Kategori: INTERNASIONAL

  • Ngisep Rokok Saat Maraton

    Ngisep Rokok Saat Maraton

    CHINA, BANPOS – Seorang pria di China viral di media sosial. Penyebabnya, pria yang disapa Paman Chen itu, terlihat merokok saat mengikuti ajang lomba lari maraton di ajang Xin’anjiang Maraton, di Kota Jiande, Provinsi Zhejiang, China.

    Dilansir Oddity Central, kemarin, bukan kali itu saja Paman Chen merokok saat mengikuti maraton. Paman Chen juga mengaku merokok saat mengikuti ajang lomba Maraton Xiamen, Maraton Ultra Lishui, dan Setengah Maraton Lhasa.

    “Berlari itu baik untuk kesehatanmu, merokok itu buruk untuk kesehatanmu. Apakah mereka saling berlawanan?” kata warganet.

    Kendati demikian, penyelenggara Maraton Xin’anjiang tetap memberikan pengharaan pada Paman Chen. Soalnya, selain berhasil menyelesaikan lomba dalam waktu 3 jam 28 menit, peringkatnya terhitung tidak begitu buruk. Dia meraih posisi 515 dari ribuan peserta.(RM.ID)

  • Biden Umumkan Proyek Baru PGII, Solusi Joss Buat Negara Berkembang

    Biden Umumkan Proyek Baru PGII, Solusi Joss Buat Negara Berkembang

    BALI, BANPOS – Pertemuan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) telah digelar di sela Pertemuan Tingkat Tinggi Presidensi G20 di Bali, Selasa (15/11).

    PGII merupakan upaya kolaboratif oleh anggota G7 (Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada dan Prancis) yang diluncurkan pertama kali pada Juni 2021, dalam KTT G7 ke-47 di Inggris.

    PGII memiliki komitmen selama 5 tahun ke depan, akan menginvestasikan 600 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 9,33 kuadriliun dalam bentuk pinjaman dan hibah, untuk proyek infrastruktur berkelanjutan bagi negara berkembang.

    Pada kesempatan tersebut, Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dan Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen menjadi tuan rumah bersama sekelompok pemimpin negara G20: Jepang, Jerman, Korea Selatan, Senegal, Kanada, Argentina, Inggris dan India.

    Kegiatan tersebut menjadi momentum yang tepat, untuk menunjukkan komitmen mempercepat investasi dalam infrastruktur yang berkualitas di negara-negara miskin dan menengah di seluruh dunia. Serta memperkuat ekonomi global.

    Dalam pertemuan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut mendampingi Presiden Jokowi.

    Mengawali acara, Presiden Biden menyampaikan perkembangan dan dampak PGII hingga saat ini, serta mengumumkan proyek-proyek baru. Di samping memberikan contoh nyata peran AS dan mitranya, dalam bekerja sama untuk memobilisasi modal infrastruktur berkualitas, dan pembangunan berkelanjutan.

    “Pemerintah AS secara resmi mengumumkan proyek baru PGII. Antara lain kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP), yang memobilisasi 20 miliar dolar AS pembiayaan sektor publik dan swasta untuk Indonesia, Indonesia Millenium Challenge Corporation (MCC) Compact yang telah berhasil meluncurkan 698 juta dolar AS atau Rp 10,86 triliun. Trilateral Support for Digital Infrastructure melalui kemitraan Australia dan Jepang dalam mendukung proyek digital, dan mengamankan rantai pasokan mineral kritis di Brasil. Serta pengembangan energi surya di Honduras, dan investasi dalam infrastruktur kesehatan India,” papar Presiden Biden.

    Dalam sambutannya, Presiden Jokowi selaku tuan rumah KTT G20 menyampaikan, Indonesia selalu mendukung penguatan pembangunan infrastruktur di negara-negara berkembang.

    Krisis multidimensional yang tengah dihadapi dunia, membawa tantangan sendiri bagi pembangunan infrastruktur di negara berkembang.

    Termasuk, melalui penyusutan ruang fiskal.

    Dukungan yang diberikan PGII harus bersifat country driven, dan berdasarkan kebutuhan riil negara tujuan.

    Selain itu, PGII juga harus menjadikan konsultasi dan dialog dengan negara penerima, sebagai pedoman utama.

    “Pembangunan infrastruktur perlu memberdayakan masyarakat dan ekonomi setempat, agar memiliki rasa kepemilikan yang tinggi. Disertai dukungan bagi negara berkembang, untuk membangun kapasitas dan kemampuan mandiri,” papar Jokowi.

    “Dengan begitu, negara berkembang dapat lebih tangguh menghadapi tantangan global di masa mendatang,” imbuhnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengutarakan bahwa upaya PGII dalam mendukung pembangunan infrastruktur di negara berkembang, harus didasarkan pada paradigma kolaborasi.

    PGII diminta melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan. Termasuk, sektor swasta yang dinilai akan membawa manfaat nyata.

    Selain itu, PGII juga harus menghasilkan dukungan pembangunan berkelanjutan, termasuk lewat pembangunan hijau dan transisi energi.

    Sementara itu, Presiden Uni Eropa Ursula Von der Leyen meyakini, pertemuan PGII di sela-sela KTT G20 Bali, dapat menjadi penentu situasi perekonomian dunia.

    “Kami yakin, kemitraan dapat menjadi penentu permainan karena dua alasan. PGII tidak hanya menanamkan modal besarnya di infrastruktur, tetapi juga investasi pada kapasitas lokal mitra kami,” ujar Presiden Von der Leyen.

    Menko Airlangga yang bertindak sebagai moderator dalam kesempatan tersebut, mempersilakan Jerman, Korea Selatan, Senegal, Kanada, Argentina, Inggris, dan India untuk menyampaikan pandangan masing-masing.

    Pada sesi akhir kegiatan, Presiden Biden menutup pertemuan PGII tersebut.

    Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan Roeslani.(RM.ID)

  • Biden Hormat Dan Berlari Nyamperin Jokowi

    Biden Hormat Dan Berlari Nyamperin Jokowi

    AMERIKA, BANPOS – Acara puncak KTT G20 yang digelar di Hotel Apurva Kempinski Bali, resmi dibuka, kemarin. Presiden Jokowi selaku tuan rumah melakukan proses penyambutan kepada para pemimpin negara G20. Dalam proses penyambutan ini, gaya Presiden Amerika Serikat, Joe Biden yang paling menarik perhatian. Presiden dari Partai Demokrat itu, memberi hormat dulu, lalu nyamperin Jokowi sambil berlari kecil.

    Prosesi penyambutan digelar di lobi pendopo Hotel Apurva. Di tempat ini, Jokowi berdiri di semacam panggung dengan latar lidah api bertulis G20. Sebelum sampai ke tempat ini, para pemimpin G20 harus melewati lorong berkarpet merah yang di sisi kiri kanannya berbaris pasukan berseragam lengkap.

    Meski hanya salaman, prosesi ini ternyata memakan waktu cukup lama. Dimulai pukul 9, penyambutan baru kelar sejam kemudian. Maklum total ada 38 pemimpin delegasi dan organisasi internasional yang disalami Jokowi.

    Delegasi yang pertama disambut Jokowi adalah Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, dilanjutkan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. Di penghujung, Jokowi menyambut Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Presiden China Xi Jinping. Setelah itu, lalu menyambut Joe Biden.

    Presiden dari negara adidaya itu punya gaya sendiri yang menarik perhatian yang berbeda dari delegasi yang lain. Turun dari mobil, Biden berjalan menyusuri lorong sambil tersenyum tipis. Ia juga melambaikan tangannya kepada awak media yang memotret kedatangannya.

    Setelah tiba di lobi, Biden mengangkat tangannya memberi hormat lalu berlari-lari kecil menghampiri Jokowi. Keduanya bersalaman lalu saling menyapa. Jokowi tampak senang melihat kedatangan Biden. Jokowi lalu mengarahkan Biden untuk masuk ke ruangan pertemuan bersama-sama untuk mengikuti sesi pertama KTT G20 yang akan membahas tentang ekonomi global, keamanan pangan, dan energi.

    Begitu masuk ruangan, Biden kembali memamerkan senyum sambil bertepuk tangan kecil menyaksikan para kepala negara sudah siap di meja masing-masing. Setelah semua kepala negara dan delegasi duduk, Jokowi pun membuka KTT G20 secara resmi.

    “Hari ini saya nyatakan KTT G20 dibuka,” kata Jokowi yang langsung disusul dengan pemukulan palu sebanyak empat kali. “Selamat datang di Bali, selamat datang di Indonesia,” lanjutnya.

    Jokowi mengatakan, Indonesia merasa terhormat dapat menjadi tuan rumah KTT G20. Menurutnya, tak mudah untuk sampai ke tahap ini. Karena itu, Jokowi berharap G20 harus berhasil menghasilkan sesuatu yang konkret bagi dunia.

    Sebagai Presiden G20, lanjutnya, Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam dan lebar.

    Namun, ia meyakini jika keberhasilan hanya akan dapat tercapai jika semua negara, tanpa terkecuali, berkomitmen, bekerja keras, menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret dan bermanfaat bagi dunia di tengah berbagai tantangan yang dihadapi.

    “Dunia sedang mengalami tantangan yang luar biasa. Krisis demi krisis terjadi. Pandemi Covid-19 belum usai, rivalitas terus menajam, perang terjadi. Dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan sangat dirasakan dunia terutama negara berkembang,” ungkapnya.

    Di acara ini, Jokowi juga menyerukan untuk mengakhiri perang. Jika perang tidak diakhiri, akan sulit bagi dunia untuk bergerak maju. “Jika perang tidak diakhiri, akan sulit bagi kita hari ini bertanggung jawab atas masa depan generasi saat ini dan generasi mendatang,” ujarnya.

    Jokowi juga meminta semua negara bersatu. Dia meminta anggota G20 tidak membiarkan dunia jatuh lagi ke dalam Perang Dingin.

    Selain itu, Jokowi juga berharap G20 dapat mendorong percepatan pencapaian SDGs, menghasilkan ratusan kerja sama konkret, serta mendukung pemulihan ekonomi dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan melalui Bali Compact mengenai transisi energi.

    “Kita tidak hanya bicara, tapi melakukan langkah-langkah nyata. Akhir kata, mari kita perlihatkan kepada dunia bahwa kita dapat bersikap bijak, memikul tanggung jawab, dan menunjukkan jiwa kepemimpinan. Mari kita bekerja, dan mari kita bekerja sama untuk dunia. Recover together, recover stronger,” tutupnya.

    Usai melakukan sesi pertama, Jokowi lalu mengajak para delegasi ke arena tepi pantai untuk melakukan makan siang. Sebelum jamuan santap siang dimulai, tampak para pemimpin menyapa satu sama lain dan berbincang-bincang dalam suasana hangat dan cair. Jokowi sendiri tampak berbincang hangat dengan beberapa kepala delegasi, antara lain dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) yang duduk di kursi sebelahnya.

    Tak lama berselang, tampak juga Kanselir Jerman Olaf Scholz bergabung dalam perbincangan tersebut. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, kemudian juga menghampiri dan menyapa Jokowi.

    Usai makan, delegasi kembali menuju Candi Ballroom untuk melaksanakan sesi kedua KTT G20 yang akan membahas tentang kesehatan, dan dilanjut ke sesi tiga. Di sesi tiga ini, Jokowi mendapat pujian dari Biden. Pujian itu dilontarkan Biden saat membuka sesi III yang membahas soal Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global. Biden memuji Jokowi yang telah melakukan pekerjaan hebat di G20.

    “Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa hebat, ngomong-ngomong. Beneran. Anda telah melakukan pekerjaan yang hebat,” kata Biden, sambi melihat ke arah Jokowi.

    Pujian Biden itu pun disambut riuh tepuk tangan para pemimpin negara dan lembaga dunia yang hadir. Keakraban Jokowi dengan Biden juga dilaporkan oleh AFP. Menurut AFP, Biden tampaknya sangat menikmati waktunya di Bali.

    “Saya tidak berpikir saya akan pulang,” canda Biden kepada Jokowi dalam pertemuan kedua pemimpin.

    Acara G20 hari pertama diakhiri dengan jamuan makan malam. Jokowi dan Ibu Iriana menjamu makan malam para pemimpin G20 dan organisasi internasional dalam acara bertajuk “Welcoming Dinner & Cultural Performance G20 Indonesia”. Acara digelar di Garuda Wisnu Kencana Cultural Park. Di lokasi ini, para undangan disuguhi berbagai atraksi dan penampilan budaya.

    Di sesi ini, Jokowi dan Ibu Negara yang mengenakan pakaian adat Bali. Acara dimulai pukul 7 malam. Jokowi kembali menyambut para tamu dan berfoto bareng berlatar Patung Garuda Wisnu Kencana.

    Saat membuka jamuan makan malam, Jokowi kembali mengucapkan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan di Garuda Wisnu Kencana. Jokowi menjelaskan, Patung Garuda Wisnu Kencana melambangkan cinta, tanggung jawab, keberanian, dan pengabdian.

    “Ini adalah tugas kita terhadap dunia dan kemanusiaan,” ucap Jokowi.

    Mengakhiri sambutannya, Jokowi mempersilakan para tamu undangan menyantap hidangan yang telah disiapkan. “Mudah-mudahan tidak terlalu pedas,” tutup Jokowi.

    Selain dihadiri para pimpinan negara lain, di acara tersebut, Jokowi juga mengundang mantan presiden dan wakil presiden RI. Mereka yang hadir adalah Preside RI ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Ada juga mantan Wapres Try Sutrisno, Hamzah Haz dan Jusuf Kalla.(RM.ID)

  • Tak Ikut Gala Dinner G20, Jubir Gedung Putih Bantah Biden Kena Covid

    Tak Ikut Gala Dinner G20, Jubir Gedung Putih Bantah Biden Kena Covid

    AMERIKA, BANPOS – Presiden AS Joe Biden mendadak tak jadi ikut gala dinner di KTT G-20 Bali di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Selasa (15/11).

    Presiden ke-46 AS itu memutuskan kembali ke kamar hotelnya.

    Belum jelas, apa yang menyebabkan Biden mengubah jadwalnya pada menit-menit terakhir. Padahal, seharian ini, dia full menghadiri rangkaian acara KTT G20 Bali.

    Antara lain melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi, Presiden Jokowi, dan PM Italia Giorgia Meloni.

    Satu yang pasti, seperti diberitakan The Washington Post, pejabat Gedung Putih menegaskan, Biden tidak terinfeksi Covid-19,

    Pria yang akan berulang tahun ke-79 pada 20 November mendatang, diperkirakan akan beraktivitas seperti biasa pada Rabu (16/11).

    Biden termasuk di antara segelintir pemimpin dunia yang bertemu, dan menghadiri pertemuan bersama dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dalam KTT ASEAN pada 10-13 November lalu.

    Hun Sen yang dinyatakan positif Covid setelah menjalani pemeriksaan di sebuah rumah sakit di Bali, terpaksa pulang kampung bersama delegasinya pada Selasa (15/11).

    Soal ini, Gedung Putih menegaskan, Biden telah dites Covid pada Selasa (15/11) pagi. Hasilnya negatif. Dia tidak dianggap sebagai kontak dekat Hun Sen, seperti yang didefinisikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

    Hingga saat ini, Biden dilaporkan telah menjalani beberapa suntikan booster Covid.(RM.ID)

  • Betah Di Bali, Biden Bilang Ke Jokowi Nggak Mau Pulang

    Betah Di Bali, Biden Bilang Ke Jokowi Nggak Mau Pulang

    BALI, BANPOS – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tampaknya sangat menikmati Bali, selama mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Biden bahkan sempat berkata kepada Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bahwa dirinya kerasan di Bali.

    “I don’t think I’m going home (Saya tidak berpikir saya akan pulang)” ujar Joe Biden kepada Jokowi, seperti dikutip dari laman AFP, Selasa (15/11).

    Sebelumnya, Senin 14 November 2022, saat menggelar konferensi pers di Taman Tropis ucapan pertama Joe Biden disampaikan wartawan adalah, “Welcome to Bali (Selamat datang di Bali).”

    Ucapan itu dilontarkannya sembari tertawa, seperti tengah mengungkapkan, apa yang sedang ia rasakan selama di Bali juga dirasakan semua sesama delegasi KTT G20.

    Mulai dari cuaca tropis, dekorasi yang menakjubkan, hingga suasana alam yang melimpah, yang sangat kontras dengan formalitas kaku di Gedung Putih.

    Suasana hati Biden pun menjadi cerah. Dengan wajah cerah, Biden tampak percaya diri alias pede saat melakukan pertemuan dengan Xi Jinping di sela-sela konferensi G20.

    Keduanya berjabat erat dan saling senyum. Itu pertemuan pertama Joe Biden sejak menjabat Presiden AS. Menurut pejabat AS, benar-benar pencapaian luar biasa, ketika mereka justru berekspektasi rendah.

    Sambil tersenyum, Biden melangkah ke arah pemimpin China itu dan menggenggam tangannya. Mereka lebih terlihat seperti teman lama yang bertemu di resor tropis yang indah, ketimbang musuh.

    “Saya sangat senang bisa bertemu dengan Anda lagi secara langsung. Kami menghabiskan banyak waktu bersama dulu, ketika kami berdua menjadi wakil presiden, dan senang melihat Anda,” kata Biden.

    Xi yang selama ini tidak dikenal dengan kehangatannya di depan umum, juga sepertinya terbawa suasana tropis di Bali. Dia menekankan bahwa dirinya dan Biden telah melakukan banyak percakapan telepon dan saling berkirim surat, namun tidak ada yang bisa menggantikan pertemuan tatap muka.

    “Kita akhirnya melakukan pertemuan tatap muka ini,” ucapnya kepada Biden.

    Momen kedua pejabat itu berjabat tangan dan tersenyum menarik perhatian media pemerintah China berbahasa Inggris, Global Times.

    Adegan yang telah lama ditunggu-tunggu antara China dan AS ini telah mengendurkan dan menghibur emosi tegang dunia secara tepat waktu.

    Namun secara keseluruhan, menurut AFP, raut wajah Biden menunjukkan ‘pure Bali’ yang merujuk pada raut wajah yang menunjukkan kelegaan.

    Biden dijadwalkan akan kembali ke Washington DC dengan Air Force One pada Rabu (16/11) besok. Di AS, dia akan disambut dengan kemenangan Partai Demokrat dalam pemilu sela 8 November lalu, khususnya atas kendali Senat AS.

    Kepada wartawan yang mendampinginya di Bali, Biden pun sempat melontarkan candaan.

    “Saya rasa kalian semua akan berenang setelah ini. Tidak jauh, kok,” ucap Biden, menggoda para wartawan.(RM.ID)

  • Lavrov Tegaskan, Rusia Tak Pernah Tolak Negosiasi Dengan Ukraina

    Lavrov Tegaskan, Rusia Tak Pernah Tolak Negosiasi Dengan Ukraina

    RUSIA, BANPOS – Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov menegaskan, negaranya tidak pernah menolak untuk bernegosiasi dengan Ukraina.

    Rezim Kiev-lah yang justru enggan melakukannya.

    Hal ini diungkap Lavrov, kepada wartawan di sela KTT G20, Selasa (15/11).

    “Kami telah berulang kali menegaskan melalui Presiden Vladimir Putin, bahwa kami tidak menolak untuk bernegosiasi. Jika ada yang menolak untuk bernegosiasi, itu adalah Ukraina. Namun, semakin lama, rezim Kiev terus menolak. Semakin sulit untuk mencapai kesepakatan,” papar pria berusia 72 tahun itu.

    Mengenai sinyal negosiasi Barat dengan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, TASS menyebut, Moskow telah mencatat berbagai laporan yang mengutip sumber anonim.

    Termasuk, rumor bahwa pemerintah AS meminta Zelensky untuk lebih kooperatif.

    “Namun, segera muncul klarifikasi bahwa hal itu sebenarnya tidak ditujukan agar Zelensky benar-benar berperilaku konstruktif. Hal itu lebih kepada upaya mengatasi keberatan dari sebagian dunia Barat, yang mulai meragukan perlunya pasokan senjata tambahan,” papar Lavrov. (RM.ID)

  • Menlu Rusia Sergey Lavrov Sudah Angkat Koper Dari Bali

    Menlu Rusia Sergey Lavrov Sudah Angkat Koper Dari Bali

    RUSIA, BANPOS – – Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov dilaporkan telah menuntaskan programnya di KTT G20 Bali, Selasa (15/11).

    Kantor Berita Rusia, TASS mengatakan, pesawat yang ditumpangi Lavrov telah meninggalkan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, menuju Rusia.

    Dalam KTT G20 yang dihelat di Bali pada 15-16 November, Lavrov berbicara tentang masalah ketahanan pangan dan energi di pertemuan pleno.

    Serta sesi healthcare.

    Selain itu, Lavrov yang menjabat Menlu Rusia sejak tahun 2004, juga mengadakan sejumlah pertemuan bilateral.

    Termasuk, dengan Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.

    Serta berbicara singkat dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.(RM.ID)

  • Belum Sebulan Jadi PM Inggris, Rishi Sunak Damprat Lavrov Di KTT G20

    Belum Sebulan Jadi PM Inggris, Rishi Sunak Damprat Lavrov Di KTT G20

    BALI, BANPOS – Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina di hadapan negara peserta KTT G20 Bali, Selasa (15/11).

    Perdana Menteri kelahiran 12 Mei 1980 itu menegaskan, negara-negara tidak boleh menyerang tetangga sendiri.

    Saat berhadapan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di aula pleno, tanpa ba bi bu, Sunak mendampratnya.

    Dia meminta Moskow untuk segera keluar dari Ukraina, dan mengakhiri perang barbar.

    “Konflik ini memperburuk tantangan ekonomi global,” cetus Sunak, yang baru menjabat PM Inggris pada 25 Oktober 2022, seperti dikutip The Independent, Selasa (15/11).

    Dia juga mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin, yang memilih tak hadir dalam KTT G20 Bali.

    “Mungkin, jika dia hadir, kita bisa menuntaskan masalah,” ujar Sunak.

    Dalam pertemuan dua hari para pemimpin ekonomi utama dunia, tuan rumah Presiden RI Joko Widodo mengatakan, dunia akan berjuang untuk bergerak maju, jika perang tidak berakhir.

    KTT G20 tahun ini dihelat, ketika negara-negara G20 terpecah atas tindakan Rusia di Ukraina, yang telah mendorong harga pangan dan energi di seluruh dunia.

    Dalam pidato tertutupnya yang dikutip Downing Street, Sunak mengatakan, invasi ilegal Rusia ke Ukraina memiliki implikasi mendalam bagi negara-negara di dunia. Karena telah merusak prinsip dasar kedaulatan dan integritas teritorial.

    “Kita semua bergantung pada prinsip-prinsip, yang merupakan dasar tatanan internasional. Itu harus ditegakkan,” ujarnya.

    “Ini sangat sederhana. Negara-negara tidak boleh menyerang tetangganya sendiri. Mereka tidak boleh menyerang infrastruktur sipil dan penduduk sipil. Mereka tidak boleh mengancam eskalasi nuklir,” tandasnya.

    Sunak bilang, masalah ekonomi yang harus kita fokuskan hari ini, menjadi jauh lebih buruk oleh tindakan Moskow.

    Menurutnya, Rusia telah merugikan kelompok rentan di seluruh dunia, dengan menghancurkan pasokan biji-bijian dan memblokir pengiriman.

    Karena itu, Sunak mendesak pemimpin negara untuk mendukung pembaruan kesepakatan, yang memungkinkan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina. Demi meredakan krisis pangan global.

    “Satu orang memiliki kekuatan untuk mengubah semua ini,” ucapnya.

    Sunak bersumpah untuk mendukung Ukraina, selama diperlukan. Dia bahkan memuji ketabahan luar biasa yang dimiliki Volodymyr Zelensky, setelah Presiden Ukraina itu menyampaikan pidato virtualnya.

    Inggris ingin, komunike yang dikeluarkan pada penutupan KTT akan mengutuk perang di Ukraina, dalam tekanan yang paling kuat. Sekalipun dengan kepesertaan Rusia di G20, hal itu menjadi kurang realistis.

    Namun, Sunak tak mau berandai-andai banyak tentang komunike.

    “Yang penting adalah tindakan yang dihasilkan. Dukungan berkelanjutan untuk Ukraina dari berbagai negara, itu yang penting,” tandasnya.(RM.ID)

  • Ibu Iriana Ajak Istri Kepala Negara G20 Tinjau Kearifan Lokal

    Ibu Iriana Ajak Istri Kepala Negara G20 Tinjau Kearifan Lokal

    BALI. BANPOS – Ibu Negara Iriana Joko Widodo melakukan pertemuan dengan para istri kepala negara anggota G20 dan lembaga internasional sebagai bagian dari rangkaian KTT G20 di Sofitel Bali, Nusa Dua Beach Resort, Selasa (15/11).

    Dalam kegiatan itu, Iriana, yang mengenakan pakaian nusantara dipadukan kain tenun Bali, menyambut langsung dan bersalaman dengan para istri kepala negara setibanya mereka di lobi kedatangan.

    “Selamat datang di Indonesia. Saya bahagia menyambut kehadiran Ibu dan Bapak di Pulau Bali,” ujar Iriana mengawali sambutannya, seperti dilansir Antara, Selasa (15/11)

    Satu per satu para istri kepala negara tiba di lobi kedatangan sekitar pukul 09.00 WITA, mulai dari istri Presiden Spanyol Maria Begona Gomez Fernandez, istri Presiden Turki Emine Erdogan, Istri Perdana Menteri Jepang Yuko Kishida, Istri Presiden Komisi Eropa Heiko von der Leyen, Istri Presiden Republik Korea Kim Keon-hee, dan Istri Presiden China Peng Liyuan.

    Usai disambut dan bersalaman dengan Iriana, para istri pemimpin negara itu kemudian menuju ruang tunggu yang telah disediakan.

    Dalam ruang tunggu tersebut, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Herliani Tanoesoedibjo dan Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri Kementerian Luar Negeri Siti Nugraha Mauludiah menemani para istri pemimpin negara itu dengan menyaksikan demonstrasi kerajinan daun lontar, membatik, dan menenun.

    Iriana mengatakan, dalam pertemuan tersebut para istri pemimpin negara diajak melihat dan ikut merasakan berbagai kearifan lokal yang dimiliki Indonesia, mulai dari hasil kerajinan hingga hidangan khas Indonesia.

    Dia juga menjelaskan salah satu alat musik tradisional yang ditampilkan untuk menyambut kedatangan para istri pemimpin negara di tempat acara.

    “Alat yang bernama gamelan ini alat yang terbuat dari bambu yang ramah lingkungan. Alunan harmoni suara ini dapat membawa kita seolah menyatu dengan alam dan menghasilkan harmoni. Harmoni ini adalah kehidupan masyarakat Indonesia yang rukun dan toleran di tengah perbedaan,” ujar Iriana.

    Dia berharap para istri pemimpin negara itu dapat menikmati waktu dengan baik selama berada di Bali sehingga dapat memperpanjang waktu kunjungannya di Indonesia.

    “Saya yakin Bapak, Ibu akan jatuh cinta dengan Indonesia, dengan Bali,” ujar Iriana.

    Iriana kemudian mengajak para istri pemimpin negara ke halaman belakang Sofitel Bali untuk melihat berbagai aktivitas berbasis budaya dari sejumlah daerah di Tanah Air, seperti Mama Noken, musik gamelan, musik Rindik Bali, musik Gondang Batak, tarian Merak, anak-anak yang sedang bermain ular tangga, dan tarian Tor-tor.

    Para istri pemimpin negara juga diajak melihat pameran produk anyaman dan sejumlah produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari berbagai daerah di Indonesia.(RM.ID)

  • Bakal Ada Surprise Di Gala Dinner KTT G20 Malam Ini, Biden Cs Bakal Pakai Baju Adat?

    Bakal Ada Surprise Di Gala Dinner KTT G20 Malam Ini, Biden Cs Bakal Pakai Baju Adat?

    BALI, BANPOS – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memberikan satu bocoran.

    Sandi bilang, sesuatu yang spesial, akan terjadi di acara gala dinner Kepala Negara dan delegasi G20 di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali pada Selasa (15/11) malam ini.

    Joe Biden Cs akan diberikan pilihan, untuk memakai baju yang telah disiapkan oleh panitia KTT G20.

    “Ada pakaian adat dan pakaian nasional yang disiapkan. Untuk info lainnya, tunggu saja. Akan ada surprise. Nanti akan disampaikan siapa desainernya,” kata Sandi dalam konferensi pers di Media Center, Bali International Convention Center, Selasa (15/11).

    Sandi optimis, pemakaian kain wastra oleh para Leader G20 akan meningkatkan penjualan kain tradisional secara luar biasa.

    Dia pun mencontohkan mantan Presiden Afrika Selatan, mendiang Nelson Mandela, yang gemar mengenakan batik di forum dunia.

    Saking ikoniknya dengan batik, patung Mandela di London dibuat mengenakan batik.

    Dan ternyata, batik pertama Mandela diperolehnya dari Presiden ke-2 RI Soeharto. Tahun 1990, Mandela menerima enam setel batik sebagai cinderamata.

    “Pemakaian batik oleh Mandela, memberikan dukungan nyata terhadap penjualan batik. Baik di Tanah Air atau Afrika,” kata Sandi.

    “Begitu juga, ketika Presiden Jokowi memakai baju Baduy. Langsung terjadi kenaikan permintaan terhadap pakaian tradisional tersebut,” imbuhnya.

    Sekadar flash back, Jokowi mengenakan baju adat suku Baduy di Sidang Tahunan MPR 2021.

    Presiden ke-7 RI ini mengaku senang dengan pakaian Baduy, karena desainnya sederhana.

    “Busana yang saya pakai ini adalah pakaian adat suku Baduy. Saya suka karena desainnya yang sederhana, simpel dan nyaman dipakai,” kata Jokowi di Sidang Tahunan MPR, 16 Agustus 2021.(RM.ID)