Kategori: HEADLINE

  • Peringati Milad Ke II, LMPI Marcab Lebak Gelar Donor Darah

    Peringati Milad Ke II, LMPI Marcab Lebak Gelar Donor Darah

    Anggota LMPI Marcab Lebak, saat melakukan donor darah

    LEBAK, BANPOS –Karena ketersediaan stok darah untuk pasien rumah sakit sering mengalami kekurangan, pada peringatan Milad yang kedua Ormas Laskar Merah Putih (LMPI) Marcab Lebak, menggelar aksi donor darah.

    Ketua Markas Cabang Ormas LMPI Kabupaten Lebak, Herli Suhendi mengatakan, donor darah sangat baik untuk kesehatan dan banyak hal yang didapat dari mendonorkan darah, salah satunya untuk tujuan sosial serta untuk membantu sesama.

    “Selain baik bagi kesehatan, donor darah juga tujuannya untuk membantu sesama yang membutuhkan darah,” kata Herli kepada BANPOS saat peringatan Milad kedua, di wisata keluarga Kolam Renang Waterboom Bina Insan Mandiri (BIM) Rangkasbitung, Sabtu (30/11/2019).

    Karena sering mendengar Palang Merah Indonesia (PMI) Lebak mengalami kekurangan stok darah, lanjut Herli, pihanknya dalam rangkaian kegiatan Milad kedua LMPI, ia mengajak anggotanya untuk melakukan donor darah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya pasien rumah sakit di Lebak yang sangat membutuhkannya.

    “Targetnya semua anggota LMPI Lebak menjadi pendonor tetap, selain itu kami akan mengetahui data jenis darah dari anggota. Misalnya ada keluarga dari anggota LMPI atau masyarakat yang membutuhkan bantuan darah, kita tinggal lihat jenis darah yang dibutuhkan dari data tersebut,” ungkapnya.

    Sementara Ketua panitia pelaksana kegiatan Milad kedua LMPI yang juga sebagai Wakil Ketua Ormas LMPI Marcab Lebak, Deden Kurniawan mengatakan, disamping pemberian santunan kepada 50 orang anak yatim piatu juga melakukan donor darah.

    “Para pendonornya itu dari anggota LMPI, acara donor darah ini kerjasama dengan PMI Kabupaten Lebak untuk membantu ketersediaan darah di PMI,” katanya.

    Untuk diketahui, pada peringatan Milda kedua LMPI Marcab Lebak, dihadiri Asda I Pemkab Lebak, Alkadri yang mewakili Bupati Lebak yang berhalangan hadir, Ketua dan pengurus serta anggota Ormas LMPI markas daerah (Mada) Provinsi Banten, Marcab LMPI Kabupaten Tangerang, Marcab LMPI Kabupaten dan Kota Serang, Marcab LMPI Kota dan Kabupaten Bogor. (DHE)

  • Milad Pertama, ID42NER Eksplor Wisata Banten dan Salurkan Air Bersih

    Milad Pertama, ID42NER Eksplor Wisata Banten dan Salurkan Air Bersih

    KASEMEN, BANPOS – Toyota Fortuner Club of Indonesia (ID42NER) atau klub Otomotif Toyota Fortuner Chapter Banten bersama puluhan anggotanya dari daerah lain, mengeksplorasi wisata Kawasan Banten Lama di Kota Serang saat merayakan ulang tahun yang pertama ID42NEr Chapter Banten.

    Mereka berkeliling ke situs-situs peninggalan masa lalu Kesultanan Banten, seperti benteng Surosowan, Masjid Agung Banten, menara Banten, benteng Spelwijk, dan Vihara Avalokitesvara. Hal tersebut pun mendapatkan apresiasi dari Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, yang ikut dalam kegiatan tersebut.

    “Tentu kami dari pemerintah Kota Serang menyambut baik, kepada temen-temen klub Fortuner yang sudah mengeksplor wisata di Kota Serang,” kata Subadri, Minggu (1/12).

    Ia pun mengapresiasi para anggota klub Fortuner yang juga memberikan bantuan air bersih kepada warga di Kecamatan Kasemen, yang membutuhkan bantuan air bersih.

    “Dari kami juga memberikan bantuan air, tentu dengan adanya bantuan dari komunitas ini adalah hal yang baik,” tegasnya.

    Di tempat yang sama, ketua panitia acara, Aswin S Hasibuan, mengatakan bahwa ada sekitar 80 kendaraan yang ikut dalam kegiatan ini. Ia mengaku, mereka berasal dari daerah Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, Yogyakarta, dan Sumatera.

    Acara dimeriahkan dengan bakti sosial, pertunjukan debus, kunjungan ke beberapa tempat wisata, dan seremonial ulang tahun pertama ID42ner Chapter Banten.

    “Dengan mengajak anggota ID42ner dari chapter lain diharapkan dapat membantu promosi wisata di Banten, khususnya yang ada di Kota Serang,” kata Aswin.

    Tidak hanya wisata, anggota ID42ner ini juga memberikan air bersih di daerah yang krisis air bersih yaitu Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen.

    Kemarau yang cukup panjang membuat masyarakat Kasemen kesulitan mendapatkan air bersih.

    “Ini salah satu bukti keberadaan ID42ner Chapter Banten dan diharapkan berguna bagi masyarakat,” tuturnya.

    Sementara itu, Ketua RT 07, Kampung Ciranjang, Abdullah mengucapkan, terimakasih kepada Chapter Banten dan juga Pemkot Serang yang telah memberikan bantuan air bersih pada hari ini.

    “Kita ketahui bersama, air bersih masuk dalam 9 bahan pokok. Makanya kami sangat berterimakasih, semoga kedepan dapat lebih di tingkatkan dalam hal penyaluran air bersih,” tandasnya. (DZH)

  • Massa 212 Banten Diklaim Capai Ribuan

    Massa 212 Banten Diklaim Capai Ribuan

    SERANG, BANPOS – Ribuan massa dari Banten akan menghadiri reuni 212 yang akan digelar di Monas pada esok hari. Salah satu organisasi yang memobilisasi massa yaitu Laskar Umat Islam Banten (LUIB). Diperkirakan, LUIB memberangkatkan lebih dari seribu jamaah.

    “InsyaAllah, kami (LUIB) akan berangkat dan membawa seribu jamaah untuk berangkat ke Jakarta menghadiri reuni 212,” ujar ketua pembina LUIB, Enting Abdul Karim, saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan, Minggu (1/12).

    Menurutnya, massa aksi tersebut berasal dari beberapa Kota dan Kabupaten di Provinsi Banten. Mayoritas berasal dari Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon.

    “Jamaah itu dari Kota Serang dan Kabupaten Serang, serta Kota Cilegon. Kalau Tangerang saya kirim dari Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang,” katanya.

    Untuk pemberangkatan massa sendiri, Enting mengaku telah menetapkan beberapa titik kumpul. Adapun transportasi yang disediakan yaitu 18 unit bus.

    “Pemberangkatan massa dari Banten dengan menggunakan sebanyaj 18 bus. Untuk titik kumpul massa dan bus juga sudah ditentukan lokasinya,” terangnya.

    Enting mengatakan, dalam reuni yang digelar pada tahun ini, pihaknya tidak mendapatkan hambatan dari pihak pemerintah baik melalui Kepolisian maupun lainnya. Namun, tetap ada oknum yang berupaya melakukan penggembosan terhadap kegiatan itu.

    “Yah kalau dibilang ada gak upaya penggembosan, ya ada. Kayak kemarin adanya spanduk-spanduk bernuansa penggembosan kemarin, dipasang di lampu merah Ciceri. Tapi kalau dari aparat Kepolisian tidak ada,” jelasnya.

    Bahkan menurut Enting, komunikasi dan koordinasi antara pihaknya dengan Kepolisian, berjalan cukup lancar. “Alhamdulillah komunikasi dan koordinasi berjalan lancar,” katanya.

    Enting menegaskan, tak perlu ada yang ditakutkan dari gelaran reuni 212 yang hingga saat ini memasuki kali ketiga. Karena, kegiatan ini hanya untuk ajang silaturahmi antar umat saja.

    “Reuni saja, menjadi kebanggaan bagi Umat Islam ketika jutaan manusia bisa berkumpul dalam satu tempat untuk saling bersilaturahmi,” tegasnya. (DZH)

  • Research Reveals: Drinking Coffee Could Protect Against Some Types of Cancer

    Intro text we refine our methods of responsive web design, we’ve increasingly focused on measure and its relationship to how people read.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar. The Big Oxmox advised her not to do so, because there were thousands of bad Commas, wild Question Marks and devious Semikoli, but the Little Blind Text didn’t listen.

    On the topic of alignment, it should be noted that users can choose from the options of None, Left, Right, and Center. In addition, they also get the options of Thumbnail, Medium, Large & Fullsize.

    And if she hasn’t been rewritten, then they are still using her. Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul

    On her way she met a copy. The copy warned the Little Blind Text, that where it came from it would have been rewritten a thousand times and everything that was left from its origin would be the word “and” and the Little Blind Text should turn around and return to its own, safe country.A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. I am alone, and feel the charm of existence in this spot, which was created for the bliss of souls like mine. I am so happy, my dear friend, so absorbed in the exquisite sense of mere tranquil existence, that I neglect my talents.

    But nothing the copy said could convince her and so it didn’t take long until a few insidious Copy Writers ambushed her, made her drunk with Longe and Parole and dragged her into their agency, where they abused her for their projects again and again.

    Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia. It is a paradisematic country, in which roasted parts of sentences fly into your mouth.

    What to do in Uluwatu Bali

    Walk down the Uluwatu beach

    A collection of textile samples lay spread out on the table – Samsa was a travelling salesman – and above it there hung a picture that he had recently cut out of an illustrated magazine and housed in a nice, gilded frame. It showed a lady fitted out with a fur hat and fur boa who sat upright, raising a heavy fur muff that covered the whole of her lower arm towards the viewer.

    Gregor then turned to look out the window at the dull weather. Drops of rain could be heard hitting the pane, which made him feel quite sad. “How about if I sleep a little bit longer and forget all this nonsense”, he thought, but that was something he was unable to do because he was used to sleeping on his right, and in his present state couldn’t get into that position. However hard he threw himself onto his right, he always rolled back to where he was.

    One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin. He lay on his armour-like back, and if he lifted his head a little he could see his brown belly, slightly domed and divided by arches into stiff sections. The bedding was hardly able to cover it and seemed ready to slide off any moment. His many legs, pitifully thin compared with the size of the rest of him, waved about helplessly as he looked. “What’s happened to me? ” he thought. It wasn’t a dream.

    His room, a proper human room although a little too small, lay peacefully between its four familiar walls. A collection of textile samples lay spread out on the table – Samsa was a travelling salesman – and above it there hung a picture that he had recently cut out of an illustrated magazine and housed in a nice, gilded frame.

    Hidden beach paradise that Balinese would never tell you

    Before you get started, please be sure to always search this Documentation, and also watch our Video Tutorials. If you have further questions beyond the scope of this Documentation, please don’t hesitate to contact us. We’ll do our very best to reply as promptly as possible.

    Lonely girl waiting for a loved one on the beach

    It is a paradisematic country, in which roasted parts of sentences fly into your mouth. One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin. He lay on his armour-like back, and if he lifted his head a little he could see his brown belly, slightly domed and divided by arches into stiff sections. The bedding was hardly able to cover it and seemed ready to slide off any moment.

    It showed a lady fitted out with a fur hat and fur boa who sat upright, raising a heavy fur muff that covered the whole of her lower arm towards the viewer. Gregor then turned to look out the window at the dull weather. Drops of rain could be heard hitting the pane, which made him feel quite sad.

  • Syafrudin Jadikan Maulid Nabi Sebagai Momentum Serap Aspirasi Masyarakat

    Syafrudin Jadikan Maulid Nabi Sebagai Momentum Serap Aspirasi Masyarakat

    SERANG, BANPOS – Walikota Serang melakukan safari ke tiga lokasi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Safari tersebut selain menghadiri undangan, juga dilakukan untuk menyerap aspirasi masyarakat di daerah tersebut.

    Seperti yang disampaikan oleh pengurus DKM Masjid Nurul Amal perumahan RSS Pemda, Sardi. Ia menyampaikan kepada Walikota Serang untuk dapat membangun jalan di perumahannya.

    “Sebenarnya sudah dibangun oleh Pemprov sebagian. Sekarang tinggal sedikit lagi. Dimohon pak Walikota untuk membangun jalan tersebut. Agar jalan di Komplek RSS Pemda menjadi mulus semua,” ujarnya, Sabtu (30/11) malam.

    Menanggapi hal tersebut, Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa Pemkot Serang siap untuk memenuhi keinginan masyarakat.

    “InsyaAllah jalan secepatnya dibangun. Desember ini diselesaikan perencanaannya. Awal 2020 beres pembangunannya,” katanya di depan masyarakat.

    Selain itu, ia mengaku bahwa ada pula yang menyampaikan aspirasi kepadanya langsung pada saat menghadiri peringatan maulid. Diantaranya yaitu meminta agar Penerangan Jalan Umum (PJU) dapat diperbaiki.

    “Ada yang bisik-bisik terkait lampu PJU, peteng jereh wong RSS mah. InsyaAllah PJU akan segera dipasang. Kalau ada yang mati, kita bisa menyalakan lagi. Kalau kurang, akan ditambah,” ucapnya.

    Hal yang sama disampaikan oleh warga Puri Anggrek, Kecamatan Walantaka. Pada saat menghadiri peringatan di masjid Al-Yamani, mayoritas masyarakat menyampaikan aspirasi mengenai infrastruktur.

    “Semua saya terima usulnya. Karena dalam kurun waktu 5 tahun ini, Pemkot Serang akan berbenah untuk memperbaiki infrastruktur di Kota Serang,” jelasnya.

    Saat diwawancara, Syafrudin mengaku momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad ataupun peringatan lainnya, menjadi waktu bagi Pemkot Serang dalam menyerap aspirasi.

    “Sebenarnya kami juga hadir di acara Maulid ingin menyerap aspirasi masyarakat. Tujuan kami dalam visi misi yaitu memperbaiki infrastruktur. Masih banyak yang belum diselesaikan,” katanya.

    Untuk itu, ia meminta kepada seluruh RT, RW, Lurah, dan Camat agar dapat menjadi jembatan bagi aspirasi masyarakat kepada Pemkot Serang.

    “Pak Camat, kalau jalannya rusak segera diusulkan ke Pemkot. Pak Lurah juga harus usulkan. Ini bertindak sebagai jembatan antara masyarakat dengan pemerintah,” tandasnya. (DZH)

  • Olivia Munn’s One-Piece Swimsuit Plunges Further Than You Thought Possible

    On her way she met a copy. The copy warned the Little Blind Text, that where it came from it would have been rewritten a thousand times and everything that was left from its origin would be the word “and” and the Little Blind Text should turn around and return to its own, safe country.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar. The Big Oxmox advised her not to do so, because there were thousands of bad Commas, wild Question Marks and devious Semikoli, but the Little Blind Text didn’t listen.

    On the topic of alignment, it should be noted that users can choose from the options of None, Left, Right, and Center. In addition, they also get the options of Thumbnail, Medium, Large & Fullsize.

    John Suparson is packed with awesome Sneakers

    And if she hasn’t been rewritten, then they are still using her. Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia.

    Street style trends for women .
    On her way she met a copy. The copy warned the Little Blind Text, that where it came from it would have been rewritten a thousand times and everything that was left from its origin would be the word “and” and the Little Blind Text should turn around and return to its own, safe country.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. I am alone, and feel the charm of existence in this spot, which was created for the bliss of souls like mine. I am so happy, my dear friend, so absorbed in the exquisite sense of mere tranquil existence, that I neglect my talents.

    But nothing the copy said could convince her and so it didn’t take long until a few insidious Copy Writers ambushed her, made her drunk with Longe and Parole and dragged her into their agency, where they abused her for their projects again and again.

    The truth is you don’t know what is going to happen tomorrow. Life is a crazy ride, and nothing is guaranteed.

    Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia. It is a paradisematic country, in which roasted parts of sentences fly into your mouth.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar. The Big Oxmox advised her not to do so, because there were thousands of bad Commas, wild Question Marks and devious Semikoli, but the Little Blind Text didn’t listen.

    Gregor then turned to look out the window at the dull weather. Drops of rain could be heard hitting the pane, which made him feel quite sad. “How about if I sleep a little bit longer and forget all this nonsense”, he thought, but that was something he was unable to do because he was used to sleeping on his right, and in his present state couldn’t get into that position. However hard he threw himself onto his right, he always rolled back to where he was.

    One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin. He lay on his armour-like back, and if he lifted his head a little he could see his brown belly, slightly domed and divided by arches into stiff sections. The bedding was hardly able to cover it and seemed ready to slide off any moment. His many legs, pitifully thin compared with the size of the rest of him, waved about helplessly as he looked. “What’s happened to me? ” he thought. It wasn’t a dream.

  • Elton John Tells Noel Gallagher What He Thinks About His New Album

    Intro text we refine our methods of responsive web design, we’ve increasingly focused on measure and its relationship to how people read.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar. The Big Oxmox advised her not to do so, because there were thousands of bad Commas, wild Question Marks and devious Semikoli, but the Little Blind Text didn’t listen.

    On the topic of alignment, it should be noted that users can choose from the options of None, Left, Right, and Center. In addition, they also get the options of Thumbnail, Medium, Large & Fullsize.

    And if she hasn’t been rewritten, then they are still using her. Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul

    On her way she met a copy. The copy warned the Little Blind Text, that where it came from it would have been rewritten a thousand times and everything that was left from its origin would be the word “and” and the Little Blind Text should turn around and return to its own, safe country.A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. I am alone, and feel the charm of existence in this spot, which was created for the bliss of souls like mine. I am so happy, my dear friend, so absorbed in the exquisite sense of mere tranquil existence, that I neglect my talents.

    But nothing the copy said could convince her and so it didn’t take long until a few insidious Copy Writers ambushed her, made her drunk with Longe and Parole and dragged her into their agency, where they abused her for their projects again and again.

    Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia. It is a paradisematic country, in which roasted parts of sentences fly into your mouth.

    What to do in Uluwatu Bali

    Walk down the Uluwatu beach

    A collection of textile samples lay spread out on the table – Samsa was a travelling salesman – and above it there hung a picture that he had recently cut out of an illustrated magazine and housed in a nice, gilded frame. It showed a lady fitted out with a fur hat and fur boa who sat upright, raising a heavy fur muff that covered the whole of her lower arm towards the viewer.

    Gregor then turned to look out the window at the dull weather. Drops of rain could be heard hitting the pane, which made him feel quite sad. “How about if I sleep a little bit longer and forget all this nonsense”, he thought, but that was something he was unable to do because he was used to sleeping on his right, and in his present state couldn’t get into that position. However hard he threw himself onto his right, he always rolled back to where he was.

    One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin. He lay on his armour-like back, and if he lifted his head a little he could see his brown belly, slightly domed and divided by arches into stiff sections. The bedding was hardly able to cover it and seemed ready to slide off any moment. His many legs, pitifully thin compared with the size of the rest of him, waved about helplessly as he looked. “What’s happened to me? ” he thought. It wasn’t a dream.

    His room, a proper human room although a little too small, lay peacefully between its four familiar walls. A collection of textile samples lay spread out on the table – Samsa was a travelling salesman – and above it there hung a picture that he had recently cut out of an illustrated magazine and housed in a nice, gilded frame.

    Hidden beach paradise that Balinese would never tell you

    Before you get started, please be sure to always search this Documentation, and also watch our Video Tutorials. If you have further questions beyond the scope of this Documentation, please don’t hesitate to contact us. We’ll do our very best to reply as promptly as possible.

    Lonely girl waiting for a loved one on the beach

    It is a paradisematic country, in which roasted parts of sentences fly into your mouth. One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin. He lay on his armour-like back, and if he lifted his head a little he could see his brown belly, slightly domed and divided by arches into stiff sections. The bedding was hardly able to cover it and seemed ready to slide off any moment.

    It showed a lady fitted out with a fur hat and fur boa who sat upright, raising a heavy fur muff that covered the whole of her lower arm towards the viewer. Gregor then turned to look out the window at the dull weather. Drops of rain could be heard hitting the pane, which made him feel quite sad.

  • Pelayanan RSUD Banten Disebut Bobrok, Pasien Banyak Ditelantarkan

    Pelayanan RSUD Banten Disebut Bobrok, Pasien Banyak Ditelantarkan

    SERANG, BANPOS – Pelayanan kegawatdaruratan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten, yang sudah ditetapkan sebagai RS rujukan, dinilai mempersulit pasien yang membutuhkan pertolongan kegawatdaruratan.

    Pasalnya, beberapa pasien yang datang ke RSUD Banten, tidak mendapatkan pelayanan yang cepat, tepat dan ramah, seperti yang tertera dalam komitmen pelayanan RSUD Banten.

    “Ibu saya datang ke sini, karena sudah seminggu enggak mau makan, udah lemes. Karena sudah dini hari, dan kebetulan dekat dengan RS ini, makanya kami langsung bawa ke sini. Tapi kita ditolak, disuruh ke puskemas dulu, alasan nggak ada bed pasien IGD karena terpakai semua,” ungkap Amir, anak salah seorang pasien bernama Kamsiah (50), asal Kelurahan Curug, Kota Serang.

    Diketahui, Kamsiah diboyong ke RSUD Banten, sebab tidak mau makan pada Jumat (29/11), pukul 04.05 dini hari. Oleh karena jarak tempuh dari rumah ke RSUD Banten lebih dekat daripada puskesmas, dan melihat kondisi sang ibu sudah tidak berdaya, keluarga berinisiatif membawa pasien dengan menggunakan mobil bertuliskan ‘Biro Umum’ ke RSUD Banten.

    “Kita sudah bicara ke dokter yang bertugas, katanya enggak bisa ditangani di sini. Makanya diminta ke puskemas. Terlebih pakai SKTM, bukan pakai BPJS,” terangnya.

    Menurut penuturan Amir, pihaknya tidak mendapatkan pelayanan yang ramah, apalagi cepat. Dokter yang bertugas saat itu, kata dia, menerangkan jika pasien semestinya diberikan penanganan kegawatdaruratan di ruang instalasi gawat darurat (IGD).

    “Tapi kok malah dibiarin. Kasian ibu saya kalau tidak diberikan penanganan. Memang diperiksa, kondisi ibu saya masih di dalam mobil. Tapi tetap enggak bisa ditangani, katanya bed pasien habis,” geramnya seraya mengaku bahwa pihaknya diminta tidak boleh mengakui, jika sudah membawa sang ibu ke IGD RSUD Banten, oleh dokter jaga dr. Lis Lubis.

    Berdasarkan pantauan wartawan BANPOS di lokasi, terdapat 3 kasur pasien tidak terpakai dan satu kursi roda yang berada di lantai satu RSUD Banten, tepatnya di antara mesin ATM dan lift. Namun, Dr Lis Lubis tetap menegaskan bahwa tidak ada kasur pasien yang kosong sehingga pasien tidak bisa ditangani.

    Sebelumnya, sang dokter menyinggung soal pasien dengan menggunakan surat keterangan tidak mampu (SKTM) dan Badan Pelaksana Jaminan sosial (BPJS). Dari sini, pihak keluarga merasa terdiskriminasi dengan pelayanan saat itu.

    “Dokternya sempat bilang, kalau pasien BPJS masih bisa ditangani. Ini kan pakai SKTM. SKTM itu kan dibiayai oleh pemerintah,” tutur Amir, seraya menirukan gaya sang dokter jaga.

    Amir menegaskan, jika memang tidak ada sama sekali kasur pasien, jangan membandingkan pasien dengan pelayanan SKTM dan BPJS. Kalau memang tidak ada kasur pasien, sudah pasti meskipun datang pasien pengguna BPJS, tetap tidak bisa dilayani juga sebab tidak ada kasur pasiennya.

    “Kalau memang gak ada kasur buat ibu saya, gimana kalau ada pasien darurat atau maaf saya katakan, ada pasien sekarat. Apakah mau didiamkan saja sampai hilang nyawanya?” ujarnya dengan nada tinggi.

    Ia menyesalkan dengan pelayanan RSUD Banten yang dinilai pilih-pilih pasien. Amir juga mengaku, dirinya sempat diminta untuk ke puskemas terdekat untuk meminjam kasur pasien.

    “Iyah, saya dan keluarga diminta ke puskemas. Suruh pinjam kasur pasien,” katanya.

    Setelah berdebat selama satu jam lebih, Kamsiah akhirnya diterima oleh pihak RSUD Banten untuk ditangani lebih lanjut.

    Untuk diketahui, berdasarkan penuturan beberapa pasien lainnya, sudah terjadi penolakan terhadap pasien sebanyak tiga kali. Pihak RSUD menolak dengan alasan yang sama, yaitu kehabisan tempat tidur pasien. (MUF)

  • Dikukuhkan, GOW Kota Serang Diajak Kolaborasi Dalam Pembangunan

    Dikukuhkan, GOW Kota Serang Diajak Kolaborasi Dalam Pembangunan

    SERANG, BANPOS – Pengurus Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Serang periode 2019-2020 resmi dikukuhkan oleh Walikota Serang, Syafrudin. Menurut dia, GOW merupakan wadah bagi para wanita-wanita hebat, untuk berkolaborasi dalan mengawal pembangunan.

    “Gabungan dari beberapa organisasi wanita. GOW ini diisi oleh Wanita-wanita hebat, unsur TNI, Polri, PNS. Ada juga organisasi masyarakat lainnya yang tergabung dalam organisasi kewanitaan,” ujar Syafrudin di salah satu hotel di Kota Serang, Jumat (29/11).

    Menurut Syafrudin, banyak hal yang dapat dilakukan oleh pengurus GOW ini. Baik dalam mengakomodir harapan masyarakat maupun harapan dari pemerintah.

    “Seperti pemberdayaan perempuan, ini masih diperlukan. Lalu terkait P2WKSS. Kemudian di Kota Serang masih banyak masalah persampahan. Harus ada sentuhan dari GOW, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,” ucapnya.

    Lebih rinci, Syafrudin mengatakan bahwa saat ini, banyak dari ibu-ibu di Kota Serang yang memiliki kesadaran yang rendah untuk tidak membuang sampah sembarangan.

    “Kalau tidak tersentuh maka akan kebablasan. Yang paling banyak membuang sampah itu adalah ibu-ibu, pemberian pengertian kepada masyarakat ini penting sekali,” lanjutnya.

    Syafrudin pun mengapresiasi kepengurusan GOW periode sebelumnya. Karena hasil dari sepak terjang mereka selama tiga tahun, dapat menghasilkan suatu yang baik bagi masyarakat.

    “Untuk pengurus lama, mohon bimbingannya bagi pengurus baru. Kepada pengurus yang baru, semoga bisa melaksanakan tugas sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat Kota Serang dan Pemkot Serang,” tandasnya. (DZH)

  • 128 RTLH di Kota Serang Dapat Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya

    128 RTLH di Kota Serang Dapat Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya

    SERANG , BANPOS – Sebanyak 128 rumah tidak layak huni (RTLH) mendapatkan bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang disalurkan melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Serang.

    Demikian yang terungkap dalam sosialisasi bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) sekaligus penyerahan kunci secara simbolis kepada penerima bantuan stimulan perumahan swadaya, yang digelar di salah satu hotel di Kota Serang, Kamis (28/11/2019).

    Walikota Serang Syafrudin dalam sambutannya merasa bangga dan senang atas bantuan yang dikucurkan oleh pemerintah pusat melalui satker tersebut.

    “Pemkot menerima bantuan untuk stimulan 128 unit. Jadi ini merupakan penghargaan yang sangat luar biasa mendapat bantuan,” kata Syafrudin.

    Syafrudin juga sempat mengunjungi rumah yang menerima bantuan di Kampung Lamaran, Kelurahan Bendung, Kecamtan Kasemen. Ia mengatakan jika bantuan berupa yang tunai sebesar Rp17,5 juta tersebut digunakan untuk pembangunan rumah. Dari yang sebelumnya rumah tidak layak huni (RTLH) menjadi layak huni.

    “Sebenarnya kan ini kalau uang Rp17,5 juta itu tidak cukup untuk membangun rumah. Tapi, alhamdulillah, dengan semangat gotong royong. Akhirnya rumah dapat terbangun,” kata Syafrudin seraya berharap kedepan di Kota Serang tidak ada lagi RTLH di Kota Serang.

    Selain itu, Syafrudin juga mengintruksikan kepada Lurah Bendung di tahun 2020 mendatang untuk membangun fasilitas MCK di lokasi yang dikenal dengan sebutan kampung dolbon tersebut.

    “Pak lurah, tolong tahun depan dibangun 5 MCK disini, biar warga sini tidak dolbon lagi,” katanya.

    Sementara itu, Satker Perumahan Banten pada KemenPUPR, Tatang Supriyatna menyampaikan jika bantuan uang sebesar Rp17,5 juta per unit rumah tersebut masing-masing digunakan untuk bahan bangunan Rp15 juta dan Rp2,5 juta untuk upah kerja/petukang.

    “Pada 2020 mendatang Kota Serang mendapatkan kuota program BSPS sebanyak 150 unit rumah serta tambahan dari dana alokasi khusus sebanyak 62 unit,” katanya.

    Diketahui, sebanyak 128 rumah yang mendapatkan bantuan tersebut tersebar di lima kelurahan pada empat kecamatan. Di Kelurahan pancalaksana sebanyak 25 rumah, Kelurahan Bendung 25 rumah, Kelurahan Banten Banten 56 rumah, Kelurahan Kalodran 13 rumah dan Kelurahan Kaligandu 9. (AZM)