CILEGON, BANPOS – Jelang tahapan Pilkada 2020 lima komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon berbagi tugas melakukan sosialisasi tahapan Pilkada serentak 2020 di delapan Kecamatan di Kota Cilegon.
Dengan turut mengerahkan seluruh staf dan pegawai KPU, komisioner yang dibagi dalam dua kelompok itu secara berbarengan mendatangi empat Kecamatan selama dua hari sejak Rabu (25/9).
“Intinya dalam kunjungan ke kantor kecamatan itu kita membahas dua hal. Yang pertama yakni evaluasi pemilu serentak 2019 lalu dan kita juga sosialisasikan proyeksi tahapan-tahapan Pilkada 2020. Jadi kepada seluruh stakeholder yang di bawah, kita sampaikan hasil evaluasi kita sendiri, kita juga ingin menyerap aspirasi untuk kita jadikan konsep penyempurnaan pelaksanaan Pilkada nanti,” ungkap Ketua KPU Cilegon, Irfan Alfi di ruang kerjanya, Jumat (26/9).
Dikatakan Irfan, kendati tematik perhelatan pesta demokrasi yang berbeda, namun isu-isu konkret menyangkut proses dan tahapan tetap menjadi bagian hal penting yang juga perlu diketahui publik.
“Ya isunya masih seputar pencalonan, pemutakhiran data pemilih, juga menyangkut penyelenggara adhoc yang ada di bawah, yah yang seperti itulah yang coba kita serap. Seperti beban kerja saat pileg kemarin, ya kan? itu juga yang dikeluhkan sebagian besar orang. Makanya kita ingin membangun konsep standarisasi yang lebih layak, sehingga tidak membebani dan menguras energi,” terangnya.
Sosialisasi itu turut melibatkan berbagai unsur masyarakat di setiap Kecamatan. Dijelaskan Irfan, seluruh informasi yang diperoleh pihaknya akan diformulasikan secara bertahap dan diharapkan mampu menjadi bahan masukan kepada KPU RI.
“Memang kalau proses penghitungan Pilkada saya kira tidak terlalu berat bila dibandingkan Pileg lalu. Tapi kan dari sisi yang lain, karena ini politis ya bisa jadi juga akan menguras beban itu. Makanya kita juga sampaikan seluruh pointer-pointer penting tahapan utama Pilkada di setiap bulannya mulai Oktober, apa saja kegiatan krusialnya. Agar mereka juga bisa menyampaikan ke masyarakat luas,” tandasnya. (LUK/RUL)
SERANG, BANPOS – Dalam rangka mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah serta menjaga kelangsungan ekonomi nasional, dibutuhkan dukungan pasar keuangan termasuk pasar valuta asing domestik yang sehat.
Bahkan untuk mewujudkan pasar valuta asing domestik yang sehat tersebut, diperlukan suatu peran penting dari Bank Indonesia (BI) dalam melakukan pengawasan terhadap para pelaku usaha di dalam pasar valuta asing. Termasuk penyelenggara kegiatan usaha penukaran valuta asing bukan bank.
Kepala Perwakilan BI Banten, Erwin Soeriadimadja mengatakan, pengawasan juga dilakukan untuk mencegah kegiatan usaha penukaran valuta asing bukan bank. Supaya tidak dimanfaatkan untuk pencucian uang, pendanaan terorisme dan kejahatan lainnya.
“Sesuai amanat Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.18/20/PBI/2016 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB), BI selaku Lembaga Pengawas dan Pengatur (LPP) KUPVA Bukan Bank atau dikenal dengan istilah “money changer”, bekerjasama dengan Kepolisian Daerah Provinsi Banten dan Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, telah melaksanakan kegiatan penertiban terhadap pihak-pihak yang masih melakukan kegiatan penukaran valuta asing tanpa izin BI Banten,” ungkap Erwin, melalui press rilis yang diterima, Jumat (27/9/2019).
Erwin juga menjelaskan, dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan penyelenggaraan KUPVA BB, maupun penanganan KUPVA BB tidak berizin di wilayah Banten menjadi salah satu prioritas utama dari Kantor Perwakilan BI Banten.
Kemudian, masih dikatakan Erwin, penertiban KUPVA BB tidak berizin bukan hanya dilakukan untuk mencegah digunakannya money changer sebagai sarana extraordinary crime, seperti pencucian uang, narkotika, korupsi, dan mengesampingkan aspek perlindungan konsumen. Tetapi juga, sambungnya, untuk membangun industri layanan penukaran valuta asing yang berintegritas.
“Hasil mapping dan identifikasi kami (KPW BI Banten, Red) selama tahun 2018 dan 2019, ditemukan sebanyak tiga puluh badan usaha yang terbukti melakukan penyelenggaraan KUPVA BB tidak berizin. Rinciannya sendiri, pada 2018 sebanyak dua puluh tiga badan usaha dan 2019 sebanyak tujuh badan usaha dengan lokasi yang tersebar di Kabupaten Kota yang di Banten,” jelasnya.
Diketahui, berdasarkan hasil mapping tersebut telah dilakukan penertiban KUPVA BB tidak berizin bersama Polda Banten di wilayah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan pada bulan September 2019, dengan tercatat 8 badan usaha yang telah dikenakan tindakan penertiban yaitu, 2 toko emas, 1 tour & travel merangkap money changer dan 5 money changer.
BI Banten juga menghimbau, kepada masyarakat untuk menginformasikan ke kantor Bank Indonesia terdekat melalui call center BI 131 atau telp.0254-223788, jika menemukan pihak-pihak yang diduga melakukan kegiatan penukaran valuta asing tanpa izin. (RUL)
BANPOS – Gubernur Banten Wahidin Halim meyakini sektor pariwisata khususnya pantai di Banten mampu memulihkan bahkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Banten. Pemerintah Provinsi Banten terus membenahi infratruktur jalan menuju kawasan wisata pantai di Provinsi Banten yang memiliki garis pantai sepanjang 509 km.
Selama ini, Pantai Anyer Kabupaten Serang dan Pantai Carita Kabupaten Pandeglang menjadi destinasi unggulan. Beberapa sedang digarap untuk menjadi unggulan seperti Pantai Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang dan Pantai Sawarna, di Bayah Kabupaten Lebak.
Sebanyak 55 pulau kecil yang tersebar di sepanjang garis pantai ini turut memperkuat potensi wisata pantai Provinsi Banten.
Sempat terdampak tsunami pada 22 Desember 2018, Gubernur Banten Wahidin Halim melalui Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Al Hamidi arahkan Peringatan Hari Buruh atau May Day 2019 tingkat Provinsi Banten di kawasan wisata Pantai Anyer dan Carita untuk bangkitkan wisata pantai Banten.
Perlahan dan pasti pariwisata pantai Banten bangkit. Hal ini terlihat pada libur Hari Raya Idul Fitri 1440 H/2019 lalu, kawasan wisata Pantai Anyer dan Pantai Carita ramai dikunjungi wisatawan. Jalanan menuju kawasan wisata pantai dipadati kendaraan para wisatawan.
Di jalur pesisir pantai utara Provinsi Banten, Pemprov Banten sedang melakukan peningkatan dan penataan ruas jalan Mauk – Teluk Naga Kabupaten Tangerang. Pemprov Banten juga targetkan rehabilitasi ruas jalan Pontang di Kabupaten Serang – Mauk Kabupaten Tangerang. Termasuk pula pelebaran jembatan.
Di pesisir pantai selatan Provinsi Banten, saat ini sedang dilakukan peningkatan dan penataan ruas jalan Bayah – Cikotok Kabupaten Lebak, peningkatan dan penataan ruas jalan Ciseuket – Sobang – Tela Kabupaten Pandeglang, serta pembangunan ruas jalan Tanjung Lesung – Sumur Kabupaten Pandeglang.
Di jalur tengah, Pemprov Banten sedang membangun ruas jalan Cipanas – Warung Banten Kabupaten Lebak. Tahun ini Pemprov Banten juga targetkan penataan dan peningkatan ruas jalan Ciomas Kabupaten Serang – Mandalawangi – Caringin Kabupaten Pandeglang. Ruas jalan Taktakan – Gunungsari sebagai satu jalur alternatif menuju kawasan Anyer juga sedang dibenahi.
Salah satu proyek strategis nasional (PSN) adalah Pembangunan Jalan Tol Serang – Panimbang. Jalan tol ini tersambung langsung dengan Jalan Tol Tangerang – Merak di wilayah Ciruas Kabupaten Serang. Menjadi salah akses ke wilayah selatan Provinsi Banten.
Gubernur Wahidin Halim juga menegaskan, perkembangan pariwisata tergantung infrastruktur. “Kalau jalan bagus, bagus juga pariwisatanya,” tegasnya. (ADV)
CILEGON, BANPOS – Salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh BPJS Kesehatan dalam menjaga kesinambungan program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yaitu pada pengelolaan kelompok peserta dari sektor informal. Untuk itu, sejak April 2017, BPJS Kesehatan membuka Program Kader JKN-KIS yang diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan jumlah kepesertaan dan meningkatkan kolektabilitas iuran BPJS Kesehatan bagi segmen peserta informal atau Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU).
Tatu Nurhayati salah satunya, menjalani profesi sebagai Kader JKN adalah suatu kebanggaan tersendiri baginya. Pasalnya, berawal dari ketidaktahuan dan mencoba ingin tahu, kini Tatu menjadi salah satu sosok yang dinanti-nanti oleh warga wilayah Kelurahan Kedaleman dan Kalitimbang, Kota Cilegon.
Tatu yang mengaku mulai menjadi kader JKN-KIS pada akhir Desember 2018 lalu, sebelumnya merupakan seorang pekerja asuransi swasta. Berbekal sedikit pemahaman bersosialisasi, dirinya mencoba untuk mendaftar sebagai kader JKN-KIS.
“Saya sangat bersyukur dapat menjadi kader JKN-KIS, meski sebelumnya saya tidak mengetahui apa itu kader JKN-KIS. Namun setelah dijalani, ternyata profesi seperti ini menurut saya sangat menyenangkan. Mungkin, karena saya suka bertemu dengan banyak orang dan suka bersosialisasi, menjadi modal saya untuk jalani profesi ini,” ungkap Tatu, saat ditemui dikediamannya, di Perum GCD, Kalitimbang, Cibeber, Kota Cilegon, Selasa (24/9).
Tatu menambahkan, menjadi Kader JKN-KIS bertujuan untuk melakukan pendekatan dengan peserta agar lebih paham dengan manfaat Program JKN-KIS dan dapat rutin untuk membayar iuran sehingga peserta merasa terbantu dengan kehadiran Kader JKN-KIS.
Tatu tidak pernah bosan memberikan informasi, melakukan edukasi terkait Program JKN-KIS dan tidak lupa pula menanyakan masalah dan keluhan peserta, karena kebanyakan peserta yang tidak ingin membayar iuran karena mengeluhkan pelayanan fasilitas kesehatan, sehingga Tatu mencoba menjelaskan alur dan proses pelayanan pada fasilitas kesehatan satu per satu, sehingga mereka bisa tergerak hati untuk membayar iuran.
“Saya selalu bekerja dengan ikhlas dan tidak pernah mengeluh selama menjadi seorang kader karena saya percaya semua yang terbaik pasti akan kembali juga ke saya. Saya kaget ketika ada peserta yang awalnya tidak mau membayar tiba-tiba ingin membayar karena sudah memahami manfaat dari program JKN-KIS ini yang sudah banyak membantu warga lainnya,” tutur Tatu.
Sementara itu Kepala BPJS Kesehatan Cabang Serang, Sofyeni menjelaskan, saat ini terdapat 78 Kader JKN-KIS aktif yang tersebar di Wilayah Serang Raya. Sebelum mereka diterjunkan ke lapangan, tiap Kader telah mendapatkan pelatihan/pembekalan yang terkait tugas pokok dan fungsi dari Kader JKN-KIS. Setiap Kader mengelola lebih kurang 100 sampai 500 keluarga binaan di sekitar wilayahnya, yang rutin mereka kunjungi dan edukasi.
“Saat menjalankan tugas dan fungsinya setiap hari, para Kader JKN-KIS selalu menggunakan aparatus resmi Kader JKN-KIS yang terdiri dari rompi, topi, name tag dan pin yang bertuliskan Kader JKN-KIS. Selain itu juga, saat bertugas para Kader harus membawa serta Surat Tugas sebagai Kader JKN-KIS yang ditandatangani oleh Kepala Cabang BPJS Kesehatan setempat. Hal ini perlu diketahui oleh masyarakat agar tidak terjadi tindak penipuan yang merugikan,” jelas Sofyeni.
Diketahui, Kader JKN-KIS merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam mensukseskan Program JKN-KIS dan diharapkan akan mengoptimalkan sosialisasi, edukasi, serta sebagai pengingat dan pengumpul iuran.
Selain itu, Kader JKN-KIS juga merupakan orang yang memiliki kapasitas sesuai dengan kriteria dan direkrut oleh BPJS Kesehatan untuk melakukan fungsi tertentu yaitu fungsi sosialisasi (pemasaran sosial), perekrutan peserta, pengingat dan pengumpulan iuran. (RUL)
BANPOS – Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) menyatakan, progres pembangunan Provinsi Banten yang telah dilaksanakan diantaranya adalah pembangunan jalan kewenangan Provinsi Banten yang tinggal 14 km.
Ditambahkan, selain Kawasan Kesultanan Banten (KKB), Pemprov Banten akan teruskan pembangunan ke Syech Mansyur di Cikaduen, Syech Asnawi di Caringin, termasuk tempat kelahiran Syech Nawawi di Tanara.
“Kita akan bangun infrastruktur menuju tempat-tempat tersebut,” tegas Gubernur WH saat mendampingi Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri dalam Peresmian Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Pesantren di Pondok Pesantren Al Badar Kecamatan Jayanti, Kabupaten Serang (10/9/2019).
Dalam beberapa kesempatan, Gubernur WH juga tegaskan target Tahun 2020 Jalan Provinsi Banten Mantap. Untuk mewujudkannya, selain melanjutkan pembangunan jalan kewenangan provinsi yang rusak, Pemprov Banten juga melalukan pelebaran jalan pada jalan provinsi yang sebelumnya belum sesuai standar jalan provinsi.
Dijelaskan, jalan yang akan dilebarkan diantaranya merupakan jalan kabupaten/kota atau desa yang dilimpahkan kewenangannya kepada provinsi. Perlu dilakukan peningkatan agar sesuai dengan standar jalan provinsi yang telah ditentukan dalam peraturan dan undang-undang.
Salah satu jalan yang mengalami pelebaran di Kota Serang adalah Jalan Syeh Nawawi Al Bantani. Ruas Palima – Pakupatan ini menghubungan Jalan Raya Pandeglang – Jalan Raya Jakarta tanpa harus masuk jalur padat di Kota Serang. Bahkan untuk ruas Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) – Boru, telah memiliki 8 lajur. Masing-masing arah memiliki 2 lajur cepat dan 2 lajur lambat.
Di Kota Serang, Pemprov Banten saat ini sedang melakukan penataan dan pembenahan pedestrian dan drainase di Jalan Sudirman ruas Taman Patung Debus (patung) hingga perlintasan rel kereta api kawasan Kemang Kota Serang. Salah satu jalur padat di Kota Serang.
Di jalur yang menjadi akses keluar masuk ke Pintu Tol Serang Timuri ini terdapat pusat perbelanjaan dan rumah sakit. Ruas ini juga menjadi pilihan para calon penumpang angkutan umum bus antar kota yang tidak mau naik bus dari Terminal Pakupatan Kota Serang.
Gubernur WH menyorot drainase yang pada ruas jalan ini. Saat hujan deras, dari putaran balik Taman Patung Debus hingga Gerbang Perumahan Highland Park (KSB) serta di tikungan menuju akses Pintu Tol Serang Timur seringkali terjadi genangan air.
Pembenahan trotoar, drainase, pembangunan taman, serta jalan protokol di Kota Serang yang menjadi kewenangan Pemprov Banten menjadi perhatian Gubernur WH. Menjadikan Kota Serang layak huni dan sekaligus kelayakan Kota Serang sebagai Ibu Kota Provinsi Banten.
Di wilayah selatan, Pemprov Banten sedang membangun jalan ruas Tanjung Lesung – Sumur, ruas Picung – Munjul, ruas Cipanas – Warung Banten, ruas Munjul – Cikaludan – Cikeusik, ruas Ciseuket – Sobang – Tela, serta Bayah – Cikotok. Dua ruas jalan lainnya masih dalam proses lelang.
Di wilayah utara, Pemprov Banten sedang membangun jalan ruas Mauk – Teluk Naga, ruas Simpang Bitung – Curug, ruas Cisauk – Jaha, ruas Parigi – Sukamanah, ruas Serpong Raya, serta ruas Ciomas – Mandalawangi. Beberapa masih dalam proses lelang.
Selain melakukan pembangunan dan pelebaran jalan, Pemprov Banten juga melakukan pembenahan dan penataan drainase serta pedestrian. Termasuk pula pembangunan dan pelebaran jembatan pada jalan yang yang sedang ditingkatkan dan dilakukan pelebaran.
Gubernur Banten Wahidin Halim kembali menegaskan, tahun 2020 jalan kewenangan provinsi jalan mantap. “Nanti tinggal melebarkan jalan-jalan yang belum sesuai standar provinsi,” tegasnya. (ADV)
CILEGON, BANPOS – Kode Etik Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) adalah aturan tata susila, sikap akhlak dan nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi para anggota korpri untuk bersikap dalam pekerjaan sehari-hari.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Walikota Cilegon, Ratu Ati Marliati dalam pembinaan Kode Etik Jiwa Korsa anggota Korpri tingkat Kecamatan Jombang yang dilaksanakan di Aula Kecamatan Jombang, Kamis (26/9).
Wakil Walikota Kota Cilegon, Ratu Ati Marliati dalam sambutannya mengatakan, bahwa kemajuan suatu pembangunan kota tidak terlepas dari kinerja Korpri di suatu daerah, dan majunya suatu program pemerintah itu tidak terlepas dari peran Serta Korpri di suatu pemerintahan.
“Arah pembangunan yang sudah disusun oleh kita akan mencapai kesuksesan dengan alur suksesnya perencanaan kemudian pelaksaan OPD lalu pengawasan dari kegiatannya, kemudian Evaluasi dari proses yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan Kota Cilegon,” ujarnya.
Lanjutnya, Ati mengungkapkan bahwa kesejahteraan para pegawai Korpri menjadi tujuan utama, karena kesejahteraan dari para Korpri akan berimbas oleh kinerja mereka dalam menjalankan program pemerintahan.
“Kesejahteraan para pegawai juga harus diimbangi dengan beban kerja. Seperti halnya pembangunan yang sudah kota lakukan semua tersentuh dengan sebaik-baiknya, mulai dari kesehatan, pendidikan dan juga pembangunan yang ada,” ungkapnya.
Ati juga pesan agar para ASN di Kota Cilegon tidak Berperilaku Politik. “Ada sikap yang harus kita pegang sebagai ASN, janganlah kita berlaku seperti orang politik dan juga jangan berlaku sebagai seorang pengusaha. Maka dari itu, di sini kita perlu mengadakan pembinaan kode etik sebagai PNS agar kita bisa menempatkan mana yang baik dan mana yang tidak,” pesannya.
Kedepannya, Ati juga berharap kegiatan ini bisa berlanjut dan bisa diselenggarakan setiap tahunnya. “Pembinaan ini digelar sesuai dengan Peraturan Permerintah (PP) Nomor 42 tahun 2004 tentang pembinaan kode etik dan jiwa korsa. Oleh karena itu, kedepannya saya harap kegiatan ini bisa berlanjut di setiap tahunnya, supaya bisa meningkatkan jiwa korsa para anggota Korpri di Kota Cilegon,” haparnya.
Ditempat yang sama, Camat Jombang Ah Junaedi menyampaikan, kegiatan pembinaan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada ASN dalam memberikan pelayanan masyarakat dan memberitahukan tugasnya sebagai ASN.
Maka dengan begitu, lanjutnya, dengan pembinaan ini diharapkan para ASN di Kota Cilegon mampu menjalankan tugas sesuai dengan tugasnya masing masing. Dan mampu menjaga kerahasiaan negara yang ada di Kota Cilegon.
Meski demikian, ia mengaku pihaknya terus melakukan sosialisasi dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Dan terus mengingatkan kepada pegawainya agar mampu menjalankan tugas dengan rasa tanggung jawab dan di siplin.
“Sampai saat ini para ASN yang ada di Kecamatan Jombang mampu melaksanakan kegiatan apel dengan disiplin dan mampu mengikuti aturan yang telah di tentukan oleh pemerintah Kota Cilegon,” tandasnya.
Diketahui sebelumnya kegiatan Pembinaan Kode Etik dan Jiwa Korsa anggota Korpri juga telah dilaksanakan di kecamatan lainnya yang ada di Kota Cilegon. (LUK/RUL)
BANPOS – Upaya menjadi tuan rumah yang baik, Pemerintah Provinsi Banten berupaya mempermudah akses para pengunjung atau peziarah ke Kawasan Kesultanan Banten (KKB). Tidak hanya memperhatikan revitalisasi, akses jalan atau infrastruktur menuju KKB turut dibenahi.
Revitalisasi KKB berangkat dari visi Pemprov Banten “Banten Yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera, dan Berakhlakul Karimah “ era kepemimpinan Gubernur Banten Wahidin Halim dan wakil Andika Hazrumy. Revitalisasi untuk mengembalikan KKB sebagai pusat peradaban dan budaya di Banten.
KKB bisa diakses melalui jalur darat ataupun laut. Jalur darat bisa dengan kendaraan biasa bisa langsung ke area KKB. Dengan kereta api turun di Stasiun Karangantu, sekitar 1 km. Untuk jalur laut melalui Pelabuhan Karangantu sekitar 1,5 km.
Banyak pilihan jalan dalam kondisi bagus yang dapat ditempuh untuk menuju KKB. Dari wilayah timur seperti Tangerang, Jakarta dan sekitarnya, ada tiga jalur yang bisa dipilih. Dari wilayah barat seperti Kota Cilegon hingga Sumatera ada dua pilihan jalur, jalan tol dan jalan non tol, untuk menuju KKB. Sedangkan dari wilayah selatan seperti Kabupaten Pandeglang dan Lebak, mayoritas masuk ke Kota Serang selanjutnya memilih jalur seperti yang ditempuh dari wilayah timur.
Dari wilayah timur, pilihan pertama tentu melalui Jalan Tol Tangerang – Merak, keluar di Pintu Tol Serang Timur. Keluar pintu tol tidak bisa langsung belok kanan ke Jalan Armada, Kota Serang. Kendaraan mesti berputar dulu melalui Taman Tugu Debus, Kemang masuk ke Jalan Jenderal Sudirman. Selanjutnya kembali masuk ke akses jalan Pintu Tol Serang Timur dan belok kiri masuk jalan Armada sebelum sampai Pintu Tol Serang Timur. Dari jalan Armada, lanjut terus ke Jalan Ayip Usman. Sampai ujung jalan ini belok kiri masuk Jalan Raya Banten. Setelah sampai jembatan Sungai Cibanten belok kiri. Jembatan ini mudah ditandai dengan warna warni cat pelanginya.
Pilihan kedua, jalan non tol melalui jalur sibuk Jalan Raya Jakarta. Ruas jalan empat lajur ini menjadi penopang utama denyut nadi perekomian Provinsi Banten setelah Jalan Tol Tangerang – Merak. Sesampai akses Pintu Tol Serang Timur ambil kanan untuk selanjutnya belok kiri masuk Jalan Armada sebelum pintu tol. Selanjutnya masuk Jalan Ayip Usman, Jalan Raya Banten dan belom kiri setelah melewati jembatan sungai Cibanten.
Pilihan ketiga, jalan non tol jalur pesisir pantai utara Provinsi Banten. Di jalur pesisir ini, ruas jalan sejak Kosambi Mauk di Kabupaten Tangerang hingga Jalan Sawah Luhur, Kasemen Kota Serang dalam kondisi bagus. Jalur ini menyajikan keberagaman masyarakat Banten sebagai masyarakat agraris, maritim, dan industri. Jalur ini biasa menjadi pilihan para peziarah dari KKB ke Pulau Cangkir di Kabupaten Tangerang atau sebaliknya.
Dari wilayah barat, dari Pelabuhan Merak, Jalan Raya Merak terus arah timur melewati Kota Cilegon menuju Jalan Raya Cilegon arah Kota Serang. Sesampai alun-alun Kramatwatu, belok kanan masuk Jalan Tasikardi Banten Lama.
Sedangkan lewat jalan tol, dari Pelabuhan Merak langsung masuk ke Tol Tangerang Merak. Ada dua pintu keluar pilihan. Jika keluar di Pintu Tol Serang Barat belok kanan masuk Jalan Raya Cilegon arah Kota Cilegon. Setelah sampai lampu merah alun-alun Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang belok kanan masuk Jalan Tasikardi Banten Lama. namun jika keluar di Pintu Tol Cilegon Timur, belok kiri masuk Jalan Raya Cilegon arah Kota Serang. Sesampai di lampu merah alun-alun Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang belok kanan masuk Jalan Tasikardi Banten Lama.
Dari wilayah selatan, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, mayoritas kendaraan besar seperti bus memilih jalan Jalan Trip Jamaksari atau Jalan Armada untuk selanjutnya masuk ke Jalan Ayip Usman menuju Jalan Raya Banten. Jalur ini menjadi pilihan banyak rombongan peziarah paket Banten yang biasanya berkunjung ke KKB, makam Syeh Asnawi Caringan, makam Syeh Maulana Mansyuruddin Cikaduen, dan makam Abuya Dimyathi alBantani Cidahu.
Keluar dari jalan tol, geliat pembangunan di Banten sedikit banyak terpotret. Di Jalan Tasikardi Banten Lama, ada Danau Tasikardi. Danau ini menjadi salah bukti kecanggihan teknologi dan ilmu pengetahuan yang telah dicapai masyarakat Banten sejak masa Kesultanan Banten dalam pnyediaan air bersih.
Setelah meningkatkan akses jalan menuju KKB, geliat pembangunan oleh Pemprov Banten kini terlihat pada penataan drainase dan pedestrian seperti di Jalan Sudirman ruas Taman Patung Debus – simpang rel kereta api Penancangan. Penataan drainase di Jl Raya Jakarta ruas Taman Patung Debus – Pakupatan serta peningkatan Jl. Ayip Usman Kota Serang.
Penataan drainase juga terjadi pada akses jalan dari wilayah selatan di Jl Raya Pandeglang ruas Baros – Sempu. Sebelumnya Pemprov Banten juga melakukan penertiban dan pembersihan ruas jalan ini untuk mencegah kemacetan.
Jalur pesisir pantai utara, tahun ini Pemprov Banten targetkan rehabilitasi ruas Pontang di Kabupaten Serang – Mauk di Kabupaten Tangerang. (ADV )
BANPOS – Gubernur Banten Wahidin Halim instruksikan jajarannya agar menyegarakan pembangunan fasilitas umum, parkir, area foto, dan berbagai fasilitas pengamanan di kawasan Negeri Di Atas Awan (NDA) mengingat lokasi ini sudah sangat viral. Pada akhir pekan, pengunjung ke kawasan NDA membludak.
Begitu luar biasanya kekuatan media sosial saat ini.
Awalnya, sangat membanggakan ketika destinasi “Negeri Di Atas Awan” (NDA) Citorek, Lebak Banten ini menjadi viral dalam seketika. Terlebih saat Gubernur Banten Wahidin Halim melakukan kunjungan Safari Pembangunannya di wilayah Banten Selatan. Ia selalu memonitor pembangunan berbagai infrastruktur jalan yang sedang dibangun, sehingga saat ini tempat tersebut sudah banyak dikunjungi wisatawan.
Namun tak disangka, viralnya media sosial, antusias masyarakat serta rasa kepenasaran melebihi kecepatan pembangunan infrastruktur jalan yang masih dikerjakan Pemprov Banten. Saat ini pembangunan jalan beton yang melewati wilayah tersebut baru mencapai desa Ciusul, Citorek Kidul dan jalan menuju puncak masih dalam tahap pengerasan. Namun tak dinyana pengunjung semakin banyak.
Negeri di Atas Awan ini memang tidak seperti wisata Dieng yang harus berjalan kaki menuju puncak agar dapat menikmati “sunrise” dan awan. NDA merupakan wilayah lintas alam. Kita bisa menikmati sunrise dan gumpalan awan dengan tetap berada di dalam mobil saat melintas. Kita serasa sedang berada di dalam pesawat terbang yang sedang mengudara. Sebelum menuju puncak gumpalan awan itu, kita melewati satu wilayah yang tertutup kabut yang pada siang harinya dapat terlihat dari puncak, setelah awan menghilang.
Kawasan ini berada tepat di bawah kaki Gunung Halimun-Salak. Pembangunan jalan menuju Citorek ini merupakan jalan yang menghubungkan Lebak wilayah utara dan Lebak Selatan. Ruas jalan ini memudahkan akses warga setempat ke berbagai daerah karena hampir berbatasan dengan Bogor Jawa Barat. Jalan Cipanas – Warung Banten ini membelah gunung bekas pertambangan emas Cikotok dimana jalan ini dahulu merupakan jalan yang dimiliki oleh PT. Antam Cikotok, yang sejak tidak beroperasi menyerahkan asetnya kepada Provinsi Banten.
Bagi yang akan berkunjung ke sana memang harus mengetahui informasi secara jelas dan perlu memahami secara rinci jika NDA merupakan area yang baru terbuka dengan fasilitas wisata yang masih minim dan hanya dikelola secara lokal oleh warga setempat. Sehingga perlu benar-benar prepare segala perbekalan sebelum berangkat menuju NDA. Apalagi jika membawa balita, terutama bagi yang ingin melihat sunrise pada pagi hari dan harus menginap di tenda-tenda yang disediakan warga. Belum ada penginapan atau cottage hanya beberapa homestay milik warga setempat.
Melihat kondisi ini, Gubernur WH sudah menginstruksikan jajarannya agar menyegarakan pembangunan fasilitas umum, parkir, area foto, dan berbagai fasilitas pengamanan di lokasi tersebut, mengingat lokasi ini sudah sangat viral. Apalagi jika jalan melalui Citorek ini telah selesai hingga ke arah selatan Banten menuju Bayah. Di sana, akan terhampar pantai Sawarna yang terlihat indah dari atas puncak bukit. Mudah-mudahan selesai tepat waktu hingga tahun 2020.
Gubernur Banten Wahidin Halim memang “seakan” memindahkan destinasi wisata pantai yang sangat menurun drastis terutama pasca tsunami tahun lalu. Kunjungan wisatawan ke Kawasan Kesultanan Banten misalnya, meningkat tajam hingga 2 juta orang setelah direvitalisasi, yang hingga saat ini masih terus dikembangkan untuk kenyamanan para pengunjungnya.
Dan, bagi yang tetap penasaran akan menuju ke Negeri Di Atas Awan Citorek Kidul Lebak saat ini, jangan terlalu memiliki ekspektasi berlebih karena kondisi destinasi ini baru sebatas “instagramable”, dan merupakan lintas wisata alam yang dapat dicapai dari Tangerang ataupun Serang selama kurang lebih 4 Jam. Tidak ada macet hanya ada beberapa ruas jalan yang masih diperbaiki.
“Jadi, tetaplah untuk selalu mencari informasi yang tepat dan selamat berwisata ke Banten,” ungkap Juru Bicara Pemprov Banten Amal Herawan B. (ADV)
SERANG, BANPOS – Setelah mendapatkan rekomodasi Surat Kepengurusan untuk kembali menghidupkan cabang olahraga olah raga senam yang sebelumnya sempat fakum, Persatuan Senam Indonedia (PERSANI) Kota Serang, yang saat ini dipimpin Ene Sa’diyah, fokus mencari atlet Senam berbakat, untuk menghadapi kompetisi Porkot 2020.
Demikan yang diungkapkan Sa’ diyah, saat ditemui di Kantor Wilayah Kementrian Agama Banten, Selasa (24/9). “Untuk saat ini, kami sedang mengrekrut atlit baru, karena pada kepengurusan sebelumnya tidak ada peninggalan atlet Senam Indonesia,” ujar Diyah.
Meski pengurusan Persani Kota Serang saat ini terbilang masih baru, namun sudah menyiapkan beberapa formulir untuk mendata para atlet alet Senam Indonesia di bulan September ini. Selain akan mengrekrut para atlet baru. Persani Kota Serang juga akan membuat tempat latihan, serta mencari pelatih Senam Indonesia untuk para atletnya.
“Kami tidak hanya fokus pengrekrutan atlet saja, saat ini juga kami pun sedang mempersiapkan tempat latihannya dan mencari pelatih Senam Indonesia,” katanya.
Usai, masa pengrekrutan Persatuan Senam Indonesia akan mendata kembali para atlit dan para pelatihnya. “Tak hanya para atlit yang harus dipersiapkan, tetapi pelatih pun harus kami persiapkan dan tempat latihan pun sama,” ungkapnya.
Agenda Persani Kota Serang sendiri pada bulan Oktober yaitu, akan ada kegiatan senam setiap minggu pagi di halaman KONI kota Serang yang bertepatan dekat dengan Stadion Maulana Yusuf. Untuk persiapan atlet-atlet Senam Indonesia sendiri, dengan cara menginformasikan lewat Group Senam media Online.
“Jadi dengan cara kita menginfokan lewat group-group, mereka yang sudah ada bakat dibidang Senam dapat terealisasikan,” Jelas Diyah.
Senam yang dilakukan Persani ini bukan semacam senam masyarakat, akan tetapi senam ini merupakan Senam Prestasi dengan kata lain: senam lantai, senam palang sejajar, senam palang bertingkat, lompat meja, dan lain-lain.
Diyah menegaskan bahwa, target utama pada tahun ini adalah harus mempunyai atlit Senam, pelatih Senam, tempat latihan, dan alat-alat untuk atlit berlatih. Persani Kota Serang juga akan mempersiapkan atletnya untuk ajang Gelaran Pekan Olahraga Kota (Porkot) Kota Serang, 2020 mendatang. (RUL/MG-05)
BANPOS – Pembangunan ruas jalan Cipanas – Warung Banten turut membuka akses destinasi wisata baru, Gunung Luhur, Citorek Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak. Kini kawasan berjuluk “Negeri di Atas Awan” itu menjelma menjadi tujuan favorit wisatawan.
Ruas jalan Cipanas – Warung Banten di Kabupaten Lebak merupakan salah satu ruas jalan di jalur tengah yang menghubungkan wilayah utara dan selatan Provinsi Banten. Ruas jalan ini menjadi penghubung Provinsi Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
Pembangunan ruas jalan ini sebagai implementasi atas komitmen Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy yang tertuang dalam visi misi dan RPJMD terkait peningkatan kualitas infrastruktur jalan. Kondisi sebelumnya, ruas jalan Cipanas-Warung Banten merupakan jalan berbatu.
“Tidak hanya membuka akses jalan masyarakat antar kabupaten/kota dan provinsi, jalur ini juga dijadikan sebagai akses menuju kawasan Wisata Negeri di Atas Awan yang berada di Kecamatan Citorek, Kabupaten Lebak yang kini tengah digandrungi masyarakat sebagai destinasi wisata alam,” ungkap Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) kepada wartawan.
Untuk menikmati Negeri di Atas Awan di Gunung Luhur Kp. Ciusul Desa Citorek Kidul Kecamatan Cibeber itu pada pukul 05.00 hingga 08.00 WIB. Terutama pada musim kemarau. Pada musim hujan, awan kabut menghilang saat pagi hari.
Mobil keluarga atau motor matic mampu mencapai kawasan ini. Aspal dan beton jalur ini dalam kondisi bagus. Meski naik turun perbukitan, waktu tempuh dari Rangkasbitung bisa 2 jam perjalanan.
Dari Rangkasbitung, perjalanan menuju arah Cipanas. Dari Cipanas selanjutnya ambil kanan ke arah Lebak Gedong, Sobang hingga melewati Gerbang Weweungkon Adat Citorek. Selanjutnya ke perkampungan Ciusul sepanjang 5 km. Dari Ciusul mendaki menuju Gunung Luhur sepanjang 1 km.
Naik kendaraan umum, bisa naik elf dari Terminal Mandala Rangkasbitung jurusan Citorek turun di Ciusul. Dari sini bisa naik ojek warga setempat. Bisa juga mencari penginapan (homestay) di rumah warga. Bisa juga memasang tenda di lahan yang telah disediakan.
Pembangunan ruas jalan Cipanas – Warung Banten turut meningkatkan akses destinasi wisata lain di Kecamatan Cibeber, Lebak. Yaitu Wisata Masyarakat Adat Citorek, Wisata Kebun Teh Cikuya, Wisata Air Terjun Ciporolak, Wisata Alam Pohon Damar di kawasan TNGHS (Taman Nasional Gunung Halimun Salak).
Ruas jalan ini memudahkan akses warga Lebak selatan jika ingin ke Rangkasbitung ibukota Kabupaten Lebak. Juga ke wilayah lainnya seperti ke Serang, Tangerang, dan Jakarta.
Pembangungan ruas jalan Cipanas – Warung Banten sepanjang 8,35 km dengan lebar 6 meter. Menggunakan konstruksi beton K-300 yang berarti memiliki ketahanan sebesar 300kg/cm2.
“Semoga pembangunan ruas jalan Cipanas – Warung Banten dapat menciptakan peradaban baru bagi masyarakat Kabupaten Lebak pada pengembangan kawasan wisata alam yang mempesona dan menarik banyak mata masyarakat luar Banten,” harap Gubernur WH. (ADV)