Kategori: INTERNASIONAL

  • Dubes Spanyol Bidik Kerja Sama Infrastruktur Digital Tanah Air

    Dubes Spanyol Bidik Kerja Sama Infrastruktur Digital Tanah Air

    Duta Besar (Dubes) Spanyol untuk Indonesia Francisco De Asis Aguilera Aranda membidik kerja sama infrastruktur digital di Tanah Air. Aranda mengatakan, negaranya siap untuk mendukung pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Indonesia.

    Hal ini dia sampaikan dalam pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate di Gedung Kominfo, Jumat (8/4).

    “Setelah melakukan pertemuan dengan Menteri (Johnny), saya mempelajari apa saja rencana Indonesia, dan apa yang bisa kami (Spanyol) lakukan untuk mendukung hal tersebut untuk Indonesia,” terang Aranda.

    Dikutip dari website Kominfo, Sabtu (9/4), dia menjelaskan, hubungan baik antara Spanyol dan Indonesia sudah terjalin lama. Karena itu, perusahaan serta Pemerintah Spanyol bersedia bekerja sama dengan Indonesia di proyek-proyek infrastruktur digital, demi memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia di masa depan.

    Aranda menilai, potensi kerja sama antara Indonesia dan Spanyol dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masa depan masyarakat kedua negara. Menanggapi kesiapan Spanyol ini, Menteri Johnny Plate menyambut baik kerja sama Indonesia dan Negeri Matador di sektor TIK. Terlebih kedua negara telah menjalin hubungan baik.

    Menteri Johnny membenarkan, kerja sama Indonesia Spanyol sudah berlangsung lama. Pembiayaan G to G atau Government to Government antara Spanyol dan Indonesia juga bukan hal yang baru.

    Johnny menambahkan, terdapat beberapa proyek kerja sama sudah masuk dalam project list Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang rencananya akan dibiayai Pemerintah Spanyol. [DAY/RM.ID]

  • Kiprah Sharon Stephania Siauw Kenalkan Budaya Indonesia Di AS

    Kiprah Sharon Stephania Siauw Kenalkan Budaya Indonesia Di AS

    Nama Sharon Stephania Siauw mungkin belum begitu banyak dikenal publik di Tanah Air. Namun, jejak wanita asal Indonesia yang berkarier di bidang komposer musik di Amerika Serikat ini sangat membanggakan.

    Menjadi seorang komposer film Indonesia dan juga pemain biola ulung tidak menyurutkan Sharon untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia di negeri Paman Sam. Dibantu komunitas diaspora Indonesia, Sharon kerap membuat event untuk mengenalkan budaya Tanah Air.

    Di sana, Sharon bisa bertemu dengan banyak komunitas diaspora Indonesia. “Dengan komunitas diaspora, aku merasa di rumah sendiri. Apalagi dukungan teman-teman sangat besar,” katanya, dalam acara daring, Minggu (10/4).

    Gadis berusia 20 tahun ini mengaku, masyarakat di Amerika sudah banyak mengenal kebudayaan Indonesia. Sehingga, menjadi tantangan tersendiri bagi diaspora Indonesia di Amerika.

    “Mereka (bangsa Amerika) sudah mengenal sekali Indonesia dan budayanya. Jadi, kita harus mengambil peran besar untuk mendorong lagi kebudayaan Indonesia di sana,” terangnya.

    Lulusan Berklee College of Music dengan predikat Summa Cum Laude pada 2021 ini menuturkan, tak sedikit tantangan saat mengenalkan budaya Indonesia di luar negeri. Kendati hal itu bisa dikerjakan bersama komunitas diaspora Indonesia di Amerika.

    “Komunitas diaspora Indonesia di Amerika memiliki visi dan misi untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia. Jadi, paling sulit kendala itu kita bisa dapat kesempatan besar memperkenalkan kebudayaan Indonesia di sana. Apalagi diaspora itu sangat minoritas di sana, jadi kita harus bisa mendapatkan perhatian lebih dari anak-anak Amerika,” imbuhnya.

    Salah satu upaya yang harus dilakukan, kata dia, harus membangun jaringan dengan baik. Selain melakukan marketing secara masif setiap event pengenalan kebudayaan Indonesia. “Kita benar-benar kerjakan sendiri, karena memang jumlah diaspora di sana sedikit. Hanya mendapat dukungan beberapa anggota komunitas diaspora saja di sana,” katanya.

    Hasil kerja itu, lanjutnya, baru bisa dilihat setelah acara panggung selesai. “Jadi, memang kita harus membuat acara yang tidak pernah dilihat orang-orang di Amerika sebelumnya,” imbuhnya. [KW/RM.ID]

  • Gagal Kuasai Kiev, Putin Tunjuk Komandan Perang Baru Di Ukraina

    Gagal Kuasai Kiev, Putin Tunjuk Komandan Perang Baru Di Ukraina

    Presiden Rusia Vladimir Putin kini menunjuk seorang jenderal baru, untuk menjadi komandan perang di Ukraina.

    Dia adalah Komandan Distrik Militer Rusia, Jenderal Angkatan Darat Alexander Dvornikov.

    Info ini diungkap pejabat AS dan Eropa sebagaimana dilansir CNN International pada Minggu (10/4), setelah militer Rusia gagal merebut Kiev, yang merupakan Ibu Kota Ukraina.

    “Ini membuktikan bahwa Rusia telah mengakui skenarionya berjalan buruk. Sehingga, mereka perlu melakukan sesuatu yang berbeda,” kata pejabat Eropa.

    Rusia membutuhkan seorang komandan teater baru, dengan pengalaman tempur yang luas. Agar serangan dapat fokus ke wilayah Donbass. Bukan beberapa front.

    Dvornikov yang kini berusia 60 tahun, adalah komandan pertama operasi militer Rusia di Suriah. Putin pernah mengirimnya ke sana pada September 2015, untuk mendukung pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Selama masa kepemimpinan Dvornikov di Suriah pada September 2015 hingga Juni 2016, Rusia membombardir lingkungan padat penduduk. Hingga korban sipil berjatuhan.

    Wilayah timur Aleppo yang kala itu dikuasai pemberontak, akhirnya jatuh ke tangan pemerintah Suriah pada Desember 2016.

    “Saat ini, pasukan Rusia juga menggunakan pendekatan yang sama di beberapa bagian Ukraina. Mereka menyerang bangunan tempat tinggal di kota-kota besar, dan menghancurkan sebagian besar kota pelabuhan Mariupol di Ukraina. Kami akan melihat seberapa efektif itu terbukti,” sambung pejabat Eropa itu.

    Menurutnya, doktrin dan taktik Rusia tetap sama, seperti pada masa perang Afghanistan.

    Sementara itu, analis militer dan pejabat AS yang akrab dengan penilaian intelijen meyakini, Dvornikov akan mencoba membuat progress yang nyata, jelang Hari Kemenangan pada 9 Mei.

    Berbarengan dengan momen Rusia menumbangkan Nazi Jerman, dan memperingati peristiwa tersebut dengan parade tradisional di Red Square, Moskow.

    Pejabat Eropa menggambarkan skenario ini sebagai tenggat waktu yang ditentukan sendiri. Kemungkinan, ini dapat menyebabkan Rusia membuat kesalahan tambahan.

    Namun, hal ini juga berpotensi menyebabkan pasukan Rusia melakukan lebih banyak kekejaman. Seperti yang diduga terjadi di pinggiran kota Kiev, Bucha saat berada di bawah pendudukan Rusia.

    “Bau kejahatan perang ini akan menyelimuti angkatan bersenjata Rusia ini selama bertahun-tahun,” kata pejabat itu.

    Kepada Sky News, mantan Duta Besar Inggris untuk Rusia Roderic Lyne mengatakan, Moskow telah menunjuk seorang jenderal baru dengan rekam jejak yang cukup biadab di Suriah.

    Menurutnya, langkah tersebut diputuskan Rusia untuk memastikan kemenangan di beberapa wilayah Donetsk.

    “Menugaskan komandan keseluruhan baru untuk perang Rusia di Ukraina, sepertinya merupakan upaya untuk menciptakan strategi yang lebih kohesif,” cetus Lyne, Sabtu (9/4).

    Sebagaimana dilansir CNN International, dua pejabat pertahanan AS melaporkan, Rusia tidak memiliki komandan teater-lebar untuk operasi Ukraina.

    Ini berarti, unit dari berbagai distrik militer Rusia telah beroperasi tanpa koordinasi. Kadang-kadang, dengan tujuan yang bersilangan.

    Penunjukkan jenderal baru untuk pasukan Rusia yang telah beroperasi di wilayah selatan Ukraina, sebelumnya juga telah diperkirakan AS. Karena di wilayah tersebut, Rusia telah mengambil dan menguasai lebih banyak wilayah. Sebagai kompensasi atas gagalnya upaya Rusia untuk mengepung Kiev dan kota-kota di Ukraina utara.

    Jumat (8/4) lalu, Otoritas Ukraina mengatakan, Rusia telah menyelesaikan penarikan mereka dari wilayah Sumy utara Ukraina. Sambil terus membangun kekuatan di kawasan timur negara tersebut. [HES/RM.ID]

  • Menlu Kanada Melanie Joly Kunjungi Indonesia Dan Vietnam Pekan Ini

    Menlu Kanada Melanie Joly Kunjungi Indonesia Dan Vietnam Pekan Ini

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Kanada Mélanie Joly akan berkunjung ke Indonesia dan Vietnam pada 9-14 April mendatang. Selama mengunjungi dua negara mitra strategis ini, dia akan memperluas kemitraan dan menegaskan kembali komitmen Kanada di kawasan sebagai bagian Strategi Indo Pasifik Kanada.

    Di samping pesisir Pasifik dan kedekatan geografis, Kanada dan kawasan Indo Pasifik berbagi sejarah, kebudayaan dan hubungan antar-warga yang signifikan.

    “Hari ini dan di tahun-tahun yang akan datang, kemakmuran, keamanan dan kesejahteraan warga Kanada akan semakin terkait dengan perkembangan ekonomi, sosial dan politik kawasan Indo Pasifik,” kata Joly dalam keterangan resmi, Sabtu (9/4).

    “Kanada berkomitmen untuk meningkatkan keterlibatan diplomatik, keamanan, perdagangan dan ekonomi di kawasan ini,” imbuhnya.

    Dalam kunjungan ini, Joly akan mengadakan pembicaraan tentang tantangan-tantangan global yang mendesak. Seperti mengenai solusi diplomatik atas invasi yang tak dapat dibenarkan terhadap Ukraina dan usaha Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam menangani krisis yang tengah berjalan di Myanmar.

    Di Jakarta, Menteri Joly akan bertemu Menlu RI Retno Marsudi, menandai ulang tahun ke-70 hubungan diplomatik dengan Indonesia yang merupakan mitra global yang strategis. Selanjutnya, mantan Menteri Pembangunan Ekonomi dan Bahasa Resmi Kanada itu juga akan bertemu dengan para pemangku kepentingan untuk kebijakan dan keamanan kawasan Indo Pasifik.

    Kemudian, ia akan bertemu tokoh-tokoh feminis yang mendukung kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di Indonesia.

    Dalam pertemuannya dengan pejabat ASEAN, wanita kelahiran 16 Januari 1979 itu akan menegaskan kembali komitmen Kanada kepada ASEAN. Terutama peranan sentral Negeri Maple itu dalam membawa perdamaian, keamanan dan kemakmuran di Asia Tenggara.

    Di Hanoi, Vietnam, Menteri Joly akan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Phạm Minh Chính, Menlu Bùi Thanh Sơn, dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nguyễn Hồng Diên. Kunjungan tersebut menggarisbawahi hubungan bilateral Kanada dan Vietnam menjelang ulang tahun ke-50 hubungan diplomatik pada 2023.

    juga akan mengunjungi Provinsi Thái Nguyên untuk bertemu dengan perempuan etnis minoritas. Dan, mempelajari tentang bagaimana bantuan pembangunan Kanada membantu memperkuat bisnis yang dipimpin perempuan dalam konteks perubahan iklim dan pandemi Covid-19.

    “Kanada adalah mitra yang kuat, dapat diandalkan dan efektif bagi Indonesia, Vietnam dan ASEAN, dan perayaan atas kerja sama yang telah berlangsung selama beberapa dasawarsa adalah kesempatan yang sangat baik untuk merefleksikan pengalaman-pengalaman dan pencapaian-pencapaian kita,” tuturnya.

    “Saya menantikan kunjungan saya ke Indonesia dan Vietnam agar dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap kawasan ini, memperluas kemitraan, dan memberikan kontribusi yang sukses terhadap kawasan Indo-Pasifik yang lebih aman, berketahanan, inklusif dan berkelanjutan untuk kepentingan semua orang,” pungkasnya. [MEL/RM.ID]

  • Digulingkan Lewat Mosi Tidak Percaya, PM Pakistan Tuding AS Kongkalikong

    Digulingkan Lewat Mosi Tidak Percaya, PM Pakistan Tuding AS Kongkalikong

    Perdana Menteri Pakistan Imran Khan (69) akhirnya digulingkan dari kekuasaan, melalui mosi tidak percaya, Minggu (10/4) pagi. Dia menjadi pemimpin pertama Pakistan, yang disingkirkan dengan cara ini.

    Voting mosi tidak percaya itu digelar lewat tengah malam, setelah partai-partai oposisi mengajukan mosi menentang, yang dikuatkan oleh Mahkamah Agung.

    Partai oposisi berhasil mengamankan 174 suara di majelis yang beranggotakan 342 orang itu, untuk mendukung mosi tidak percaya.

    Lewat Twitter, pemimpin oposisi Shehbaz Sharif (70) mengatakan, Pakistan dan parlemennya akhirnya dibebaskan dari krisis serius.

    Adik mantan Perdana Menteri Nawwaz Sharif yang berkuasa tiga periode itu disebut-sebut sebagai calon terkuat pengganti Imran Khan.

    “Selamat kepada bangsa Pakistan, atas terbitnya fajar baru,” cuitnya, seperti dikutip BBC, Minggu (11/4).

    Khan yang tersingkir, menuding ada konspirasi Amerika Serikat (AS) di balik penggulingannya.

    Saat terpilih sebagai perdana menteri pada 2018, Khan berjanji memerangi korupsi dan memperbaiki ekonomi. Namun, janji tak kunjung terwujud. Pakistan justru dicengkeram oleh krisis keuangan.

    Awalnya, Khan juga didukung oleh kekuatan militer. Namun kini runtuh.

    Akhir Maret lalu, serangkaian pembelotan membuatnya kehilangan dukungan mayoritas. Mantan Kapten Nasional Kriket Pakistan itu pun mati-matian berjuang untuk mempertahankan karier politiknya.

    Berulang kali, Khan menuding partai-partai oposisi Pakistan berkongkalikong dengan kekuatan asing. Khan juga mengklaim menjadi target konspirasi yang dipimpin AS, karena menolak sekubu dengan Washington dalam melawan Rusia dan China.

    Terutama, setelah ia mengunjungi Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, usai pecah konflik dengan Ukraina pada 24 Februari lalu.

    Selama masa kepemimpinannya, Imran Khan terlihat kontra dengan AS. Dia bahkan menyambut pengambilalihan Taliban atas Afghanistan pada tahun lalu. Serta mendesak kerja masyarakat internasional untuk bekerja sama dengan Taliban.

    Washington telah membantah tudingan konspirasi tersebut. Ditambah lagi, Imran Khan juga tidak pernah memberikan bukti apa pun. [HES/RM.ID]

  • Tingkatkan Akses Air Minum Rakyat, USAID Gelontorkan Rp 631 M

    Tingkatkan Akses Air Minum Rakyat, USAID Gelontorkan Rp 631 M

    Amerika Serikat (AS) melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) mengalokasikan dana sebesar 44 juta dolar AS (sekitar Rp 631,9 miliar) untuk meningkatkan akses air minum aman bagi masyarakat.

    USAID mengumumkan program lima tahun dalam kemitraan dengan Indonesia untuk meningkatkan akses air minum, sanitasi aman, dan higiene (WASH) bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

    Menurut keterangan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu (6/4). Program USAID itu akan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, lembaga donor, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, penyedia layanan air minum, dan masyarakat untuk memperkuat sektor WASH dan pengelolaan sumber daya air di Indonesia.

    “Selama lebih dari 15 tahun, kemitraan USAID dengan Pemerintah Indonesia telah meningkatkan akses terhadap air minum dan sanitasi aman bagi sekitar 7,6 juta orang Indonesia,” kata Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen dalam keterangan pers Kedutaan Besar AS di Jakarta.

    “Melalui program yang baru USAID IUWASH Tangguh, kami mendukung komitmen Indonesia untuk menyediakan layanan air minum dan sanitasi aman bagi semua sekaligus mengurangi risiko terkait iklim,” ujar Cohen.

    Secara khusus, USAID akan meningkatkan akses terhadap layanan air minum dan sanitasi aman serta meningkatkan pengelolaan sumber daya air untuk mendukung layanan air minum yang tangguh, termasuk menggunakan instrumen untuk mengantisipasi dan memantau kinerja sistem layanan air selama musim kemarau dan hujan.

    Menurut keterangan Kedubes AS, USAID berencana membantu setidaknya 1,5 juta orang mengakses air minum aman dan setidaknya satu juta orang mendapatkan akses layanan sanitasi aman. USAID akan membangun paling sedikit 50 kemitraan publik-swasta dan menjangkau setidaknya 1 juta orang melalui kampanye ketangguhan layanan WASH dan pengelolaan sumber daya air.

    Program USAID itu diharapkan dapat membantu menarik investasi sedikitnya 310 juta dolar AS (sekitar Rp4,45 triliun) dari dalam negeri, regional, dan internasional dengan menjembatani kerja sama antara penyedia layanan air minum dan fasilitas pembiayaan baru.  Untuk mendukung penambahan sambungan baru serta pembangunan infrastruktur air dan sanitasi, termasuk fasilitas pengolahan air dan pompa hemat energi.

    Selanjutnya, program itu juga akan mengatasi risiko terkait iklim, seperti banjir dan kekeringan, serta memastikan bahwa data risiko iklim dan langkah-langkah respons diperhitungkan dalam pendekatan pengelolaan layanan air minum dan sumber daya air oleh penyedia layanan air minum dan pemerintah daerah.[MEL/RM.ID]

  • Meneropong Lebih Dekat Keluarga Putin, Siapa Anaknya Yang Kena Sanksi AS?

    Meneropong Lebih Dekat Keluarga Putin, Siapa Anaknya Yang Kena Sanksi AS?

    Presiden Rusia Vladimir Putin dikenal selalu berhati-hati, bila ditanya soal keluarga.

    Pada tahun 2015, dalam salah satu konferensi pers maraton, Putin terkesan menghindar saat ditanya soal identitas anak-anaknya, yang semuanya perempuan.

    “Anak-anak saya tinggal di Rusia. Mereka hanya mengenyam bangku pendidikan di Rusia. Mereka lancar berkomunikasi dengan tiga bahasa asing. Saya sangat bangga terhadap mereka,” ungkap pria kelahiran Leningrad, 7 Oktober 1952.

    “Saya tak pernah membahas soal keluarga dengan siapa pun. Setiap orang memiliki hak atas nasibnya. Mereka menjalani hidup mereka sendiri, dan melakukannya dengan bermartabat,” imbuhnya.

    Meski tak pernah menyebut nama anak-anaknya, orang akhirnya tahu nama anak-anak Putin. Putaran terakhir sanksi AS telah menargetkan Maria Vladimirovna Vorontsova dan Katerina Vladimirovna Tikhonova, sebagai dua anak Putin yang dinilai memiliki kendali atas aset ayahnya, yang merupakan orang nomor satu di Rusia.

    “Kami percaya, banyak aset Putin disembunyikan dengan anggota keluarga. Itu sebabnya kami menargetkan mereka,” kata seorang pejabat senior AS, seperti dikutip BBC, Rabu (6/4).

    Meski potret keluarga Putin hanya sedikit terekam publik, laporan media dan dokumen pendukung lainnya telah cukup memberikan gambaran.

    Putin diketahui menikah dengan Lyudmila, pada tahun 1983. Ketika itu, Putin menjabat staf Badan Intelijen Rusia (KGB). Sementara Lyudmila, pramugari.

    Dari pernikahan yang bertahan 30 tahun, Putin dikaruniai dua putri: Maria Vladimirovna Vorontsova dan Katerina Vladimirovna Tikhonova. Keduanya hanya terpaut usia satu tahun. Vorontsova saat ini berumur 36, Tikhonova 35.

    Di ujung kisah pernikahannya dengan Lyudmila, Putin menegaskan, perceraian adalah hasil keputusan bersama. “Kami jarang bertemu. Masing-masing punya kehidupan sendiri,” ujar Putin.

    Sementara Lyudmila, menilai Putin benar-benar tenggelam dalam pekerjaan.

    Maria Vorontsova yang lahir pada tahun 1985 tercatat sebagai alumnus Jurusan Biologi St. Petersburg University dan Ilmu Kedokteran Moscow State University.

    Saat ini, Vorontsova adalah seorang akademisi yang mengambil spesialisasi di bidang endokrin. Dia ikut menulis buku tentang pertumbuhan terhambat pada anak-anak, dan terdaftar sebagai peneliti di Pusat Penelitian Endokrinologi Moskow.

    Selain dikenal sebagai akademisi, Vorontsova juga seorang pengusaha. BBC Rusia mengidentifikasi putri pertama Putin sebagai salah satu pemilik perusahaan yang berencana membangun pusat medis besar-besaran.

    Vorontsova menikah dengan pengusaha Belanda Jorrit Joost Faassen, yang pernah bekerja di raksasa energi negara Rusia Gazprom. Namun, mereka dilaporkan telah berpisah.

    Terkait invasi Ukraina, Vorontsova dikenal sebagai pendukung ayahnya. Dia bahkan meragukan pelaporan internasional tentang konflik tersebut.

    Adik Lebih Beken

    Putri kedua Putin, Katerina Tikhonova jauh lebih beken dibanding sang kakak. Dia dikenal sebagai penari rock n ‘roll. Tahun 2013, Tikhonova dan pasangannya berada di urutan kelima di sebuah acara internasional pada tahun 2013.

    Pada tahun yang sama, dia menikahi Kirill Shamalov, putra kawan lama Putin di sebuah resor ski eksklusif dekat St Petersburg. Pekerja di sana mengatakan, pasangan pengantin tiba dengan kereta luncur yang ditarik tiga kuda putih.

    Tahun 2018, Shamalov kena sanksi AS karena perannya di sektor energi Rusia. Departemen Keuangan AS mengatakan, kekayaannya meningkat drastis setelah menikah dengan Tikhonova.

    Saat ini, Tikhonova dan Shamalov telah berpisah.

    Pasca invasi militer Rusia ke Ukraina, dua aktivis Rusia ditangkap karena menduduki sebuah vila mewah di Biarritz, yang disebut-sebut milik Shamalov.

    Tikhonova saat ini berkecimpung di dunia akademis dan bisnis. Tahun 2018, dia berbicara tentang neuroteknologi di media pemerintah Rusia, dan tampil di forum bisnis pada tahun 2021.

    Sejauh ini, tak ada wanita yang disebut menghabiskan banyak waktu dengan Presiden Putin.

    Kabarnya, Putin juga memiliki cucu. Dia menyebutnya dalam pembicaraan via telepon pada tahun 2017. Hanya saja, Putin tak mengungkap, berapa banyak cucu yang dia miliki atau anak yang mana yang telah memberinya cucu.

    “Mengenai cucu-cucu saya, satu sudah di taman kanak-kanak. Tolong mengerti, saya tidak ingin mereka tumbuh seperti pangeran kerajaan. Saya ingin mereka tumbuh seperti orang normal,” ucap Putin. [HES/RM.ID]

  • Dianggap Pegang Kendali Aset, Dua Anak Putin Kini Dibidik Amerika

    Dianggap Pegang Kendali Aset, Dua Anak Putin Kini Dibidik Amerika

    Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap lingkaran terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin. Tak terkecuali, anak-anak Putin yang telah dewasa: Katerina Vladimirovna Tikhonova dan Maria Vladimirova Vorontsova.

    Tikhonova dan Vorontsova kena bidik, karena keduanya dianggap dapat memegang kendali atas aset ayah mereka.

    Tikhonova dikenal sebagai seorang eksekutif teknologi yang mendukung pemerintah Rusia (GoR) dan industri pertahanan. Adiknya, Vorontsova, memimpin program yang didanai negara.

    Program itu ditengarai telah menerima miliaran dolar AS dari Kremlin untuk penelitian genetika, dan secara pribadi diawasi oleh Putin.

    Keluarga Menteri Luar Negri Sergei Lavrov dan sejumlah bank utama, juga masuk daftar bidikan sanksi AS.

    “Kami memiliki alasan untuk meyakini, bahwa Putin dan para kroninya, serta para oligarki, menyembunyikan aset melalui anggota keluarga. Mereka menempatkannya di sistem keuangan AS, dan banyak bagian dunia lainnya. Itulah mengapa kami menyasar mereka,” kata pejabat senior pemerintahan AS, seperti dikutip BBC, Rabu (6/4

    Mayat di Bucha

    Sanksi untuk inner circle Putin ini diterapkan, menyusul fakta baru kekejaman pasukan Rusia di Ukraina. Termasuk, yang terkait dengan foto-foto mayat warga sipil yang bergelimpangan di jalan-jalan Bucha, dekat Ibu Kota Kiev.

    Tanpa bukti, Rusia menyebut foto-foto itu bikinan pejabat Kiev.

    Meski citra satelit menunjukkan, warga sipil tersebut tewas ketika Rusia menguasai Bucha, pada Rabu (6/4), Putin menyebut peristiwa itu sebagai provokasi kasar dan sinis oleh rezim Kiev. Sementara Presiden AS Joe Biden, menilainya sebagai sebuah kejahatan besar.

    “Negara-negara yang bertanggung jawab harus bersatu meminta pertanggungjawaban pelaku kejahatan tersebut,” tegas Biden, Rabu (6/4).

    Bentuk Sanksi

    Sanksi yang dijatuhkan pemerintah AS kepada anggota keluarga Putin dan kroninya mencakup empat hal.

    Pertama, dilarang menanamkan investasi baru di Rusia. Kedua, menjatuhkan sanksi keuangan berat kepada bank swasta terbesar Rusia Alfabank, dan lembaga keuangan terbesar Sberbank.

    Ketiga, menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah BUMN utama Rusia. Keempat, menjatuhkan sanksi terhadap pejabat pemerintah Rusia dan anggota keluarganya.

    Sementara pemerintah Inggris telah mengumumkan sanksi baru terhadap delapan oligarki dan sejumlah bank terbesar Rusia. Termasuk, Sberbank dan Credit Bank of Moscow.

    Uni Eropa juga mulai mengkritisi pemangkasan impor batu bara Rusia, karena khawatir kejahatan perang meningkat.

    Tak Semengerikan Kerugian Finansial

    Sebelum sanksi baru diumumkan Washington, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan, pihaknya tak dapat menoleransi berbagai bentuk keraguan.

    Di depan parlemen Irlandia, Zelensky mengatakan, dunia masih perlu meyakinkan orang-orang Eropa yang percaya, kejahatan perang tak semengerikan kerugian finansial.

    “Minyak Rusia tak dapat memberi makan mesin militer Rusia,” ujarnya, Rabu (6/1).

    Pernyataan ini diperkuat oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, melalui akun Twitternya. “Embargo gas dan minyak sangat diperlukan untuk melumpuhkan kemampuan Rusia membiayai perang,” cuit Kuleba.

    Terpisah, Kepala Diplomat Uni Eropa Josep Borrell memaparkan, setiap satu miliar ruro (Rp 15,67 triliun) yang dihabiskan untuk belanja harian energi Rusia, dikonversikan ke dalam perspektif tajam miliaran euro untuk bantuan militer kepada Ukraina, sejak awal invasi Rusia 24 Februari lalu.

    Larangan Batubara

    Beberapa negara anggota Uni Eropa, termasuk Jerman, sangat bergantung pada energi Rusia. Secara langsung, Jerman enggan menargetkan sektor tersebut ke dalam daftar sanksi.

    Selasa (5/4) kemarin, Komisi Eropa mengusulkan larangan impor batubara Rusia yang harus disetujui 27 negara anggota. Selama ini, Eropa membeli batubara dari moskow dengan harga 4 miliar euro atau kira-kira setara Rp 62,71 triliun.

    Awal pekan ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah bergabung dengan seruan larangan batu bara Rusia.

    Larangan itu disarankan sebelum serangkaian sanksi yang diumumkan dalam koordinasi dengan AS dan negara-negara G7 lainnya.

    Belum Memadai

    Negara-negara anggota Eropa juga diperkirakan akan memberlakukan “larangan transaksi penuh” pada empat bank Rusia dan melarang berbagai impor Rusia dan Belarus lainnya. Termasuk kayu, semen, makanan laut, dan minuman keras, senilai 5,5 miliar euro atau Rp 86,23 triliun.

    Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menegaskan siap menutup pelabuhan Uni Eropa untuk kapal Rusia, dan melarang operator transportasi jalan Rusia dan Belarus dari wilayah tersebut.

    Von der Leyen yang menyebut Rusia telah melancarkan perang yang kejam terhadap warga sipil Ukraina mengatakan, Uni Eropa harus menekan Putin dan pemerintah Rusia pada titik kritis ini.

    Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis punya pandangan lain. Dia mengkritik paket sanksi yang diusulkan Uni Eropa, dan menyebutnya sebagai bentuk respons yang lemah. Menurutnya, paket sanksi tersebut justru bisa memicu lebih banyak kekejaman.

    “Batubara, larangan empat bank di pelabuhan dan perbatasan (dengan pengecualian) sebenarnya bukan paket sanksi yang memadai untuk pembantaian warga sipil yang kini sedang terungkap,” tulis Landsbergis di Twitter, Selasa (5/4). [HES/RM.ID]

  • Negara Sekutu Berlomba Modernisasi Persenjataan

    Negara Sekutu Berlomba Modernisasi Persenjataan

    Setelah Australia mengumumkan percepatan memperbarui persenjataannya, Polandia dan Jepang juga melakukan hal serupa. Ini semua demi persiapan menghadapi ancaman China dan Rusia.

    Dilansir CNN, kemarin, Polandia, anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang berbatasan dengan Ukraina di timur, meningkatkan pertahanan, menyusul serangan Rusia ke Ukraina.

    Polandia membeli 250 tank Abrams dari Amerika Serikat (AS) dalam kesepakatan senilai 4,75 miliar dolar AS atau Rp 68,3 triliun yang ditandatangani Selasa, (5/4) di Warsawa. Pengiriman dijadwalkan dimulai akhir tahun ini.

    Tank paling top Amerika Serikat itu akan digelar di Divisi Mekanik ke-18 Angkatan Darat Polandia, yang berbasis dekat perbatasan dengan Ukraina dan juga Rusia. Jenis tank Abrams yang dibeli Polandia adalah versi terbaru dan tercanggih, yaitu tank Abrams generasi III, M1A2 SEPv3.

    “Polandia mengembangkan Angkatan Darat Polandia, demi mencegah agresor potensial. Kami semua menyadari yang terjadi di luar perbatasan timur,” kata Menteri Pertahanan Polandia, Mariusz Blaszczak dalam sebuah pernyataan.

    Kesepakatan Polandia dengan AS termasuk kendaraan pemeliharaan, jembatan portabel, pelatihan dan logistik serta amunisi, kata Blaszczak. “Ini adalah penguatan yang sangat penting dari Angkatan Bersenjata Polandia,” tegasnya.

    Kementerian Pertahanan mengatakan, kesepakatan itu pertama kali disepakati Juli lalu. Sebagai bagian modernisasi militernya, Polandia juga membeli 32 jet tempur siluman F-35 buatan AS dalam kesepakatan yang ditandatangani pada 2020. Pesawat tempur itu dijadwalkan tiba di Polandia pada 2026.

    Sementara Jepang, yang selama bertahun-tahun rakyatnya menentang seruan memiliki pertahanan yang lebih kuat terhadap China yang bersenjata nuklir, kini opini publik malah bergeser. Dilansir Bloomberg, kemarin, Jepang mempertimbangkan menambah anggaran militernya.

    Serangan Rusia ke Ukraina menyebabkan banyak orang di Jepang mengkaji ulang kemungkinan konflik bersenjata atas sengketa wilayah Asia Timur yang belum terselesaikan.

    Jajak pendapat menunjukkan, para pemilih khawatir kegagalan menghentikan Rusia dapat membuat China berani mengambil tindakan terhadap Taiwan. Kemudian berujung dengan merebut pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Timur yang dikelola Jepang.

    Jepang juga bersengketa dengan Rusia tentang kepemilikan pulau di perbatasan kedua negara. Karena kekhawatiran ini, hampir dua pertiga responden survei surat kabar Jepang, Yomiuri Shimbun akhir pekan lalu mengatakan, mereka ingin melihat pertahanan Jepang diperkuat. Sebelumnya, keamanan nasional biasanya berada di urutan kedua setelah ekonomi dalam prioritas pemilih.

    “Kejutan Ukraina mulai mengubah norma dan kepercayaan Jepang,” kata Dr Kyoko Hatakeyama, profesor di Sekolah Pascasarjana Studi Internasional dan Pembangunan Regional di Niigata University.

    Bahkan Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida pun mengejutkan banyak pengamat, karena segera menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Kemudian, Negeri Sakura itu mengirim bantuan militer yang tidak mematikan ke Ukraina. Keinginan Kishida ini memperkuat pertahanan Jepang akan lebih menantang.

    Sebelumnya, Australia juga mempercepat rencana pembelian rudal serang jarak jauh. Ini merupakan upaya Negeri Kanguru berjaga-jaga terhadap ancaman China dan Rusia.

    Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton mengatakan, percepatan mempersenjatai kembali jet-jet tempur dan kapal perang mereka, akan menelan biaya 2,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau sekitar Rp 37 triliun. [PYB/RM.ID]

  • Warga Negeri Kanguru Sudah Tak Sabar Pengen Ke Bali

    Warga Negeri Kanguru Sudah Tak Sabar Pengen Ke Bali

    Sejak Indonesia mengumumkan pembukaan perbatasan internasional untuk 42 negara pada 8 Maret lalu, wisatawan mancanegara (wisman) pun mulai berdatangan. Salah satu negara yang mendapat izin masuk adalah Australia.

    Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia Penny Williams menyambut baik pembukaan itu. Menurutnya, langkah tersebut menjadi angin segar bagi para WNI yang tinggal di Australia dan juga bagi warga Negeri Kanguru.

    “Saat ini, banyak WNI yang belajar maupun bekerja di Australia. Tak hanya itu, masyarakat Australia juga sudah tidak sabar untuk dapat berkunjung kembali ke Indonesia, terutama Bali,” terangnya, saat bertemu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (5/4).

    Williams juga berharap, agar lebih banyak wisman asal Australia masuk ke Indonesia. Begitu juga sebaliknya. “Kami siap berkolaborasi, sehubungan penguatan kerja sama,” ungkapnya, dikutip dari keterangan resmi Kemenparekraf, kemarin.

    Sebelumnya, Sandiaga menyampaikan, pasar Australia paling berpotensi untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia, terutama Bali. Dia pun mengatakan, Indonesia siap menyambut kedatangan wisman, khususnya dari Australia ke Bali. “Wisatawan Australia sudah menganggap Bali sebagai second home (rumah kedua),” ujar Sandi.

    Dalam hal ini, Menparekraf berencana mengunjungi dua kota di Australia, yakni Melbourne dan Sydney. Seperti diketahui, Indonesia telah membuka perbatasan internasional sejak 8 Maret lalu. Australia menjadi salah satu dari 42 negara yang masuk daftar penerima kebijakan Visa on Arrival/VoA (Visa Kunjungan saat Kedatangan) ke Bali.

    “Kami juga perlu menjelaskan kebijakan-kebijakan Indonesia terhadap dunia internasional, khususnya Australia, bahwa kebijakan ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap keselamatan dan kesehatan wisatawan,” jelasnya.

    Hingga saat ini, Indonesia terus berupaya mengendalikan penyebaran Covid-19, sehingga wisman bisa merasa aman dan yakin untuk berkunjung ke negara kepulauan ini. [DAY/RM.ID]