Kategori: HEADLINE

  • Real Madrid vs Chelsea, Potensi Bangkit

    Real Madrid vs Chelsea, Potensi Bangkit

    MADRID, BANPOS – Kekalahan 1-3 di leg pertama di London, membuat Chelsea diragukan untuk membalas kekalahan atas Real Madrid dalam leg kedua Perempat Final Liga Champions. Namun, kemenangan 6-0 atas Southampton di Premier League akhir pekan lalu, membuat Chelsea diprediksi masih bisa memberi kejutan.

    Madrid menang 3-1 pada leg pertama di Stamford Bridge. Tiga gol Madrid diborong oleh Karim Benzema, sedangkan Kai Havertz mencetak satu gol untuk Chelsea. Pertandingan leg kedua bakal digelar di Santiago Bernabeu, Rabu (13/4) dini hari nanti.

    Madrid sudah unggul dua gol dari leg pertama di Inggris. Namun, duel ini belum berakhir. Chelsea masih bertekad untuk comeback dan membalikkan situasi. Madrid harus berjuang 90 menit lagi untuk menuntaskan pekerjaan mereka dan menyingkirkan Chelsea.

    Yang lolos dari partai ini akan menghadapi Manchester City atau Atletico Madrid di babak semifinal.

    Chelsea unggul penguasaan bola dan jumlah tembakan, tapi penyelesaian akhir Madrid jauh lebih mematikan. Romelu Lukaku juga membuang satu peluang emas. Hasilnya, Chelsea tumbang, sedangkan Madrid pulang dengan membawa kemenangan.

    Madrid mempertahankan momentum positif mereka dengan mengalahkan Getafe 2-0 lewat gol-gol Casemiro dan Lucas Vazquez di La Liga akhir pekan kemarin. Sementara itu, Chelsea bangkit dari keterpurukan dan membantai tuan rumah Southampton 6-0 di Premier League.

    Chelsea mendominasi Southampton dan menang telak. Marcos Alonso mencetak satu gol, Kai Havertz satu gol, Mason Mount dua gol dan satu assist, sedangkan Timo Werner menyarangkan dua gol dan tiga kali kena tiang.

    Kemenangan atas Southampton membuat Chelsea lebih percaya diri. Madrid sepertinya harus berusaha ekstrakeras jika ingin menyingkirkan tim yang musim lalu menjegal langkah mereka di semifinal ini.

    Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti juga menyadari potensi kebangkitan skuad Thomas Tuchel. Dia pun menerapkan waspada tingkat tinggi setelah melihat Chelsea menang dengan skor 6-0 atas Southampton. Ancelotti mengingatkan skuatnya untuk tetap fokus. 

    “Ini akan menjadi pertandingan yang sulit, kami harus mempersiapkannya seolah-olah kami tidak memiliki keunggulan itu. Hari ini, (Chelsea) menang dengan banyak gol. Kami harus sangat fokus,” kata Ancelotti seperti dilansir Soccer News.

    Real Madrid sendiri baru saja menang 2-0 atas Getafe, Minggu (10/4) dini hari WIB. Los Blancos kini memimpin di puncak klasemen La Liga dengan keunggulan 12 poin.

    Ancelotti puas dengan kinerja timnya. Namun, pelatih asal Italia tersebut menegaskan bahwa perburuan gelar masih belum berakhir. “Kami lebih dekat (ke gelar),” lanjutnya.

    Sementara, Manajer ChelseaThomas Tuchel mengakui timnya punya misi sangat berat ketika bertandang ke Santiago Bernabeu. Menurut dia, Chelsea membutuhkan ‘naskah fantastis’ untuk bisa melakukan membalikan keadaan setelah kalah 1-3 di Stamford Bridge pekan lalu.

    “Ini adalah salah satu tantangan terbesar untuk tampil di Bernabeu. Kami tidak membutuhkan apa pun selain naskah fantastis yang kami inginkan untuk dapat mengatasi ini,” kata Thomas Tuchel dikutip dari Goal Internasional, Senin (11/4)

    Menurut Thomas Tuchel, mengalahkan Real Madrid di kandangnya dengan syarat unggul dua atau tiga gol terdengar seperti misi yang hampir mustahil. Meski demikian, dia menyebut timnya layak mencari peruntungan.

    “Ini bahkan lebih sulit jika Anda harus mendapatkan hasil tertentu, jika Anda perlu menang dengan minimal dua gol atau lebih baik atau mungkin selisih tiga gol. Itu membuatnya hampir tidak mungkin dan sangat, sangat sulit. Tapi tetap saja, meski sulit, itu layak untuk dicoba,” tambahnya.

    Tuchel menambahkan tentang perlunya Chelsea mencapai level terbaik mereka untuk memiliki harapan lolos ke babak berikutnya.

    “Kita selalu diizinkan untuk bermimpi. Terkadang penting untuk membayangkan sesuatu dan memimpikannya, tetapi itu tidak akan mengubah fokus dari fakta bahwa kita perlu memberikan (segalanya, Red) dan kita harus siap,” beber Tuchel. 

    “Mudah-mudahan, kami memiliki pertandingan di mana kepercayaan tumbuh dalam pertandingan dengan tindakan kami,” pungkasnya.(ENK/NET)

     

  • Aksi 1104 Meluas

    Aksi 1104 Meluas

    JAKARTA, BANPOS – Aksi yang digawangi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) pada hari Senin (11/4) dengan lokasi di Jakarta ternyata meluas hingga ke berbagai daerah. Beberapa mahasiswa dan pelajar yang tidak dapat mengikuti aksi tersebut melakukan aksi yang sama di tempat masing-masing.

    Aparat Kepolisian diketahui turut melakukan penyekatan di beberapa titik di Banten, dan berhasil mengamankan beberapa massa aksi yang hendak bergabung ke Jakarta. Selain itu, aksi-aksi di daerah juga terjadi bentrokan, bahkan hingga ada massa aksi yang pingsan karena diduga terkena setruman.

    Di Jakarta, demonstran yang tergabung BEM SI mulanya berkumpul di Jalan Gerbang Pemuda, di depan Gedung TVRI, Jakarta Pusat. Kemudian massa berjalan beriringan sambil menyanyikan lagu-lagu perjuangan dan Ibu Pertiwi.

    Para peserta aksi mengenakan almamaternya masing-masing. Massa aksi juga terlihat membawa bendera universitas hingga beragam poster, antara lain penolakan presiden tiga periode hingga kenaikan bahan-bahan pokok. Mereka berjalan sambil bergandengan tangan.

    Aparat juga berjaga di beberapa titik di sekitar kawasan Gedung DPR. Aparat kepolisian juga tampak belum menutup Jalan Gatot Subroto yang berada di depan Gedung DPR. Lalu lintas di Jalan Gatot Subroto arah ke Slipi juga masih tampak ramai lancar.

    BEM SI mengajukan empat empat tuntutan dalam aksi unjuk rasa tersebut. Pertama, mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai. Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret hingga 11 April 2022. Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode serta mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan Mahasiswa kepada Presiden yang hingga saat ini belum terjawab.

    Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, berujung ricuh. Kericuhan bermula saat demonstran melempari Gedung DPR dan polisi menggunakan berbagai benda. Mulai dari botol air mineral, batu, kayu, hingga bambu. Pelemparan mulai terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.

    Polisi awalnya hanya bertahan dengan membuat barikade. Mereka lalu mundur ke dalam Gedung DPR. Dari sana, mereka menembakkan gas air mata. Water Canon maju dan ikut menembakkan air. Massa langsung bubar.

    Mereka lari berhamburan. Ada yang ke arah Jalan Gerbang Pemuda, depan TVRI, dan ada yang berlarian ke dalam tol dalam kota lewat tembok di depan Gedung DPR/MPR.

    Seluruh ruas Tol Dalam Kota yang mengarah ke Senayan penuh oleh massa. Dampaknya, mobil-mobil yang ada di Tol Dalam Kota Jakarta tersebut tersendat.

    Aksi tak berlangsung lama. Sebab, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meminta personilnya berhenti menembaki massa dengan gas air mata.

    Sebelumnya, tiga wakil ketua DPR dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemui mahasiswa aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang menggelar demo.

    Para mahasiswa ini menyerukan tuntutan menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Ketiga anggota DPR itu adalah Sufmi Dasco Ahmad, Lodewijk Freidrich Paulus, dan Rachmat Gobel.

    Ketiganya menaiki mobil komando mahasiswa di depan Gedung MPR/DPR. Dari atas mobil komando, Dasco lalu menyerukan jargon “hidup mahasiswa”. Namun, mahasiswa justru berteriak-teriak menolaknya. Suasana riuh. Dasco pun meradang.

    “Aspirasi mau didengar apa tidak, aspirasi mau disampaikan kepada presiden apa tidak?” kata Dasco dari atas mobil komando. Dasco kemudian berjanji bakal menerima aspirasi para mahasiswa dan menyampaikan tuntutan mereka ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (IMC) turut serta berangkat aksi ke Jakarta dengan rute bermacam-macam ada yang dari Serang dan sebagian naik KRL dari Rangkasbitung secara bersel, dan bertemu di satu titik kumpul.

    “Tadi Malam kita beristirahat di Ciputat. Hari ini kita bergabung dengan kawan-kawan mahasiswa lainnya di Jakarta,” ungkap Ketua Umum IMC, Juliana Batubara kepada BANPOS via telepon.

    Juliana menyebut, pihaknya membawa massa dari organisasinya yang berada di Lebak Selatan (Baksel) ke Jakarta hampir 100 orang mahasiswa. Sebagian ada yang dari Pandeglang dan Serang. Bahkan, terang Juliana, ada massa perwakilan ulama Banten yang nanti  bergabung di titik aksi.

    “Sebelum berangkat, kita juga menyempatkan diri untuk silaturahmi dan meminta arahan dari tokoh dan ulama di Banten. Bahkan mereka menegaskan menolak soal wacana tiga periode dan perpanjangan masa jabatan presiden,” katanya.

    Menurut mahasiswa Fakultas Sosial dan Hukum (FHS) Unma Banten ini, apa yang belakangan sempat diungkapkan mantan Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya bahwa Ulama Banten mendukung wacana tiga periode dan perpanjangan masa jabatan presiden, itu terlalu menggeneralisir, sebab faktanya tidak demikian.

    “Faktanya banyak ulama di Banten yang tidak merasa mendukung pernyataan pak JB saat di depan pa Luhut. Bahkan sudah banyak video-video pernyataan ulama Banten yang menolak itu,” kata Juliana.

    Mahasiswa menuntut Presiden Joko Widodo bersikap tegas menolak dan memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode, karena sangat jelas mengkhianati konstitusi.

    “Bila perlu berikan sanksi kepada orang-orang disekitarnya yang belakangan intens menggulirkan isu tersebut. Sebut saja Luhut Binsar Panjaitan dan kroninya, seperti yang terjadi di Lebak,” tegas Juliana.

    Selain soal polemik masa jabatan presiden, mahasiswa juga membawa aspirasi soal naiknya harga BBM. Kemudian soal langka dan mahalnya harga minyak goreng yang sudah terjadi selama ini.

    “Kita mendesak kepada presiden untuk menstabilkan harga dan ketersediaan bahan pokok di masyarakat. Kami minta Presiden Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng serta mengevaluasi kinerja menteri terkait,” ujar Juliana.

    Kata dia, sebelum presiden dan wakil presiden habis masa jabatannya, mahasiswa berharap agar presiden dan wakil presiden berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji kampanyenya. “Intinya jika presiden tidak mampu merealisasikan janji-janjinya itu, jadi lebih baik mundur saja dari jabatannya,” papar Juliana.

    Sementara, ratusan mahasiswa di Lebak menggelar aksi unjuk rasa ditengah guyuran hujan. Seorang mahasiswa terkapar dan terpaksa dilarikan ke RSUD Adjidarmo saat terjadi aksi saling dorong.

    Mahasiswa tetap bertahan melakukan aksi unras dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Sementara itu, sejumlah anggota intelijen dari kepolisian dan TNI terlihat memilih berteduh di Alun-alun Rangkasbitung.

    Massa aksi yang bertahan di depan gedung wakil rakyat tetap berorasi dan menyampaikan tujuh tuntutan mahasiswa Lebak.

    Dalam flyer yang dibagikan di media sosial, mahasiswa yang akan turun aksi berasal dari organisasi HMI MPO Cabang Lebak, HMI Cabang Lebak (Dipo), PMII Cabang Lebak, KAMMI, dan GMNI Cabang Lebak.

    Adapun tuntutan mahasiswa dalam aksi tersebut, yaitu menolak IKN, Mendorong Polres Lebak membentuk Satgas untuk memberantas mafia penimbun minyak goreng dan BBM, Mendorong Pemkab Lebak menggelar operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok dan BBM, Tindak tegas oknum yang membuat kegaduhan penundaan pemilu, Menuntut DPRD Lebak menolak kenaikan harga BBM dan menjaga stabilitas harga BBM bersubsidi, Mengkaji ulang kenaikan PPN 11 persen dan Meminta Pemkab Lebak untuk andil.

    Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) jatuh pingsan saat aksi dorong di depan kantor Bupati Lebak. Sahrul diduga terkena setrum di pagar pendopo Lebak sehingga jatuh terkapar dan langsung dibawa ke unit gawat darurat (UGD) RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.

    Jian Akbar, seorang peserta aksi 11 April di Kabupaten Lebak kepada wartawan mengatakan, awal kejadian saat memegang gerbang tidak ada aliran listrik. Tapi, ketika gerbang terdorong tiba-tiba ada aliran listrik dan membuat para peserta aksi terkena setrum.

    “Seorang mahasiswa atas nama Sahrul Gunawan kondisinya cukup parah. Karena, tubuhnya terdorong peserta aksi di belakangnya, sehingga agak lama terkena sengatan listrik,” kata Jian Akbar kepada wartawan.

    Jian mengaku, hanya mengalami luka lecet di bagian telapak tangan. Ia mengaku tidak tahu asal muasal aliran listrik apakah sengaja dipasang untuk menghalau peserta aksi atau bukan faktor kesengajaan.

    “Korban saat ini masih diobservasi di UGD RSUD Adjidarmo. Dokter meminta korban tidak pulang dulu,” tandasnya.

    Terpisah, Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Pandeglang, berunjuk rasa di tugu jam Alun-alun setempat, depan gedung DPRD dan Pendopo Bupati, sekitar pukul 15.04 WIB.

    Para mahasiswa menuntut Pimpinan DPRD dan Bupati untuk menandatangani pakta integritas, tentang penolakan kenaikan harga BBM, sembilan bahan pokok (sembako) dan tarif PPN 11 persen, yang sudah dinaikan oleh Pemerintah di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

    Saat berunjuk rasa di halaman gedung DPRD, massa aksi melampiaskan kekesalannya dengan melempari gedung wakil rakyat itu dengan telur dan tomat. Karena mereka tak ditemui Ketua DPRD atau, salah seorang perwakilan anggota.

    Bahkan, mereka juga sempat terlibat gesekan atau saling dorong dengan aparat kepolisian, agar bisa merangsek masuk ke dalam gedung DPRD setempat.

    Namun aksinya itu dapat dilerai. Sehingga, para mahasiswa membubarkan diri dan pindah ke depan kantor Bupati Pandeglang. Di sana, mereka kembali berorasi sambil membentangkan spanduk bertuliskan “Negara Gawat, Indonesia Darurat”, dan poster desakan agar Bupati menandatangani pakta integritas, yang dibawa oleh pendemo.

    Lama tak ada tanggapan dan tak satupun pejabat terkait menemuinya, akhirnya para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.

    Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Entis Sumantri mengatakan, kondisi Indonesia saat ini sedang tak baik-baik (dilanda Covid-19). Namun, diperparah dengan kebijakan tak pro rakyat yang dilakukan Pemerintah Pusat.

    Maka dari itu, sambil berteriak, Entis dalam orasinya menegaskan, pihaknya turun ke jalan untuk mendesak kepada Presiden Jokowi agar kembali menurunkan harga BBM, Sembako dan PPN.

    “Ekonomi kita sedang terpuruk, akibat Covid-19. Tapi Pemerintah Pusat malah mengambil kebijakan yang tak pro rakyat, dengan menaikan harga BBM, Sembako dan PPN. Maka dari itu, kami mendesak agar turunkan kembali harga tersebut,” tegas Entis.

    “Kami minta, Ketua DPRD dan Bupati Pandeglang keluar dari ruang kerjanya, segera tandatangani Pakta Integritas menolak kenaikan BBM dan mendorong stabilitas ekonomi dengan menolak kenaikan sembako,” ujarnya.

    Senada, orator lainnya, Handoko Syarif mengatakan, Pemerintah Pusat harus segera menurunkan harga BBM dan minyak goreng. Karena sudah memberatkan masyarakat, khususnya golongan ekonomi menengah yang hingga kini belum pulih akibat dilanda pandemi Covid-19.

    “Kepentingan rakyat harus diperjuangkan. Pemerintah tidak boleh berbisnis dengan rakyatnya, seharusnya membantu dan mendahulukan kepentingan rakyat,” teriak Handoko.

    Antisipasi warga Lebak yang dikabarkan akan ikut melakukan aksi unjuk rasa terkait wacana penundaan Pemilu 2024 dan 3 periode jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Polres Lebak melakukan pengamanan di Stasiun Rangkasbitung.

    Kombes Pol Shinto Silitonga mengklaim, bahwa pengamanan yang dilakukan kepolisian tidak ada hubungannya dengan rencana aksi di Jakarta, namun sesuai dengan perintah Kapolda Banten kegiatan sebagai mengantisipasi otentik gangguan Kamtibmas.

    “Kami jajaran pejabat Polda Banten diperintahkan untuk melakukan atensi ke setiap Polres jajaran di Banten untuk melakukan pengamanan,” kata Shinto Silitonga saat ditemui wartawan di Stasiun Rangkasbitung.

    Ia menjelaskan, bahwa Stasiun Rangkasbitung sendiri berpotensi terjadinya gangguan Kamtibmas, karena mengingat ramainya aktivitas masyarakat baik yang dari Lebak ke Jakarta maupun sebaliknya sangat berpotensi adanya gangguan Kamtibmas.

    “Kita bersyukur hari ini pemberangkatan terakhir dari Rangkasbitung ke Parung Panjang berjalan lancar, tidak ada kendala,” ucapnya.

    Untuk diketahui dalam pemeriksaan kepada penumpang di Stasiun Rangkasbitung ada salah seorang penumpang yang sempat dipulangkan, lantaran didalam tas yang dibawanya terdapat bendera salah satu organisasi kemahasiswaan.

    Sementara itu, Aparat Polres Metro Tangerang Kota mengamankan 86 anak-anak yang hendak mengikuti unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ke Jakarta, Senin (11/4). Polisi berencana mengusut aktor yang menggerakkan anak-anak untuk mengikuti demonstrasi.

    Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Komarudin mengatakan 86 anak-anak itu berstatus pelajar dan bukan mahasiswa. Mereka diamankan saat polisi melakukan penyisiran di 8 titik lokasi penyekatan.

    “Sampai dengan saat ini ada 86 anak di bawah umur, anak sekolah, bukan mahasiswa. Yang mereka berangkat ke Jakarta setelah kami dalami isi di HP-nya memang ada ajakan,” ujar Komarudin di Mapolres Metro Tangerang Kota.

    Dia mengungkapkan mereka yang bukan mahasiswa ini mendapat ajakan unjuk rasa melalui pesan siaran WhatsApp, jaringan pribadi dan lain sebagainya. Ajakan tersebut kata Komarudin masih dalam lingkaran teman ke teman.

    “Ini yang sedang kami telusuri siapa yang ajak mereka sehingga sangat disayangkan anak-anak seusia mereka terutama pelajar diajak untuk melakukan aktivitas ke Jakarta. Namun pasti akan terus kami kembangkan. Sekiranya dari kelompok ini ada penyesuaian atau ajakan satu nama maka akan kita dalami lebih lanjut,” katanya.

    Komarudin menuturkan mereka berasal dari berbagai daerah di Tangerang Raya. Pihaknya pun masih akan terus melakukan penyisiran untuk menutup celah pengunjuk rasa untuk menghindari kericuhan.

    “Sementara tertinggi dari Teluk Naga sampai dengan 26 anak sekolah. Ini sama seperti prediksi sesuai dengan apa yang kita data dan informasi semalam bahwa memang akan dikerahkan anak-anak kita, siswa-siswa dari daerah Sepatan, Pakuhaji dan Teluknaga dan terbukti banyak yang dari sana,” jelasnya.(WDO/HER/DHE/PBN)

  • Motif Pembunuhan Belum Ditemukan

    Motif Pembunuhan Belum Ditemukan

    SERANG, BANPOS – Polres Serang dan Polda Banten terus melakukan pengembangan kasus pembunuhan yang menelan korban ibu dan anak bernama Tumijem (43) dan Dion (9) oleh suami sekaligus ayah korban. Keterangan dari sejumlah saksi dan hasil otopsi korban pun telah dikantongi oleh penyidik.

    Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga, dalam siaran persnya mengatakan bahwa tim forensik pada RS Bhayangkara Polda Banten telah melakukan otopsi terhadap dua jenazah korban. Hal itu dilakukan guna mengetahui penyebab kematian ibu dan anak tersebut.

    Hasil otopsi terhadap jenazah Tumijem, didapati luka terbuka akibat sayatan benda tajam sebanyak lima luka pada bagian bawah dagu hingga leher, dua luka besar dengan ukuran sekitar 13-14 cm, dan tiga luka kecil ukuran satu cm hingga lima cm.

    “Luka pada bagian leher tersebut disimpulkan mengakibatkan kematian korban. Selain itu terdapat luka kecil pada bagian tangan kanan juga akibat benda tajam yang dapat terjadi akibat perlawanan korban saat mendapatkan kekerasan,” ujarnya, Minggu (10/4).

    Selanjutnya, tim forensik pun melakukan otopsi terhadap jenazah Dion. Dari hasil otopsi, didapati sejumlah luka terbuka akibat sayatan benda tajam sebanyak dua luka terbuka. Satu luka terbuka ukuran besar dengan ukuran sekitar 13 cm dan satu luka terbuka ukuran kecil dengan ukuran sekitar empat cm yang disimpulkan menjadi penyebab kematian.

    “Sebagai bentuk empati terhadap korban pembunuhan ibu dan anak tersebut, personel Sat Reskrim Polres Serang langsung mendampingi mengantar jenazah ke rumah korban untuk dimakamkan,” terangnya.

    Di sisi lain, Shinto menuturkan bahwa penyidik Satreskrim Polres Serang juga telah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi. Masing-masing saksi atas nama Tupardi (40) yang merupakan adik kandung korban, Sukadi (45) dan Basarudin (39) yang merupakan tetangga korban.

    Sementara satu saksi lainnya yakni IH (15), yang merupakan anak sulung dari korban. Penyidik berhasil meminta keterangan dari IH, setelah melakukan pendekatan secara humanis dan berhasil membangun komunikasi.

    “Namun belum banyak yang dapat dijelaskan oleh sang anak. Pemeriksaan dilakukan di rumah keluarga korban pada Sabtu (9/4) kemarin,” tuturnya.

    Selain pengamanan, Polda Banten juga memberikan pendampingan psikologi kepada IH melalui Bagpsi Biro SDM Polda Banten, untuk membantu pemulihan kondisi psikis IH sehingga dapat memberikan keterangan lebih komprehensif kepada penyidik.

    Sementara SA (44) yang merupakan pelaku pembunuhan dan sempat ingin bunuh diri dengan menyayat lengan kirinya, telah dilakukan operasi di RSUD Drajat Prawiranegara. Luka yang ada pada pergelangan tangan kiri telah dioperasi untuk menutup luka sayatan besar pada nadi.

    “Pasca operasi, kondisi pelaku berangsur pulih dan menunjukkan perkembangan yang signifikan, namun belum dapat dimintai keterangan oleh penyidik,” katanya.

    Shinto menuturkan, biaya perawatan dan operasi pelaku, dibiayai oleh pihak penyidik. Menurutnya, hal itu merupakan bentuk kemanusiaan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian, meskipun terhadap pelaku yang telah melakukan pembunuhan.

    “Penyidik Satreskrim Polres Serang tetap fokus mengungkap motif mengapa pelaku tega membunuh istri dan anaknya. Permasalahan ekonomi menjadi motif prioritas yang didalami oleh penyidik,” tandasnya.

    Sebelumnya diberitakan, Tumijem dan Dion ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Kampung Baru, Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang. Nyawa ibu dan anak ini diduga dihabisi oleh SA, suaminya sendirinya. Pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan juga berusaha bunuh diri dengan cara menyayat lengan kiri dengan pisau.(DZH/PBN)

  • Usai Tadarus, Remaja Di Kramatwatu Disiram Air Keras

    Usai Tadarus, Remaja Di Kramatwatu Disiram Air Keras

    SERANG, BANPOS– Dua remaja menjadi korban penyiraman air keras oleh sejumlah orang tak dikenal di Kampung Kasuban, Desa Tonjong, Kecamatan Kramatwatu, sekitar jam 02:15 WIB, Jumat (8/4). Orang tak dikenal dengan menggunakan 4 motor tiba-tiba menghampiri dua remaja tersebut Ramuji (13) dan Choerudin (13), saat mereka menuju kampung sebelah yaitu Kampung Lamongan untuk mencari warung yang masih buka.
    Salah seorang Saksi, Heru, mengungkapkan bahwa kedua remaja tersebut sebelumnya melakukan tadarus di masjid setempat. Usai tadarus, keduanya berniat ingin melakukan santap sahur di warung tak jauh dari lokasinya bertadarus dengan berjalan kaki.
    “Sekitar jam 02:15 WIB menjelang sahur, setelah melakukan tadarusan mereka pergi ke kampung sebelah untuk mencari warung yang masih buka, ketika sedang berjalan datang orang yang tidak dikenal menggunakan 4 motor datang menghampiri dan melakukan penyiraman,” ujarnya, Jumat (8/4).
    Ia menerangkan, usai menyiram dua remaja itu, para pelaku langsung tancap gas dari arah Timur ke arah Barat Kampung Kasuban. Heru menyampaikan bahwa air keras mengenai sekitar wajah dan badan korban, sehingga keduanya merasa kepanasan.
    “Korban yang merasa kepanasan di sekitar wajah dan badan langsung menyeburkan diri ke kali (irigasi) yang ada di samping jalan tersebut,” terangnya.
    Lebih lanjut ia mengatakan bahwa keduanya merasakan panas di area yang terkena air keras semakin menjadi, sehingga memutuskan untuk pulang. Sesampainya di rumah, pihak keluarga langsung membawa korban ke IGD RS Kurnia Kramatwatu untuk mendapatkan penanganan.
    “Karena merasa semakin panas, korban akhirnya memutuskan pulang, sesampainya di rumah pihak keluarga langsung membawa korban ke IGD RS Kurnia Kramatwatu, dan melaporkan kejadian ke pihak Polsek, Polsek langsung melakukan penyelidikan,” tandasnya.
    BANPOS berupaya mengonfirmasi pihak Polsek Kramatwatu. Namun hanya mendapatkan informasi bahwa hari ini, Senin tanggal 11 April 2022 akan dilakukan konferensi Pers di Mapolres Serang Kota berkaitan dengan peristiwa penyiraman air keras di Kampung Kasuban, Desa Tonjong, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang. (MUF/AZM)
  • Jabatan Lurah Cilegon ‘Dicuci Gudang’

    CILEGON, BANPOS – Walikota Cilegon Helldy Agustian melantik dan merotasi jabatan eselon III di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon. Dalam rotasi tersebut, jabatan lurah ‘dicuci gudang.’ 34 jabatan lurah diisi wajah baru dan 6 jabatan lurah lainnya bergeser posisi. Kemudian ada juga 3 jabatan lurah yang tidak diganti

    Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Janji Jabatan Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemkot Cilegon dilaksanakan di Aula Dinas Komunikasi Informatika Sandi dan Statistik (DKISS) Kota Cilegon, Jumat (8/4).

    Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Janji Jabatan tersebut dilakukan secara langsung oleh Walikota Cilegon, Helldy Agustian yang disaksikan Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta dan Sekretaris Daerah Kota Cilegon, Maman Mauludin.

    Terdapat sebanyak 78 orang yang dilantik sebagai Pejabat Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon dengan rincian 8 orang Kepala Bidang pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD), 19 orang Kepala Seksi Pada OPD, 7 orang Sekretaris Kecamatan, 4 orang Kepala UPTD dan 40 orang Lurah.

    Helldy mengingatkan kepada pejabat yang baru dilantik untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Saya ingatkan kepada seluruh pejabat yang baru saja dilantik khususnya kepada lurah yang merupakan garda depan kepada masyarakat agar selalu siap dan bekerja secara terpadu dalam melayani dan mengedepankan kepentingan masyarakat,” katanya.

    Helldy menjelaskan bahwa jabatan merupakan amanat pemerintah yang harus dipertanggung jawabkan. “Jabatan bukanlah hak akan tetapi merupakan amanat dari pemerintah yang berisi serangkaian tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan dan di pertanggung jawabkan,” ungkapnya.

    “Jabatan juga amanah yang akan mengantarkan kita kebaikan jika kita melakukannya dengan baik dan akan mengakibatkan keburukan jika kita lalai dalam menjalankannya,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Helldy mengimbau untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat Kota Cilegon. “Jagalah kepercayaan yang diberikan ini agar bapak ibu dapat berkontribusi positif bagi percepatan peningkatan kinerja perangkat daerah masing – masing sehingga penyelenggaran pemerintah dan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat Kota Cilegon dapat terlaksana dengan baik dan semakin berkualitas dari sebelumnya,” tuturnya.

    Helldy berharap pejabat yang baru dilantik dapat memberikan inovasi terbaik untuk kemajuan Kota Cilegon serta dapat berkontribusi positif dalam mewujudkan Cilegon Baru, Modern dan Bermartabat. “Saya berharap pejabat yang dilantik ini dapat memberikan sebuah inovasi – inovasi terbaiknya agar supaya kota cilegon dapat semakin maju dan berkembang menjadi lebih baik lagi,” katanya.

    Hal senada dikatakan Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Cilegon Ahmad Jubaedi mengatakan ada sebanyak 78 pejabat dari lurah, sekmat dan beberapa pejabat eselon III dirotasi mutasi. Dari jumlah tersebut, 34 jabatan lurah diisi wajah baru dan 6 jabatan lurah lainnya bergeser posisi. Kemudian ada juga 3 jabatan lurah yang tidak diganti.

    “Sedangkan untuk jabatan sekretaris camat (sekcam) berganti semua. Contoh, Sekmat Kecamatan Grogol bergeser, Sekretaris Kecamatan Cilegon bergeser, Sekretaris Kecamatan Purwakarta juga bergeser dan Sekmat Jombang juga bergeser,” katanya.

    Usai pelantikan, kata Jubaedi, Pemkot Cilegon berencana akan melakukan rotasi mutasi kembali untuk 40-50 pejabat.

    Mantan Kepala Dinas Sosial ini pun menjelaskan, seiring dengan perubahan nomenklatur dengan tujuan penyederhanaan birokrasi, Pemkot dalam waktu dekat akan melakukan penyetaraan jabatan administrasi dan fungsional. Jabatan akan disetarakan salah satunya OPD pada Disparbud yang akan dilebur ke Dispora dan Bidang pada Dindik Cilegon.

    “Otomatis dengan nomenklatur OTK (otomatisasi tata kelola) baru ini akan lebih banyak lagi membutuhkan pejabat. Tapi nanti kita sinkronkan dulu lah dengan pejabat fungsional tersebut,” tandasnya.(LUK/PBN)

  • Warga Lebak Ikut Demo di Jakarta, BEM Banten Fokus Aksi Lokal

    LEBAK, BANPOS – Terkait seruan aksi nasional yang digaungkan oleh mahasiswa yang dipelopori Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan akan dilaksanakan hari ini (11/4) di Jakarta, ratusan warga Lebak mengaku akan berangkat ke Jakarta untuk bergabung dengan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa, karena merasa tidak puas atas kinerja dan kebijakan-kebijakan Presiden Joko Widodo.

    Namun, dua perguruan tinggi negeri di Banten mengaku akan absen dalam aksi hari ini, akan tetapi tetap mendukung pergerakan di Jakarta dengan menyiapkan aksi yang akan dilaksanakan secara lokal di Banten.

    Bobi, salah satu peserta aksi yang berasal dari Lebak mengatakan, jika dirinya bersama warga lainnya berangkat ke Jakarta untuk bisa bergabung dengan mahasiswa untuk menyampaikan suara rakyat.

    “Kita akan menyampaikan aspirasi dan menyuarakan hati nurani rakyat. Kita sudah jenuh dengan pemerintahan yang selama ini dinilai tidak pro rakyat, sehingga rakyat Indonesia sengsara dengan adanya kenaikan harga minyak goreng, kenaikan BBM serta adanya rencana kenaikan Gas LPG 3 Kg dan adanya isu 3 periode,” kata Bobi, Minggu (10/4) kepada wartawan.

    Ia menjelaskan, adapun aspirasi massa yang disampaikan melalui aksi unjuk rasa bersama mahasiswa yakni meminta kepada Presiden Joko Widodo dan kroninya menyudahi segala intrik yang berdampak pada kegaduhan di masyarakat.

    “Kami warga Lebak yang berangkat ke Jakarta dan ikut bergabung dengan mahasiswa untuk melakukan aksi menginginkan kehidupan yang lebih baik, sejahtera di Negeri Republik Indonesia yang kami cintai,” ucapnya.

    Ia menambahkan, berangkatnya massa ke Jakarta berdasarkan hati nurani tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Dan berangkatnya massa ke Jakarta tidak ada yang membiayai alias dengan uang pribadi.

    “Saya yakin rakyat Indonesia pasti mendoakan langkah kami. Semoga perjuangan adik-adik mahasiswa dan saudara-saudara kami yang akan melakukan aksi unjuk rasa besok mendapat ridho Allah SWT, amin,” katanya.

    Terpisah, dua perguruan tinggi negeri (PTN) di Provinsi Banten, Untirta dan UIN SMH Banten, absen terlibat aksi unjuk rasa di Jakarta yang hari ini. Untirta beralasan bahwa mereka kekurangan informasi terkait aksi hari ini. Sementara UIN lebih memilih untuk menggelar aksi massa di daerah.

    Presiden Mahasiswa (Presma) Untirta, Ryco Hermawan, dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa ada sejumlah pertimbangan yang membuat mereka absen aksi di Jakarta. Salah satunya berkaitan dengan informasi.

    “Karena menimbang satu dan lain hal yang membuat perhitungan dalam eskalasi nasional yang masih membutuhkan kejelasan, juga informasi yang pasang surut,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang BANPOS terima, Minggu (10/4).

    Menurutnya, dengan menghadapi minimnya informasi, dikhawatirkan massa aksi dari Untirta hanya akan menjadi massa yang tak tahu arah dan tujuan. “Kekhawatiran jika kami memaksakan turun pada tanggal 11 nanti, hanya menjadi masa aksi bias saja,” terangnya.

    Oleh karena itu, pihaknya bersikap untuk tidak ikut turun aksi di Jakarta. Kendati demikian, Ryco menuturkan jika pihaknya mendukung gerakan yang dilakukan oleh sejumlah elemen mahasiswa, seperti BEM SI

    “Maka dari itu, kami dari BEM KBM Untirta menyatakan sikap untuk tidak turun ke jalan pada tanggal 11 di Jakarta, dengan catatan masih berada dalam barisan dan nafas perjuangan yang sama, juga secepatnya akan mengadakan aksi di lingkup daerah,” ungkapnya.

    Wakil Presma UIN SMH Banten, Wildan Mufti, mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan konsolidasi dengan sejumlah perguruan tinggi lainnya. Namun, konsolidasi itu akan didorong untuk gerakan aksi di daerah.

    “DEMA UIN hari ini kami masih di tahap konsolidasi di setiap basis dan simpul-simpul kampus. Sikap KBM dan beberapa organisasi di UIN akan dorong aksi di daerah,” ujarnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

    Lantaran masih melakukan konsolidasi, maka kecil kemungkinan pihaknya akan ikut serta dalam unjuk rasa yang dilakukan di Jakarta hari ini.

    “Kemungkinan sedikit yang akan ke Jakarta, kami fokus buat di daerah. Kampus-kampus dan organisasi yang hari ini konsolidasi akan kami fasilitasi untuk melakukan konsolidasi terbuka. Insyaallah di hari Senin,” tandasnya.

    Sementara itu, Polda Metro Jaya akan melakukan penutupan jalan di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat saat aksi mahasiswa pada Senin (9/4).

    “Jalan Medan Merdeka Barat akan ditutup pukul 08.30 WIB, karena akan dipasang pagar kawat dan juga water barrier di kedua arah,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo di Jakarta, Minggu (10/4).

    Dia menjelaskan, arus lalu lintas tersebut akan dialihkan ke Jalan Medan Merdeka Selatan dan Budi Kemuliaan. Rute Harmoni arah ke Istana Negara, juga akan ditutup.

    Tak hanya di kawasan Istana Negara, Polda Metro Jaya juga melakukan rekayasa arus lalu lintas di kawasan Gedung DPR/MPR RI. Situasi menyesuaikan.

    “Bila massa cukup banyak, arus lalu lintas akan ditutup di bawah Jembatan Layang. Serta akan dialihkan ke Jalan Gerbang Pemuda,” imbuhnya.(MRA/HER/DZH/PBN/RMID

  • Sadis! Seorang Suami Di Kragilan Gorok Istri dan Anak Hingga Tewas

    Sadis! Seorang Suami Di Kragilan Gorok Istri dan Anak Hingga Tewas

    KRAGILAN, BANPOS- Ibu dan anak yang diketahui bernama Tumijem (43) dan Dion (9) ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Kampung Baru, Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang.

    Nyawa ibu dan anak ini diduga dihabisi oleh Supriyadi (44) suaminya sendirinya. Pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan juga berusaha bunuh diri dengan cara menyayat lengan kiri dengan pisau.

    Untuk Supriyadi yang diduga sebagai pelaku masih dalam perawaran intensif di RS Hermina. Sedangkan jasad isteri dan anaknya kini berada di RS Bhayangkara Kota Serang untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

    Diperoleh keterangan, peristiwa yang membuat geger warga Kampung Baru, Desa Sentul ini terjadi Jumat (8/4/2022) sekitar pukul 01:30 WIB.

    Pada dini hari itu masyarakat dikejutkan dengan teriakan minta tolong Ilham (15) anak pertama dari pasangan suami isteri tersebut. Ilham berteriak minta tolong kepada warga karena ibu dan adiknya telah dianiaya oleh bapak nya.

    Warga yang mendengar teriakan itu langsung keluar rumah dan menolong Ilham yang terlihat ketakutan. Setelah warga berkumpul, kemudian mendatangi rumah Ilham.

    Setelah masuk ke dalam rumah, warga melihat tubuh ibu dan anak ini bersimbah darah tergeletak di lantai kamar tidur. Warga juga melihat Supriyadi juga dalam kondisi sekarat setelan mencoba bunuh diri dengan menggunakan pisau dapur.

    Peristiwa berdarah yang merenggut nyawa ibu dan anak inipun segera dilaporkan ke Mapolres Serang. Mendapat laporan dari warga, personil Satreskrim langsung bergerak ke lokasi.

    Setelah mengamankan lokasi kejadian, jasad 2 warga ini langsung dilarikan ke RS Bhayangkara di Kota Serang untuk proses autopsi sementara Supriyadi yang terluka parahnya dirawat di RS Hermina dengan penjagaan petugas.

    Kapolres Serang AKBP Yudha Satria saat dikonfirmasi membenarkan kejadian yang menewaskan ibu dan anak tersebut. Meski demikian Kapolres belum dapat memberikan keterangan lebih jauh dikarenakan Supriyadi yang diduga sebagai pelaku masih dalam perawatan.

    “Untuk keterangan lebih lanjut belum dapat kami sampaikan karena pria yang diduga pelaku masih dalam perawatan. Sedangkan anak sulung korban dalam keadaan shok,” kata Kapolres. (Muf)

  • Bantah Klaim Jayabaya, Ulama FPUIB Malah Singgung Percepatan Pemilu

    Bantah Klaim Jayabaya, Ulama FPUIB Malah Singgung Percepatan Pemilu

    SERANG, BANPOS – Sejumlah kiyai, ulama dan pimpinan pondok pesantren yang tergabung dalam Forum Persaudaraan Umat Islam Banten (FPUIB), membantah klaim Mulyadi Jayabaya, yang menuturkan jika ulama Banten menginginkan adanya perpanjangan masa jabatan Presiden.

    Forum yang berisikan berbagai Pondok Pesantren, organisasi Islam dan tokoh agama itu menegaskan menyampaikan bantahan mereka melalui video yang beredar di media sosial. Dalam video itu, terdapat sebanyak 12 orang. Diantaranya Ketua Gerakan Pengawal Serang Madani (GPSM), KH Jawari dan Pembina FPUIB, KH Enting Abdul Karim.

    “Kami kiyai, ulama, pimpinan pesantren dan asatidz se-Banten menyatakan bahwa: 1. Kami mendukung gerakan masyarakat sipil, untuk melaksanakan suksesi kepemimpinan melalui pemilu sesuai dengan konstitusi, demi keutuhan bangsa dan negara,” ujar mereka yang dipimpin oleh KH Jawari, Selasa (6/4).

    Selanjutnya, mereka menegaskan bahwa sama sekali tidak ada kesepakatan antara ulama se-Banten untuk mendukung gerakan tiga periode, sebagaimana yang diklaim oleh Mulyadi Jayabaya.

    Selanjutnya, FPUIB mendukung penegak hukum bersikap tegas kepada penista agama, yang berpotensi memecah belah bangsa. Mereka juga mendesak pemerintah dan pemerintah daerah, untuk menjaga kestabilan harga demi kesejahteraan rakyat indonesia.

    “Apabila pemerintah cenderung membiarkan penista agama dan harga harga terus melangit, maka perlu dipertimbangkan pelaksanaan pemilu yang dipercepat demi keselamatan bangsa dan negara,” tandasnya. (DZH)

  • Sah! Dewan Usulkan Pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur Banten

    Sah! Dewan Usulkan Pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur Banten

    SERANG, BANPOS – Ketua DPRD Provinsi Banten, Andra Soni, kembali membuka rapat paripurna kedua setelah menutup rapat paripurna yang membahas LKPj Gubernur Banten tahun 2021.

    Rapat paripurna kedua itu dilaksanakan untuk mengumumkan usul pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur Banten periode 2017-2022.

    Dalam penyampaiannya, Andra Soni menuturkan bahwa DPRD memiliki kewenangan dalam mengusulkan pemberhentian kepala daerah, melalui mekanisme rapat paripurna.

    “Maka DPRD mengusulkan pemberhentian melalui paripurna. Hasil itu nanti akan disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri paling lambat 30 hari sebelum pemberhentiannya,” ujar Andra Soni, Selasa (5/4).

    Maka dari itu, rapat paripurna pengumuman pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pun pihaknya gelar, sebagai bagian dari mekanisme pemberhentian.

    “Sehubungan dengan hal tersebut, mekanisme pengusulan pemberhentian periode harus ditempuh dan dilaksanakan,” ungkapnya.

    Pengumuman tersebut pun secara resmi dibacakan oleh Sekretaris DPRD Provinsi Banten, Deden Apriandhi. (DZH)

  • Agenda Usul Pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur Hilang Saat Paripurna, Tak Jadi Diberhentikan?

    Agenda Usul Pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur Hilang Saat Paripurna, Tak Jadi Diberhentikan?

    SERANG, BANPOS – Salah satu agenda dalam pelaksanaan rapat paripurna DPRD Provinsi Banten yang dilaksanakan pada Selasa (5/4) hilang saat rapat paripurna hendak dimulai. Salah satu agenda yang hilang yakni agenda pembahasan usul pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, mulanya terdapat empat agenda yang tercantum dalam layar di depan ruang sidang paripurna. Agenda pertama yakni pengumuman perubahan susunan pimpinan Fraksi Kebangkitan Bangsa.

    Agenda kedua, pengambilan keputusan atas persetujuan DPRD Provinsi Banten tentang penetapan rekomendasi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Banten akhir tahun anggaran 2021.

    Agenda selanjutnya yakni penyampaian dan penyerahan rekomendasi atas LKPj Gubernur Banten akhir tahun 2021. Terakhir, agenda yang tercantum yakni dengan redaksional kurang lebih sebagai berikut ‘Pembahasan Usul Pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur Banten’.

    Namun ketika para pimpinan DPRD Provinsi Banten serta Wakil Gubernur Banten memasuki ruang persidangan, layar yang menampilkan empat susunan agenda tersebut pun seketika berubah. Mulanya, sejumlah staf dan pimpinan DPRD melihat ke atas layar.

    Lalu, terjadi diskusi diantara mereka. Hal itu berlangsung selama beberapa menit hingga akhirnya layar berubah menampilkan hal lain. Protokoler yang membacakan susunan agenda pun tak luput dari diskusi dengan sejumlah staf Setwan.

    Selang beberapa lama, layar pun kembali menampilkan susunan agenda Rapat Paripurna, namun hanya menampilkan tiga agenda saja, menghilangkan agenda pembahasan usulan pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur. Begitu juga ketika protokoler membacakan susunan acara, hanya tiga agenda saja.

    Selain hilangnya agenda pembahasan usulan pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur, terdapat perubahan susunan dari masing-masing agenda. Dimana agenda pengumuman perubahan pimpinan Fraksi Kebangkitan Bangsa mulanya di susunan pertama, menjadi susunan terakhir.

    Hingga saat ini, Paripurna DPRD Provinsi masih berlangsung dengan agenda penyampaian LKPj Gubernur Banten tahun 2021. (DZH)