Kategori: HEADLINE

  • Polisi Blitar Tangani Kasus Pencurian dan Penyekapan Walikota Blitar

    Polisi Blitar Tangani Kasus Pencurian dan Penyekapan Walikota Blitar

    BLITAR, BANPOS – Aparat Kepolisian Resor Blitar Kota, Jawa Timur, menangani kasus pencurian disertai dengan penyekapan yang menimpa Walikota Blitar Santoso dan istri di rumah dinas yang bersangkutan, Senin pagi.

    Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengatakan anggota sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Saat ini tim dari Polda Jatim juga membantu pengusutan kasus tersebut.

    “Kejadian pagi kurang lebih waktu subuh, sekitar jam 3-4 pagi terjadi informasi pencurian dengan kekerasan di rumah dinas bapak Walikota Blitar,” katanya di Blitar.

    Ia mengatakan pelaku diduga berjumlah 4-5 orang. Mereka lewat pintu samping rumah dinas Walikota Blitar dan melakukan pencurian dengan kekerasan.

    Saat beraksi, para pelaku menyekap tiga orang anggota Satpol PP Kota Blitar yang berjaga di rumah dinas tersebut. Setelah melumpuhkan para penjaga mereka masuk ke rumah dinas tersebut.

    Kemudian, pelaku bertemu dengan Walikota Blitar dan juga menyekap Walikota Blitar Santoso dan istri di dalam rumah. Mereka mengancam dan meminta ditunjukkan lokasi penyimpanan barang berharga.

    Dalam aksinya, pelaku juga menghancurkan CCTV yang terpasang di dalam rumah dinas.

    Pelaku membawa kabur uang serta perhiasan milik istri Walikota Blitar dengan total nilai sekitar Rp400 juta.

    Kapolres mengatakan, kondisi Walikota Blitar dan istri saat ini masih trauma dengan kejadian itu. Namun, tidak ada luka serius di tubuh mereka. Hanya luka sedikit saat penyekapan itu terjadi.

    Selain itu, kondisi tiga anggota Satpol PP Kota Blitar yang juga sempat disekap saat ini juga baik. Mereka juga sudah dimintai keterangan terkait dengan kejadian pencurian disertai dengan kekerasan itu.

    “Kami sampaikan Bapak Walikota Blitar dan Ibu baik-baik saja. Tidak ada yang terluka, hanya di sekapan nya itu,” ujar dia.

    Sementara itu, untuk memudahkan proses penyelidikan di rumah dinas Walikota Blitar dipasang garis polisi. Mereka yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke dalam area rumah dinas.

    “Kami mohon doanya mudah-mudahan dapat cepat terungkap, sehingga para pelaku bisa segera kami amankan,” ujar Kapolres. (ANT)

  • Maroko ke Semifinal Piala Dunia Usai Singkirkan Portugal 1-0

    Maroko ke Semifinal Piala Dunia Usai Singkirkan Portugal 1-0

    JAKARTA, BANPOS – Perjalanan Portugal dan Cristiano Ronaldo di Piala Dunia 2022 harus berakhir setelah kalah 0-1 oleh tim kejutan Maroko dalam laga perempat final di Al-Thumama Stadium, Doha pada Sabtu malam WIB.

    Gol tunggal Youssef En-Neysri dalam pertandingan ini membawa Maroko melaju ke semifinal dan akan menghadapi pemenang dari pertandingan perempat final lainnya antara Prancis melawan Inggris.

    Kemenangan ini juga menjadikan Maroko sebagai negara Afrika pertama yang melaju ke Piala Dunia.

    Portugal menciptakan peluang pertama saat pertandingan berjalan lima menit. Sebuah umpan dari sisi kanan disambut Joao Felix dengan diving header, tetapi bola masih bisa ditepis keluar oleh kiper Yassine Bounou.

    Maroko membalas lewat serangan balik berbahaya. Yahiya Attiat-Allah melakukan overlap dari sayap kiri ke kotak penalti. Diogo Dalot bisa menghentikan pergerakannya hingga berujung sepak pojok.

    Sepak pojok kemudian bisa disundul Hakim Ziyech, tetapi upayanya masih masih melambung dari gawang Diogo Costa.

    Portugal mengancam gawang Maroko pada menit ke-30. Sepakan Joao Felix dari luar kotak penalti mengenai Jawad El Yamiq hingga membuat bola berbelok, tetapi masih melenceng tipis dari gawang Maroko.

    Lima menit berselang, giliran Maroko menciptakan peluang. Selim Amallah meneruskan umpan dari sisi kiri, tetapi tembakannya melambung.

    Sofiane Boufal kemudian melepaskan sepakan melengkung meski dengan masih terlalu mudah untuk dihentikan Diogo Costa.

    Maroko berhasil memecah kebuntuan pada menit ke-42. Attiat-Allah mengirim umpan dari sayap kiri ke kotak penalti yang bisa diselesaikan dengan tandukan Youssef En-Neysri ke gawang Portugal. Maroko memimpin 1-0.

    Portugal hampir bisa menyamakan kedudukan jelang berakhirnya babak pertama, andai saja tembakan voli Bruno Fernandes tidak menghantam mistar gawang.

    Babak pertama berakhir dengan keunggulan 1-0 Maroko atas Portugal.

     

    Usai turun minum, permainan tetap berlangsung sengit.

    Santos memasukkan Cristiano Ronaldo pada menit ke-52 untuk menggantikan Ruben Neves demi memberikan daya serang lebih.

    Portugal membuat kans berbahaya pada menit ke-58. Sebuah umpan dari sayap kanan bisa disundul Goncalo Ramos di kotak penalti, tetapi arah bola masih melenceng tipis dari gawang Bounou.

    Lima menit kemudian, sepakan Bruno Fernandes dari dekat area penalti masih melambung.

    Portugal terus menyerang di sisa laga. Sodoran Ronaldo kepada Joao Felix diteruskan dengan tembakan keras kaki kiri, tetapi sepakannya melesat ke arah sudut atas gawang Maroko. Sayang Bounou masih bisa mengamankan gawangnnya lewat penyelamatan brilian.

    Portugal mulai kehabisan waktu. Maroko mengerahkan hampir seluruh pemainnya untuk bertahan.

    Maroko hampir saja menggandakan keunggulan lewat serangan balik cepat. Walid Cheddira mendapatkan bola terobosan dan langsung menggiring bola ke kotak penalti Portugal.

    Namun, sepakan Cheddira masih bisa dihentikan oleh Diogo Costa. Setelahnya Portugal gagal memaksimalkan peluang usai tembakan Ronaldo diselamatkan Bounou.

    Saat pertandingan masih injury time, Maroko justru harus bermain dengan 10 pemain setelah Cheddira mendapatkan kartu kuning kedua setelah melakukan pelanggaran keras ke Joao Felix.

    Wasit kemudian meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Maroko berhasil mempertahankan keunggulannya dan berhak melaju ke semifinal.

    Ronaldo sendiri langsung berjalan keluar lapangan sambil menangis karena kemungkinan ini menjadi Piala Dunia terakhirnya.

    Susunan Pemain:

    Maroko (4-3-3): Bounou, Saiss (Dari 57′), Hakimi, El Yamiq, Attiat-Allah, Ziyech, Amrabat, Amallah (Cheddira 65′), Ounahi, Boufal (Jabrane 82′), El-Neysri (Benoun 65′)

    Portugal (4-3-3): Diogo Costa, Pepe, Raphael Guerreiro (Cancelo 51′), Ruben Dias, Diogo Dalot (Ricardo Horta 79′), Otavio (Vitinha 69′), Ruben Neves (Ronaldo 52′), Bruno Fernandes, Bernardo Silva, Joao Felix, Goncalo Ramos (Leao 69′). (ANT)

  • Ini Prediksi Perempat Final Piala Dunia 2022: Prancis vs Inggris

    Ini Prediksi Perempat Final Piala Dunia 2022: Prancis vs Inggris

    JAKARTA, BANPOS – Laga perempat final terakhir dalam Piala Dunia 2022 yang digelar Minggu dini hari esok di Stadion Al Bayt ini adalah pertemuan kelas berat antara dua tim raksasa dunia dan Eropa yang juga pemilik dua dari lima liga sepak bola profesional top di dunia.

    Kedua tim dalam level percaya diri yang sama. Prancis karena juara bertahan dan memiliki predator maut pada diri Kylian Mbappe, sedangkan Inggris karena menjadi salah satu tim termaut yang sejauh ini sudah membukukan 12 gol dalam Piala Dunia 2022.

    Inggris yang terhenti pada semifinal Piala Dunia di Rusia empat tahun lalu, kini yakin bisa menjuarai turnamen ini.

    Empat tahun lalu Inggris yang menurunkan pemain-pemain muda nan tidak berpengalaman disingkirkan via perpanjangan waktu oleh Kroasia.

    Kini skuad sama asuhan Gareth Southgate itu sudah berubah lebih matang, lebih padu dan lebih klinis yang membuat mereka yakin bisa mengulang sukses Piala Dunia 1966 yang mereka juarai itu.

    Tahun lalu dalam Euro 2022 skuad yang sama sukses mencapai final untuk takluk kepada Italia lewat adu penalti.

    Kapten mereka, Harry Kane, yakin kali ini mereka lebih sukses dari setahun lalu itu sekalipun yang dihadapi adalah juara bertahan Prancis.

    “Saya merasa keyakinan telah terbangun dan tercipta selama empat atau lima tahun terakhir. Kami memasuki turnamen ini dengan percaya bisa menjuarainya,” kata Kane seperti dikutip Reuters.

    Pelatih Gareth Southgate sendiri mengatakan pengalaman yang telah dilalui tim selama empat tahun terakhir adalah poin penting yang mengajarkan skuad mengenai bagaimana seharusnya sepak bola dimainkan.

    “Kami harus melewati dahulu berbagai cara agar memenangkan setiap pertandingan. Mentalitas adalah kuncinya, keyakinan dan mentalitas bahwa kami pantas berada di sana. Kami siap melawan Prancis untuk memperebutkan tempat semifinal,” kata Southgate.

    Pelatih Prancis Didier Deschamps sendiri menyatakan timnya akan berhati-hati menghadapi Inggris, terutama karena lawannya memiliki pemain-pemain yang piawai dalam mengeksekusi serangan balik dan bola mati.

    Deschamps yang pernah menjuarai Piala Dunia bersama Prancis baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih, mengaku melihat Inggris tidak memiliki banyak kelemahan. Namun dia meyakinkan timnya bahwa Inggris memiliki beberapa titik yang sedikit kurang kuat.

    “Kecepatan sering menjadi salah satu penentu. Manakala Anda cepat maka lawan memiliki waktu lebih sedikit dalam merancang permainannya. Tapi Anda membutuhkan lebih dari sekadar kecepatan dalam mencetak gol,” kata Deschamps

    “Inggris sangat kuat dalam transisi di mana lebih dari separuh gol yang mereka buat berasal dari serangan balik yang cepat.”

    Sorotan dalam laga ini akan tertuju kepada bagaimana Kylian Mbappe melampaui bek sayap Kyle Walker.

    “Saya yakin Inggris bersiap menjinakkan dia, tetapi Kylian berada dalam posisi membuat perbedaan,” kata Deschamps.

    “Bahkan dalam pertandingan terakhirnya ketika tidak dalam performa terbaiknya, dia tetap menjadi penentu kemenangan (dengan mencetak dua gol saat Prancis menang 3-1 melawan Polandia),” kata Deschamps.

    Tetapi pelatih Prancis ini tak cuma memiliki Mbappe karena dia juga mengoleksi pemain-pemain yang sama berbahaya dengan Mbappe.

    Pemenang pertandingan ini akan menghadapi Portugal atau Maroko dalam babak semifinal.

     

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Inggris (4-3-3): Jordan Pickford; Kyle Walker, John Stones, Harry Maguire, Luke Shaw; Jude Bellingham, Declan Rice, Jordan Henderson; Bukayo Saka, Harry Kane, Phil Foden

    Prancis (4-2-3-1): Hugo Lloris; Jules Kounde, Raphael Varane, Dayot Upamecano, Theo Hernandez; Aurelien Tchouameni, Adrien Rabiot; Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, Kylian Mbappe; Olivier Giroud

     

    Skenario pertandingan

    Ketika dua tim raksasa saling berhadapan dengan kemungkinan satu tim memasang tiga penyerang dan tim satunya lagi memasang ujung tombak tunggal yang dilapis tiga pemain sayap maut, maka yang akan terjadi

    Ini karena baik Prancis maupun Inggris adalah tim-tim yang sangat mengandalkan keseimbangan bahwa serangan mereka yang maut harus disangga oleh pertahanan yang tangguh dan kuat.

    Ini adalah bukan hanya pertarungan antara trio serang Inggris yang terdiri dari Bukayo Saka, Harry Kane dan Phil Foden melawan bangunan tangguh dalam lini pertahanan Prancis yang dipimpin Raphael Varane.

    Karena ini juga pertarungan bagaimana kuartet bek Inggris yang terdiri dari Kyle Walker, John Stones, Harry Maguire, dan Luke Shaw menghentikan manuver eksplosif Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, Kylian Mbappe dan Olivier Giroud dalam menyerbu gawang Three Lions.

    Ini juga secara khusus merupakan pertarungan antara saya maut Prancis pada diri Kylian Mbappe dengan salah satu bek kanan terbaik di dunia, Kyle Walker.

    Kemampuan Walker dalam mengatasi tusukan cepat Mbappe yang sebagian besar menjadi faktor teror tertinggi dalam skuad Prancis, adalah kunci memenangkan laga ini.

    Itu hampir sama dengan bagaimana Bukayo Saka dan Phil Foden dihadapi oleh dua bek sayap Prancis, Jules Kounde dan Theo Hernandez.

    Ini sungguh pertarungan antar lini permainan yang sangat ketat yang menyangkut tidak hanya reputasi dan harga diri tim, namun juga reputasi pribadi pemain-pemain kedua tim.

     

    Statistik dan head to head

    Inggris sejauh ini memimpin dalam 31 pertemuan sebelumnya antara kedua tim karena Inggris sudah 17 kali menang sedangkan Prancis baru sembilan kali menang. Namun 10 dari kemenangan Inggris itu terjadi sebelum 1950.

    Kedua tim sudah dua kali bertemu dalam putaran final Piala Dunia. Inggris menang 2-0 dalam fase grup Piala Dunia 1966 yang akhirnya mereka juarai, sedangkan Prancis membalas 3-1 ketika menyingkirkan Inggris dalam fase grup edisi 1982.

    Inggris telah mencetak 12 gol dari empat pertandingan Piala Dunia 2022 sejauh ini yang jumlahnya sama dengan ketika mereka mencapai semifinal Piala Dunia 2018.

    Kylian Mbappe telah mencetak lima gol dari empat pertandingan sehingga melampaui kinerja pada Piala Dunia 2018 yang akhirnya dijuarai Prancis itu.

    Harry Kane menyalip Gary Lineker sebagai pencetak gol terbanyak Inggris sepanjang masa dalam Piala Dunia berkat golnya kala melawan Senegal yang membuatnya total telah mengemas 11 gol. Dengan sudah mengumpulkan 52 gol untuk Inggris dari berbagai kompetisi, Kane hanya berselisih satu gol untuk bisa menyamai rekor gol sepanjang masa timnas Inggris yang dipegang Wayne Rooney.

    Prancis adalah juara bertahan pertama yang mencapai perempat final Piala Dunia sejak Brazil pada 2006. (ANT)

  • Ini Prediksi Perempat Final Piala Dunia 2022: Portugal vs Maroko

    Ini Prediksi Perempat Final Piala Dunia 2022: Portugal vs Maroko

    JAKARTA, BANPOS – Maroko berusaha membuat sejarah Piala Dunia ketika Sabtu malam nanti bertemu dengan Portugal dalam perempat final Piala Dunia 2022. Mereka mengaku tidak puas sekalipun telah membuka babak baru dalam sepak bola Arab.

    Pelatih Walid Regragui menyatakan timnya mengawali turnamen ini dengan status underdog tetapi telah membuktikan diri justru telah menjadi penantang sejati yang lapar kemenangan.

    Jika mereka menang dalam laga di Stadion Al Thumama ini, maka Maroko menjadi tim Afrika pertama yang mencapai empat besar dan sekaligus negara Arab pertama yang melaju ke delapan besar.

    “Kami telah mencapai hal-hal hebat tetapi kami merasa belum cukup, kami ingin melangkah lebih jauh,” kata Regragui seperti dikutip Reuters. “Kami telah membuktikan bahwa semua analis data salah tentang peluang kami kala melawan Belgia dan juga Spanyol. Mereka semua beranggapan kami akan kalah melawan mereka.”

    Maroko finis di puncak grup setelah imbang melawan Kroasia dan mengalahkan Belgia dan Kanada, sebelum menumbangkan Spanyol melalui adu penalti pada babak 16 besar.

    Tapi langkah jauh mereka itu dibayar mahal dengan kemungkinan absennya Nayef Aguerd akibat cedera hamstring. Kapten Romain Saiss dan Sofyan Amrabat yang merupakan pemain pekerja keras di tengah, juga terancam absen karena cedera.

    “Kami tak akan menyembunyikan fakta bahwa kami sudah kelelahan,” kata Regragui.

    “Tapi ketika Anda sudah melangkah sejauh ini dalam turnamen semacam ini, maka Anda harus mengandalkan semua orang yang ada dalam skuad. Jadi, jika Nayef tak bisa bermain, maka yang lain siap menggantikannya.”

    Sementara itu Portugal akan memasuki arena dengan pertanyaan apakah akan menurunkan Cristiano Ronaldo sebagai starter.

    Tetapi pelatih Fernando Santos malah mengajak orang mengenang laga Portugal melawan Maroko dalam Piala Dunia 2018 ketika Ronaldo mencetak gol kemenangan 1-0.

    “Maroko adalah tim yang amat kuat, bahkan ketika dalam posisi menyerang. Menganggap pertandingan ini akan berjalan mudah bagi, sungguh salah,” tambah Santos.

    Namun, kata dia, “kami harus pergi ke lapangan dengan kegembiraan sama dan tanpa rasa takut untuk bermain dengan percaya diri, karena jelas tidak cukup hanya dengan bekal sebagai tim yang kompetitif.”

    Portugal bermain cemerlang tanpa Cristiano Ronaldo ketika membantai Swiss 6-1 setelah tampil tidak konsisten selama fase grup.

    Tanpa Ronaldo yang duduk di bangku cadangan, Portugal telah menunjukkan bisa berkembang dan membuat tim lebih dinamis dan cair.

    Bahkan pengganti Ronaldo dalam starting line up kala melawan Swiss itu, yakni Goncalo Ramos yang berusia 21 tahun, mencetak hattrick pertama dalam Piala Dunia 2022.

    “Saya akan menggunakan apa yang saya yakini bahwa strategi itu sudah tepat, seperti yang telah saya lakukan sepanjang hidup saya,” kata Fernando Santos.

    Pemenang pertandingan ini akan menghadapi Inggris atau Prancis dalam semifinal.

     

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Maroko (4-3-3): Yassine Bounou; Achraf Hakimi, Romain Saiss, Nayef Aguerd, Noussair Mazraoui; Azzedine Ounahi, Sofyan Amrabat, Selim Amallah; Hakim Ziyech, Youssef En-Nesyri, Sofiane Boufal

    Portugal (4-3-3): Diogo Costa; Diogo Dalot, Pepe, Ruben Dias, Raphael Guerreiro; Bernardo Silva, William Carvalho, Otavio; Bruno Fernandes, Goncalo Ramos, Joao Felix

     

    Skenario pertandingan

    Ketika kedua negara terakhir kali bertemu dalam sebuah putaran final Piala Dunia, Maroko menang 3-1 pada 1986. Namun 36 tahun setelah itu skor itu bisa saja berbeda banyak.

    Bahkan lini pertahanan Singa Atlas yang rapat dan tangguh mungkin tak akan cukup kuat menangkal gempuran serangan dari salah satu tim paling kuat dalam turnamen ini.

    Ini karena bintang muda dan bintang tua skuad Portugal sama mengerikannya. Fernando Santos sejak awal tak mau meremehkan Maroko, tapi dia juga tahu pasti bagaimana menjinakkan tim Afrika Utara ini.

    Dia jelas tak mau mengulang pengalaman Brazil yang tersungkur lewat adu penalti oleh Kroasia yang merupakan tim yang juga tangguh dalam bertahan tetapi juga maut dalam menyerang.

    Untuk itu, secepatnya mencetak gol adalah formula pertama yang disuntikkan kepada skuad dan untuk itu dia akan menurunkan tim yang membantai Swiss dalam 16 besar dalam skema 4-3-3 yang bertumpu pada tiga pemain depan yang berdiri paralel.

    Di sini, Bruno Fernandes, Goncalo Ramos dan Joao Felix akan tak henti menguji ketahanan Maroko dari tiga sektor sekaligus, tengah, sayap kiri dan kanan.

    Portugal akan menekan sejak awal laga di mana Bernardo Silva, William Carvalho, dan Otavio menjadi pengatur lalu lintas permainan yang memastikan bola dikuasai penuh Portugal dan sekaligus membunuh inisiatif Maroko dalam melancarkan serangan balik.

    Kalaupun itu terjadi, maka duet tua-muda dalam pertahanan Pepe dan Ruben Dias sudah siap menangkal Maroko, apalagi mereka semakin padu dalam menggalang pertahanan yang memastikan kiper Diogo Costa nyaman di bawah mistar gawang Portugal.

    Tentu itu rencana di atas kertas karena Maroko yang selama ini berulang kali membuat kejutan, termasuk kala membabat Belgia dan Spanyol yang kelasnya tidak terlalu berbeda dari Portugal.

    Maroko sudah siap meladeni formasi apa pun yang dipasang Portugal dan kemungkinan tetap memasang empat bek dan tiga gelandang dalam skema 4-3-3.

    Memang akan sama dengan formasi yang diturunkan Fernando Santos untuk Portugal, namun barisan yang diinstal pelatih Walid Regragui lebih untuk meredam serangan Portugal dan bertumpu kepada mencari waktu yang tepat dalam melancarkan serangan balik.

    Walaupun kiper Yassine Bounou dan kuartet lini pertahanan yang digalang Achraf Hakimi dan Romain Saiss kemungkinan akan jauh lebih sibuk malam nanti itu karena harus menangkal serangan Portugal, pengalaman menghadapi Spanyol yang jauh lebih eksplosif membuat mereka lebih dari siap meladeni tim serang lawan pimpinan Bruno Fernandes.

    Mereka akan mengandalkan trisula Hakim Ziyech, Youssef En-Nesyri, dan Sofiane Boufal untuk melancarkan tusukan maut ke jantung pertahanan Portugal begitu lawannya lengah karena terlalu asyik menyerang.

    Di sini, peran trio gelandang Azzedine Ounahi, Sofyan Amrabat, dan Selim Amallah akan sentral dalam memastikan Maroko mendapatkan pasokan bola yang cukup untuk menyerang, dan sekaligus menapis serangan dan inisiatif serangan Portugal sebelum benar-benar mengancam Maroko.

    Oleh karena itu pertandingan ini akan lebih merupakan laga miskin gol seperti Brazil melawan Kroasia, ketimbang Belanda melawan Argentina yang menghasilkan empat gol di luar adu penalti.

     

    Statistik dan head to head

    Sebelum laga ini kedua im sudah bertemu dua kali dalam putaran final Piala Dunia. Maroko menang 3-1 dalam fase grup edisi 1986, sementara Cristiano Ronaldo mencetak satu-satunya gol saat Portugal menang 1-0 empat tahun lalu di Rusia.

    Maroko adalah negara Arab pertama yang mencapai perempat final Piala Dunia dan tim Afrika keempat yang mencapai babak ini setelah Kamerun pada 1990, Senegal pada 2002, dan Ghana pada 2010.

    Pelatih Walid Reragui menjadi manajer Arab pertama yang memimpin timnya ke fase knockout.

    Pemain Portugal Goncalo Ramos sejauh ini menjadi satu-satunya pemain yang mencetak hattrick dalam Piala Dunia 2022 ketika Portugal membantai Swiss 6-1 dalam 16 besar. Dia menjadi pemain pertama yang mencetak hattrick pada penampilan perdananya dalam Piala Dunia sejak Miroslav Klose bersama Jerman pada edisi 2002.

    Sejauh ini Maroko baru kebobolan satu gol selama Piala Dunia 2022 ketika bek Nayef Aguerd mencetak gol bunuh diri saat menang 2-1 melawan Kanada dalam fase grup. (ANT)

  • Kroasia Melaju ke Semifinal Usai Singkirkan Brazil Lewat Adu Penalti

    Kroasia Melaju ke Semifinal Usai Singkirkan Brazil Lewat Adu Penalti

    JAKARTA, BANPOS – Timnas Kroasia melaju ke semifinal Piala Dunia 2022 usai menyingkirkan Brazil melalui adu penalti dengan skor 4-2 setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit pada babak perempat final di Stadion Education City, Ar Rayyan, Qatar, Sabtu dini hari WIB.

    Pada 120 menit jalannya waktu normal hingga babak tambahan, Brazil sempat unggul lebih dulu melalui gol dari Neymar sebelum akhirnya Kroasia menyamakan kedudukan berkat gol Bruno Petkovic, demikian catatan FIFA.

    Berkat kemenangan ini Kroasia memastikan satu tempat di semifinal Piala Dunia 2022 dan akan menghadapi pemenang pertandingan perempat final antara Belanda dan Argentina.

    Pada babak pertama, Brazil memberikan ancaman terlebih dahulu melalui Vinicius Junior, akan tetapi tendangan penyerang Brazil tersebut masih terlalu lemah sehingga dapat diamankan oleh kiper Dominik Livakovic.

    Selanjutnya giliran Kroasia yang memberikan ancaman, berawal dari umpan Mario Pasalic ke kotak penalti Brazil, akan tetapi bola tidak bisa dikuasai secara sepenuhnya oleh Ivan Perisic sehingga bola dapat disapu oleh Eder Militao.

    Brazil yang sempat lengah, berusaha berbalik mengancam gawang Kroasia melalui upaya dari Neymar, namun kembali bola dapat diamankan oleh Livakovic.

    Menjelang berakhirnya babak pertama, Brazil terus memberikan ancaman ke gawang Kroasia, kali ini melalui tendangan bebas Neymar, namun bola terkena pagar pemain sehingga bola menuju ke arah dekapan Livakovic.

    Pada babak kedua, Selecao mengambil inisiatif menyerang terlebih dahulu dan dalam 10 menit pertama, Brazil tercatat memiliki tiga peluang, akan tetapi tidak ada yang berbuah menjadi gol.

    Brazil tetap dominan dalam menguasai jalannya pertandingan, lini serang skuad asuhan Tite terus menggempur barisan pertahanan Kroasia, akan tetapi Livakovic masih bisa menahan gempuran tersebut.

    Empat menit sebelum babak kedua usai, Militao melakukan upaya tendangan ke arah gawang Kroasia, akan tetapi akhirnya bola menyamping dari gawang Livakovic. Skor 0-0 bertahan di waktu normal.

    Memasuki babak pertama waktu tambahan, Brazil tidak mengendurkan serangan dan berusaha untuk mencari gol pertama yang akhirnya berbuah hasil pada menit 105+1.

    Berawal dari kerja sama satu dua Lucas Paqueta dan Neymar, penyerang PSG tersebut melakukan aksi individu di kotak penalti Kroasia sebelum melepaskan tendangan yang berhasil mengoyak gawang Livakovic.

    Pada babak kedua waktu babak tambahan, Kroasia berusaha menyamakan kedudukan dan hal tersebut lahir pada menit ke-117 melalui gol yang dicetak oleh Bruno Petkovic sehingga skor berubah menjadi 1-1 yang memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti.

    Pada tendangan pertama, Kroasia melalui Nikola Vlasic sukses melaksanakan tugasnya, sedangkan tendangan Rodrygo untuk Brazil dapat dimentahkan oleh Livakovic.

    Selanjutnya di tendangan kedua, baik Lovro Majer serta Casemiro sukses melaksanakan tugasnya sehingga skor adu penalti sementara menjadi 2-1 untuk keunggulan Kroasia.

    Di kesempatan ketiga, Luka Modric dan Pedro sukses melaksanakan tugasnya sehingga skro adu penalti menjadi 3-2.

    Di kesempatan ke-4, Mirslav Orsic sukses melaksanakan tugasnya, sedangkan Marquinhos tendangannya mengenai tiang gawang sehingga Kroasia berhak lolos ke babak ke babak semifinal usai memenangkan adu penalti dengan skor 4-2.

    Susunan pemain Kroasia vs Brazil:

     

    Kroasia (4-3-3)

    Dominik Livakovic (GK); Josip Juranovic, Dejan Lovren, Josko Gvardiol, Borna Sosa (Ante Budimir 110′); Luka Modric (C), Marcelo Brozovic (Mislav Orsic 114′), Mateo Kovacic (Lovro Majer 106′); Mario Pasalic (Nikola Vlasic 72′), Andrej Kramaric (Bruno Petkovic 72′), Ivan Perisic.

    Pelatih: Zlatko Dalic (Kroasia)

     

    Brazil (4-3-3)

    Alisson Becker (GK); Eder Militao (Alex Sandro 106′), Thiago Silva (C), Marquinhos, Danilo; Lucas Paqueta (Fred 106′), Casemiro, Neymar; Raphinha (Antony 56′), Richarlison (Pedro 84′), Vinicius Junior (Rodrygo 64′).

    Pelatih: : Tite (Brazil)

    Wasit: Michael Oliver (Inggris).  (ANT)

  • Preview perempat final Piala Dunia 2022: Belanda vs Argentina

    Preview perempat final Piala Dunia 2022: Belanda vs Argentina

    JAKARTA, BANPOS – Virgil van Dijk menyatakan Belanda akan tampil hati-hati kala melawan Argentina dalam perempat final Piala Dunia 2022 dini hari esok di Stadion Lusail, Qatar.

    “Merekah tim yang fantastis dengan pemain-pemain yang fantastis, dan kami harus menghadapinya dengan baik dalam semua bagian pertandingan ini,” kata van Dijk seperti dikutip Reuters.

    Setelah tiga kali gagal dalam tiga final Piala Dunia sebelumnya, Belanda sangat ingin membuat terobosan dengan menjadi negara kesepuluh yang menjuarai Piala Dunia.

    “Ada rasa lapar, mimpi, dan hasrat bahwa kami sangat ingin merengkuh Piala Dunia,” kata van Dijk.

    Pelatih Louis van Gaal yang ahli merancang taktik efektif dalam sepak bola, sudah menyiapkan strategi menghentikan Argentina yang hanya menang dua kali dalam sembilan pertemuan terdahulu antara kedua tim.

    Strategi ini juga meliputi langkah bagaimana melumpuhkan Lionel Messi yang menjadi kunci permainan Argentina yang tengah memburu trofi Piala Dunia pertamanya kala karir sudah di ujung senja.

    Di samping memikul harapan bangsanya, Messi juga memikul bebannya sendiri untuk menyamai pencapaian Diego Maradona yang memenangkan semua hal termasuk Piala Dunia yang sampai detik ini tak bisa direngkuh Messi.

    Kini dia kembali menghadapi van Gaal yang berusaha menuntut balas atas Argentina yang mengalahkan mereka dalam final Piala Dunia 1978 dan semifinal Piala Dunia 2014.

    Namun van Gaal tetap memasang strategi lebih defensif dibandingkan dengan kultur sepak bola menyerang Belanda. Meskipun demikian, dengan memasang tiga bek tengah, van Gaal membuat gawang Belanda lebih aman ketimbang gawang Argentina. Selama Piala Dunia 2022 ini, Belanda baru kebobolan dua kali, sedangkan Argentina sudah tiga kali.

    “Kami bisa menumbangkan mereka dengan memakai rencana kami. Kami juga tim yang lebih baik (saat semifinal Piala Dunia 2014) dan (kala itu) Messi tidak banyak menguasai bola,” kata van Gaal seperti dikutip Reuters.

    Ironisnya pendekatan lebih defensif ini membuat Belanda melewati 19 pertandingan tanpa kalah.

    Menanggapi romantisme Piala Dunia 2014 ketika dia dijinakkan Belanda, Messi berkata, “Satu lagi tim sulit harus dihadapi.”

    Tetapi, dari Timur Tengah termasuk Qatar, Messi bakal mendapatkan dukungan yang luar biasa mengingat kawasan ini rata-rata memuja Messi dan Argentina sampai rela berpakaian oranye demi mendukung Belanda dari tribun penonton.

    “Kami berterima kasih kepada semua orang yang ada di sini. Seluruh Argentina akan senang berada di sini,” kata Messi seperti dikutip Reuters.

    Tak ada yang terlalu optimistis dalam menanggapi pertandingan ini, namun jika melihat statistik kedua tim selama Piala Dunia 2022, Argentina seharusnya menjadi tim yang lebih optimistis.

    Ini karena kalau Belanda menuntaskan 1.885 umpan dari total 2.153 umpan dalam empat pertandingan terdahulu, maka Argentia bisa menuntaskan 2.442 umpan dari total 2.716 umpan.

    Dalam urusan menciptakan peluang gol pun Argentina lebih baik. Belanda hanya membuat 35 upaya gol yang 14 di antaranya tepat sasaran, sebaliknya Argentina membuat 58 upaya gol yang 26 di antaranya tetap sasaran.

     

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Belanda (3-4-1-2):Andries Noppert; Jurrien Timber, Virgil van Dijk, Nathan Ake; Denzel Dumfries, Frenkie de Jong, Marten de Roon, Daley Blind; Davy Klaassen; Cody Gakpo, Memphis Depay

    Argentina (4-3-3): Emiliano Martinez; Nahuel Molina, Cristian Romero, Nicolas Otamendi, Marcos Acuna; Enzo Fernandez, Rodrigo de Paul, Alexis Mac Allister; Angel di Maria, Lionel Messi, Julian Alvarez

     

    Skenario pertandingan

    Laga ini akan berjalan sengit sekalipun Belanda memasang strategi serangan balik yang cepat. Namun pertandingan Sabtu dini hari itu mungkin tidak akan berakhir sampai lebih dari 120 menit.

    Yang pasti, dengan kemungkinan laga ini menjadi pertarungan antara dua skema berbeda yakni 3-4-1-2 melawan 4-3-3, Argentina akan menjadi tim yang lebih agresif.

    Namun memasang tiga bek tengah selama ajang ini yang membuat benteng pertahanan mereka sulit ditembus lawan, bukan berarti Belanda menerapkan strategi bertahan, apalagi semua pemain Belanda memiliki kemampuan mengancam gawang lawan, termasuk para bek yang acap menjadi predator dalam situasi-situasi bola mati seperti sepak pojok.

    Memang terlihat defensif di sepertiga pertama lapangan, Belanda sebenarnya agresif di dua per tiga terakhir lapangan. Bahkan kedua bek sayapnya sangat aktif membantu serangan.

    Cody Gakpo dan Memphis Depay yang menjadi ujung tombak kembar dalam serangan Belanda,bakal menjadi momok bagi pertahanan Argentina.

    Jika keduanya tak cukup berhasil menerobos area pertahanan Argentina, Belanda memiliki duet bek sayap Denzel Dumfries dan Daley Blind yang memiliki kualitas bagus baik saat bertahan maupun ketika membantu pertahanan.

    Masih ada Davy Klaassen yang bisa memaksimalkan ruang kosong manakala perhatian lawan terlalu fokus kepada fokus kepada Gakpo dan Depay.

    Dalam formasi 3-4-1-2, trio bek tengah Jurrien Timber, Virgil van Dijk, dan Nathan Ake menjadi fondasi tim.

    Sebaliknya, Argentina kembali memasang tiga pemain depan yang berdiri sejajar dalam formasi 4-3-3. Trio lini depan ini sama mautnya dengan trio lini tengahnya.

    Rodrigo de Paul yang merupakan pemain paling aktif dan berdaya jelajah paling tinggi di Argentina, menjadi poros permainan Argentina.

    Dia akan bertarung dengan gelandang Belanda Frenkie de Jong untuk mengukuhkan siapa yang menjadi gelandang tengah terbaik.

    Selama ini kemitraan de Paul dengan Enzo Fernandes dan Alexis Mac Allister tidak saja membuat Angel di Maria, Lionel Messi, dan Julian Alvarez mendapatkan pasokan bola yang cukup, tetapi juga membuat mereka memperoleh posisi terbaik di depan gawang lawan.

    Ini seharusnya menjadi salah satu pertandingan paling menarik dalam Piala Dunia 2022. Ada unsur klasik dalam pertemuan mereka.

    Selain itu ini menjadi pertarungan dua ambisi, antara tim yang berusaha keras juara setelah gagal dalam tiga final melawan tim yang berusaha mempersembahkan gelar juara Piala Dunia kepada pemain terbesarnya yang sangat mereka hormati, Lionel Messi.

     

    Statistik dan head to head

    Belanda hanya kalah satu kali dalam sembilan pertemuannya dengan Argentina, yakni dalam final Piala Dunia 1978 di Buenos Aires.

    Kedua tim bermain imbang tanpa gol dalam dua pertemuan terakhir di Sao Paulo dalam semifinal Piala Dunia 2014 yang dimenangkan Argentina dengan adu penalti.

    Ini pertemuan kedua tim yang keenam dalam ajang Piala Dunia. Dalam pertemuan pertama pada 1974, Belanda menang 4-0, sedangkan dalam dua laga terakhir pada Piala Dunia 2006 dan 2014 berakhir seri.

    Belanda sudah 19 pertandingan tak terkalahkan sejak tersisih dari Euro 2020 tahun lalu, sementara Argentina telah bangkit setelah catatan 36 laga tanpa kalah mereka dihentikan oleh Arab Saudi dalam pertandingan pertama fase grup Piala Dunia 2022.

    Sukses besar pertama Argentina kala menjuarai Piala Dunia 1978 telah membawa korban untuk Belanda. Kala itu dalam partai final, Mario Kempes mencetak dua gol yang membuat Argentina menang 3-1 setelah perpanjangan waktu. Argentina juga menjuarai Piala Dunia 1986, sedangkan Belanda tiga kali menjadi runner-up pada 1974, 1978, dan 2010.

    Lionel Messi sudah mencetak sembilan gol dalam 23 pertandingan Piala Dunia yang terjadi dalam lima edisi yang diikutinya, yakni 2006, 2010, 2014, 2018 dan 2022. Dia kini berselisih satu gol dari rekor gol Gabriel Batistuta yang menjadi pencetak gol Piala Dunia terbanyak sepanjang masa untuk timnas Argentina.

    Belanda kalah dalam dua dari tiga adu penalti Piala Dunia sebelumnya, masing-masing dari Brazil pada 1998 dan dari Argentina pada 2014. Mereka hanya sekali menang adu penalti kala melawan Kosta Rika pada 2014. (ANT)

  • Preview perempat final Piala Dunia 2022: Brazil vs Kroasia

    Preview perempat final Piala Dunia 2022: Brazil vs Kroasia

    JAKARTA, BANPOS – Bek Kroasia Dejan Lovren berusaha rendah hati tapi menyimpan rahasia maut kala melawan Brazil nanti dengan menyatakan Brazil memiliki tim inti dan lapis kedua yang sama kuatnya.

    Sebaliknya penyerang Brazil Vinicius Jr menyatakan timnya akan tampil tetap sepercaya diri dalam laga-laga sebelumnya, termasuk tetap melakukan selebrasi gol yang dikritik sejumlah kalangan seperti legenda Manchester United Roy Keane yang menyebut mereka tidak menghormati lawan.

    “Gol adalah momen terpenting dalam sepak bola, terlebih Piala Dunia bahkan lebih penting. Ini adalah momen kegembiraan bukan hanya untuk kami, para pemain, tapi juga untuk seluruh negara kami,” kata Vinicius seperti dikutip Reuters. “Kami masih akan terus melakukan selebrasi seperti itu.”

    Jika melihat statistik kedua tim, Brazil memang layak percaya diri karena dari kuantitas mendistribusikan bola dan penciptaan peluang serta jumlah gol memang di atas Kroasia.

    Kedua tim terpaut 100 umpan, sedangkan dalam jumlah gol Brazil dua gol lebih banyak dibandingkan dengan Kroasia. Kuantitas menyerang gawang lawan juga lebih banyak ketimbang Kroasia.

    Brazil membuat 70 tembakan ke gawang lawan yang 30 di antaranya tepat sasaran, sedangkan Kroasia membuat 46 tembakan yang 20 di antaranya on target.

    Tidak heran jika pelatih Kroasia Zlatko Dalic sendiri menggambarkan Brazil tim yang mengerikan, apalagi setelah juara lima kali itu menggasak Korea Selatan 4-1 pada babak sebelumnya.

    Brazil sendiri akan turun dalam kekuatan penuh setelah bek kiri Alex Sandro sudah bisa dimainkan kembali. Tak ada satu pun pemain yang cedera, pun tak ada yang terkena skorsing.

    Sebelum Neymar dan Danilo bermain lagi sejak melawan Korea Selatan setelah keduanya sembuh dari cedera pergelangan kaki, pelatih Tite dipaksa melakukan improvisasi dalam menempatkan pemain yang termasuk memposisikan mereka dalam bukan posisi alaminya.

    Kini Tite bisa menurunkan tim pilihan pertama yang menempati posisi-posisi alaminya, termasuk duo bek sayap Danilo dan Alex Sandro. Akan halnya, Neymar yang tajam selama melawan Korea Selatan, akan kembali dipasang di depan untuk merusak permainan Kroasia.

    Dia menjadi salah satu pemain yang masuk gelanggang dengan motivasi ekstra, yakni menyamai rekor gol terbanyak sepanjang masa Brazil yang saat ini dipegang Pele dengan 77 gol. Neymar hanya cukup satu gol lagi untuk menyamai tonggak ini.

    Sebaliknya, setelah mengalahkan Jepang lewat adu penalti menyusul imbang 1-1 selama 120 menit, Kroasia menghadapi tugas berat menghadapi Brazil yang posturnya jauh lebih besar dibandingkan Jepang.

    Dipimpin empat pemain berpengalaman Luka Modric, Dejan Lovren, Ivan Perisic dan Marcelo Brozovic, finalis 2018 ini tiba di Qatar sebagai salah satu tim dengan skuad rata-rata sudah berumur yang bisa kesulitan mengimbangi eksplosivitas Brazil.

    “Brazil memang favorit, akui saja,” kata Dalic seperti dikutip Reuters. “Brazil adalah tim terkuat dan terbaik dalam Piala Dunia ini. Brazil memang tim mengerikan,” sambung Dalic.

    Namun dia menegaskan skuadnya akan menjalani pertandingan ini dengan penuh keyakinan dan menikmati kesempatan bermain melawan Brazil.

    Dalic percaya timnya akan berbuat lebih di lapangan sekalipun dalam empat pertemuan sebelumnya melawan Brazil, Kroasia menelan tiga kekalahan termasuk 0-1 pada Piala Dunia 2006 dan 1-3 dalam Piala Dunia 2014.

     

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Kroasia (4-3-3): Dominik Livakovic; Josip Juranovic, Dejan Lovren, Josko Gvardiol, Borna Sosa; Mateo Kovacic, Marcelo Brozovic, Luka Modric; Andreij Kramaric, Bruno Petkovic, Ivan Perisic

    Brazil (4-2-3-1): Alisson; Eder Militao, Thiago Silva, Marquinhos, Danilo; Casemiro, Lucas Paqueta; Raphinha, Neymar, Vinicius Jr; Richarlison

     

    Skenario pertandingan

    Setelah mengalahkan Korea Selatan dengan telak dalam babak 16 besar , Brazil semakin percaya diri sekalipun Kroasia tidak akan semudah Korea Selatan, apalagi Kroasia acap menyulitkan tim-tim besar dalam banyak ajang besar.

    Tetapi jika melihat jenis jalan yang dilalui kedua tim untuk mencapai babak ini, dan komposisi pemain yang mereka miliki, Brazil seharusnya menjadi pemenang laga ini. Situasi bisa sangat lain jika pertandingan harus dilanjutkan ke babak adu penalti.

    Yang pasti Kroasia akan menjadi pihak yang lebih tanpa beban ketimbang Brazil sekalipun mereka menyimpan ambisi menjadi negara kesepuluh yang menjuarai Piala Dunia.

    Untuk itu Kroasia tidak akan mengambil strategi parkir bus karena melawan tim Brazil yang haus gol di semua lini, strategi ini bisa menjadi bumerang yang menyulitkan mereka dalam mencetak gol.

    Tak heran mereka akan terus memasang dua bek tengah di jantung pertahanan dalam formasi 4-3-3 di mana trisula Andreij Kramaric, Bruno Petkovic, dan Ivan Perisic akan berusaha meneror lini depan Brazil sebelum tim Samba melancarkan tekanan ke area Kroasia.

    Trio itu akan disangga duo gelandang Mateo Kovacic dan Luka Modric yang aktif membantu serangan, dan Marcelo Brozovic yang selain menjadi pemotong lalu lintas bola antar lini kedua dan ketiga Brazil juga menjadi pelindung sistem empat bek pimpinan duet bek tengah Dejan Lovren dan Josko Gvardiol.

    Sistem ini disempurnakan oleh Josip Juranovic dan Borna Sosa yang mengisi kedua sisi pertahanan yang disamping akan menyempurnakan perlindungan untuk Dominik Livakovic, juga akan menandingi pergerakan Brazil dari kedua sayap serangan nan maut Brazil yang diisi oleh Vinicius Jr dan Rapinha.

    Dua sayap serang Brazil itu menjadi bagian dari kuartet serang yang menempatkan Richarlison sebagai ujung tombak dan Neymar tepat di belakangnya dalam formasi 4-2-3-1.

    Kuartet ini akan konstan menekan Kroasia di bawah fondasi lapangan tengah yang yang kuat yang digalang dua gelandang tengah, Casemiro dan Lucas Paqueta.

    Keduanya menjadi poros permainan Brazil yang tak saja membuat lini serang Brazil anteng menekan Kroasia tetapi juga memudahkan barisan pertahanan Brazil yang terdiri dari kuartet Eder Militao, Thiago Silva, Marquinhos, dan Danilo dalam menjaga wilayahnya tidak diterobos Kroasia yang akan menjadi pihak yang lebih menunggu lawan ketimbang Brazil.

     

    Statistik dan head to head

    Brazil tak terkalahkan dalam empat pertemuan sebelumnya dengan Kroasia yang tiga di antaranya mereka menangkan.

    Sebelum ini kedua tim bertemu dua kali dalam ajang Piala Dunia yang semuanya dimenangkan Brazil masing-masing 1-0 pada 2006 dan 3-1 pada 2014.

    Kroasia kalah empat kali dalam lima pertandingan Piala Dunia, di samping memang 3-0 atas Argentina pada 2018.

    Sejak mengalahkan Jerman 2-0 dalam final Piala Dunia 2022, Brazil selalu kalah dalam lima pertandingan fase gugur Piala Dunia terakhirnya melawan tim-tim Eropa termasuk dalam perempat final melawan Prancis pada 2006, melawan Belanda pada 2010 dan melawan Belgia 2018.

    Sejak Piala Eropa 2008, tujuh dari delapan laga fase gugur Kroasia dalam dua turnamen besar sepak bola (Piala Dunia dan Piala Eropa) dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu kecuali final Piala Dunia 2018. Mereka lolos dari seluruh empat laga yang tiga di antaranya berakhir dengan adu penalti.

    Brazil berpeluang mencapai semifinal Piala Dunia kesembilan kalinya yang jika berhasil dilakukan bakal terpaut dua semifinal di bawah Jerman yang sudah 12 kali mencapai babak ini.

    Dalam empat pertandingan sejauh ini, Kroasia hanya menang sekali dalam waktu normal 90 menit yakni ketika menang 4-1 atas Kanada dalam fase grup. Mereka mengalahkan Jepang melalui adu penalti setelah 1-1 selama 120 menit.

    Kroasia sudah tiga kali menang adu penalti dalam Piala Dunia ketika mengalahkan Denmark pada babak 16 besar dan menaklukkan Rusia dalam perempat final 2018, serta Jepang dalam 16 besar Piala Dunia 2022. (ANT)

  • Jubir Bantah KUHP Tidak Sesuai Dengan HAM

    Jubir Bantah KUHP Tidak Sesuai Dengan HAM

    JAKARTA, BANPOS – Juru bicara (Jubir) Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RUU KUHP) Albert Aries membantah KUHP yang baru saja disahkan Pemerintah bersama DPR tidak sesuai dengan hak asasi manusia (HAM).

    “Tidak benar jika dikatakan KUHP Indonesia tidak sesuai dengan hak asasi manusia,” kata Jubir RUU KUHP Albert Aries melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Sebab, kata Albert, politik hukum yang terkandung dalam KUHP bertujuan untuk menghormati, dan menjunjung tinggi HAM berdasarkan Pancasila, Bineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.

    “Kami tentu menghormati concern PBB terhadap isu-isu terkait masalah kesetaraan, privasi, kebebasan beragama, dan jurnalisme,” tegas dia.

    Atas dasar itu KUHP mengatur semuanya dengan memerhatikan keseimbangan antara hak asasi manusia dan juga kewajiban asasi manusia.

    Ia kembali menegaskan bahwa KUHP sama sekali tidak mendiskriminasi perempuan, anak, dan kelompok minoritas lainnya termasuk pers. Seluruh ketentuan terkait berasal dari KUHP sebelumnya yang sedapat mungkin sudah disesuaikan dengan misi dekolonisasi, demokratisasi, dan modernisasi.

    Salah satu contohnya ialah diadopsi nya ketentuan Pasal 6 huruf d Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers ke dalam penjelasan Pasal 218 KUHP. Sehingga, penyampaian kritik tidak dipidana karena merupakan bentuk pengawasan, koreksi maupun saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.

    Selain itu, ia mengatakan juga tidak tepat apabila KUHP dikatakan melegitimasi sikap sosial yang negatif terhadap penganut kepercayaan minoritas. Sebab, dalam KUHP pengaturan tindak pidana terhadap agama dan kepercayaan justru telah direformulasi dengan memerhatikan Konvensi Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR).

    Keputusan untuk mengesahkan KUHP yang telah diinisiasi pembaruan nya sejak 1963 bukan karena target waktu, melainkan kebutuhan pembaruan hukum pidana dan sistem pemidanaan modern.

    “Sebagai negara hukum yang berdaulat, Indonesia akan senantiasa menghormati dan mempertimbangkan masukan dari masyarakat sipil,” ujar dia.

    Terakhir, untuk menghormati prinsip-prinsip hukum umum yang berlaku secara universal, KUHP mengadopsi substansi dari the Convention for the Protection of Human Rights and Fundamental Freedom (Treaty of Rome 1950).

    Termasuk juga mengadopsi the International Covenant on Civil and Political Rights (the New York Convention, 1966), dan Convention against Torture and other Cruel, In Human or Degrading Treatment or Punishment, 10 December 1984. (ANT)

  • Jubir KUHP Tegaskan Perzinaan Hanya Dapat Diadukan Suami atau Istri

    Jubir KUHP Tegaskan Perzinaan Hanya Dapat Diadukan Suami atau Istri

    JAKARTA, BANPOS – Juru Bicara Tim Sosialisasi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Nasional Dr. Albert Aries menegaskan bahwa hanya suami atau istri, bagi yang sudah terikat perkawinan, yang dapat membuat pengaduan terkait dengan pasal perzinaan dalam KUHP baru.

    “Pasal perzinaan dalam KUHP baru yang berlaku 3 tahun kemudian adalah delik aduan absolut. Artinya, hanya suami atau istri (bagi yang terikat perkawinan) atau orang tua atau anak (bagi yang tidak terikat perkawinan) yang bisa membuat pengaduan,” kata Albert Aries dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Albert menekankan bahwa tidak bisa pihak lain melapor, apalagi sampai main hakim sendiri. Dengan demikian, tidak akan ada proses hukum tanpa pengaduan dari pihak yang berhak dan dirugikan secara langsung.

    Ia memandang bahwa klarifikasi tersebut perlu menyusul maraknya pemberitaan yang keliru secara fundamental terkait dengan pasal perzinaan yang membawa dampak negatif pada sektor pariwisata dan investasi di Indonesia.

    Sebenarnya, tutur Albert, tidak ada perubahan substantif terkait pasal ini jika dibandingkan Pasal 284 KUHP lama. Perbedaannya hanya terletak pada penambahan pihak yang berhak mengadu. Kalaupun akhirnya terbukti, terdapat alternatif sanksi denda yang tidak lebih dari Rp10 juta.

    “Jadi, sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kalau selama ini turis dan investor bisa nyaman berada di Indonesia, kondisi ini juga tidak akan berubah,” tuturnya.

    Ia menilai wajar saja jika Indonesia hendak memberikan penghormatan pada nilai-nilai perkawinan Indonesia melalui pasal itu, sepanjang pengaturan tersebut juga tidak melanggar ruang privat masyarakat, termasuk turis dan investor yang datang.

    Selain deliknya aduan absolut, KUHP tidak mewajibkan pihak yang berhak mengadu untuk mempergunakan haknya itu karena suatu pengaduan juga tidak dapat dipilah-pilah, artinya tidak mungkin dalam pengaduan hanya salah satu pelaku saja yang diproses. Oleh karena itu, keputusan membuat pengaduan itu juga pasti akan betul-betul dipertimbangkan oleh mereka yang berhak mengadu.

    “KUHP baru juga tidak pernah memberikan syarat administrasi tambahan kepada pelaku usaha di bidang pariwisata untuk menanyakan status perkawinan siapa pun,” ucap Albert.

    Dengan demikian, Albert meyakinkan agar para investor dan wisatawan asing tidak perlu khawatir untuk berinvestasi dan berwisata di Indonesia karena ruang privat masyarakat tetap dijamin oleh undang-undang, tentunya tanpa mengurangi penghormatan terhadap nilai-nilai keindonesiaan.

    “So, please come and invest in remarkable Indonesia!” ucapnya. (ANT)

  • Kisruh Pembagian BLT, Kacab BJB Lebak Dipanggil Dewan

    Kisruh Pembagian BLT, Kacab BJB Lebak Dipanggil Dewan

    LEBAK, BANPOS – Terkait kerumunan ribuan warga keluarga penerima manfaat (KPM) dari delapan kecamatan pada pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM dari APBD Lebak di Pendopo Kecamatan Malingping beberapa waktu lalu.

    Komisi III DPRD Lebak akhirnya memanggil Dinsos Kabupaten Lebak dan Kepala Cabang (Kacab) BJB Rangkasbitung untuk menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III. Rabu (7/12/2022).

    Kepada BANPOS, anggota Komisi III DPRD Lebak, Musa Weliansyah membenarkan pemanggilan terkait pembagian BLT terdampak kenaikan BBM dari APBD Lebak melalui Dinsos yang pembagiannya menimbulkan kerumunan.

    “Iyah, rencana acaranya Kamis besok mereka diundang RDP. Pemanggilan mengenai pembagian BLT yang menimbulkan kerumunan hingga banyak yang jatuh pingsan, Komisi III panggil Dinsos dan Kepala Cabang BJB untuk didengar penjelasannya,” ujar Musa.

    Menurut Musa, pembagian BLT tersebut sempat membuat kekisruhan warga yang berkumpul dari delapan Kecamatan di Pendopo Kecamatan Malingping pada Sabtu (3/12/2022) lalu.

    “Pembagian model seperti itu terkesan tidak memanusiakan manusia. Karena banyak KPM yang datang jauh puluhan kilometer tentu dengan biaya tak sedikit. Karena butuh mereka datang hanya untuk mengambil uang Rp 600 ribu. Padahal kenapa tidak dibagikan tiap kecamatan saja, kan itu lebih terkontrol dan tak akan membuat ribet. Ada apa ini antara Dinsos dengan BJB,” tambah Musa.

    Seperti diberitakan, ribuan KPM dari beberapa kecamatan berdesak-desakan pada pembagian BLT dari Dinsos Kabupaten Lebak, yang di salurkan oleh pihak BJB, penyaluran bertempat di Pendopo Kecamatan Malingping, Sabtu (3/12/2022).

    Berdasarkan pantauan BANPOS, penyaluran BLT sempat diberhentikan akibat kondisi ribuan KPM yang tidak kondusif karena berdesakan, meja kasir dikosongkan oleh para petugas bank dan warga yang sedang mengantri panjang pun ditinggalkan.

    Terlihat juga ibu-ibu yang membawa bayi turut berdesakan dan ada pula yang mengalami pinsan karena terhimpit dan terinjak. (Red)