Kategori: INTERNASIONAL

  • Waspada Semeru, Singapura Minta Warganya Tunda Perjalanan Tak Penting Ke Indonesia

    Waspada Semeru, Singapura Minta Warganya Tunda Perjalanan Tak Penting Ke Indonesia

    SINGAPURA, BANPOS – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Singapura mengimbau warganya, agar menunda perjalanan tak penting ke wilayah Indonesia, yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

    Seperti diketahui, Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi pada Minggu (4/11) dini hari.

    “Mengingat aktivitas vulkanik Gunung Semeru, warga Singapura di Lumajang dan Malang harus memantau perkembangan ini dengan cermat, dan menghindari Gunung Semeru dan sekitarnya,” kata Kemenlu Singapura dalam travel advisory, seperti dikutip Channel News Asia, Selasa (6/12).

    Letusan Gunung Semeru di Jawa Timur memuntahkan abu, dengan ketinggian mencapai 15 km. Hampir 2.000 warga diungsikan ke 11 tempat penampungan. Meski sejauh ini tidak ada korban yang dilaporkan.

    Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status siaga Gunung Semeru menjadi Level 4, yang merupakan level tertinggi.

    Badan tersebut juga mengeluarkan peringatan kepada warga, agar tidak mendekati dalam jarak 8 km dari puncak. Atau 500 m dari tepi sungai, karena risiko aliran lahar.

    Tidak boleh ada aktivitas yang dilakukan, dari wilayah tenggara Gunung Semeru di sepanjang sungai Besuk Kobokan, hingga 17 km dari kawah, dan 500 m dari tepi sungai Besuk Kobokan.

    “Warga Singapura harus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk keselamatan mereka masing-masing. Yang mendaftar secara elektronik ke Kemenlu, tolong disegerakan,”

    Warga Negeri Merlion yang membutuhkan bantuan kekonsuleran, dapat menghubungi Kedutaan Besar Singapura di Jakarta di nomor +62 (21) 2995 0400 atau +62 811 863 348.

    Selain itu, juga dapat menghubungi Satgas Kemenlu Singapura 24 jam di +65 6379 8800/8855.(RM.ID)

  • Sergio Busquet : Tersingkir Lewat Adu Penalti Adalah Cara yang “kejam”

    Sergio Busquet : Tersingkir Lewat Adu Penalti Adalah Cara yang “kejam”

    JAKARTA, BANPOS – Sergio Busquets mengatakan bahwa kalah adu penalti oleh Maroko merupakan cara yang “kejam” bagi timnas Spanyol tersingkir dari babak 16 besar Piala Dunia 2022 pada Rabu.

    Maroko menang 3-0 dalam adu penalti lawan Spanyol setelah kedua tim bermain 0-0 selama 120 menit. Tiga penendang Spanyol gagal mencetak gol, sementara tiga penendang Maroko berhasil menuntaskan tugasnya dengan baik, dengan hanya satu pemain yang gagal mencetak gol.

    “Sayang sekali. Diputuskan melalui adu penalti dengan cara yang paling kejam,” kata Busquets seusai pertandingan yang dikutip AFP.

    “Ini sulit, sangat sulit bagi kami. Kami mencoba melemahkan, melelahkan mereka dan mencari ruang. Kami kurang beruntung dalam penyelesaian akhir.”

    Spanyol juga tersingkir oleh Italia di semifinal Euro 2020 melalui adu penalti.

    Setelah tersingkir, Busquets mengatakan bahwa dia belum tahu apakah dia akan pensiun dari tim nasional.

    “Sekarang yang terpenting adalah tim nasional dan bukan saya,” kata gelandang Barcelona itu.

    “Ini malam yang sulit dan kami harus bangkit dan menggunakan ini sebagai pengalaman untuk permainan kami. Ada beberapa pemain yang sangat muda yang akan sangat membantu.”

    Kiper Spanyol Unai Simon menghentikan hanya satu tendangan penalti Maroko. Dia mengatakan timnya bermain lebih unggul dibandingkan Maroko, tetapi itu tidak berarti karena Spanyol tidak bisa mencetak gol selama 120 menit.

    “Dalam adu penalti mereka unggul dan itulah yang membawa mereka ke perempat final,” ujar kiper Athletic Bilbao itu.

    “Kami melihat ada kejutan sepanjang Piala Dunia. Kami tidak mampu mengatasinya dan kami tidak berharap tersingkir melawan Maroko, tetapi itu kenyataannya dan sekarang kami harus pulang.” (ANT)

  • Portugal Tantang Maroko di Perempat Final Usai Gasak Swiss 6-1

    Portugal Tantang Maroko di Perempat Final Usai Gasak Swiss 6-1

    JAKARTA, BANPOS – Portugal melaju mulus ke perempat final Piala Dunia 2022 setelah menggasak Swiss 6-1 dalam pertandingan babak 16 besar di Lusail Stadium, Lusail, Rabu dini hari WIB.

    Goncalo Ramos memborong tiga gol dalam pertandingan ini, dengan tiga lainnya masing-masing dicetak oleh Pepe, Raphael Guerreiro dan Rafael Leao. Sementara itu gol hiburan Swiss dicetak oleh Manuel Akanji di babak kedua.

    Kemenangan ini melengkapi 8 tim yang lolos ke perempat final. Portugal akan menghadapi Maroko di perempat final Piala Dunia yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu malam WIB (10/12).

    Pelatih Portugal, Fernando Santos memutuskan tidak menurunkan kapten timnas sekaligus megabintang Cristiano Ronaldo dan memainkan penyerang muda 21 tahun, Goncalo Ramos. Ban kapten dipakai oleh bek veteran Pepe

    Portugal bermain menyerang dan berhasil membuka kedudukan pada menit ke-19. Pertaruhan Santos memainkan Ramos terbayar setelah dia mencetak gol lewat tembakannya yang menjebol pojok kanan gawang Swiss. Skor menjadi 1-0.

    Swiss merespons dan nyaris menyamakan kedudukan pada menit ke-30 lewat eksekusi tendangan bebas Xherdan Shaqiri. Laju bola masih bisa ditepis kiper Portugal, Diogo Costa dan berujung sepak pojok.

    Portugal sukses menggandakan keunggulan menjadi 2-0 tiga menit berselang. Kali ini giliran Pepe yang mencetak gol lewat tandukan setelah menyambar bola sepak pojok Bruno Fernandez.

    Tidak ada gol tambahan hingga babak pertama berakhir. Portugal unggul 2-0 atas Swiss.

    Selepas istirahat, Portugal melanjutkan dominasi mereka. Ramos mencetak gol keduanya pada menit ke-51 setelah dia menyelesaikan hasil umpan tarik Diogo Dalot dari sisi kanan. Skor menjadi 3-0.

    Portugal kembali menambah skor pada menit ke-55. Kali ini giliran Raphael Guerreiro yang menggetarkan gawang Swiss melalui bola sepakannya. Swiss tertinggal 0-4.

    Swiss bisa memperkecil ketertinggalan mereka pada menit ke-58 lewat gol Manuel Akanji setelah dia mencocor bola menyusul kemelut di depan gawang setelah sepak pojok. Kedudukan menjadi 4-1.

    Ramos menjadi bintang dalam pertandingan ini setelah mencetak gol ketiganya pada menit ke-67. Umpan Joao Felix diselesaikan Ramos dengan sontekan melewati kiper Yann Sommer usai untuk mengubah skor menjadi 5-1 untuk Portugal.

    Unggul cukup jauh, Santos memutuskan untuk menurunkan Cristiano Ronaldo pada menit ke-73 sebagai pengganti Ramos. Ronaldo sempat mencetak gol pada menit ke-82, tetapi wasit menganulirnya karena berbau offside.

    Yann Sommer harus kembali memunggut bola dari gawangnya pada menit ke-90. Kali ini gol dicetak oleh Rafael Leao lewat sepakan terukurnya di dekat garis kotak penalti. Kedudukan menjadi 6-1.

    Gol tersebut sekaligus mengakhiri pertandingan ini. Portugal menang telak 6-1 atas Swiss dan berhak menghadapi Maroko di perempat final.

     

    Susunan Pemain:

    Portugal (4-1-3-2): Diogo Costa; Diogo Dalot, Pepe, Ruben Dias, Raphael Guerreiro; William Carvalho; Bernardo Silva (Ruben Neves 81′), Otavio (Vitinha 74′), Bruno Fernandes (Rafael Leao 87′); Joao Felix (Ricardo Horta 74′), Goncalo Ramos (Cristiano Ronaldo 74′).

    Swiss (4-2-3-1): Yann Sommer; Edimilson Fernandes, Fabian Schar (Eray Comert 46′), Manuel Akanji, Ricardo Rodriguez; Remo Freuler (Denis Zakaria 54′), Granit Xhaka; Xherdan Shaqiri, Djibril Sow (Haris Seferovic 54′), Ruben Vargas (Noah Okafor 66′); Breel Embolo (Ardon Jashari 89′). (ANT)

  • Maroko ke Perempat Final Seusai Singkirkan Spanyol Lewat Adu Penalti

    Maroko ke Perempat Final Seusai Singkirkan Spanyol Lewat Adu Penalti

    JAKARTA, BANPOS – Timnas Maroko melaju ke perempat final Piala Dunia 2022 seusai menyingkirkan Spanyol melalui babak adu penalti menyusul hasil imbang 0-0 selama 120 menit di Stadion Education City, Al Rayyan, Doha, Rabu dini hari WIB.

    Pada babak adu penalti, tiga penendang Spanyol yaitu Pablo Sarabia, Carlos Soler dan Sergio Busquets gagal melaksanakan tugasnya, sedangkan tiga dari empat penendang Maroko yaitu Abdelhamid Sabiri, Hakim Ziyech serta Achraf Hakimi sukses membobol gawang Unai Simon, demikian catatan FIFA.

    Kemenangan itu mengantarkan Maroko melangkah ke perempat final Piala Dunia 2022 dan akan menghadapi pemenang antara pertandingan Portugal kontra Swiss yang akan dimainkan dini hari ini.

    Pada babak pertama, Maroko memberikan ancaman terlebih dahulu melalui tendangan bebas dari Hakimi, akan tetapi tendangannya masih melambung di atas mistar gawang Spanyol.

    Spanyol berbalik mengancam Marco Asensio yang merangsek ke kotak penalti Maroko, akan tetapi tendangan pemain Real Madrid itu masih mengenai sisi jaring gawang.

    Selanjutnya Maroko yang melancarkan serangan ke lini pertahanan Spanyol, kali ini melalui tendangan keras Noussair Mazraoui dari luar kotak penalti, namun Unai Simon bisa mementahkan peluang tersebut.

    Di sisa waktu babak pertama, kedua tim saling melancarkan serangan akan tetapi tidak ada yang berbuah menjadi gol sehingga skor sama kuat 0-0 tetap bertahan.

    Pada babak kedua, tempo permainan tetap berjalan sedang dan kedua tim saling berusaha untuk membongkar lini pertahanan lawannya, namun 15 menit pertama belum ada yang mengancam.

    Selanjutnya babak kedua berjalan tidak seperti babak pertama, karena tidak terlalu banyak peluang yang tercipta sehingga pertandingan dilanjutkan ke waktu tambahan.

    Pada waktu tambahan, Maroko yang memiliki peluang pertama melalui Walid Cheddira, akan tetapi tendangan mendatarnya masih bisa dihalau Simon.

    Selanjutnya Spanyol yang memegang kendali jalannya pertandingan dengan mendominasi penguasaan bola dan di menit terakhir waktu tambahan, Pablo Sarabia memiliki peluang emas untuk mencetak gol, namun tendangannya masih mengenai tiang gawang Maroko.

    Bermain selama 120 menit tanpa gol, Maroko memaksa Spanyol untuk melanjutkan pertandingan ke babak adu penalti untuk menentukan negara mana yang melangkah ke perempat final Piala Dunia 2022.

    Pada babak adu penalti, Maroko yang pertama mengambil giliran melalui Abdelhamid Sabiri sukses melaksanakan tugasnya, sedangkan Pablo Sarabia tendangannya menghantam tiang gawang.

    Selanjutnya Hakim Ziyech sukses melaksanakan tugasnya, di sisi lain Carlos Soler tendangannya dapat dibaca oleh Yassine Bounou.

    Pada giliran ketiga, penendang Maroko Badr Benoun gagal melaksanakan tugasnya, sama bagi Spanyol ketika Sergio Busquets yang tendangannya dibaca oleh Bounou.

    Penendang penentu Maroko Achraf Hakimi sukses melaksanakan tugasnya dan mengantarkan skuad asuhan Walid Regragui untuk pertama kalinya melangkah ke babak perempat final Piala Dunia 2022. (ANT)

  • Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Portugal vs Swiss

    Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Portugal vs Swiss

    JAKARTA, BANPOS – Pelatih Portugal Fernando Santos mendapatkan dorongan semangat setelah gelandang Otavio siap bermain dalam pertandingan melawan Swiss dalam 16 besar Piala Dunia yang dilangsungkan Selasa malam nanti .

    Setelah absen dalam dua pertandingan terakhir karena cedera paha, gelandang Porto itu akan bergabung bersama rekan-rekan satu timnya.

    Bek tengah Danilo Pereira yang mengalami tiga patah tulang rusuk pekan lalu juga sudah pulih sehingga bisa segera dimainkan.

    Namun penggantinya dalam dua pertandingan terakhir, Pepe yang sudah berusia 39 tahun, mungkin mempertahankan tempatnya guna ditugaskan mengawal striker Swiss Breel Embolo yang sudah dua kali mencetak dua gol dalam Piala Dunia 2022.

    Pepe akan dipasangkan dengan bek tengah Manchester City Ruben Dias, yang diistirahatkan kala Portugal menyerah 1-2 kepada Korea Selatan.

    Santos terpaksa merotasi bek kiri setelah Nuno Mendes absen akibat cedera saat menghadapi Uruguay.

    Santos juga akan memindahkan Joao Cancelo ke kiri dan memasukkan Diogo Dalot pada posisi sayap kanan pertahanan dalam formasi sama seperti saat Portugal menghadapi Swiss dalam fase grup.

    Kapten Cristiano Ronaldo kali ini mengembang visi tambahan, yakni menyamai rekor gol Piala Dunia terbanyak untuk Portugal yang saat ini dipegang Eusebio setelah mencetak sembilan gol pada Piala Dunia 1966 di Inggris.

    Sementara itu Swiss juga memiliki penyerang yang berusaha memecahkan rekor, yakni Xherdan Shaqiri.

    Saat mencetak gol dalam laga melawan Serbia pada fase grup, Shaqiri menjadi pencetak gol Piala Dunia paling banyak dibandingkan dengan pemain-pemain Swiss lainnya.

    Dia kini terpaut satu gol dari enam gol yang dibuat Sepp Huegi pada Piala Dunia 1954 yang merupakan rekor gol Piala Dunia terbanyak sepanjang sejarah timnas Swiss.

    Shaqiri percaya Swiss memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk mencapai perempat final Piala Dunia.

    “Kami membutuhkan performa spesial. Jujur saja Portugal adalah tim bagus dan bagi saya juga favorit pertandingan ini, tapi kami juga tahu kualitas kami. Kami akan berusaha tampil bagus, menyajikan performa spesial dan berusaha mengungguli mereka,” kata Shaqiri seperti dikutip Reuters.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Portugal (4-3-1-2): Diogo Costa; Diogo Dalot, Pepe, Ruben Dias, Joao Cancelo; Bernardo Silva, Ruben Neves, William Carvalho; Bruno Fernandes; Joao Felix, Cristiano Ronaldo

    Swiss (4-2-3-1): Gregor Kobel; Silvan Widmer, Manuel Akanji, Fabian Schar, Ricardo Rodriguez; Remo Freuler, Granit Xhaka; Xherdan Shaqiri, Djibril Sow, Ruben Vargas; Breel Embolo

    Skenario pertandingan

    Mengingat Portugal dianugerahi oleh begitu banyak talenta menyerang dalam skuadnya, Portugal jarang bermasalah dalam urusan mencetak gol.

    Yang sering menjadi masalah mereka justru adalah mempertahankan keunggulan.

    Fernando Santos sering memasang pola yang membuat lawan menjadi memiliki kesempatan dan ruang untuk menekan balik justru ketika timnya tengah di atas angin,. Situasi ini pastinya dinantikan Swiss dalam perjumpaan 16 besar antara mereka ini.

    Setelah membuat enam pergantian dalam starting eleven untuk laga terakhir Grup H beberapa hari lalu, Fernando Santos yang terkenal konservatif akan kembali kepada komposisi dan strategi bermain yang sama.

    Untuk itu Portugal akan memasang kembali formasi empat bek dalam pola 4-3-1-2 di mana bek veteran Pepe dimainkan kembali di jantung pertahanan bersama Ruben Dias yang salah satu sayapnya akan ditempat Diogo Dalot.

    Namun meskipun Cristiano Ronaldo menjadi salah satu dari tiga pemain yang diganti saat menghadapi Korea Selatan dalam laga terakhir fase grup, pencetak gol terbanyak Selecao itu akan kembali masuk starting lineup.

    Sebaliknya Nuno Mendes absen dari karena cedera. Juga, Danilo yang mengalami patah tulang rusuk.

    Swiss berharap kiper utama Yann Sommer bisa kembali memperkuat lini belakang timnya setelah absen dalam pertandingan terakhir Grup G karena sakit.

    Dengan 30 clean sheet dan penyelamatan penting yang tak terhitung banyaknya selama 76 kali penampilan bersama The Nati, Sommer bisa saja masuk lagi menggantikan Gregor Kobel. Tetapi sejauh ini Kobel cenderung masuk sebelas pemain pertama kecuali Sommer sudah pulih benar.

    Sebaliknya, tim Swiss yang diasuh pelatih Murat Yakin mengisyaratkan untuk tidak mengubah formasi awal timnya.

    Dalam formasi 4-2-3-1, Granit Xhaka dan Remo Freuler membuat lapangan tengah Swiss sulit ditembus pemain-pemain Swiss, termasuk kemungkinan gempuran dari Breel Embolo.

    Ruben Vargas dan Xherdan Shaqiri memberikan dukungan dari kedua sayap serangan bersama Djibril Sow yang akan berada tepat di belakang Breel Embolo.

    Siapa yang paling tajam antara Embolo dan Ronaldo merupakan salah satu aspek menarik dalam pertandingan ini.

    Statistik penting dan head to head

    Sebelum ini kedua negara sudah 25 kali bertemu yang 11 di antaranya dimenangkan Swiss dan sembilan di antaranya dimenangkan Portugal.

    Nations League pada Juni lalu adalah dua pertemuan terakhir di antara mereka ketika Portugal menang 4-1 di Lisbon, sebaliknya Swiss menang 1-0 di Jenewa.

    Portugal memenangkan dua pertandingan fase grup pertamanya ketika mengalahkan Ghana 3-2 dan Uruguay 2-0, tetapi kalah 1-2 melawan Korea Selatan setelah pelatih Fernando Santos mengganti enam pemain intinya dalam daftar sebelas pemain pertama karena Portugal sudah memastikan lolos ke 16 besar.

    Swiss juga mencatat dua kemenangan masing-masing atas Kamerun 1-0 dan melawan Serbia 3-2, namun dikalahkan 0-1 oleh Brazil.

    Portugal yang juara Euro 2016 tak terlalu bersinar dalam Piala Dunia. Mereka pernah tersingkir pada babak knockout pertama dalam edisi 2018 dan 2010, bahkan tersingkir dari fase grup pada 2014 dan 2002. Pencapaian terbaiknya adalah semifinal 2006.

    Swiss lolos ke babak knockout dalam tiga dari empat Piala Dunia terakhir tetapi belum pernah mencapai perempat final sejak Piala Dunia 1954.

    Kapten Portugal Cristiano Ronaldo membutuhkan satu gol lagi untuk menyamai rekor Portugal untuk gol Piala Dunia terbanyak yang selama ini dipegang oleh Eusebio dengan sembilan gol pada Piala Dunia 1966 di Inggris yang merupakan satu-satunya turnamen Piala Dunia yang diikuti Eusebio.

    Gol Xherdan Shaqiri ke gawang Serbia dalam fase grup membuat dia menjadi pencetak gol Piala Dunia terbanyak dibandingkan dengan pemain Swiss mana pun. Dia juga mencetak gol pada Piala Dunia 2014 dan 2018.

    Shaqiri tinggal satu gol lagi untuk menyamai gol Piala Dunia terbanyak yang dimiliki Sepp Huegi yang mengoleksi enam gol yang semuanya tercipta pada Piala Dunia 1954. (ANT)

  • Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Spanyol vs Maroko

    Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Spanyol vs Maroko

    JAKARTA, BANPOS – Sekalipun Maroko menumbangkan peringkat kedua dunia Belgia dalam fase grup, Spanyol lebih difavoritkan sebagai pemenang pertandingan babak 16 besar Piala Dunia yang berlangsung Selasa malam nanti itu.

    Namun pastinya pengalaman tim-tim yang bertanding dalam fase grup memberikan peringatan bahwa tidak ada yang pasti dalam turnamen sepak bola.

    Spanyol, yang mengalahkan Kosta Rika 7-0 dalam pertandingan pembukanya menempati posisi kedua dalam Grup E di bawah Jepang.

    Akan halnya Maroko, mereka mencapai 16 besar setelah menjuarai Grup F dengan finis di atas runner up empat tahun silam Kroasia dan Belgia.

    Tak pelak lagi, bekal menang dari Belgia dan pelajaran dari Jepang yang mengalahkan Spanyol sang juara dunia 2010 dalam pertandingan terakhir fase grup mereka, membuat Maroko semakin percaya diri bisa mengalahkan siapa pun, termasuk Spanyol.

    Di bawah asuhan pelatih Walid Regragui, Maroko mengalahkan Kanada 2-1 untuk mencapai babak 16 besar untuk kedua kalinya dan pertama sejak Piala Dunia 1986.

    FIFA mengunggah foto Regragui yang tangan kanannya memegang alpukat yang sudah terbelah dengan isi bola sepak kecil, sedangkan telunjuk kirinya ditempelkan pada kening, sebagai pesan berisi tantangan kepada mereka yang selama ini mengkritiknya.

    Gol yang disarangkan Kanada ke gawang Maroko adalah kebobolan pertama negeri Afrika Utara itu dalam enam pertandingan selama tim dilatih Regragui.

    Ketika merayakan kemenangan atas Kanada itu, pemain-pemain Maroko berkumpul mengitari Regragui sambil bergantian mengusap kepala sang pelatih.

    “Mereka suka memukuli kepala saya. Mungkin ini pertanda keberuntungan bagi mereka,” kata Regragui kepada wartawan seperti dikutip Reuters.

    Maroko gemar menumpuk pemain di lini belakangan sambil menunggu lawan lengah untuk kemudian menghukumnya dengan serangan balik nan maut yang bertumpu kepada kecepatan dan keterampilan Hakim Ziyech yang kembali masuk tim nasional ketika Regragui mengambil alih tim, setelah berselisih dengan pelatih terdahulu, Vahid Halilhodzic.

    Singa Atlas mengawali putaran final ini dengan imbang tanpa gol melawan Kroasia sebelum membukukan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Belgia.

    Kemenangan atas Belgia tersebut tercipta sekalipun tim tak diperkuat penjaga gawang Yassine Bounou yang tak bisa masuk lapangan karena sakit sebelum kickoff.

    Sebaliknya Spanyol imbang 1-1 dengan Jerman setelah membekuk Kosta Rika. Setelah mereka ditumbangkan Jepang, pelatih Luis Enrique mendamprat timnya.

    “Saya sama sekali tidak suka. Ya, kami lolos, saya ingin memenangkan pertandingan ini. Jadi mustahil karena dalam lima menit Jepang sudah mencetak dua gol… kami tersingkir, kami terlucuti,” kata Enrique seperti dilaporkan Reuters.

    Gaya bermain Tiki-Taka yang diadopsi Enrique mengandalkan trio lini tengah Barcelona yang terdiri dari Sergio Busquets, Pedri dan Gavi.

    Selama babak pertama laga melawan Kosta Rika, skuad Spanyol sukses mengalirkan 537 umpan yang adalah rekor umpan terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia.

    Tetapi sepak bola bukan hanya soal umpan dan menguasai bola, karena Spanyol juga harus menunjukkan ketajaman dalam mengelola peluang-peluang agar tetap berada di jalur merebut gelar juara dunia yang keduanya.

     

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Maroko (4-3-3): Bono; Achraf Hakimi, Romain Saiss, Nayef Aguerd, Noussair Mazraoui; Azzedine Ounahi, Sofyan Amrabat, Abdelhamid Sahiri; Hakim Ziyech, Youssef En-Nesyri, Sofiane Boufal

    Spanyol (4-3-3): Unai Simon; Dani Carvajal, Rodri, Aymeric Laporte, Jordi Alba; Pedri, Sergio Busquets, Gavi; Ferran Torres, Alvaro Morata, Dani Olmo.

     

    Skenario pertandingan

    Maroko bakal memanfaatkan setiap jengkal pertahanan yang selalu mereka jaga dengan penuh wira, untuk mengamankan tiket perempat final Piala Dunia pertamanya.

    Sebaliknya para penyerang tim asuhan Walid Reragui ini akan percaya diri menggedor benteng pertahanan La Roja dengan membidik kelemahan-kelemahannya yang beberapa hari lalu sukses dieksploitasi oleh Jepang.

    Tetapi berhati-hatilah karena tim yang mereka hadapi kali ini tak pernah mengenal istilah jeda kala menekan dan menyerang lawan-lawannya.

    Spanyol adalah jelas kekuatan yang sungguh harus diperhitungkan di sepertiga akhir lapangan.

    Mereka juga dikaruniai oleh pemain-pemain yang semuanya haus gol, tak peduli mereka pemain inti atau tidak, starter atau cadangan.

    Semuanya sama, bisa menjebol gawang lawan, sekalipun ditutup rapat-rapat oleh para penjaga lini pertahanannya.

    Perlu seorang kiper mumpuni untuk menghadapi teror pemain-pemain depan Spanyol. Tetapi beruntung Maroko sudah bisa menurunkan kembali penjaga gawang nomor satunya, Yassine Bounou.

    Saat menjungkalkan Belgia, Bounou mendadak dilucuti dari skuadnya karena tidak enak badan. Kini dia sudah siap dimainkan selama 90 menit penuh.

    Pun demikian bek kawakan Achraf Hakimi yang memberikan assist menawan untuk gol Youssef En-Nesyri.

    Bek kanan Paris Saint Germain itu diperkirakan sudah bugar tepat pada waktunya untuk melindungi Bounou dari sayap kanan serangan bersama duo bek tengah Romain Saiss dan Nayef Aguerd, serta bek kiri Noussair Mazraoui dalam formasi 4-3-3.

    Hakim Ziyech dan Sofiane Boufal bakal turun dalam kondisi badan lebih segar karena istirahat yang cukup sehingga bisa padu bermitra dengan Youssef En-Nesyri sebagai trisula yang mengusik lini belakang Spanyol yang digalang kuartet Dani Carvajal, Rodri, Aymeric Laporte, Jordi Alba, juga dalam formasi 4-3-3.

    Mereka akan ditopang oleh tiga penguasa lapangan tengah yang semuanya gelandang Bacelona, yakni Pedri, Sergio Busquets, dan Gavi.

    Ketiga gelandang ini menjadi fondasi serangan La Roja yang berintikan trio maut Ferran Torres, Alvaro Morata, dan Dani Olmo yang telah membentuk Spanyol sebagai salah satu dari dua tim paling produktif dalam Piala Dunia 2022, selain Inggris.

    Luis Enrique sebenarnya tidak takut menurunkan duo Nico Williams dan Alejandro Balde yang bermain cemerlang sewaktu menghadapi Jepang, tetapi Ferran Torres dan Jordi Alba yang bakal lebih dipilih dia.

     

    Statistik penting dan head to head

     

    Ini pertemuan keempat kedua negara sejak 1961 dan yang kedua dalam turnamen Piala Dunia. Spanyol menang dua kali, tetapi pada pertemuan ketiga dalam Piala Dunia 2018 di Rusia berakhir imbang 2-2.

    Maroko tak terkalahkan dalam enam pertandingan di bawah asuhan pelatih Walid Reragui yang sejak September membesut mereka. Maroko hanya kebobolan satu gol saat melawan Kanada dalam pertandingan terakhirnya.

    Maroko mencapai babak 16 besar untuk kedua kalinya sejak 1986. Ini pertama kalinya seorang pelatih Arab membawa tim ke babak gugur.

    Luis Enrique melatih Spanyol sejak Juli 2018 setelah mereka tersingkir dari Piala Dunia di Rusia tetapi berhenti pada Juni 2019 karena alasan pribadi. Dia melatih lagi tim nasional empat bulan kemudian.

    Luis Enrique memimpin Spanyol ke semifinal Euro 2020 tahun lalu dan kemudian final Nations League Eropa untuk kalah dari Prancis. (ANT)

  • Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Brazil vs Korea Selatan

    Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Brazil vs Korea Selatan

    JAKARTA, BANPOS – Pelatih Brazil Tite rupanya dipusingkan oleh masalah cedera pemain-pemainnya termasuk yang reguler menjadi starter.

    “Tuntutan fisiknya kian besar saja, sementara waktunya singkat, ini efek kumulatif dari pertandingan dan kadang-kadang Anda tidak memiliki waktu ideal untuk memulihkan diri,” kata Tite seperti dikutip Reuters.

    Tite tak membolehkan media menghadiri sesi latihan Brazil dua hari lalu tetapi memastikan bahwa Neymar, Alex Sandro dan Danilo harus berada di lapangan untuk menguji kondisi tubuh mereka.

    Jika kedua bek sayap itu tak bisa dimainkan, maka bek tengah Marquinhos mungkin digeser ke kiri, sedangkan bek gaek Dani Alves yang menjadi pemain Brazil tertua saat menghadapi Kamerun, bisa dicoba di kanan.

    Jika Tite memilih menggunakan bek tengah Real Madrid Eder Militao sebagai bek sayap, seperti yang dilakukannya saat Danilo absen melawan Swiss, Brazil tidak akan memiliki bek lain di bangku cadangan.

    Jika Neymar masih absen, Rodrygo kemungkinan menjadi opsi pertama Tite, karena duet Manchester United, Fred dan Casemiro, di lini tengah yang dipasang Tite melawan Swiss kurang meyakinkan. Selain itu Bruno Guimaraes bisa menjadi alternatif sehingga mendorong Lucas Paqueta maju ke peran playmaking.

    Sedangkan Korea Selatan sebagaimana biasa akan mengandalkan Son Heung-min untuk memimpin mereka.

    Korea Selatan akan berusaha memanfaatkan betul krisis cedera yang dihadapi Brazil untuk membukukan kemenangan kedua dalam delapan pertemuannya dengan Tim Samba itu sejauh ini.

    Tetapi yang lebih penting lagi Korea Selatan yang merupakan satu-satunya tim Asia yang pernah mencapai semifinal Piala Dunia pada 2002, berharap membuat kejutan dan membubuhkan tinta emas dalam sejarah sepak bola dengan menumbangkan Brazil.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Brazil (4-3-3): Alisson; Eder Militao, Marquinhos, Thiago Silva, Danilo; Lucas Paqueta, Casemiro, Neymar; Raphinha, Richarlison, Vinicius Junior

    Korea Selatan (4-2-3-1): Kim Seung-gyu; Kim Moon-hwan, Kim Min-jae, Kim Young-gwon, Kim Jin-su; Hwang In-beom, Woo-young Jung; Hwang Hee-chan, Lee Kang-in, Son Heung-min; Cho Gue-sung

    Skenario pertandingan

    Bisa memberikan ancaman dalam semua area lapangan, Korea Selatan optimistis bisa menembus lini belakang Brazil yang rentan terkoyak, apalagi mereka mendapat bakar bahwa Selecao sedang didera masalah cedera pada barisan bek sayapnya.

    Kekalahan Brazil dari Kamerun mengekspos kelemahan dan kerentanan itu.

    Tetapi Tite, pelatih Brazil, sepertinya tak begitu peduli sepanjang Selecao bisa mendominasi lapangan tengah dan konstan menebar ancaman di sepertiga tiga terakhir.

    Tite justru lagi bergembira karena andalanya, Neymar, siap dimainkan kembali setelah dokter menyatakan striker Paris Saint Germain itu sudah sembuh dari cedera pergelangan kaki.

    Kabar ini membuat Tite yakin Selecao yang tengah memburu gelar juara dunia yang keenamnya, bakal mudah menaklukkan Korea Selatan sehingga mencapai delapan besar.

    Tite sudah kehilangan Gabriel Jesus dan Alex Telles selama sisa turnamen setelah keduanya mengalami masalah lutut saat melawan Kamerun.

    Mundurnya Telles dan masalah pinggul yang diderita Alex Sandro telah membuat Tite kekurangan bek kiri, tetapi Danilo sudah memulihkan diri dari keseleo pergelangan kaki sehingga bisa menempati posisi itu bersama Eder Militao yang berada di sayap kanan pertahanan Brazil.

    Keduanya bakal mengapit duo bek tengah Marquinhos dan Thiago Silva guna melindungi penjaga gawang Alisson dalm formasi 4-3-3 dari sengatan pemain-pemain Korea Selatan yang diyakini bakal tampil agresif seperti biasanya.

    Di lapangan tengah, duet Lucas Paqueta dan Casemiro, menjadi jangkar dalam membentuk fondasi serangan dan sekaligus pintu pertama yang harus dilalui Korea sebelum menjangkau lini pertahanan Brazil.

    Akhirnya di sepertiga akhir lapangan, trio Raphinha, Richarlison, Vinicius Junior plus Neymar yang berperan sebagai gelandang serang, siap merusak rencana permainan Korea Selatan dengan teror bergelombang terhadap lini pertahanan mereka.

    Tetapi rencana di atas kertas itu tentunya tidak akan semudah di lapangan.

    Korea Selatan tak akan segampang itu sekalipun lawan yang dihadapinya Brazil yang kuat di semua lini dan tertempa dalam kompetisi-kompetisi paling kompetitif.

    Pelatih Paulo Bento tak akan memasang formasi yang menunggu serangan karena cara terampuh dalam menangkal serangan adalah dengan menyerang lawan.

    Untuk itulah Bento juga bakal memasang skema bermain yang berorientasi menekan dalam formasi 4-2-3-1.

    Di sini, Cho Gue-sung menjadi ujung serangan yang melibatkan juga tiga pemain di belakangnya termasuk Hwang Hee-chan dan Son Heung-min di kedua sayap serangan.

    Guna mengimbangi pergerakan Brazil di sentral lapangan, Bento memasang Hwang In-beom dan Woo-young Jung sebagai dua pemain yang mengendalikan poros permainan.

    Jika Jung memiliki peran lebih membantu serangan, maka Hwang lebih berfungsi sebagai penapis serangan sebelum mencapai lini belakang yang digalang duet bek tengah Kim Min-jae dan Kim Young-gwon, dan diapit Kim Moon-hwan dan Kim Jin-su di kedua sayap pertahanan.

    Statistik dan head to head

    Sebelum pertandingan yang berlangsung di Stadion 974 ini, kedua tim sudah tujuh kali bertemu, namun tak pernah terjadi dalam Piala Dunia. Brazil menang enam kali dan Korea Selatan memang sekali dalam pertandingan persahabatan 1999. Dalam pertandingan persahabatan Juni tahun ini di Seoul, Brazil menang besar 5-1.

    Brazil maju ke babak knockout setelah mengalahkan Serbia dan Swiss dalam fase grup tetapi tumbang 0-1 di tangan Kamerun setelah tim Amerika Selatan itu sudah memastikan lolos ke babak berikutnya sehingga mengistirahatkan sebagian besar starter regulernya.

    Korea Selatan membuat pembalikan dramatis saat menang 2-1 atas Portugal berkat gol menit tambahan yang dilesakkan Hwang Hee-chan untuk melaju ke babak 16 besar. Sebelum itu Korea hanya menang satu kali dari 11 pertandingan Piala Dunia terakhirnya.

    Neymar masih diragukan tampil dalam laga Selasa dini hari itu karena masih berusaha memulihkan diri dari cedera pergelangan kaki.

    Brazil yang tak terkalahkan selama kualifikasi Piala Dunia 2022 sudah lima kali menjuarai Piala Dunia dan difavoritkan menjadi juara dunia 2022.

    Brazil selalu mengikuti putaran final Piala Dunia sejak 1930 tetapi belum pernah mencapai final sejak juara pada 2002.

    Korea Selatan adalah satu-satunya negara Asia yang mencapai semifinal Piala Dunia saat menjadi tuan rumah bersama Jepang pada 2002. Mereka pernah lolos dari fase grup Piala Dunia 2010 sebelum menyerah 1-2 kepada Uruguay dalam babak 16 Besar. (ANT)

  • Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Jepang vs Kroasia

    Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Jepang vs Kroasia

    JAKARTA, BANPOS – ​​​​​​Jepang telah menuliskan salah satu kisah fenomenal dalam Piala Dunia setelah balik menaklukkan Jerman dan Spanyol yang keduanya pernah juara dunia, tetapi Takuma Asano menyatakan timnya belum mencapai apa pun.

    Pemain sayap Jepang ini mencetak gol kemenangan yang mengagumkan ketika Samurai Biru menumbangkan Jerman.

    Langkah mengejutkan kedua Jepang saat menjungkalkan Spanyol dalam laga terakhir fase grup telah melontarkan Jepang ke babak 16 besar sebagai juara Grup E untuk menghadapi Kroasia yang finis sebagai runner up Grup F.

    “Kini saya merasa ini adalah Piala Dunia yang hebat. Tapi kami belum mencapai apa pun, jadi jujur saja, menurut saya semuanya baru dimulai dari sekarang,” kata Asano seperti dikutip Reuters.

    Gelandang serang Daichi Kamada yang menjadi starter dalam ketiga pertandingan fase grup malah beranggapan fakta timnya keluar dari “Grup Maut” sebagai juara grup telah membuat tim bisa mengalahkan siapa pun yang terbaik dalam ajang ini.

    “Kami berhasil menjuarai grup yang sangat sulit ini,” kata dia. “Kami melaju ke babak berikutnya sebagai pemuncak grup, sedangkan Kroasia melaju sebagai runner up Tentu saja, mereka memiliki banyak pemain bagus, dan mereka tim yang bagus.”

    “Tapi tim kami juga hebat, jadi saya pikir kami memiliki peluang besar untuk menang,” kata Kamada.

    Kroasia sendiri mengaku terkejut oleh apa yang sudah dilakukan Jepang selama fase grup, terutama setelah mengalahkan Jerman dan Spanyol, yang membuat mereka tidak akan pernah meremehkan Jepang.

    Jepang membuka pertandingan grup mereka dengan kemenangan mengejutkan atas juara dunia empat kali Jerman sebelum menundukkan juara Piala Dunia 2010 Spanyol pada laga terakhir.

    Sekalipun hanya menguasai 17 persen distribusi bola saat melawan Spanyol dan 26 persen ketika menghadapi Jerman, Jepang menjadi pemenang dalam kedua laga itu.

    “Mereka telah membuktikan bahwa nama besar itu bukan segalanya, sebaliknya hati dan keberanian yang lebih penting. Mereka pantas mendapatkannya dan menunjukkan kualitasnya,” kata gelandang Kroasia Lovro Majer.

    Kroasia yang runner-up Piala Dunia 2018 mungkin lebih difavoritkan memenangkan laga ini, tetapi Majer menyatakan fakta Jepang bisa menumbangkan Jerman dan Spanyol adalah pesan jangan coba-coba meremehkan Samurai Biru.

    “Jika saat ini Anda meremehkan orang, maka akan menjadi bumerang bagi Anda,” kata Majer. “Semua orang memainkan sepakbola yang bagus. Kami sudah menyaksikan banyak kejutan dalam Piala Dunia ini.”

    Kroasia sendiri berkesempatan melanjutkan catatan bagusnya dalam babak knockout, yakni tak pernah kalah dalam fase 16 besar. Ini bisa menjadi asset dan sekaligus beban bagi Kroasia, sebagaimana halnya bisa menjadi tantangan dan kendala bagi Jepang.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Jepang (3-1-3-3): Shuichi Gonda; Takehiro Tomiyasu, Shogo Taniguchi, Maya Yoshida; Junya Ito; Hidemasa Morita, Ao Tanaka, Yuto Nagatomo; Ritsu Doan, Daizen Maeda, Daichi Kamada

    Kroasia (4-3-3): Dominik Livakovic; Josip Juranovic, Dejan Lovren, Joska Gvardiol, Borna Sosa; Mateo Kovacic, Marcelo Brozovic, Luka Modric; Andrej Kramaric, Marko Livaja, IvanPerisic

    Skenario pertandingan

    Jepang masih akan mengandalkan serangan balik nan cepat yang mungkin menelan lagi korban besar ketika Samurai Biru yang bakal memasang formasi tiga bek tengah menghadapi Kroasia yang menurunkan tiga gelandang dan tiga penyerang dalam susunan pemainnya.

    Tetapi kali ini Jepang bakal menghadapi tim yang memiliki pertahanan yang solid dan lini tengah berdisiplin tinggi yang menopang ketajaman lini serangnya.

    Kroasia berusaha mempertahankan rekor tak pernah kalah dalam babak 16 besar Piala Dunia, tapi sebaliknya Jepang berusaha menembus babak ini untuk pertama kalinya dalam kesempatan keempat yang bisa membuat mereka merasakan perempat final pertama dalam sebuah putaran final Piala Dunia.

    Jepang tahu bahwa menghadapi Kroasia harus tangguh dalam bertahan dan tajam saat menyerang.

    Untuk itu pelatih Hajime Moriyasu memasang tiga bek tengah yang kemungkinan mengikutkan bek Arsenal Takehiro Tomiyasu setelah Ko Itakura mendapatkan kartu kuning kedua yang membuat pemain ini dikenai larangan satu pertandingan yang sayangnya dalam laga sepenting ini.

    Tomiyasu akan bahu membahu bersama Shogo Taniguchi dan Maya Yoshida dalam melindungi penjaga gawang Shuichi Gonda dan menangkal invasi trisula Kroasia.

    Moriyasu agak dipusingkan oleh situasi cedera yang menyelimuti gelandang Stuttgart Wataru Endo dan Takefusa Kubo sekalipun bek kanan Hiroki Sakai sudah bisa ikut berlatih bersama skuad.

    Yang jelas, dia akan memainkan dua gelandang Hidemasa Morita dan Ao Tanaka sebagai poros permainan tim yang berfungsi ganda melapis lini pertahanan dan menjadi penopang serangan trio Ritsu Doan, Daizen Maeda dan Daichi Kamada di sepertiga terakhir lapangan.

    Sebaliknya pelatih Kroasia Zlatko Dalic tidak dihadapkan dengan masalah cedera sehingga cenderung mempertahankan starting lineup yang menahan seri tanpa gol Belgia dalam pertandingan terakhir Grup F.

    Formasi bermain dan komposisi tim saat itu berhasil menangkal serbuan serangan Belgia dan sekaligus memberi ruang kepada pemain-pemain depan dalam menciptakan peluang yang empat di antaranya tepat sasaran.

    Dalic tak memiliki alasan untuk mengubahnya saat menghadapi Jepang yang sukses menjinakkan tim eksplosif seperti Spanyol dan Jerman dalam fase grup lalu.

    Untuk itu Dalic akan memasang kembali trisula Andrej Kramaric, Marko Livaja dan Ivan Perisic yang disangka trio gelandang pimpinan kapten Luka Modric dalam formasi 4-3-3.

    Sementara tim pertahanan akan kembali diisi kuartet Josip Juranovic, Dejan Lovren, Joska Gvardiol, dan Borna Sosa yang dalam tiga pertandingan terakhir relatif berhasil membuat nyaman penjaga gawang Dominik Livakovic.

    Jika itu semua tak cukup tajam dalam membongkar pertahanan Samurai Biru dan tak cukup kuat dalam menangkal serangan Jepang, maka Dalic masih memiliki opsi di bangku cadangan yang bisa membuat Kroasia memupus impian mencapai perempat final putaran final Piala Dunia pertamanya.

    Bahkan pemain-pemain seperti Bruno Petkovic, Mislav Orsic, Nikola Vlasic dan Mario Pasalic siap mengubah pendulum pertandingan ketika rencana permainan Dalic tak mencapai tujuan yang diinginkannya.

    Sama-sama menurunkan tiga pemain depan yang berdiri sejajar di sepertiga terakhir lapangan menjadi jaminan laga ini sarat dengan adu serang tapi mungkin tak akan berakhir dengan hasil seri.

    Statistik dan head to head

    Sejak 1977 Jepang sudah tiga berhadapan dengan Kroasia termasuk dua pertemuan putaran final Piala Dunia. Jepang menang 4-3 dalam pertemuan pertama pada laga persahabatan. Kroasia membalas dengan menang 1-0 pada fase grup Piala Dunia 1998. Kemudian pada fase grup Piala Dunia 2006 kedua tim seri 0-0.

    Kroasia tidak terkalahkan dalam sembilan dari 10 pertandingan Piala Dunia terakhirnya. Satu-satunya kekalahan mereka terjadi dalam final Piala Dunia 2018 melawan Prancis ketika mereka kalah 2-4.

    Kroasia finis sebagai runner-up Grup F setelah mengumpulkan lima poin dari tiga pertandingan.

    Jepang adalah juara Grup E dengan enam poin setelah mengalahkan Spanyol dan Jerman tetapi secara mengejutkan menyerah kepada Kosta Rika.

    Jepang belum pernah melewati babak 16 besar Piala Dunia setelah tumbang pada 16 besar Piala Dunia 2002, 2010, dan 2018.

    Kroasia tidak pernah kalah dalam i babak 16 besar. Mereka mengalahkan Rumania 1-0 pada Piala Dunia 1998 dan menang adu penalti melawan Denmark empat tahun lalu.

    Jepang tidak akan diperkuat bek tengah Kou Itakura yang terkena larangan bermain karena mendapat dua kartu kuning selama fase grup. Dia adalah satu dari tiga pemain yang selalu menjadi starter dalam skuad Jepang. (ANT)

  • Ini Prediksi Skenario Pertandingan Jerman vs Kosta Rika

    Ini Prediksi Skenario Pertandingan Jerman vs Kosta Rika

    JAKARTA, BANPOS – Jerman yang tengah terluka berpotensi menghadapi tembok saat menghadapi Kosta Rika pada pertandingan terakhirnya dalam Grup E Piala Dunia, Jumat dini hari esok.

    Mereka dituntut mutlak untuk menang dalam skor besar yang tidak saja bisa membuat mereka melenggang ke 16 besar, tetapi juga menghindarkan mereka mengulangi tragedi empat tahun silam ketika terlempar dari Piala Dunia di Rusia sejak fase grup.

    Jerman menempati urutan terbawah Grup E karena hanya memperoleh satu poin dari dua pertandingan pertamanya sehingga membuat mereka cemas karena membayangkan tersingkir lebih awal seperti di Rusia empat tahun lalu itu.

    Bahkan cuma menang melawan Kosta Rika sungguh tidak cukup, karena tanpa Spanyol mengalahkan Jepang, juara dunia empat kali harus merasakan tersisih secara ini untuk dua Piala Dunia berturut-turut.

    Spanyol memuncaki grup ini dengan empat poin, sedangkan Jepang dan Kosta Rika berada di bawahnya dengan masing-masing mengantongi tiga poin.

    Jerman juga diharuskan menang dengan mencetak gol sebanyak mungkin, padahal Kosta Rika dikenal sangat rapat bertahan. Jerman bisa anteng menekan Kosta Rika tanpa terlalu merisaukan daerah pertahanannya disentuh Kosta Rika, apalagi sepanjang turnamen ini Kosta Rika hanya bisa menciptakan satu tembakan tepat sasaran.

    Kemenangan atas Kosta Rika ditambah kemenangan Spanyol atas Jepang akan membuat Jerman maju. Namun jika tim Luis Enrique dan Jepang imbang atau bahkan jika Jepang yang menang, maka ketentuan selisih gol akan menentukan nasib Jerman.

    Mencetak gol bukanlah urusan yang terlalu sulit bagi tim Hansi Flick, apalagi kini ada penyerang tengah Niclas Fuellkrug yang bermain cemerlang baik untuk klub maupun negaranya.

    Pemain berusia 29 tahun yang awalnya tidak masuk skuad Jerman itu, mengantarkan tim Panser menyamakan kedudukan pada menit-menit terakhir kala melawan Spanyol setelah masuk sebagai pemain pengganti untuk menghidupkan harapan negaranya ke babak knockout.

    Striker kekar itu sekarang menjadi pilihan utama di barisan depan sampai banyak kalangan menyebut dia sebagai faktor yang bisa membalikkan peruntungan Jerman.

    Namun, asisten pelatih Marcus Sorg berusaha menjaga kekompakan tim bahwa Fuellkrug “bukan obat segalanya” untuk masalah tim.

    “Kita harus melihat efek apa yang dimiliki pemain pada waktu tertentu,” kata Sorg seperti dikutip Reuters. “Kami membutuhkan struktur, stabilitas, dan keamanan tertentu. Keamanan hadir dengan konsistensi.”

    Tetapi Jerman harus berhati-hati karena Kosta Rika memiliki reputasi dalam memulangkan tim-tim termasyhur ketika delapan tahun lalu dalam Piala Dunia di Brazil memuncaki sebuah grup yang dihuni Italia dan Inggris.

    Mereka mencapai perempat final untuk dikalahkan Belanda melalui adu penalti. Dan kini, meski dibantai Spanyol 0-7, Kosta Rika masih berpeluang ke 16 besar hanya dengan seri, tapi dengan syarat Spanyol mengalahkan Jepang.

    “Kami harus kuat secara emosional. Tentu saja, jika Jerman tersingkir maka itu akan menjadi kabar menghebohkan dan kami akan bangga bertanggung jawab untuk itu,” kata pelatih Los Ticos, Luis Fernando Suarez, seperti dikutip Reuters.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Kosta Rika (5-4-1): Keylor Navas; Keysher Fuller, Oscar Duarte, Juan Pablo Vargas, Kendall Watson, Bryan Oviedo; Gerson Torres, Celso Borges, Yeltsin Tejeda, Joel Campbell; Anthony Contreras

    Jerman (4-2-3-1): Manuel Neuer; Lukas Klostermann, Niklas Sule, Antonio Rudiger, David Raum; Joshua Kimmich, Ilkay Gundogan; Serge Gnabry, Jamal Musiala, Leroy Sane; Niclas Fullkrug

    Skenario pertandingan

    Kosta Rika memang tangguh tetapi tak diimbangi oleh ketajaman di depan gawang lawan bisa menjadi bumerang kala menghadapi Jerman yang jeli memanfaatkan kelemahan dan maraton dalam melancarkan tekanan.

    Tetapi Jerman membutuhkan perubahan-perubahan besar dalam skuadnya termasuk memasukkan Leroy Sane dan Niclas Fullkrug sejak menit pertama sehingga mendapatkan hasil maksimal dalam laga yang dilangsungkan di Stadion Al Bayt itu.

    Di atas kertas Die Mannschaft bisa menghancurkan Los Ticos yang memiliki pertahanan yang kuat dan melakukan semua yang mereka bisa agar finis dua besar.

    Sukses menggebuk Jepang 1-0 mustahil membuat pelatih Kosta Rika Suarez mengubah starting lineup, kecuali situasi luar biasa seperti dihadapi bek tengah Francisco Calvo yang mendapatkan kartu kuning kedua saat melawan Jepang sehingga terkena skorsing satu pertandingan.

    Itu malah membuat Kosta Rika bertahan memasang tiga bek tengah dalam formasi 5-4-1 yang menyisakan Anthony Contreras sendirian di ujung serangan mereka.

    Tak hanya energi yang dibutuhkan, melawan tim sekuat Jerman, Kosta Rika membutuhkan kiprah pemain-pemain berpengalaman seperti bek tengah Juan Pablo Vargas.

    Vargas akan bermitra dengan Oscar Duarte dan Kendall Watson di jantung pertahanan yang diapit bek kanan Keysher Fuller dan bek kiri Bryan Oviedo.

    Sebelum Jerman bisa meneror pertahanan Kosta Rika itu, kuartet gelandang Gerson Torres, Celso Borges, Yeltsin Tejeda, dan Joel Campbell akan mati-matian mematahkan serangan Jerman baik dari tengah maupun dari sayap.

    Keempat gelandang terutama yang berada dalam posisi lebih maju akan membuka ruang untuk Anthony Contreras dalam melancarkan serangan balik, karena inilah yang paling dilakukan Kosta Rika saat menghadapi tim kuat yang dipaksa harus menang.

    Jerman sendiri akan menempatkan pemain-pemain yang bernaluri menyerang tinggi sekaligus memiliki kelebihan dalam menciptakan kreativitas karena hampir bisa dipastikan Kosta Rika akan bertahan nyaris total dan mengandalkan serangan balik.

    Di sini, pelatih Hansi Flick akan memasang sejak awal Leroy Sane, apalagi pemain Bayern Muenchen ini sudah pulih dari masalah lutut.

    Kini Flick nyaris tidak mendapatkan masalah dalam menurunkan pemain mana yang harus diturunkan.

    Satu-satunya masalah besar yang dihadapi Flick adalah mungkin dilema di ujung serangan, apakah tetap memasang Fullkrug atau beralih kembali kepada Thomas Muller untuk menempati ujung tombak dalam pola 4-2-3-1.

    Yang pasti jika Sane dimainkan sejak menit pertama, maka Ilkay Gundogan akan bermain lebih ke dalam menjadi lebih defensif dan memaksa Leon Goretzka keluar dari barisan sebelas pemain pertama.

    Statistik penting kedua tim

    Sebelum bertemu dalam laga terakhir mereka di Grup E ini, Kosta Rika dan Jerman pernah bertemu sekali dalam pertandingan pembuka Piala Dunia 2006. Tuan rumah Jerman memenangkan pertandingan itu dengan 4-2.

    Sejak menjuarai Piala Dunia yang keempat kalinya pada 2014, Jerman hanya memenangkan satu pertandingan dalam putaran final Piala Dunia, yakni saat melawan Swedia pada Juni 2018.

    Jerman harus meraih tiga poin melawan Kosta Rika untuk tetap bersaing memperebutkan satu tempat 16 besar.

    Kemenangan atas Kosta Rika ditambah dengan kemenangan Spanyol melawan Jepang akan membuat Jerman lolos. Selisih gol bisa menjadi penentu kelolosan ke 16 besar.

    Gol Keysher Fuller pada menit ke-81 melawan Jepang adalah tembakan tepat sasaran pertama Kosta Rika sepanjang turnamen Qatar ini.

    Kosta Rika bisa mencapai 16 besar dengan mengalahkan Jerman. Hasil imbang juga akan membawa mereka ke babak berikutnya jika Spanyol mengalahkan Jepang, tetapi jika pemuncak grup saat ini kalah maka selisih gol akan menentukan kelolosan mereka. (ANT)

  • LPPM Unbaja Gelar Pendampingan Penulisan Jurnal Ilmiah Bereputasi

    LPPM Unbaja Gelar Pendampingan Penulisan Jurnal Ilmiah Bereputasi

    SERANG, BANPOS – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Banten Jaya menggelar kegiatan ‘Pendampingan Penulisan Jurnal Ilmiah Bereputasi’ secara daring, Rabu (30/11).

    Ketua LPPM Universitas Banten Jaya, Anis Masyruroh kepada BANPOS mengungkapkan bahwa persoalan penerbitan artikel ilmiah pada jurnal bereputasi adalah menjadi masalah bagi banyak kampus di Indonesia. Karenanya ilmu dalam kegiatan pendampingan tersebut sangat penting.

    “Karena penerbitan artikel di jurnal adalah tugas utama kita sebagai Dosen. Untuk itu LPPM Universitan Banten Jaya merasa perlu untuk mengadakan kegiatan ini, sebagai upaya memberikan pencerahan tentang bagaimana agar bisa menulis artikel ilmiah yang layak, yang pada akhirnya dapat dipulikasikan dalam jurnal bereputasi,” kata Anis.

    Pada kesempatan tersebut, ungkap Anis, para peserta akan menikmati ilmu Ilmu yang akan disampaikan pemateri kita adalah ilmu yang sangat penting bagi dalam dunia akademik yang ini adalah bagian nomor dua dari Tri Darma Perguruan Tinggi.

    “Karena pemateri juga akan membanya peserta tentang bagaimana cara menulis artikel dengan baik sehingga tulisan dan karya bias terpublikasikan di jurnal yang bereputasi baik secara nasioanl maupun Internasional,” pungkas Anis.

    Sementara itu, Rektor Universitas Banten Jaya, Prof. M. Syadeli Hanafi mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia meminta agar para peserta dengan khidmat menyimak seksama apa yang nanti disampaikan oleh narasumber. Ia memastikan jika pada kegiatan ini bukan dalam rangka mengajari bebek berenang. Meski para dosen sering menulis jurnal, alangkah lebih baiknya untuk terus belajar.

    Tujuan utama kegiatan ini untuk membangkitkan motivasi pentingnya publikasi ilmiah, memberikan tips dan trik dalam menembus publikasi pada jurnal bereputasi, dan membantu proses/pendampingan untuk menulis, mengirim, dan menjawab/menanggapi hasil review pada jurnal ilmiah internasional bereputasi, sehingga diharapkan dapat mempercepat publikasi artikel ilmiah para dosen pada jurnal bereputasi,” ungkap Prof. Syadeli.

    Direktur Pascasarjana UMM, Profesor Akhsanul In’am, selaku narasumber mengatakan syarat untuk menjadi Guru Besar di Indonesia masih lebih mudah. Ketimbang di luar negeri. Terlebih lagi jumlah profesor di Indonesia juga masih 6000-an.

    Dalam kegiatan pendampingan ini merupakan upaya untuk membantu para dosen, calon profesor dan guru besar untuk menyempurnakan karya artikel ilmiahnya. Hal ini terutama agar karyanya bisa dimasukkan ke dalam jurnal yang bereputasi.

    “Namun, kita juga perlu bertanya kepada diri kita, untuk apa menulis artikel, jangan-jangan jadi beban. Kita harus membangun kebiasaan menulis, membangun budaya akademik. Karena tugas Dosen bukan hanya mengajar saja, tapi juga mendidik,” kata In’am

    Bukan hanya sektor mengajar dan mendidik, kata In’am, seorang Dosen juga harus terjun pada sektor penelitian. Sehingga ini dapat membantu mahasiswa menemukan karakternya.

    “Penentuan karakter perlu ada contoh-contoh. Bukan hanya sektor mendidik dan mengajar, tapi ada sektor penelitian. Kalau bisa simultan kenapa tidak?” katanya. (Red)