Kategori: HEADLINE

  • Pekijing Diusung Jadi Kampung Wisata Literasi Inklusi Sosial

    Pekijing Diusung Jadi Kampung Wisata Literasi Inklusi Sosial

    SERANG, BANPOS – Berawal dari perpustakaan keluarga, Kampung Pekijing, Kelurahan Kalanganyar, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, didorong menjadi Kampung Wisata, Budaya dan Literasi berbasis inklusi sosial. Hal tersebut merupakan salah satu program berkelanjutan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang.

    Kepala DPK Kota Serang, Wahyu Nurjamil, mengaku bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan seluruh OPD di Pemkot Serang dan menunggu persetujuan dari Walikota Serang, untuk penetapan surat keputusan (SK) Kampung Pekijing menjadi kampung wisata, budaya dan literasi berbasis inklusi sosial.

    “Kita sedang mengusung kampung wisata budaya dan literasi, ini butuh dukungan dari seluruh pihak mulai dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora), hingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mengharmoniskan kegiatan ke depannya,” ungkapnya, usai kegiatan Kemah Bersama Dulur, aktivasi Rak Buku Kaca di Kampung Pekijing, Minggu (12/12).

    Ia menjelaskan, pemilihan Kampung Pekijing itu dikarenakan adanya keinginan yang kuat dari masyarakat untuk menjadi kampung wisata. Wahyu menyebutkan bahwa masyarakat Pekijing kompak untuk mengusung program baru.

    “Kemudian kemitraan kami dan masyarakat terjadi dengan baik, karena kalau masyarakatnya tidak mau maka ini semua tidak akan terwujud,” ucapnya.

    Wahyu menyampaikan, kegiatan kemah bersama dulur itu merupakan bagian dari program perpustakaan inklusi sosial, yang berarti bahwa perpustakaan itu dapat menciptakan kemandirian dan kesejahteraan masyarakatnya sendiri. Dengan nilainya yang luas, tidak hanya membaca buku, tapi juga menciptakan budaya, hingga tanaman hias yang kemudian pada ujungnya menghasilkan kemandirian.

    “Di Kampung Pekijing ini, bukan hanya menampilkan buku atau perpustakaan kampung yang dipasang didalam rak buku pinggir jalan saja, melainkan juga terdapat panggung untuk menampilkan seni budaya, tempat kemah, hingga menjual kerajinan tangan, dan makanan khas dari kampung Pekijing itu sendiri,” jelasnya.

    Ia mengaku, sumber daya manusia (SDM) di Pekijing sudah ada, tinggal bagaimana diolah dan disepakati bersama agar program berkelanjutan.

    “Tidak bisa kita lepaskan sekarang tapi lepas kendali. Supaya terlihat program lain yang dapat mewujudkan kampung wisata budaya dan literasi,” tandasnya.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengapresiasi program kegiatan yang digelar oleh DPK di Kampung Pekijing. Perpustakaan Kampung itu menjadi kreasi dan inovasi dalam menciptakan perpustakaan inklusi sosial.

    “Jadi berawal dari Pekijing ini bisa menjadi contoh, banyak kreasi yang ditampilkan. Terlebih masyarakat luar yang ingin berkunjung dapat difasilitasi dengan berbagai inovasi ini,” katanya.

    Ia berharap, di Kampung Pekijing dapat menghasilkan kreasi dan inovasi lainnya, dan yang kemudian dapat dicontoh oleh Kampung lainnya yang ada di Kota Serang. Perpustakaan Kampung Pekijing diharapkan juga dapat menjadi sumber kemandirian desa, dengan kreasi yang lebih banyak dapat dijual kepada masyarakat.

    “Kemudian untuk kampung wisata budaya dan literasi, disini sudah terbentuk untuk literasinya, sementara budaya harus kita lihat dulu,” terangnya.

    Mengingat, letak Pekijing di wilayah perbukitan, dan tidak ada sinyal internet, Syafrudin menjanjikan untuk memberikan internet gratis.

    “Jangan sampai tempatnya sudah bagus, tapi tidak ada internet. Jadi insyaallah kami akan memasang internet gratis, karena di tempat-tempat umum sudah ada internet gratis,” katanya.

    Selain akses internet yang akan diutamakan, Syafrudin juga meminta agar seluruh akses jalan menuju Pekijing harus mulus. Jalan sudah harus dicor atau dihotmik dan tidak ada jalan berlubang.

    “Jadi tempat ini bisa menjadi tempat berkumpul, ketika malam minggu jadi tempat latihan, nongkrong dan saung-saung ini bisa ditambah lagi sehingga bisa dijadikan semacam kafe, lalu jadi salah satu mata pencaharian masyarakat Pekijing,” tandasnya. (MUF)

  • Gelar Doa Bersama, IMC Komitmen Kawal Kasus HAM di Indonesia

    Gelar Doa Bersama, IMC Komitmen Kawal Kasus HAM di Indonesia

    CILEGON, BANPOS – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC), menggelar doa bersama bagi para korban Hak Asasi Manusia (HAM). Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati hari HAM Internasional, yang diperingati setiap tanggal 10 Desember.

    Sekertaris jendral IMC, Ilham Firdaus mengungkapkan bahwa, dengan memperingati hari HAM Sedunia, IMC akan terus mengawal kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia.

    “Karena sejatinya ketika manusia lahir di dunia itu sudah tertanam yang namanya hak asasi manusia. Yaitu hak untuk hidup dan menikmati kehidupan,” ujarnya, Sabtu (11/12).

    Ia menjelaskan, pada peringatan HAM kali ini, pihaknya juga melakukan doa bersama bagi para korban bencana alam yang terjadi di Indonesia.

    “Kegiatan ini kita isi dengan doa bersama untuk seluruh korban HAM dan juga kita tidak lupa pula mendoakan para korban bencana alam yang ada di indonesia ini,” ucapnya.

    Sementara itu, Ketua Bidang Kaderisasi, Abduh Kholik, mengatakan bahwa Hari HAM Internasional adalah suatu momentum mengingat kembali catatan kelam penegakan HAM di Indonesia.

    “Momentum agar tidak melupakan seluruh korban kekerasan dan pembunuhan yang pernah terjadi di Indonesia,” terangnya.

    Ia mengingatkan beberapa korban kekerasan dan pembunuhan yang terjadi di Indonesia seperti Munir, Marsinah, dan Widji Thukul.

    “(Ketiganya) akan selalu dikenang sebagai catatan buruk penegakan kasus HAM di Indonesia,” katanya.

    Abduh berharap, kasus pelanggaran terhadap HAM tidak terjadi lagi di Indonesia. Selain itu, ia meminta agar penegakan hukum terhadap pelanggar HAM harus dihukum seberat-beratnya.

    “Agar kedepan tidak ada lagi kasus pelanggaran HAM di Indonesia. Jika hak asasi saja dilanggar, apalagi hak yang lain,” tandasnya. (MUF)

  • Sarwija Tewas Masuk Gorong-gorong saat bersihkan Eceng Gondok

    Sarwija Tewas Masuk Gorong-gorong saat bersihkan Eceng Gondok

    SERANG, BANPOS- Sarwija (50) warga Perumahan Cikande Permai, Desa/ Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang ditemukan meninggal dunia di Situ Teratai Cikande di sekitar komplek perumahan, Sabtu (11/12/2021).

    Warga perumahan Cikande Permai itu, tewas tenggelam saat melakukan gotong royong membersihkan gorong-gorong pembuangan air dari warga menuju Situ Teratai.

    Diketahui, pada Sabtu dini hari pemukiman warga terendam banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi. Bahkah genangan air merendam hingga ke Perumahan Puri Teratai dan ke jalan masuk SMAN I Cikande.

    Setelah diselidiki warga ternyata penyebab air yang merendam lingkungan perumahan disebabkan tanaman eceng gondok yang menyumbat gorong-gorong.

    Agar genangan air mengalir, warga kemudian berinisiatif melakukan gotong royong membersihkan gorong-gorong aliran ke situ yang dipenuhi eceng gondok.

    Namun saat itu, korban terpeleset masuk ke dalam dan tersangkut di gorong-gorong.

    Masyarakat yang ada dilokasi langsung berusaha menyelamatkan korban. Namun ketika ditemukan, nyawa korban sudah tidak bisa diselamatkan.

    Warga kemudian membawa jenazah korban ke rumah duka di Perumahan Cikande Permai, sementara warga lainnya melapor ke Mapolsek Cikande.

    Kapolsek Cikande Kompol Salahuddin saat dikonfirmasi membenarkan musibah yang dialami Sarwija. Kapolsek pun membenarkan jika pada saat membersihkan eceng gondok, korban terpeleset dan jatuh di sekitar gorong-gorong dan langsung tubuhnya tersedot aliran air.

    “Pada saat membersihkan, korban terpeleset dan jatuh di sekitar gorong-gorong hingga mengakibatkan meninggal dunia,” terang Kapolsek. (MUF)

  • Santri Tewas di Kobong Setelah Tertimpa Longsor

    Santri Tewas di Kobong Setelah Tertimpa Longsor

    RANGKASBITUNG, BANPOS – Tertimpa material tebing yang longsor, kobong santri sebuah pondok pesantren di Kampung Cipendeuy, Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, hancur.

    Longsor yang terjadi dan menimpa kobong santri, Sabtu (11/12) saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Lebak sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi.

    Dinding kobong Ponpes Darul Zawahir yang terbuat dari bilik bambu jebol diterjang longsor tebing yang jaraknya kurang lebih 1 meter. Tak hanya merusak kobong, longsor juga merenggut nyawa seorang santri yang sedang terlelap tidur di dalam kobong.

    Kepala Desa Rangkasbitung Timur, Dedi Suhaedi membenarkan ada seorang santri yang sedang menimba ilmu di Ponpes Darul Zawahir meninggal dunia akibat tertimbun material dari tebing yang longsor.

    “Iya, kejadiannya sekitar jam setengah 2.00 WIB dini hari. Korban meninggal dunia, tertimbun batu cadas longsor,” kata Kepala Desa Rangkasbitung Timur, Dedi Suhaedi kepada kepada wartawan.

    Santri yang menjadi korban kata Dedi, bernama M. Arif Hidayat (23). asal Ciangsana, Desa Cisimeut Raya, Kecamatan Leuwidamar tewas di tempat. Dalam kobong itu hanya ada Arif sendirian.

    “Meninggal di tempat, Arif sedang menimba ilmu agama di Ponpes Darul Zawahir,” ujarnya.

    Kepala Pelaksana Badan Penanaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizky Pratama kembali mengingatkan agar masyarakat selalu waspada terhadap potensi banjir, angin kencang dan tanah longsor jika hujan terjadi dengan intensitas tinggi.

    Menurut Febby, tidak hanya pada siang hari saja, kewaspadaan akan terjadi bencana perlu ditingkatkan oleh masyarakat juga saat malam hari. Karena tidak tahu kapan bencana itu akan terjadi.

    “Kita tidak tahu kapan bencana akan terjadi, terutama saat malam hari di saat kondisi kita sedang lelah. Memang karakter tanah di kita bila diguyur hujan deras setelah panas itu dapat memicu terjadinya tanah longsor,” ungkapnya. (CR-01/PBN)

  • Kejar Target Capaian, BIN Gaspol Vaksinasi Covid-19 di Lebak

    Kejar Target Capaian, BIN Gaspol Vaksinasi Covid-19 di Lebak

    LEEBAK, BANPOS – Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Banten bersama Pemkab Lebak, terus menggelar vaksinasi Covid-19, kali ini menyasar Lansia dan masyarakat.

    Seperti vaksinasi di Desa Pasar Keong, Kecamatan Cibadak, BIN menargetkan 300 orang lansia dan masyarakat divaksin pada bulan vaksinasi. Kepala Badan Intelijen Negara Dearah Banten Brigjend TNI Cahyano Cahya Angkasa mengatakan, vaksinasi yang dilaksanakan di Kantor Desa Pasar Keong bekerjasama dengan Puskesmas Cibadak dan Pemerintah Desa setempat.

    Menurut Kabinda, setiap hari pihaknya mengadakan kegiatan vaksin massal untuk masyarakat di Kabupaten Lebak. Seperti yang dilakukan di Desa Pasar Keong sekarang ini.

    “Setiap hari kita melaksanakan kegiatan vaksinasi untuk masyarakat, sama seperti di Desa Pasar Keong ini,” kata Brigjend TNI Cahyeno Cahya Angkasa kepada wartawan.

    Dijelaskannya, BIN Daerah Provinsi Banten mendukung percepatan vaksinasi yang dilaksanakan pemerintah, tujuannya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 dan juga membentuk herd immunity bagi masyarakat dengan vaksinasi yang menyeluruh.

    “Wilayah Kabupaten Lebak menjadi perhatian khusus pemerintah dan Presiden Jokowi Widodo karena capaian vaksinasi masih rendah,” jelasnya.

    Menghadapi libur Natal dan Tahan Baru (Nataru), Kabinda Banten juga mengingatkan masyarakat untuk tidak bepergian keluar daerah, lebih baik masyarakat tetap tinggal di rumah dan menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.

    “Saya mengajak masyarakat untuk tidak melakukan perayaan yang berlebihan. Tidak melakukan arak-arakan yang memicu terjadinya kerumunan dan pesta kembang api, hal ini penting untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus setelah libur Nataru” tegasnya.

    Kepala Desa Pasar Keong Mudzakir Hakiki menyampaikan, pihaknya mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Kepala BIN Daerah Banten yang melaksanakan vaksinasi Covid-19 bagi warganya.

    “Vaksin ini dalam rangka mewujudkan herd immunity bagi masyarakat Desa Pasar Keong. Ada sekitar 250 orang lebih masyarakat di vaksin dosis pertama dan kedua. Kami berharap capaian target vaksinasi di Kabupaten Lebak dapat segera terpenuhi,” katanya

    Vaksinasi bagi warganya jelas Mumu, sebagai upaya meningkatkan herd immunity dan mencegah masyarakat terpapar virus yang tidak berwujud Covid-19. “Setelah divaksinasi ke depannya masyarakat di Desa Pasar Keong semakin sehat dan terhindar dari Covid-19,” jelasnya.

    Sebelumnya, BIN menargetkan sebanyak 300 orang masyarkat dan lansia di Desa Cisangu di vaksinasi untuk mendorong Kabupaten Lebak kembali ke PPKM Level 2.

    Kepala Desa Cisangu Doli mengatakan, pihaknya berharap capaian target vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Lebak dapat segera terpenuhi. Dengan harapan setelah divaksinasi masyarakat Desa Cisangu benar-benar sehat dan tidak mudah terserang penyakit.

    “Tentu harapan kami masyarakat Desa Cisangu terus sehat setelah di vaksin dan terhindar dari virus Covid-19. Dan semoga target capaian vaksinasi di Kabupaten Lebak ini segera terpenuhi,” kata Doli. (CR-01/RUL)

  • Dapat Teguran Bupati, TPS Singamerta Dibongkar

    Dapat Teguran Bupati, TPS Singamerta Dibongkar

    SERANG, BANPOS – Salah satu aset milik desa Singamerta, Kabupaten Serang, yaitu tempat penampungan Sampah (TPS) sementara di kampung Wakaf, dibongar. Pembongkaran tersebut dilakukan pada hari Sabtu, 4 Desember 2021, setelah ditegur oleh Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, lantaran sampah yang berserakan.

    Kepala Desa (Kades) Singamerta, Mujahid, membenarkan adanya pembongkaran tersebut. Bahkan, pihaknya menurunkan alat berat berupa mini beko, untuk mengangkut sampah yang menutup akses gapura tempat pemakaman umum (TPU) tepat di dekat TPS sementara.

    “Awalnya ada teguran dari Bupati, jadi waktu mau kunjungan ke Lebakwangi, ketika melewati kampung Wakaf kebetulan sampah itu berserakan,” ujarnya, Jumat (10/12).

    Dalam berita acara pembongkaran yang ditandatangani oleh Kades, Sekretaris Desa dan sejumlah saksi, diantaranya Camat Ciruas dan Tokoh Masyarakat, menyebutkan bahwa TPS sementara di kampung Wakaf itu
    Usut punya usut, sampah tersebut dinilai kurang layak. Pertama, posisi TPS berada di pintu masuk TPU, kemudian yang menggunakan fasilitas TPS bukan dari warga Singamerta.

    “Memang betul, kenapa sampah itu berserakan, karena pagi-pagi sekali waga di luar Singamerta sengaja buang sampah di sana (TPS). Sehingga ketika ada warga kami mau buang sampah, posisi TPS sudah penuh,” tuturnya.

    Selanjutnya, alasan TPS dibongkar dikarenakan mengganggu jalan poros desa serta rawan menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, berdasarkan hasil musyawarah, disetujui bahwa akan dilakukan pengangkutan dan pembongkaran TPS.

    “Minggu kemarin pembongkaran tempat sampah, prosesnya sehari sampai jam 10 malam. Pakai alat berat, alatnya juga masih ada di depan kantor desa,” terangnya.

    Mujahid mengungkapkan, untuk saat ini, masyarakat Kampung Wakaf membuang sampah menginduk ke kampung-kampung lain. Seperti di Kampung Singamerta, Periuk dan Kalanganyar.

    “Rencana memang kita mau bikin jemput bola. Dari dulu sebelum jd kades, saat road show memang ada permintaan untuk dibongar. Karena secara estetika tidak bagus, kedua yang buang sampah bukan dari warga kita,” ucapnya.

    Sebelumnya, tersiar kabar bahwa pembongkaran TPS tidak dilakukan rapat dan persetujuan BPD mau pun masyarakat, yang dituangkan dalam Berita Acara. Sedangkan, TPS itu merupakan aset Desa yang dibangun dengan dana Desa.

    “Jadi memang sudah lama warga ingin TPS itu dibongkar, setelah mendapat kesepakatan dari warga dan melakukan konsultasi dengan pihak BPD dan kecamatan, barulah TPS dibongar,” katanya.

    Diakhir ia mengatakan, armada pengangkut sampah milik Kecamatan Ciruas hanya ada 4. Dengan keterbatasan armada tersebut, menyebabkan sampah di 14 desa se-Kecamatan Ciruas tidak seluruhnya terangkut.

    “Armada milik kecamatan hanya ada 4, jadi ngangkutnya juga setengah-setengah saja. Nggak full diangkat, padahal kami bayar retribusi 36rb per kubik dari dana desa,” tandasnya. (MUF)

  • Meski Akhir Tahun, Pembangunan Jalan Harus Sesuai Spek

    Meski Akhir Tahun, Pembangunan Jalan Harus Sesuai Spek

    SERANG, BANPOS – Menjelang akhir tahun, penyerapan anggaran yang sudah terserap masih tetap dilakukan pengawasan. Terlebih anggaran yang diperuntukkan untuk pembangunan jalan wilayah Kabupaten Serang.

    Meski dilakukan pembangunan pada akhir tahun, pembangunan jalan tersebut harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Khusus betonisasi, maka harus sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan.

    “Tugas dewan salah satunya adalah pengawasan. Jadi walaupun akhir tahun, pembangunan tidak boleh dilakukan sembarang, karena sudah ada ketentuannya,” ujar Anggota komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Serang fraksi partai NasDem, Ahmadi, Kamis (9/12).

    Hal itu diungkapkan olehnya, saat melakukan pengawasan pembangunan jalan wilayah Kabupaten Serang. Ia menegaskan, pengawasan dilakukan sesuai tugas dan fungsi anggota DPRD yaitu mengawasi progres pembangunan daerah.

    “Untuk pembangunan jalan, dalam pelaksanaannya apakah sudah sesuai dengan Spek baku mutunya. Oleh karena itu, kami melakukan pemantauan pembangunan jalan di beberapa titik untuk memastikan sesuai atau tidak baku mutunya,” jelasnya.

    Berdasarkan pantauannya, ia mengaku, apabila dilihat secara kasat mata, betonisasi jalan sudah sesuai dengan baku mutu. Namun, harus dilakukan uji laboratorium untuk memastikan kesesuaian dan memastikan pelaksana proyek melaksanakan tugasnya dengan baik.

    “Alhamdulillah, sekilas dengan kasat mata, semua pembangunan infrastruktur pada 2021 sesuai dengan spek baku mutu. Meskipun nanti akan diuji oleh Team Penguji independen mengenai spek baku mutunya,” tuturnya.

    Saat itu, ia menyambangi beberapa titik wilayah Kabupaten Serang yang tengah dilakukan pembangunan jalan. Pertama di jalan kiara, Desa Citerep, Kecamatan Ciruas sepanjang 2×250 meter. Kedua, Jalan Lintas, Kecamatan Binuang-Cikande 5×5.000 meter. Terakhir ia meninjau pembangunan jalan di jalan warung Bandrek, Kecamatan Binuang 5×2.000 meter.

    “DPUPR Kabupaten Serang telah bekerja maksimal. Saya berharap DPUPR tetap menunjuk pengawas yang bener-benar independen, supaya tidak ada kontraktor-kontraktor yang nakal dalam melaksanakan pengerjaan proyek jalan,” ucapnya.

    Disela-sela pemantauannya, Ahmadi menyinggung terkait pembangunan jalan perbatasan antara kota dan Kabupaten Serang. Sebab, kondisi jalan yang terkesan jomplang, ia kemudian meminta kepada Pemkot Serang agar segera melakukan pembangunan jalan.

    “Alhamdulillah kalau jalan kewenangan Kabupaten Serang sudah terbangun bahkan dibeton, agar masyarakat juga merasa nyaman dalam melakukan kegiatan sehari-hari,” tuturnya.

    Ia menyebutkan bahwa di Kabupaten Serang sudah banyak jalan yang sudah bagus. Namun ia menyayangkan di jalan kewenangan Kota Serang masih ada jalan yang belum tersentuh pembangunan.

    “Saya kira di Kabupaten Serang banyak jalan yang sudah bagus, tapi di perbatasan Kota Serang masih kurang bagus, belum di betonisasi. Saya berharap agar Pemkot Serang bisa mengalokasikan anggaran dan segera melakukan pembangunan jalan perbatasan,” tandasnya. (MUF/AZM)

  • Penyimpangan Dana Desa Masih Terjadi, 13 Kasus Korupsi Ditangani Polda

    Penyimpangan Dana Desa Masih Terjadi, 13 Kasus Korupsi Ditangani Polda

    SERANG, BANPOS – Permasalahan penyimpangan penggunaan anggaran dana desa menjadi hal yang paling disorot dalam kasus korupsi yang ditangani oleh Polda Banten. Demikian yang disampaikan oleh Kepala Bidang Humas Polda Banten, Ajun Komisaris Besar Shinto Silitonga.

    “Tahun 2021 ini, terdapat 13 kasus korupsi yanh ditangani oleh Polda Banten. Ironisnya, penyalahgunaan dana desa masih mendominasi,” ujar Shinto Silitonga saat memberikan sambutan di acara Refleksi Hari Anti Korupsi yang diadakan oleh Pokja Wartawan Provinsi Banten di Gedung Aspirasi, Kamis (9/12).

    Ia menyatakan, permasalahan korupsi ini membutuhkan kerja sama dari seluruh pihak. Karena menurutnya, selain penindakan, yang penting dalam permasalahan korupsi adalah terkait pencegahan.

    “Saya sepakat dengan tema gotong royong lawan korupsi yang diangkat. Karena pokja wartawan juga sebagai social control agar dana yang disalurkan benar-benar untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat,” tegas Shinto Silitonga.

    Ia menyampaikan, permasalahan korupsi memang harus menjadi musuh bersama. Karena menurutnya, korupsi dapat merusak sendi-sendi kenegaraan dan merusak perilaku kebangsaan.(PBN)

  • Sandy Tak Gubris Ancaman

    Sandy Tak Gubris Ancaman

    SERANG, BANPOS- Pengurus DPD KNPI Kota Serang tidak akan menggubris ancaman tarik dukungan yang dilontarkan oleh sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) kepada Ketua KNPI terpilih, Sandy Bela Sakti. Hasil dari Musda KNPI Kota Serang diakui sudah final dan tidak bisa diganggu gugat.

    Ketua KNPI Kota Serang, Sandy Bela Sakti, melalui salah satu pengurusnya yakni Furqon, mengatakan bahwa pihaknya tidak memaksa seluruh OKP untuk mendukung kepemimpinan Sandy saat ini. Akan tetapi, secara legal Sandy tetap merupakan Ketua yang sah hasil Musda.

    “Kami tidak memaksa mereka. Karena secara legal standing, kami merupakan pengurus KNPI yang legal hasil dari Musda. Kebijakan dan keputusan tertinggi ada di Musda,” ujarnya usai melakukan pelantikan pengurus periode 2021-2024 di salah satu hotel di Kota Serang, Rabu (8/12).

    Ia menuturkan, terpilihnya Sandy pada Musda kemarin berdasarkan dukungan dari seluruh OKP yang berada di bawah naungan KNPI. Bahkan ia mengaku berkas dukungan pun masih dipegang oleh pihaknya. Sehingga, pihaknya tidak akan menggubris ancaman tersebut.

    “Kalau kemarin ada pemberitaan yang sedikit tidak enak dibaca, itu merupakan dialektika politik teman-teman. Kami tidak akan menggubris hal itu, intinya kami akan tetap pada tagline kami pemuda bersatu,” ungkapnya.

    Kendati demikian, ia menuturkan bahwa KNPI di bawah kepemimpinan Sandy akan tetap merangkul OKP yang mengancam akan tarik dukungan dari Sandy. Menurutnya, hal itu bahkan menjadi program pertama mereka.

    “Kami tetap akan rangkul. Seperti program yang akan kami lakukan yaitu melakukan konsolidasi di 6 kecamatan yang ada, lalu mengundang OKP untuk bersama-sama menyusun program kerja KNPI Kota Serang,” tegasnya.

    Sebelumnya diberitakan bahwa gelombang ancam tarik dukungan anak Walikota
    Serang, Sandy Cs terus bermunculan dari
    berbagai gerbong OKP di Kota Serang. Bahkan, instruksi ancaman yang sama pun muncul dari ketua OKP tingkat Provinsi Banten.

    Sejumlah OKP yang juga turut akan menarik dukungan antara lain GMKP, GMPP, HPPS, GM Sriwijaya, HPPI, Gema Sriwijaya, GMIN, KOMPI, dan Wimnus. Mereka secara kompak menyerukan tarik dukungan terhadap Sandy Cs.

    Ketua OKP HPPI Provinsi Banten, M Nasrudin, membenarkan ancaman tersebut. Menurutnya, apabila ketua formatur tidak merespon cepat gelombang penarikan dukungan, dikhawatirkan akan muncul resistensi dari OKP yang semula mendukung Sandy dalam Musda V KNPI.

    “Artinya, bisa jadi ketua terpilih hilang legitimasinya karena OKP pendukung habis tarik dukungan,” ujarnya. (DZH/AZM)

  • Raih Dua Trofi di ADWI 2021

    Raih Dua Trofi di ADWI 2021

    JAKARTA, BANPOS- Desa CIkolelet menjadi kebanggaan masyarakat Banten dalam Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Selasa (7/12) malam. Dua trofi langsung diraih oleh desa yang terletak di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang ini.

    Trofi pertama, Cikolelet mendapatkan ADWI 2021 dengan kategori Desa Wisata Rintisan yang diserahkan oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Vinsensius Jemadu. Atas kategori ini, Cikolelet meraih dana pengembangan Rp10 juta.

    Kemudian trofi kedua adalah Desa Wisata Terfavorit ADWI 2021 atas respons netizen dalam vote video Youtube. Desa Cikolelet meraih 75.046 like yang dilaksanakan 1-5 Desember 2021.

    Trofi diberikan langsung oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno. Atas penghargaan ini, Cikolelet mendapat dana pengembangan Rp50 juta.

    Kepala Desa Cikolelet Ojat Darojat tidak bisa menahan haru, saat naik panggung menerima trofi Desa Wisata Terfavorit. Ia menyampaikan terima kasih kepada Kemenparekraf, jajaran juri, terutama masyarakat Banten.

    Ia menilai, penghargaan ADWI 2021 akan menjadi penyemangat dirinya bersama masyarakat untuk lebih lagi meningkatkan Desa Cikolelet.
    “Piala ini saya persembahkan khusus untuk masyarakat Cikolelet dan Kabupaten Serang, umumnya untuk masyarakat Banten,” ujarnya.

    Selama proses penilaian, Pemkab Serang mendukung dan membantu maksimal Cikolelet. Bahkan melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah untuk menyambut Menparekraf dan tim juri saat proses penilaian.

    “Untuk Ibu kami, yang support kami luar biasa, terima kasih Bupati Kabupaten Serang Hj. Ratu Tatu Chasanah,SE,M.Ak. Juga masyarakat Banten, Kabupaten Serang, komunitas wisata yang telah membantu sehingga kami menjadi Desa Terfavorit,” ujar Ojat.

    Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, mengapresiasi Kemenparekraf yang telah menggelar ADWI dan telah memotivasi dalam pengembangan desa wisata. Ia pun berterima kasih kepada Desa Cikolelet karena telah membanggakan Kabupaten Serang.

    “Kita semangat terus, untuk memperbaiki, terus meningkatkan daya tarik wisata dari desa, dan Cikolelet semakin maju,” ujar Tatu.

    Sekadar diketahui, pelaksanaan ADWI 2021 telah berlangsung sejak awal Juli 2021, dengan tercatat ada 1.831 desa wisata yang ikut serta. Jumlah ini melebihi target awal Kemenparekraf/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) yang hanya 700 peserta.

    Setelah seleksi panjang, terpilih 50 desa wisata yang berkesempatan meraih trofi dalam Malam ADWI 2021. Sebelumnya pula, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi 50 desa tersebut, termasuk ke Cikolelet.

    Sandi mengatakan, ADWI diselenggarakan agar 57 ribu desa di seluruh Indonesia memiliki daya tarik wisata, serta termotivasi untuk mengembangkan desa sehingga menjadi penggerak ekonomi nasional.

    “Saya meyakini bahwa dari desa lah yang mampu membangun Indonesia,” ujar Sandi.

    Mewakili Presiden, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengapresiasi ajang ADWI yang bertajuk Desa Wisata Bangkit. Ia berharap, ADWI jadi wahana promosi bagi wisatawan domestik agar dapat mengembangkan wisata baru sebagai pengungkit ekonomi desa dan daerah.

    “Semoga penghargaan ini bisa mewujudkan desa yang berkelas, berdaya saing dan berkelanjutan. Saya juga mendorong agar desa bisa bersinergi dengan 10 destinasi prioritas termasuk yang super prioritas sehingga pengembangan pariwisata bisa berjalan dan bangkit dari pandemi,” ujarnya. (AZM)