Kategori: EKONOMI

  • Kolaborasi PKM UT dan YKC, Jejak Baik Dampingi UMKM Melek Legalitas

    Kolaborasi PKM UT dan YKC, Jejak Baik Dampingi UMKM Melek Legalitas

    SERANG, BANPOS –Puluhan pelaku UMKM di Kota Serang mengikuti sosialisasi dan pendampingan pembuatan legalitas usaha, mulai dari Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikasi Halal dan Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT).
    Kegiatan tersebut merupakan bentuk dari kepedulian PKM Universitas Terbuka (UT) yang melihat akan minimnya kesadaran pelaku usaha untuk melengkapi legalitas dan ijin edar usaha.
    PKM UT memilih mitra yang memiliki kepedulian terhadap pembinaan dan pendampingan UMKM, salah satunya Yayasan Karisma Creativa (YKC). Kedua lembaga ini sepakat untuk mengemas kegiatan ini dalam 3 rangkaian kegiatan yaitu pendampingan pembuatan NIB, Pendampingan Sertifikasi Halal dan Pendamping PIRT. Acara tersebut menyasar pelaku UMKM low Risk atau resiko rendah berbasis kuliner di Kota Serang.
    Salah satu konsultan UMKM yang merupakan sekretaris YKC, Andri menyampaikan bahwa kegiatan yang diadakan ini merupakan bentuk kepedulian pendamping dan relawan UKM untuk membersamai UKM maju, berwawasan dan kompetitif .
    “Dalam kegiatan ini melibatakan sebanyak 45 UKM penerima pendampingan NIB, 25 pendampingan Sertifikasi Halal dan 10 pendampingan P-IRT yang dilaksanakan dalam 3 Kegiatan,” ucapnya, jumat (26/5).
    Dirinya juga menjelaskan bahwa pada termin pertama diikuti sebanyak 30 UMKM Kota Serang. Kegiatan tersebut selanjutnya akan digelar kembali pada akhir bulan Juni 2023.
    “Di termin pertama hari ini 30 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Serang mengikuti sosialisasi dan pendampingan pembuatan legalitas usaha mulai dari Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikasi Halal dan Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT). Yang akan dilanjutkan dengn kegiatan pendampingan dan Sosialisasi tahap kedua di akhir bulan Juni 2023,” jelasnya.
    Lebih lanjut, dirinya menerangkan bahwa YKC bekerjasama dengan salah komunitas, yaitu komunitas Jejak Baik yang senantiasa aktif dalam kegiatan-kegiatan positif di Kota Serang.
    “YKC sebagai wadah bagi para relawan UMKM menggandeng salah satu komunitas yang bergerak aktif di Kota serang, yaitu komunitas Jejak baik. Dengan Jargon khasnya ‘Jejak Baik satu Langkah Seribu Kebaikan’. Kegiatan ini menyasar pelaku UMKM low Risk atau resiko rendah berbasis kuliner di Kota Serang,” terangnya.
    Ketua Tim PKM Universitas Terbuka, Julia Safitri mengatakan bahwa pasca-pandemi Covid-19, semakin berkembang pelaku UMKM yang salah satunya terdampak PHK. Sebagai akademisi, pihaknya berupaya untuk membantu masyarakat agar perputaran ekonominya terus berjalan, salah satunya dengan memberikan edukasi.
    “Kami melihat semakin berkembangnya pelaku UMKM pasca Covid-19, maka sebagai akademisi ingin membantu supaya masyarakat ekonominya terus berjalan. Bermula dari hal kecil, sehingga nanti menimbulkan hal yang besar,” katanya.
    Ia berharap, ketika nanti produk-produk masyarakat semua sudah berizin resmi, produk tersebut bisa dipasarkan ke luar daerah. Seperti halnya produk yang berbahan kering, apabila sudah ada legalitas dan bersertifikat halal, bisa dikirim hingga ke luar negeri.
    “Bahkan masyarakat bisa mengirim produk sampai ke luar negeri, itu bisa saja, asalkan sudah berizin, sudah bersertifikat halal. Kami berharap, selanjutnya produk-produk yang sudah berizin ini akan mendunia, tapi sekarang kita mulai dulu dari hal kecil,” jelasnya.
    Julia berharap, dengan hadirnya PKM UT bersama Komunitas Jejak Baik, pedagang dengan kategori menengah ke bawah yang membutuhkan pertolongan ini dapat komitmen dengan apa yang sudah dimulai. Sehingga kedepan setelah memiliki perizinan resmi, maka diharapkan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti produknya dituntut atau digugat.
    “Kami dari bagian akademisi melihat potensi ekonomi masyarakat terus bergulir. Bagaimana mereka bisa melakukan keberlangsungan hidup dengan cara berjualan, seperti jual es teh manis, jualan kue, gorengan dan banyak sekali produk lainnya,” tandasnya.
    Sementara itu, Ketua Komunitas Jejak Baik, Nasrullah mengatakan bahwa pihaknya tidak hanya melakukan pendampingan kepada para pelaku UMKM saja. Sebab, Jejak Baik merupakan komunitas yang isinya para pendamping mulai dari pendamping koperasi hingga pendamping pertanian.
    “Alhamdulillah pada tahun ini kita telah menyelenggarakannya beberapa pendampingan, khususnya di wilayah Kota Serang. Khusus untuk program pendampingan kali ini, alhamdulillah bisa bekerja sama dengan Universitas Terbuka melalui bidang pengabdian kepada masyarakat,” ungkapnya.
    Dengan adanya kegiatan pendampingan ini, ia berharap masyarakat khususnya pelaku UMKM bisa terfasilitasi dalam melengkapi legalitasnya yaitu NIB, sertifikasi halal dan P-IRT. Oleh sebab itu, pendampingan ini dilakukan secara terus-menerus sehingga pelaku UMKM ini dapat terbantu dan menjalankan usahanya tanpa ada rasa khawatir.
    “Kami dari komunitas yang bergerak di bidang sosial ingin membantu melalui pendampingan kepada masyarakat yang memang membutuhkan pendampingan. Kalau untuk usaha, mungkin yang dibutuhkan adalah pendampingan terkait legalitas usaha, mudah-mudahan kami bisa menjangkau lebih luas lagi ke wilayah kabupaten kota yang ada di Provinsi Banten,” tandasnya.
    Peserta yang menerima secara langsung NIB sangat sumringah salah satunya komunitas jualan online di Citra Gading yaitu CG Mart. Suciati menyampaikan banyak teman-temanya yang di fasilitasi pendampingan kini memiliki tempat untuk sharing akan kebutuhan izin edar. Dirinya menyampaikan bahwa teman-teman lainnyapun berharap, kegiatan ini diperluas karena masih banyak anggotanya masih membutuhkan legalitas.
    “Kalau bisa ada lagi, ini banyak juga yang menyamaikan ingin ikut serta,” ungkapnya
    Selain itu, Owner Susu Kedelai Murni, Sarmani yang menjadi bagian dari peserta yang berhasil mendapatkan sertifikasi halal untuk produk usaha yang sudah dijalankannya selama 10 tahun. Ia mengaku sangat gembira, sekaligus haru, pasalnya, sejauh ini dirinya cukup kesulitan untuk mendapatkan legalitas usaha.
    “Alhamdulillah saya senang sekali. Sebelumnya, cukup kesulitan membuat legalitas usaha, baru kali ini setelah pendampingan, saya dapat sertifikat halal. Agak kaget tapi senang, karena ketika yang lain dipanggil dan menerima NIB, saya sendiri dapat sertifikat halal, ini akan menambah penyemangat bagi saya dalam berusaha,” ujarnya. (MG-02/AZM)
  • Tak Hanya Kurangi Emisi, Kendaraan Listrik Dorong Pertumbuhan Ekonomi UMKM

    Tak Hanya Kurangi Emisi, Kendaraan Listrik Dorong Pertumbuhan Ekonomi UMKM

    JAKARTA, BANPOS – Menggunakan kendaraan listrik ternyata tak hanya mampu mengurangi emisi karbon karena ramah lingkungan. Menjamurnya kendaraan listrik di Indonesia juga telah menjadi ladang bisnis baru bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

    Kesadaran bahwa ekosistem kendaraan listrik merupakan upaya menjaga lingkungan dan merupakan ceruk bisnis masa depan dirasakan langsung oleh pemilik Warung Ayam Goreng Gringging Lombok di Surabaya. Steven, pemilik warung ayam ini memasang Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di warungnya sejak April 2023 lalu.

    “Ini bisnis masa depan, di satu sisi, saya mendukung program pemerintah soal insentif kendaraan listrik ini demi lingkungan yang lebih baik,” ujar Steven.

    Sejak memasang SPKLU di warungnya, sudah ada 87 transaksi kendaraan listrik yang mengisi daya di SPKLU nya. Apalagi, warungnya berada di jalur strategis jalan utama dari Solo hingga Banyuwangi.

    “Hasil dari SPKLU tentunya menjadi tambahan pendapatan baru bagi saya, ini peluang bisnis yang sangat prospektif,” imbuh Steven.

    Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa hal tersebut membuktikan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sudah semakin terbentuk dan telah sampai kepada masyarakat luas. Jika sebelumnya franchise SPKLU menarik minat pengusaha mall, perkantoran, saat ini warung makanpun ingin berkontribusi terhadap pengurangan emisi.

    Beralih ke kendaraan listrik menjadi pilihan strategis, mengingat sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang utama emisi karbon di Indonesia.

    “Sebagai gambaran, 1 liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,5 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e, sedangkan 1,5 kWh listrik emisinya setara 1,5 kg CO2e,” jelas Darmawan.

    Apalagi kata Darmawan, listrik yang disediakan untuk mengisi daya kendaraan juga akan semakin bersih, menyusul mulai dibangunnya pembangkit yang berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).

    “Artinya, pada kondisi saat ini pun, menggunakan kendaraan listrik sudah mampu mengurangi emisi lebih dari 35 persen. Seiring dengan pembangkit PLN yang menuju ke EBT, maka ke depan kendaraan listrik emisinya akan nol,” jelas Darmawan.

    Darmawan menekankan bahwa selain ramah lingkungan, keunggulan kendaraan listrik adalah lebih hemat, baik dari sisi biaya operasional maupun pemeliharaan. Sebagai gambaran, mobil dengan BBM dengan jarak tempuh 10 kilometer (km) menghabiskan 1 liter BBM, sedangkan mobil listrik dengan jarak sama menghabiskan 1,5 kWh.

    “Maka, dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp 1.699,53 per kWh, hanya diperlukan biaya sekitar Rp 2.500 untuk mobil listrik dan sekitar Rp 13 ribu untuk mobil BBM dalam menempuh jarak 10 km. Dengan begitu, biaya operasional menggunakan mobil listrik tidak sampai 20 persen dari biaya menggunakan mobil BBM,” urai Darmawan.

    Selain itu biaya pemeliharaan mobil listrik lebih efisien dibandingkan dengan mobil BBM. Antara lain, mobil listrik tidak menggunakan oli mesin, dimana pada mobil BBM harus dilakukan penggantian setiap 10 ribu kilo meter dengan biaya di atas 1 juta rupiah.

    Darmawan juga menjelaskan bahwa penggunaan kendaraan listrik akan bermanfaat terhadap kedaulatan energi nasional, dimana akan mengurangi impor BBM.

    “Dengan adanya transisi dari BBM ke listrik, maka akan terjadi peralihan energi berbasis impor yang kotor dan mahal, menuju energi berbasis domestik yang murah dan bersih. Sehingga kedaulatan energi nasional semakin kokoh,” tandas Darmawan.

    Terkait infrastruktur pengisian daya, masyarakat tidak perlu khawatir. PLN saat ini telah menyediakan 616 unit SPKLU yang tersebar pada 237 lokasi untuk pengendara kendaraan listrik di tanah air. (*)

  • Petani Milenial, Kembangkan Talas Beneng Go Internasional

    Petani Milenial, Kembangkan Talas Beneng Go Internasional

    TALAS Beneng merupakan tanaman khas dari provinsi banten. Sebelumnya, tanaman tersebut bagaikan tanaman yang tidak berguna atau dianggap kurang bermanfaat, karena memiliki getah yang menimbulkan rasa gatal pada kulit.

    Akan tetapi, di tangan petani milenial, talas beneng disulap menjadi aneka produk yang memiliki nilai ekonomi. Bahkan, produk tersebut sampai menembus ke Pasar Internasional.

    Petani milenial yang berada di Kota Serang, berhasil memanfaatkan tumbuhan endemik berupa talas beneng untuk dijadikan berbagai olahan unik , talas beneng banyak dijadikan sebagai olahan makanan ringan,  bahan rokok pengganti tembakau serta produk lainnya.

    Direktur Utama Unni Talas Beneng, Nur Arief Syahputra menyampaikan bahwa pemanfaatan talas beneng menjadi salah satu alternatif untuk dijadikan alternatif tembakau di luar negeri.

    “Daun talas itu bisa dijadikan alternatif tembakau, dan bisa di ekstrak juga. Cuma permintaan saat ini untuk campuran tembakau,” katanya, Rabu 24 Mei 2023.

    Ia mengatakan, daun talas beneng salah satu alternatif pengurangan kadar nikotin dibandingkan dengan tembakau.

    Ia mengatakan, daun talas beneng salah satu alternatif pengurangan kadar nikotin dibandingkan dengan tembakau.

    “Kalau rokok kan campurannya tidak hanya tembakau, tapi karena saat ini lagi pengurangan kadar nikotin, mungkin banyak di cari alternatif bahan lain dari tembakau, salah satunya talas beneng,” ujarnya.

    Hingga saat ini, kata Arief, Unni talas beneng sudah menjangkau pemasaran produksinya tersebut hingga pasar internasional.

    “Kami saat ini ekspor daun rajang ke Australia dan Korea,” tuturnya.

    Arief mengatakan, selain bisa dimanfaatkan untuk alternatif tembakau, talas beneng juga dapat dijadikan sebagai makanan ringan yang sehat.

    “Kita juga dari umbi nya bisa jadi pati, terus tepung, dan ada olahan jadi brownis, keripik, serta kue kue lainnya bisa dimanfaatkan,” katanya.

    Kemudian, pihaknya juga masih terus mempelajari olahan lainnya yang bisa dimanfaatkan dan digunakan seluruhnya.
    “Ini dari pelepahnya juga ada serat yang sedang kami pelajari untuk jadi baju, ataupun anyaman lainnya,” tuturnya.

    Senada dengan itu, general manager Unni talas beneng, Bramastha Aldia mengungkapkan bahwa saat ini Unni Talas Beneng sudah banyak membuat produk olahan, salah satu diantaranya daun rajang talas beneng yang sudah menembus pasar internasional.

    “Untuk saat ini kami mengolah banyak produk, salah satunya daun rajang talas beneng yang alhamdulilah sudah kami ekspor juga ke Australia. Kami sudah beberapa kali mengirimkan dan kita juga mendapatkan apresiasi dari buyer karena kualitas yang kami kirimkan,” ujarnya.

    Dirinya mengaku dalam sebulan produksi kurang lebih sekitar lima sampai sepuluh ton talas beneng, dn masih kerepotan dalam memenuhi permintaan dari pasar.

    “Perbulan kami produksi lima sampai sepuluh ton untuk kualitas daun yang bisa ekspor, dan kita juga upayakan untuk menambah produksi, juga menjaga kualitas kita. Sehingga kedepannya kita bisa produksi lebih banyak lagi. Karena untuk saat ini kami baru memenuhi pengiriman ke australia. Kami juga mendapatkan permintaan dari Turki dan Korea. Akan tetapi itu nanti, karena kami juga masih butuh kuantitas untuk dipenuhi. Dalam artian, yang memesan banyak tapi stok kita masih belum bisa memenuhi kebutuhan pasar,” terangnya.

    Bram menjelaskan bahwasanya di masyarakat talas beneng masih dianggap sebagai tanaman liar yang tidak memiliki nilai jual sehingga dipandang sebelah mata oleh masyarakat.

    “Kesulitannya, untuk talas beneng sendiri masih kerap dianggap sebagai tanaman liar, tumbuhan yang tidak menghasilkan, dan dianggap ini masih belum punya pasar. Jadi masih dipandang sebelah mata, hanya saja bagi kami mungkin itu karena masih minimnya pemahaman di masyarakat tentang talas beneng tersebut,” jelasnya.

    Bram juga berharap, usaha talas beneng tersebut bisa memberikan dampak yang positif bagi masyarakat di Lingkungannya. Serta kembali mengharumkan citra dari talas beneng yang merupakan tanaman asli yang berasal dari Banten dan bisa mengharumkan citra Indonesia dimata dunia lewat talas beneng.

    “Kami berharap usaha Unni talas beneng ini dapat berdampak positif di Lingkungan sekitar kami dan apa yang kami perjuangkan ini bisa mengembalikan citra dari talas beneng karena rumah dari talas beneng ini Banten. Seperti motto kami yaitu ‘Talas Beneng Bangkit Untuk Negeri, Indonesia Bangkit Untuk Dunia’,” tandasnya. (MG-02/AZM) 

  • Honda Banten Bekali Pelajar Berkedara Aman di Jalan 

    Honda Banten Bekali Pelajar Berkedara Aman di Jalan 

    SERANG, BANPOS – Komitmen Sinergi Bagi Negeri dengan mengembangkan gaya hidup para generasi milenial yang peduli keselamatan berkendara terus diwujudkan PT Mitra Sendang Kemakmuran. Salah satu caranya dengan mengujungi sekolah-sekolah yang ada di wilayah Banten.

    Kunjungan tersebut untuk menggelar edukasi dan kampanye #cari_aman saat naik motor di jalan. Seperti yang di lakukan pada hari Senin (22/5) di SMK YPWkS yang belokasi di Kota Cilegon.

    Puluhan siswa tampak begitu antusias mengikuti edukasi yang diberikan instruktur safety riding melalui berbagai sharing knowledge, mulai dari persiapan sebelum berkendara hingga saat berkendara di jalan. Edukasi ini bertujuan mengajak pelajar untuk menumbuhkan kesadaran berkendara aman di jalan.

    Menghargai pentingnya keselamatan para pelajar, Honda membekali mereka dengan pengetahuan terkait teknik dasar berkendara, postur tubuh yang benar dan kemampuan memprediksi bahaya yang juga menjadi salah satu fokus dalam upaya melindungi generasi muda di jalan raya.

    Dalam pemaparannya, Safety Riding Head Honda Banten, Pampam, juga mengingatkan pelajar bahwa penggunaan riding gear sangat penting bagi pengendara sepeda motor, guna meminimalisir dampak dari kecelakaan itu sendiri. Tidak hanya melalui materi, edukasi juga diberikan melalui penayangan video mengenai manfaat dari penggunaan riding gear saat terjadi kecelakaan.

    “Penggunaan riding gear saat berkendara itu sangat penting, meskipun terkesan ‘ribet atau tidak keren’, tapi yang harus teman-teman ketahui penggunaan perlengkapan berkendara itu bisa menyelamatkan, atau paling tidak meminimalisir dampak yang akan terjadi saat terjatuh dari motor,” ujarnya.

    Guna memperkuat pemahaman para pelajar terkait keselamatan berkendara, Pampam mengajak para pelajar untuk menjadikan penggunaan perlengkapan berkendara dan etika menjadi suatu budaya dan gaya hidup yang selalu di terapkan saat di jalan raya.

    “Harapannya, para pelajar bisa menjadi agen yang dapat menyebarkan keselamatan berkendara dengan #cari_aman bagi lingkungannya,” tandasnya. (DZH)

  • Pemuda Kota Tangerang Dilatih Wirausaha

    Pemuda Kota Tangerang Dilatih Wirausaha

    DINAS Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangerang akan menggelar pelatihan kewirausahaan bagi pemuda.  Pelatihan yang bertema reseller itu akan diikuti seribu pemuda Kota Tangerang dari unsur organisasi kepemudaan (OKP) dan mahasiswa pada awal Juli 2023.

    Sesuai dengan Perda 9/2016 tentang Kepemudaan, Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangerang membuka akses yang luas kepada generasi muda yang aktif dan kreatif untuk bersama-sama membangun Kota Tangerang. 

    Kepala Dispora Kota Tangerang, Kaonang, mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut untuk meningkatkan upaya penumbuhan wawasan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda, serta menciptakan peluang usaha bagi pemuda yang mandiri dan kreatif di Kota Tangerang.

    “Pelatihan ini untuk meningkatkan sumber daya manusia agar berdaya guna dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelas Kaonang, kemarin. 

    Kaonang berharap dengan adanya kegiatan ini, pemuda Kota Tangerang dapat menciptakan jiwa kewirausahaan bagi pemuda, agar menjadi wirausahawan yang berhasil dan tangguh menghadapi persaingan.

    “Kegiatan pelatihan ini akan digelar sebanyak 5 sesi dimana masing-masing sesi berjumlah 200 peserta, dengan syarat usia 16-30 tahun,” ungkap mantan Camat Pinang ini. (DZH/BNN)

  • BRI Lebak Gelar Panen Hadiah Simpedes

    BRI Lebak Gelar Panen Hadiah Simpedes

    LEBAK, BANPOS – Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Rangkasbitung menggelar acara Panen Hadiah Simpedes periode II Tahun 2022, di Lapangan BRI Rangkasbitung, Sabtu (20/5).

    Acara tersebut dihadiri langsung oleh berbagai pihak, mulai dari BRI Banten dan Rangkasbitung, Perwakilan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten, Kepala Dinsos Kabupaten Lebak, Kapolsek Rangkasbitung serta puluhan nasabah Bank BRI.

    Manajer Bisnis BRI Kanca Rangkasbitung, Ide Waketut Aji Laksana, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan yang digelar sebanyak dua kali dalam satu tahun.

    Dalam kegiatan tersebut, terdapat berbagai doorprize mulai dari alat elektronik, Sepeda Motor hingga Grandprize satu unit mobil.

    Aji menjelaskan, hadiah tersebut diperuntukkan bagi nasabah setia BRI Kanca Rangkasbitung, yang masing-masing nasabah yang hadir akan diberikan kupon hadiah.

    “Pembagian hadiah itu berdasarkan undian, dan penukaran kupon, untuk setiap nasabah yang sudah menabung ke BRI minimal Rp100 ribu, maka berhak mendapatkan kupon,” ujarnya kepada awak media.

    “Ini merupakan bukti nyata, komitmen kami bahwa menabung di tabungan Simpedes tentunya banyak untungnya,” tandasnya.

    Diketahui, pemenang Grandprize satu unit mobil ialah atas nama Mimi Lukmiah asal Unit Muncang Rangkasbitung. (MY/DZH)

  • WBP Dilatih Menjahit Pakaian

    WBP Dilatih Menjahit Pakaian

    LEMBAGA Pelatihan Kerja (LPK) Bina Lapaskas Center Lapas kelas III Rangkasbitung Kanwil Kemenkumham Banten, menyelenggarakan pelatihan menjahit yang bekerja sama dengan Reni Collection, Sabtu (20/5).

    Diketahui, pelatihan akan digelar sebanyak 36 Jam Pengajaran (JP) guna memenuhi standar pelatihan, dan akan digelar 12 kali pertemuan baik itu secara teori maupun praktik. Selain itu juga, turut akan dilakukan uji kompetensi lanjutan.

    Kalapas Rangkasbitung, Suriyanta Leonardo Situmorang, mengatakan bahwa pelatihan kemandirian merupakan suatu wadah dalam mengembangkan minat dan bakat warga binaan pemasyarakatan (WBP), sebagai bekal mereka untuk kembali dan diterima oleh masyarakat

    Ia menjelaskan, pelatihan menjahit kali ini merupakan lanjutan pelatihan menjahit tahap dasar dengan harapan kompetensinya semakin meningkat.

    “Terapan ilmunya sudah bertahap meningkat, dari yang tadinya tidak bisa, buta lah soal menjahit sekarang sudah bisa membuat sampel pakaian jadi, nanti selanjutnya bisa membuat berbagai kreasi. Saya berharap pelatihan ini sebagai bekal kehidupan mereka nantinya,” kata Suriyanta.

    Sementara itu Kasubsi Pembinaan, Eka Yogaswara, memaparkan bahwa pelatihan menjahit bersertifikat tersebut diikuti sebanyak 20 orang WBP Lapas Rangkasbitung 

    “Paling enggak kan buat dirinya sendiri, menciptakan lapangan kerja atau ikut bekerja dengan orang lain. Jadi kalau sudah ada kompetensi sudah tidak menjadi problem lagi,” tandas Yoga. (MYU/DZH)

  • Petani Sawit Dilatih Pengolahan Kreatif

    Petani Sawit Dilatih Pengolahan Kreatif

    LEBAK, BANPOS – Petani sawit di tiga kecamatan yakni Banjarsari, Gunungkencana dan Cijaku diberikan pelatihan oleh Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak, untuk mengolah hasil panen kelapa sawit menjadi barang olahan kreatif.

    Kepala Bidang Bina Usaha Pertanian dan Perlindungan Tanaman pada Distan Lebak, Irwan Riyadi, mengatakan bahwa pihaknya sudah memulai rencana pengelolaan produk dari bahan kelapa sawit dengan bekerjasama dengan pihak Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Lebak. 

    “Ada seribu lebih petani kebun sawit yang baru tercatat di data, secepatnya kami akan berikan bimbingan teknis terkait pengelolaan produk dari bahan sawit. Hal itu bertujuan untuk menyejahterakan dan meningkatkan ekonomi para petani sawit di Lebak,” kata dia, Minggu (21/5). 

    Ia menjelaskan, untuk mengefisiensikan waktu, pihaknya akan membuat kelompok petani sawit di setiap Kecamatan yang ada kebun sawitnya. 

    “Jadi kalau kami latih semua petani sawit pasti memakan waktu lama. Untuk itu kami akan membentuk kelompok tani, setelah kelompok itu telah mengikuti pelatihan, nanti mereka bertugas melatih para petani sawit yang ada di wilayahnya,” jelas Irwan.

    Irwan menuturkan, mayoritas petani sawit di Kabupaten Lebak hanya mengetahui bahwa sawit itu hanya diperuntukkan untuk menghasilkan minyak semata. Untuk itu, pihaknya ingin meningkatkan kreativitas dan meningkatkan perekonomian para petani melalui pelatihanan pembuatan berbagai macam produk dari bahan sawit.

    “Para petani di Lebak itu, hanya mengetahui kalau sawit  bahan membuat minyak, padahal banyak produk olahan yang bisa dihasilkan dari kelapa sawit, sekarang masih tahap perencanaan,” tutur Irwan. 

    Ditanya terkait modal untuk para petani sawit, Irwan menjawab bahwa untuk modal sedang diusahakan dengan cara mengubungi pihak-pihak berkompeten.

    “Memang kami sedang mengusahakan untuk pemodalan para petani dalam mengembangkan olahan produk dari bahan sawit, misal menghubungi pihak pemberi pinjaman untuk kelompok kerja. Tapi dengan suku bunga yang tidak memberatkan para petani,” tandas Irwan.

    Sementara Itu, Kepala Distan Lebak, Rahmat, mengatakan bahwa rencana pelatihan baru masuk kepada tahap sosialisasi.

    “Secepatnya akan dilaksanakan, sekarang kami baru melakukan sosialisasi dan menginformasikan kepada para petani sawit di Lebak,” katanya. 

    Lebih lanjut, pelatihan tersebut direncanakan karena melihat potensi dari petani sawit di Kabupaten Lebak.

    “Kabupaten Lebak adalah daerah terbesar pertama di Banten yang memiliki 3000 haktare kebun sawit, dari situ saja kita dapat melihat bahwa petani sawit di Lebak ini berpotensi berkembang,” ucap Rahmat.

    Rahmat berharap, apabila pelatihan tersebut telah berhasil dilaksanakan para petani sawit memiliki kreativitas tinggi. 

    “Semoga saja pelatihan yang akan dilaksanakan nanti, mampu meningkatkan taraf ekonomi dan mensejahterakan para petani sawit di Lebak,” tandasnya. (DZH)

  • Sekda Cilegon Harap Bank bjb Terus Berikan Pelayanan Terbaik

    Sekda Cilegon Harap Bank bjb Terus Berikan Pelayanan Terbaik

    CILEGON, BANPOS – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon, Maman Mauludin, berharap Bank Jawa Barat dan Banten (bjb) untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

    Hal itu agar bjb yang sudah menjalin kerjasama sangat baik dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon, juga dapat menjadi perbankan kepercayaan masyarakat. 

    “Saya berharap, Bank bjb dapat terus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Cilegon,” kata Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin pada acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62 Bank bjb di kantor Bank bjb Cabang Cilegon, Sabtu (20/5).

    Dalam hal ini, Maman menyampaikan ucapan selamat dan terimakasih atas kontribusi Bank bjb kepada Kota Cilegon, yang telah berkolaborasi aktif bersama dengan Pemkot Cilegon.

    “Kerjasama Pemkot Cilegon dengan Bank BJB sudah berlangsung lama. Saya berharap, kerjasama ini dapat terus ditingkatkan,” ungkapnya.

    Sementara itu, Pimpinan Bank bjb Cabang Cilegon, Ockie Castrena, mengatakan bahwa pihaknya akan terus memberikan pelayanan terbaik untuk para nasabah.

    “Ke depan kami akan terus berusaha untuk menjadi lebih baik lagi. Kami siap berkomitmen untuk mendukung serta mewujudkan Kota Cilegon Baru, Modern dan Bermartabat,” katanya.

    Dijelaskan Ockie, Bank bjb juga terus berkomitmen mendukung program – program yang dicanangkan Pemkot Cilegon.

    “Bank bjb akan terus berkontribusi serta melakukan yang terbaik untuk Kota Cilegon,” jelasnya. (DZH)

  • Lonjakan Harga Pangan Imbas El Nino Harus Diantisipasi

    Lonjakan Harga Pangan Imbas El Nino Harus Diantisipasi

    LAMPUNG, BANPOS – Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, meminta semua pihak menyiapkan langkah antisipasi terhadap kenaikan harga pangan sebagai dampak El Nino.

    “Kita harus bersiap-siap atas adanya ancaman El Nino yang membuat udara menjadi panas luar biasa, ini juga bisa mengakibatkan kenaikan harga pangan,” ujar Zulkifli Hasan saat melakukan kunjungan ke Lampung Tengah, Kamis (18/5).

    Ia mengatakan, kenaikan harga pangan tersebut terjadi akibat berkurangnya produksi karena musim kemarau di sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia.

    “Gula, bawang putih, sekarang telur yang harganya naik. Ini yang harus kita antisipasi harus bersiap karena harga mulai mahal dan pasokan agak berkurang,” katanya.

    Dia juga meminta masyarakat untuk mengatur konsumsi dengan baik. “Kita coba lakukan langkah antisipasi, dan perlu juga kita mengatur dan gunakan seperlunya saja,” ucapnya.

    Ia melanjutkan, untuk sejumlah bahan pangan yang tidak dibeli secara impor, semua dalam kondisi stok yang aman.

    “Ini kemungkinan yang impor saja yang berkurang untuk yang tidak impor semua stok aman dan tersedia,” ucapnya.

    Berdasarkan data Badan Pangan Nasional pada April 2023, jumlah ketersediaan pangan secara nasional meliputi ketersediaan beras 36.685.032 ton dan kebutuhan sebesar 30.858.254 ton, serta ada surplus 5.826.778 ton.

    Lalu jagung ketersediaan sebesar 22.602.379 ton dan kebutuhan sebesar 16.667.304 ton, kedelai ketersediaan 2.928.958 ton dan kebutuhan sebesar 2.756.325 ton, bawang merah ketersediaan 1.503.589 ton dan kebutuhan sebesar 1.207.350 ton.

    Bawang putih ketersediaan 776.668 ton dan kebutuhan sebesar 669.181 ton, cabai besar ketersediaan 1.365.411 ton dan kebutuhan sebesar 936.372 ton, cabai rawit sebesar ketersediaan 1.504.846 ton dan kebutuhan sebesar 918.843 ton.

    Daging ayam ras ketersediaan 2023 sebesar 4.114.951 ton dan kebutuhan sebesar 3.507.754 ton, telur ayam ras ketersediaan 6.173.688 ton dan kebutuhan sebesar 5.883.434 ton, gula konsumsi ketersediaan 4.842.247 ton dan kebutuhan sebesar 3.401.521 ton. (DZH/ANT)