BPRS CM Tunggu Hasil Uji Kompetensi

    CILEGON, BANPOS – Seleksi terbuka jabatan Komisaris Syariah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri (BPRS-CM) sudah mulai dilakukan tahapannya. Diketahui saat ini, tahapan seleksi telah memasuk uji kompetensi dan wawancara untuk para peserta.

    Ketua Tim Panitia Seleksi (Pansel), Maman Mauludin mengatakan, ada sebanyak tujuh peserta yang telah mengikuti uji kompetensi dan wawancara jabatan Komisaris BPRS-CM. Ketujuh itu sebagian dari unsur independen dan lainnya dari unsur pemerintahan. “Ada 7 peserta, 3 peserta dari independen dan 4 peserta dari wakil pemerintah,” katanya, Jumat (18/8).

    Dikatakan Maman, ketujuh peserta telah melewati tahapan uji kompetensi dan wawancara. Saat ini pihaknya tengah menunggu hasil tes uji kompetensi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) untuk kemudian seluruhnya akan dilaporkan kepada Walikota Cilegon, Helldy Agustian.

    “Menunggu hasil uji kompetensinya. Nanti akan dilaporkan ke Pak Walikota (Helldy Agustian),” tutur Maman yang juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon ini.

    Terpisah, Anggota Panitia Seleksi (Pansel) sekaligus Plh Asisten Daerah (Asda) II Setda Kota Cilegon, Ahmad Aziz Setia Ade Putra menambahkan, uji kompetensi telah dilaksanakan pada Rabu, 9 Agustus lalu. Sehari setelahnya dilaksanakan tahapan wawancara.

    “Masih nunggu hasil uji kompetensi dari Untirta. Jadi kemarin itu, tes uji kompetensi ke peserta kemudian baru wawancara,” paparnya.

    Kemudian Aziz menerangkan, tes wawancara yang dilakukan tim pansel untuk mengetahui profil dan pengalaman kerja peserta. Nantinya hasil wawancara pansel dan hasil uji kompetensi peserta dari Untirta akan diajukan ke kepala daerah. Selanjutnya nanti, calon akan diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengikuti tes berikutnya, fit and proper test.

    “Nanti hasil yang kita ajukan ke pak walikota, baru nanti kita ajukan ke OJK. Nanti OJK akan melakukan uji kompetensi, fit and proper test-nya,” tandasnya.(LUK/PBN)

  • KKM Uniba Kelompok 24 Gagas Tempe Coklat, Dukung Pengembangan UMKM Desa Kelapian

    KKM Uniba Kelompok 24 Gagas Tempe Coklat, Dukung Pengembangan UMKM Desa Kelapian

    PONTANG, BANPOS – Setelah sukses menyelenggarakan acara sosialisasi mengenai stunting, Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) dari Kelompok 24 UNIBA kembali hadir dengan inisiatif yang menarik.

    Kali ini, mereka melanjutkan upaya edukasi dengan menggelar sosialisasi mengenai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menghadirkan inovasi menarik, yaitu tempe coklat atau yang dikenal dengan sebutan coklat tempe. Acara ini digelar, Jum’at 18 Agustus 2023 di Posyandu Mawar, Kampung Kemuncangan.

    Salah satu mahasiswa KKM Kelompok 24 Uniba, Sri Intan Agustiani mengatakan UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian lokal dan nasional.

    Sebagai wujud dukungan terhadap pengembangan UMKM, lanjutnya Mahasiswa KKM Kelompok 24 UNIBA mengambil langkah kreatif dengan memilih tema inovasi kuliner.

    “Tempe, makanan tradisional yang kaya akan nutrisi, dikembangkan menjadi varian yang lebih menarik dan unik melalui proses inovasi menjadi tempe coklat,” tutur Intan.

    Dalam acara sosialisasi ini, Mahasiswa KKM Kelompok 24 UNIBA hadir sebagai pemateri untuk berbagi pengalaman dan proses kreasi dalam menghasilkan produk tempe coklat yang lezat dan menggugah selera.

    Pengunjung diajak untuk melihat secara langsung tahapan pembuatan tempe coklat, dari persiapan bahan hingga hasil akhirnya. Para peserta juga diajak untuk mencicipi produk tempe coklat tersebut.

    Kemudian, diungkapkan Intan, inovasi tempe coklat ini tidak hanya menciptakan variasi baru dalam kuliner, tetapi juga memiliki nilai tambah dalam hal nutrisi.

    “Tempe coklat menggabungkan manfaat gizi tempe yang tinggi dengan cita rasa coklat yang disukai banyak orang,” ujarnya.

    Dalam sesi tanya jawab, pemateri menjelaskan mengenai manfaat nutrisi yang terkandung dalam tempe coklat, termasuk kandungan serat, protein, dan zat besi.

    “Kami berharap melalui acara ini, kami dapat menginspirasi masyarakat untuk berkreasi dalam mengembangkan produk UMKM mereka. Inovasi ini juga membuktikan bahwa produk tradisional seperti tempe bisa menjadi lebih menarik dan inovatif,” harapnya.

    Ibu Lurah Desa Kelapian yang turut hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan KKM Kelompok 24 Uniba. Karena menurutnya potensi dan kreativitas masyarakat harus terus digali guna menciptakan lapangan kerja

    “Inovasi seperti ini penting untuk mengangkat potensi lokal dan memberikan nilai tambah pada produk tradisional. Sosialisasi ini mendorong kreativitas dalam berwirausaha di masyarakat,” katanya.

    Kemudian kata dia, dengan digelarnya sosialisasi mengenai UMKM tempe coklat, Mahasiswa KKM Kelompok 24 UNIBA berusaha memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk melihat potensi inovasi dalam bisnis lokal.

    “Melalui kombinasi kreativitas dan dedikasi, produk tradisional seperti tempe bisa menjadi alat untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk UMKM,” tandasnya. (LUK/DZH)

  • Baznas Pandeglang Bagi-bagi Box Dagang Kepada Puluhan Pelaku UMKM

    Baznas Pandeglang Bagi-bagi Box Dagang Kepada Puluhan Pelaku UMKM

    PANDEGLANG, BANPOS – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pandeglang melalui Program Pandeglang Mandiri, memberikan bantuan sebanyak 42 unit box dagang bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Kabupaten Pandeglang.

    Pembagian tersebut dilakukan langsung oleh Ketua Baznas Kabupaten Pandeglang, Pery Hasanudin, usai upacara HUT RI Ke-78 tahun di Alun-alun Pandeglang, Kamis (17/8).

    “Bantuan 42 unit box dagang untuk para pelaku UMKM ini merupakan binaan Baznas Kabupaten Pandeglang melalui Program Pandeglang Mandiri,” ujarnya.

    Selain memberikan bantuan box dagang, lanjut Pery, Baznas Kabupaten Pandeglang juga memberikan berbagai bantuan lainnya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

    “Baznas Kabupaten Pandeglang juga memberikan berbagai bantuan untuk peningkatan ekonomi masyarakat berupa bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 7 unit, dengan anggaran Rp52.500.000 serta bantuan bagi para pengurus DKM dan Marbot untuk 40 orang sebesar Rp20 juta,” terangnya.

    Menurutnya, Baznas Kabupaten Pandeglang berkomitmen dan konsisten membantu pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Pandeglang.

    “Saya harap bantuan 42 unit box dagang bagi para pelaku UMKM ini bermanfaat, serta mampu memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Pandeglang,” ungkapnya.

    Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita, mengatakan bahwa bantuan yang diberikan kepada para pelaku UMKM ini dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat.

    “Bantuan ini merupakan bentuk perhatian kepada masyarakat terutama para pelaku UMKM, tentu saja pemberian bantuan ini sebagai upaya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Pandeglang,“ katanya.

    Sementara itu, warga penerima bantuan box dagang dari Baznas Kabupaten Pandeglang asal Kelurahan Kadomas, Ade Taufik, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada pemerintah daerah khususnya Baznas Kabupaten Pandeglang.

    “Kami ucapkan terima kasih atas bantuan ini, tentu saja bantuan ini sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi kami yang berprofesi sebagai pedagang,” katanya. (DHE/DZH)