SERANG, BANPOS – Sekitar 1,235 ton beras dari cadangan pangan daerah disiapkan untuk mengantisipasi kerawanan pangan yang disebabkan kekeringan karena dampak El Nino maupun kemiskinan ekstrem.
“Cadangan pangan yang kita miliki sebanyak 1,235 ton sampai 1.240 ton. Ada di gudang Bulog saat ini,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluh (DKPP) Banten, Aan Muawanah, Kamis.
Ia mengatakan, selain cadangan pangan yang ada saat ini, Pemprov Banten juga akan menambah persediaan dengan membeli sekitar 1.100 ton beras yang anggarannya bersumber dari APBD Banten 2023.
“Khawatir tidak mencukupi, kita juga akan menambah stok sekitar 1.100 ton,” katanya.
Menurut dia beras tersebut saat ini sebagian sudah disalurkan bagi masyarakat yang sudah terdata yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem.
“Kita sudah kemas masing-masing 10 kilogram. Kita bagikan pada masyarakat yang berhak menerima,” katanya.
Selain penanganan kemiskinan ekstrem, beras tersebut juga disiapkan untuk mengantisipasi masyarakat petani yang terkena dampak kekeringan akibat El Nino.
“Kalau di Banten kondisinya rendah menuju sedang atau moderat. Mudah-mudahan tidak berdampak,” katanya.
Apalagi, kata dia, beberapa daerah di Banten pada periode Juli-Agustus 2023 ini akan melaksanakan panen sawah, sehingga persediaan pangan bisa bertambah.
“Untuk saat ini ketersediaan pangan di Banten cukup aman ” katanya.
Pihaknya juga saat ini sedang menggalakkan gerakan pangan murah, sebagai salah satu langkah juga untuk mengantisipasi kerawanan pangan. Gerakan pangan murah tersebut dengan mendatangi lokasi-lokasi keramaian untuk menjual pangan murah terutama beras.
“Kami juga buka toko pangan murah yang kami kelola. Jelas harganya beda dengan harga pasar. Sebagai contoh, kemarin harga daging ayam di pasaran Rp40 sampai Rp42 ribu, kami bisa jual Rp35 ribu per kilo,” jelasnya. (RUS/AZM)