Kategori: HEADLINE

  • Empat Apotek Diduga Langgar HET Obat

    Empat Apotek Diduga Langgar HET Obat

    CILEGON, BANPOS – Melambungnya harga obat di sejumlah apotek di Kota Cilegon pada masa pandemi Covid-19 menjadi atensi Polres Cilegon dan Kejari Cilegon.

    Kasatreskrim Polres Cilegon, AKP Arief Nazarudin Yusuf mengatakan, jajarannya saat ini tengah menyelidiki 4 apotek yang diduga menjual 11 obat dalam masa pandemi Covid-19 diatas Harga Eceran Tertinggi (HET). “Dari data kami kurang lebih ada 4 apotek,” kata Kasatreskrim saat dikonfirmasi, Selasa (13/7).

    Lebih lanjut, AKP Arief mengatakan dalam penelusuran yang dilakukan, obat-obatan dari apotek yang dijual ke masyarakat dengan HET lama. Temuan-temuan itu, kata dia, masih diselidiki. Keempat apotek masih perlu diminta klarifikasi.

    “Kemarin kita sudah melakukan penyelidikan di beberapa apotek di daerah Cilegon. Selama ini masih ada beberapa yang menjual diatas HET Namun kita perlu klarifikasi kemudian kita melakukan penyelidikan lagi. Karena di dalam kemasan tercantum HET. Namun HET itu yang lama, sebelum ada surat untuk 11 obat dari Kemenkes,” terangnya.

    Dikatakan Arief, meski masih dalam penyelidikan, pihaknya mewanti-wanti agar apotek menjual obat terapi Covid-19 sesuai aturan. Karena jika melanggar pelaku kefarmasian dapat dijerat Undang-undang Perdagangan dan Undang-undang Perlindungan Konsumen. “Yang pertama kita merujuk pada aturan Kemenkes, itu pedoman kita. Pelaku usaha kefarmasian, agar segera menyesuaikan harga yang ada. Sehingga jangan sampai menjadi persoalan hukum dan meresahkan masyarakat,” ungkapnya.

    AKP Arief juga mengingatkan agar jangan sampai apotek menimbun obat yang banyak dicari oleh masyarakat. “Jangan sampai apotek juga melakukan penimbunan,” tutupnya.

    Sementara itu sebelumnya, Kajari Ely Kusumastuti mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah apotek di Kota Cilegon menjual obat di masa Covid-19 di atas HET.

    “Kita telusuri, tapi kita tegur-tegur dulu, kalau misalkan teguran lisan tidak diindahkan, maka tidak menutup kemungkinan (dipidana), kan sanksinya ada,” kata Ely.

    Dari hasil sidak dibeberapa apotek, kata Ely masih ditemukan harga obat dijual jauh diatas HET.

    “Iya masih ada yang menjual di atas harga eceran tertinggi. Kita mengimbau juga agar tidak menjual di atas harga eceran, kasian lah konsumen, kasian lah masyarakat, jangan mencari keuntungan disaat seperti ini, ke depan kan lah nurani. Boleh mencari keuntungan tetapi, jangan gitu caranya, menjual di atas harga eceran, harga HET aja sudah,” tegasnya.

    Ely mengingatkan agar para pedagang segera menjual sesuai aturan dari pemerintah, bilamana masih tidak diindahkan, pihaknya akan menindak secara hukum.

    “Diundang-undang pidana pun sudah ada , berarti kan melawan penyelenggara negara pada saat kondisi PPKM Darurat. Mau ancaman lebih tinggi pun bisa, seperti undang-undang perlindungan konsumen, ancaman banyak, tetapi saya juga tidak langsung begitu saja. Kita tegur-tegur dulu,” pungkasnya.

    Ely pun menghimbau agar apotek di Kota Cilegon menjual obat sesuai apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

    “Tolong patuhi himbauan dari pemerintah pusat, bagi mereka yang menjual obat Covid, hanya menjual dengan harga HET saja dan tolong di patuhi,” tandasnya. (LUK)

  • Nakes Makin Minim

    Nakes Makin Minim

    SERANG, BANPOS – Bertumbangannya tenaga kesehatan (Nakes) karena Covid-19, terus terjadi. Kondisi ini makin mengkhawatirkan karena nakes merupakan garda terdepan dalam penanganan virus yang penyebarannya kian massif itu.

    Di Kota Serang, ratusan Nakes diketahui telah terpapar Covid-19. Berdasarkan data yang dimiliki oleh Satgas, dari jumlah total 860 nakes di Kota Serang, sebanyak 16 persen atau 137 orang yang telah terkonfirmasi positif Covid-19.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa 137 nakes yang terpapar berasal dari 16 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), RSUD Kota Serang, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), dan pegawai di Kantor Dinkes Kota Serang.

    “Jumlah nakes yang ada di Kota Serang ada 860, 16 persennya positif Covid-19,” ujarnya kepada awak media usai menghadiri rapat evaluasi bersama Gubernur Banten secara virtual di kantor Diskominfo Kota Serang, Selasa (13/7).

    Padahal menurutnya, keberadaan nakes sangat dibutuhkan dalam menangani pasien Covid-19 di Kota Serang. “Nakes ini sangat dibutuhkan, mudah-mudahan yang terpapar bisa kembali sembuh,” tuturnya.

    Syafrudin pun mengucapkan terima kasih kepada para nakes yang selama ini terus berjuang untuk melawan Covid-19. Ia berharap agar nakes yang terkonfirmasi positif, bisa kembali sembuh dan membantu masyarakat hingga pandemi Covid-19 selesai.

    “Kami atas nama Pemkot Serang mengucapkan terima kasih kepada nakes yang sudah berperang melawan Covid-19. Mudah-mudahan yang terpapar cepat sembuh,” harapnya.

    Syafrudin juga meminta kepada masyarakat Kota Serang, untuk patuh dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Sebab, salah satu tujuan diterapkannya PPKM darurat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

    “Kami bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) terus lakukan sosialisasi kepada masyarakat kaitan dengan PPKM Darurat,” tuturnya.

    Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Ahmad Hasanuddin, mengatakan bahwa 16 persen nakes yang terpapar berasal dari berbagai fasilitas kesehatan di Kota Serang. Baik dari Puskesmas maupun rumah sakit.

    “Menyebar semuanya, di laboratorium kami saja ada 4 dari total 6 nakes yang terpapar. Kita berdoa saja mudah-mudahan nakes kami terus diberikan kesehatan,” ujarnya.

    Ia mengatakan, keberadaan nakes sangat dibutuhkan. Sehingga meskipun banyak nakes maupun pegawai Dinkes yang terpapar Covid-19, Dinkes akan tetap buka.

    “Tapi kalau yang lain (OPD-red) ada yang kena maka isolasi dan (kantornya) ditutup. Sebab kalau nakes mundur siapa yang akan melayani masyarakat jadi harus maju,” tandasnya. (DZH)

    Terpisah, RSUD Cilegon membuka lowongan relawan nakes penanganan Covid-19 karena banyaknya nakes di wilayah itu yang terpapar covid-19. Tenaga nakes juga makin berkurang karena ada juga yang tidak bisa bekerja karena faktor lain.

    Diketahui total nakes yang ada di RSUD Cilegon sebanyak 200 nakes yang terdiri dari perawat, bidan dan dokter. Namun, jumlah nakes yang saat ini masih aktif bekerja RSUD Cilegon ada sebanyak 57 nakes diantaranya 52 orang perawat dan 5 dokter.

    Kepala Bidang keperawatan RSUD Cilegon Ana Mukdiar tidak menafikkan bahwa di RSUD Cilegon saat ini banyak kekurangan nakes untuk melayani pasien di RSUD Cilegon. Dia mengatakan, penyebab kekurangan nakes bukan hanya karena terpapar Covid-19 saja. Melainkan banyak ada juga nakes yang sedang hamil, menyusui, isoman, hingga cuti sakit.

    “Kami kekurangan nakes, bukan berarti nakes kena Covid-19 semua melainkan ada yang hamil, menyusui, isoman dan cuti sakit, jadi yang begituan tidak kita pakai dulu,” katanya, Selasa (13/7).

    Lebih lanjut dia menjelaskan total nakes di RSUD Cilegon jika normal itu sebanyak 200 nakes yang terdiri dari dokter, perawat dan bidan.

    “Total seluruhnya nakes yang ada di RSUD Cilegon sebanyak 200 nakes. Saat ini kita kekurangan sebanyak 65-an terdiri dari 60 perawat dan 5 dokter umum,” ujarnya.

    Jumlah nakes saat ini di RSUD Cilegon kata dia ada sebanyak 57 nakes diantaranya 52 orang perawat dan 5 dokter. “Kalau perawat sekarang ini 52 orang dan dokter ada 5 orang,” ungkapnya.

    Kedati demikian, pihaknya sudah melakukan konsultasi dengan Kepala Dinas Kesehatan dan Wali Kota Cilegon untuk mencari solusi yakni meminta bantuan ke IDI dan PMI atau relawan.

    “Solusinya yaitu, kita buka rekrut juga, dan kita juga bekerja sama dengan organisasi eksternal seperti IDI dan PMI atau relawan,” tandasnya.

    Di sisi lain, RSUD Kota Cilegon kembali menambah tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 menyusul tren kasus yang terjadi di Kota Cilegon terus mengalami peningkatan.

    Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Cilegon Ujang Iing menyatakan, rencananya RSUD akan menyediakan 31 tempat tidur tambahan untuk menangani pasien Covid-19.

    Sebelumnya, RSUD menyediakan sebanyak 46 tempat tidur khusus Covid-19 yang tersebar di beberapa ruangan. Diantaranya, 7 unit tempat tidur di ruang IGD, 9 unit di ruang Isolasi Covid, 16 unit di Alamanda, 3 unit ruang ICU, 10 unit ruang Melati dan 1 unit di ruang lainnya.

    “Mengingat keterisian kamar di rumah sakit full/penuh, rencananya kami akan menambah 31 bed lagi. Jadi total keseluruhan bed yang akan disediakan oleh RSUD untuk menampung pasien Covid-19 ada sebanyak 77 bed,” katanya.

    Ujang Iing memaparkan, saat ini pasien yang hendak dirawat di RSUD harus mengantri karena tempat tidur penuh. Dengan penambahan tempat tidur diharapkan dapat meningkatkan daya tampung pasien Covid-19.

    “Penambahan bed yang dilakukan oleh RSUD ini sebagai langkah pemerintah untuk meningkatkan daya tampung, sehingga mampu menghindari antrean di ruang instalasi gawat darurat (IGD),” katanya.

    Selain akan menambah tempat tidur pasien Covid-19, ia juga menyinggung masih dibutuhkannya penyediaan penyaring udara (hela filter). Alat tersebut dibutuhkan untuk mengurangi resiko penularan Covid-19. Untuk menyediakan itu, RSUD akan meminta bantuan CSR dari industri-industri yang ada di Cilegon.

    “Karena dalam kondisi ini membutuhkan banyak biaya untuk kebutuhan hela filter dan kebutuhan pasien lain di ruangan, kami akan meminta bantuan CSR dari industri/perusahaan di Kota Cilegon untuk membantu ketersediaan kebutuhan di ruangan tersebut,” tandasnya.(LUK/DZH)

    LUKMAN HAPIDIN/BANTEN POS

  • Ngeluh Sakit, Buruh Warga Jaktim Tewas di Rumah Kontrakan

    Ngeluh Sakit, Buruh Warga Jaktim Tewas di Rumah Kontrakan

    SERANG, BANPOS – Makmur, 46, warga Susukan RT.13 RW.01, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur ditemukan tewas di rumah kontrakannya di Perumahan Kayila, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Selasa (13/7/2021).

    Kapolsek Cikande Kompol Salahuddin menjelaskan jasad karyawan swasta ini pertama kali oleh Agus Fajri, 46, rekan kerja saat akan bertamu ke rumah korban. Saat Warga Kampung Pabuaran, Desa Cikande memanggil rekannya namun tidak ada jawaban dari dalam, sementara pintu rumah dalam keadaan terkunci.

    “Karena penasaran rekan korban ini, mengintip dari balik jendela dan melihat tubuh korban dalam posisi terbaring di lantai pintu kamar,” terang Kapolsek kepada awak media.

    Melihat kondisi rekannya yang mencurigakan, Agus Fajri kemudian melapor kepada tetangga kontrakan dan selanjutnya dilaporkan ke Bahrudin, 36, Ketua RT setempat. Mendapat laporan dari warganya, Bahrudin langsung mengeceko lokasi dan kemudian melaporkan ke Polsek Cikande.

    “Petugas yang datang ke lokasi menemukan adanya obat-obatan serta air putih dalam gelas. Diduga sebelumnya korban berniat akan minum obat,” kata Kapolsek didampingi Panit Reskrim Iptu Desma Priyatna.

    Berdasarkan keterangan saksi-saksi, kata Kapolsek, korban sehari sebelumnya mengeluh sakit dan sudah berobat ke klinik setempat oleh rekan kerjanya. “Kepada rekan, korban sempat memberitahu bahwa penyakit asam lambungnya kumat,” terang Kapolsek.

    Pengakuan korban tentang penyakit asam lambung sejurus dengan keterangan pihak rumah sakit bahwa korban kematian korban bukan disebabkan karena terinfeksi Covid-19.

    “Jadi bukan terinfeksi Covid-19, tapi karena disebabkan oleh penyakit lain. Karena tidak terinfeksi virus Corona, pihak keluarga bisa membawa pulang dan menguburkan seperti biasa. Demikian yang disampaikan oleh pihak rumah sakit,” tambah Desma. (MUF)

  • Stok Oksigen di Depot Kosong  Kepala Daerah Klaim Suplai Aman

    Stok Oksigen di Depot Kosong Kepala Daerah Klaim Suplai Aman

    SERANG, BANPOS – Ketersediaan oksigen cair di sejumlah tempat pengisian ulang oksigen di Kota Serang kosong. Kekosongan itu telah terjadi sejak kemarin lantaran tingginya permintaan masyarakat sejak dua minggu terakhir. Padahal, pasokan oksigen sendiri relatif aman, seperti disampaikan sejumlah kepala daerah kepada Gubernur Banten, Wahidin Halim.

    Berdasarkan pantauan di salah satu depot isi ulang oksigen yang ada di pasar lama, Kota Serang, terlihat 8 tabung oksigen berukuran 6 meter kubik yang kondisinya kosong tergeletak. Kehabisan stok tersebut telah terjadi sejak satu hari yang lalu lantaran tingginya permintaan masyarakat. Selain itu, terlihat tiga buah tabung berukuran kecil milik masyarakat yang diditip agar segera diisi ketika stok telah datang.

    Seorang pegawai di Depot Pengisian Ulang Oksigen, Sanu Betar, mengatakan bahwa jika permintaan akan oksigen cair telah melonjak sejak 2 minggu terakhir. “Biasanya dalam kondisi normal permintaan oksigen per harinya hanya 10 orang yang nyari, namun saat ini hingga puluhan orang yang mencari,” ujarnya saat ditemui di Depotnya, Senin (12/7)

    Selain itu, tingginya permintaan juga dapat dilihat dari cepatnya stok habis. Saat ini ia sampai kewalahan untuk menyediakan stok karena tingginya permintaan.

    “Dalam kondisi normal biasanya melakukan isi ulang ke supplier setiap seminggu sekali untuk 10 tabung berukuran 6 meter kubik. Namun saat ini kita harus mencari stok setiap hari ke supplier dan itu pun tidak mencukupi kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

    Terhitung sejak stok kosong kemarin, telah banyak masyarakat yang mencari oksigen. Ia pun mencari ke sejumlah supplier yang ada di Tangerang dan Cilegon.

    “Ini aja ada tiga yang nitip. Kalau yang nyari banyak banget. Kita sedang nyari ke Cilegon, mudah-mudahan sore ini (kemarin) dapat,” tandasnya.

    Terpisah, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengutarakan, ketersediaan tabung oksigen dan regulator menjadi kendala di Kabupaten Tangerang. Kondisi itu menyebabkan ketersediaan oksigen untuk masyarakat terhambat.

    “Yang menjadi problem sekarang yaitu ketersediaan tabung dan regulatornya, jadi peralatan untuk mengatur oksigen menjadi terhambat,” kata Zaki di Tigaraksa, Senin (12/7).

    Oleh karena itu, lanjut Zaki, Pemkab Tangerang akan terus melakukan monitoring untuk ketersediaan oksigen, serta obat-obatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

    “Kita terus lakukan monitoring terkait ketersediaan oksigen juga regulatornya serta obat-obatan. Terkait pengadaan tabung oksigen maupun pengisian oksigen cair (liquid), sudah dikoordinir dan diinformasikan oleh pak Gubernur. Sudah ada beberapa tempat di kawasan industri,” ujarnya.

    Zaki menambahkan, terkait pengadaan tabung oksigen maupun pengisian oksigen cair, diharapkan tidak mendapatkan kendala dalam pelaksanaannya. “Mudah-mudahan untuk suplai oksigennya itu tidak ada masalah, karena sudah dikoordinir oleh pak Kajati dan juga pak Kajari masing-masing,” ungkapnya.

    Untuk diketahui, saat ini Pemkab Tangerang yang dibantu Dinkes Kabupaten Tangerang dan Asosiasi Rumah Sakit sedang melakukan upaya untuk memenuhi kebutuhan tabung dan oksigen ke Puskesmas dan Rumah Sakit (RS) di Kabupaten Tangerang.(DHE/DZH/ENK)

  • Prokes Membaik, Mobilitas Meningkat Lagi

    Prokes Membaik, Mobilitas Meningkat Lagi

    SERANG, BANPOS – Ketaatan masyarakat akan aturan PPKM Darurat dan protokol kesehatan (prokes) diklaim kian membaik pasca-penindakan pelanggar melalui tindak pidana ringan (tipiring) beberapa waktu yang lalu. Di sisi lain, mobilitas masyarakat Kota Serang justru kembali meningkat pasca-sepekan penerapan PPKM Darurat.

    Kepala Satpol PP Kota Serang, Kusna Ramdani, mengatakan bahwa pihaknya memberikan fokus yang khusus pada pelaksanaan aturan PPKM Darurat di tempat-tempat publik seperti Pasar Rau. Sebab, Pasar Rau menjadi sarana publik yang tidak ditutup, lantaran menjadi pusat perekonomian dan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.

    “Untuk Pasar Rau kami selalu patroli prokes. Karena memang Pasar Rau merupakan pasar yang menyediakan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat,” ujarnya kepada awak media melalui pesan WhatsApp, Senin (12/7).

    Menurutnya, berdasarkan hasil patroli tersebut, masyarakat yang datang ke pasar Rau sudah sadar akan prokes. Namun memang, beberapa dari pembeli maupun pedagang terkadang tidak mematuhi prokes, sehingga diberikan teguran dan imbauan oleh pihaknya.

    “Ada saja sih (pelanggaran prokes), cuma relatif mereka semua sudah patuh pakai masker. Paling kami imbau (masyarakat yang melanggar) untuk senantiasa mematuhi prokes, terutama memakai masker,” ucapnya.

    Begitu pula dengan para pedagang dan pengusaha. Menurutnya, saat ini para pedagang dan pengusaha sudah menerapkan aturan selama masa pandemi Covid-19, yakni tidak menyediakan layanan makan di tempat. Mereka pun disebutkan telah mematuhi terkait jam operasional.

    “Kalau pedagang, pengusaha cafe dan restoran sih sudah banyak yang patuh, yaitu tidak menyediakan makan di tempat dan jam operasional. Nanti kami akan pantau lagi, kalau ada lagi ya kami akan tindak,” tegasnya.

    Ia mengatakan, peningkatan kesadaran masyarakat terkait dengan prokes dan aturan PPKM Darurat merupakan dampak dari penindakan tipiring bagi pelanggar prokes beberapa waktu yang lalu. Maka dari itu, pihaknya pun akan melakukan penindakan tipirin kembali, namun di tingkat kecamatan.

    “Alhamdulilah ada peningkatan (kesadaran prokes dan aturan) pasca-penindakan tipiring, walau tidak signifikan. Nanti kami agendakan lagi tipiring di tingkat kecamatan. Nanti kami akan koordinasikan dengan satgas Covid-19 kecamatan,” terangnya.

    Sementara itu, pada pekan kedua penerapan PPKM Darurat di Kota Serang, aktivitas masyarakat justru kembali meningkat. Hal itu berdasarkan hasil evaluasi pemerintah pusat untuk wilayah Kota Serang. Padahal pada minggu lalu, aktivitas masyarakat turun hingga 21 persen. Namun di minggu ini aktivitas masyarakat hanya turun sekitar 15 persen.

    Kabid Komunikasi dan Informasi Publik, W. Hari Pamungkas, mengatakan bahwa berdasarkan perhitungan dari index mobility yang dilakukan oleh pemerintah pusat, aktivitas masyarakat Kota Serang pada pekan kedua cenderung meningkat.

    “Indeks mobilitas masyarakat pada Minggu lalu itu 21 persen aktivitas. Namun Minggu ini aktivitas masyarakat menjadi 15 persen, dimana mobilitas masyarakat kembali meningkat setelah sepekan lebih penerapan PPKM Darurat,” ujarnya.

    Hari mengatakan, terjadinya peningkatan dalam evaluasi pemerintah pusat dikarenakan meningkatnya aktivitas masyarakat yang berada di dalam komplek. “Walaupun jalan-jalan dilakukan penyekatan, namun aktivitas masyarakat di pelosok dan komplek-komplek ternyata meningkat,” jelasnya.

    Untuk menangani hal tersebut, pihaknya akan lebih memperketat aktivitas masyarakat dan akan melakukan patroli hingga ke pelosok.

    “Berdasarkan arahan menko, bahwa satgas penegakan hukum dan pemerintah daerah harus lebih memperketat terkait dengan aktivitas masyarakat. Kemudian patroli seluruh wilayah pinggiran yang ada aktivitas masyarakatnya,” tandasnya.

    Terpisah, tim gabungan Satpol PP Kabupaten Pandeglang, TNI/Polri dan Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang, melakukan penertiban para pedagang di wilayah Pandeglang, khususnya seputar Alun-alun untuk membendung laju kenaikan angka positif virus corona atau Covid-19.

    Dalam kegiatan patroli ini, para petugas mendatangi dan melakukan himbauan kepada masyarakat, penjual maupun pembeli makanan, agar selalu menggunakan masker, menjaga jarak. Selain itu, Satgas Covid-19 Kabupaten Pandeglang juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat, dan pemilik warung terkait jam operasional PKL selama PPKM.

    “Ini merupakan upaya kami dari Satgas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Pandeglang, dalam rangka meminimalisir jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang terus meningkat, dan mendukung program pemerintah sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),” ucap Kepala Bidang Linmas pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pandeglang, Ida, Senin (12/7).

    Perlu diketahui, bahwasannya selain pemberlakuan jam malam saat penerapan PPKM Darurat, Pemkab Pandeglang juga melakukan pemadaman Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di wilayah Alun-alun Pandeglang, dan Jalan Protokol mulai pukul 19.00 WIB.

    “Pemadaman lampu PJU, dilakukan sebagai salah satu upaya Pemkab mengurangi mobilitas masyarakat. Sehingga dengan dilakukan pemadaman lampu, masyarakat untuk berkegiatan tidak penting, yakni berkerumun di pinggir jalan jadi berkurang. Diharapkan, dengan dilakukannya kegiatan patroli seperti ini, masyarakat Pandeglang semakin disiplin dalam penerapan Prokes. Sehingga penyebaran Covid-19 dapat segera teratasi, minimal bisa mengurangi penyebarannya,” terang Ida.

    Salah seorang pedagang kaki lima di seputar Alun-alun Pandeglang, Soleh mengaku, pemberlakuan jam operasional ini sangat berpengaruh pada penghasilan ekonomi. Namun begitu, dirinya menyadari bahwa Pemkab Pandeglang hanya menjalankan aturan terkait bertambahnya pasien Covid-19.

    “Dengan adanya penyekatan PPKM Darurat yang dilakukan di wilayah Pandeglang, penghasilan saya sebagai pedagang menurun drastis. Terlebih lagi adanya pemadaman lampu di Alun-Alun ini, makin saja penghasilan saya berkurang jauh. Tapi mau gimana lagi, mungkin pemerintah juga sayank kepada warganya. Apalagi di Pandeglang sekarang tiap hari banyak yang positif, saya cuma berharap agar virus ini (Covid-19-red) cepat hilang,” imbuhnya. (CR-02/DZH/PBN/ENK)

  • Covid-19, Sehari Tembus 40 Ribu Info Korona di Banten Lambat

    Covid-19, Sehari Tembus 40 Ribu Info Korona di Banten Lambat

    JAKARTA, BANPOS – Lonjakan kasus-19 Covid masih belum berhenti. Hari ini, jumlah kasus harian mencetak rekor tertinggi dengan angka 40.446. Angka ini mengatrol total kasus terkonfirmasi ke angka 2.567.649. Banten menyumbang lebih dari 2.600 kasus baru sepanjang hari kemarin.

    Jumlah kasus harian sebanyak 40.446, diperoleh dari hasil pemeriksaan terhadap 149.744 spesimen (98.932 via PCR/TCM, 50.812 via antigen), dari 123.317 orang dites (81.445 via PCR/TCM, 41.872 via antigen). Jumlah orang yang dites PCR/TCM pada hari ini, naik 1.653 angka dibanding data Minggu (11/7), yang ada di angka 79.792.

    Untuk jumlah kasus positif berdasarkan jenis pemeriksaan, tercatat 36.006 orang positif dari hasil tes PCR/TCM dan 4.421 orang positif dari hasil tes antigen. Sehingga, dapat dihitung nilai positivity rate orang harian sebesar 32,78 persen. Sedangkan positivity rate PCR/TCM ada di angka 44,21 persen.

    Sebaran kasus baru pada hari ini, didominasi DKI Jakarta dalam lima besar provinsi penyumbang kasus harian tertinggi, dengan angka 14.619. Nyaris 15 ribu. Disusul Jawa Barat (7.942), Jawa Tengah (2.928), Jawa Timur (2.742), dan Banten (2.639). Dari total kasus terkonfirmasi, tercatat 4.782 kasus aktif atau pasien dalam perawatan. Sehingga, total kasus terkonfirmasi kini naik menjadi 380.797.

    Sementara itu, angka kesembuhan terus menunjukkan perkembangan kenaikan yang cukup signifikan. Naik 34.754 kasus dibanding kemarin. Sehingga, total kasus sembuh mencapai 2.119.478, dengan tingkat kesembuhan 82,5 persen. Ini adalah angka kesembuhan tertinggi, sejak pandemi Covid-19 berjangkit di Tanah Air.

    Sedangkan jumlah kasus meninggal dunia akibat Covid-19, dilaporkan bertambah 891. Per Senin (12/7), jumlah kasus meninggal dunia akibat Covid-19 menjadi 67.355 dengan tingkat kematian 2,6 persen.

    Jawa Tengah tercatat sebagai provinsi dengan angka kematian tertinggi. Jumlahnya, mencapai 191. Diikuti Jawa Barat (175), Jawa Timur (171), dan DKI Jakarta (123).

    Pada bagian lain, update perkembangan penyebaran Covid-19 di Banten, masih telat diperbarui. Di website infocorona.bantenprov.go.id, info yang terpampang adalah data yang terakhir diunggah pada 5 Juli 2021.

    Sementara, perkembangan yang diunggah di instagram @dinkes_provbanten, juga terakhir diperbarui pada Minggu (11/7). Dalam postingan itu disebutkan jumlah total masyarakat Banten yang terpapar virus asal Cina itu adalah 69.718 kasus konfirmasi. Dengan rincian 9.526 masih dirawat, 58.399 sembuh dan 1.793 meninggal dunia.(HES/ENK/RMID)

  • Nakes Puskesmas Mulai Rontok

    Nakes Puskesmas Mulai Rontok

    TANGERANG, BANPOS – Tenaga kesehatan (Nakes) di sejumlah Puskesmas DI Provinsi Banten bertumbangan. Bahkan, korban jiwa dari kelompok ini mulai muncul di Kabupaten Tangerang.

    Duka cita dirasakan para pegawai Puskesmas Pasar Kemis Kabupaten Tangerang. Salah satu tenaga medis di Puskesmas tersebut meninggal dunia akibat terpapar Covid-19, Jumat (9/7) lalu.

    Kepala Puskesmas Pasar Kemis, Salwa mengatakan tenaga medis yang meninggal dunia bernama Yanto. Sebelum meninggal dunia, Yanto sempat dirawat di ICU RSUD Pakuhaji. Menurut Salwa, Yanto memang terkonfirmasi Covid-19 namun juga memiliki riwayat penyakit.

    “Iya betul meninggal satu orang, Sebelum dirawat dan terkonfirmasi positif, dia memang sudah sakit, ” kata Salwa, Senin (11/7).

    Menurut Salwa, Yanto merupakan salah satu staf kesehatan di Puskesmas Pasar Kemis. Namun, dia tidak mengetahui kronologis Yanto meninggal dunia. Pasalnya, saat Yanto dirawat di RSUD Pakuhaji, Salwa sedang menjalankan isolasi mandiri di rumahnya.

    “Soalnya pada waktu Yanto dirawat, saya sedang menjalankan Isoman, jadi sayapun tidak tahu berapa lama dia dirawat, dan punya riwayat penyakit apa, ” katanya.

    TErpisah, satu per satu tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, tumbang akibat virus Covid-19. Selain Nakes, para pegawai pun silih berganti menjalani Isolasi mandiri (Isoman) di rumahnya, dikarenakan hasil antigen positif Covid-19.

    Sebelumnya, beredar informasi bahwa di Kecamatan tersebut terjadi 5 kematian pasien Covid-19 dalam sehari. Selain itu, klinik setempat ditutup dan pengobatan di Puskesmas tidak maksimal.

    Kepala Puskesmas (Kapus) Kecamatan Pabuaran, dr Siti Lolo Sundari, membenarkan bahwa para nakes tumbang. Namun ia menyatakan tidak mengetahui apabila ada kematian dengan jumlah yang cukup banyak tersebut.

    “Kalau untuk itu (kematian) belum tahu, karena belum ada laporan yang masuk. Karena saya sibuk di PPKM darurat, zonasi wilayah,” ujarnya.

    Ia mengungkapkan banyak pegawainya yang positif Covid-19. Hingga hari ini, pelayanan Puskesmas tetap dilakukan 24 jam, dengan kondisi keterbatasan pegawai di Puskesmas.

    “Kita berjaga di Puskesmas ganti-gantian, karena pada tumbang. Sudah beberapa orang yang terpapar, kemarin (lusa) saja ada 7 orang, hari ini (kemarin) nambah lagi,” tuturnya.

    Bagi pegawai yang melakukan tes swab, dan hasilnya positif, pihaknya langsung menyarankan agar melakukan Isoman. Guna menekan laju penyebaran Covid-19 di lingkungan Puskesmas.

    “Kami steril ruangan di Puskesmas, dan selama 6 jam dikosongkan. Kalau memang tidak memungkinkan untuk melakukan pelayanan, maka kami alihkan pelayanan ke Puskesmas terdekat,” katanya.

    Lolo mengaku, sebagian pegawainya bergejala usai dinyatakan positif. Sehingga, ia memaksimalkan pelayanan dengan sisa pegawai yang masih sehat dan terus mengimbau agar tetap melaksanakan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat.

    “Karena kami pelayanan 24 jam, melayani pasien melahirkan, kami terus memperketat prokes. Apabila memang ada yang terkonfirmasi di wilayah Puskesmas, kami lakukan sterilisasi. Alhamdulillah sekarang pelayanan masih terus berjalan,” tandasnya.

    Klaster Baru di Gunungsari
    Terpisah, Kapus Gunung Sari, Lilis Nurliani, mengungkapkan bahwa di wilayahnya terjadi penyebaran Covid-19 melalui klaster guru. Selain itu, pihaknya menduga ada juga klaster pekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ternak ayam di Gunung Sari.

    “Ada satu kasus kematian hari ini (kemarin). Kami menduga terpapar dari anaknya yang bekerja di PT Wabin, yang namanya di kampung itu susah, sudah tahu positif dan kami sarankan agar tidak berkontak dengan keluarga terlebih dahulu, tapi memang susah,” ujarnya.

    Lilis mengatakan, pasien meninggal berusia 40 tahun dan seorang wanita. Dengan begitu, pihaknya bersama tim pressure yang dibentuk bersama-sama dengan warga, melakukan visitasi terhadap perusahaan tersebut agar saling koordinasi dengan Puskesmas.

    “Karena memang di sana (perusahaan) ada klinik sendiri dan terpisah dari kami, jadi kami tidak ada laporan. Kalau klinik di Gunung Sari, saya mengimbau agar terus melaporkan apabila ada yang positif Covid-19,” katanya.

    Untuk klaster guru, kata dia, pernah terpapar hingga sebanyak 11 guru. Hal itu bermula usai adanya pertemuan tatap muka yang dilakukan oleh para guru di suatu tempat.

    “Sekarang ini kami sedang melakukan edukasi kepada masyarakat agar taat terhadap prokes. Meski virus ini tidak terlihat, wabah baru yang melanda di banyak negara, tapi harus dapat menghindarinya dengan cara menerapkan prokes dan mengikuti anjuran pemerintah,” tandasnya. (ALFIAN/MUF/ENK/BNN)

    KARANGAN BUNGA: Karangan bunga pertanda duka cita untuk tenaga medis Puskesmas Pasar Kemis, Yanto meninggal dunia dipasang di Puskesmas Pasar Kemis.
    (ALFIAN/SATELITNEWS.ID)

  • PT PCM Harus Diaudit Khusus

    PT PCM Harus Diaudit Khusus

    CILEGON, BANPOS – Terkait pengadaan tugboat gaib PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) yang dikabarkan menelan anggaran Rp 24 miliar sudah ada hasilnya di Pengadilan Negeri (PN) Serang.

    Dalam putusan itu dinyatakan majelis hakim mengabulkan gugatan penggugat (PT PCM) untuk sebagian. Menyatakan Tergugat, PT AM Indo Tek, telah melakukan perbuatan wanprestasi alias cidera janji). Karena perbuatannya PT AM Indo Tek kemudian divonis membayar ganti rugi sebesar Rp24 miliar lebih.

    Menanggapi hal itu, Walikota Cilegon Helldy Agustian mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan proses banding atas hasil putusan tersebut. “Dari sidang sudah ada hasilnya, untuk sementara kita lagi ngajuin banding dulu, jadi kita mempelajari proses banding, pakar-pakar hukumnya kita panggil intinya kita minta pendapat,” kata Helldy saat ditemui di Kantor Walikota Cilegon, Senin (12/7).

    Sementara di sisi lain, Helldy juga akan melakukan audit eksternal untuk mengetahui kondisi PT PCM saat ini. “Karena itu kita minta tolong harus ada audit eksternal untuk bisa melihat kebenaran prosesnya seperti apa. Ini kan uang negara 24 koma sekian miliar rupiah,” tuturnya.

    Helldy juga mengaku tidak mengetahui terkait audit independen yang dilakukan selama ini lantaran masih ditemukannya permasalahan di PT PCM.

    “Audit independen saya nggak ngerti yah, audit independen yang dilihat itu hanya pembukuan yang saya liat kemarin yah. Makanya harusnya ada audit khusus. Pak sekda (Maman Mauludin) kemarin ngomong sama saya mau dilihat kebenaran pengalamannya,” terangnya.

    Untuk itu, kedepannya kata Helldy untuk para direksi yang akan duduk di PCM harus mempunyai tanggung jawab dan integritas yang tinggi untuk memajukan perusahaan dan meningkatkan deviden kepada Pemkot Cilegon.

    “PCM ini kan lagi sakit harus dipegang orang yang ahli. Kita pengen yang ahli di bidangnya, integritasnya harus ada dong,” pungkasnya.

    Sebelumnya, desakan untuk mengusut keberadaan tug boat yang diadakan oleh PT PCM. Pasalnya, setelah dua tahun lebih, tug boat tersebut tak kunjung muncul dan melakukan kerja pelayanan di pelabuhan milik PT PCM.

    Setelah ditelusuri, pengadaan tug boat yang belakangan jadi perhatian masyarakat Kota Cilegon, akhirnya menemui titik terang. Berdasarkan penelusuran BANPOS di Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) yang diunggah di situs resmi Pengadilan Negeri (PN) Serang, diketahui gugatan PT PCM atas PT AM Indo Tek teregister pada 20 Januari 2021.

    Perkara terdaftar dengan nomor 8/PDT.G/2021/PN Srg dengan majelis hakim terdiri dari Emy Tjahjani Widiastoeti sebagai Hakim ketua, serta Slamet Widodo dan Atep Sopandi sebagai hakim anggota.

    Setelah teregister, perkara itu kemudian mulai disidang pada 18 Februari 2021. Dalam persidangan, PT PCM meminta hakim memutuskan PT AM Indo Tek telah melakukan tindakan wanprestasi dalam proyek pengadaan tug boat. Karena perbuatannya, PT PCM menuntut ganti rugi sebesar Rp33 miliar lebih untuk kerugian materiil yang diderita. Selain itu, PT AM Indo Tek juga diminta menanggung kerugian immateriil sebesar Rp50 miliar.

    Kemudian, selama sidang berjalan, majelis hakim menyelenggarakan dua kali mediasi antara tergugat dan penggugat. Mediasi diketahui digelar pada 23 Maret 2021 dan 15 April 2021. Namun, dalam mediasi terakhir disepakati mediasi tak menemui titik temu, sehingga persidangan dilanjutkan.

    Akhirnya pada 21 Juni 2021, majelis hakim membaca putusan terkait gugatan PT PCM kepada PT AM Indo Tek. Dalam putusan itu dinyatakan, majelis hakim mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan Wanprestasi (cidera janji).

    “Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat secara tunai dan lunas, kerugian materiil sejumlah Rp24.025.198.000. Menolak gugatan selain dan selebihnya. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp595 ribu,” kata putusan yang tercantum dalam SIPP PN Serang itu.(LUK/ENK)

  • Pengedar Sabu di Serang Dicokok, Barang Bukti Disembunyikan di Gerbang Perumahan

    Pengedar Sabu di Serang Dicokok, Barang Bukti Disembunyikan di Gerbang Perumahan

    SERANG, BANPOS- RP (20) warga Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang ditangkap personil Satresnarkoba Polres Serang.

    Pengedar narkoba ini ditangkap di rumah kontrakannya di sebuah perumahan di Kelurahan Unyur, Kota Serang. Dari pengedar narkoba ini, petugas mengamankan barang bukti 6 paket sabu serta sebuah timbangan digital.

    Kapolres Serang AKBP Mariyono menjelaskan tersangka RP ditangkap personil Satresnarkoba pada Rabu (7/7) sekira pukul 23:00. Awal penangkapan, kata Kapolres, adanya informasi dari masyarakat yang mencurigai jika RP adalah pengedar narkoba.

    “Dari informasi itu, tim satresnarkoba yang dipimpin Ipda Denny Hartanto langsung melakukan penyelidikan. Sekitar pukul 23.00, dilakukan penangkapan di rumah kontrakannya,” ungkap Kapolres didampingi Kasatresnarkoba Iptu Michael K Tandayu kepada awak media, Senin (12/7/2021)

    Kapolres menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada masyarakat yang telah membantu anggotanya dalam mengungkap peredaran narkoba. Kapolres kembali menyampaikan komitmennya untuk memberantas narkoba hingga level pemakai.

    “Kami apresiasi dan terima kasih kepada warga yang telah membantu memberikan informasi. Setiap informasi yang kami terima pasti kami tindak lanjuti. Ini komitmen kami dalam upaya memberantas narkoba, walau hanya sebatas pemakai,” tandasnya.

    Sementara Michael Tandayu menambahkan barang bukti 6 paket sabu yang diamankan disembunyikan di sekitaran gerbang perumahan. Hal itu diketahui setelah tersangka menjalani pemeriksaan intensif.

    “Tersangka menyembunyikan sabu daganganya di sebuah tempat di gerbang perumahan. Maksudnya diduga agar bisnis ilegal nya ini tidak dicurigai tetangga,” kata Kasatresnarkoba.

    Michael menjelaskan tersangka RP sudah cukup lama mengedarkan sabu. Tak hanya di Kota Serang, tersangka juga mengedarkan sabu di wilayah Kabupaten Serang.

    “Tersangka sudah lama jadi pengedar sabu. Untuk sabu sendiri, tersangka mengaku mendapatkannya dari seorang bandar yang ditemui di sekitaran Grogol, Jakarta Barat dan masih kami kembangkan,” tandasnya. (MUF)

  • Cari Solusi Tempat Isolasi

    Cari Solusi Tempat Isolasi

    HUMAS RS Krakatau Medika (RSKM) Agus Wirawan mengatakan, saat ini ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di Kota Cilegon sudah penuh. Total, ada 60 kamar untuk pasien Covid-19. Kata dia ruang perawatan pasien covid-19 di RSKM sudah penuh sejak Senin (21/6) pukul 21.00 WIB lalu.

    “Sudah penuh semua, jadi kalau ada pasien Covid-19 yang datang kami sarankan ke rumah sakit lain, ataupun kalau yang tidak bergejala kami sarankan isolasi mandiri,” kata Agus saat dikonfirmasi.

    Lebih lanjut, Agus menjelaskan, bila ada pasien Covid-19 yang sembuh dan dipulangkan, maka pihaknya bisa menerima kembali pasien Covid-19. “Untuk pasien non Covid-19 tetap dilayani seperti biasa. Kita juga menerapkan sistem keluar masuk, artinya kalau ada pasien Covid-19 yang keluar, nanti bisa ada yang masuk,” tuturnya.

    Kata Agus, tenaga kesehatan (nakes) di RSKM Cilegon sendiri ada 5 orang yang positif korona. Namun, pelayanan diklaim tidak terganggu. “Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang lebih masif lagi,” pungkasnya.

    Di bagian lain, Plt Direktur RSUD Kota Cilegon Ujang Iing mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyiapkan penambahan ranjang pasien Covid-19. Kata dia penambahan yang disiapkan yaitu sebanyak 59 ranjang untuk pasien Covid-19.

    “Awalnya kami siapkan sebanyak 38 ranjang pasien. Namun kemudian kami tambah lagi 21 ranjang pasien. Sehingga total penambahan ranjang yang tengah kami siapkan sebanyak 59 unit,” kata mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon ini.

    Ujang Iing yang saat ini menjabat Staff Ahli Walikota Cilegon ini menerangkan bahwa 59 unit penambahan ranjang pasien Covid-19 itu dipusatkan di ruangan Alamanda.

    “Nantinya, ruangan itu akan dilengkapi hepafilter, hexos fan, serta lain-lain, sesuai SKB 3 Menteri. Kami juga akan pasang CCTV untuk kepentingan pengawasan. Termasuk pakaian hazmat serta perawat khusus,” tuturnya.

    “Karena angka kenaikan kasusnya melonjak, juga rujukan pasien Covid-19 meningkat, maka sesuai arahan pimpinan, kami membuat bangsal,” tegasnya.

    Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Komunikasi dan Pnformasi Publik pada Satgas Covid-19 Kota Serang, W Hari Pamungkas, menuturkan bahwa pihaknya masih menunggu keputusan lebih lanjut mengenai kerja sama dengan Pemkab Serang terkait pengadaan tempat isolasi pasien Covid-19 bersama.

    “Terkait dengan tempat isolasi mandiri atau Rusunawa itu kan ada wacana juga kalau Pemkab Serang ingin bergabung. Nah ini kan harus menunggu kebijakan lebih lanjut antar kepala daerah yah,” terang Hari.

    Namun untuk saat ini, pihaknya telah menginstruksikan kepada Satgas di tingkat kecamatan dan kelurahan, untuk menyediakan tempat isolasi mandiri ataupun memperkuat monitoring masyarakat yang melakukan isolasi mandiri. Sebab, penanganan di hulu saat ini sangat diprioritaskan oleh Pemkot Serang.

    “Ini kami sedang mencegah di hulu yah karena memang di hilir sedang kesulitan karena membeludak. Artinya, kalau memang OTG dan bisa melaksanakan isolasi mandiri, jangan langsung diarahkan ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan. Kecamatan bisa menyediakan tempat isolasi atau cukup melakukan monitoring ketat terhadap rumah pasien,” terangnya.

    Jika hilir terus dibanjiri oleh pasien Covid-19 yang sebenarnya bisa cukup dengan melakukan isolasi mandiri, dikhawatirkan pasien-pasien non-Covid-19 justru akan kesulitan mendapatkan perawatan medis.(DZH/ENK)