SERANG, BANPOS – Pemerintah terlihat serius mempersiapkan dan mengawal kenyamanan masyarakat dalam libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Mulai dari infrastruktur, keamanan, hingga transportasi disiapkan dengan ketat.
Pemprov Banten melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), memantau jalur-jalur yang digunakan sebagai akses utama Nataru. Hal itu dilakukan guna meminimalisir dampak akibat terjadinya risiko-risiko yang mungkin terjadi.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten, Arlan Marzan, mengatakan bahwa pihaknya tengah memantau sejumlah ruas jalur yang akan digunakan sebagai akses utama Nataru. Pemantauan itu lantaran jalur tersebut kerap terjadi longsor.
“Yang terus kami pantau itu jalur simpang Taktakan Gunung Sari-Anyer itu terus kami pantau, khawatir kejadian kayak kemarin, longsor. Makanya kami terus pantau, kami monitor terus. Petugas kami juga setiap hari ada di sana. Jadi kalau ada kejadian, kami langsung tangani,” ujarnya, Senin (12/12).
Kejadian yang dimaksud yakni beberapa waktu lalu, dimana salah satu jalur menuju Anyer tersebut mengalami longsor akibat hujan deras. Selain jalur Gunung Sari-Anyer, pihaknya juga memantau jalur Palima-Cinangka.
“Ruas jalan Palima-Cinangka juga terus kami monitor untuk mitigasi risiko longsong. Lalu terakhir, Mengger-Caringin. Kalau Mengger-Caringin itu sekarang untuk paket konstruksi betonisasi di Pasar Pari sudah selesai, tinggal kami selesaikan overlay hotmix,” tuturnya.
Ia mengatakan, untuk jalur-jalur utama yang akan digunakan untuk pelaksanaan Nataru, sudah hampir seluruhnya selesai. Untuk yang belum selesai, akan dikebut agar selesai sebelum tanggal 25 Desember yang merupakan hari pelaksanaan Natal.
“Yang belum selesai mungkin di akhir tahun itu paket-paket yang bukan jalur Nataru, seperti Cipocok. Kalau yang jalur Nataru, hampir semua selesai, tapi target akhir di tanggal 25, kami terus monitor,” ungkapnya.
Arlan mengaku bahwa pihaknya telah menyiagakan Unit Reaksi Cepat (URC) di sejumlah titik rawan bencana. Unit tersebut nantinya akan bersiaga kalau-kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti longsor, dan langsung melakukan penanganan.
“Kami pantau terhadap risiko terjadinya longsor, kami pantau juga terhadap kondisi jalannya. Jadi kalau memang ada rusak-rusak, dalam dua minggu ini kami kejar untuk menangani kerusakannya. Kami memiliki unit reaksi cepat di UPT-UPT, jadi untuk Nataru ini dua ruas masuk Serang-Cilegon, satu ruas masuk UPT Pandeglang,” terangnya.
Sementara selain ruas akses utama Nataru, pihaknya juga menargetkan akan selesai di akhir tahun. “Yang lagi penanganan kita itu pelebaran Pakupatan-Palima, Cipocok, Jembatan Cisoka, itu yang kami kejar target agar akhir tahun selesai,” jelasnya.
Arlan pun menjamin pelaksanaan perawatan infrastruktur pascapelaksanaan Nataru akan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
“Kalau ada kerusakan setelah tanggal 25, ya kami tangani. Cuma secara kondisi, tanggal 25 itu sudah layak untuk dilewati. Kalau ada kerusakan minor, tentu akan kami perbaiki,” tandasnya.
Terpisah, Tujuh kapal besar dengan kapasitas di atas 300 kendaraan disiapkan untuk mengangkut penumpang pada saat libur Nataru 2022-2023 oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah VIII Provinsi Banten.
Selain menyiapkan kapal besar, BPTD juga sudah melakukan ramp check terhadap tujuh dermaga yang ada di Pelabuhan Merak dalam rangka untuk memberikan rasa aman dan nyaman terhadap penumpang kapal.
Kepala BPTD wilayah VIII Provinsi Banten, Handjar Dwi Antoro mengatakan, kapal yang sudah disiapkan untuk angkutan Nataru semuanya ada 62 kapal. Namun ada tiga yang tidak bisa digunakan karena docking.
Handjar menjelaskan, kapal-kapal besar itu akan dioperasikan pada saat kapasitas angkut penumpang sudah diatas 50 persen. Sementara kapal-kapal di bawah kapasitas 300 kendaraan itu tidak akan dioperasikan.
“Kapal-kapal besar itu akan kami operasikan pada puncak Natal dan Tahun Baru. Sementara kapal-kapal di bawah 300 kendaraan tidak boleh beroperasi,” ujar Handjar kemarin.
Handjar memprediksi, akan terjadi peningkatan penumpang yang mencapai 15 hingga 20 persen dibandingkan dengan angkutan Nataru pada tahun 2019 yang puncaknya diprediksi akan terjadi pada 23-24 Desember 2022.
“Diprediksi mengalami kenaikan 15 hingga 20 persen dibandingkan dengan Nataru 2019. Punca Nataru diperkirakan terjadi pada tanggal 23-24 Desember mendatang yang pada puncaknya nanti dalam sehari diperkirakan 13 ribu penumpang akan menyeberang melalui Pelabuhan Merak,” ujarnya.
Kemudian Handjar memastikan, semua fasilitas yang akan digunakan sudah dilakukan ramp check. Baik itu kendaraan maupun fasilitas pendukung lainnya yang ada di setiap dermaga di Pelabuhan Merak. “Semua kapal sudah di ramp check termasuk alat pendukung lainnya dan semuanya sudah aman,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banten, Ongky Sedya Dwi Sasangka mengatakan, untuk memberikan layanan kesehatan yang terbaik untuk pelaku perjalanan, pihaknya akan menyediakan tiga pos kesehatan yang dilengkapi dengan tenaga medis yang ditempatkan di dalam pelabuhan maupun di luar pelabuhan.
Selain itu, pihaknya juga menyediakan ambulans motor untuk memberikan pelayan kesehatan terhadap masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang terjebak di lokasi kemacetan.
“Seperti biasa kita akan dirikan tiga Pos kesehatan, dua di dalam pelabuhan dan satu di luar pelabuhan. Tidak hanya itu kami juga menyiagakan ambulans motor untuk memberikan pertolongan medis kepada masyarakat yang terjebak macet,” ucap Ongky.
Ongky mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan pada saat libur Nataru agar mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mempersiapkan dirinya dengan maksimal. Seperti kondisi kendaraan, fisik dan obat-obatan. Serta jangan lupa membawa air minum untuk mencegah terjadinya dehidrasi saat terjebak macet,” tandasnya.
Sementara itu, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Banten memaparkan kesiapan pengamanan Operasi Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 guna kelancaran arus kendaraan.
“Pemaparan kesiapan Nataru itu melibatkan Wakapolda Banten Brigjen Pol Ery Nursatari, Karoops Polda Banten Kombes Pol Dedy Suhartono, Kapolres Cilegon Eko Tjahyo Untoro, dan Kasatlantas Polres atau Polresta jajaran,” kata Dirlantas Polda Banten Budi Mulyanto.
Budi menyampaikan pemaparan untuk mengetahui potensi kerawanan dan penempatan personel dalam Operasi Nataru.
Melalui pemaparan itu diharapkan seluruh pelibatan personel serta sistem kendali dapat dilatih dan diuji tahapan-tahapannya dan menghadapi berbagai kemungkinan situasi maupun kontigensi.
Polda Banten akan melakukan beberapa langkah strategis maupun konseptual bahkan sampai teknis.
“Agar personel yang melakukan pengamanan tahu bagaimana siapa berbuat apa bertanggung jawab dan kapan metode itu dilaksanakan,” kata Budi.
Ditlantas akan memperlakukan “filing system” yang merupakan satu sarana untuk mempermudah masyarakat sehingga masuk ke Pelabuhan tidak bingung terkait ticketing frizeriz.
“‘Filing System’ akan kita laksanakan di Rest Area yaitu di KM 13 wilayah hukum Polda Metro, KM 43 dan 68 dalam hal ini kita akan dibantu oleh pihak MMS, ASDP dan BPTG,” katanya.
Pemaparan itu bertujuan untuk memberikan gambaran kepada personel Ditlantas mengenai situasi dan cara bertindak maupun untuk mengantisipasi terjadinya gangguan Kamseltibcar Lantas dan Kamtibmas, yang akan timbul pada operasi Nataru,” kata Budi.
Kapolres Cilegon AKBP Eko Tjahyo Untoro menjelaskan bahwa Polres Cilegon akan mendirikan tujuh pos pengamanan (pospam), 61 pos pantau dan lima pos pelayanan.
“Untuk pospam 1 Merak memiliki 16 pos pantau yang ditempatkan di setiap dermaga, pospam 2 Gerem ada 4 pos pantau, pospam 3 Cilegon Alun alun dibagi 2 Zona yaitu pospam Cilegon dan Cibeber, pospam 5 berada di Ciwandan ada 6 pos pantau, pospam 6 Anyer ada 18 pos pantau dan pospam 7 Cinangka ada 9 pos pantau,” kata Eko.
Eko juga mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak pengelola hotel dan restoran Indonesia untuk mengatur ulang check in dan check out hotel.
“Sehingga kita bisa menentukan pengaturan arus lalu lintas dari arah Kota Cilegon ke Anyer maupun sebaliknya,” kata Eko.(LUK/DZH/PBN/ANT)