PANDEGLANG, BANPOS – Kabupaten Pandeglang, menjadi salah satu lumbung pangan nasional hingga kurang lebih menyumbang sekitar 1 persen produktivitas pangan nasional. Salah satu wujud nyata sebagai penyumbang pangan nasional, Kabupaten Pandeglang menjadi salah satu lokus panen padi nusantara 1 juta hektar se-Indonesia, di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Kamis (9/3).
Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban mengatakan, dengan menjadi salah satu penyumbang pangan nasional, pihaknya berharap semua pihak terkait dapat berkontribusi dalam peningkatan produktivitas padi di Kabupaten Pandeglang.
“Kami ucapkan terima kasih kepada petani, penyuluh, Dinas Pertanian dan BPPSDMP Kementerian Pertanian yang menjadikan Pandeglang sebagai lumbung pangan nasional,” kata Tanto.
Menurutnya, wilayah yang saat ini menjadi lokus panen padi nusantara merupakan daerah yang rawan banjir. Kendati demikian, hal itu tidak menjadi halangan dalam peningkatan produktivitas pangan.
“Disini rawan banjir tapi tetap produktif lahannya, kami harap kedepan pihak Kementerian PUPR juga ikut berpartisipasi dengan melakukan sodetan pada aliran sungai Cilatak yang menjadi sumber penyebab banjir,” terangnya.
“Dengan adanya normalisasi sungai, kami yakin produktifitas padi di wilayah ini akan lebih meningkat karena meminimalisir gagal panen,” sambungnya.
Selain itu, lanjut Tanto, untuk mempertahankan sebagai penyumbang pangan nasional, pihaknya meminta agar alih fungsi lahan harus menjadi perhatian khusus.
“Kami harap lahan yang produktif tidak dialih fungsikan, karena akan mengurangi persentase lahan produktif yang ada di Pandeglang, kita terus sosialisasikan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Badan Penyuluhan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Yusral Tahir mengatakan, pelaksanaan panen padi nusantara dilaksanakan serentak se-Indonesia, salah satunya di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.
“Hari ini serentak di 30 provinsi, 131 kabupaten dan kota dari Provinsi Aceh hingga Provinsi Papua,” katanya.
Dijelaskannya, panen padi nasional ini mewujudkan kecukupan stok pangan di Indonesia, cukup untuk kebutuhan kurang lebih 270 juta penduduk Indonesia.
“Pak Menteri ingin menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia kecukupan pangan, jadi jangan sampai impor beras dari luar negeri,” terangnya.
Menurutnya, positifnya kinerja petani tidak lepas dari peran penyuluh pertanian lapangan. Oleh karena itu, Ia mengajak kepada penyuluh dan petani untuk membuktikannya dengan terus meningkatkan produksi.
“Petani akan tersenyum bahagia, didukung penyuluh yang kreatif dan cerdas mengakomodir kepentingan petani, penyuluh sampaikan kepentingan petani pada pemerintah pusat dan daerah, serta pihak swasta selaku mitra bisnis,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Pandeglang, Nasir MD mengatakan, panen padi nasional yang dilakukan di Desa Mekarsari, dikelola oleh Kelompok Tani (Poktan) Tani Mukti seluas 66 hektar.
“Berdasarkan hasil ubinan bersama Badan Statistik, provitasnya kurang lebih 7,8 ton per hektare,” katanya.
Dijelaskannya, jumlah dalam satu Desa Mekarsari yang akan dipanen seluas 1.227 hektar. Dan selama bulan Maret ini Kabupaten Pandeglang sudah melakukan tiga kali panen raya.
“Sebelumnya di Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran, Desa Bojen, Kecamatan Sobang, dan sekarang di Kecamatan Panimbang. Hingga akhir Maret, Pandeglang memanen padi di lahan seluas 20, 447 hektar bahkan hingga April, Pandeglang masih akan panen seluas 7,600 hektar,” ungkapnya.(dhe/pbn)