Kategori: INTERNASIONAL

  • Pidato Di KTT G20, Jokowi: Jangan Ada Perang Dingin Lagi

    Pidato Di KTT G20, Jokowi: Jangan Ada Perang Dingin Lagi

    BALI, BANPOS – Presiden Jokowi menegaskan bahwa paradigma dan semangat kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia.

    “Kita tidak punya pilihan lain. Paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. Kita semua memiliki tanggung jawab, tidak hanya untuk masyarakat kita, tetapi juga untuk semua orang di dunia,” ujar Jokowi saat berpidato pada Sesi I KTT G20 di Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (15/11).

    Jokowi menegaskan, bertanggung jawab berarti menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB secara konsisten. Bertanggung jawab juga berarti menciptakan situasi win-win, bukan zero-sum.

    “Bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus mengakhiri perang. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi dunia untuk bergerak maju. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi kita untuk bertanggung jawab atas masa depan generasi sekarang dan mendatang,” ujarnya.

    “Kita seharusnya tidak membagi dunia menjadi beberapa bagian. Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam perang dingin lainnya,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Presiden menyebut Indonesia memiliki 17 ribu pulau, 1.300 suku bangsa, serta lebih dari 700 bahasa daerah. Demokrasi di Indonesia berjalan dari pemilihan kepala desa pada tataran tingkat desa hingga ke pemilihan presiden. Untuk itu, Presiden mendorong agar G20 memiliki semangat dialog yang sama untuk menjembatani perbedaan.

    “Sebagai negara demokrasi, Indonesia sangat menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan, dan semangat yang sama harus ditunjukkan G20,” tandasnya.(RM.ID)

  • Indonesia Dorong Restrukturisasi Utang Negara Miskin

    Indonesia Dorong Restrukturisasi Utang Negara Miskin

    INDONESIA, BANPOS – Indonesia mendorong penghapusan utang bagi negara berkembang dan miskin. Konferensi tingkat tinggi (KTT) diharapkan bisa segera memutuskan restrukturisasi utang untuk mempercepat pemulihan ekonomi global dan khususnya bagi negara miskin.

    “Akibat pandemi, total utang yang dimiliki negara berkembang dan miskin mencapai 12,9 miliar dolar AS sejak tahun lalu,” ujar Wempi Saputra, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan RI pada Selasa, (15/11).

    Ada sekitar 48 negara miskin yang sudah mendapat keringanan penundaan pembayaran utang. Namun perlu diingat penundaan bukanlah solusi, sebab utang tersebut masih ada dan harus diselesaikan.

    Indonesia sebagai Presidensi G20, menjadi fasilitator bagi negara-negara miskin agar bisa mendapat solusi terhadap pembayaran utangnya.

    Indonesia memainkan peran aktif sebagai Presidensi G20, memberi dukungan penuh dan sangat intens membawa pesan penyelesaian utang ini.

    Pandemi yang berkepanjangan telah menyebabkan kontraksi perekonomian pada sejumlah negara terutama bagi negara miskin. Tekanan inflasi yang tinggi, perlambatan ekonomi telah menyebabkan Zambia, Chad dan Etopia mengalami kesulitan untuk membayar utangnya. Tak heran bila pemulihan ekonomi menjadi tersendat.

    Ketiga negara ini sedang menjalani program penyelesaian utang atau disebut common framework for debt treatment. Ketiganya menjadi proyek percontohan untuk penyelesaian utang bagi negara miskin.

    “Bila ini berhasil, maka program ini bisa diberlakukan bagi negara lainnya,” papar Wempi yang juga menjabat sebagai Executive Director World Bank.

    Selain masalah utang, Indonesia juga mendorong negara-negara maju untuk membantu pembangunan infrastruktur di negara miskin, misalnya melalui peningkatan kapasitas. Krisis global yang telah menghancurkan sendi-sendi perekonomian semua negara, semakin menyulitkan negara miskin untuk membangun infrastrukturnya.

    Tantangan Indonesia sebagai Presidensi G20, tidaklah mudah ditengah-tengah kondisi dunia yang cukup kompleks. Geopolitik yang berimbas kepada ketidakpastian perekonomian, terjadinya krisis pangan dan energi, hingga sebagian negara miskin tidak mampu membayar kewajibannya.

    Hampir seluruh kepala negara anggota G20 menghadiri pertemuan penting ini, untuk bersama mencari solusi bagi pemulihan ekonomi. Ada banyak negara yang ingin melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo.(RM.ID)

  • PM Inggris Rishi Sunak Langsung Nge-Tweet

    PM Inggris Rishi Sunak Langsung Nge-Tweet

    INGGRIS, BANPOS – Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali pada Senin (14/11) siang waktu setempat.

    Dia datang tanpa didampingi istrinya, Akshata Murty, konglomerat yang disebut lebih kaya dari Ratu Elizabeth II.

    Sunak yang baru dilantik menjadi PM Inggris pada 25 Oktober lalu, disambut langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Gubernur Bali I Wayan Koster. Serta kemeriahan tari Pendet.

    Momen kedatangan ini, langsung diabadikan Sunak melalui akun Twitter dan Instagram-nya, Senin (14/11).

    “Saya baru saja tiba di Bali, untuk bergabung dengan pemimpin negara lain di ajang KTT G20,” kata Sunak.

    Menurutnya, G20 harus bisa menyelamatkan perekonomian global dari situasi krisis. Serta mengembalikannya ke jalur pertumbuhan.

    “Kita harus mengambil aksi bersama,” tegasnya.(RM.ID)

  • Positif Covid, PM Kamboja Hun Sen Pulang Kampung

    Positif Covid, PM Kamboja Hun Sen Pulang Kampung

    KAMBOJA, BANPOS – Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen (70) terpaksa absen dari gelaran KTT G20 di Bali, karena positif Covid.

    Dia dan rombongannya, terpaksa pulang kampung ke Kamboja pada Selasa (15/11) malam, karena positif Covid.

    Info ini dibenarkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah.

    “PM Hun Sen dan rombongan akan kembali ke Kamboja hari ini,” kata Faizasyah lewat pesan singkatnya, Selasa (15/11).

    Kabar ini sebelumnya juga telah disampaikan pria yang menjabat Perdana Menteri Kamboja sejak tahun 1985, melalui akun Facebook-nya, Selasa (15/11) pagi.

    Dalam penuturannya, Hun Sen mengaku rutin melakukan tes Covid, sebelum meninggalkan Kamboja. Bahkan, sebelum boarding pesawat pun, dia melakukan quick test.

    “Saya tak tahu, kapan virus ini bersemayam di tubuh saya. Senin (14/11) malam, saya menjalani pemeriksaan di rumah sakit Indonesia. Dan pagi ini, saya dinyatakan positif Covid,” ungkap pria yang baru saja menjadi tuan rumah KTT ASEAN pada 10-13 November lalu.

    Hun Sen yang tiba di Bali pada Senin (14/11) malam, mengaku beruntung karena datang terlambat. Sehingga, melewatkan acara makan malam dengan sejumlah pemimpin negara, yang dipandu Presiden Prancis Emmanuel Macron.

    “Demi keamanan delegasi yang menghadiri pertemuan, saya memutuskan kembali ke Kamboja bersama rombongan, dengan penerbangan normal,” tuturnya.

    Dia mengaku akan tetap menjalankan tugas seperti biasa. Kecuali, menerima tamu.

    Besar kemungkinan, delegasinya juga tak akan hadir ke KTT APEC di Bangkok, Thailand pada 18-19 November mendatang. (RM.ID)

  • Jokowi: G20 Harus Berhasil, Tidak Boleh Gagal

    Jokowi: G20 Harus Berhasil, Tidak Boleh Gagal

    INDONESIA, BANPOS – Presiden Jokowi menegaskan, menjadi tuan rumah KTT G20 adalah sebuah kehormatan.

    Dia sepenuhnya memahami, perlu ada upaya yang luar biasa, agar kita dapat duduk bersama di ruangan ini.

    “Para pemimpin yang saya hormati, dunia sedang mengalami tantangan yang luar biasa. Krisis demi krisis terjadi. Pandemi Covid-19 belum usai, rivalitas terus menajam, perang terjadi. Dampaknya terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan sangat dirasakan dunia. Terutama, negara berkembang,” papar Jokowi saat membuka KTT G20 di The Apurva Kempinski Bali, Selasa (15/11).

    Presiden ke-7 RI ini juga meminta negara-negara G20 agar tidak menyepelekan soal pupuk.

    Menurutnya, langkah untuk memastikan ketersediaan pupuk dengan harga yang terjangkau, harus segera diambil. Jika tidak, 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram.

    Tingginya harga pangan saat ini, dapat memicu krisis, jika pasokan pangan tidak ada.

    Jokowi mengatakan, kelangkaan pupuk dapat mengakibatkan gagal panen di berbagai belahan dunia.

    Sebanyak 48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan pangan tertinggi, akan menghadapi kondisi yang sangat serius. Terlebih, tatanan dunia dan hukum internasional juga sedang diuji.

    “Mata dunia saat ini tertuju pada pertemuan kita. Apakah kita akan mencetak keberhasilan? Atau akan menambah satu lagi angka kegagalan? Buat saya, G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal,” tegas Jokowi.

    Menurutnya, sebagai Presiden G20, Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam dan lebar.

    “Namun, keberhasilan hanya akan dapat tercapai jika kita semua, tanpa terkecuali, berkomitmen, bekerja keras. Menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret. Sesuatu yang bermanfaat bagi dunia,” imbuhnya.

    Jokowi menyebut, Indonesia memiliki 17 ribu pulau, 1.300 suku bangsa, serta lebih dari 700 bahasa daerah.

    Demokrasi di Indonesia berjalan dari tataran tingkat desa, pemilihan kepala desa, sampai tataran negara, pemilihan presiden, gubernur, bupati, dan wali kota.

    “Sebagai negara demokrasi, Indonesia sangat menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan. Semangat yang sama harus ditunjukkan G20,” pungkasnya.(RM.ID)

  • Ini Dia, 6 Istri Kepala Negara Yang Hadir Di KTT G20 Bali

    Ini Dia, 6 Istri Kepala Negara Yang Hadir Di KTT G20 Bali

    BALI, BANPOS – KTT G20 di Nusa Dua, Bali yang digelar pada 15-16 November 2022, dihadiri 17 kepala negara. Terdiri dari Indonesia, Amerika Serikat, China, Korea Selatan (Korsel), Kanada, Inggris, Italia, Turki, Argentina, Australia, India, Afrika Selatan, Jepang, Jerman, Prancis, dan Uni Eropa.

    Tiga kepala negara: Rusia, Meksiko, Brazil tak dapat hadir.

    Presiden Rusia Vladimir Putin diwakili Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergey Lavrov.

    Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador diwakili Menlu Meksiko Marcelo Ebrard. Sedangkan Presiden Brazil, diagendakan hadir secara virtual.

    Sekadar info, 30 Oktober lalu, Brazil baru saja menuntaskan Pilpres putaran kedua, yang hasilnya dimenangkan veteran sayap kiri Luis Inacio Lula da Silva, dengan angka 50,9 persen. Mengalahkan petahana sayap kanan Jair Bolsonaro.

    Dari 17 negara yang hadir, tercatat enam istri kepala negara G20, yang ikut mendampingi suaminya ke Bali. Berikut rinciannya:
    1. Istri Presiden RI, Ibu Iriana Joko Widodo
    Iriana yang lahir pada 1 Oktober 1963 adalah Ibu Negara Indonesia sejak 20 Oktober 2014.

    Nama “Iriana” merupakan pemberian dari kakeknya, yang berprofesi sebagai guru, setelah pulang dari Irian Jaya (saat ini Papua, Red).

    Pertemuan pertama Iriana dengan Joko Widodo terjadi, ketika Iriana bertandang ke rumah Lit Sriyanti, adik Jokowi, yang merupakan teman sekolahnya di SMA Negeri 3 Surakarta.

    Selepas SMA, Iriana sempat mengenyam pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Namun, hanya enam semester. Karena keburu menikah dengan Joko Widodo pada 24 Desember 1986.

    Dari pernikahannya dengan Joko Widodo yang terpaut usia dua tahun, Iriana dianugerahi tiga anak: Gibran Rakabuming Raka yang telah memiliki tiga anak, Kahiyang Ayu yang telah mempunyai dua anak, dan Kaesang Pangarep yang akan menikah dengan Putri Indonesia DIY 2022: Erina Gudono pada Desember mendatang.

    2. Istri Perdana Menteri (PM) Jepang, Yuko Kishida
    Yuko Kishida yang lahir di Miyoshi, Prefektur Hiroshima pada 15 Agustus 1964 adalah istri Perdana Menteri Jepang sejak 2021.

    Yuko yang merupakan putri tertua bos real estate, adalah alumnus Tokyo Women’s Christian University.

    Dia menikah dengan Kishida, yang berselisih usia tujuh tahun, pada tahun 1988. Pernikahan mereka dikaruniai tiga anak.

    Pada 4 Oktober 2021, suaminya menjadi Perdana Menteri Jepang setelah memenangkan pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal.

    3. Istri Presiden Korsel, Kim Keon-hee
    Kim Keon-hee yang lahir pada 2 September 1972, adalah istri Presiden Korsel Yoon Suk-yeol. Dia menikah dengan Yoon, yang terpaut usia 12 tahun pada tahun 2012.

    Peraih gelar sarjana Seni dari Kyonggi University ini, menjabat Presiden dan Direktur Utama Covana Contents, yang merupakan perusahaan pameran seni.

    Yoon yang merupakan mantan jaksa, berhasil memenangkan Pilpres Korsel dalam pengumuman 10 Maret 2022.

    Kemenangannya membentuk kembali masa depan politik negara terbesar keempat ekonomi Asia, di tengah gelombang ketidakpuasan atas kebijakan ekonomi, skandal, dan perang gender.

    4. Istri Presiden Turki, Emine Erdogan
    Ibu Negara Turki sejak 28 Agustus 2014 ini, terlahir dengan nama Emine Gulbaran pada 21 Februari 1955, sebagai bungsu dari lima bersaudara.

    Tanggal ulang tahun Emine dengan suaminya: Recep Tayyip Erdogan yang beda usia 1 tahun, hanya terpaut lima hari. Emine tanggal 21 Februari, Erdogan 26 Februari.

    Emine yang lahir di Siirt dan tumbuh di Uskudar, Istanbul adalah keturunan etnis Arab.

    Dari pernikahannya dengan Erdogan pada 4 Juli 1978, Emine dikaruniai empat anak: Ahmet Burak Erdogan, Necmettin Bilal, Sumeyye, dan Esra.

    5. Istri PM Spanyol, Maria Begona Gomez Fernandez
    Maria Begona Gomez Fernandez adalah istri Presiden Spanyol Pedro Sanchez. Wanita kelahiran Bilbao 47 tahun silam ini, juga dikenal sebagai politisi.

    Dari pernikahannya dengan Pedro Sanchez (50), Begona Gomez dikaruniai dua anak.

    Pedro Sanchez adalah seorang ekonom dan politikus Spanyol yang menjabat Perdana Menteri Spanyol, sejak 2 Juni 2018. Dia menduduki posisi Sekretaris Jenderal Parati Buruh Sosialis Spanyol untuk kedua kalinya, setelah memenangkan pemilihan pemimpin partai pada Juni 2017.

    6. Istri Presiden China, Peng Liyuan
    Wanita kelahiran 20 November 1962 ini adalah seorang artis dan penyanyi foklor kontemporer China yang terkenal.

    Peng Liyuan menjadi Ibu Negara China, sejak Xi Jinping resmi memimpin Negeri Tirai Bambu pada 15 November 2012.

    Pada 2014, Forbes mendaulat Peng Liyuan sebagai wanita paling berkuasa sejagat, di urutan 57. (RM.ID)

  • Jokowi Bikin Indonesia Diperhitungkan Dunia

    Jokowi Bikin Indonesia Diperhitungkan Dunia

    INDONESIA, BANPOS – Kepemimpinan Indonesia sebagai Presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 terbukti mampu mempertemukan Presiden China Xi Jinping dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

    Salah satu pejabat senior AS, Karine Jean-Pierre sebelumnya menjelaskan, pertemuan terse¬but bisa lebih memperdalam komunikasi hingga manajemen persaingan dan juga jalur kerja sama antara keduanya.

    Menurutnya, kalau kedua pimpinan negara itu sangat penting bisa bertemu secara langsung.

    “Saya tidak berpikir kedua pemimpin akan dapat duduk dan menyelesaikan semua per¬bedaan untuk masalah mereka. Tetapi, ini bisa menjadi langkah penting,” katanya seperti dikutip dari AFP.

    Lebih lanjut, Karine Jean-Pierre juga mengungkapkan, dengan adanya pertemuan antara Biden dan Jinping, akan menjadi sebuah sejarah kerja sama kedua belah pihak.

    Sebelumnya, Joe Biden mengatakan, dia menginginkan persaingan sehat dengan China.

    “Saya sudah memberi tahu (Beijing) bahwa saya meng¬inginkan persaingan, bukan konflik,” katanya.

    Mengenai itu, Kementerian Luar Negeri Beijing juga mengungkapkan betapa penting¬nya terjadi pertemuan dengan Amerika Serikat.

    Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengelola perbedaan dan juga mempromosikan kerja sama yang saling menguntung¬kan.

    Menanggapi itu, anggota Komisi I DPR Dave Laksono menyatakan, momen pertemuan negara G20 menjadi ajang unjuk kebolehan bagi Indonesia.

    “Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia menjadi negara yang patut diper¬hitungkan di dunia,” ujar Dave, kemarin.

    Sebagai negara berdaulat, Indonesia juga memiliki peran dalam menjaga perdamaian dunia. Hal itu dibuktikan dengan mempertemukannya Joe Biden dengan Xi Jinping.

    Selama ini, kata Dave, kedua negara itu dikenal sering kali terlibat perseteruan dalam dunia internasional.

    “Presiden Jokowi telah me¬manfaatkan perannya dan di¬topang oleh sherpa yang amat handal dalam melihat solusi akan konflik internasional terkini,” kata Dave.

    Dave bilang, tujuan awal G20 memang untuk kepentingan ekonomi global. Namun, setiap forum yang memiliki peluang untuk mendorong perdamaian dunia, wajib dimanfaatkan.

    “Itulah diplomasi ekonomi dunia. Ini yang menjadi salah satu keberhasilan Indonesia, yang dapat menginisiasi dan menghangatkan kembali hubungan China dan Amerika Serikat,” ujar politisi Partai Golkar ini.

    Menurut Dave, Presiden mampu memanfaatkan peluang dan menjawab kondisi global. Tentu, hal itu ditopang dengan kerja para pembantu Presiden.

    “Presiden Jokowi dengan baik memerankan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto untuk melakukan inisiasi agar tercapai perdamaian global,” jelasnya.

    Joe Biden dan Xi Jinping bertemu di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, kemarin sore, pukul 17.30 WITA di sela-sela KTT G20 Bali.

    “Senang bertemu dengan¬mu,” kata Biden kepada Jinping sebelum mereka bergabung dengan pejabat AS dan China, seperti dikutip dari Bloomberg, kemarin.

    Keduanya duduk di meja kon¬ferensi panjang dengan pajangan bunga di antara mereka.

    Pada kesempatan yang sama, Xi Jinping pun menyapa Biden. “Senang bertemu denganmu,” katanya.

    Pada kesempatan berbeda, Jokowi menjelaskan, setidaknya sudah ada 17 negara yang resmi mengkonfirmasikan hadir secara langsung dalam ajang KTT G20 di Bali.

    “Para pemimpin negara-negara G20 akan hadir di puncak Konferensi Tingkat Tinggi ke-17 G20 di Bali pada 15 hingga 16 November” ujarnya.

    Jokowi mengatakan, dengan adanya kepastian 17 negara hadir dalam Presidensi G20 tersebut, menjadi kehorma¬tan yang sangat besar bagi Indonesia.(RM.ID)

  • Negaranya Digoyang Bom, Presiden Turki Tetap Ke Bali

    Negaranya Digoyang Bom, Presiden Turki Tetap Ke Bali

    TURKI, BANPOS – Turki sedang diguncang teror bom. Sebanyak 6 orang tewas dalam ledakan bom yang terjadi di Istanbul, Minggu (13/11). Namun, peristiwa itu tak menghalangi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk hadir di G20. Erdogan tetap datang ke Bali.

    Erdogan mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, kemarin, sekitar pukul 12.10 WITA. Erdogan datang dengan personel lengkap. Ada Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, Menteri Pertahanan Nasional Hulusi Akar, dan Menteri Keuangan Nureddin Nebai, Menteri Pertanian dan Kehutanan Vahit Kirisci, Direktur Komunikasi Kantor Kepresidenan Turki Fahrettin Altun, Juru Bicara Kepresidenan Ibrahim Kalin, Kepala Presidensi Industri Pertahanan Ismail Demir, dan Juru Bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) Omer Celik.

    Dalam KTT G20, Erdogan menyiapkan beberapa pertemuan dengan sejumlah pemimpin negara. Salah satunya pertemuan bilateral ekstensif dengan Presiden Jokowi, kemarin.

    Sehari sebelum Erdogan mendarat di Bali, terjadi teror bom di Istiklal Avenue, Minggu (13/11) pukul 13.30 waktu Turki atau sekitar pukul 16.20 WIB. Berdasarkan rekaman video yang beredar di media sosial, lokasi kejadian itu sedang dipenuhi pejalan kaki. Tiba-tiba, ada ledakan. Pejalan kaki pun berhamburan. Akibatnya, 4 meninggal di lokasi kejadian, 2 orang meninggal di rumah sakit, dan 81 orang luka-luka.

    Erdogan geram dengan teror tersebut. “Menurut tanda-tanda pertama, ada unsur berbau teror di sana (tempat kejadian),” ucap Erdogan.

    Dia pun memastikan, tindakan terorisme di Turki akan gagal. Dia pun mengancam akan menghukum para pelaku teror itu dengan berat. “Pelaku di balik serangan itu akan dihukum sebagaimana mestinya,” katanya.

    Erdogan menerangkan, dari informasi awal menunjukkan seorang wanita berperan di dalam teror bom itu. “Adalah salah untuk mengatakan ini tidak diragukan lagi adalah serangan teroris tetapi perkembangan awal dan intelijen awal dari gubernur saya adalah baunya seperti terorisme,” ujar Erdogan.

    Dalam pertemuan bilateral ekstensif, Presiden Jokowi menyampaikan belasungkawa secara langsung ke Erdogan atas teror bom tersebut. “Saya ingin menyampaikan duka cita mendalam atas serangan bom di Istanbul yang memakan korban nyawa,” ucap Jokowi.

    Update dari lokasi ledakan, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menuduh kelompok militan Kurdistan’s Workers Party (PKK) bertanggung jawab atas ledakan bom tersebut. Dia menerangkan, orang yang membawa bom telah ditangkap. “Menurut temuan kami, organisasi teroris PKK bertanggung jawab,” katanya, seperti dikutip Kantor Berita Anadolu.

    Usai melakukan pendalaman, Kepolisian Turki menangkap 22 orang yang diduga terlibat atas serangan bom di Istanbul. Termasuk pelaku yang meninggalkan bom di Istiklal Avenue.

    “Penilaian kami adalah, perintah untuk serangan teror mematikan datang dari Ayn al-Arab (Kobane) di Suriah Utara. Kami akan membalas mereka yang bertanggung jawab atas serangan teror keji ini,” kata Soylu.

    Wakil Presiden Turki Fuat Oktay berjanji menyelesaikan kasus ini dengan segera. Pihak berwenang setempat kemudian mengatakan seorang pekerja dari Kementerian Turki dan putrinya termasuk di antara korban tewas ledakan itu. Lima orang dirawat intensif di rumah sakit, dua di antaranya dalam kondisi kritis.(RM.ID)

  • Tidur Di Hammock Puncak Gunung Curam

    Tidur Di Hammock Puncak Gunung Curam

    SPANYOL, BANPOS – Memasang tempat tidur gantung atau hammock di antara dua pohon sudah jadi hal biasa. Seorang pria di media sosial, memamerkan aksinya memasang hammock di antara dua batu yang menjulang tinggi.

    Dalam sebuah video yang viral, pria itu tampak sedang bersantai di atas hammock yang digantung di gunung Pyrenees, Spanyol, yang terlihat bersalju tipis. Di sekeliling tempatnya bergantung, terlihat ketinggian dan kecuraman pegunungan.

    Bagi seseorang yang takut ketinggian, itu bukan pemandangan yang patut dilihat. “Tempat tidur gantung di atas Pyrenees di Spanyol,” keterangan video itu, dilansir NDTV, kemarin.

    Tak dijelaskan kapan aksi berbahaya itu dilakukan. Namun, aksi pria yang tak disebut identitasnya itu menarik perhatian warganet. Beragam komentar muncul. Banyak yang takjub akan keberanian pria itu.

    “Saya tidak takut ketinggian, saya hanya takut jatuh dari ketinggian,” komen seorang warganet. (RM.ID)

  • Di Bali, Yang Musuhan Jadi Pamer Kemesraan

    Di Bali, Yang Musuhan Jadi Pamer Kemesraan

    BALI, BANPOS – Gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali membawa kedamaian. Pemimpin negara yang selama ini musuhan, bisa pamer kemesraan seperti yang dilakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan Presiden China Xi Jinping. Keduanya melakukan pertemuan bersejarah, kemarin. Selain dengan Biden, Jinping rencananya akan bertemu dengan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, hari ini. Ini menjadi pertemuan pertama pemimpin Australia dan China sejak hubungan kedua negara memburuk dalam beberapa tahun terakhir.

    Jinping tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, dengan menggunakan pesawat kepresidenan Air China, kemarin. Dia disambut Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Gubernur Bali I Wayan Koster. Jinping juga disambut tarian khas Bali, Tari Pendet.

    Jinping dikawal ketat. Dia juga membawa mobil khusus berkode Hongqi N701 untuk dipakai selama KTT G20 di Bali. Jinping juga diagendakan bertemu beberapa pemimpin negara. Salah satunya Presiden AS Joe Biden. Pertemuan dengan Biden digelar kemarin sore.

    Biden dan Jinping melakukan pertemuan di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, pukul 17.30 WITA. Keduanya pun menampilkan kemesraan di depan media. Keduanya saling berjabat tangan dan melempar senyum. Padahal, keduanya selama ini tidak akur.

    Biden yang mengenakan jas berwarna biru terlihat lebih enjoy. Senyumnya lebar. “Senang bertemu denganmu,” kata Biden kepada Jinping. Sapaan Biden disambut hangat Jinping. “Senang juga bertemu denganmu”.

    Keduanya pun langsung masuk ke dalam ruang pertemuan. Biden pun merangkul Jinping. Para anak buah kedua pimpinan negara besar itu, mengikuti dari belakang. Kedua negara pun duduk di meja berwarna biru dan saling berhadap-hadapan.

    Pertemuan dilakukan selama tiga jam dan tertutup. Usai melakukan pertemuan, Biden pun menggelar jumpa pers.

    Biden mengatakan, pertemuan dengan Jinping diwarnai nostalgia saat kedua pemimpin itu sama-sama menjabat sebagai wakil presiden di negara masing-masing. Kemudian, Biden mengatakan, dia dan Jinping bertanggung jawab dalam mengelola perbedaan China dan AS.

    “Menurut saya, sebagai pemimpin kedua negara kita bertanggung jawab, untuk menunjukkan bahwa China dan Amerika Serikat dapat mengelola perbedaan kita, mencegah persaingan menjadi sesuatu yang mendekati konflik, dan untuk menemukan cara untuk bekerja sama dalam isu-isu global yang mendesak, yang membutuhkan kerja sama kita bersama,” kata Biden.

    Biden menambahkan, AS dan China memainkan peran kunci dalam mengatasi tantangan global. Mulai dari perubahan iklim hingga pangan. Biden berharap, negaranya dan negara Jinping dapat bekerja sama.

    Biden juga bicara soal perang dingin dengan China. “Saya benar-benar percaya tidak akan ada Perang Dingin baru. Saya tidak berpikir ada upaya segera dari pihak China untuk menyerang Taiwan,” kata Biden menjawab pertanyaan wartawan.

    Biden juga mengatakan, dia telah menjelaskan kebijakan AS terhadap Taiwan tidak berubah sama sekali dan AS ingin melihat masalah diselesaikan secara damai.

    Dalam kesempatan itu, Jinping juga mengatakan, sangat senang bertemu dengan Biden. Menurut dia, dirinya terakhir kali bertemu dengan Biden pada 2017 di Forum Ekonomi Dunia Davos. “Itu sudah lebih dari lima tahun lalu,” katanya.

    Jinping menambahkan, sebagai pemimpin dua negara besar, Amerika dan China perlu memetakan arah yang tepat mengenai hubungan bilateral keduanya. Pemimpin Partai Komunis China itu bahkan membuka potensi meningkatkan kerja sama.

    Usai bersua dengan Biden, Jinping direncanakan akan melanjutkan bertemu Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, hari ini. Pertemuan ini juga mencetak sejarah. Selama ini hubungan Australia dengan China memang kurang akur.

    Albanese mengatakan, dirinya berniat untuk menegaskan posisi Australia dalam berbagai isu internasional saat bertemu dengan Jinping.

    “Australia akan mengedepankan posisi kami. Saya berharap dapat melakukan diskusi konstruktif dengan Presiden Xi besok (hari ini),” ujarnya.

    Menurut dia, dialog merupakan kebiasaan setiap pemimpin negara jika bertemu. Dia mengaku, tidak alergi melakukan diskusi dengan pemimpin negara manapun.

    “Sejak saya menjadi perdana menteri dan juga sebelumnya, saya sudah mengatakan bahwa dialog merupakan hal yang baik. Kita perlu berbicara guna menciptakan saling pengertian,” tegas dia.(RM.ID)