Kategori: HEADLINE

  • Ambrol, Jalan Provinsi Tergerus Banjir

    Ambrol, Jalan Provinsi Tergerus Banjir

    LEBAK, BANPOS – Akibat hujan deras dan banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lebak, tidak hanya menghanyutkan sejumlah infrastruktur milik Kabupaten Lebak, ruas jalan Provinsi di Stationing 900 juga amblas.

    Staf pelaksana Pemeliharaan jalan dan jembatan pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) wilayah Lebak, Tedi Saepudin menyatakan, amblasnya jalan di Stationing 900 ruas jalan Cipanas – Citorek akibat terkikis air banjir Sungai Ciberang.

    “Akibat terkikis air banjir dari Sungai Ciberang ruas jalan Cipanas – Citorek di STA 900 amblas,” kata Tedi Saepudin, Rabu (1/1/2020) di lokasi kepada BANPOS.

    Ia mengaku, pihaknya akan melakukan penanganan sementara agar pengguna jalan yang melintas di ruas jalan tersebut tetap bisa beraktivitas seperti biasa.

    “Tentu, ini tugas dan tanggungjawab kami. Penanganan sementara akan kami lakukan agar pengguna jalan bisa tetap beraktivitas,” ucapnya.

    Senada dikatakan seorang warga setempat Jaenal, ia berharap Dinas PUPR Banten melakukan penanganan walau sementara agar warga pengguna jalan tersebut tetap bisa beraktivitas.

    Ia juga mengapresiasi pihak Dinas PUPR Banten wilayah Lebak yang standby dilokasi melakukan pemantauan.

    “Bencana ini tidak terduga termasuk amblasnya jalan Provinsi ini. Ya kami berharap ada penanganan sementara agar pengguna jalan tetap bisa beraktivitas,” harapnya.(MG-01/PBN)

  • Tidak Hanya Cipanas, 4 Kecamatan di Lebak Diterjang Banjir

    Tidak Hanya Cipanas, 4 Kecamatan di Lebak Diterjang Banjir

    LEBAK, BANPOS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menyatakan, selain Kecamatan Cipanas, banjir bandang juga terjadi di kecamatan lainnya.

    Banjir bandang yang terjadi, diduga akibat hujan deras dan luapan air dari Sungai Ciberang, Sungai Cimangeunteung dan Sungai Cimarun.

    “Kita sudah menginformasikan dua wilayah tersebut untuk diwaspadai, dan sekira pukul 07.00 sampai 08.00 WIB, banjir menerjang dua wilayah itu,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Kaprawi kepada wartawan, Rabu (1/1/2020).

    Dari data sementara yang didapat BANPOS dari BPBD Lebak, banjir terjadi di Lima Kecamatan di Kabupaten Lebak, yakni Kecamatan Cipanas, Kecamatan Lebakgedong, Kecamatan Cimarga, Kecamatan Curugbitung dan Kecamatan Sajira.

    Untuk kerusakan di Kecamatan Cimarga, Desa Tambak, satu jembatan gantung hanyut, satu jembatan gantung di Kampung Nganceng penghubung Kampung Aner – Kecamatan Sajira, satu jembatan gantung Kampung Nunggul dan satu jembatan gantung di Kampung Belahayang dan jembatan gantung Desa Bungur Mekar – Sajira terputus, jembatan gantung penghubung Sajira Timur dan Sajira Barat hanyut.

    Untuk kerusakan rumah di Kampung Cimenteng 31 rumah, Kampung Nanggela 20 rumah, Kampung Lebak Kopo 11 rumah, Kampung Panunggangan 9 rumah.

    Di Kecamatan Lebakgedong, satu jembatan penghubung antara Desa Banjaririgasi dan Desa Lebak Sangka terputus. Dua orang di Kampung Bungawari, Desa Banjarsari, dua orang belum ditemukan atas nama Arsan (50) dan Rizki (8) diduga terbawa arus air banjir bandang.(MG-01/PBN)

  • 3 Sungai Meluap, Tujuh Desa di Cipanas Diterjang Banjir

    3 Sungai Meluap, Tujuh Desa di Cipanas Diterjang Banjir

    LEBAK, BANPOS – Tiga sungai di Kabupaten Lebak meluap akibat hujan deras, Tujuh desa di Kecamatan Cipanas diterjang banjir bandang.

    Camat Kecamatan Cipanas, Oleh Najamudin menyatakan, peristiwa bencana banjir bandang yang menerjang Tujuh desa di Kecamatan Cipanas diketahui pukul 06.00 WIB. Dari ketujuh desa itu kata Oleh, Desa Sipayung, Desa Cipanas, Desa Talagahiang, Desa Bintang Resmi, Desa Bintang Sari, Desa Sukasari dan Desa Luhur Jaya.

    “Diketahui pukul 06.00 WIB, arus airnya sangat deras. Kita sedang di TKP di Kampung Lurah, Desa Sipayung,” kata Camat Kecamatan Cipanas, Oleh Najamudin kepada wartawan, Rabu (1/1/2020).

    Dikatakan Oleh, pihaknya belum mengetahui berapa jumlah rumah milik warga di Tujuh desa di Kecamatan Cipanas yang mengalami kerusakan baik rusak ringan maupun rusak berat akibat terjangan banjir bandang karena arus air masih deras.

    “Warga terdampak banjir bandang sudah di evakuasi ke rumah keluarganya masing-masing. Belum diketahui berapa jumlah rumah yang terendam, yang pasti rumah yang rusak parah dipastikan itu ada,” jelasnya.

    Ditempat terpisah, Taufik Sudriajat warga Desa Sipayung menyatakan, akibat banjir bandang sebuah jembatan penghubung dua desa yakni Desa Sipayung dan Desa Talagahiang terputus, satu unit mobil cary minibus milik Bai, hilang terbawa derasnya air.

    Kondisi air Jelas Taufik, sekarang ini sudah mulai surut dan warga yang rumahnya terendam mulai membersihkan rumahnya masing-masing dari lumpur dan lainnya yang terbawa air.

    “Satu jembatan terputus, satu unit mobil cary milik Bai hilang. Kalau rumah milik warga belum diketahui berapa yang rusak baik ringan maupun rusak berat,” katanya.(MG-01/PBN)

  • Dua Periode Dipimpin Airin-Benyamin, Tangsel Masih Langganan Banjir

    Dua Periode Dipimpin Airin-Benyamin, Tangsel Masih Langganan Banjir

    PONDOKAREN, BANPOS – Sejumlah wilayah di Tangerang Selatan terendam banjir. Salah satunya yaitu di perumahan Pondok Maharta, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, banjir tersebut setinggi dada orang dewasa. Sementara ketinggian banjir mencapai sekitar dua meter untuk daerah yang berada di dekat sungai.

    Salah satu warga, Panca Aghniaa, mengatakan bahwa banjir ini merupakan yang terparah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    “Ini yang paling parah. Tahun lalu itu hanya sampai lutut saja. Sekarang mencapai dada,” ujarnya Rabu, (1/1).

    Menurutnya, memang tempatnya tinggal merupakan langganan banjir. Selain itu, terdapat siklus banjir lima tahunan.

    “Yah memang faktanya tiap tahun menjadi langganan banjir. Ada juga siklus banjir lima tahunan. Jadi bisa dikatakan ini sering terjadi setiap lima tahun sekali,” ucapnya.

    Namun ia mengatakan, seharusnya pemerintah dapat mencari solusi terhadap persoalan banjir tersebut. Karena, baik siklus lima tahun maupun langganan banjir setiap musim penghujan, terdapat jangka waktu yang panjang untuk terus melakukan perbaikan.

    “Kalau memang Pemda Kota Tangsel itu konsen untuk menangani permasalahan banjir ini, seharusnya sebelum masuk musim penghujan maupun sebelum masuk siklus lima tahun, pemerintah sudah mengambil langkah antisipasi,” katanya.

    Senada disampaikan oleh warga lainnya, Faroeq. Ia mengatakan, jika tahun lalu mereka masih bisa menyelamatkan barang-barang yang ada di rumah, saat ini tidak.

    “Memang cepat air datangnya. Banyak barang-barang kami yang akhirnya terendam banjir,” ujarnya.

    Sementara, ia menilai Pemkot Tangsel yang dipimpin oleh Airin-Bang Ben tidak serius dalam menangani permasalahan banjir.

    “Mereka sudah dua periode menjabat. Namun kayak tidak pernah belajar dari pengalaman, banjir ini seolah-olah dibiarkan menjadi kolam renang terbesar tiap lima tahun sekali,” tandasnya. (DZH)

  • Syafrudin Blusukan Tinjau Rumah Roboh

    Syafrudin Blusukan Tinjau Rumah Roboh

    SERANG, BANPOS – Walikota Serang, Syfrudin, meninjau langsung dan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya hancur akibat tertimpa tembok sekolah SMPN 4 yang roboh.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, Syafrudin didampingi oleh Camat Serang, Tb. Yassin, serta tim Tagana dari Dinsos Kota Serang dalam peninjuan dan pemberian bantuan tersebut.

    Sesekali Syafrudin terlihat bercanda dengan masyarakat dan warga yang rumahnya menjadi korban, sambil memberikan semangat agar tetap tabah menghadapi ujian yang dialami mereka.

    Diwawancara seusai kegiatan, Syafrudin mengatakan bahwa kejadian yang dialami oleh Tatu, Anggraeni dan Sahani menjadi tanggungjawab Pemkot Serang.

    “Kami akan bertanggungjawab. Tadi sudah bermusyawarah dengan pemilik rumah, untuk kami berikan kompensasi berupa uang. Dan mereka nanti yang akan membangun,” ujar Syafrudin, Senin (30/12).

    Untuk bantuan yang ia berikan pada saat meninjau langsung, menurut Syafrudin hanya bantuan sementara saja. Karena, bantuan tersebut hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

    “Ada bantuan sembako, kemudian terpal, ada juga selimut, alat mandi, dan yang lain-lain. Ada juga sedikit dana untuk mereka,” tuturnya.

    Syafrudin mengatakan, robohnya tembok SMPN 4 tersebut dikarenakan pondasinya sudah tidak layak. Sehingga, tembok tersebut menjadi mudah roboh.

    “Kami sudah lihat sendiri memang keberadaan pagar tembok itu sudah tua. Jadi memang harus kami ganti dan buat pondasi yang baru,” katanya.

    Untuk itu, sebagai langkah antisipasi robohnya kembalinya tembok tersebut, Walikota Serang Syafrudin telah memerintahkan agar dirobohkan terlebih dahulu untuk dibangun ulang.

    “Jadi nanti kami akan bangun kembali pondasi. Untuk anggaran di 2020 mungkin akan kami geser dari anggaran pemagaran sekolah lain. Jadi ini kami utamakan,” tandasnya.

    Sementara itu, salah satu korban, Sahani, mengucapkan terimakasih kepada Walikota Serang karena telah memberikan bantuan kepada mereka.

    “Terimakasih pak Walikota. Saya berharap Pemkot Serang dapat membantu kami dalam membangun ulang rumah yang roboh ini,” harapnya.

    Sebelumnya, pada Minggu (29/12), pagar tembok SMPN 4 roboh. Akibatnya, tiga unit rumah yang berada di sebelah pagar tembok hancur. Diduga pagar tembok tersebut roboh karena pondasi yang rapuh akibat terkena hujan semalaman.

    Kasie Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kota Serang, Eva Hasanah, mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Adapun dampak dari robohnya pagar tembok tersebut yaitu tiga rumah milik Anggraeni, Sahani, dan Tatu hancur tertimpa puing.

    “Kerusakan tiga rumah tersebut ada tiga kategori, yakni rusak ringan milik ibu Anggraeni, rusak sedang milik ibu Tatu, dan rusak berat ibu Sahani, rumahnya ambruk semua. Dugaan saat ini, karena memang tembok pagarnya sudah rapuh karena sudah tua. Kemudian, karena banyak timbunan puing bekas bangunan sekolah diatasnya,” ujar Eva.

    Hancurnya tiga rumah tersebut, lanjutnya, mengakibatkan kerugian yang ditaksir mencapai Rp50 juta. Sedangkan kerusakan pagar tembok sekolah ditaksir kerugiannya sekitar Rp30 juta.

    “Tapi memang rumahnya pun masuk dalam Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Kalau yang dipertanggungjawabkan oleh pihak sekolah, mungkin hanya pagarnya saja. Untuk rumah, kami belum tahu, karena kalau untuk perbaikan rumah dari kami tidak ada. Kami hanya sebatas bantuan logistik saja,” tuturnya. (DZH)

  • Sambut Malam Tahun Baru, Walikota Cilegon Larang Nyalakan Kembang Api

    Sambut Malam Tahun Baru, Walikota Cilegon Larang Nyalakan Kembang Api

    CILEGON, BANPOS – Demi menjaga kondusifitas Pemkot Cilegon melarang warganya untuk tidak berlebihan dalam merayakan malam pergantian tahun. Bahkan, Walikota Cilegon Edi Ariadi mengaku telah mengeluarkan surat edaran perihal himbauan tersebut.

    “Kita sudah buat edaran di masing-masing kecamatan dan kelurahan untuk menyampaikan ke warganya supaya tidak menyalakan kembang api dan petasan,” kata Edi, Jumat (27/12).

    Ia juga meminta masyarakat untuk memperhatikan kebijakan ini. Supaya perayaan pergantian tahun baru bisa berjalan aman, dan kondusif.

    “Tidak merayakan pergantian tahun baru dengan kegiatan yang berlebihan, bersifat hura-hura serta tindakan yang melanggar norma hukum dan agama serta tidak ada yang menyalakan petasan maupun kembang api. Himbauan ini sudah jelas dan harus dipatuhi,” terangnya.

    Hal senada dikatakan Kapolres Cilegon AKBP Yudhis Wibisana, ia menghimbau kepada seluruh warga Cilegon untuk tidak merayakan pergantian tahun 2020 dengan menganggu ketertiban lalu lintas dengan naik motor secara ugal-ugalan, hura-hura, mabuk-mabukan, main petasan atau kembang api, tawuran, atau kegiatan lain yang sifatnya mengganggu keamanan dan ketertiban.

    “Mari kita sama-sama merayakan tahun baru 200 dengan berdzikir dan berdoa bersama,” ujar Yudhis.

    Bagi masyarakat maupun hotel yang melanggar aturan tersebut, lanjut Kapolres, pihaknya akan memberikan sanksi tegas sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. (LUK/RUL)

  • Arsenal vs Chelsea, Ajang Adu Taktik Dua Pelatih Muda

    Arsenal vs Chelsea, Ajang Adu Taktik Dua Pelatih Muda

    LONDON, BANPOS – Tidak ada kata libur buat kesebelasan-kesebelasan Premier League. Sekitar 48 jam setelah pertandingan-pertandingan di Boxing Day, mereka sudah harus bertanding lagi. Tak terkecuali Arsenal dan Chelsea.

    Arsenal yang kini menghuni peringkat ke-11 sementara di pekan ke-20 Premier League 2019/20 akan menjamu Chelsea yang menghuni peringkat 4 di Emirates Stadium, Minggu (29/12), dan disiarkan Mola TV, pukul 21.00 WIB.

    Pertandingan berjuluk Derby London ini akan menjadi ajang adu taktik dua pelatih muda, Mikel Arteta dan Frank Lampard, dimana dahulu mereka berhadapan di atas lapangan. Sekarang, mereka akan berhadapan sebagai pelatih.

    Sejauh ini, hasil kerja Lampard di Chelsea terbilang memuaskan. Kesuksesan membawa Chelsea lolos ke babak 16 besar Liga Champions dan menembus empat besar klasemen sementara Premier League adalah buktinya.

    Di lain pihak, Arteta tak bisa langsung memberikan kemenangan buat Arsenal. Di laga pertamanya, Kamis (26/12), Arteta cuma mampu membawa The Gunners bermain imbang 1-1 melawan tuan rumah Bournemouth.

    Arsenal bahkan kebobolan terlebih dahulu di babak pertama, sebelum menyamakan skor melalui top scorer mereka, Pierre-Emerick Aubameyang, di babak kedua. Sulit melihat mereka menang atas Chelsea.

    Namun, Chelsea sendiri belakangan ini sedang dilanda inkonsistensi. Dalam tujuh laga terakhirnya di semua kompetisi, Chelsea bergantian meraih kemenangan dan menelan kekalahan.

    Akhir pekan lalu, Chelsea menumbangkan Tottenham-nya Jose Mourinho 2-0 melalui sepasang gol Willian, tapi kemudian takluk 0-2 menjamu Southampton di Stamford Bridge.

    Tuai kekelahan atas Southampton, membuat Lampard kecewa kepada para pemainnya. Sejumlah pemain yang diharapkan dapat tampil impresif, justru tampil melempem.

    Tammy Abraham yang diplot sebagai ujung tombak tercatat hanya melepaskan satu shot. Bahkan, satu-satunya tembakan itu tidak tepat sasaran.

    Begitu juga dengan Callum Hudson-Odoi dan Willian Borges yang tampil di bawah standar. Christian Pulisic dan Mason Mount yang dimasukkan di babak kedua pun gagal memberikan sumbangsih positif kepada Chelsea.

    Melihat sederet nama di atas gagal tampil prima, besar kemungkinan Lampard mendorong manajemen untuk mendatangkan setidaknya satu gelandang serang dan penyerang tajam. Sekadar diketahui, saat ini dua atribut di atas tidak dimiliki pemain-pemain Chelsea.

    Sementara melihat statistik kedua kesebelasan, dalam laga kandangnya melawan Chelsea di Premier League musim lalu, Arsenal besutan Emery menekuk The Blues racikan Maurizio Sarri 2-0 melalui gol-gol Alexandre Lacazette menit 14 dan Laurent Koscielny menit 39.

    Chelsea kemudian ganti mengalahkan Arsenal ketika mereka bertemu di final Liga Europa. Mereka paksa Arsenal menyerah 1-4. Adapun hasil skor pada pentandingan Arsenal vs Chelsea nanti, diprediksikan akan berakhir imbang 1-1. (RUL/NET)

  • Cegah Kejadian Kecelakaan, BPTD Banten Panggil 24 Pengusaha Otobus

    Cegah Kejadian Kecelakaan, BPTD Banten Panggil 24 Pengusaha Otobus

    CILEGON, BANPOS – Menyusul adanya kecelakaan Bus Sriwijaya di Pematang, Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan yang memakan korban jiwa hingga 30 orang lebih. Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Provinsi Banten panggil sebanyak 24 Pengusaha Otobus (PO) Bus yang ada di Banten.

    Pemanggilan itu dilakukan guna mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang sama seperti di Pematang Pagar Alam, Palembang. BPTD Wilayah VIII Provinsi Banten, akan mendatangi sejumlah tempat wisata untuk melaksanakan ramp chek ke sejumlah bus yang mengangkut wisatawan.

    Hal itu terungkap saat rapat kordinasi bersama Dinas Perhubungan Provinsi Banten dan pihak Kepolisian Polda Banten, beberapa stakeholder serta para pengusaha bus.

    “Pada musim liburan Natal dan tahun baru ini, kami akan melakukan ramp chek di tempat wisata bersama dengan dinas perhubungan dan pihak kepolisian,” kata Kepala BPTD Provinsi Banten Nurhadi Untung Wibowo, usai rapat koordinasi di kantor BPTD Provinsi Banten, Jumat (27/12).

    Nurhadi mengungkapkan, rapat dengan puluhan PO bus untuk memastikan kendaraan dan para supir bus laik jalan. Hal ini guna mencegah terjadinya kecelakaan seperti di Pematang, yang memakan korban hingga 35 orang meninggal dunia.

    “Untuk itu, kami mengajak seluruh PO bus berkomitmen untuk menyiapkan kendaraan dan SDM atau pengemudi yang memadai khususnya terkait komptensi tekhnis salah satunya terkait pengereman,” katanya.

    Lebih lanjut Nurhadi menerangkan, selain menyiapkan SDMnya PO bus juga sudah diminta untuk menyiapkan kendaraannya agar laik jalan. Dan, untuk memastikan hal tersebut, pihaknya juga akan melaksanakan ramp chek di sejumlah terminal.

    Dan jika ditemukan tidak laik maka pihaknya akan menyerahkan ke pihak kepolisian agar di tindak lanjuti.

    Nurhadi juga menuturkan, sebetulnya terkait kelaikan bus tersebut ada uji KIR yang dilaksanakan di setiap enam bulan di kabupaten dan kota, hanya saja memang sangat disayangkan banyak bus yang tidak melaksanakan uji KIR tersebut.

    “Untuk memenuhi kelaikan jalan, mereka harus ujir KIR setiap enam bulan, hanya saja memang banyak yang mengabaikan hal tersebut, karena itu kami imbau agar semua taat aturan, hal itu untuk memenuhi azas keselamatan bersama,” tuturnya.

    Maka dari itu, pihaknya mengajak kepada pihak PO Bus agar dapat berkomitmen bersama-sama mengantisipasi untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan yang melibatkan bus yang dapat mengakibatkan korban jiwa.

    Selain itu juga, pihaknya menghimbau kepada para PO Bus agar dapat menjaga kondisi kendaraan busnya dalam kondisi prima atau layak beroperasi.

    Nurhadi meminta kepada para Pengusaha Otobus yang ada di Banten agar dapat menyiapkan SDM yang memiliki kompetensi yang memadai. “Sehingga dengan begitu dapat mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa,” tuturnya.

    Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Banten Tri Nurtopo mengatakan, untuk keselamatan penumpang bus yang ada di Banten. Pihaknya mengaku telah meminta kepada PO Bus agar segera dilakukan pendataan ulang terhadap semua bus yang wajib uji KIR.

    Menurutnya, KIR itu persyarakat yang berkaitan dengan trayek kendaraan. “Sehingga apabila kendaran umum tidak memiliki KIR tidak dapat memproses pembuatan trayek sehingga berkaitan dengan satu kesatuan yang lainnya,” kata Nurtopo.

    Nurtopo menjelaskan, yang harus wajib KIR bukan hanya angkutan umum saja namun kendaraam truk juga masuk dalam wajib uji KIR. “Dimana, terkait pembuatan KIR kewenanganya ada pada Dinas Perhubungan yang berada di Kabupaten Kota yang ada di Banten,” tandasnya. (LUK/RUL)

  • Banyak Proyek Gagal Lelang, DPRD Kota Cilegon Awasi Dinas PU

    Banyak Proyek Gagal Lelang, DPRD Kota Cilegon Awasi Dinas PU

    CILEGON, BANPOS – Serapan anggaran di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cilegon pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon 2019 diprediksi hanya sekitar 80 persen dari sekitar Rp 240 miliar.

    Sehingga, sekitar Rp 500 juta berpotensi menjadi Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) APBD 2019. Hal itu terungkap saat Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon sidak ke Kantor DPUTR Cilegon, Jumat (27/12).

    Ketua Komisi IV DPRD Kota Cilegon Erik Airlangga mengatakan, pihaknya melakukan monitoring ke DPUTR Kota Cilegon untuk melakukan evaluasi program 2019.

    Ia mengapresiasi ke DPUTR karena serapan anggaran 2019 ini jauh lebih baik dari 2018 lalu. “Ini ada peningkatan, tapi kami terus bersinergi melakukan monitoring,” ujarnya.

    Erik menambahkan, adanya Silpa sekitar Rp 500 juta, menurutnya pada proses lelang yang perlu dikontrol. Pihaknya akan melakukan pengawasan berkala per tiga bulan terkait lelang proyek.

    “Banyaknya Silpa ini masalahnya di gagal lelang, jadi itu yang akan kami awasi. Kami harap pengajuan lelang bisa dilakukan di triwulan pertama,” pintanya.

    Menanggapi hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPUTR Kota Cilegon Ridwan mengatakan, serapan anggaran DPUTR Cilegon pada APBD 2019, diprediksi akan tercapai sekitar 80 persen dari total nilai anggaran sekitar Rp 243 miliar. Sehingga, ada 20 persen yang tidak terserap yaitu sekitar Rp 500 juta.

    “Ya sekitar Rp 500 juta tidak terserap, karena penyerapan hanya 80 persen,” kata Ridwan ditemui usai menerima kunjungan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon ke Kantor DPUTR Cilegon, Jumat (27/12).

    Dikatakan Ridwan, serapan anggaran 2019 ini jauh lebih baik dari serapan anggaran 2018 lalu. Pada APBD 2018 lalu, serapan anggaran DPUTR hanya sekitar 58 persen.

    “Hingga awal pekan ini yang sudah terserap 65 persen, tapi masih ada sekitar 15 persen yang pekerjaanya sudah selesai namun belum ditagihkan oleh kontraktor, seperti pembangunan Gedung Setda enam lantai, itu sudah selesai, hanya saja belum dicairkan oleh kontraktor. Hingga 31 Desember, kami optimis mencapai 80 persen,” ungkapnya.

    Menurut Ridwan, adanya kegiatan yang menyumbang silpa diantaranya karena gagal lelang, serta efisiensi dari hasil lelang.

    Pekerjaan yang gagal lelang diantaranya renovasi tampak muka Kantor Walikota Cilegon, pembebasan lahan Jalan Lingkar Utara (JLU) yang masih belum selesai, dan gagal lelang pelebaran Jembatan Ciberko.

    “Ada beberapa kegiatan di beberapa bidang yang menyumbang silpa karena gagal lelang. Tapi, memang yang cukup besar itu pembebasan lahan JLU, masih ada tanah yang belum dibebaskan, kalau untuk pematangan lahan JLU yang sudah dibebaskan itu tidak ada masalah,” terangnya.

    Pihaknya mengaku akan memperbaiki proses lelang, kata Ridwan, agar pada tahun depan tidak ada gagal lelang lagi. “Nanti pengajuan lelang akan diajukan di awal tahun. Kami juga didukung oleh Komisi IV DPRD Cilegon yang sangat support kami,” tandasnya. (LUK/RUL)

  • Mobil Dinas Sekda Kota Cilegon Nunggak Pajak, Petugas Samsat Kejar Hingga Kantor Walikota

    Mobil Dinas Sekda Kota Cilegon Nunggak Pajak, Petugas Samsat Kejar Hingga Kantor Walikota

    CILEGON, BANPOS- Sejumlah kendaraan dinas (Mobdin) milik Pemkot Cilegon diketahui menunggak pembayaran pajak. Salah satunya mobdin yang dalam keseharian digunakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Cilegon. Meski demikian petugas UPT Samsat Kota Cilegon tetap mengejar tunggakan pajak kendaraan dinas tersebut ke Kantor Walikota Cilegon.

    Mobil plat merah berjenis Honda CRV dengan nomor polisi (nopol) A 99 RZ yang diketahui digunakan oleh Sekda Cilegon (Sari Suryati), untuk perjalanan dinas tersebut diketahui menunggak pajak kurang lebih selama enam bulan. Saat petugas Samsat Keliling UPT Cilegon, Badan Pendapatan Daerah Provinsi Banten melakukan penyisiran ke lapangan pada sejumlah kendaraan baik plat hitam maupun plat merah, khususnya yang terparkir di halaman kantor Pemkot Cilegon, Kamis (26/12/2019).

    Pantauan BANPOS dilapangan sejumlah kendaraan roda empat maupun roda dua yang kedapatan menunggak pembayaran pajak, ditempelkan selembar brosur informasi pemberitahuan yang diselipkan antara wiper dan kaca depan mobil tersebut. Tak ayal penempelan itu menyita perhatian banyak orang.

    Informasi yang berhasil dihimpun, ada sejumlah mobil plat merah yang kedapatan menunggak pajak diantaranya, Honda CRV warna hitam nopol A 99 RZ, Suzuki Ertiga warna hitam nopol A 1020 RZ, Nissan Grand Livina warna hitam nopol A 698 U, Daihatsu Xenia warna hitam nopol A 1886 RZ, Toyota Avanza warna silver nopol A 1880 RZ, Daihatsu Xenia warna silver nopol A 1862 R, dan Toyota Inova warna hitam nopol A 1009 R.

    Kasi Pendataan dan Penetapan UPT Samsat Cilegon, Muntasiroh mengungkapkan, penyisiran kepada para penggunaan kendaraan roda empat dan dua di halaman Pemkot Cilegon tersebut, memang baru dilaksanakan tahun ini. Pasalnya, sebelumnya hanya dilakukan di parkiran mall.

    “Ini ada kegiatan pendataan untuk kendaraan bermotor yang belum membayar pajak, kita sisir satu-satu nopol kendaraannya, bagi yang menunggak kami berikan brosur informasi pemberitahuan,” kata Muntasiroh kepada Banpos, disela penyisiran kendaraan, di halaman Pemkot Cilegon, Kamis (26/12).

    Diakui Muntasiroh, untuk kendaraan plat merah, didata samsat memang ada kendaraan dinas yang menunggak, dan pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Cilegon terkait status kendraan dinas tersebut, apakah rusak atau hilang.

    “Status kendaraan dinas harus diinformasikan apakah rusak atau hilang, agar tidak menjadi tunggakan,” katanya.

    Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Aset BPKAD Kota Cilegon, Raden Firman mengungkapkan, terkait tunggakan pajak tersebut bukan tanggungjawab Bidang Aset BPKAD, melainkan OPD masing-masing yang menggunakan kendaraan dinas tersebut.

    “Terkait pembayaran pajak kendaraan dinas, adanya dibagian pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas di setiap OPD, bukan di BPKAD,” tegasnya. (LUK)