RUSIA, BANPOS – Kurang dua pekan menjelang KTT G20, sejumlah pihak makin gencar membahas pertemuan yang akan berlangsung di Pulau Bali 15-16 November nanti. Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin pun tak mau ketinggalan.
Melalui media Kremlin, Rusia memuji Presidensi G20 Indonesia yang konstruktif dan terdepolitisasi dalam hal isu-isu mendesak.
“Seperti upaya memperkuat energi dan ketahanan pangan, memastikan transisi energi yang seimbang, dan transformasi digital ekonomi global. Serta komitmen meningkatkan layanan kesehatan,” ucap Putin dalam pernyataannya di Kremlin, Rabu (2/11).
Menyikapi pujian Putin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Teuku Faizasyah menilai, pujian itu sebagai pengakuan dan apresiasi dari Rusia. Itu juga menunjukkan, eratnya hubungan bilateral kedua negara.
“Itu juga menunjukkan bahwa Presiden Jokowi juga selalu melakukan komunikasi dengan pemimpin berbagai negara,” jelas Faizasyah, dalam press briefing Kemlu, kemarin.
Mantan Duta Besar (Dubes) RI untuk Kanada itu menambahkan, Indonesia konsisten menempatkan ajang G20 sesuai porsinya. Hal utama yang dibahas adalah terkait masalah ekonomi. Karena tidak hanya jadi kepentingan negara anggota G20, tapi juga negara-negara di dunia.
“Jadi kita membahas koridor yang jelas soal G20,” tegasnya.
Namun pernyataan Kremlin, tidak lagi membahas kabar terbaru kehadiran Putin dalam Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty. Yang jelas, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengatakan, sebanyak 17 negara telah mengkonfirmasi kehadiran mereka. Sementara ada tiga pimpinan negara belum.
“Kalau konfirmasi kehadiran, merujuk statement yang sudah dikeluarkan sejauh ini Bapak Presiden, sudah 17 yang mengkonfirmasi. Masih tiga lagi yang ditunggu,” kata Faizasyah, seraya menambahkan, demi keamanan, nama-nama negara tersebut tidak akan disebutkan.
“Saya tidak bisa mengkonfirmasi negara-negara mana saja, karena ini juga menyangkut aspek keamanan dan lain-lain yang perlu sangat dijaga hingga menjelang penyelenggaraan,” tuturnya.
Lebih lanjut Faizasyah mengatakan, Indonesia ingin memastikan suasana aman dan nyaman para pemimpin negara G20 saat KTT berlangsung.
“Sebagai Ketua G20, Indonesia memastikan, akan tercipta suasana yang aman, tertib, dan nyaman saat para leaders G20 berada di Indonesia pada saat KTT nanti,” tuturnya.
Sebelumnya, Jokowi mengungkap angka kehadiran pemimpin negara di KTT G20 sangat tinggi, di tengah situasi dunia yang dilanda ketidakpastian.
Kepentingan Nasional
Pada jumpa pers itu, Faizasyah juga menyinggung soal pengaruh AS dan China di ASEAN.
“Hubungan Indonesia dengan AS maupun China, berdasar pada politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. Jadi, dalam hubungan luar negeri, juga selalu berangkat dari kepentingan nasional Indonesia,” jelasnya.
Dia menyatakan, AS dan China memiliki hubungan baik dengan Indonesia. Kedua negara juga mitra strategis ASEAN. Derajat hubungan ASEAN dengan AS dan China, tergantung pada wujud kerja sama yang konkret.
“Banyak indikator dan tolak ukur, bagaimana ASEAN berinteraksi dengan dua negara tersebut,” terangnya.(RM.ID)