Kategori: HEADLINE

  • Festival Bedolan Pamarayan Libatkan Warga Asing

    Festival Bedolan Pamarayan Libatkan Warga Asing

    Pemkab Serang melibatkan warga asing pada kegiatan Festival Bedolan Pamarayan, hal ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Kabupaten Serang.

    PAMARAYAN , BANPOS – Festival Bedolan Pamarayan dan Pesta Rakyat, resmi dibuka sebagai bagian peringatan hari ulang tahun Kabupaten Serang ke 493. Namun, kali ini sedikit berbeda. Pada kegiatan yang digelar selama tiga hari ini, Rabu-Jumat (23-25/10), Pemkab Serang melibatkan warga negara asing untuk turut menjadi bagian dari kegiatan.

    Warga negara asing tersebut adalah rani dari Ekuador, Laura dari Meksiko, Caesar dari Meksiko, Shafi dari Iran, dan Hendry dari Inggirs. Mereka berkolaborasi menyambut Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, dengan menampilkan tarian Sunda dengan iringan musik khas Sunda.

    Tidak hanya itu, mereka juga berkolaborasi menciptakan musik dengan judul Labamba Sunda. Tatu mengaku bangga dan berterima kasih atas kehadiran para warga negara asing pada Festival Bedolan Pamarayan.

    “Saya berharap, dengan ditingkatkanya kualitas kegiatan ini, bisa lebih menarik wisatawan dari luar kota dan mancanegara,” ujar Tatu kepada awak media, Rabu (23/10).

    Tatu menjelaskan, Festival Bedolan Pamarayan dikemas sebagai pesta rakyat yang merupakan salah satu rangkaian peringatan hari ulang tahun Kabupaten Serang. Ribuan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM), dipamerkan dalam Festival tersebut, serta dihadirkan pula ekspose pembangunan Kabupaten Serang.

    “Kita hadirkan produk UMKM Kabupaten Serang yang tidak kalah dengan daerah lain. Festival Bedolan Pamarayan ini bisa menjadi pesta rakyat Kabupaten Serang yang bisa menarik wisatawan baik dalam maupun luar negeri,” tuturnya.

    Sekedar diketahui, Festival Bedolan Pamarayan merupakan agenda tahunan Pemkab Serang. Bedol atau Bedolan Pamarayan bermakna membuka semua pintu Bendungan Pamarayan yang merupakan tradisi yang dimulai sejak zaman Belanda, untuk mencitrakan bahwa bendungan ini adalah milik rakyat.

    Bedolan Pamarayan yang di masa lampau menjadi pesta para petani saat memasuki musim tanam dengan ramai-ramai menangkap ikan di sekitar Bendungan Pamarayan. Tradisi ini sempat punah, dan dihidupkan kembali Pemkab Serang sejak 13 Oktober 2018.

    Tahun ini, Pemkab Serang membuat Bedolan Pamarayan sedikit berbeda. Bendungan Pamarayan hanya dibuka selama 4 jam karena terjadi kemarau ekstrim dan khawatir menguras air di hulu sungai. Namun pantia menyediakan area sungai seluas 3.4 hektare dan menebar ikan sebanyak 3 ton ikan.

    Pada Festival kali ini, lanjut Tatu, dihadirkan berbagai kesenian khas Sunda dan khas Kabupaten Serang.

    “Selain sebagai ajang promosi potensi wisata, Festival Bedolan Pamarayan ini ajang menampilkan kesenian yang sudah mulai jarang dilakukan. Agar kesenian Bangsa ini bisa terus dilestarikan,” terangnya.

    Sementara itu, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Yuana Sutyowati, mengapresiasi upaya Pemkab Serang yang memberikan ruang secara luas bagi pelaku UMKM dengan memamerkan produk rakyat melalui ajang Festival Bedolan Pamarayan.

    “Kegiatan ini menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan menjadi ajang promosi produk UMKM,” tandasnya. (MUF/AZM)

  • Sampaikan Mengenai Pendidikan Seks, P2TP2A Roadshow ke Sekolah

    Sampaikan Mengenai Pendidikan Seks, P2TP2A Roadshow ke Sekolah

    Ketua P2TP2A Kota Serang Ade Jumaiyah Syafrudin

    SERANG , BANPOS – Untuk menghindari kembali adanya kasus pembuangan bayi, P2TP2A mulai gencar melakukan sosialisasi dan pendidikan seks sejak dini, kepada anak-anak sekolah. Hal ini agar mereka mengetahui, bagaimana bahayanya seks pra nikah.

    “Memang kita tidak tahu, bayi yang kemarin dibuang itu hasil dari seks pra nikah, atau dari keluarga yang memang tidak mau tanggungjawab. Namun, upaya pencegahan tentu terus kami lakukan,” ujar Ketua P2TP2A Kota Serang, Ade Jumaiyah Syafrudin, kepada BANPOS, Rabu (23/10/2019).

    Ia mengatakan, pihaknya saat ini telah memprogramkan untuk melakukan sosialisasi serta pendidikan seks bagi anak-anak.

    “Jadi kami akan keliling ke seluruh sekolah, mulai dari SD sampai dengan SMA di Kota Serang. Agar mereka dapat mengetahui bahwa iniloh yang tidak boleh dilakukan,” ucapnya.

    Menurutnya, hingga saat ini pihaknya telah mendatangi dua sekolah untuk memberikan sosialisasi dan pendidikan seks. Dan di kedua sekolah tersebut, ia mengatakan bahwa para siswa antusias mengikuti.

    “Para siswa antusias. Hal ini tentu membuat kami semakin bersemangat untuk memberikan pemahaman kepada mereka terkait dengan pendidikan seks ini,” katanya.

    Selain itu, ia menuturkan bahwa hingga saat ini, pihaknya mencatat sudah ada 27 kasus pelecehan seksual yang terjadi. Menurutnya, mayoritas kasus pelecehan seksual itu terjadi akibat dari pengaruh gadget.

    “Ini kebanyakan memang pengaruh dari gadget ya. Makanya, kami juga saat ini sedang berupaya untuk melakukan sosialisasi untuk para orang tua. Jangan sampai mereka terlalu melepaskan anaknya untuk bermain gadget, sehingga tidak terkontrol,” jelasnya.

    Ia pun berharap, baik kejadian pelecehan seksual maupun pembuangan anak, itu tidak kembali terjadi. Karenanya, ia pun mengaku P2TP2A menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, agar dapat mencegah hal itu kembali terulang.

    “Kami menjalin kerjasama dengan kepolisian, rumah sakit, psikolog, agamawan, dan berbagai pihak lainnya agar dapat mencegah kasus ini kembali terjadi. Semoga kedepannya tidak ada lagi ya,” harapnya. (DZH)

  • Pemkot Serang Serius Wujudkan Zero Waste

    Pemkot Serang Serius Wujudkan Zero Waste

    Walikota Serang Syafrudin dan Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin mengunjungi stand karya tangan bank sampah yang ada di Kota Serang usai mendeklarasikan Zero Waste Kota Serang di Cilowong, Rabu (23/10/2019).

    SERANG , BANPOS – Banyaknya tumpukan sampah liar dan penumpukan sampah yang menyumbat di aliran sungai serta drainase, membuat Pemkot Serang semakin serius dalam mengatasinya. Bahkan, Pemkot Serang berencana untuk membuat Perda dan Perwal menuju kota bebas sampah (Zero Waste).

    Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa melalui program pemanfaatan sampah menuju ‘Zero Waste’, ia berharap persampahan di Kota Serang dapat tertangani. Selain itu, program ini juga merupakan langkah awal Pemkot untuk membuat Perda dan Perwal dalam rangka menangani sampah.

    “Maka dari itu, hari ini merupakan langkah awal kami dalam proses pembuatan Perda dan Perwal. Jadi nanti, akan kami lihat perkembangannya seperti apa dan ditindaklanjuti dengan regulasi, Perwal dan akan ditunjang juga pembiayaannya,” ujarnya di TPSA Cilowong, Rabu (23/10/2019).

    Melalui DLH Kota Serang, Syafrudin berharap penumpukan sampah liar di sejumlah titik di Kota Serang dapat berkurang. Apalagi, dengan adanya program tersebut, Pemkot Serang harus bisa mewujudkan kota bebas sampah. Karena, setiap bulannya sampah terus bertambah.

    “Memang, DLH sudah melakukan peningkatan dan berbagai upaya dalam menangani persoalan sampah ini. Namun, kami perlu untuk memantau dan melihat perkembangannya juga. Saya kira, dengan kerja keras DLH, saat ini sampah liar sudah mengalami penurunan yang signifikan,” ucapnya.

    Sementara itu, Kepala DLH Kota Serang, Ipiyanto, mengatakan bahwa pihaknya selalu mendapat arahan dan langkah dari Pemprov Banten dalam penanganan sampah. Termasuk meminta bantuan alat dan unit armada truk pengangkut sampah.

    “Namun kami sudah melakukan sejumlah upaya. Seperti mengirimkan surat ke Pemprov Banten. Karena kami pun membutuhkan bantuan, berupa armada atau unit kendaraan pengangkut sampah dan lainnya,” ucapnya.

    Pihaknya juga saat ini telah menerjunkan sejumlah petugas, untuk menjaga beberapa titik rawan pembuangan sampah liar. Sebab, banyak masyarakat yang membuang sampah pada malam hari.

    “Sehingga kami pun akan melakukan upaya lainnya. Termasuk dengan penggunaan CCTV di setiap titik lokasi tempat sampah liar,” katanya. (DZH)

  • Dorong Kedaulatan Energi di Serang, Dewan Energi Mahasiswa Dibentuk

    Dorong Kedaulatan Energi di Serang, Dewan Energi Mahasiswa Dibentuk

    Pengurus dan anggota Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Serang Raya berfoto bersama usai deklarasi, di Padepokan Kupi, Kaloran, Kota Serang

    SERANG , BANPOS – Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Serang Raya menggelar Deklarasi dan diskusi di Padepokan Kupi, Kaloran, Kota Serang. Rangkaian kegiatan tersebut dimulai dengan Deklarasi pembentukan DEM Serang Raya, kemudian dilanjutkan dengan diskusi santai perihal ‘Kedaulatan Energi serta Banten sebagai salah satu potensi energi baru terbarukan’.

    Diungkapkan oleh Ketua DEM Serang Raya, Ibnu Mas’ud, bahwa tujuan dilaksanakan Deklarasi dan Diskusi tersebut untuk memupuk para mahasiswa, akan kesadaran tentang energi Indonesia yang saat ini sedang dikuasai asing.

    “Sudah dilaksanakan Deklarasi dan diskusi, salah satu tujuannya yaitu memupuk kesadaran bagi mereka yang peduli dengan ketahanan energi dan mereka yang ingin adanya energi baru terbarukan, sebagai energi yang bersih dari polusi,” ujarnya, Rabu (23/10/2019).

    Hasil daripada diskusi yang dihelat bersamaan dengan deklarasi tersebut, menginginkn agar mahasiswa dan masyarakat yang hadir dapat tersadarkan berkaitan dengan minimnya pengetahuan akan energi, kedaulatannya, serta Banten sebagai salah satu potensi.

    “Berharap besar bahwa mahasiswa Banten dapat berpartisipasi besar dalam inovasi energi dan pengelolaan energi. Karena, sumber daya energi saat ini masih dikuasai oleh asing,” tuturnya.

    Ibnu juga berharap agar semua elemen mahasiswa dapat bersatu. Karena kata dia, DEM dibentuk selaras dengan lintas keilmuan dan tidak selalu membahas bidang ilmu yang kongkrit.

    “Saya berharap mahasiswa yang berada di Serang Kota dan Kabupaten, dapat bergabung bersama DEM Serang Raya dalam menyongsong pembaharuan inovasi dan kesadaran akan energi,” tandasnya. (MUF/AZM)

  • Izin Operasi Terminal Cipocok Masih Mengambang

    Izin Operasi Terminal Cipocok Masih Mengambang

    SEPI : Warga melintas di depan Terminal Cipocok Jaya yang terlihat sepi aktivitas angkutan umum. (NET)

    CIPOCOKJAYA , BANPOS – Dishub Kota Serang masih mengurus Perwal terkait terminal tipe C, yang kemudian mengakibatkan titik penentuan lokasi perlu disesuaikan dengan jalur angkutan kota (angkot). Hal itu pun berdampak pada izin operasi Terminal Cipocok Jaya Kota Serang masih mengambang.

    Kabid Teknik Sarana Prasarana Perhubungan Non Jalan, Hardi Purnomo, menjelaskan bahwa sampai saat ini, Terminal Cipocok Jaya belum memiliki Surat Keterangan (SK) terkait klasifikasi terminal tipe C. Sebab, kata Hardi, Terminal Cipocok merupakan limpahan dari Pemkab Serang yang diserahkan kepada Pemkot Serang.

    “Karena sewaktu masih di Pemkab, tidak ada klasifikasi, baik terminal tipe A, B dan C. Setelah ada klasifikasi, terminal tipe A masuk ke pusat, kemudian tipe B masuk ke Pemprov Banten, dan tipe C masuk ke kota/kabupaten. Jadi, bisa dibilang masih mengambang izin operasinya,” ungkapnya kepada awak media, Rabu (23/10/2019).

    Hardi melanjutkan, saat ini Dishub Kota Serang sedang mengurus peralihan terminal dari tipe B ke tipe C. Dikarenakan, Pemprov Banten telah melakukan peninjauan terhadap Terminal Cipocok, dan tidak layak sebagai terminal tipe B. Hasilnya, Pemprov berencana memindahkan terminal tipe B ke wilayah Kecamatan Curug.

    “Saat ini, memang Terminal Cipocok itu masih tertulis sebagai tipe B. Namun, kami sudah mengurus untuk beralih ke tipe C, dan itu sudah kami kirimkan suratnya, baik Pemprov maupun Pemerintah Pusat. Jadi, nanti kami tinggal tunggu proses hukum dan pengesahannya saja,” tuturnya.

    Oleh karena itu, kata Herdi, sambil menunggu pengesahan dan Perwal, Terminal Cipocok belum bisa menarik retribusi. Selain itu, lanjut dia, Terminal belum bisa digunakan dengan maksimal. Sedangkan untuk Perda terminal tipe C, sudah dalam proses di Pemprov.

    “Kalau sudah disahkan, baru kami akan melakukan penataan. Perda itu sudah dibahas dengan DPRD dan tinggal menunggu dari Provinsi. Jadi, sekarang ini Terminal Cipocok bisa dibilang tidak beroperasi sementara. Tapi sampai sekarang, masih ada mobil luar daerah kota yang suka mangkal,” terangnya. (MUF)

  • Diharapkan Miliki Keahlihan Khusus, Puluhan Pemuda Cilegon Dibekali Pelatihan Las

    Diharapkan Miliki Keahlihan Khusus, Puluhan Pemuda Cilegon Dibekali Pelatihan Las

    Pemerintah Kelurahan Kotabumi Kecamatan Purwakarta bersama Kelurahan Ketileng, Kelurahan Grogol, Kelurahan Kebondalem dan Kelurahan Pabean, saat menggelar pelatihan pengelasan, Rabu (23/10). LUKMAN HAPIDIN/BANTEN POS

    CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kelurahan Kotabumi Kecamatan Purwakarta bersama Kelurahan Ketileng, Kelurahan Grogol, Kelurahan Kebondalem dan Kelurahan Pabean, menggelar pelatihan pengelasan bagi warganya.

    Hal itu dilakukan agar warga memiliki keahlian khusus. Kegiatan sendiri digelar selama 15 hari kedepan di Kantor Kelurahan Kotabumi, Kecamatan Purwakarta.

    Ketua Koordinator Pelaksana yang juga Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejateraan Sosial (PM Kesos) Kelurahan Ketileng Sulelah menuturkan, kegiatan sendiri dilakukan dari alokasi dana khusus Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang fokus dalam jenis ketenagakerjaan.

    Peserta mengelas sendiri ada 25 orang tergabung dari 5 peserta perwakilan Kelurahan Kotabumi, 5 peserta perwakilan Kelurahan Ketileng, 5 peserta perwakilan Kelurahan Grogol, 5 peserta perwakilan Kelurahan Kebondalem dan 5 peserta perwakilan Kelurahan Pabean.

    “Totalnya ada 25 peserta dari 5 kelurahan di Kecamatan Purwakarta, Kecamatan Grogol dan Kecamatan Cilegon. Mereka akan dilatih selama 120 jam Pelajaran atau kurang lebih selama 15 hari,” pungkasnya.

    Lebih lanjut Sulela menuturkan, para peserta akan dibekali teori selama 2 hari dan sisanya dilakukan praktek mengelas. Dalam praktek sendiri, papar Ela panggilan Sulelah, para peserta akan diminta untuk membuat semacam meja pelayanan, sehingga hasil praktek bisa langsung dimanfaatkan oleh pemerintah.

    “Nanti praktek dulu. Peserta akan dinilai dan diberkikan sertifikat dari BLK (Balai Latihan Kerja) Disnaker (Dinas Tenaga Kerja),” singkatnya.

    Ditempat yang sama Sekertaris Lurah Kotabumi Mulyadi menyatakan, dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan warga memiliki skil dan sertifikat untuk digunakan saat mencari kerja.

    Termasuk juga warga diharapkan bisa mandiri dan memiliki usaha pengelasan dengan kemampuan yang diberikan.

    “Tujuannya itu meningkatkan keahlian warga. Nantinya bisa digunakan sebagai dasar untuk bekerja di pabrik atau membuat bengkel las kecil,” katanya.

    Mulyadi juga menyatakan, selain pelatihan dan sertifikasi las, kedepannya juga akan dilakukan pelatihan dan sertifikasi petukang.

    Para petukang tersebut, kata Mulyadi, nanti akan diberdayakan untuk mengerjakan pembangunan sarana dan prasana wilayah (Sarpraswil) Dana Pembangunan Wilayah Kelurahan (DPWKel).

    “Sekarang mengelas dan nanti banyak pemberdayaan dan sertifikasi seperti petukang. Hal ini agar kualitas skill warga bisa berdaya saing,” tutupnya. (LUK/RUL)

  • Cegah Banjir di Musim Hujan, Penanganan Sampah Dipertanyakan DPRD Kota Cilegon

    Cegah Banjir di Musim Hujan, Penanganan Sampah Dipertanyakan DPRD Kota Cilegon


    CILEGON, BANPOS – Anggota Komisi IV DPRD Kota Cilegon mempertanyakan penanganan sampah di Kota Cilegon. Pasalnya, volume sampah setiap harinya mencapai ratusan ribu kubik, bahkan terus meningkat, dan menjadi kekhawatiran para anggota Komisi IV, khususnya menjelang musim penghujan.

    Anggota DPRD Fraksi Nasdem, Erick Rebiin mengatakan, salah satu penyebab banjir adalah banyaknya sampah yang dibuang secara sembarangan oleh masyarakat. Untuk itu, pihaknya menyarankan agar penanganan sampah dilaksanakan secara terpadu. Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon harus terus mengkampanyekan kebersihan lingkungan.

    “Penanganan terpadu yang dimaksud adalah selain OPD terkait juga dengan masyarakat, dimana masyarakat ini sebagai pemangku kebijakannya adalah Kecamatan dan Kelurahan,” katanya, (23/10).

    Selama ini, lanjut Erick, dirinya banyak melihat sampah yang tidak pada tempatnya. Apalagi,kata dia, di sisi-sisi jalan, kemudian juga pada lahan kosong dan bahkan ada pembuangan sampah dadakan.

    “Yang menjadi PR bagi semua adalah bagaimana melakukan pendekatan secara persuasif terkait banyaknya sampah dan harus terpadu penangannya. Apalagi pernyataan dari PUTR yang menangani sampah disaluran irigasi,” ujarnya.

    Erick juga menambahkan, dengan personel yang kurang dan armada yang minim memang cukup kewalahan. Walaupun menggunakan sistem shift, dengan jumlah 240 personel tidak akan mampu menyelesaikan sampah. “Ajukan saja penambahan personil dan unit armadanya, sehingga bisa dilakukan penanganan secara cepat dalam pengambilan sampah,” tuturnya.

    Senada juga dikatakan oleh anggota DPRD Komisi IV dari Fraksi Berkarya, Dimas Saputra. Menurutnya permasalahan sampah memang saat ini cukup pelik, selain minimnya kesadaran dari masyarakatnya sendiri dan juga belum ada tempat pembuangan sampah secara regional.

    “Misalnya pengelolaan sampah bisa dilakukan perdapil, karena hal itu bisa dilakukan sebelum dibawa ke TPSA yang ada di Bagendung. Terus juga bisa mengurangi sampah yang selama ini tidak terangkut oleh armada yang jumlahnya minim,” ucapnya.

    Selain itu, kata pria yang akrab dipanggil Kang Dimas ini menyatakan penanganan sampah juga bisa melalui pihak ketiga, sehingga dalam proses penanganan bisa dilakukan dengan cepat.

    “Sebetulnya ada banyak solusi dalam menangani sampah, tinggal eksekutif seperti apa solusinya dan kalau untuk kemaslahatan tentunya sebagai anggota dewan kami mendukung. Apalagi saat ini sampah sudah menjadi urusan global dan Cilegon harus mempunyai planing untuk pengelolaan sampah. Baik itu dengan pengurus Bank Sampah atau dengan yang lainnya,” jelasnya. (LUK/RUL)

  • Razia Zebra Hari Pertama, Pelanggar Tidak Ber-SIM Mendominasi

    Razia Zebra Hari Pertama, Pelanggar Tidak Ber-SIM Mendominasi

    Anggota Satuan Lalu Lintas Polres Serang Kota saat melakukan razia zebra kalimaya 2019 di Jalan Veteran, Islamic, Kota Serang, Rabu (23/10) / DZIKI OKTOMAULIADI

    SERANG, BANPOS – Jajaran Polda Banten saat melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Kalimaya 2019 di Mapolda Banten, Rabu (23/10/2019).
    Wakapolda Banten, Brigjen Pol Tomex Korniawan mengatakan bahwa Kegiatan tersebut dilaksanakan serentak seluruh Indonesia yang akan berlangsung selama 14 hari mulai dari tanggal 23 Oktober sampai dengan 5 November 2019.

    “Hari ini kita mulai razia zebra kalimaya 2019 selama 14 hari, sasaran kita bagaimana masyarakat terutama yang melakukan aktivitas di jalan raya untuk tertib tidak melakukan pelanggaran dalam hal lalu lintas,”. Ucapnya.

    Lebih lanjut Tomex mengatakan bahwa kecelakaan terjadi diakibatkan oleh pengemudi yang tidak patuh terhadap aturan.

    “Dari resiko analisis kita yang ada, kecelakaan hampir sebagian besar hampir ketidakpatuhan pengemudi terhdap kegiatan mobilitas roda dua dan empat maka dari itu himbauan kita kepada masyarakat berkendara berdasarkan etika dan tertib dengan disipplin lengkapi surat surat kendaraan serta hormati kendaraan yang lain sehingga ini menjadi aman, nyaman dan selamat di perjalanan,”. Ujarnya.

    Adapun bagi pelanggar yang terjaring razia akan diberi peringatan bahkan akan diproses secara hukum yakni dengan tindakan penilangan sesuai dengan apa yang pengendara langgar.

    “Tindakan mulai dari teguran sampai dengan secara hukum dengan tilang bagi kendaraan bermotor, harapan kita mudah mudahan dari waktu-kewaktu disiplin pengguna jalan di jalan raya makin meningkat juga kecelakaan makin menurun baik korban yang luka ringan, luka berat sampai fatalitas dengan meninggal,” katanya.

    Di tempat terpisah Kanit Patroli Polres Serang Kota, Ipda Ade Komarudin mengatakan bahwa pihaknya saat melakukan razia di hari pertama banyak menemukan pelanggar dengan tidak memilik Surat Izin Mengemudi (SIM).

    “Sebagian besar kendaraan yang terjaring razia pada sore ini yakni pengendara roda dua yang tidak memiliki sim kurang lebih sebanyak 75 persen, baru setelah itu tidak membawa surat surat kendaraan dan tindakannya sendiri berupa penilangan,” singkatnya.

    Lebih lanjut Ade mengatakan bahwa sasaran dalam kegiatan razia tersebut yakni selain kelengkapan surat-surat kendaraan juga pengendara di bawah umur sampai kendaraan yang melebihi kapasitas muatan (Overload)

    “Adapun sasaran dalam razia kali ini yakni berupa pelanggaran pengendara tidak memakai safety belt, tidak memggunakan helm SNI, pengendara di bawah umur, kendaraan overload, kendaraan over dimensi dan kendaraan yang menggunakan strobo,” pungkasnya. (ZIK)

  • Disparbud Kota Cilegon Bentuk Kelompok Sadar Wisata

    Disparbud Kota Cilegon Bentuk Kelompok Sadar Wisata

    Disparbud Kota Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Geliat obyek wisata dan budaya kini menjadi perhatian khusus Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Cilegon. Guna memaksimalkan hal tersebut, Disparbud membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

    Berbagai keunggulan wisata di Cilegon diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti pembuatan kampung budaya. Kadis Parbud, Heri Mardiana mengharapkan, dengan adanya Pokdarwis agar berfungsi sebagai pengerak pariwisata dan budaya di Kota Cilegon.

    Pokdarwis adalah kelembagaan di tingkat masyarakat yang anggotanya terdiri dari para pelaku kepariwisata yang memahami betul potensi wisata dan budaya dilingkungannyap .

    “Pokdar ini setelah dibentuk memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta berperan sebagai penggerak berkembangnya kepariwisataan serta terwujudnya Sapta Pesona dalam meningkatkan pembangunan daerah melalui pariwisata dan manfaatkannya bagi kesejahteraan warga,” ujar Heri, pada acara pembentukan Pokdarwis di satu Hotel Sari Kuring Indah, Rabu (23/10).

    Heri mengungkapka tentang pentingnya sebuah Kelompok Sadar Wisata dalam Obyek Wisata. Karena, selain instansi pemerintah dalam hal ini Disparbud, maka yang bisa mempromosikan potensi wisata dan budaya adalah Pokdarwis itu sendiri.

    ‘’Keberadaan dan peran Pokdarwis sangat dibutuhkan dalam pengembangan kepariwisataan suatu daerah, dan juga pemberdayaan masyarakat tentang sapta pesona,” tandas Heri.

    Menurutnya, Pokdarwis merupakan salah satu komponen dalam masyarakat yang memiliki peran dan kontribusi penting dalam pengembangan kepariwisata di daerahnya.
    Keberadaan Pokdarwis tersebut perlu terus didukung dan dibina sehingga dapat berperan lebih efektif dalam turut menggerakkan partisipasi masyarakat untuk mewujudkan lingkungan dan suasana yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan kepariwisataan di sekitar destinasi pariwisata.

    Dikatakannya, di Kota Cilegon ini ada destinasi Desa Budaya, yang apabila dikelola dengan baik dan benar memiliki nilai ekonominya cukup bagus buat masyarakat sekitar.

    Dirinya menyebut, diantaranya Desa budaya itu ada di Kecamatan Ciwandan, wisata induatri ada di Kecamatan Citangkil dan lainnya. Kemudian ada wisata religi serta masih banyak lagi destinasi lainnya yang bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar.

    Sementara itu Kasi Promosi Pariwisata pada Disparbud Nelly Evalinda menambahkan, Pokdarwis berangotakan elemen masyarakat yang mempunyai potensi dan mereka yang berperan serta dalam memajukan budaya dan wisata.

    “Seperti contohnya ada kampung lukis, kampung budaya, dan kampung wisata. Potensi ini bagus untuk dikembangkan lagi,” terang Nelli.

    Tidak kalah pentingnya adalah peran Generasi Pesona Inndonesia (Genpi), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Cilegon.

    “Tugas ke depan adalah bagaimana mengedukasi mereka untuk berani mempromosikan budaya dan wisata yang ada di Kota Cilegon, secara maksimal,” ungkap Nelli..

    Ia menjelasjan, dalam acara Pembinaan Pariwisata Daerah Pokdarwis, dengan tema “Pokdarwis Sebagai Motor Penggerak Pariwisata” diikuti puluhan peserta. Pada acara tersebut juga dibentuk Pokdarwis di empat kampung yakni, Pasir Angin, Kelurahan Cikerai, kampung Kreasi Lukis Citangkil, kampung Budaya Cikuasa, Kelurahan Gerem, dan kampung Budaya Kubangsari.

    Dijelaskannya, peserta pembinaan esoknya (Kamis,red) akan diajak ke luar ruangan untuk melihat langsung potensi wisata dan budaya yang ada di Kota Cilegon. Sebagai kepanjangan dari Disparbud, Pokdarwis harus berani untuk mempromosikan tempat wisata dan budaya. (BAR/RUL)

  • Maju Pilkada 2020 Cilegon, Erik Rebi’in Minta Restu Kyai Akrom

    Maju Pilkada 2020 Cilegon, Erik Rebi’in Minta Restu Kyai Akrom

    Politisi Partai NasDem Kota Cilegon, Erik Rebi’in (kiri)

    CILEGON, BANPOS – Politisi Partai NasDem Kota Cilegon, Erik Rebi’in bersilaturahmi sekaligus memohon Do’a maju sebagai calon wakil walikota kepada Kyai Akrom Latifi (Pimpinan Ponpes Bani Latief- Cibeber), Selasa (22/10).

    Kedatangan Erik diterima langsung Kyai Akrom di kediamannya di Kompleks Ponpes Bani Latif di Kelurahan Cibeber.

    Dalam perbincangan Erik mengungkapkan keseriusan dan niatnya untuk maju sebagai calon wakil walikota.

    “Apa benar kamu (Erik,red) mau maju sebagai calon walikota atau wakil walikota Cilegon. Kabarnya sudah santer dan rame Erik mau maju,” ujar Kyai Akrom kepada Erik, sore itu.

    Kyai Akrom mengungkapkan jika Erik berniat maju di Pilkada Cilegon maka terus dilanjutkan.

    “Saya mendo’akan semoga hajatnya dan tujuannya terlaksana menjadi pemimpin di Cilegon,” ucap Kyai Akrom sembari melafatkan Do’a yang diamini Erik.

    Erik yang saat itu dipanggil untuk bersilaturahmi secara khusus mengaku siap untuk terus maju jika Kyai Akrom merestuinya.

    “Niat maju Pilkada memang ada. Akan tetapi jika Pak Kyai merestui maka saya akan terus maju. Tapi jika Pak Kyai tidak restu dan bilang jangan diteruskan maka saya tidak akan maju,” terang dua anggota DPRD Cilegon dua periode ini.

    Dalam kesempatan tersebut Kyai Akrom menitipkan agar Erik terus berjuang dan meperhatikan pondok pesantren serta santrinya. (BAR/RUL)