Kategori: HEADLINE

  • Optimis Bersaing Tahun 2020, DFSK Tawarkan Kendaraan Berteknologi Kekinian

    Optimis Bersaing Tahun 2020, DFSK Tawarkan Kendaraan Berteknologi Kekinian

    Sejumlah kendaraan DFSK saat terpajang di dealer DFSK Kota Serang / RULIE SATRIA

    SERANG, BANPOS – Sebagai pendatang baru di dunia otomotif Indonesia, DFSK langsung mendapat hati masyarakat melalui fitur-fitur canggih yang kekinian dan kenyamanan yang dimiliki. Raihan dua penghargaan IIMS beberapa waktu lalu, menjadi salah satu buktinya.

    Seperti, DFSK Glory 560 berhasil meraih penghargaan The Most Tested Choice Car di IIMS 2019 dan DFSK ladies juga masuk top 10 finalis Miss IIMS 2019 dan berhasil meraih gelar Miss Congeniality di ajang IIMS 2019 tersebut.

    Presiden Direktur PT Sinarutama Terang Sejahtera, Edwin Siantar, selaku yang dipercaya sebagai autores dealer APM DFSK di Kota Serang, tepatnya di Jl. Raya Serang – Jakarta No 19, Penancangan, Cipocok Jaya, Serang, Banten, mengatakan jika perkembangan dunia otomotif di Indonesia masih menunjukan arah positif, hal tersebut disebabkan karena kebutuhan transportasi untuk masyarakat cukup tinggi.

    “Melihat masih cukup tingginya minat masyarakat untuk memiliki kendaraan di setiap tahunnya, maka itu kita memberanikan diri untuk membuka dealer baru DFSK di Banten, Khusunya di Kota Serang. Hal tersebut sekaligus untuk mendekatkan dan memperkenalkan ke masyarakat Banten, akan produk yang dimiliki DFSK itu sendiri. Selain itu juga, untuk mempeluas jaringan dealer DFSK, sehingga dapat terjangkau masyarakat di setiap wilayah yang ada di Indonesia,” ujar Edwin Siantar, saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (21/11).

    “Dengan nilai investasi sekitar Rp 10 miliar, kami menargetkan penjualan mobil sebanyak 53 unit per bulan. Adapun model yang paling diungulkan dari dealer ini adalah Super cab, diikuti masing-masing Glory 560 dan Glory 580, dan kami sangat bersyukur sambutan penjualan kami cukup baik diterima oleh masyarakat dan diharapkan mobil DFSK yang diproduksi di Banten ini bisa menjadi salah satu produk kebanggaan warga Banten,” Edwin menambahkan.

    Lebih lanjut Edwin menjelaskan, jika dealer DFSK yang dia dirikan di atas tanah seluas 3.000 m2 dengan luas bangunan 680 m2, di pusat jantung Kota Serang ini, telah menawarkan layanan 3S (Sales, Service, Sparepart). Sehingga membuat dirinya sangat optimis di tahun 2020 mendatang, DFSK semakin diminati dan dicintai masyarakat, sehingga penjualan terus meningkat.

    “Saya sangat optimis, tahun 2020 kehadiran DFSK dapat diterima oleh masyarakat. Sebab, kami tidak menjual kendaraan yang biasa saja. Kami menawarkan kendaraan yang cerdas dengan sistem elektrik, interkoneksi, dan berbagai hal lainnya sebagai kendaraan masa depan” kata Edwin.

    Sementara itu, konsumen sekaligus pemilik kendaraan DFSK Glory 580, Tatang asal Kota Cilegon saat ditemui mengatakan, dirinya memilih kendaraan tersebut dikarenakan tampilan dan kecerdasan kendaraan DFSK yang dimiliki.

    “Saya langsung jatuh cinta usai melihat pameran kendaraan DFSK saat ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 lalu. Sehingga langsung memutuskan untuk memilikinya,” ungkap Tatang saat ditemui usai memanfaatkan layanan service gratis di dealer DFSK Kota Serang, Kamis (21/11).

    Diketahui, untuk harga kendaraan DFSK model Super cab berkisar Rp128-150 juta, model Glory 560 berkisar Rp192 – 242 juta dan model Glory 580 berkisar Rp245 – 308 juta. (RUL)

  • Datangi Kantor BPJS Kesehatan Banten, KWS Ajukan 4 Tuntutan

    Datangi Kantor BPJS Kesehatan Banten, KWS Ajukan 4 Tuntutan

    Ketua koordinator Komunitas Warga Siaga (KWS) Puri Tambak Gemilang, Rizal, saat menggelar aksi penolakan iuran BPJS Kesehatan, di depan kantor BPJS Kesehatan wilayah Banten, Kamis (21/11) / RULIE SATRIA

    SERANG, BANPOS – Pasca informasi yang berkembang terkait akan naiknya iuran BPJS Kesehatan, puluhan masyarakat Banten yang mengatasnamakan Komunitas Warga Siaga (KWS) Puri Tambak Gemilang, mendatangi kantor BPJS Kesehatan Wilayah Banten, di jalan Raya Serang – Pandeglang, Kamis (21/11).

    Kedatangan mereka terkait menolak kenaikan premi iuran BPJS Kesehatan, yang dirasa memberatkan masyarakat, dan kenaikan iuran tersebut dianggap bukan menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di BPJS Kesehatan.

    “Kami beranggapan banyak permasalahan yang terjadi di intenal BPJS Kesehatan. Untuk itu kami berkumpul di Kantor BPJS Kesehatan, guna menyampaikan empat aspirasi kami sebagai penolakan. Yang pertama kami menolak keras kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang tertuang dalam Perpres 75 tahun 2019. Kedua, kami juga menuntut Pak Jokowi sebagai Presiden Indonesia untuk mencopot Fahmi Idris sebagai Direktur Utama BPJS Kesehatan karena tidak becus memimpin BPJS Kesehatan. Ketiga, kami meminta BPJS Kesehatan untuk lebih hadir lagi ditengah-tengah masyarakat terutama di rumah-rumah sakit. Dan keempat, kami meminta BPJS Kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang menjadi peserta. Sebab, kami masih banyak mendengar peserta BPJS Kesehatan merasa dirugikan terkait pelayanan saat akan berobat dirumah sakit” ujar ketua koordinator aksi, Rizal, Kamis (21/11).


    Rizal menambahkan, BPJS Kesehatan diharapkan bisa lebih transparan dalam mengelolah keuangan dari iuran peserta. Jangan juga masyarakat hanya mendengar teriakan BPJS Kesehatan saja yang mengalami defisit.

    “Kita mau BPJS Kesehatan harus transparan, pendapatannya berapa, pengeluarannya berapa, sehingga kami mengetahui laporan-laporan tersebut. Jangan hanya teriak teriak defisit, lalu kemudian masyarakat yang menjadi korban,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Serang Sofyeni, yang menerima kedatangan puluhan masyarakat yang menggelar aksi penolakan mengatakan, jika dirinya akan menampung aspirasi penolakan tersebut dan menyampaikannya ke pusat.

    “Ya, kita tentu akan menampung apa yang menjadi tuntutan penolakan tersebut. Adapun salahsatu poin tuntutan yang disampaikan terkait peningkatan pelayanan, sudah barang tentu kita akan tingkatkan pelayanan itu, dan kita sebenarnya sudah terus berusaha,” kata Sofyeni.

    Dirinya menambahkan, permasalahan tidak hanya terjadi pada BPJS Kesehatan saja, melainkan terjadi pada peserta BPJS Kesehatan.

    “Masih banyak peserta BPJS Kesehatan diseluruh wilayah (khususnya peserta yang mandiri) yang menunggak membayar iuran perbulan. Mereka hanya ingat BPJS jika sedang sakit, disaat sehat mereka lupa akan kewajibannya tersebut,” pungkas Sofyeni. (RUL)

  • Betterment Moves Beyond Robo-Advising with Human Financial Planners

    Intro text we refine our methods of responsive web design, we’ve increasingly focused on measure and its relationship to how people read.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar. The Big Oxmox advised her not to do so, because there were thousands of bad Commas, wild Question Marks and devious Semikoli, but the Little Blind Text didn’t listen.

    On the topic of alignment, it should be noted that users can choose from the options of None, Left, Right, and Center. In addition, they also get the options of Thumbnail, Medium, Large & Fullsize.

    And if she hasn’t been rewritten, then they are still using her. Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul

    On her way she met a copy. The copy warned the Little Blind Text, that where it came from it would have been rewritten a thousand times and everything that was left from its origin would be the word “and” and the Little Blind Text should turn around and return to its own, safe country.A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. I am alone, and feel the charm of existence in this spot, which was created for the bliss of souls like mine. I am so happy, my dear friend, so absorbed in the exquisite sense of mere tranquil existence, that I neglect my talents.

    But nothing the copy said could convince her and so it didn’t take long until a few insidious Copy Writers ambushed her, made her drunk with Longe and Parole and dragged her into their agency, where they abused her for their projects again and again.

    Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia. It is a paradisematic country, in which roasted parts of sentences fly into your mouth.

    What to do in Uluwatu Bali

    Walk down the Uluwatu beach

    A collection of textile samples lay spread out on the table – Samsa was a travelling salesman – and above it there hung a picture that he had recently cut out of an illustrated magazine and housed in a nice, gilded frame. It showed a lady fitted out with a fur hat and fur boa who sat upright, raising a heavy fur muff that covered the whole of her lower arm towards the viewer.

    Gregor then turned to look out the window at the dull weather. Drops of rain could be heard hitting the pane, which made him feel quite sad. “How about if I sleep a little bit longer and forget all this nonsense”, he thought, but that was something he was unable to do because he was used to sleeping on his right, and in his present state couldn’t get into that position. However hard he threw himself onto his right, he always rolled back to where he was.

    One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin. He lay on his armour-like back, and if he lifted his head a little he could see his brown belly, slightly domed and divided by arches into stiff sections. The bedding was hardly able to cover it and seemed ready to slide off any moment. His many legs, pitifully thin compared with the size of the rest of him, waved about helplessly as he looked. “What’s happened to me? ” he thought. It wasn’t a dream.

    His room, a proper human room although a little too small, lay peacefully between its four familiar walls. A collection of textile samples lay spread out on the table – Samsa was a travelling salesman – and above it there hung a picture that he had recently cut out of an illustrated magazine and housed in a nice, gilded frame.

    Hidden beach paradise that Balinese would never tell you

    Before you get started, please be sure to always search this Documentation, and also watch our Video Tutorials. If you have further questions beyond the scope of this Documentation, please don’t hesitate to contact us. We’ll do our very best to reply as promptly as possible.

    Lonely girl waiting for a loved one on the beach

    It is a paradisematic country, in which roasted parts of sentences fly into your mouth. One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin. He lay on his armour-like back, and if he lifted his head a little he could see his brown belly, slightly domed and divided by arches into stiff sections. The bedding was hardly able to cover it and seemed ready to slide off any moment.

    It showed a lady fitted out with a fur hat and fur boa who sat upright, raising a heavy fur muff that covered the whole of her lower arm towards the viewer. Gregor then turned to look out the window at the dull weather. Drops of rain could be heard hitting the pane, which made him feel quite sad.

  • Hari Ini, Puspemkot Serang Akan Ada Gempa Dan Kebakaran (Simulasi Bencana BPBD Kota Serang)

    Hari Ini, Puspemkot Serang Akan Ada Gempa Dan Kebakaran (Simulasi Bencana BPBD Kota Serang)

    Anggota BPBD Kota Serang saat menyiapkan gladi simulasi bencana di Puspemkot Serang. (BantenPos)
    Anggota BPBD Kota Serang saat menyiapkan gladi simulasi bencana di Puspemkot Serang. (BantenPos)

    SERANG, BANPOS – BPBD Kota Serang hari ini akan menggelar simulasi bencana dalam rangka menghadapi kejadian-kejadian tak terduga. Hal ini dikarenakan Kota Serang dalam kesiap siagaan bencana, masih sangat kurang. Selain itu berdasarkan data dari BMKG, dalam kurun waktu 4 bulan kedepan akan terjadi cuaca ekstrem.

    “Kemarin sudah dibuktikan pada 13 November, Kota Serang kalau dikatakan belum siaga, ya memang tidak siaga. Karena memang sebelumnya kemarau panjang, dan tiba-tiba hujan. Itu juga menjadi evaluasi bagi kami, agar dapat lebih siap lagi,” ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kota Serang, Eva Hasanah, saat ditemui di Puspemkot Serang, Rabu (20/11).

    Ia mengatakan, dalam kegiatan ini akan melibatkan sebanyak 15 elemen. Baik dari TNI, Polri, OPD pengarah, Dishub, PMI, Basarnas, hingga komunitas relawan kebencanaan. Menurutnya, peserta yang terlibat akan mencapai 150 orang.

    “Dengan adanya gladi simulasi ini, mudah-mudahan seluruh unsur relawan maupun siapapun yang berkecimpung dalam bidang penanganan kebencanaan, dapat terintegrasi dalam kegiatan ini,” jelasnya.

    Untuk simulasinya sendiri, Eva mengatakan akan melakukan simulasi gempa bumi, kebakaran, dan beberapa bencana lainnya.

    “Kan dampak dari gempa itu biasanya ada konsleting listrik dan dapat terjadi kebakaran. Jadi nanti apa yang harus dilakukan, itu akan kita simulasikan. Kebetulan di Puspemkot ini juga tiga lantai, jadi nanti ada simulasi penyelamatan vertikal dari teman-teman Vertical Rescue Indonesia,” katanya.

    Dalam kesempatan itu, Eva mengaku bencana puting beliung yang terjadi beberapa hari yang lalu, di luar Kajian Resiko Bencana (KRB) yang telah disusun. Karena dalam KRB yang telah disusun, hanya Kecamatan Kasemen dan sebagian Walantaka yang berpotensi terjadi puting beliung.

    “Puting beliung biasanya berasal dari cuaca ekstrem daerah laut. Maka yang biasa terkena itu adalah daerah Kasemen sampai ke Walantaka sana,” terangnya.

    Sehingga, terjadinya puting beliung di Kecamatan Cipocok Jaya di luar dugaan dari BPBD Kota Serang.

    “Puting beliung kemarin yang melanda Kecamatan Cipocok itu benar-benar suatu hal yang sangat tidak diduga berdasarkan kajian kami. Karena dalam KRB pun Kecamatan Cipocok Jaya tidak masuk dalam potensi puting beliung,” jelasnya.

    Sementara itu, Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mengapresiasi kegiatan yang akan dilakukan oleh BPBD Kota Serang.

    “Itu program bagus untuk memperkenalkan penanganan dini untuk menghadapi musibah yang ada. Adanya simulasi itu sesuai dengan UU dan PP. Maka saya selaku Wakil Walikota Serang sangat menyambut baik program dari BPBD,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya.

    Ia pun berharap dengan adanya simulasi ini, mampu menjadikan masyarakat jadi lebih siaga dalam menghadapi bencana.

    “Harapannya dengan adanya simulasi penanganan dini itu, tentu semua masyarakat Kota Serang tahu dan paham kalau ada musibah itu harus seperti apa, langkahnya bagaimana. Jangan panik,” tandasnya. (DZH)

  • Wakil Walikota Serang Kunjungi Bazar Disabilitas, Nyatakan Siap Untuk Sukseskan Peringatan HDI

    Wakil Walikota Serang Kunjungi Bazar Disabilitas, Nyatakan Siap Untuk Sukseskan Peringatan HDI

    Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, saat mengunjungi bazar disabilitas yang digelar oleh Hima PKh Untirta, Rabu (20/11).
    Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, saat mengunjungi bazar disabilitas yang digelar oleh Hima PKh Untirta, Rabu (20/11).

    SERANG, BANPOS – Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, secara mendadak mengunjungi bazar yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Khusus (PKh) Untirta di kampus Untirta Ciwaru. Bazar ini diadakan dalam rangka menyambut Hari Disabilitas Internasional (HDI).

    Pantauan di lokasi, Subadri menghampiri setiap stand mahasiswa PKh yang ada di sana. Ia terlihat berbincang-bincang mengenai produk yang dijual di stand tersebut. Tak lupa, Subadri pun membeli produk yang dijajakkan.

    “Saya sangat mengapresiasi, senang, bersyukur dan kagum dengan semangat yang ditunjukkan oleh teman-teman disabilitas dan para pegiat disabilitas ini. Dengan hal ini mereka menunjukkan bahwa mereka itu sama dengan masyarakat pada umumnya,” ujar Subadri seusai mengunjungi bazar itu, Rabu (20/11).

    Ia mengatakan, Pemkot Serang sangat mendukung segala upaya dan langkah dari penyandang disabilitas serta pegiat disabilitas, dalam memperjuangkan hak mereka di Kota Serang.

    “Jujur, saya datang kesini karena mendapat informasi bahwa teman-teman disabilitas sedang membuka bazar untuk menghadapi HDI. Karena saking senangnya dengan perjuangan mereka, saya ikut hadir kesini sekadar memberi semangat dan meramaikan,” ucapnya.

    Menurut Subadri, dengan melihat semangat yang ditunjukkan oleh mereka, Pemkot Serang akan ikut terlibat dalam perayaan HDI yang akan dilaksanakan pada 8 Desember mendatang.

    “Ini kan rangkaian Hari Disabilitas, nanti mungkin akan ada rangkaian kegiatan lainnya. InsyaAllah dalam puncak acaranya, kami dari Pemkot Serang siap untuk berjalan bersama dengan teman-teman disabilitas,” tegasnya.

    Sementara itu, pembina Hima PKh Untirta, Toni Yudha Pratama, mengatakan bahwa bazar ini merupakan salah satu ujian dari mata kuliah kewirausahaan. Namun, juga sebagai rangkaian dalam memperingati HDI.

    “Selain daripada tugas ujian akhir semester, bazar ini juga merupakan salah satu rangkaian acara dari kami dalam menyambut HDI. Puncaknya nanti akan dilaksanakan pada tanggal 8 Desember,” katanya.

    Ia mengaku produk yang dijual oleh mahasiswa PKh ini merupakan hasil kolaborasi antara pihaknya dengan Sekolah Khusus (SKh) yang ada di Kota Serang.

    “Dalam bazar ini, para mahasiswa menjual produk-produk yang merupakan hasil kolaborasi antara Pkh Untirta dengan Skh yang ada di kota Serang ini,” tuturnya.

    Ia pun berharap, dengan adanya dukungan dari Pemkot Serang, Hima PKh dapat mengawal jalannya pembangunan Kota Serang yang ramah disabilitas.

    “Harapan besar kami adalah kota Serang menjadi kota yang ramah disabilitas, bisa menerima keberagaman. Karena mereka (disabilitas) harus difasilitasi, dan mereka juga merupakan masyarakat Kota Serang,” tandasnya. (DZH)

  • What Your Legs Could Be Telling You About Your Heart Health

    On her way she met a copy. The copy warned the Little Blind Text, that where it came from it would have been rewritten a thousand times and everything that was left from its origin would be the word “and” and the Little Blind Text should turn around and return to its own, safe country.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar. The Big Oxmox advised her not to do so, because there were thousands of bad Commas, wild Question Marks and devious Semikoli, but the Little Blind Text didn’t listen.

    On the topic of alignment, it should be noted that users can choose from the options of None, Left, Right, and Center. In addition, they also get the options of Thumbnail, Medium, Large & Fullsize.

    John Suparson is packed with awesome Sneakers

    And if she hasn’t been rewritten, then they are still using her. Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia.

    Street style trends for women .
    On her way she met a copy. The copy warned the Little Blind Text, that where it came from it would have been rewritten a thousand times and everything that was left from its origin would be the word “and” and the Little Blind Text should turn around and return to its own, safe country.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. I am alone, and feel the charm of existence in this spot, which was created for the bliss of souls like mine. I am so happy, my dear friend, so absorbed in the exquisite sense of mere tranquil existence, that I neglect my talents.

    But nothing the copy said could convince her and so it didn’t take long until a few insidious Copy Writers ambushed her, made her drunk with Longe and Parole and dragged her into their agency, where they abused her for their projects again and again.

    The truth is you don’t know what is going to happen tomorrow. Life is a crazy ride, and nothing is guaranteed.

    Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia. It is a paradisematic country, in which roasted parts of sentences fly into your mouth.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar. The Big Oxmox advised her not to do so, because there were thousands of bad Commas, wild Question Marks and devious Semikoli, but the Little Blind Text didn’t listen.

    Gregor then turned to look out the window at the dull weather. Drops of rain could be heard hitting the pane, which made him feel quite sad. “How about if I sleep a little bit longer and forget all this nonsense”, he thought, but that was something he was unable to do because he was used to sleeping on his right, and in his present state couldn’t get into that position. However hard he threw himself onto his right, he always rolled back to where he was.

    One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin. He lay on his armour-like back, and if he lifted his head a little he could see his brown belly, slightly domed and divided by arches into stiff sections. The bedding was hardly able to cover it and seemed ready to slide off any moment. His many legs, pitifully thin compared with the size of the rest of him, waved about helplessly as he looked. “What’s happened to me? ” he thought. It wasn’t a dream.

  • Lagi, Banten Raih Medali Pornas Korpri

    Lagi, Banten Raih Medali Pornas Korpri

    tim Pornas Korpri Banten / ISTIMEWA

    SERANG, BANPOS — Kontingen Provinsi Banten kembali meraih medali pada ajang Pornas Korpri XV Bangka Belitung. Kali ini, tim Pornas Korpri Banten meraih medali dari cabang bulu tangkis perorangan atas nama Firman yang berpasangan dengan Rio.

    Dengan perolehan medali cabang bulu tangkis perorangan maka kontingen Banten untuk sementara berhasil meraih dua perunggu. Sejauh ini, tim asal Banten terus berjuang untuk menambah pundi-pundi medali dari cabang lain.

    “Alhamdulillah ganda putra perorangan putra, Firman yang berpasangan dengan Rio mendapatkan perunggu kedua untuk Banten dari cabang bulu tangkis,” kata Manajer Kontingen Bulutangkis Pornas Korpri Banten, Beni Ismali, Minggu (17/11/2019).

    Beni yang juga Kepala Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan (ARTP) Setda Banten mengatakan, keberhasilan ganda putra perorangan meraih perunggu melengkapi medali sebelumnya yang dipersembahkan cabang bulu tangkis beregu putra.

    Seperti halnya pada cabang bulu tangkis beregu putra, ganda perorangan putra Banten kembali harus mengakui keunggulan pasangan ganda putra Jawa Barat, Unang yang berpasangan dengan Dimas pada babak semifinal.

    Padahal, pada babak penyisihan grup, tim Banten berhasil mengalahkan Sumatera Selatan dengan skor 2: 0. Hasil gemilang juga diperoleh pada babak perempat final mengalahkan Jawa Timur dengan skor 2 : 0. Pada kedua babak tersebut, putra Banten tampil cukup memukau dengan berhasil mengalahkan lawan-lawannya.

    “Insya Allah, pada Pornas Korpri tahun berikutnya, prestasi kontingen Provinsi Banten akan lebih baik lagi. Terima kasih Pa Gubernur, terima kasih Pak Wakil Gubernur dan seluruh warga Banten yang telah mendukung dan mendoakan kontingen Banten pada ajang Pornas Korpri,” kata Beni.

    Seperti diberitakan sebelumnya, Kontingen Pornas Korpri Banten berhasil meraih perunggu cabang bulu tangkis beregu putra. Pada babak semifinal, tim beregu putra bulu tangkis dikalahkan juara bertahan, Jawa Barat.(Adv)

  • High Street Retailers Pin Hopes On Discount Splurge In Black Friday Fever

    Intro text we refine our methods of responsive web design, we’ve increasingly focused on measure and its relationship to how people read.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar. The Big Oxmox advised her not to do so, because there were thousands of bad Commas, wild Question Marks and devious Semikoli, but the Little Blind Text didn’t listen.

    On the topic of alignment, it should be noted that users can choose from the options of None, Left, Right, and Center. In addition, they also get the options of Thumbnail, Medium, Large & Fullsize.

    And if she hasn’t been rewritten, then they are still using her. Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul

    On her way she met a copy. The copy warned the Little Blind Text, that where it came from it would have been rewritten a thousand times and everything that was left from its origin would be the word “and” and the Little Blind Text should turn around and return to its own, safe country.A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. I am alone, and feel the charm of existence in this spot, which was created for the bliss of souls like mine. I am so happy, my dear friend, so absorbed in the exquisite sense of mere tranquil existence, that I neglect my talents.

    But nothing the copy said could convince her and so it didn’t take long until a few insidious Copy Writers ambushed her, made her drunk with Longe and Parole and dragged her into their agency, where they abused her for their projects again and again.

    Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia. It is a paradisematic country, in which roasted parts of sentences fly into your mouth.

    What to do in Uluwatu Bali

    Walk down the Uluwatu beach

    A collection of textile samples lay spread out on the table – Samsa was a travelling salesman – and above it there hung a picture that he had recently cut out of an illustrated magazine and housed in a nice, gilded frame. It showed a lady fitted out with a fur hat and fur boa who sat upright, raising a heavy fur muff that covered the whole of her lower arm towards the viewer.

    Gregor then turned to look out the window at the dull weather. Drops of rain could be heard hitting the pane, which made him feel quite sad. “How about if I sleep a little bit longer and forget all this nonsense”, he thought, but that was something he was unable to do because he was used to sleeping on his right, and in his present state couldn’t get into that position. However hard he threw himself onto his right, he always rolled back to where he was.

    One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin. He lay on his armour-like back, and if he lifted his head a little he could see his brown belly, slightly domed and divided by arches into stiff sections. The bedding was hardly able to cover it and seemed ready to slide off any moment. His many legs, pitifully thin compared with the size of the rest of him, waved about helplessly as he looked. “What’s happened to me? ” he thought. It wasn’t a dream.

    His room, a proper human room although a little too small, lay peacefully between its four familiar walls. A collection of textile samples lay spread out on the table – Samsa was a travelling salesman – and above it there hung a picture that he had recently cut out of an illustrated magazine and housed in a nice, gilded frame.

    Hidden beach paradise that Balinese would never tell you

    Before you get started, please be sure to always search this Documentation, and also watch our Video Tutorials. If you have further questions beyond the scope of this Documentation, please don’t hesitate to contact us. We’ll do our very best to reply as promptly as possible.

    Lonely girl waiting for a loved one on the beach

    It is a paradisematic country, in which roasted parts of sentences fly into your mouth. One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin. He lay on his armour-like back, and if he lifted his head a little he could see his brown belly, slightly domed and divided by arches into stiff sections. The bedding was hardly able to cover it and seemed ready to slide off any moment.

    It showed a lady fitted out with a fur hat and fur boa who sat upright, raising a heavy fur muff that covered the whole of her lower arm towards the viewer. Gregor then turned to look out the window at the dull weather. Drops of rain could be heard hitting the pane, which made him feel quite sad.

  • OTT Disdukcapil, Inspektorat Mulai Lakukan Pemanggilan

    OTT Disdukcapil, Inspektorat Mulai Lakukan Pemanggilan

    Ilustrasi OTT (Istimewa)
    Ilustrasi OTT (Istimewa)

    SERANG, BANPOS – Buntut adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang digelar Polres Serang Kota di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Serang, Inspektorat Kota Serang memanggil seluruh jajaran Disdukcapil untuk dimintai keterangan. Pemanggilan dilakukan untuk mendalami dugaan praktik pungli yang terjadi dalam proses pembuatan e-KTP tersebut.

    Hal ini diungkapkan oleh Inspektur Kota Serang, Yudi Suryadi kepada BANPOS, Senin (18/11). Menurutnya, semua pejabat setingkat eselon III di Disdukcapil dipanggil untuk dimintai keterangan.
    “Hari ini (kemarin) sudah melakukan pemanggilan untuk dimintai keterangan. Namun pemanggilan ini secara kelembagaan, jadi semua bidang kami panggil untuk dimintai keterangan,” katanya melalui sambungan telepon, Senin (18/11).

    Menurutnya, saat ini pihak inspektorat masih dalam proses pendalaman informasi. Karena, info yang ada masih sebatas isu yang simpang siur.

    “Kami saat ini masih dalam tahap pendalaman informasi. Karena sebetulnya kami dari inspektorat itu sudah selalu melakukan penekanan dalam setiap apel agar tidak ada tindakan seperti ini,” jelasnya.

    Saat ditanya apakah ada dugaan keterlibatan ASN dalam pungli e-KTP yang terjadi, Yudi mengatakan bahwa itu merupakan kewenangan pihak penyidik untuk menjawabnya.

    “Ya kalau itukan penyidik yang berhak memutuskan siapa yang terlibat. Jadi kami hanya menunggu hasilnya saja,” tuturnya.

    Mengenai sanksi, ia mengaku akan menunggu keputusan dari aparat penegak hukum. Namun menurut Yudi, apabila aparat penegak hukum melimpahkan kasus ini kepada inspektorat, maka pihaknya akan segera memberikan rekomendasi sanksi kepada Walikota, sesuai dengan tingkat pelanggarannya.

    “Sanksi kami menunggu dari aparat penegak hukum. Jadi kami menunggu, apakah nanti akan diserahkan kepada inspektorat (sanksinya). Kalau itu PNS, kami akan berikan rekomendasi kepada Walikota melalui BKPSDM,” terangnya.

    Sementara itu, BANPOS mencoba untuk melakukan konfirmasi kepada Disdukcapil Kota Serang. BANPOS mencari Sekretaris Disdukcapil Kota Serang, Arif Rahman Hakim, namun berdasarkan keterangan, ia sedang berada di Bandung untuk melakukan evaluasi.

    Selanjutnya, BANPOS berusaha mengkonfirmasi Kabid Kependudukan pada Disdukcapil Kota Serang, Iis Nurbaeni, selaku pihak yang membidangi pembuatan e-KTP. Namun, berdasarkan informasi dari pegawai Disdukcapil lainnya, Iis sedang berada di Inspektorat Kota Serang.
    Saat mendatangi Inspektorat Kota Serang, pegawai penerima tamu disana mengaku bahwa tidak ada kegiatan yang dihadiri oleh Disdukcapil Kota Serang saat itu. Ia juga mengaku tidak ada rapat yang dilakukan antara Disdukcapil dengan Inspektorat.

    Namun, ketika dihubungi melalui pesan singkat, Iis mengaku memang dipanggil oleh Inspektorat terkait dengan peristiwa OTT. Namun, ia berkilah pemanggilan itu merupakan upaya konfirmasi, bukannya pemeriksaan yang dilakukan inspektorat.

    “Tidak diperiksa, hanya konfirmasi tentang berita (yang beredar) hari ini (kemarin),” katanya.

    Saat dikonfirmasi lebih lanjut mengenai cara calo tersebut mendapatkan akses yang mudah dalam membuat e-KTP, dirinya tidak menjawab.

    Sementara itu, Sekretaris Disdukcapil Kota Serang Arif Rahman Hakim saat dihubungi melalui sambungan telepon sempat berkilah kalo pemanggilan yang dilakukan Inspektorat hanya bersifat biasa dan membahas pelayanan Disdukcapil semata.

    “Enggak, itu undangan biasa saja untuk membicarakan terkait dengan pelayanan saja,” katanya melalui sambungan telepon.

    Namun saat ditanyakan lebih jauh, Arif pun mengaku bahwa memang ada pemanggilan oleh Inspektorat terkait dengan OTT yang terjadi kemarin.

    “Klarifikasi saja sehubungan dengan berita-berita di koran terkait OTT,” jelasnya.(DZH/ENK)

  • Kasus Disdukcapil Kota Serang Dituntut Transparan, Mahasiswa : Jangan Ada Kata Damai

    Kasus Disdukcapil Kota Serang Dituntut Transparan, Mahasiswa : Jangan Ada Kata Damai

    Ketua BEM FKIP Untirta, Ahmad Fauzan. (BantenPos)
    Ketua BEM FKIP Untirta, Ahmad Fauzan. (BantenPos)

    SERANG, BANPOS – Mahasiswa meminta kasus OTT yang terjadi di Disdukcapil Kota Serang, diproses secara transaparan. Selain itu, mahasiswa juga meminta agar kasus tersebut tidak berakhir dengan ‘damai’.

    Hal ini diungkapkan oleh Ketua BEM FKIP Untirta, Ahmad Fauzan. Menurutnya, Pemkot Serang harus kooperatif dalam penegakkan hukum, dan tidak boleh menyembunyikan tersangka dan siapapun di balik kasus pungli e-KTP itu.

    “Pemkot harus kooperatif, sehingga ditemukan akar permasalahannya. Kami juga menduga bahwa bisa saja ada pejabat di belakangnya untuk memberikan perintah atau melakukan back up kepada seorang yang disuruhnya untuk melakukan pungli,” katanya kepada awak media, Minggu (17/11).

    Dugaan itu, jelasnya, dikarenakan tidak mungkin calo yang terkena OTT itu bekerja sendiri tanpa adanya orang dalam. Karena menurut keterangan dari Kepolisian pun, calo tersebut bukan merupakan pegawai Disdukcapil.

    “Klaim dari Kepolisian yang ditangkap itu bukan pegawai, hanya calo saja. Tapi kan tidak mungkin calo punya kekuasaan sampai bisa mempercepat pembuatan e-KTP. Karena hal ini, kami mendorong agar baik Pemkot maupun penegak hukum untuk mengungkap kasus tersebut dan mengeluarkan dugaan nama pejabat yang terlibat,” ucapnya.

    Ia juga meminta kepada Satgas Saber Pungli, agar dapat menuntaskan kasus ini hingga ke akarnya. Ia menegaskan, tidak boleh ada kata damai dalam penyelesaian kasus ini.

    “Kasus ini harus terus dilakukan investigasi secara mendalam. Itu merupakan upaya dapam menemukan titik masalah paling dalam dan mengakar. Dalam hal ini, Satgas Saber Pungli yang harus melakukannya,” tegasnya.

    Menurutnya, OTT yang terjadi di Disdukcapil Kota Serang ini sangat mencoreng nama Pemkot Serang. Karena, lanjut Fauzan, Disdukcapil merupakan OPD yang paling dekat dengan masyarakat. Sehingga, kasus ini dapat menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap Pemkot Serang.

    “Kasus pungli yang terjadi di wilayah kerja Disdukcapil. Padahal kita ketahui wilayah tersebut harus bersih dari segala jenis pungutan liar. Karena sebagai OPD pelayanan, akan selalu bersentuhan dengan masyarakat. Dan ini mencoreng nama Kota Serang,” tandasnya. (DZH/AZM)