Kategori: EKONOMI

  • Pasar Blok F Siapkan Tempat untuk Pedagang Kuliner

    Pasar Blok F Siapkan Tempat untuk Pedagang Kuliner

    Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Pasar Blok-F melakukan penataan kepada puluhan pedagang yang berjualan di pasar yang berada di Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon itu. Sekitar 30 pedagang yang berada di sebelah barat Gedung Pasar Blok-F direlokasi ke sebelah utara Gedung Pasar Blok-F.

    Pantauan di lapangan, para pedagang seperti pedagang kelapa, sayur dan buah-buahan mulai memindahkan barang dagangan dari lapaknya.

    Walaupun sudah pindah ke sebelah utara pasar, namun aktivitas berjualan belum berjalan normal lantaran beberapa pedagang masih merapikan pendirian lapaknya masing-masing.

    Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada UPTD Pasar Blok-F, Rogayah menuturkan saat ini jumlah pedagang di Pasar Blok-F sekitar 900 pedagang, namun yang aktif hanya sekitar 400 pedagang. “Ada pedagang kios sekitar 90 pedagang, sisanya pedagang emprakan atau los,” tuturnya.

    Dikatakan Rogayah, setiap pedagang untuk pedagang kios ditarif retribusi Rp 2.500 dan pedagang los atau emprakan ditarif retribusi Rp 1.000. “Penarikan retribusi hanya untuk pedagang yang berjualan pada hari itu saja,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Blok-F Dani Rahmat mengatakan, relokasi pedagang di sebelah barat Gedung Pasar Blok-F lantaran sebelah barat akan difungsikan untuk pedagang kuliner yang berjualan malam hari. Ada sekitar 30 pedagang yang direlokasi.

    “Kami saat ini mulai menata pedagang Pasar Blok-F. Pedagang buah, sayur, bumbu-bumbu yang di sebelah barat kami pindahkan ke sebelah utara,” kata Dani saat ditemui di Pasar Blok-F beberapa waktu lalu. (LUK/RUL)

  • Wisata Pulau dan Kuliner Andalan Perekonomian Sawah Luhur

    Wisata Pulau dan Kuliner Andalan Perekonomian Sawah Luhur

    KASEMEN, BANPOS- Berada di wilayah paling ujung Utara Kota Serang, Kelurahan Sawah luhur, Kecamatan Kasemen memiliki dua sumber daya alam yang menjanjikan. Dengan luas wilayah 1.894 hektar, terdiri dari wilayah daratan dengan luas 452 hektar, lahan pertanian 900 hektar, perikanan 515 hektar, dan lain-lain 27 hektar.

    Luasnya lahan pertanian dan perikanan berupa tambak, maka hasil pertanian dan hasil laut memiliki kontribusi penting dalam ekonomi masyarakat.

    Basuni, Lurah Sawah Luhur mengatakan, lahan pertanian yang luas menjadi mata pencaharian utama masyarakat dan salah satu lumbung padi Kota Serang. Dalam setahun dua kali panen mampu menghasilkan 140 ton sehingga ketahanan pangan Sawah Luhur tetap terjaga.

    “Setiap tahun bantuan dari Balai Pemerintah Pusat melalui program P3ATGAI berupa pembangunan dan perawatan irigasi pertanian pengerjaannya dilakukan oleh kelompok tani wilayah sekitar,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, disektor perikanan dengan luas 515 hektar berupa tambak ikan bandeng yang dikembangkan menjadi wisata kuliner, diantaranya pecak bandeng, rabeg belut, kepiting bacok, dan sop ikan yang sudah terkenal di Banten dan luar daerah, sebagai menu andalan sekaligus sumber pendapatan masyarakat.

    “Dibutuhkan peran pemerintah daerah untuk mengembangkan wisata kuliner melalui program pelatihan dan bantuan modal UMKM,” ungkapnya.

    Sehingga usaha-usaha kuliner yang sudah ada bisa berkembang lebih pesat. Guna meningkatkan potensi laut Sawah Luhur, pemerintah daerah bekerjasama dengan perusahaan swasta yang berminat untuk mengelola sektor wisata laut di Pulau Burung.

    Dengan luas 32 hektar terletak di pulau satu dan di pulau dua sebagai destinasi wisata pulau dan wisata laut. Hingga saat ini sedang diusahakan pengajuan pelebaran dan pengecoran akses jalan ke tempat wisata pulau burung agar bisa dilalui kendaraan roda empat.

    “Mudah-mudahan dengan adanya kerjasama antara pemerintah daerah dan perusahaan swasta dalam pengelolaan destinasi wisata pulau burung bisa menarik wisatawan lokal maupun wisatawan domestik,” tuturnya.

    Disektor industri, sesuai dengan Perda Kota Serang Tahun 2020 nomor 8 tentang rencana tata ruang wilayah Kota Serang tahun 2020-2040. Wilayah Sawah luhur sekitar 500 hektar lahan tambak tidak produktif dialihfungsikan menjadi kawasan industri dan kawasan perdagangan jasa.

    Menurutnya, sudah banyak perusahaan mengajukan pembangunan industri bahkan sudah ada pembangunan industri.

    “Dengan adanya perubahan tata ruang dapat meningkatkan PAD Sawah Luhur dan Kota Serang, membuka lapangan kerja, dan mengurangi pengangguran,” tandasnya. (MG-02)

  • Pager Agung Kembangkan Potensi Ekonomi-Budaya

    Pager Agung Kembangkan Potensi Ekonomi-Budaya

    WALANTAKA, BANPOS- Menjadi satu satu kelurahan yang dikenal sebagai penghasil kerupuk kulit, pemilik industri rumahan kerupuk kulit tanpa pengawet kerap kali menerima pesanan dari berbagai daerah. Rasa yang gurih dengan warna khas kerupuk kulit, membuat produksi kerupuk terus meningkat.

    Selain kerupuk kulit, Kelurahan Pager Agung, Kecamatan Walantaka, Kota Serang ini juga menjadi salah satu penghasil kerajinan anyaman bambu dengan produk cepon, irig dan lainnya. Diantaranya dipasarkan di pasar-pasar terdekat, dan menjadi potensi ekonomi di wilayah tersebut.

    “Kalau kerupuk kulit sudah dikenal dan banyak juga yang pesan. Karena memang tidak pakai bahan pengawet, jadi masyarakat juga percaya dengan kerupuk kulit di sini,” ujar Lurah Pager Agung, Hamimi.

    Ia menjelaskan, selain kerupuk kulit dan kerajinan anyaman bambu, ada juga kacang sangrai yang diproduksi di Pager Agung. Meski bahan baku kacang dibeli dari luar daerah, tetapi untuk pengolahan dan pemasaran dilakukan oleh warga Pager Agung.

    “Dipasarkan ke pasar Kalodran, pasar Ciruas dan biasanya pesanan juga,” tuturnya.

    Hamimi mengaku jika sebagian warganya berprofesi sebagai pedagang dan petani. Sebagian lainnya merupakan buruh dan pegawai, mengingat wilayah Pager Agung dekat dengan daerah industri dan sedikit banyaknya memiliki pesawahan yang dialiri air irigasi.

    “Karena memang Kelurahan Pager Agung ini bisa disebut strategis, pertama dekat dengan daerah industri Serang timur kemudian ada lahan sawah yang juga dialiri air irigasi, sehingga hasil tanamnya bukan padi saja, ada timun, kacang, dan sayuran atau tumbuhan palawija lainnya,” jelas Hamimi.

    Ia mengatakan, tumbuhan palawija juga dijual di pasar pasar terdekat. Dengan begitu, perekonomian masyarakat terus berputar.

    “Bersyukurnya memang karena di Pager Agung ini dekat dengan Pasar, jadi untuk menjual hasil kerajinan, hasil tanam palawija, tidak perlu jauh-jauh,” tuturnya.

    Selain potensi ekonomi daerah yang berlimpah, di Kelurahan ini pun memiliki ciri khas budaya yaitu pencak silat. Dimana anak-anak dan remaja di 3 kampung di Pager Agung, fokus menekuni pencak silat yang yang juga dilombakan antar Kelurahan.

    “Ada di sini pencak silat pagar Agung, biasanya ditampilkan di setiap event-event baik di tingkat kelurahan, kecamatan, Kota Serang, dan di luar daerah,” ungkapnya.

    Meskipun belum pernah mengikuti perlombaan pencak silat, namun warganya tetap fokus berlatih dan menurunkan ilmu pencak silat ke generasi selanjutnya. Ada juga marawis yang kini tengah vakum, karena belum ada regenarasi.

    “Harapannya kami dapat berkolaborasi dengan dinas terkait dalam hal ini terkait dengan marawis agar bisa dihidupkan lagi. Karena sumber daya sebelumnya sudah dengan kesibukannya masing-masing seperti bekerja dan lain-lain,” terangnya.

    Begitupun dengan potensi ekonomi daerah, Hamimi mengaku ingin menggelar pelatihan kreasi anyaman bambu titik sehingga hasil kerajinan anyaman bambu yang saat ini masih tergolong itu-itu saja, akan ada produk lainnya ataupun kreasi cepon agar lebih menarik lagi.

    “Karena menurut saya, kreasi anyaman bambu ini masih bisa dikembangkan. Sehingga, untuk memunculkan kreasi tersebut dibutuhkan pelatihan khusus dengan memanggil pelatih atau trainer yang mumpuni di bidangnya,” jelasnya.

    Pihaknya terus mendukung setiap aktivitas positif yang dilaksanakan oleh masyarakat. Iya juga akan berkolaborasi dengan dinas-dinas terkait seperti Diskoperindag, Dinas pertanian, dan Dispora.

    “Masyarakat butuh dibimbing untuk terus maju, dan terus mengembangkan kemampuan yang dimiliki,” katanya.

    Disamping itu, banyak yang ingin pelatihan-pelatihan dilakukan oleh Kelurahan. Namun, saat ini terkendala dengan anggaran yang belum mencukupi.

    “Harapannya ke depan, dari Pemkot Serang dapat memfasilitasi berbagai pelatihan untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia dan potensi ekonomi di Pager Agung,” tandasnya. (MG-02)

  • Pertanian dan UMKM Andalan Warung Jaud Tingkatkan Kesejahteraan Warga

    Pertanian dan UMKM Andalan Warung Jaud Tingkatkan Kesejahteraan Warga

    KASEMEN, BANPOS- Wilayah Kelurahan Warung Jaud bagian dari Pemerintah Kota Serang, dengan luas 485 hektar, dan jumlah penduduk 10.069 jiwa. Dengan luas pertanian mencapai 260 hektar, Warung Jaud berperan penting sebagai wilayah lumbung padi memenuhi kebutuhan Kota Serang.

    Bahkan, dengan hasil sekali panen mencapai 6 ton. Dimana jumlah tersebut mampu mendistribusikan hingga ke luar wilayah.

    “Pemanfaatan anggaran pemerintah pusat dan APBD Kota Serang dilaksanakan sebaik-baiknya agar ekonomi masyarakat Warung Jaud, khususnya dibidang UMKM terus tumbuh dan berkembang,” ujar Lurah Warung Jaud, Safuri.

    Ia mengatakan, selain lahan pertanian, 5 persen dari luas wilayah berupa tegalan. Wilayah itupun dimanfaatkan masyarakat untuk dijadikan lahan palawija diantaranya timun, terong, kacang panjang, dan kacang tanah.

    “Hasil panen paliwaja didistribusikan ke pasar-pasar wilayah Kota Serang dan berperan penting dalam ketahanan pangan dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” katanya.

    Menurutnya, Warung Jaud termasuk zona kuning yaitu perizinan pemanfaatan wilayahnya diperbolehkan untuk pembangunan komplek perumahan. Sehingga, memiliki peluang tumbuhnya usaha-usaha kecil di wilayah tersebut, seperti adanya pertokoan, warung-warung kecil.

    “Selain itu ada perbengkelan, industri rumah tangga, hingga pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan sayuran, buah-buahan dan sembako,” ucapnya.

    Safuri mengaku, industri rumah tangga di wilayahnya berupa pembuatan kerupuk, keripik bawang, telur asin dan bontot ikut serta dalam menopang ekonomi masyarakat Warung Jaud. Bahkan, industri pengolahan dari bahan baku kayu yang sudah berumur jutaan tahun diolah dan diukir dengan keahlian yang mumpuni menjadi batu alam, untuk tempat duduk dan meja tamu serta hiasan ruangan.

    “Karya tersebut memiliki kualitas dan nilai ekonomi yang tinggi hingga diekspor ke luar negeri. Industri ini sempat jadi perhatian Walikota Serang, Syafrudin, dan Ketua Dewan Kota Serang, Budi Rustandi mengunjungi tempat industri pengolahan kayu tersebut,” ungkapnya.

    Guna meningkatkan motivasi masyarakat, pelaksanaan pembangunan infrastruktur melalui program KOTAKU. Dalam pengerjaannya, kegiatan itu melibatkan masyarakat di lingkungan Kampung Jerakah.

    “Sehingga menarik pemuda atau masyarakat terdampak Covid yang masih menganggur memiliki penghasialan harian melalui padat karya,” tuturnya.

    Warung Jaud juga mendapatkan bantuan dari Program P3TGAI dari Balai Besar Provinsi Banten telah dibangun saluran air sepanjang 260 meter, pengerjaannya pun dilaksanakan swadaya masyarakat oleh Pokmas dan Poktan di empat titik. Diantaranya; lingkungan Kampung Ki Jaud, Lemah Abang, Pemukiman Kesawon, dan Kesawon Bagian PAL.

    “Bulan depan akan dibangun drainase di Kampung Kejembar melalui anggaran APBD,” tandasnya. (MG-02)

  • Kelurahan Kilasah Tingkatkan Pembangunan Ekonomi Pertanian

    Kelurahan Kilasah Tingkatkan Pembangunan Ekonomi Pertanian

    KASEMEN, BANPOS- Pemukiman masyarakat Kilasah dikelilingi wilayah pertanian dengan luas 670 hektar. Kelurahan Kilasah, Kecamatan Kasemen, Kota Serang fokus membangun sarana dan prasarana pertanian dan jalan lingkungan melalui anggaran DAUT dan APBD Kota Serang.

    Hal itu dilakukan untuk meningkatkan dan memudahkan pergerakan ekonomi masyarakat Kilasah. Sebagian besar kegiatan sehari-hari masyarakat Kilasah ialah buruh tani dan berdagang.

    Kelurahan Kilasah dilalui dua jalan lintas, yaitu jalan yang menghubungkan kelurahan Terondol menuju Kelurahan Sawah Luhur. Kemudian jalan Bogawati menuju Kelurahan Bendung, kedua jalan lintas itu merupakan jalan lintas Kota Serang.

    “Kilasah tidak ada jalan poros desa, karena dibelah oleh dua jalan lintas kota,” ungkap Lurah Kilasah, Mansyur.

    Ka mengatakan, APBD Kota Serang tahun 2020 digunakan untuk membangun jalan lingkungan menggunakan paving block di Kampung Sinaba Tiga dengan volume sepanjang 344 meter. Kemudian pembangunan drainase sepanjang 435,7 meter di kampung yang sama menggunakan anggaran DAUT tahun 2020.

    “Rencana selanjutnya akan mengajukan pembangunan jalan lingkungan dari anggaran APBD tahun 2021 menggunakan paving block sepanjang 177 meter di Kampung Kalipampang,” katanya.

    Ia menjelaskan, drainase yang telah dibangun sasarannya ke pemukiman penduduk, untuk menampung pembuangan limbah rumah tangga yang dialirkan menuju sungai irigasi. Pengajuan perawatan sungai irigasi selalu dilakukan, karena masih wilayah tanggungjawab Balai Sumber Daya Air dan Irigasi.

    Selain itu, tahun 2021 Kelurahan Kilasah mendapatkan dana dari pemerintah pusat Kementrian PUPR yaitu program P3TGAI berupa pembangunan saluran cacing yang menyalurkan air ke sawah yang paling jauh, dari irigasi. Pengerjaannya sudah dimulai 5 maret dan telah rampung sepanjang 1541 meter.

    “Pembangunan saluran cacing tersebut untuk pemerataan peningkatan hasil panen,” tuturnya.

    Harapan kedepan, kaga dia, program pemerintah pusat dan pemerintah kota dalam hal pembangunan irigasi tetap ada. Karena pembangunan tersebut dinilai sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kilasah.

    “Walaupun masyarakat Kilasah sebagai buruh tani, dalam hal ini bukan pemilik lahan, namun mampu menopang ekonomi masyarakat sekaligus sebagai ketahanan pangan,” ucapnya.

    Bahkan, sebagai penghasilan tambahan, peran kader PKK Kelurahan Kilasah memberikan keterampilan membuat makanan kering dan kue. Kegiatan tersebut terus dilakukan dan hasil produksinya dimasukkan ke UMKM.

    “Begitu juga dengan kader-kader posyandu, rutin mengadakan pembinaan perbaikan gizi anak dan kesehatan keluarga serta pengawasan kesehatan ibu hamil” terangnya.

    Mansur mengatakan, rencana kedepannya akan mengajukan pembangunan jalan alternatif di depan Kantor Kelurahan, yang bisa langsung terhubung ke jalan lintas kota. Agar mempermudah pergerakan ekonomi masyarakat Kilasah.

    “Semua pembangunan di wilayah Kilasah yang anggarannya bersumber dari pemerintah pusat dan APBD Kota, pengerjaannya dilakukan oleh masyarakat dan Rt Rw sekitar pembangunan sesuai dengan aturan pemerintah pusat dan pemerintah kota,” tandasnya. (MG-02)

  • Hadirkan Pojok Pajak di Kelurahan, Kalodran Bidik Sektor Pendidikan dan Ekonomi

    Hadirkan Pojok Pajak di Kelurahan, Kalodran Bidik Sektor Pendidikan dan Ekonomi

    WALANTAKA, BANPOS- Berada pada wilayah perbatasan antara Kota dan Kabupaten Serang, Kelurahan Kalodran mengedepankan transparansi informasi publik kepada masyarakat. Khususnya terkait dengan informasi pembayaran SPPT PBB, yang pembayarannya bisa dilakukan melalui kelurahan.

    “Tiap pertemuan dengan masyarakat saya selalu menjelaskan bahwa kita terbuka kaitannya dengan transparansi informasi publik yaitu persoalan pemerintah dan pelayanan di Kelurahan,” ujar lurah Kalodran, A Fahrudin.

    Terkait pembayaran SPPT PBB, Kalodran menyediakan fasilitas Pojok Pajak yang sudah berjalan sejak tahun 2020. Dimana program tersebut digawangi oleh sekretaris kelurahan.

    Selain itu, Kelurahan Kalodran juga melakukan aksi jemput bola dalam pembayaran pajak tersebut kepada masyarakat. Dimana dilakukan secara door to door ke rumah-rumah warga, serta membuat jadwal monitoring.

    Didukung dengan RT yang kooperatif, pihak kelurahan pun melakukan kerjasama dengan para RT. Yaitu dengan diberlakukannya pembayaran SPPT PBB secara kolektif melalui RT.

    “Secara ekonomi di sini ada pasar Ciruas dan Kalodran. Sehingga warga kami ada yang berprofesi sebagai pedagang di sana,” katanya.

    Di Kelurahan kalau dan juga sudah melihat adanya pembangunan kampus cabang Universitas Pamulang dan direncanakan bernama universitas Soetomo, yang mana hal ini menjadi salah satu upaya dari kalodran untuk meningkatkan sumber daya manusia khususnya di bidang pendidikan. Karena dengan dekatnya fasilitas pendidikan yang ada hal ini menjadikan kalau dalam mempersiapkan para penerus bangsa yang cerdas dan mengenyam pendidikan minimal hingga strata-1 dan doktoral.

    “Tentunya akan meningkatkan SDM dalam hal pendidikan dan juga ekonomi pendapatan masyarakat serta positif pembangunan yang tentunya berdampak positif terhadap pembangunan,” jelasnya.

    Berdirinya kampus tersebut juga memberikan efek positif, seperti halnya pembangunan akses jalan yang sudah dimobilisasi oleh kampus sejak tahun 2020. Yaitu pembangunan akses jalan betonisasi wilayah Pakuncen menuju kampus sudah bagus dan sudah diresmikan oleh pemerintah.

    “Selain itu dalam segi ekonomi bahwa kampus tersebut lebih mengutamakan merekrut karyawan dan pengajar dari wilayah Kalodran umumnya Kota Serang. Kemudian bisa juga meningkatkan ekonomi dengan mahasiswa yang memutuskan tinggal di kos-kosan milik warga,” jelas Fahrudin.

    Begitupun dengan calon-calon mahasiswa yang mana Kalodran tentunya akan lebih diutamakan. Dengan begitu sumber daya manusia yang dimaksud dengan mudah memiliki akses untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.

    Masyarakat kalodran secara umum memiliki pekerjaan sebagai petani buruh dan pedagang. Kalau dan juga memiliki beberapa perumahan, sebab dilihat dari rencana tata ruang dan wilayah (RT-RW) nya kalodran merupakan zona permukiman dan pergudangan.

    Sedangkan untuk masyarakat yang bermukim di perumahan sebagian besar adalah pekerjaannya sebagai pegawai dan lain-lain. Namun Kalodran juga masih memiliki lahan persawahan yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menanam berbagai tanaman.

    Meski sebagian besar bukan lagi lahan milik masyarakat, namun masyarakat diberikan kewenangan untuk mengelola dan menanami lahan persawahan tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, masyarakat juga menanam tanaman hidroponik di rumahnya masing-masing.

    Tanaman hidroponik ini di berikan langsung atau dibimbing langsung oleh dinas pertanian Kota Serang. Sehingga tidak sedikit dari masyarakat yang menanam tanaman hidroponik dengan memanfaatkan lahan yang ada di rumahnya masing-masing.

    Dalam segi ekonomi, Kalodran memiliki pengrajin anyaman bambu di wilayah Pekuncen. Dengan produk yang dihasilkan yaitu Tampah, Irig, Sapu dan Pengki.

    “Jadi karena mayoritas warga Kalodran adalah petani, sehingga disela-sela menunggu hasil tanamnya dan di sela-sela waktu istirahatnya mereka menganyam bambu dan menghasilkan karya yang bisa dijual ke pasar,” tandasnya. (MG-02)

  • Polres Serang Bagikan 15 Ton Beras Bantuan  Buddha Tzu Chi

    Polres Serang Bagikan 15 Ton Beras Bantuan Buddha Tzu Chi

    SERANG, BANPOS – Untuk kali ketiga, Polres Serang melalui personel Bhabinkamtibmas mendistribusikan bantuan beras dari Yayasan Buddha Tzu Chi.

    Seperti sebelumnya beras sebanyak 15 ton tersebut diperuntukan bagi warga terdampak pandemi virus corona atau Covid-19 di wilayah hukum Polres Serang.

    “Beras bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi sebanyak 15 ton ini merupakan tahap ketiga. Sebelumnya bantuan serupa juga didistribusikan melalui personil Bhabinkamtibmas,” ungkap Kapolres Serang AKBP Mariyono usai apel di lapangan Mapolres Serang, Kamis (24/6/2021).

    Kapolres Serang AKBP Mariyono mengatakan 15 ton beras ini merupakan bantuan yang diberikan Buddha Tzu Chi untuk didistribusikan kepada masyarakat yang kurang beruntung serta terdampak virus corona atau Covid-19.

    Personel Bhabinkamtibmas dipilih untuk menyalurkan bantuan lantaran bisa menentukan siapa yang berhak mendapatkannya, lebih khusus untuk masyarakat yang terdampak Covid namun belum menerima beras bantuan sebelumnya.

    “Bantuan ini kami serahkan kepada personel Bhabinkamtibmas untuk segera didistribusikan kepada warga yang membutuhkan di wilayah kerja masing-masing sesuai data yang sudah dilaporkan. Harapan saya bantuan beras ini bermanfaat dan bisa mengurangi beban masyarakat,” kata Kapolres kepada awak media, Kamis (29/4/2021).

    Kapolres mengatakan, bantuan beras dari Yayasan Buddha Tzu Chi ini berupa paket 10 kilogram sebanyak 15 ton dan bantuan ini merupakan tahap III. “Distribusi tahap pertama dan kedua telah dilaksanakan pada akhir Maret dan April lalu, jadi total sudah 45 ton yang sudah disampaikan kepada masyarakat,” terang Mariyono.

    “Dalam pendistribusian bantuan sosial ini, seluruh personel yang bertugas wajib menerapkan protokol kesehatan,” tandasnya.

    Kepada personel Bhabinkamtibmas, Kapolres menegaskan wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes). Kapolres juga menekankan untuk tetap mensosialisaikan prokes dan program vaksinasi Covid-19 yang telah disiapkan pemerintah secara gratis, baik ditingkat polsek, polres maupun polda.

    “Saya mengingatkan dalam upaya menghentikan penyebaran pandemi virus corona, masyarakat wajib melaksanakan vaksinasi sesuai program pemerintah. Yang juga penting, tetap menjalankan prokes meski telah melakukan vaksinasi,” ujar Mariyono. (MUF)

  • Kelurahan Banten Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan Melalui Situs Sejarah

    Kelurahan Banten Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan Melalui Situs Sejarah

    KASEMEN, BANPOS- situs sejarah yang dikenal hingga ke taraf internasional, Kelurahan Banten optimis menggali potensi dari sektor budaya untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan. Seperti diketahui bahwa Pemkot Serang dengan visi misinya yaitu menjadikan Kota Serang menjadi kota yang berpendidikan, dengan potensi pada perdagangan, jasa, pertanian dan juga budaya.

    “Pemerintah kelurahan Banten adalah bagian dari pelaksana Pemkot serang, yang tentunya mengacu kepada visi misi Pemkot,” ungkap Lurah Banten, Hizbullah.
    Kelurahan Banten memiliki batasan luas 899 hektar. Dimana 275 hektar adalah empang dan rawa, hampir 50 persen wilayah. Kemudian dengan batas sebelah barat desa Pamengkang, sebelah utara Sawahluhur, timur kelurahan Margaluyu dan selatan Kasunyatan.

    “Kami mencoba untuk menggali potensi apa yang bisa diberdayakan, dalam rangka meningkatkan ekonomi kerakyatan di wilayah Banten,” katanya.
    Ia menjelaskan, ada satu hal yang mungkin bisa dikembangkan dalam hal ini, yaitu situs Banten Lama. Bagian daripada situs yang bukan hanya regional, tapi juga internasional.

    “Para peziarah banyak dari luar yang datang ke Banten. Oleh karena itu, saya memiliki aspirasi bahwa ini satu potensi yang harus dikembangkan demi kemakmuran warga kami, dengan banyaknya para pengunjung ziarah, diharapkan mampu membuat kekuatan ekonomi warga kami bisa terbantu,” jelasnya.

    Dalam menangani pandemi Covid-19, pihaknya gencar melakukan sosialisasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga ke tingkat RT. Hal itu berdasarkan instruksi Gubernur nomor 1 tentang perpanjangan PPKM skala mikro, dengan mengoptimalkan posko-posko yang ada di wilayah-wilayah desa atau kelurahan sampai ke tingkat RW dan RT.

    “Dirujuk oleh Walikota Serang, dengan insturuksi Walikota nomor 1 tahun 2021 tentang pengendalian Covid-19. Atas dasar dua hal itu, maka dengan adanya kasus yang saat ini melonjak, tentunya kami akan dengan segera mungkin melaksanakan perintah itu dengan mengundang para Muspika, dengan para RW dan RT,” tuturnya.

    Pihaknya langsung mengadakan sosialisasi PPKM, dan sosialisasi bahawa virus asal negara tirai bambu itu. Hizbullah mengaku, dalam sosialisasinya itu mendatangkan narasumber dari dokter di Pemkot, serta melibatkan kader Posyandu yang memang langsung bersentuhan dengan masyarakat.

    Tak hanya itu, ia juga mengantisipasi para tokoh agama dan aparatur kelurahan hingga RT, ketika nanti di wilayahnya ada yang terdampak Covid-19, sekiranya dapat memberikan fasilitas keamanan di tingkat warga.

    “Kegiatan yang dilaksanakan di tingkat kelurahan terkait penanganan Covid-19 ini yaitu diantaranya sinergisitas dan koordinasi. Itupun terpecah kembali, sampai pembentukan posko PPKM di tingkat RT dan RW dan dibentuk tim satgas masing-masing,” tandasnya. (MG-02)

  • Semua Ada di Masjid Priyayi, Kelurahannya Terus Menggali Potensi

    Semua Ada di Masjid Priyayi, Kelurahannya Terus Menggali Potensi

    KASEMEN, BANPOS- Kelurahan Masjid Priyayi terletak di Kecamatan Kasemen Kota Serang dengan luas wilayah 248,22 hektar, terbagi 50% lahan pertanian, 30% pemukiman, dan 20% lahan kosong atau tegalan. Dengan jumlah penduduk 8772 jiwa, sebagian besar mata pencaharian sebagai petani, pedagang, dan wirausaha las listrik dan aki.

    Terkait asal usul penamaan Masjid Priyayi dahulunya merupakan tempat perkumpulan ulama dan kiyai. Bahkan dahulu wilayah Masjid Priyayi dikelilingi perbatasan wilayah yang memiliki sejarahnya masing-masing. Diantaranya Kampung Sukawali konon dahulu tempatnya para wali, Kampung Kidemanagan dahulunya tempat perkumpulan para pemimpin wilayah, dan Kampung Suci di Terumbu yang konon merupakan batas suci wilayah tersebut.

    Lurah Masjid Priyayi Neneng Titin Kurnia mengatakan, dengan wilayah pertanian yang luas pihaknya terus bersinergi dengan Dinas PUPR Kota Serang dalam pelaksanaan pembangunan dan perawatan rigasi hingga saat ini agar kuantitas dan kualitas hasil pertanian bisa meningkat.

    “Alhamdulillah setiap mengajukan bantuan untuk perawatan seperti pengerukan tanah di saluran irigasi pertanian yang mengalami pendangkalan, direspon dengan baik oleh Dinas PUPR Kota Serang,” imbuhnya.

    Selain itu, industri rumah tangga yang dikelola warga Masjid Priyayi memproduksi oleh-oleh khas Kota Serang diantaranya kue satu, gipang dan kue sagon yang ada di Kampung Pagelaran Cilik.

    “Makanan ringan khas Kota Serang ini sudah dikenal hingga mancanegara,” ucapnya.

    Dalam bidang kesehatan, tahun lalu Kelurahan Masjid Priyayi mendapatkan bantuan dari program pemerintah yaitu Islamic Relief yang menangani stunting. Dengan bantuan tersebut Kelurahan Masjid Priyayi bersinergi dengan bidan, puskesmas, dan kader posyandu melakukan upaya pembinaan mengatasi stunting.

    “Alhamdulillah tahun ini masalah stunting atau gizi buruk hanya satu anak dan terus berupaya memperbaiki gizi anak tersebut dan mudah-mudahan kedepannya sudah tidak ada lagi,” imbuhnya.

    Bukan hanya itu, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dibantu oleh kader-kader PKH yaitu sebagai upaya pembinaan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat kurang mampu dengan harapan pemerataan kesejahteraan di wilayah Masjid Priyayi.

    Menurutnya, realisasi pembangunan sarpras dari tahun 2019 hingga 2021menggunakan anggaran dari Dinas PUPR Kota Serang diantaranya; paving blok jalan lingkungan, pembangunan drainase, pembuatan sanimas, pengecoran jalan, perbaikan jembatan di Magelaran Cilik, dan pembangunan jalan penghubung Kelurahan Masjid Priyayi dan Kelurahan Sukawarna bekerjasama dengan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD). (MG-02)

  • Resmikan Gerai JCO di CCM, Helldy Minta Utamakan Pekerja Pribumi

    Resmikan Gerai JCO di CCM, Helldy Minta Utamakan Pekerja Pribumi

    CILEGON, BANPOS– PT JCO Donuts & Coffee mengembangkan ekspansi bisnisnya dengan menambah gerainya yang ke 316 di Cilegon Center Mall (CCM), Jumat (18/6).

    Peresmian tersebut dihadiri, Walikota Cilegon, Helldy Agustian, General Manager CCM Muljono Hartono, serta Board of Direktor J.CO Indonesia, Charlie Ernawan dan Kabid Pajak pada BPKAD Hadi Permana.

    Board of Direktor J.CO Indonesia Charlie Ernawan mengatakan, saat ini perusahaan milik Johnny Andrean Group itu telah memiliki 316 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Kata dia untuk di Kota Baja, J.CO telah memiliki dua cabang yang pertama di Mall Transmart dan yang kedua di CCM yang baru diresmikan hari ini.

    “Untuk di Cilegon ini merupakan cabang kedua kami. Dan saat ini kami (J.CO-red) sudah memiliki outlet 316 yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Charlie dalam sambutannya saat membuka gerai J.CO di CCM, Jumat (18/6).

    Lebih lanjut, anak dari Johnny Andrean ini mengatakan, selain menjual donat, J.CO juga menawarkan pilihan minuman kopi dari biji kopi terbaik serta aneka kopi nusantara.

    “Jadi kami tidak hanya menjual donat saja di outlet ini. Tapi kami juga menawarkan kopi terbaik dan aneka kopi nusantara,” tuturnya.

    Dikatakan Charlie, gerai J.CO di CCM merupakan yang ke-316 di Indonesia, serta menegaskan jika J.CO adalah perusahaan milik anak bangsa, bukan perusahaan dari luar negeri.

    “J.CO adalah asli karya anak bangsa. Selain berada di Indonesia, outlet J.CO juga berada di Singapura, Malaysia, dan beberapa negara lain,” pungkasnya.

    Charlie memastikan bahwa semua pekerja yang bekerja di outlet J.CO CCM merupakan warga Kota Cilegon.

    “Keberadaan kami pun dalam rangka mengurangi angka pengangguran di Kota Cilegon,” tutupnya.

    Ditempat yang sama, Walikota Cilegon Helldy Agustian, mengucapkan terima kasih atas hadirnya outlet kedua J.CO di Cilegon.

    Kata dia, dengan hadirnya J.CO ini tentunya akan membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya pendapatan pajak yang saat ini tengah di kejar oleh Pemkot Cilegon.

    “Tentunya ini angin segar bagi Pemkot Cilegon untuk meningkatkan pendapatan daerah,” pungkasnya.

    Politisi Partai Beringin Karya ini meminta kepada manajemen J.CO agar para pekerjanya mengutamakan penduduk Kota Cilegon.

    “Mudah-mudahan bisa berkembang terus. Saya berpesan untuk menggunakan atau melatih orang-orang Cilegon, intinya masyarakat Kota Cilegon harus jauh lebih sejahtera,” tandasnya. (LUK)