Kategori: GAYA HIDUP

  • Gelar Gerakan Memakai Masker, Polres Serang Bagikan 50 Ribu Masker

    Gelar Gerakan Memakai Masker, Polres Serang Bagikan 50 Ribu Masker

    SERANG, BANPOS – Dalam upaya meminimalisir penyebaran penularan Covid-19 yang semakin menghawatirkan, Polres Serang bersama Kodim 0602, Pemkab Serang, KPU dan Bawaslu Kabupaten Serang membagikan 50.000 masker kepada masyarakat dan pengguna jalan di Jalan Raya Serang Jakarta, tepatnya di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Kamis (10/9).

    Kegiatan yang bertemakan “Gerakan Memakai Masker Bersama Polres Serang”, dalam rangka penerapan adaptasi baru untuk mendukung percepatan penanganan Covid – 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini juga dilakukan serentak oleh jajaran Polsek bersama Muspika Ketua MUI, Tokoh masyarakat dan pemuda di seluruh kecamatan wilayah hukum Polres Serang.

    Sambil membagikan alat pelindung tersebut petugas juga melakukan sosialisasi tentang pentingnya melaksanakan 3 M (Masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak) sesuai protokol kesehatan. Dengan adanya pembagian masker, diharapkan masyarakat dapat lebih aman saat berada di luar rumah.

    “Kegiatan ini sengaja dilakukan di kawasan industri, karena mereka banyak bersinggungan dengan orang lain. Dan terlebih, kegiatan itu merupakan upaya dari Polres Serang untuk mencegah terjadinya penularan Covid 19 yang hingga saat ini belum menunjukan penurunan,” kata Kapolres Serang AKBP Mariyono kepada wartawan.

    Kapolres mengatakan dalam kegiatan sosial ini sebanyak 50.000 masker dibagikan kepada masyarakat terutama pengendara arus lalu lintas yang melintas di Jalan Raya Serang – Jakarta dalam menuju adaptasi kebiasaan baru. Diharapkan dengan adanya pembagian masker ini masyarakat selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan terutama 3M sehingga kita dijauhkan dari Covid – 19 khususnya di Kabupaten Serang.

    “Dalam situasi pandemi Covid – 19 untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan melaksanakan 3M sebagaimana yang dianjurkan oleh pemerintah dalam pencegahan penyebaran pandemi Covid – 19,” tandasnya. (AZM)

  • Tegakan Disiplin, Kapolres Serang Cukur Rambut Anggota

    Tegakan Disiplin, Kapolres Serang Cukur Rambut Anggota

    KRAGILAN,BANPOS- Kapolres Serang AKBP Mariyono melakukan tindakan disiplin dengan mencukur rambut gondrong anggotanya. Tindakan tegas Kapolres ini ditunjukkan saat menggelar apel di halaman Mapolres Serang, Senin (24/8/2020).

    Dalam melaksanakan tindakan disiplin ini, Kapolres didampingi Wakapolres Kompol Didid Imawan, Kasat Sabhara AKP Joko Pituturno dan Kasie Propam Ipda Eka Jatnika.

    “Pencukuran rambut ini bertujuan agar anggota tampil lebih rapi. Hal ini penting, untuk mencerminkan jati diri personil Polri sebagai pelayan, pelindung dan pengayom serta bersikap humanis kepada masyarakat,” ungkap Kapolres.

    Kapolres menyatakan, performance personil Polri menjadi atensi pimpinan yang sangat memperhatikan mengenai sikap dan tampang serta penggunaan seragam polisi dan kelengkapan lainnya. Sikap tampang dan kerapihan harus dijaga karena dapat memberikan contoh yang baik untuk masyarakat.

    “Kita sebagai aparat penegak hukum selain menjaga keamanan harus juga bisa menjaga penampilan dan sikap tampang,” tegas Kapolres.

    Mariyono menambahkan, pemeriksaan dan pengecekan ini sudah sering dilaksanakan, karena sejak awal menjadi anggota Polri sudah ada ketentuan dan peraturan yang jelas tentang sikap tampang dan cara bersikap.

    “Sebagai contoh rambut itu sudah jelas berapa panjang yang diperbolehkan. Aturan yang sudah ada dari awal kita menjadi anggota Polri harus kita patuhi,” ujar Kapolres.

    Selain sikap dan penampilan, Kapolres juga menekankan kepada seluruh anggotanya untuk menjaga kebersihan Mako maupun kebersihan diri. Itu karena menurutnya, sifat dan karakter seseorang itu akan tercermin dari diri sendiri.

    “Cerminan diri seseorang biasanya pertama dilihat dari sikap dan penampilannya, makanya semua anggota jaga penampilan diri dan jaga kebersihan,” tandas mantan Kapolres Majalengka ini. (AZM)

  • Libur Panjang, Banten Lama Ramai Dikunjungi Wisatawan

    Libur Panjang, Banten Lama Ramai Dikunjungi Wisatawan

    SERANG,BANPOS- Sejumlah objek wisata yang ada di Kota Serang ramai dikunjungi para wisatawan dari berbagai daerah saat libur panjang tahun baru Islam 1 Muharam 1442 Hujriah.

    Salah satu objek wisata yang nampak ramai dikunjungi wisatawan yaitu Kawasan wisata religi Banten Lama, di Desa Banten Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Di lokasi tersebut para wisatawan mulai ramai berdatangan dari pagi hingga sore.
    Mereka datang untuk mengisi liburan bersama keluarga dan berziarah ke makam Keluarha Sultan Maulana Hasanuddin.

    “Untuk liburan tahun baru Islam ini, dari mulai malem hingga hari Jumat peningkatan pengujung sangat luar biasa,” kata M Sabullah,salah satu pengurus objek wisata religi Banten Lama, Sabtu (22/8/2020).

    Ia mengatakan, dari hari pertama libur pada Kamis 20 Agustus 2020 hingga saat ini, jumlah wisatawan tersebut mencapai ribuan orang yang datang dari beberapa daerah seperti Bandung, Bogor dan Tangerang.

    “Sekitar 20.000 lebih yang datang kesini, itu juga dari beberapa daerah. Ada yang dari Bogor, Bandung, Tangerang. Sisanya dari pengunjung dari sekitar Banten,” ungkapnya.

    Untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan wisatawan, dikatakan dia, pihaknya akan membuat sistem dengan dua jalur pintu masuk yang berbeda arah. Serta memperketat protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19 di area lingkungan wisata.

    “Kita akan membuat dua jalur pintu masuk agar tidak terjadi penumpukan, dan juga akan memperketat lagi protokol kesehatanya, kalau ada pengunjung yang tidak memakai masker tidak akan diizinkan untuk masuk,” kata Sabullah.

    Selain di kawasan masjid Agung Banten Lama, masyarakat yang memanfaatkan momen liburan panjang akhir pekan juga nampak di objek wisata Pantai Goppe yang ada di kawasan Pelabuhan Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

    Salah satunya Yasaro Nazara (23), wisatawan asal Kabupaten Nias, Provinsi Sumatra Utara ini mengaku, bahwa dirinya datang ke Kota Serang, Banten ini sengaja untuk liburan bersama keluarganya.

    “Yah, saya datang kesini untuk liburan bersama keluarga, sekalian nengok Kaka disini yang sudah lama ga ketemu,”jelasnya.

    Ia mengatakan, bahwa kunjunganya tersebut baru pertama kalinya datang ke wisata Pantai Gope, dengan tujuan hanya ingin sekedar berswafoto dan melihat sunset.

    “Yah, sekedar melihat sunset aja dan foto-foto bareng,” imbuhnya. (RUS)

  • Gebyar HUT RI, Komunitas GMC32 Bhakti Sosial

    Gebyar HUT RI, Komunitas GMC32 Bhakti Sosial

    SERANG,BANPOS- Ratusan warga mengikuti kegiatan bhakti sosial berupa donor darah serta sepeda santai yang digelar komunitas sepeda atau goes macan comumity 32 (GMC32) dalam rangka semarak HUT ke-75 Republik Indonesia di Perumahan Bumi Agung Permai I Kota Serang, Minggu (23/8/2020).

    Ratusan warga dari mulai orang tua hingga anak-anak antusias mengikuti kegiatan gebyar merah putih tersebut, diawali dengan mengikuti kegiatan sepeda santai mengelilingi kawasan perumahan.

    Usai menempuh perjalanan sekitar 30 menit, kemudian para peserta mencapai garis finisih, kemudian dilangsungkan pembagian ratusan ‘doorprize’ dengan hadiah utama satu sepeda gunung.

    “Tujuannya untuk menghibur warga dan sebagai anang silaturahmi warga,” kata Ketua Komunitas Goes GMC32, Slamet Rahmadi.

    Selain sepeda santai yang diikuti ratusan peserta, kegiatan lainnya juga yakni donor darah serta penggalangan dana untuk santunan anak yatim di lingkungan RW 23 Bumi Agung Permai I Kota Serang.

    “Selain warga di sekitar lingkungan kami, kegiatan ini juga dihadiri anggota komunitas sepeda lainnya,” kata Slamet Rahmadi.

    Melalui kegiatan tersebut, Slamet berharap bisa mengajak masyarakat lainnya untuk terbiasa bersepeda, baik ke tempat bekerja maupun berolahraga, demi kesehatan, dan juga mengurangi polusi udara. Apalagi saat ini kegiatan bersepeda sedang ramai di kalangan masyarakat.

    “Saat ini kan sedang booming bersepeda. Makanya mari kita budayakan dan biasakan bersepeda ini untuk kesehatan. Asal jangan berlebihan saja,” ujar diam

    Kegiatan yang melibatkan banyak orang tersebut dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, diantaranya menggunakan masker dan menyiapkan tempat cuci tangan. (RUS)

  • IKAPTK Gebrak Masker, Walikota dan Wakil Walikota Serang : Ini Contoh yang Baik

    IKAPTK Gebrak Masker, Walikota dan Wakil Walikota Serang : Ini Contoh yang Baik

    SERANG,BANPOS- Tidak seperti kebiasaan yang dilakukan oleh banyak orang dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Provinsi Banten dan Kota Serang punya cara sendiri dalam menyambut hari besar tersebut.

    Salah satunya dengan menggelar kegiatan bakti sosial berupa pembagian masker kepada masyarakat se-Kota Serang dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75.

    Pembagian masker tersebut merupakan gerakan nasional yang dilakukan oleh alumni lulusan APDN-STPDN-IPDN di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    “Kegiatan ini dilakukan dari sabang sampai marauke oleh kami (lulusan APDN-STPDN-IPDN,red) namanya Gebrak Masker, Gerakan Bersama Pakai Masker. Jadi engga cuma di kota serang atau banten aja ya. Kebetulan untuk kota serang terpusat di wilayah kasemen bareng rekan-rekan ikaptk provinsi banten dan PKK juga,” kata salah satu pengurus IKAPTK Kota Serang, Rizki Ikhwani, saat ditemui di Kawasan Banten Lama, Senin (17/8/2020).

    Rizki mengatakan, kegiatan Gebrak Masker merupakan bentuk pengabdian IKAPTK dalam menghadapi virus corona dan juga menjalankan amanah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang menggagas Gerakan Sejuta Masker.

    “Yang melatarbelakangi kegiatan ini bukan hanya keprihatinan kami terhadap wabah corona saja, selain itu amanah bapak presiden terhadap gerakan sejuta masker juga yang menginisiasi kami untuk melaksanakan kegiatan ini,”ungkapnya.

    “Lagi krisis begini kalau bukan kita siapa lagi, engga usah saling tunjuk hidung lah ini tanggung jawab bersama. Cukup berbuat walau kecil engga perlu menghujat, selagi itu baik untuk kepentingan bersama kenapa engga mending kita berbuat sajalah untuk masyarakat,”lanjut pria yang juga bekerja di Diskominfo Kota Serang ini.

    Menurut rizki, sudut pandang terhadap kesadaran masyarakat akan penggunaan masker harus dirubah menjadi kebutuhan bukan lagi sekedar kewajiban. Sehingga penggunaan masker bisa menjadi kebiasaan yang harus selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

    “Gini yah, kita ubah dulu mindsetnya kata wajib masker itu harus beralih menjadi butuh masker. Jadi, ketika masyarakat menganggap masker itu suatu kebutuhan sudah barang tentu masker itu sendiri menjadi hal yang penting untuk digunakan. Kayak gini deh contoh simpelnya, kita pergi ke luar rumah nih udah pasti pakai baju dan celana dong begitupun dengan masker jadi bukan karena terpaksa pakai,” ucapnya.

    “Apalagi kota serang statusnya masih zona kuning, kurun waktu seminggu kebelakang aja masih ada kasus baru yang dilaporkan, jadi kebutuhan masker pun masih harus kita edukasikan secara masif,”tuturnya.

    Sementara hal senada dikatakan Koordinator Lapangan Gerakan Bersama Pakai Masker (GEBRAK MASKER) Kota Serang, Tb. A Teguh menjelaskan tujuan dari gebrak masker adalah untuk memasifkan penggunaan masker bagi masyarakat.

    “Tujuannya agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Tadi liat sendirikan masih banyak masyarakat yang belum pakai masker terutama para nelayan dan warga sekitar,”Katanya.

    Teguh berharap kegiatan ini dapat memberi dampak yang baik dalam menghadapi pandemi virus corona yang memwabah di seluruh dinia.

    “Kami harap melalui kegiatan ini masyarakat tetap terjaga kesehatannya di tengah transisi era new normal. Semoga masyarakat tetap konsisten dalam mengikuti anjuran pemerintah,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Kabag Umum Sekretariat DPRD Kota Serang.

    Menanggapi kegiatan tersebut, Walikota Serang Syafrudin turut mengapresiasi gerakan yang di gagas oleh para lulusan APDN-STPDN-IPDN ini. Walikota serang berharap agar masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan.

    “Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Serang saya apresiasi kegiatan Gebrak Masker. Ini menandakan adanya bukti sinergi yang baik semoga masyarakat tetap konsisten dalam mematuhi protokol kesehatan,” ucapnya.

    Tak ketinggalan, Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin juga ikut memberi komentar terhadap jalannya kegiatan tersebut. Baginya gerakan yang dilakukan IKAPTK sangat menginspirasi.

    “Apa yang dilakukan IKAPTK merupakan bentuk implementasi yang sangat baik dalam menyambut hari kemerdekaan Negara Republik Indonesia di tengah pandemi corona, serentak lagi di seluruh indonesia, ini contoh yang baik. Semoga apa yang dilakukan oleh IKAPTK dapat menginspirasi kita semua untuk terus berbuat yang lebih baik lagi bagi masyarakat di tengah pendemi corona,” tuturnya. (DZH)

  • Distanak-FSPP Kembangkan Demplot Berbasis Majelis Taklim

    Distanak-FSPP Kembangkan Demplot Berbasis Majelis Taklim

    SERANG, BANPOS – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Banten bersama Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Banten mengembangkan percontohan (demontration plot atau demplot) ketahanan pangan keluarga berbasis majelis taklim melalui akuaponik.

    Pada tahap awal, Distanak dan FSPP mengembangkan percontohan tanaman di Masjid At Taqwa FSPP Banten dan Masjid Al Yaqien Pondok Pesantren Madinatul Maarif, Ragas Grenyang, Pulo Ampel, Kabupaten Serang.

    Sekretaris FSPP Banten, Fadlullah, menyambut baik pengembangan percontohan ketahanan pangan berbasis majelis taklim tersebut. Menurut dia, pengembangan percontohan tersebut akan membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan.

    “Pada umumnya, masyarakat memiliki halaman atau bahkan lahan kosong. Nah, sarana itu bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menanam sayuran daun dan sayuran buah melalui media air atau akuaponik,” kata Fadlullah, Kamis (13/8).

    Jika dikembangkan, tanaman sayuran yang menggunakan media air, bukan hanya mencukupi kebutuhan sayuran, tetapi lebih dari itu berpotensi membantu perekonomian keluarga. Apalagi, masa pertumbuhan tanaman dengan menggunakan media air sama dengan di tanah atau sekitar sebulan.

    “Ibu-ibu anggota majelis taklim bisa memanfaatkan waktu luangnya untuk menanam sayuran. Kalaupun tidak punya lahan kosong, ibu-ibu bisa memanfaatkan halaman rumah,” ucapnya.

    Staf Holtikultura Distanak Banten, Iwan menyebut, tanaman yang bisa dikembangkan dengan sistem akuaponik adalah sayuran, baik sayuran daun, seperti kangkung maupun sayuran buah, seperti cabai.

    “Pertumbuhan tanaman yang menggunakan air maupun tanah sama, yaitu sebulan sudah bisa dipanen,” ujar Iwan.

    Menurutnya, tanaman yang menggunakan media tanam air cukup dengan menggunakan nutrisi. Sementara, tanaman dengan media tanah perlu menggunakan pupuk. Bahkan, sayuran yang ditanam di lahan tandus harus menggunakan pupuk kimia yang cukup banyak.

    Tahun ini, Distanak melalui bagian holtikultura mengembangkan demplot di delapan kabupaten/kota di Banten. Adapun tanaman yang dikembangkan antara lain, cabai, tomat, terong dan bawang merah.(PBN)

  • Kantor Kelurahan Banjarsari Kosong, Warga Kecewa Dengan Pelayanan

    Kantor Kelurahan Banjarsari Kosong, Warga Kecewa Dengan Pelayanan

    CIPOCOKJAYA,BANPOS- Pelayanan Kelurahan Banjarsari dinilai mengecewakan oleh warga. Hal ini disebabkan karena kosongnya kantor kelurahan kendati masih dalam waktu pelayanan. Pihak Kelurahan Banjarsari berkilah bahwa kekosongan tersebut karena mereka sedang melayat salah satu pegawai kecamatan.

    Salah satu warga yang mengaku bernama Dwi mengatakan, dirinya datang ke kantor kelurahan untuk mengurus berkas keperluan dirinya. Saat itu masih pukul 11.00 WIB, namun kantor kelurahan sudah dalam keadaan kosong.

    “Saya datang kesini sekitar jam 11.00, ternyata tidak ada pegawai kelurahan sama sekali. Padahal kan itu belum waktunya istirahat. Yang ada di kantor cuma satu orang bapak-bapak yang mengaku sebagai petugas kebersihan,” ujarnya kepada awak media, Rabu (5/8/2020).

    Saat Dwi menanyakan hal tersebut kepada petugas kebersihan itu, disebutkan bahwa para pegawai kelurahan sedang keluar untuk melayat salah seorang pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya. Petugas kebersihan itu meminta Dwi dan warga lainnya untuk menunggu.

    “Katanya semua sedang keluar melayat orang kecamatan. Kami diminta tunggu saja, karena dia juga bilangnya tidak bisa berbuat apa-apa karena kan cuma seorang Office Boy (OB), tidak bisa melayani,” jelasnya.

    Dwi pun akhirnya menunggu hingga pukul 11.50 WIB. Akan tetapi, tidak ada satu pun pegawai kelurahan yang kunjung hadir. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang, begitu pula dengan beberapa warga lainnya yang sedang menunggu.

    “Karena tidak ada yang datang, kami akhirnya pulang. Tentu kecewa sebagai warga, karena kan kelurahan itu pelayanan publik. Harusnya tetap ada ketika masyarakat membutuhkan. Kami juga gak ngelarang kok kalau memang ada kegiatan, tapi jangan kosong dong kantornya,” tegas Dwi.

    Sementara itu, Kasi Ekbang pada Kelurahan Banjarsari, Ahmad Fahrudin, mengklaim bahwa kedatangan masyarakat sudah mendekati waktu istirahat yakni pukul 12.30 WIB. “Iyah datangnya udah mau jam istirahat, kalau pun mau dilayani harus menunggu,” katanya saat dikonfirmasi ke kantor Kelurahan Banjarsari.

    Selain itu, ia mengatakan bahwa pada saat warga datang, dirinya tengah mengurusi berkas ke luar kelurahan. Sementara kasi dan pegawai lainnya melayat ke salah satu rumah pegawai kecamatan karena orangtuanya meninggal dunia.

    “Jadi hanya tinggal satu orang saja, dan kebetulan tugas disini sebagai petugas kebersihan. Mungkin karena itu yang jaga juga gak bisa melayani masyarakat secara maksimal,” terangnya.

    Meski demikian, ia meminta maaf kepada masyarakat yang kecewa terhadap pelayanan yang diberikan Kelurahan Banjarsari. Ia berjanji akan terus memaksimalkan kinerja seluruh pegawai agar tidak terulang kejadian yang sama.

    “Iyah kami minta maaf, mungkin masyarakat kecewa juga, dan kebetulan lagi full juga saya ke luar tadi, dan pak lurah juga sedang ada kegiatan di luar,” tandasnya. (DZH)

  • Cicil Rp10 Ribu Per Hari, Warga Komplek Depag Bergilir Dapat Jatah Berkurban

    Cicil Rp10 Ribu Per Hari, Warga Komplek Depag Bergilir Dapat Jatah Berkurban

    SERANG,BANPOS – Warga Komplek Perumahan Depag RT 02/07, Kelurahah/Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Jumat (31/7), melaksanakan penyembelihan hewan qurban, berupa 7 ekor kerbau, 2 sapi dan 4 ekor kambing.

    Ketua RT 02, Junaedi, mengatakan, setiap tahun saat Hari Raya Idul Adha, warga perumahan Depag memang rutin menyembelih hewan kurban. Dikatakannya, hewan kurban merupakan hasil patungan warga yang didapat dari hasil mencicil sebesar Rp10 ribu/hari sesuai hasil musyawarah warga. Setelah terkumpul Rp2.8 juta kemudian dikumpulkan untuk 7 warga dan dibelikan satu kerbau atau sapi.

    “Dengan cara seperti ini, Alhamdulillah setiap tahun seluruh warga RT 02 bisa bergiliran berkurban. Selain itu bisa terbangun jiwa sosial dan ada silaturahmi untuk menciptakan rasa kebersamaan dan berjiwa untuk bersodaqoh,” kata Junaedi.

    Sementara itu, Ujang Rahmat mengatakan bahwa ibadah berkurban diperintahkan oleh Allah melalui kisah Nabi Ibrahim yang mendapatkan wahyu berupa mimpi untuk menyembelih anak kesayangannya, Nabi Ismail, yang telah dia idam-idamkan sejak lama. 

    “Dibalik kisah Nabi Ibrahim dan Ismail tersebut, menjadi dasar atau alasan kewajiban berkurban yang dilaksanakan setiap umat muslim hingga hari ini,” katanya.

    Di tempat yang sama, salah satu panitia kurban, Asep Sukandarusman, menuturkan untuk tertib pembagian daging kurban, pihaknya mendistribusikan melalui kupon yang disebar. Menurut tokoh masyarakat ini, karena di masa pandemi Covid-19, pemotongan daging maupun pembagian daging kurban dilakukan sesuai protokol kesehatan agar terhindar dari virus corona.

    “Selain warga perumahan, pembagian daging kurban juga dilakukan untuk warga di kampung sekitar komplek perumahan. Ini sebagai wujud kepedulian dan kebersamaan antar masyarakat,” kata H Asep Sukandarusman, yang merupakan Kasubdit Harda Polda Banten. (DZH)

  • Subadri Lake Lawane

    Subadri Lake Lawane

    SERANG, BANPOS – Selain jago bernyanyi dan bermain sepak bola, ternyata Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, juga jago memancing ikan. Hal ini dibuktikan dengan disabetnya seluruh juara 1 pada lomba mancing antara Pemkot Serang melawan Bank BJB KCK Banten.

    Lomba mancing yang digelar di salah satu pemancingan di Cipocok Jaya tersebut berlangsung cukup sengit. Beberapa pejabat Pemkot Serang turut meramaikan lomba itu.

    Terpantau, mulanya antara Asda 1 Kota Serang, Anton Gunawan, dengan Wakil Walikota Serang umpannya saling bergantian disambar ikan. Namun ternyata, yang berhasil menjuarai kategori ‘Ikan Terbanyak’ adalah Subadri dengan jumlah 38 ikan.

    Bukan hanya itu, Subadri juga berhasil menggasak juara 1 lomba dengan kategori ‘Ikan Indukan Terberat’ dengan bobot indukan seberat 6 kilogram lebih. Disusul oleh Inspektur Kota Serang, Yudi Suryadi, yang berhasil menyabet juara 2 dan Kepala Disperdaginkop UKM Kota Serang, Yoyo Wicahyono, sebagai juara 3.

    Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mengatakan bahwa berhasilnya dia memborong juara 1 pada dua kategori lomba mancing merupakan ‘keberuntungan pemula’ saja. Sebab menurutnya, ia baru pertama kali memancing.

    “Kalau dibilang mancing mah enggak yah. Tapi mungkin ini (saya menang lomba) sengaja biar saya ketagihan mancing. Karena ini juga baru pertama kali saya memegang joran yah,” ujarnya seusai kegiatan, Sabtu (4/7).

    Menurut Subadri, kegiatan tersebut bukan hanya sebagai silaturahmi dan hiburan saja. Namun juga untuk meningkatkan sinergi antara Pemkot Serang dengan Bank BJB.

    “Tentu sesungguhnya kegiatan ini untuk menumbuh kembangkan sinergi dan kebersamaan antara Pemkot Serang dengan Bank BJB KCK Banten,” tandasnya. (DZH)

  • Mahasiswa UPI Bandung Ngabdi di Menes, Bantu Pencegahan dan Penanganan Covid-19

    Mahasiswa UPI Bandung Ngabdi di Menes, Bantu Pencegahan dan Penanganan Covid-19

    MENES, BANPOS – Meskipun di tengan pandemi Covid-19, mahasiswa UPI Bandung tetap menggelar tugas Kerja Kuliah Nyata (KKN). Berbeda dengan KKN sebelum pandemi, kali ini KKN difokuskan untuk mengabdi kepada masyarakat dalam hal pencegahan Covid-19.

    Selain itu, pengabdian bertajuk Kuliah Kerja Nyata Tematik Pencegahan Covid-19 untuk Mewujudkan Merdeka Belajar (KKN Tematik Covid-19 MMB)’ itu dilakukan di tempat tinggal masing-masing mahasiswa. Dengan demikian, para mahasiswa benar-benar dapat mengabdi kepada masyarakat terdekatnya.

    Salah satu mahasiswa UPI Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Jurusan Ilmu Keolahragaan, Mamay Maemunah, menggelar KKN Tematik Covid-19 di Kampung Wangun, Desa Sindangkaya, Kecamatan Menes, Pandeglang-Banten.

    “Saya merasa bersyukur walaupun kondisi seperti ini masih dapat melakukan KKN. Dengan keterbatasan aktivitas seperti kami diminta social distancing dan lain-lain, tapi masih bisa ikut berkontribusi membantu masyarakat di tempat saya tinggal,” ujarnya, Kamis (25/6).

    Mamay mengatakan, kegiatan KKN yang dilakukan olehnya kali ini fokus pada upaya pencegahan dan penanggulangan dampak Covid-19. Untuk kegiatannya yakni membagikan sembako untuk anak yatim, membagikan APD bagi sebagian masyarakat seperti hand sanitizer, masker dan disinfektan.

    Selain itu, ia juga melakukan edukasi melalui poster dan video yang berisikan ajakan kepada masyarakat untuk berolahraga. “Alhamdulillah kegiatan ini dapat membantu sebagian masyarakat di Desa Sindangkarya dalam mencegah wabah Covid-19,” tuturnya.

    Kepala Desa Sindangkarya, Andi, mengatakan bahwa dengan adanya program KKN dari UPI ini sangat membantu pihak Desa utamanya tim gugus tugas Covid-19 tingkat desa.

    “Tim gugus tugas bisa bersinergi dengan peserta KKN dalam rangka pencegahan penyebaran covid-19. Kami merasa bersyukur kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik,” ungkapnya.

    Sementara itu, Suhana salah satu warga Desa Sindangkarya mengaku dirinya merasa terbantu dengan adanya program KKN yang dilakukan mahasiswa UPI. “Kami merasa terbantu dalam pencegahan virus ini dan jadi lebih tahu cara-cara penanggulangannya,” terangnya.

    Terpisah, Dosen Pembimbing Lapangan dan Koordinator Pengembangan Tema KKM Tematik LPPM UPI, Leni Anggraeni, mengungkapkan bahwa dirinya sangat bahagia bisa melihat mahasiswa KKN UPI dapat berkontribusi secara ‘pentahelix’ dengan pemerintah, masyarakat, akademisi, mitra swasta dan media.

    Hal itu menurutnya untuk saling bergotong-royong melakukan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 dengan cara-cara yang kreatif, yang bertumpu pada media daring.

    “Harapannya melalui sinergitas yang terbangun, bisa mengedukasi masyarakat dan turut mempercepat penanganan Covid-19 khususnya di Kecamatan Menes,” tandasnya. (DZH/AZM)