SERANG, BANPOS – Gedung SMAN 1 Baros diterjang angin puting beliung, Rabu (3/8/2022) pukul 19:00 WIB. Akibatnya, sejumlah sarana dan prasarana mulai dari ruang kegiatan belajar mengajar (KBM) atau kelas hingga Laboratorium TIK runtuh.
Satu rombel teridentifikasi rusak berat, karena atap hancur dan berdampak pada ruang kelas di sisi kiri dan kanannya. Tak hanya itu, atap kantin sekolah yang berisi 10 kios pun tidak ada yang tersisa.
Humas SMAN 1 Baros, Yudi Setiadi, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan dari keamanan sekolah, hujan disertai angin kencang membuat beberapa sarana prasarana sekolah rusak. Awalnya, keamanan tidak menyadari adanya kerusakan parah di salah satu kelas, karena jika dilihat dari arah depan, nampak baik-baik saja.
“Kejadiannya sekitar pukul 19:00 WIB, lepas magrib tadi malam. Kata security hujan memang sangat deras disertai dengan angin,” ujarnya kepada BANPOS, Kamis (4/8/2022).
Ia mengungkapkan, lokasi yang terdampak antara lain kelas XII MIPA 4 di bagian atas, kelas bawah, laboratorium dan kantin.
“Jadi anginnya seperti berjalan lurus, posisi memang yang terdampak ini sejajar. Jadi anginnya seperti menyapu,” terangnya.
Sementara ini, ia mengaku telah melaporkan peristiwa tersebut ke Dindikbud Provinsi Banten. Pihaknya pun dijanjikan bahwa Dindikbud akan memonitoring dan langsung datang ke sekolah untuk melihat apa saja yang harus diperbaiki.
“Insyaallah pak KCD atau diwakilkan akan datang ke sini siang ini. Karena tadi pagi saya hubungi, informasinya sedang ada kegiatan,” katanya.
Ia menjelaskan, kondisi terparah adalah ruang kelas yang mengakibatkan sisi kanan kirinya terdampak. Untuk sementara, para siswa menempati 3 ruangan yang seharusnya direhab dan ruang perpustakaan.
“Sebetulnya yang paling parah hanya satu kelas, tapi imbasnya ke kelas sisi kanan dan kiri, air rembes dan khawatir ambruk. Sehingga untuk sementara kami pindahkan siswa untuk belajar di ruang lainnya,” ucapnya.
Sejauh ini ada 2 rombongan belajar (rombel) yang dipindahkan, rombel lainnya belajar di perpustakaan. Kemudian untuk laboratorium TIK, tidak begitu sering dipakai, hanya untuk pelajaran yang membutuhkan praktik di laboratorium.
“Untuk laboratorium dipakai kalau ada praktik saja pelajaran TIK, jadi memang tidak intens setiap waktu dipakai oleh siswa,” katanya.
Ia berharap, Dindikbud Provinsi Banten dapat segera memperbaiki fasilitas yang terdampak angin puting beliung ini dan menjadi prioritas, mengingat fasilitas tersebut sangat dibutuhkan. Pihaknya mengaku tidak akan sanggup apabila harus melakukan perbaikan secara mandiri.
“Kalau diperbaiki sendiri kan kita tidak akan sanggup. Mudah-mudahan dari Provinsi setelah mengecek, mudah-mudahan segera diperbaiki,” tandasnya.
Sebagai informasi, atap kantin di SMAN 1 Baros tidak ada atap yang tersisa. Bahkan beberapa ruang kelas yang terdampak, atapnya beterbangan hingga ke sawah milik warga.
Angin puting beliung itu juga diduga membuat genting sejumlah rumah warga berjatuhan. Tidak diketahui jumlah pastinya, namun ada beberapa warga yang langsung memperbaiki rumahnya secara mandiri. (MUF)