Kategori: HEADLINE

  • Kembalikan Formulir ke Gerindra, Helldy Agustian Cari Pasangan

    Kembalikan Formulir ke Gerindra, Helldy Agustian Cari Pasangan

    Bakal Calon Walikota Cilegon, Helldy Agustian, saat konferensi pers usai mengembalikan formulir pendaftaran calon kepala daerah dari Partai Gerindra, Kamis (14/11/2019)

    SERANG, BANPOS – Sebagai bentuk keseriusan mencalonkan diri sebagai Calon Walikota Cilegon pada Pilkada Serentak 2020 mendatang, Helldy Agustian yang juga merupakan ketua DPW Berkarya Banten, resmi mengembalikan formulir penjaringan calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon, yang digelar DPD Partai Gerindra Banten.

    Dalam kesempatannya, Helldy yang datang mengenakan pakaian khas Batik Krakatoa Cilegon yang merupakan kebangaannya mengatakan, jika dirinya sangat bersyukur dan berterimakasih kepada partai Gerindra, atas diterimanya persyaratan pengembalian formulir pencalonannya sebagai calon Walikota Cilegon 2020 mendatang.

    “Perasaan saya hari ini tentu sangat bangga kepada partai Gerindra, karena kedatangan kami sangat diterima disini. Bagi saya, partai Gerindra seolah sebagai rumah saya sendiri. Sebab, pada saat Pilpres 2019 kemarin, kita sama-sama berjuang,” buka Helldy kepada awak media yang hadir, di Graha Mahesa DPD Partai Gerindra Banten, Jalan Raya Serang-Pandeglang, Kota Serang, Kamis (14/11).

    Lebih lanjut Helldy mengutarakan, alasan dirinya maju sebagai calon Walikota Cilegon dikarenakan masyarakat berkehendak Kota Cilegon butuh perubahan.

    “Menurut saya, Kota Cilegon sebagai salah satu kota besar di Provinsi Banten, masih berada dalam kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Berbagai aspek seperti pengangguran masih tergolong tinggi, padahal Kota Cilegon banyak berdiri industri. Dan, hal ini yang akan menjadi konsen kita,”

    “Menurut saya, harus ada BLK yang bekerja sama dengan industri-industri, supaya anak-anak ini nanti setelah lulus sekolah, mereka bisa belajar selama enam bulan dan praktek lapangan selama tiga bulan. Setiap tahun, kan, pasti ada yang pension, nah dia bisa masuk,” ungkap Helldy.

    Tidak hanya itu, Helldy mengklaim bisa membuka lapangan pekerjaan yang padat karya dan menaikkan taraf perekonomian warga disekitarnya.

    Helldy menambahkan, jika pencalonan dirinya didukung penuh oleh Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto. “Alhamdulillah, terkait pencalonan diri saya sudah didukung oleh pak Tommy Soeharto dan SK-nya sudah ada. Nah, kedepan tinggal cari pasangan saja dan semoga ada yang klik dari kader-kader partai di Cilegon yang juga maju di Pilkada ini,” tambah Helldy.

    Sementara itu diketahui, sebelum Helldy Agustian, Iye Iman Rohiman terlebih dahulu mendatangi DPD Partai Gerindra Banten, untuk mengembalikan formulir penjaringan calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon yang digelar DPD Partai Gerindra Banten, pada Kamis (14/11). Adapun Ratu Ati Marliati, datang usai Helldy Agustian.

    Ratu Ati Marliati kepada wartawan mengatakan, kedatangannya ke DPD Partai Gerindra Banten dalam rangka mendapatkan restu. Dimana ia berniat untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Cilegon, bersama partai besutan Prabowo Subianto itu.

    “Saya sebagai calon Wali Kota Cilegon dari Partai Golkar, ingin maju bersama Partai Gerindra. Karena itulah, saya datang secara langsung untuk mengembalikan formulir pendaftaran, sebagai bentuk itikad baik saya kepada Partai Gerindra,” katanya. (RUL)

  • Tolak Kenaikan Iuran, Buruh Gruduk Kantor BPJS

    Tolak Kenaikan Iuran, Buruh Gruduk Kantor BPJS

    Ratusan Buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SPSI) melakukan aksi unjuk rasa didepan kantor BPJS Cabang Tigaraksa, menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan, Kamis (14/11).

    CIKUPA, BANPOS – Ratusan Buruh melakukan aksi unjuk rasa didepan kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) cabang Tigaraksa di Jalan Raya Pemda, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kamis (14/11). Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SPSI) menolak kenaikan iuran BPJS dan meminta perbaikan pelayanan BPJS

    Ketua Dewan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia, Imam Sukarsa mengatakan, dalam aksi kali ini, pihaknya menolak kenaikan iuran BPJS. Menurutnya, keputusan itu sangat membebani masyarakat, ditambah dengan adanya denda dan penagihan secara paksa seperti finance yang menggunakan depkolektor.

    “Ada 150 buruh yang sedang melakukan unuk rasa. Hari ini saya sampaikan terkait kenaikan iuran BPJS yang dimulai pada 01 Januari 2020 mendatang, kami merasa sangat keberatan. Ditambah adanya isu bilamana ada masyarakat yang tidak mampu bayar akan ditarik oleh kolektor, “ kata Imam, Kamis (14/11).

    Imam menuding, pola pembiayaan BPJS akan sama dengan finance swasta atau leasing sehingga akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Selain itu, peserta BPJS juga terkadang dikesampingkan oleh pihak RS, agar hal itu tidak terjadi lagi, pihaknya meminta BPJS diperbaiki dan melakukan evaluasi, agar RS bisa memberikan pelayanan yang baik kepada peserta BPJS.

    “Jangan jadikan BPJS kesehatan sebagai agen asuransi yang mengeploitasi pesertanya, tanpa memberikan pelayanan terbaik. Kami menuntut adanya perbaikan terhadap pelayanan BPJS Kesehatan. Memang terkait kebijakan tersebut BPJS cabang Tigaraksa tidak bisa memutuskan, paling tidak ada hal yang perlu diperbaiki, “ tegasnya.

    Salah satu anggota SPSI, Susilo, menambahkan, menurutnya percuma bayar tetapi seakan-akan seperti tidak membayar iuran. Pasalnya peserta BPJS tidak dilayani dengan baik oleh RS, Susilo menceritakan, bahwa pernah terjadi peristiwa yang menimpa anak kerabatnya yang meninggal karena tidak dilayani ketika menggunakan kertu BPJS.

    “Ada kejadian anggota kami. Anaknya ini meninggal karena tidak terlayani dengan memakai BPJS Kesehatan dengan alasan NICU tidak ada. Tetapi ketika membayar menggunakan uang cash pribadi baru dilayani, maka dari itu perlu dilakukan evaluasi terhadap pelayanan dari RS dan respon dari BPJS Kesehatan, “ katanya.

    Sementara itu, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Tigaraksa, Shanti Lestari membenarkan terkait adanya kenaikan tariff iuran BPJS Kesehatan. Namun menurutnya, hal itu masih dalam pembahasan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

    Shanti juga membatantah, terkait isu penarikan penunggakan iuran BPJS menggunakan kolektor. Pasalnya, BPJS Kesehatan membentuk kader Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk mensosialisasikan BPJS Kesehatan, Mengingatkan masyarakat tentang iuran BPJS dan membantu pendaftaran peserta BPJS Kesehatan.

    “Hal itu masih dibahas oleh DPR RI, kita tunggu saja perkembangannya. Terkait Kader JKN merupakan petugas yang ditunjuk dari desa dan mereka bukan collector. Dan kami juga punya bekerjasama dengan pihak serikat buruh dalam keanggotaan JKN, kami punya group dengan serikat pekerja agar kalau ada keluhan dari pihak buruh atau anggota bisa kami respon dengan maksimal, “ kata Shanti (bnn/pbn)

  • Wakili Lebak di Tingkat Nasional, Siswa SMPN 2 Malingping Teliti Ubur-Ubur

    Wakili Lebak di Tingkat Nasional, Siswa SMPN 2 Malingping Teliti Ubur-Ubur

    Tampak tiga orang siswa SMPN 2 Malingping tengah mengerjakan riset ubur-ubur di pantai Bagedur untuk final Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia di tingkat nasional.

    MALINGPING, BANPOS – Siswa SMP Lebak Mewakili Kabupaten Lebak di ajang finalis Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) karena sebelumnya telah lolos masuk finalis OPSI SMP tingkat Nasional.

    Tiga siswa/siswi SMP Negeri 2 Malingping ini akan ikut ajang OPSI pada 26 hingga 30 November 2019 di Hotel El Royal Kelapa Gading, Jakarta.

    Ketiga sisws/siswi yang lolos menjadi finalis yang mewakili Kabupaten Lebak di tingkat nasional, yakni : Nazwatun Nisa, Samsul Ma’arif, M Rizki Ramadhani.

    Diketahui, untuk menjadi finalis tersebut mereka persiapan selama dua bulan dengan melakukan proses riset (penelitian-red) terkait ubur-ubur jenis Physalia physalis di pantai Bagedur, Malingping. Ubur-ubur ini diduga kerap menyengat pengunjung pantai tersebut.

    “Kita melakukan observasi dari Pantai Binuangeun (Wanasalam) hingga Pasput (Cihara). Karena lebaran kemarin banyak yang menjadi korban sengatan ubur-ubur di Pantai Bagedur, lalu anak-anak ini melakukan observasi untuk melakukan identifikasi,” ujarnya Tuti, guru pembimbing di SMPN 2 Malingping, Kamis (14/11).

    Menurutnya, dari hasil penelitian tersebut karya naskahnya akan dikirim kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

    “Jadi dari hasil observasi selama dua bulan tersebut, hasilnya kita kirim melalui online dan diposkan ke Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, naskahnya dikirim melalui online, dari tiga karya yang lolos hanya satu.

    Judul Naskahnya ‘Sebaran dan kelimpahan phisllia di Pantai Bagedur Kecamatan Malingping dari bidang lomba Ilmu Pengetahuan Alam,” paparnya.

    Sementara pihak sekolah sendiri berharap, ketiga siswanya yang akan bertanding pada 26-30 November mendatang akan mendapatkan hasil yang memuaskan untuk kado terindah ulang tahun Kabupaten Lebak.

    “Ahamdulilah yah pak saya sebagai guru pembimbing bangga terhadap anak-anak dan semoga menjadi juara untuk kado hadiah ulang tahun Lebak di bulan Desember nanti,” harapnya. (WDO/PBN)

  • Pascaperistiwa Puting Beliung, BPBD Kota Serang Tetapkan Status Siaga

    Pascaperistiwa Puting Beliung, BPBD Kota Serang Tetapkan Status Siaga

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Serang, Diat Hermawan (kiri memakai topi), saat mendampingi Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, meninjau lokasi terdampak puting beliung.
    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Serang, Diat Hermawan (kiri memakai topi), saat mendampingi Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, meninjau lokasi terdampak puting beliung.

    SERANG,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang menetapkan status kebencanaan Kota Serang yaitu pada level siaga. Sementara, BPBD Kota Serang juga masih terus melakukan pendataan dampak yang ditimbulkan peristiwa puting beliung kemarin.

    Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan. Ia menuturkan bahwa saat ini status bencana di Kota Serang masih pada level siaga. Hal ini berdasarkan penilaian dari kriteria yang ada.

    “Jadi ada kriteria penentuan status. Mulai dari luas kebencanaan, jenis kebencanaan, dan korbannya. Nah tadi setelah berbicara dengan pak Wakil, ini statusnya masih pada level siaga, belum darurat bencana,” ujarnya kepada awak media, Kamis (14/11).

    Untuk kondisi terkini di lapangan, Diat mengaku pihaknya masih terus berupaya untuk melakukan pendataan. Kedepannya, OPD terkait seperti Dinas PUPR dan Dinas PRKP akan turut serta melakukan pendataan dampak peristiwa yang terjadi.

    “Saat ini kami masih melakukan pendataan. Nanti juga ikut turun dari Dinas PUPR, Dinas PRKP, untuk melakukan penilaian terhadap kerusakan yang timbul. Jadi lintas OPD akan bergerak dalam pendataan ini,” ucapnya.

    Untuk diketahui, berdasarkan data sementara dari BPBD Kota Serang, terdapat sebanyak 16 titik lokasi yang terdampak. Ke-16 titik lokasi itu tersebar di 4 kecamatan, yakni Cipocok Jaya, Curug, Walantaka, dan Serang.

    Diantara 4 kecamatan itu, Cipocok Jaya menjadi lokasi yang paling banyak kejadian, yakni sebanyak 13 titik lokasi. Sedangkan Curug, Taktakan, dan Walantaka masing-masing satu titik lokasi.

    Untuk kejadian, mayoritas merupakan angin puting beliung dan pohon tumbang. Tercatat, 42 rumah rusak baik ringan, sedang, maupun berat. Dua unit mobil rusak ringan dan sedang.

    Selanjutnya, Kelurahan Banjarsari dan juga SDN Banjarsari tertimpa robohan pohon. Akibatnya, bangunan SDN Banjarsari rusak ringan, dan bangunan kelurahan rusak berat. (DZH)

  • United And City Dispute The Blame for Manchester Derby Tunnel Bust-up

    On her way she met a copy. The copy warned the Little Blind Text, that where it came from it would have been rewritten a thousand times and everything that was left from its origin would be the word “and” and the Little Blind Text should turn around and return to its own, safe country.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar. The Big Oxmox advised her not to do so, because there were thousands of bad Commas, wild Question Marks and devious Semikoli, but the Little Blind Text didn’t listen.

    On the topic of alignment, it should be noted that users can choose from the options of None, Left, Right, and Center. In addition, they also get the options of Thumbnail, Medium, Large & Fullsize.

    John Suparson is packed with awesome Sneakers

    And if she hasn’t been rewritten, then they are still using her. Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia.

    Street style trends for women .
    On her way she met a copy. The copy warned the Little Blind Text, that where it came from it would have been rewritten a thousand times and everything that was left from its origin would be the word “and” and the Little Blind Text should turn around and return to its own, safe country.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. I am alone, and feel the charm of existence in this spot, which was created for the bliss of souls like mine. I am so happy, my dear friend, so absorbed in the exquisite sense of mere tranquil existence, that I neglect my talents.

    But nothing the copy said could convince her and so it didn’t take long until a few insidious Copy Writers ambushed her, made her drunk with Longe and Parole and dragged her into their agency, where they abused her for their projects again and again.

    The truth is you don’t know what is going to happen tomorrow. Life is a crazy ride, and nothing is guaranteed.

    Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia. It is a paradisematic country, in which roasted parts of sentences fly into your mouth.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar. The Big Oxmox advised her not to do so, because there were thousands of bad Commas, wild Question Marks and devious Semikoli, but the Little Blind Text didn’t listen.

    Gregor then turned to look out the window at the dull weather. Drops of rain could be heard hitting the pane, which made him feel quite sad. “How about if I sleep a little bit longer and forget all this nonsense”, he thought, but that was something he was unable to do because he was used to sleeping on his right, and in his present state couldn’t get into that position. However hard he threw himself onto his right, he always rolled back to where he was.

    One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin. He lay on his armour-like back, and if he lifted his head a little he could see his brown belly, slightly domed and divided by arches into stiff sections. The bedding was hardly able to cover it and seemed ready to slide off any moment. His many legs, pitifully thin compared with the size of the rest of him, waved about helplessly as he looked. “What’s happened to me? ” he thought. It wasn’t a dream.

  • Hujan Deras, Wakil Walikota Serang Kembali Tinjau Rumah Rusak Akibat Puting Beliung

    Hujan Deras, Wakil Walikota Serang Kembali Tinjau Rumah Rusak Akibat Puting Beliung

    Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, bersama BPBD Kota Serang dan Tagana meninjau rumah warga yang terdampak angin puting beliung, Kamis (14/11)
    Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, bersama BPBD Kota Serang dan Tagana meninjau rumah warga yang terdampak angin puting beliung, Kamis (14/11)

    SERANG, BANPOS – Di tengah guyuran hujan, Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, kembali meninjau lokasi yang terdampak angin puting beliung. Ia bersama BPBD Kota Serang dan Tagana mendatangi kampung Jemaka, Kelurahan Cilaku, Kecamatan Curug.

    Di sana, terpantau beberapa rumah warga rusak berat bahkan rata dengan tanah akibat dari puting beliung yang terjadi kemarin siang.

    Subadri pun mengumpulkan warga yang rumahnya rusak. Ia menyampaikan agar mereka tetap tabah dan semangat dalam menghadapi musibah yang menimpa mereka.

    “Tetap tabah dan semangat yah. Untuk rumah-rumah yang rusak ini, nanti kita gotong royong dalam memperbaikinya,” ujar Subadri, Kamis (14/11).

    Selain itu, ia juga memberikan bantuan logistik dan juga sejumlah uang kepada warga yang terdampak. Subadri mengatakan bahwa bantuan ini hanya untuk sementara waktu.

    “Ala kadarnya dulu aja. Ini untuk meringankan beban warga yang rumahnya rusak. Nanti Pemkot Serang akan berupaya memberikan yang terbaik,” tandasnya.

    LANGSUNG TURUN KE LAPANGAN

    Sebelumnya pada malam hari kemarin, Subadri meninjau langsung lokasi terdampak hujan disertai angin dan petir. Ia pun membawa bantuan logistik dan tenda, untuk warga yang rumahnya hancur.

    Pertama, Subadri mengunjungi lokasi di Tembong, Kelurahan Karundang. Di lokasi tersebut, terdapat dua rumah yang rusak berat. Selain itu terdapat korban luka ringan, yaitu kepala bocor.

    Selanjutnya, Subadri mengunjungi Kelurahan Banjarsari. Di sana, Subadri mengunjungi salah satu rumah warga, yang juga rusak berat akibat tertimpa pohon tumbang.

    Subadri saat memberikan bantuan logistik sementara kepada warga Banjarsari yang rumahnya hancur, Rabu (13/11)
    Subadri saat memberikan bantuan logistik sementara kepada warga Banjarsari yang rumahnya hancur, Rabu (13/11)

    Selain itu, BPBD Kota Serang beserta Tagana dan Damkar Kota Serang membangun tenda sementara, guna menjadi tempat bermalam hingga rumah tersebut kembali dibangun.

    “Untuk sementara data belum masuk semua. Tapi harapannya tidak terlalu parah semua. Namun yang paling parah itu memang di Calincing, Tembong, dan Banjarsari,” ujar Subadri saat diwawancara di lokasi kejadian.

    Menurutnya, rata-rata kerusakan yang timbul, adalah rumah yang tertimba pohon dan terhempas angin yang kencang.

    “Rata-rata rumah yang rusak. Alhamdulillah untuk sementara korban jiwa tidak ada. Mungkin selain rumah, kerugian yang terjadi yaitu mobil yang rusak,” ucapnya.

    Mengenai bantuan yang dikirim, Subadri mengaku hanya untuk sementara.

    “Untuk kegiatan malam ini ada dari Tagana, dari BPBD, dari Damkar. Mengirimkan sedikit bantuan kepada warga terdampak. Setidaknya dapat mengurangi beban masyarakat,” jelasnya.

    Ia pun meminta doa kepada masyarakat, agar Pemkot Serang dan masyarakat Kota Serang, dapat kuat dalam menghadapi musibah kali ini.

    “Mohon doa malam ini masih berlanjut tugasnya. Malam ini insyaAllah akan ada pemasangan tenda darurat agar masyarakat yang rumahnya roboh dapat menempatinya. Untuk yang SD Banjarsari juga akan dibangun tenda untuk kegiatan belajar mengajar,” tandasnya. (DZH)

  • Trump Ambassador Beat And ‘Kidnapped’ Woman In Watergate Cover-up: Reports

    Intro text we refine our methods of responsive web design, we’ve increasingly focused on measure and its relationship to how people read.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar. The Big Oxmox advised her not to do so, because there were thousands of bad Commas, wild Question Marks and devious Semikoli, but the Little Blind Text didn’t listen.

    On the topic of alignment, it should be noted that users can choose from the options of None, Left, Right, and Center. In addition, they also get the options of Thumbnail, Medium, Large & Fullsize.

    And if she hasn’t been rewritten, then they are still using her. Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia.

    A wonderful serenity has taken possession of my entire soul

    On her way she met a copy. The copy warned the Little Blind Text, that where it came from it would have been rewritten a thousand times and everything that was left from its origin would be the word “and” and the Little Blind Text should turn around and return to its own, safe country.A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. I am alone, and feel the charm of existence in this spot, which was created for the bliss of souls like mine. I am so happy, my dear friend, so absorbed in the exquisite sense of mere tranquil existence, that I neglect my talents.

    But nothing the copy said could convince her and so it didn’t take long until a few insidious Copy Writers ambushed her, made her drunk with Longe and Parole and dragged her into their agency, where they abused her for their projects again and again.

    Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia. It is a paradisematic country, in which roasted parts of sentences fly into your mouth.

    What to do in Uluwatu Bali

    Walk down the Uluwatu beach

    A collection of textile samples lay spread out on the table – Samsa was a travelling salesman – and above it there hung a picture that he had recently cut out of an illustrated magazine and housed in a nice, gilded frame. It showed a lady fitted out with a fur hat and fur boa who sat upright, raising a heavy fur muff that covered the whole of her lower arm towards the viewer.

    Gregor then turned to look out the window at the dull weather. Drops of rain could be heard hitting the pane, which made him feel quite sad. “How about if I sleep a little bit longer and forget all this nonsense”, he thought, but that was something he was unable to do because he was used to sleeping on his right, and in his present state couldn’t get into that position. However hard he threw himself onto his right, he always rolled back to where he was.

    One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin. He lay on his armour-like back, and if he lifted his head a little he could see his brown belly, slightly domed and divided by arches into stiff sections. The bedding was hardly able to cover it and seemed ready to slide off any moment. His many legs, pitifully thin compared with the size of the rest of him, waved about helplessly as he looked. “What’s happened to me? ” he thought. It wasn’t a dream.

    His room, a proper human room although a little too small, lay peacefully between its four familiar walls. A collection of textile samples lay spread out on the table – Samsa was a travelling salesman – and above it there hung a picture that he had recently cut out of an illustrated magazine and housed in a nice, gilded frame.

    Hidden beach paradise that Balinese would never tell you

    Before you get started, please be sure to always search this Documentation, and also watch our Video Tutorials. If you have further questions beyond the scope of this Documentation, please don’t hesitate to contact us. We’ll do our very best to reply as promptly as possible.

    Lonely girl waiting for a loved one on the beach

    It is a paradisematic country, in which roasted parts of sentences fly into your mouth. One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin. He lay on his armour-like back, and if he lifted his head a little he could see his brown belly, slightly domed and divided by arches into stiff sections. The bedding was hardly able to cover it and seemed ready to slide off any moment.

    It showed a lady fitted out with a fur hat and fur boa who sat upright, raising a heavy fur muff that covered the whole of her lower arm towards the viewer. Gregor then turned to look out the window at the dull weather. Drops of rain could be heard hitting the pane, which made him feel quite sad.

  • Bertahun-tahun Dibiarkan Rusak, Warga Keluhkan Infrastruktur Desa Pabuaran

    Bertahun-tahun Dibiarkan Rusak, Warga Keluhkan Infrastruktur Desa Pabuaran

    Kondisi salah satu ruas jalan di Desa Pabuaran, Kabupaten Serang.

    PABUARAN, BANPOS – Walaupun sudah ada dana desa dan prioritas pembangunan infrastruktur. Namun hal tersebut tidak dirasakan oleh warga Desa Pabuaran Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang.

    Warga mengeluh dan menyatakan kecewa kepada pemerintah daerah yang membiarkan bertahun-tahun jalan utama yang menuju enam kampung tersebut rusak parah.

    Salah seorang warga sekitar yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, jalan sepanjang 1,5 KM tersebut merupakan jalan utama yang sering dilalui masyarakat. Sudah hampir tujuh tahun kondisi jalan rusak parah. Padahal banyak kampung di dalamnya, di antaranya Kampung Pabuaran, Pasir Buntu, Pasir Koyon, Liwalet, Lembur Asem, Cikampeng.

    “Sepanjang jalan ini sudah gak layak, dan menghambat aktifitas warga. Kalau ujan turun, jalan ini banjir dan banyak anak sekolah yang sepatunya basah kuyup gara-gara tergenang air banjir. Miris ngelihatnya, ” ujarnya kepada awak media, Selasa (12/11/2019).

    Ia berharap, baik Pemerintah Kabupaten Serang maupun Pemerintah Desa Pabuaran untuk peduli terhadap kondisi jalan-jalan desa yang masih rusak parah. Khususnya jalan tersebut, yang ia klaim, merupakan jalur utama untuk menunjang aktifitas perekonomian warga sekitar.

    Selain itu, ia mengaku bahwa masyarakat sudah melaporkan langsung hal tersebut, akan tetapi, menurutnya tidak ada respon tindak lanjut. Menurutnya, akibat dari rusaknya jalan menyebabkan kerugian materil bagi masyarakat.

    “Warga sudah sering melaporkan ke kepala desa, tapi responnya lama. Kami harap pemerintah daerah peduli dengan aspirasi warga di desa kami. Warga sangat berharap ada perbaikan lah. Karena banyak kendaraan warga sekitar sering rusak, ban bocor atau lainnya. Sehingga harus segera diperbaiki, ” ucapnya. (PBN)

  • Serang Diserang Hujan, Puspemkot dan DPRD Kota Porak Poranda

    Serang Diserang Hujan, Puspemkot dan DPRD Kota Porak Poranda

    Kanopi tempat parkir Walikota Serang yang terhempas karena hujan angin, Rabu (13/11).
    Kanopi tempat parkir Walikota Serang yang terhempas karena hujan angin, Rabu (13/11).

    SERANG, BANPOS – Kota Serang dan sekitarnya diguyur hujan deras disertai angin kencang dan petir. Dampaknya, terjadi kerusakan baik ringan maupun berat di beberapa tempat, termasuk Puspemkot Serang dan gedung DPRD Kota Serang.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, terjadi beberapa kerusakan fasilitas di Puspemkot Serang. Seperti tempat sampah dan pot tanaman yang jatuh terhempas. Beberapa pohon kecil pun terlihat rubuh.

    Selain itu, terlihat pula kanopi tempat parkir mobil Walikota Serang, yang terhempas. Saat dicari, kanopi tersebut berada di lahan kuburan yang tepat berada di belakang tempat parkir itu, dengan jarak sekitar 10 meter.

    Beberapa fasilitas di Puspemkot Serang yang porak poranda akibat hujan angin, Rabu (13/11).
    Beberapa fasilitas di Puspemkot Serang yang porak poranda akibat hujan angin, Rabu (13/11).

    Di dalam gedung Setda Kota Serang, plafon pada aula Setda Kota Serang lantai 3, terlihat jebol akibat hujan deras tersebut.

    Sementara, gedung DPRD pun tak luput dari ‘amukan’ hujan angin ini. Ruang Badan Kehormatan (BK) porak-poranda diterjang angin dan petir.

    Kaca jendela yang diperkirakan setebal 5 milimeter, pecah. Kejadian itupun mengakibatkan korban luka ringan dari staf yang berada di ruang tersebut.

    Kedua korban tersebut bernama Wahyu yang merupakan Staf Persidangan DPRD Kota Serang, dan Tantri yang merupakan Staf Komisi DPRD Kota Serang.

    Ruang Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Serang yang pecah kacanya diterjang hujan angin, Rabu (13/11)
    Ruang Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Serang yang pecah kacanya diterjang hujan angin, Rabu (13/11)

    Kepada BANPOS, Wahyu mengaku pada saat itu dirinya dan Tantri sedang mengerjakan Surat Pertanggungjawaban (SPJ). Tiba-tiba kaca di belakangnya pecah dan serpihannya mengenai kaki dia dan Tantri.

    “Lagi beresin SPJ, tiba-tiba ada hujan angin dan petir. Langsung pecah kacanya. Saya juga terkena serpihan kacanya dengan teman saya Tantri dari Staf Komisi,” jelasnya. (DZH)

  • Sepekan Berlalu, Diskominfo ‘Dikacangin’ Pemegang Akun Palsu Wakil Walikota Serang

    Sepekan Berlalu, Diskominfo ‘Dikacangin’ Pemegang Akun Palsu Wakil Walikota Serang

    Akun palsu yang mengatasnamakan Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin. Ditangkap layar pada Rabu (13/11).
    Akun palsu yang mengatasnamakan Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin. Ditangkap layar pada Rabu (13/11).

    SERANG, BANPOS – Ultimatum yang dilontarkan Diskominfo Kota Serang, ternyata tidak digubris oleh oknum pemalsu akun pribadi milik Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, hingga Rabu (13/11) akun palsu tersebut masih ada dan belum diblokir maupun diganti namanya. Padahal, Wakil Walikota Serang telah memerintahkan kepada Diskominfo Kota Serang untuk segera melakukan pemblokiran terhadap akun tersebut.

    “Kejadian ini sudah saya perintahkan Diskominfo untuk diselidiki atau dilakukan pemblokiran akun terhadap akun palsu yang menyerupai akun resmi saya,” jelas Subadri saat mengetahui adanya akun palsu yang mengatasnamakan dirinya.

    Sementara Kepala Diskominfo Kota Serang, Hari Pamungkas, pada Rabu (6/11) yang lalu telah memberikan ultimatum kepada pemilik akun palsu tersebut selama 3×24 jam. Apabila dalam waktu tersebut ternyata masih belum mengubah nama akunnya, maka langkah hukum akan diambil.

    “Kepada yang bersangkutan (pemilik akun palsu), kami akan memberikan peringatan untuk segera mengubah akunnya kembali. Dan menjadi akun dia sendiri atau tidak mengatasnamakan orang tanpa izin. Apalagi dari Pemkot Serang dan kepala daerah. Kami berikan waktu hingga 3×24 jam,” ujarnya.

    Sementara itu, BANPOS mencoba untuk melakukan konfirmasi kepada Kepala Diskominfo Kota Serang. Namun hingga berita ini diterbitkan, tidak mendapatkan jawaban.

    Untuk diketahui, akun palsu Wakil Walikota Serang telah muncul sekitar sepekan yang lalu. Berdasarkan laporan, akun palsu tersebut telah meminta untuk dikirimkan pulsa kepada beberapa warga. (DZH)