Kategori: HEADLINE

  • Masih Beroperasi Ditengah Wabah Covid-19, Kapolres Cek SOP Pabrik Nikomas dan PWI

    Masih Beroperasi Ditengah Wabah Covid-19, Kapolres Cek SOP Pabrik Nikomas dan PWI

    SERANG,BANPOS- Dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid – 19, Kapolres Serang, AKBP Mariyono melakukan pengecekan standar operasional prosedur (SOP) dan sosialisasi pencegahan virus korona di PT Nikomas Gemilang dan PT Parkland Word Indonesia (PWI), Kamis (2/4).

    Dua perusahaan PMA yang berlokasi di wilayah Kecamatan Kibin dan Cikande, Kabupaten Serang ini merupakan industri pembuatan sepatu merk terkenal dengan jumlah karyawan mencapai puluhan ribu.

    “Selain menjalin silaturahmi, tujuan dari kunjungan ini sekaligus sosialisasi untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19. Karena ini merupakan bagian tanggung jawab Polri TNI dan pemerintah daerah melindungi seluruh karyawan pabrik yang berada di wilayah hukum Mapolres Serang,” ucap Kapolres.

    Menurut Kapolres, tingginya aktivitas pekerjaan dari para buruh atau pegawai pabrik sangat rentan terkena corona. Oleh karena itu, pihaknya bersama pemerintah daerah dan TNI, ingin memastikan bahwa seluruh karyawan yang bekerja di sektor industri ini telah melakukan pola hidup sehat sesuai imbauan Presiden,Kepala Daerah ataupun Kapolri.

    “Sering kita lihat, para buruh keluar pabrik secara bergerombol sama sekali tidak menerapkan anjuran social distancing, bahkan di dalam angkot berdesakan. Ini sangat membahayakan jiwa mereka. Oleh karena itu, untuk memutus mata rantai virus corona lakukan langkah social distancing, selalu cuci tangan menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah beraktivitas serta pola hidup bersih dan sehat dengan berolah raga dan mengkonsumsi makanan bergizi,” tandas Kapolres.

    Kapolres mengungkapkan, apabila para buruh tidak melaksanakan imbauan pemerintah ini, maka mata rantai penyebaran Covid-19 tidak akan dapat diputus, sehingga menyebabkan semakin banyak yang terdampak. Petugas kesehatan akan sangat kesulitan menelusuri jejak penyebaran Covid-19 saat pasien banyak melakukan kontak dengan orang lain.

    “Kalau tidak melaksanakan imbauan, sulit untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Untuk itu kami berharap seluruh karyawan patuh mengikuti imbauan pemerintah agar wabah virus ini selesai. Bila mengalami batuk, pilek berkelanjutan serta sesak nafas, segera lakukan pemeriksaan ke klinik setempat,” tutur mantan Kapolres Majalengka ini.

    Sementara itu, Senior Manager PT. PWI 1, Absori mengatakan, perusahaan telah melaksanakan langkah-langkah pencegahan pandemi virus corona sesuai imbauan pemerintah, diantaranya penyemprotan disinfektan dan fogging 1 minggu sekali di areal perusahaan. Sedangkan pemeriksaan suhu tubuh, penyemprotan hand sanitizer dilakukan di pintu masuk.

    “Kami juga menyiapkan hand sanitizer di setiap unit kerja serta memberikan masker secara gratis kepada karyawan,” terangnya.

    Dalam kunjungannya ini, Kapolres didampingi Wakapolres Serang Kompol Agung Cahyono dan Kapolsek Cikande Kompol M. Ridzky Salatun. Turut mendampingi Danramil 0219/Cikande Kapten Inf. Sudarsono, Camat Cikande Mochamad Agus, Camat Kibin Imron Ruhyadi, Lurah Nambo Ilir Sahriyudin, Lurah Tambak, Ade, Lurah Cijeruk Cijeruk Ahmad Rosadi serta perwakilan SPN, Agus. (RED)

  • Mayoritas Ingin Karantina Wilayah

    Mayoritas Ingin Karantina Wilayah

    SERANG, BANPOS – Mayoritas masyarakat meminta agar Banten melakukan tindakan karantina wilayah. Demikian hasil dari survei persepsi masyarakat terkait karantina wilayah yang dilakukan oleh Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS).

    Ketua PWKS, M. Tohir menyampaikan, survei tersebut telah dilakukan selama 4 hari sejak tanggal 28 Maret hingga 31 Maret kemarin dengan jumlah responden sebanyak 237 orang yang mengisi kuesioner online yang disebarkan.

    “Mayoritas masyarakat merasa, perlu ada karantina wilayah. Alasan yang dikemukakan adalah, karantina wilayah dianggap dapat menekan angka penularan virus Korona,” jelas Tohir, Rabu (1/4).

    Dipaparkan, 76,79 persen responden menyatakan sepakat jika diberlakukan karantina wilayah di Banten, sedangkan sebanyak 12,24 persen menyatakan masih ragu-ragu dan 10,97 persen menyatakan tidak sepakat dengan karantina wilayah

    Dari 8 Kabupaten/Kota, jumlah responden tertinggi yang sepakat adanya karantina wilayah, berasal dari Kabupaten Tangerang dengan mencapai persentase 91,30 persen. Untuk jumlah responden tertinggi yang menolak adanya karantina wilayah berasal dari Kota Cilegon dengan jumlah 27,27 persen.

    “Sedangkan untuk responden yang masih ragu-ragu, tertinggi berada di Kota Tangerang Selatan dengan jumlah 27,27 persen,” lanjutnya.

    Berdasarkan UU No. 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, disebutkan bahwa dalam masa karantina, pemerintah wajib untuk memenuhi kebutuhan dasar dari masyarakat.

    “Dari hasil survei, mayoritas masyarakat merasa, pada saat karantina wilayah pemerintah perlu untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, dikarenakan hal tersebut merupakan amanat dari UU,” ujar Tohir.

    86,50 persen responden sepakat jika pemerintah memenuhi segala kebutuhan masyarakat jika terjadi karantina wilayah, sebanyak 8,44 persen menyatakan ragu-ragu dan 5,06 persen tidak sepakat.

    63,16 persen responden menyatakan alasan sepakat kebutuhan dipenuhi oleh pemerintah dikarenakan amanat UU, sedangkan 23,44 persen responden menyatakan tidak memiliki kemampuan jika tidak dibantu pemerintah, dan 13,40 persen menyatakan rela anggaran pembangunan infrastruktur dialihkan untuk pemenuhan kebutuhan saat karantina

    Sementara itu, Sekretaris PWKS, Tusnedi menyampaikan, jika berbicara adanya peluang untuk partisipasi masyarakat pada saat masa karantina wilayah. Sebagian besar masyarakat merasa perlu dan sepakat untuk berpartisipasi pada saat dilakukan karantina wilayah.

    56,96 persen menyatakan sepakat masyarakat turut serta membantu pemenuhan kebutuhan dasar saat terjadi karantina wilayah, 22,36 persen menyatakan tidak sepakat, dan 20,68 persen menyatakan ragu-ragu.

    “Namun, mereka tidak sepakat partisipasi tersebut dalam bentuk dapur umum,” jelasnya.

    Untuk pemenuhan kebutuhan, mereka mengharapkan dalam bentuk bahan mentah yang dapat dimasak oleh masing-masing keluarga, ketimbang makanan jadi.

    Sementara, meskipun hingga kini pemerintah baik pusat maupun kota belum melirik kebijakan karantina wilayah, namun beberapa permukiman baik tingkat RW maupun RT di Kota Serang, sudah banyak yang memulai karantina lokal. Langkah tersebut pun mendapatkan dukungan dari Pemkot Serang.

    Seperti yang dilakukan oleh RT 02 RW 05 pada perumahan Griya Permata Asri, Kelurahan Dalung, Kecamatan Cipocok Jaya. Berdasarkan kesepakatan warga setempat, mereka melakukan karantina lokal sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19.

    “Karantina lokal. Tapi tidak ditutup total, karena kami juga butuh keluar masuk. Ini dilakukan untuk jaga-jaga, warga khawatir dengan adanya pandemi ini. Jadi semua bersepakat untuk karantina,” ujar Ketua RT 02 RW 5, Wawan Setiawan, Rabu (1/4).

    Menurutnya, dari lima titik keluar masuk wilayah RT 02, hanya satu yang boleh dibuka. Titik itupun selalu dijaga oleh petugas keamanan setempat pada pos keamanan yang sudah disediakan.

    “Ada lima titik keluar masuk, kesepakatannya satu saja yang dibuka portalnya. Setiap waktu ada yang jaga. Jadi kalau orang luar yang bukan warga setempat mau masuk, itu akan ditanyakan keperluan dan lapor kepada saya selaku ketua RT,” terangnya.

    Ia mengatakan, terdapat salah satu warga memiliki keluarga yang akan pulang dari Aceh melalui bandara Soekarno-Hatta. Ia mengaku telah meminta kepada warga tersebut untuk dapat melakukan isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari.

    “Jadi ada keluarga dari warga yang akan pulang menggunakan pesawat. Saya sarankan agar sebelum sampai ke rumah itu melakukan cek kesehatan dulu. Saya juga meminta agar dirinya dapat melakukan isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari,” katanya.

    Sebelumnya diketahui pula bahwa warga kawasan Permata Hijau, Kota Serang Baru juga melakukan karantina lokal di kawasannya. Mereka melakukan itu selain untuk pencegahan, juga karena terdapat satu orang warga yang baru pulang dari Malaysia, sehingga warga sekitar menjadi was-was.

    Menanggapi hal tersebut, Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa kebijakan untuk melakukan karantina lokal merupakan keputusan masyarakat sendiri. Hal itu dipersilakan selama tidak mengganggu.

    “Sebenarnya kalau kebijakan masyarakat sendiri untuk melakukan karantina lokal, yah silahkan saja. Justru lebih bagus. Karena kan itu inisiatif dari warga sendiri untuk melakukan karantina,” ujarnya di Puspemkot Serang.

    Menurutnya, Pemkot Serang tidak bisa melarang masyarakat yang berinisiatif untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan tempat mereka tinggal. Kendati ia juga mengaku masih belum ada landasan hukumnya.

    “Itukan inisiatif dari masing-masing masyarakat dalam melakukan karantina. Artinya kami tidak bisa larang juga. Namun kalau berbicara landasan hukum mereka berbuat demikian, belum ada. Kalau diminta untuk dibuat pun harus menunggu rapat dengan Forkipimda,” jelasnya.

    Syafrudin pun kembali menegaskan bahwa Kota Serang hingga saat ini masih belum melirik untuk menerapkan karantina wilayah. “Untuk karantina se-Kota Serang kami masih belum. Tapi kalau memang harus karantina di setiap perumahan, saya rasa itu lebih bagus. Atas inisiatif masyarakat sendiri,” tandasnya.(DZH/ENK)

  • Viral Polisi Gelar Resepsi

    Viral Polisi Gelar Resepsi

    JAKARTA,BANPOS- Viral kabar yang menyebutkan seorang anggota Polri menggelar resepsi pernikahan di tengah pandemi Covid-19. Dari informasi yang beredar di media sosial, pernikahan tersebut digelar pada 21 Maret 2020, atau 2 hari pasca Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mengeluarkan maklumat.

    Dalam informasi yang beredar, mempelai pria adalah Kapolsek Kembangan Kompol Fahrul Sudiana. Pernikahan diduga digelar disebuah hotel di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Hal ini pun mendapat banyak kritik dari warganet.

    Terkait kabar tersebut, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyesalkan peristiwa itu. Terlebih anggota Polri tak mengindahkan maklumat Kapolri selaku atasan tertingginya.

    “Seolah maklumat Kapolri itu tidak punya wibawa di mata polisi muda,” kata Neta saat dihubungi JawaPos.com, Rabu (1/4/2020).

    Kendati demikian, Neta sedikit memaklumi peristiwa itu. Karena dia menyakini persiapan pernikahan tersebut sudah dilaksanakan jauh sebelum ada maklumat dikeluarkan. Sehingga pelaku nekad menabrak maklumat Kapolri.

    “Tapi semua itu tidak menjadi masalah, Kapolri yang mengeluarkan maklumat tersebut santai-santai saja. Kenapa orang lain yang ribut,” jelas Neta.

    Untuk diketahuit, saat ini Propam Polda Metro Jaya sudah turun tangan untuk menelusurinya.

    “Propam PMJ (Polda Metro Jaya) sudah jalan. Pak Kapolda PMJ yang tangani,” kata Kabarhakam Polri Komjen Pol Agus Andrianto saat dikonfirmasi wartawan.

    Agus menyampaikan, saat ini semua pihak harus fokus pada pencegahan dan penanggulangan Covid-19, termasuk anggota Polri. Segala jenis perkumpulan berskala besar harus dihindari sementara waktu guna mencegah penularan virus.

    “Semua fokus dengan Covid. Pasti sudah ditangani,” tambahnya.

    Sebelumnya, viral sebuah kabar yang menyebutkan seorang anggota polisi menggelar resepsi pernikahan di tengah Pandemi Covid-19. Dari informasi yang beredar di media sosial, pernikahan ini dilakukan pada 21 Maret 2020, atau 2 hari pasca Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mengeluarkan maklumat.

    Dalam informasi yang beredar, mempelai pria adalah Kapolsek Kembangan Kompol Fahrul Sudiana. Pernikahan diduga digelar disebuah hotel di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Hal ini pun mendapat banyak kritik dari warganet.

    JawaPos.com telah menghubungi langsung Kapolsek Kembangan Kompol Fahrul Sudiana guna mengklarifikasi informasi ini, namun sampai berita ini diterbitkan yang bersangkutan belum merespons. (SAB/KUS/AZM/JPG)

  • Berada di Garis Depan Melawan Virus Korona, 6 Dokter Meninggal Dunia

    Berada di Garis Depan Melawan Virus Korona, 6 Dokter Meninggal Dunia

    JAKARTA,BANPOS- Tenaga medis salah satu elemen yang berada di garis depan menyelamatkan pasien suspek korona. Mulai dari dokter, perawat, dan tenaga medis lainnnya. Mereka menyadari tugas yang menyelamatkan para pasien itu bertaruh nyawa. Risiko terbesarnya adalah kematian.

    Risiko itu ternyata benar adanya. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyatakan ada enam dokter meninggal dunia saat bertugas dalam memberantas Covid-19. Para dokter tersebut tertular dari pasien yang mereka tangani.

    “Iya (benar ada 6 dokter) sudah di-publish oleh PB IDI,” kata Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Moh Adib Khumaidi, Sp.OT kepada JawaPos.com, Minggu (22/3).
    Keenam pahlawan yang meninggal saat berjuang menyelamatkan pasien yang terinfeksi korona itu adalah dr. Hadio Ali, SpS; dr. Joko Judodjoko, Sp.B; dr. Laurentius P., Sp.Kj; dr. Adi Mirsaputra, Sp.THT; dr. Ucok Martin, Sp.P; dan dr. Toni D. Silitonga.

    Moh Adib Khumaidi menyatakan, salah satu catatan dalam penanggulangan pasien korona adalah keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD) bagi dokter dan tenaga medis lainnya.

    Juru Bicara Pemerintah Untuk COVID-19 Achmad Yurianto ikut angkat bicara atas meninggalnya para dokter. Atas nama pemerintah, Yurianto mengucapkan rasa berduka kepada rekan sejawatnya itu.

    “Pemerintah prihatin dan berduka cita yang mendalam, sedalam-dalamnya atas beberapa tenaga kesehatan yang terpaksa menjadi korban COVID-19. Kami semua bersedih ini menimpa kita namun juga menghargai kerja luar biasa dan dedikasi para tenaga kesehatan yang sudah memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara,” kata Yurianto.

    “Pemerintah bersedih untuk ini dan belasungkawa. Yakinlah kita dalam pengabdian dan profesional, memberikan yang terbaik untuk rakyat Indonesia,” tambahnya.

    Salah satu dari 6 dokter yang meninggal dunia adalah dr. Hadio Ali, Sp.S. Selama hidupnya, Hadio dikenal sebagai dokter yang bertugas di RS Premier Bintaro. Hadio sempat dirujuk ke RS Persahabatan setelah mengalami perburukan dengan kondisi menggunakan ventilator. Hadio meninggal pada usia 34 tahun.

    “Benar (confirmed almarhum bertugas di RS Premier Bintaro). Sudah di-publish di Instagram kami,” tutup Corporate Marketing Communication Aviv Ready kepada JawaPos.com. (RED)

  • Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Aman, Kapolres Sidak Pasar Ciruas

    Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Aman, Kapolres Sidak Pasar Ciruas

    CIRUAS,BANPOS- Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan dari unsur Polres Serang bersama Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag), Muspika Kecamatan Ciruas dan Satpol PP melakukan sidak (inspeksi mendadak) di pasar tradisional, salah satunya di Desa Citeureup, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Rabu (18/3/2020).

    Sidak Tim Satgas Pangan ke pasar tradisional bertujuan untuk memastikan stok kebutuhan pokok aman dan memantau harganya pasca merebaknya wabah virus korona atau covid 19.

    Ikut dalam dalam operasi pasar ini, Kapolres Serang AKBP Mariyono, Wakapolres Kompol Agung Cahyono, Kapolsek Ciruas Kompol Sukirno, Kasatreskrim AKP Arief N Yusuf dan Kasatintelkam AKP Kornelis Koro.

    “Dari pengecekan yang dilakukan, saat ini ketersediaan sembako dan kebutuhan pokok lainnya masih aman,” ungkap Kapolres Serang AKBP Mariyono disela-sela sidak di Pasar Ciruas, Kabupaten Serang, Rabu (18/3/2020).

    Dikatakan Kapolres, dalam sidak beberapa komuditas seperti rempah-rempah dan bumbu dapur seperti jahe, kunyit mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga uang cukup signifikan terjadi pada jahe kuning/gajah dan jahe merah. Untuk harga jahe kuning saat ini Rp 65.000 yang sebelumnya hanya Rp 30.000 per kilogram. Sedangkan harga jahe merah naik dari Rp40.000 naik ke harga Rp 100.000 per kilogram.

    “Alhamdulilah dalam kegiatan Operasi Pasar ini hanya ditemukan beberapa harga yang mengalami kenaikan diantaranya rempah-rempah. Bahkan beberapa harga barang kebutuhan pokok ada yang stabil bahkan turun. Saya berharhap, ke depan stok dan stabilitas harga hahan pokok tetap stabil dan tidak terjadi kelangkaan,” tandas mantan Kapolres Majalengka ini.

    Murni (43) salah satu pedagang di Pasar Ciruas mengatakan sejak adanya virus corona harga rempah-rempah mengalami kenaikan. Ini terjadi seiring meningkatnya permintaan karena diyakini rempah-rempah mampu mencegah menularnya virus corona. Pedagang bumbu dapur ini malah menyebut munculnya virus corona di Indonesia membawa berkah tersendiri karena dapat memberikan keuntungan.

    “Munculnya virus korona di Indonesia membawa berkah bagi saya. Soalnya setiap hari dagangan banyak laku terjual,” kata ibu 4 anak warga Desa Citeureup, Kecamatan Ciruas. (AZM)

  • Cegah Penyebaran Virus Covid-19, Mapolres Serang Disemprot Disinfektan

    Cegah Penyebaran Virus Covid-19, Mapolres Serang Disemprot Disinfektan

    SERANG,BANPOS- Tim Detasemen Gegana Satuan Brimobda Banten melaksanakan kegiatan penyemprotan disinfektan di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Serang, Rabu (18/3/2020). Kegiatan penyemprotan disinfektan dilakukan untuk mencegah penyebaran virus korona atau covid-19.

    “Kegiatan penyemprotan disinfektan ini merupakan bagian dari perintah Kapolda Banten untuk melakukan upaya mencegah penyebaran virus corona di lingkungan kerja sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ungkap Kapolres Serang AKBP Mariyono kepada wartawan di Mapolres Serang.

    Mantan Kapolres Majalengka menjelaskan pelaksanaan disinfektan serta bersih-bersih lingkungan sebagai bentuk kewaspadaan dan antisipasi dini penyebaran virus corona. Meski demikian, kata Kapolres, kegiatan oleh personil Detasemen Gegana ini tidak mengganggu aktivitas pelayanan kepada masyarakat karena dilakukan di luar jam dinas.

    “Penyemprotan disinfektan di lingkungan polres dilakukan di seluruh ruangan kerja, ruang pelayanan SIM dan SKCK, lobby, ruang tunggu dan mesjid. Selama berlangsungnya penyemprotan tidak mengganggu proses pelayanan karena dilakukan di luar jam dinas,” ujar Mariyono.

    Dalam kesempatan itu, Kapolres juga mengimbau kepada masyarakat, untuk selalu mentaati informasi yang telah disosialisasikan oleh pemerintah, diantaranya menghindari lokasi kerumunan massa, membatasi aktifitas di luar rumah, sering cuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir, serta mengkonsumsi gizi seimbang.

    “Bila batuk, pilek berkelanjutan serta sesak nafas, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Masyarakat tidak perlu takut dan hendaknya tetap waspada dengan mengikuti anjuran yang sudah disampaikan,” tandasnya. (AZM)

  • Dibekuk Saat Mencuri Hape, WH Ternyata Spesialis Curanmor

    Dibekuk Saat Mencuri Hape, WH Ternyata Spesialis Curanmor

    SERANG,BANPOS- WH (25) warga Desa Barengkok, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang tertangkap tangan saat mencuri satu unit handphone. Dalam pemeriksaan, pelaku ternyata merupakan spesialis pencuri motor (curanmor) dan barang elektronik handphone (HP) di wilayah hukum Polsek Cikande.

    Kapolres Serang AKBP Mariyono mengatakan penangkapan pelaku pencurian tersebut bermula dari informasi warga Kampung Bojong Ranji, Desa Nambo Udik, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang adanya tindak kejahatan.

    “WH ini kita tangkap hari Minggu (15/3/2020) kemarin saat hendak mencuri hp,” katanya kepada wartawan saat menggelar ekspose, Rabu (18/3/2020).

    Menurut Mariyono, saat dilakukan pengembangan pelaku bukan hanya telah melakukan pencurian hp. Namun juga telah melakukan pencurian sepeda motor di Kampung Pabuaran, Desa Tambak, Kecamatan Kibin, dan Kampung Curug Dulang, Desa Leuwi Limus Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang.

    “Setelah itu, kami melakukan pengembangan di rumah pelaku dan ditemukan 1 unit sepeda motor Jupiter Z dan beberapa kunci T,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Mariyono menambahkan dalam setiap menjalankan aksinya, WH dibantu oleh pelaku lain berinisial BL. Saat ini, kepolisian tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga masih berkeliaran di wilayah Kabupaten Serang.

    “Masih ada beberapa TKP lainnya, ini masih kita kembangkan. Teman pelaku juga sedang kita kejar,” tambahnya.

    Ditempat yang sama, Kapolsek Cikande Kompol Mochamad Ridzky Salatun mengatakan pelaku dapat dijerat dengan pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian. “Untuk ancaman hukumannya maksimal 7 tahun penjara,” katanya.

    Dengan adanya penangkapan itu, Ridzky menghimbau, masyarakat untuk senantiasa menjaga diri dan barang berharga dengan baik, serta selalu waspada terhadap segala sesuatu di lingkungan sekitar.

    “Kejahatan terjadi karena adanya niat dari pelaku kejahatan dan kesempatan yang terbuka untuk melakukan kejahatan tersebut. Jangan sampai niat pelaku kejahatan semakin dipermudah dengan kesempatan yang tanpa sengaja kita berikan kepada para pelaku,” imbaunya. (AZM)

  • KLB Jadi Masa Liburan

    KLB Jadi Masa Liburan

    KASEMEN, BANPOS – Kendati telah ditetapkan status sebagai kejadian luar biasa (KLB) dan telah ditetapkan masa inkubasi selama 14 hari atau dua minggu, nyatanya pandemi virus Covid-19 masih kurang dianggap serius oleh masyarakat.

    Hal ini dibuktikan dengan banyaknya tempat wisata seperti Banten Lama, yang masih ramai dikunjungi oleh warga. Bahkan berdasarkan pengakuan salah satu warga, masa inkubasi 14 hari justru digunakan untuk pelesiran ke Malaysia.

    Salah satu pengunjung, Anis, mengaku dirinya datang ke Banten Lama untuk ziarah dan juga refreshing diri bersama keluarga. Meskipun ia tahu bahwa masyarakat diimbau agar tidak mengunjungi tempat ramai untuk mencegah penularan Covid-19.

    “InsyaAllah karena saya niatnya ibadah, semoga dilindungi juga dari virus Korona. Iya tahu kalau disuruh untuk jangan bepergian, namun kesempatannya jarang-jarang,” ujar warga Kecamatan Cipocok Jaya ini, Selasa (17/3).

    Pengunjung lainnya yang berasal dari Kabupaten Lebak, Ririn, mengaku bahwa ia dan keluarga hanya sekadar mengunjungi Banten Lama karena kebetulan sedang datang ke Kota Serang.

    “Kebetulan saya dan keluarga saya tadi habis dari kantor imigrasi. Jadi sekalian saja kami kunjungi Banten Lama, sekalian jalan-jalan,” ucapnya.

    Bahkan, ia mengaku bahwa kedatangannya ke kantor imigrasi untuk membuat paspor guna melakukan pelesiran ke Malaysia. Hal ini untuk mengisi ‘waktu libur’ yang sebenarnya merupakan masa inkubasi.

    “Kami buat paspor untuk jalan-jalan ke Malaysia. Sekarang tinggal nunggu paspornya saja di kantor imigrasi. Enggak takut kok sama Korona,” terangnya sembari tertawa.

    Sementara itu, melihat banyaknya pengunjung di Banten Lama, satuan tugas (Satgas) penanganan virus Korona Provinsi Banten melakukan penyemprotan desinfektan di Banten Lama, terutama masjid dan lokasi ziarah. Selain itu juga Satgas melakukan bersih-bersih di wilayah Banten Lama.

    “Melihat mobilitas pengunjung di Banten Lama ini cukup besar. Oleh karena itu kami berupaya mensterilkan beberapa titik yang diduga menjadi tempat bersentuhan dengan menyemprotkan desinfektan,” ucap anggota Satgas penanganan virus Korona, Yanuar.

    Kepala Dinas Perkim ini mengatakan bahwa pihaknya hingga saat ini tidak berani untuk melarang masyarakat untuk datang ke Banten Lama, khususnya ke tempat ziarah. Sebab, Pemprov Banten mengkhawatirkan timbulnya omongan negatif.

    “Karena kan kalau kita melarang orang untuk ziarah atau datang ke masjid, nanti bahasanya masa orang mau salat dilarang. Makanya kami melakukan tindakan supaya potensi tertularnya semakin minim,” tuturnya.

    Ia mengaku tindakan penyemprotan desinfektan ini akan dilakukan secara rutin dan tidak hanya di Banten Lama saja, melainkan di beberapa sarana publik lainnya.

    “Tempat lainnya juga. Namun ini kan tempat yang paling sering dikunjungi, apalagi Jumat, Sabtu dan Minggu. Makanya ini yang paling kami antisipasi untuk disterilisasi,” tandasnya.

    KLB virus korona juga tak terdampak pada kunjungan wiaata ke Pantai Anyer. Imbauan Gubernur Banten, WH, agar warga berdiam diri di rumah tidak menyurutkan antusiasme masyarakat untuk berwisata ke Pantai.

    Berdasarkan pantauan, Selasa (17/3), di Pantai Sambolo I, II, Mambruk dan sejumlah pantai terbuka lainya. Meski bukan hari libur, pantai-pantai tersebut masih saja dikunjungi oleh sejumlah wisatawan baik dari Banten maupun dari luar.

    Salah sorang penjaga pantai Sambolo I, Dayat Kardad (35), mengungkapkan wabah korona secara signifikan tidak mempengaruhi pelancong yang datang ke pantai Sambolo I.

    “Alhamdulillah, meskipun sekarang lagi booming soal korona, pantai Sambolo I masih ada saja wisatawan yang datang baik dari sekitar Anyer maupun dari luar Anyer sendiri,” katanya.

    “Jika dibandingkan dengan kasus tsunami yang terjadi tahun lalu dimana benar-benar sepi pengunjung dan tidak ada wisatawan sama sekali yang datang baik lokal maupun luar, tapi untuk kasus korona saat ini, kita masih kedatangan tamu. Seperti yang mas bisa lihat sendiri (sambil menunjuk pasangan muda mudi yang berasal dari Jakarta dan Tangerang yang sedang asik berenang),” terangnya.

    Senada diutarakan oleh penjual otak-otak, Holil (32). Ia bercerita dirinya, sudah 10 tahun lalu berjualan di sepanjang Pantai Anyer.

    “Semenjak peristiwa tsunami 22 Desember 2018, yang sempat menghebohkan Provinsi Banten, khususnya tempat-tempat wisata di Anyer, dan membuat Anyer menjadi kota mati selama beberapa bulan. Sekarang Anyer sudah kembali ramai seperti dulu, meskipun wabah korona kian menjadi. Akan tetapi, masih ada pengunjung yang datang,” ujarnya.(DZH/RUS/ENK)

  • Perserang dan Cilegon United Sama-sama Belum Maksimal

    Perserang dan Cilegon United Sama-sama Belum Maksimal

    CILEGON, BANPOS – Perserang Serang berhasil memenangi laga bertajuk Derby Banten kontra Cilegon United. Dua gol dari Ervin Rianto dan Yogi Syaiful memastikan tim tamu pulang dengan raihan tiga poin di laga perdana.

    Usai laga, pelatih Perserang, Putut Wijanarko mengaku puas dengan raihan tiga poin yang didapat di laga perdana Liga 2 musim ini. Menurutnya, hasil ini menjadi bekal positif untuk melakoni laga-laga selanjutnya.

    “Alhamdulillah, tentu hasil ini kita syukuri, tiga poin dalam sebuah derby yang dilangsungkan di kandang lawan, tentu sangat berarti bagi perjalanan Perserang di kompetisi musim ini,” kata Putut.

    Meski demikian, Putut mengakui masih banyak kelemahan tim yang harus dia perbaiki mengacu pada penampilan Muhammad Ridwan cs kemarin. Menurutnya, yang paling bermasalah adalah transformasi antara menyerang dan bertahan yang masih lamban sehingga masih perlu ditingkatkan.

    “Ini menjadi evaluasi saya pada pertandingan kali ini. Mudah-mudahan kami punya cukup waktu untuk memperbaiki sebelum menghadapi laga selanjutnya,” kata mantan pemain Timnas era 90-an itu.

    Kapten Perserang, Idang Novriza Ali juga mengakui masih banyak kelemahan yang perlu diperbaiki dalam tubuh tim Perserang. Namun, dengan hasil ini dia yakin akan meningkatkan kepercayaan diri pemain sehingga mereka dapat terus meningkatkan performa tim.

    “Kemenangan ini terasa spesial, karena ini tak mudah meraih kemenangan di laga perdana, apalagi ini adalah laga derby dan kami berstatus tim tamu. Ini menjadi bekal positif bagi kami, meski memang banyak yang perlu kami perbaiki,” pungkas Idang.

    Sementara itu, pelatih Cilegon United, Herry Kiswanto mengaku timnya tak bermain maksimal dalam laga kemarin. Menurutnya, masalah utama adalah soal fisik pemain yang belum mencapai titik ideal.

    “Secara permainan kami cukup baik. Para pemain juga berjuang secara maksimal, saya mengapresiasi itu. Tetapi level fisik pemain kami kalah sehingga tak bisa mengembangkan permainan hingga akhir pertandingan,” kata pelatih yang kerap disapa Herkis itu.

    Herkis juga menyebutkan, timnya sempat berusaha bangkit di babak kedua dengan melancarkan serangan bertubi-tubi ke pertahanan Perserang. Namun, gol kedua Perserang dia sebut meruntuhkan motivasi Jalwandi cs.

    “Gol kedua itu menjadi penentu yang membuat pemain kami down,” kata Herkis.

    Meski gagal meraih kemenangan, Herkis yakin timnya punya kemampuan untuk bangkit di pertandingan selanjutnya. “Tentu hasil hari ini kaan menjadi evaluasi kami agar bisa meraih hasil positif di pertandingan selanjutnya,” kata Herkis.

    Sementara, Kapten Cilegon United, Syarif Wijiyanto juga menjanjikan perjuangan lebih baik di laga-laga Laskar Geger Cilegon Selanjutnya. “Kami kecewwa dengan hasil ini. Tetapi kami akan bangkit dan meraih hasil yang lebih baik di pertandingan berikutnya,” kata Syarif.

    Dengan hasil ini, Perserang meraih tiga poin dan bertengger di posisi empat klasemen berada dibawah Babel United, PSPS Riau dan Badak Lampung FC yang sama-sama meraih kemanangan di pratai perdana. Sementara, Cilegon United berada di posisi sembilan.

    Setelah laga ini, Liga 2 2020 mengalami penundaan selama dua pekan akibat penyebaran virus korona yang makin luas di Indonesia.(ENK)

  • Perserang Menangi Derby Tanah Jawara

    Perserang Menangi Derby Tanah Jawara

    CILEGON, BANPOS – Derby Banten antara Cilegon United kontra Perserang yang berlangsung tanpa penonton, Minggu (15/3), berhasil dimenangkan Perserang dengan skor 0-2. Tuan rumah gagal menampilkan permainan terbaik meski sempat berusaha bangkit di babak kedua.

    Berlaga di Stadion Krakatau Steel, tim tamu langsung mengambil inisiatif serangan sejak babak pertama. Sebaliknya, tim tuan rumah yang dibesut pelatih kawakan, Herry Kiswanto terus berusaha mencari irama permainan terbaiknya.

    Namun, meski terhitung lebih banyak menguasai bola, upaya Teja Ridwan cs selalu gagal menembus barisan pertahanan Laskar Singandaru yang dikomandoi Idang Novriza Ali. Sementara Perserang yang mengandalkan serangan cepat, beberapa kali membahayakan gawan Cilegon United yang dijaga Ghoni Gatur Gitoyo.

    Untungnya, Ghoni tampil cukup baik di babak ini sehingga mampu menghalau peluang yang diperoleh penyerang Perserang, baik Ervin Rianto Butar-butar maupun Jechson Felix. Keduanya sempat berhadapan langsung dengan penjaga gawang namun gagal menuntaskan sepakannya menjadi gol.

    Di menit 31, Perserang memperoleh peluang emas untuk unggul ketika wasit menunjuk titik putih setelah Idang Novriza Ali dijatuhkan di kotak penalti lawan. Sayang, eksekusi penalti yang dilakukan Muhammad Fadil Redian dimentahkan tiang gawang dan gagal menjadi gol.

    Namun, kegagalan itu tak mengendorkan semangat Muhammad Ridwan cs. Hasilnya, di menit 38 Ervin Rianto memecah kebuntuan setelah memanfaatkan umpan tarik Yogi Syaeful yang menerobos sisi kiri pertahanan CUFC. 0-1 untuk Perserang bertahan hingga babak pertama usai.

    Di babak kedua, Cilegon United berusaha bangkit, sejumlah pemain menyerang dimasukkan untuk menambah daya gedor skuad dari kota Baja. Hasilnya, serangan Cilegon United lebih hidup dan membuat bola banyak tertahan di barisan pertahahanan Perserang. Namun, rapatnya barisan pertahanan Perserang membuat para penyerang Cilegon United kesulitan meraih shoot on target.

    Sebaliknya, di menit 69 Perserang malah menambah keuunggulan ketika tendangan jarak jauh Yogi Syaiful gagal dihadang Ghoni. Skor 0-2 itu membuat Perserang makin nyaman memainkan bola, sementara Cilegon United justru semakin kesulitan mengalirkan serangan karena skuad besutan Putut Wijanarko memilih untuk merapatkan barisan pertahanan mereka demi menjaga keunggulan. Sehingga, skor 0-2 tak berubah hingga wasit meniupkan pluit akhirnya.(ENK)