Kategori: HEADLINE

  • These Delicious Balinese Street Foods You Need To Try Right Now

    On her way she met a copy. The copy warned the Little Blind Text, that where it came from it would have been rewritten a thousand times and everything that was left from its origin would be the word “and” and the Little Blind Text should turn around and return to its own, safe country.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar. The Big Oxmox advised her not to do so, because there were thousands of bad Commas, wild Question Marks and devious Semikoli, but the Little Blind Text didn’t listen.

    On the topic of alignment, it should be noted that users can choose from the options of None, Left, Right, and Center. In addition, they also get the options of Thumbnail, Medium, Large & Fullsize.

    John Suparson is packed with awesome Sneakers

    And if she hasn’t been rewritten, then they are still using her. Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia.

    Street style trends for women .
    On her way she met a copy. The copy warned the Little Blind Text, that where it came from it would have been rewritten a thousand times and everything that was left from its origin would be the word “and” and the Little Blind Text should turn around and return to its own, safe country.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. I am alone, and feel the charm of existence in this spot, which was created for the bliss of souls like mine. I am so happy, my dear friend, so absorbed in the exquisite sense of mere tranquil existence, that I neglect my talents.

    But nothing the copy said could convince her and so it didn’t take long until a few insidious Copy Writers ambushed her, made her drunk with Longe and Parole and dragged her into their agency, where they abused her for their projects again and again.

    The truth is you don’t know what is going to happen tomorrow. Life is a crazy ride, and nothing is guaranteed.

    Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia. It is a paradisematic country, in which roasted parts of sentences fly into your mouth.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar. The Big Oxmox advised her not to do so, because there were thousands of bad Commas, wild Question Marks and devious Semikoli, but the Little Blind Text didn’t listen.

    Gregor then turned to look out the window at the dull weather. Drops of rain could be heard hitting the pane, which made him feel quite sad. “How about if I sleep a little bit longer and forget all this nonsense”, he thought, but that was something he was unable to do because he was used to sleeping on his right, and in his present state couldn’t get into that position. However hard he threw himself onto his right, he always rolled back to where he was.

    One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin. He lay on his armour-like back, and if he lifted his head a little he could see his brown belly, slightly domed and divided by arches into stiff sections. The bedding was hardly able to cover it and seemed ready to slide off any moment. His many legs, pitifully thin compared with the size of the rest of him, waved about helplessly as he looked. “What’s happened to me? ” he thought. It wasn’t a dream.

  • Bahas Kondisi PLS di Bengkulu, Imadiklus Banten DPO, Makassar Ketua Umum

    Bahas Kondisi PLS di Bengkulu, Imadiklus Banten DPO, Makassar Ketua Umum

    BENGKULU, BANPOS – Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Untirta, M. Hadi dikukuhkan menjadi Dewan Pengawas Organisasi (DPO) Ikatan Mahasiswa PLS Indonesia (Imadiklus) periode 2019-2021. Sedangkan, mahasiswa Universitas Negeri Makassar, Ismail dipilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum dalam Kongres VII Imadiklus di Bengkulu.

    Dalam kongres yang dipimpin oleh perwakilan dari Universitas Pattimura Maluku, Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Negeri
    Makassar tersebut, dibahas beberapa hal terkait isu dan permasalahan yang sedang terjadi jurusan PLS serta bidang PNF. Mulai dari internal organisasi, serta permasalahan kuota CPNS dan keprofesian PLS.

    Ketua Umum Imadiklus, Ismail menyatakan, kedepannya akan berusaha untuk menyolidkan dan menyatukan visi misi serta aspirasi dari seluruh mahasiswa PLS/PNF/Penmas se nasional. Ia berharap, dengan kesolidan tersebut, maka Imadiklus dapat menunjukkan peran dan fungsi PLS dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.

    “Mari kita jaga kekompakan IMADIKLUS untuk kemajuan lembaga serta kemajuan PLS pada umumnya. Sebab, jika bukan kita yang berjuang untuk memajukan rumah kita sendiri, maka kita hanya jadi penonton,” ujar pria asal Sinjai ini kepada BANPOS, Selasa (26/11).

    Sementara itu, DPO Imadiklus, Hadi berharap, kepengurusan pada tahun ini dapat menjalankan visi misi yang ada, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam konstitusi Imadiklus.

    “Untuk mewujudkan ketercapaian tujuan Imadiklus itu tidak lepas dari peran seluruh anggota Imadiklus se- Indonesia, dengan berpegangan pada konstitusi Imadiklus yang harus dijalankan dan dipegang teguh,” kata mahasiswa asal Pandeglang tersebut.

    Selaku tuan rumah, Ketua HIMA PNF Universitas Bengkulu, Ilham Akbar berharap, kedepannya Imadiklus dapat lebih solid lagi serta dapat lebih menunjukkan eksistensi serta kebermanfaatannya di tingkat nasional.

    “Saya pribadi Insyaallah sekuat tenaga dan pikiran akan berjuang semaksimal mungkin untuk imadiklus kedepannya,” ujar pria asal Muko-muko tersebut.

    Dalam kegiatan ini, turut juga dihadiri oleh Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Riau, Universitas Muhammadiyah Pare-pare, Universitas Mulawarman, Universitas Singa Perbangsa Karawang, Universitas Sriwijaya dan Universitas Siliwangi.

    Dalam rekomendasi kongres, ditetapkan untuk tuan rumah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) adalah Karawang. (PBN)

  • BIRO SDM Polda Banten, Gelar Uji Kompetensi

    BIRO SDM Polda Banten, Gelar Uji Kompetensi

    SERANG, BANPOS –Dalam rangka meningkatkan kompetensi kemampuan manajerial bagi personel, Biro Sdm Polda Banten gelar uji kompetensi di Hotel Ledian Kota Serang (28/11/2019) hari kamis.

    Karo SDM Polda banten Kombes Pol. Tommy Wibisono resmi membuka pelatihan dengan memberikan sambutan, “untuk penuhi kebutuhan organisasi Polri maka tugas jabatan harus memenuhi syarat kompetensi berdasarkan hasil pelatihan dengan nilai IS (individu score)” tutur Tommy.

    Peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 20 personel yang terdiri dari 13 Pama Polri, 6 orang berpangkat AKP sebagai peserta uji jabatan Kasat, Kapolsek Urban dan Rural,4 orang berpangkat Iptu sebagai peserta uji kompetensi jabatan kapolsek rural dan kanit serta 3 orang berpangkat Ipda sebagai peserta uji kompetensi jabatan kanit pada Polres dan Polsek , 5 orang Pamen Polri berpangkat Kompol sebagai uji kompetensi jabatan kapolsek urban, kabag polres dan promosi jabatan Ka Spkt, dengan 2 orang PNS Polri sebagai uji kompetensi pada Jabatan Eselon III.

    Kabag Binkar Akbp Atot irawan sebagai ketua pelaksana kegiatan menyampaikan sasaran kegiatan pelatihan ini adalah untuk mewujudkan sumber daya manusia Polri yang berkompeten , berprestasi, berinovasi dan unggul dalam membangun serta mengembangkan organisasi Polri yang profesional, modern dan dipercaya masyarakat.

    “Materi akan disampaikan akan disampaikan selama dua hari sesuai jadwal dan sesuai dengan lingkungan pekerjaan peserta, untuk menjadi Polisi yang promoter” kata Atot saat di konfirmasi awak media. (RUL)

  • Audiensi Dengan Wakil Walikota Serang, BEM FKIP Untirta Tawarkan Penguatan Kebudayaan

    Audiensi Dengan Wakil Walikota Serang, BEM FKIP Untirta Tawarkan Penguatan Kebudayaan

    SERANG, BANPOS – BEM FKIP Untirta melakukan audiensi dengan Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin. Dalam audiensi tersebut, BEM FKIP Untirta menawarkan penguatan kebudayaan Kota Serang, dalam kurikulum pendidikan.

    Ketua BEM FKIP Untirta, Ahmad Fauzan, mengatakan bahwa saat ini kebudyaan di Kota Serang masih kurang. Padahal, Pemkot Serang dalam kepemimpinan duet Aje Kendor mengusung visi Kota yang Berdaya dan Berbudaya.

    “Jujur, kalau ada kawan mahasiswa lain yang datang kesini, yang ditanyakan adalah identitas kebudayaan dalam pendidikan Kota Serang itu apa? Dan saya sendiri pun agak sulit menjawabnya,” ujarnya kepada Subadri dalam audiensi di ruang kerjanya, Kamis (28/11).

    Padahal menurut Fauzan, Kota Serang memiliki banyak sekali kebudayaan yang bisa dijadikan muatan lokal di setiap sekolah. Seperti budaya ubrug yang menurutnya sangat menarik.

    “Jadi ubrug ini seperti drama lawak, namun menggunakan bahasa bebasan. Kalau di Jawa itu seperti ketoprak. Nah kalau dijadikan mutan lokal, bisa menjadi suatu hal yang menarik bukan hanya wisatawan lokal, juga mancanegara,” ucapnya.

    Ia mengaku, penguatan kebudayaan sudah lama menjadi program yang direncanakan oleh pihaknya. Namun menurutnya, pemerintah lah yang memiliki legitimasi untuk menerapkannya secara kongkret.

    “Oleh karena itu, kami mengajak Pemkot Serang agar bagaimana bisa menerapkan program tersebut. Ini supaya identitas kebudayaan dalam dunia pendidikan di Kota Serang itu dapat diterapkan dengan maksimal,” tandasnya. (DZH)

  • Kominfo Kota Serang Gelar ‘Guyub Santuy’ bersama PWKS

    Kominfo Kota Serang Gelar ‘Guyub Santuy’ bersama PWKS

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) kota Serang mengajak Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) agar dapat bersinergi dengan pemerintah. Hal itu diungkapkan oleh Walikota Serang, Syafrudin, saat menghadiri kegiatan ‘Guyub Santuy’ di halaman Diskominfo kota Serang, Rabu (27/11) sore hari.

    Syafrudin mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut sangat bagus dilakukan. Sebab, antara pemerintah dengan awak media memiliki peran yang strategis untuk mendorong percepatan pembangunan kota Serang.

    “Alhamdulillah, tadi sore saya bersama rekan – rekan PWKS berbincang-bincang dalam kegiatan ‘Guyub Santuy’ Diskominfo Kota Serang. Ini sangat bagus untuk dilakukan, karena antara pemerintah dengan wartawan itu harus saling bersinergi dalam pembangunan Kota Serang,” ungkapnya.

    Dengan adanya kegiatan yang direncanakan akan dilakukan tiap satu bulan sekali ini, Syafrudin berharap agar insan pers yang berada di Kota Serang, ke depan bisa semakin kompak.

    “Dengan adanya kegiatan ini, saya berharap agar kedepannya, para wartawan di Kota Serang yang tergabung dalam PWKS (Pokja wartawan kota Serang) ini semakin kompak dan guyub lagi,” tuturnya.

    Sementara itu kepala Diskominfo kota Serang, Hari W Pamungkas, menerangkan bahwa dalam masa kepemimpinan Walikota Serang selama setahun 1 tahun ini, perlu masukan, kritik, serta evaluasi dari rekan-rekan media yang diwakili PWKS. Dengan momen tersebut, pihaknya berharap ‘Guyub Santuy’ ini menjadi pemicu untuk media silaturahmi, media evaluasi terkait dengan kinerja kepala daerah yang dalam hal ini diinisiasi oleh Diskominfo.

    “Tentunya kita melihat dari arahan pak Wali, poin-poin dari ‘Guyub Santuy’ ini, pertama membangun sinergitas, kedua membangun kekompakan di internal PWKS, maupun antara PWKS dengan stakeholder yaitu kita (Diskominfo),” ujarnya.

    Ke depan, kata Hari, diharapkan seluruh Organisasi perangkat daerah (OPD) akan melakukan hal yang sama, terkait dengan membangun sinergitas antara media dengan OPD.

    “Karena tanpa media, pemerintah Kota Serang bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Tentunya bantuan publikasi dari rekan-rekan media terkait dengan apa yang telah dicapai oleh Pemkot Serang, maupun kekurangan-kekurangan apa di Kota Kerang bisa disampaikan untuk perbaikan ke depan,” jelasnya.

    Sesuai arahan Walikota, kata dia, kegiatan tatap muka bersama media di Kota Serang akan dilaksanakan rutin satu bulan sekali. Dinamaksn ‘Guyub Santuy’, karena kata tersebut dinilai mudah diserap dan familiar.

    “Kita juga membaca perkembangan situasi sekarang, 60 persen pegawai Diskominfo adalah usia 35 sampai 40 tahun. Jadi dengan bahasa tersebut dirasa familiar dan kekinian, meskipun belum ada di KBBI,” katanya.

    Dirinya berharap, dengan bahasa tersebut, kegiatan santai dengan PWKS bisa ditularkan ke OPD lain. Bisa dilakukan dengan pertemuan yang sifatnya santai tetapi ada tujuannya.

    “Apalah arti sebuah nama, yang penting kan esensi dari pertemuan hari ini. Pada prinsipnya, poin-poin penting dalam hal ini membuka ruang yang tanpa sekat dan waktu. Kita bisa berkomunikasi, koreksi satu sama lain, kemudian melakukan perbaikan bersama-sama untuk ke depan kota Serang lebih baik lagi,” tandasnya. (MUF)

  • Three Arrested After Masked Youths Launch Firebomb Attack On Synagogue

    Intro text we refine our methods of responsive web design, we’ve increasingly focused on measure and its relationship to how people read.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar. The Big Oxmox advised her not to do so, because there were thousands of bad Commas, wild Question Marks and devious Semikoli, but the Little Blind Text didn’t listen.

    On the topic of alignment, it should be noted that users can choose from the options of None, Left, Right, and Center. In addition, they also get the options of Thumbnail, Medium, Large & Fullsize.

    And if she hasn’t been rewritten, then they are still using her. Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul

    On her way she met a copy. The copy warned the Little Blind Text, that where it came from it would have been rewritten a thousand times and everything that was left from its origin would be the word “and” and the Little Blind Text should turn around and return to its own, safe country.A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. I am alone, and feel the charm of existence in this spot, which was created for the bliss of souls like mine. I am so happy, my dear friend, so absorbed in the exquisite sense of mere tranquil existence, that I neglect my talents.

    But nothing the copy said could convince her and so it didn’t take long until a few insidious Copy Writers ambushed her, made her drunk with Longe and Parole and dragged her into their agency, where they abused her for their projects again and again.

    Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia. It is a paradisematic country, in which roasted parts of sentences fly into your mouth.

    What to do in Uluwatu Bali

    Walk down the Uluwatu beach

    A collection of textile samples lay spread out on the table – Samsa was a travelling salesman – and above it there hung a picture that he had recently cut out of an illustrated magazine and housed in a nice, gilded frame. It showed a lady fitted out with a fur hat and fur boa who sat upright, raising a heavy fur muff that covered the whole of her lower arm towards the viewer.

    Gregor then turned to look out the window at the dull weather. Drops of rain could be heard hitting the pane, which made him feel quite sad. “How about if I sleep a little bit longer and forget all this nonsense”, he thought, but that was something he was unable to do because he was used to sleeping on his right, and in his present state couldn’t get into that position. However hard he threw himself onto his right, he always rolled back to where he was.

    One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin. He lay on his armour-like back, and if he lifted his head a little he could see his brown belly, slightly domed and divided by arches into stiff sections. The bedding was hardly able to cover it and seemed ready to slide off any moment. His many legs, pitifully thin compared with the size of the rest of him, waved about helplessly as he looked. “What’s happened to me? ” he thought. It wasn’t a dream.

    His room, a proper human room although a little too small, lay peacefully between its four familiar walls. A collection of textile samples lay spread out on the table – Samsa was a travelling salesman – and above it there hung a picture that he had recently cut out of an illustrated magazine and housed in a nice, gilded frame.

    Hidden beach paradise that Balinese would never tell you

    Before you get started, please be sure to always search this Documentation, and also watch our Video Tutorials. If you have further questions beyond the scope of this Documentation, please don’t hesitate to contact us. We’ll do our very best to reply as promptly as possible.

    Lonely girl waiting for a loved one on the beach

    It is a paradisematic country, in which roasted parts of sentences fly into your mouth. One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin. He lay on his armour-like back, and if he lifted his head a little he could see his brown belly, slightly domed and divided by arches into stiff sections. The bedding was hardly able to cover it and seemed ready to slide off any moment.

    It showed a lady fitted out with a fur hat and fur boa who sat upright, raising a heavy fur muff that covered the whole of her lower arm towards the viewer. Gregor then turned to look out the window at the dull weather. Drops of rain could be heard hitting the pane, which made him feel quite sad.

  • Untirta Wisuda Di Kampus Baru, Macet Mengular Hingga Palima

    Untirta Wisuda Di Kampus Baru, Macet Mengular Hingga Palima

    PABUARAN, BANPOS – Imbas dari digunakannya gedung baru Untirta di Sindang Sari sebagai tempat wisuda, kemacetan mengular hingga ke lampu merah Palima. Tak ayal, hal ini pun dikeluhkan masyarakat.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, tidak ada pihak kepolisian maupun Dishub yang bertugas sebagai pengurai kemacetan tersebut. Hanya ada satpam dan Resimen Mahasiswa (Menwa) Untirta yang bertugas mengurai kemacetan di depan gerbang kampus.

    Warga Ciomas, Fauzan, mengatakan bahwa kemacetan separah ini baru pertama kalin terjadi di jalur Palka. Hal ini membuat dirinya yang juga seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kota Serang, menjadi terganggu.

    “Ini parah macetnya. Bukan hanya dari arah Palima, tapi dari arah Ciomas pun kena imbas macet. Saya yang mau kuliah jadi terlambat. Kacau lah,” ujarnya, Rabu (27/11).

    Ia menyayangkan pihak Untirta yang terlalu memaksakan untuk ‘unjuk gigi’ dengan melakukan wisuda di gedung yang belum sempurna. Sehingga, masyarakat umum yang terkena dampaknya.

    “Mungkin kalau memang mau di sana, ya kerja sama gitu dengan kepolisian atau Dishub. Supaya ada yang mengatur lalu lintasnya. Kalau seperti ini, berapa kerugian yang ditanggung masyarakat?,” tandasnya. (RED)

  • Politisi dan Birokrat Kompak Lawan Tatu

    Politisi dan Birokrat Kompak Lawan Tatu

    SERANG, BANPOS – Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 menjadi momentum para Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati menarik perhatian masyarakat untuk mengusung dirinya maju ke pesta rakyat 5 tahunan tersebut. Selain itu, bagi partai politik (parpol) yang membuka penjaringan calon Bupati dan Wakil Bupati Serang, dijadikan momentum bagaimana para calon saling berebut mendapatkan dukungan.

    Bakal calon Bupati Serang Wahyu Papat Juni Romadonia, menunjukkan keseriusannya untuk menantang calon Bupati Serang petahana, Ratu Tatu Chasanah. Hal itu dibuktikan olehnya dengan mengembalikan berkas ke sejumlah parpol yang membuka penjaringan bakal calon. Ia mengembalikan berkas ke partai Demokrat ditemani oleh sekretaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan jajarannya.

    “Siap dong, saya siap melawan petahana. Kalau ngga siap ngapain maju (mendaftarkan diri),” ungkapnya, saat disinggung soal melawan calon Bupati petahana.

    Tidak hanya berfokus kepada dukungan partai koalisi, ia mengaku bahwa sudah memiliki tim pendukung di hampir seluruh wilayah Kabupaten Serang yang telah meminta dirinya maju sebagai calon Bupati. Ia juga menjalin komunikasi dengan sejumlah parpol, baik yang membuka penjaringan maupun tidak.

    “Cukup perahu untuk mendaftarkan diri sebagai Bupati,” ujarnya, seraya menahan untuk tidak menyebutkan siapa yang akan menjadi pasangannya.

    Wahyu Papat menegaskan siap bersaing dengan para kandidat lainnya. Sebab, ia mengatakan bahwa saat ini dirinya melihat masyarakat jenuh dengan Bupati yang sekarang, dan ini untuk kebaikan masyarakat juga.

    “Dimana partai itu membuka, saya pasti daftar untuk membuktikan keseriusan saya. (Siap) melawan petahana, kayaknya kan ngga mungkin (disatukan). Jadi melawan saja lah,” ujarnya sembari terkekeh.

    Untuk memperkuat solidaritas para pendukung, baik dari partai maupun diluar partai, diketahui ia terus merawat pendukungnya saat dirinya maju ke pencalonan legislatif DPR RI 2919 dari partai PKB.

    “Masih kuat, masih solid dan belum pecah sama sekali. Jadi untuk jaringan InsyaAllah,” tegasnya.

    Terpisah, Bakal calon wakil Bupati asal birokrat, Sarjudin pun mengaku siap melawan petahana. Sama halnya dengan Wahyu Papat, ia terus memperkuat jaringan melalui masyarakat dan para kyai dengan meminta doa restunya.

    Meskipun demikian, ia menegaskan alasan maju ke Pilkada tahun 2020 dengan posisi Wakil Bupati, karena ia bukan dari anggota parpol. Namun ia melihat kurang sejahteranya para nelayan dan petani.

    “Saya ingin memajukan Kabupaten Serang dengan memaksimalkan potensi nelayan dan petani. Karena banyak daripada nelayan dan petani yang saat ini dinilai belum banyak diperhatikan,” ungap ASN yang beberapa bulan akan memasuki masa pensiun ini, saat ditemui di ruang kerjanya.

    Ia menjelaskan, perhatian Pemerintah Kabupaten Serang dinilai kurang untuk para petani. Saat ini, lanjut dia, rata-rata petani menghasilkan 5 ton padi. Hal itu, kata dia, bisa ditingkatkan hasil panen menjadi 10 ton padi dengan memakai bibit unggul seperti di daerah Karawang.

    “Ini belum semua diperhatikan. Rata-rata petani saat ini panen hanya mendapatkan 5 ton. Bisa tingkatkan jadi 10 ton, yatiu dengan cara menanam bibit unggul, seperti di daerah Karawang,” jelasnya.

    Belum lagi, lanjut dia, ketika lahan tersebut diselingi dengan menanam palawija. Dan ia melihat saat ini bantuan hal seperti itu masih dipersulit prosesnya.

    “Ngasihnya jangan dipersulit, kasih bibit untuk kelompok tani. Karena kan kelompok tani ini susah ada di setiap desa,” tuturnya.

    Begitupun dengan Bibit ikan lele. Ia menerangkan, ribuan pedagang lele yang berjajar di sekitar Kabupaten Serang. Namun, kata dia, lele yang dijual tersebut masih mengambil dari luar daerah Kabupaten Serang.

    “Berapa ribu pedagang lele di seluruh Kabupaten Serang. Tapi ikan Lele saat ini masih disuplai dari luar,” tuturnya.

    Ia menginginkan, peternak lele digalakkan. Begitu juga dengan penanganan pengangguran yang saat ini berdiri 800 industri baik berat maupun industri kecil.

    “Kita maksimalkan pengangguran di kabupaten Serang,” katanya.

    Ia juga menyoroti para petani garam belum banyak di Kabupaten Serang. Padahal, kata dia, kalau melihat potensi lahan yang ada, saat panen garam bisa mencapai 10 ton dengan kadar 94 persen. Namun saat ini, Pemkab Serang masih mengutamakan impor garam dengan alasan lebih berkualitas.

    “Posisi garam saat ini masih kebanyakan impor. Sedangkan produk lokal anjlok,” tegasnya.

    Dengan demikian, jika seluruh roda perekonomian baik dari petani dan nelayan, Pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Serang yang saat ini hanya 800 miliar, bisa meningkat dua kali lipat.

    “Bisa jadi 1,5 T kalau saya jadi Wakil Bupati,” tandasnya. (MUF)

  • Fashion Girls! These Are the 17 Chic Flats Everyone Will Want in 2018

    On her way she met a copy. The copy warned the Little Blind Text, that where it came from it would have been rewritten a thousand times and everything that was left from its origin would be the word “and” and the Little Blind Text should turn around and return to its own, safe country.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar. The Big Oxmox advised her not to do so, because there were thousands of bad Commas, wild Question Marks and devious Semikoli, but the Little Blind Text didn’t listen.

    On the topic of alignment, it should be noted that users can choose from the options of None, Left, Right, and Center. In addition, they also get the options of Thumbnail, Medium, Large & Fullsize.

    John Suparson is packed with awesome Sneakers

    And if she hasn’t been rewritten, then they are still using her. Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia.

    Street style trends for women .
    On her way she met a copy. The copy warned the Little Blind Text, that where it came from it would have been rewritten a thousand times and everything that was left from its origin would be the word “and” and the Little Blind Text should turn around and return to its own, safe country.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. I am alone, and feel the charm of existence in this spot, which was created for the bliss of souls like mine. I am so happy, my dear friend, so absorbed in the exquisite sense of mere tranquil existence, that I neglect my talents.

    But nothing the copy said could convince her and so it didn’t take long until a few insidious Copy Writers ambushed her, made her drunk with Longe and Parole and dragged her into their agency, where they abused her for their projects again and again.

    The truth is you don’t know what is going to happen tomorrow. Life is a crazy ride, and nothing is guaranteed.

    Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia. It is a paradisematic country, in which roasted parts of sentences fly into your mouth.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar. The Big Oxmox advised her not to do so, because there were thousands of bad Commas, wild Question Marks and devious Semikoli, but the Little Blind Text didn’t listen.

    Gregor then turned to look out the window at the dull weather. Drops of rain could be heard hitting the pane, which made him feel quite sad. “How about if I sleep a little bit longer and forget all this nonsense”, he thought, but that was something he was unable to do because he was used to sleeping on his right, and in his present state couldn’t get into that position. However hard he threw himself onto his right, he always rolled back to where he was.

    One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin. He lay on his armour-like back, and if he lifted his head a little he could see his brown belly, slightly domed and divided by arches into stiff sections. The bedding was hardly able to cover it and seemed ready to slide off any moment. His many legs, pitifully thin compared with the size of the rest of him, waved about helplessly as he looked. “What’s happened to me? ” he thought. It wasn’t a dream.

  • Peringati Hari Penghapusan Kekerasan Perempuan, FPR Sebut Pembangunan Tidak Berbasis Gender

    Peringati Hari Penghapusan Kekerasan Perempuan, FPR Sebut Pembangunan Tidak Berbasis Gender

    Teatrikal yang dilakukan FPR Banten, Senin (25/11). Terlihat salah satu massa aksi memperagakan tindak kekerasan terhadap perempuan. (Diebaj/BantenPos)
    Teatrikal yang dilakukan FPR Banten, Senin (25/11). Terlihat salah satu massa aksi memperagakan tindak kekerasan terhadap perempuan. (Diebaj/BantenPos)

    SERANG, BANPOS – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) Banten menggelar aksi simpatik dalam memperingati hari Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan di depan Kampus A Untirta.

    Dalam aksi ini, mereka menuntut agar perempuan, terutama di Provinsi Banten, dapat lebih berdaya, menghentikan segala kekerasan terhadap perempuan, dan penuhi hak-hak para perempuan. Selain itu, mereka juga menuntut agar pembangunan di Provinsi Banten dapat lebih berbasis gender.

    Humas Aksi, Ega Khairunisa, mengatakan bahwa hari Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan diperingati untuk mengenang perjuangan tiga orang perempuan yang telah mati dalam memperjuangkan hak demokratisnya di Republik Dominika.

    “Sejarah mengatakan, ada perjuangan tiga bersaudari di Republik Dominika melawan diktator fasis, yaitu Rafael Trujilo. Mereka dibunuh karena menyuarakan hak-hak demokratisnya pada tanggal 25 November 1960,” ujarnya, Senin (25/11).

    Ia mengatakan, berdasarkan data yang pihaknya miliki, di Indonesia saat ini terdapat 237 kasus kekerasan terhadap perempuan. Sedangkan di Banten sendiri, kata Ega, terdapat 36 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

    “Laporan tahunan Komnas Perempuan di Banten, mengatakan bahwa di Indonesia terdapat 237 kasus kekerasan terhadap perempuan. Dan khusus di Banten, sebanyak 36 kasus sedang ditangani oleh LPA Banten, dan 82 persennya merupakan kasus kekerasan perempuan,” ucapnya.

    Mahasiswi yang juga merupakan ketua Seruni Ranting Untirta ini mengaku bahwa pembangunan di Provinsi Banten, masih belum berbasis gender. Akibatnya, banyak hak-hak dari perempuan yang masih belum dipenuhi oleh Pemerintah Daerah di Provinsi Banten.

    “Bahkan di Untirta pun dalam pembangunannya tidak memenuhi hak-hak daripada perempuan. Seperti disediakannya ruangan khusus untuk menyusui bagi dosen yang baru saja melahirkan. Sama dengan beberapa kantor pelayanan publik di Banten,” katanya.

    Ia juga mengaku, perampasan lahan yang kerap terjadi di pedesaan, memaksa para perempuan untuk pergi ke kota maupun ke luar negeri untuk mencari pekerjaan. Akibatnya, banyak dari para perempuan, khususnya yang bekerja sebagai TKW, menjadi korban kekerasan dari majikannya seperti Ruyati yang meregang nyawa akibat disiksa.

    “Selain itu juga, para buruh harian lepas di perkebunan sawit di Siak, Riau pun mendapatkan kekerasan yang serupa. Misalkan, para buruh ingin cuti karena haid, para mandor akan melakukan pelecehan dengan cara selangkangan buruh itu disenter dan diraba-raba,” jelasnya.

    Di akhir, ia menuntut agar segala bentuk kekerasan dan persekusi terhadap perempuan, harus dihapuskan dari Dunia, khususnya di Indonesia. Selain itu, ia menuntut agar pemerintah memenuhi seluruh hak perempuan, dengan melakukan pembangunan berbasis gender.

    “Hentikan seluruh bentuk persekusi dan penangkapan terhadap perempuan pejuang HAM, serta hentikan segala bentuk kekerasan dan kriminalisasi terhadap perempuan. Lakukan pembangunan daerah yang berbasis gender,” tandasnya. (DZH)