Kategori: INTERNASIONAL

  • Dubes RI Rosan Roeslani Tanda Tangani Pakta Ramah Lingkungan

    Dubes RI Rosan Roeslani Tanda Tangani Pakta Ramah Lingkungan

    Seluruh jajaran Perwakilan Indonesia di Amerika Serikat (AS) menandatangani Pakta Ramah Lingkungan pada Jumat (1/4). Ini pertama kali dilakukan Perwakilan Indonesia di negara penempatan.

    Menurut Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk AS Rosan Roeslani, implementasi Pakta Ramah Lingkungan ini akan mencakup seluruh aspek. Mulai dari pemberdayaan manusia dalam tata kelola pembangunan berkelanjutan, institusi yang kuat serta penganggaran inklusif, akan diprioritaskan dan diberdayakan.

    “Selain berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon, inisiatif gerakan ramah lingkungan di seluruh perwakilan Indonesia di Amerika Serikat ini bertujuan meminimalkan, mengadaptasi serta memitigasi dampak perubahan iklim di tempat kerja,” ujar Rosan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/4).

    Dengan pakta ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC bertekad menerapkan tata kelola pembangunan berkelanjutan dan budaya korporasi ramah lingkungan secara holistik. Serta mencapai implementasi secara penuh dan utuh pada 2025.

    Sebagai langkah pertama implementasi, KBRI Washington DC akan menerapkan prinsip reduce, reuse, dan recycle melalui manajemen dan pengolahan limbah. Serta tidak menggunakan produk plastik sekali pakai.

    Selain itu, KBRI akan mengganti moda transportasi secara bertahap dengan menggunakan kendaraan berbasis listrik atau rendah karbon.

    Rosan mengatakan, gedung KBRI Washington DC yang telah berusia lebih dari 120 tahun juga akan dievaluasi untuk menerapkan energi bersih dan efisien.

    Seremoni penandatanganan Pakta Ramah Lingkungan diikuti Kepala Perwakilan RI dan jajaran KBRI Washington DC, PTRI New York, KJRI New York, KJRI Chicago, KJRI Houston, KJRI Los Angeles dan KJRI San Francisco. [DAY/RM.ID]

  • KBRI Tokyo Perkuat Kerja Sama Pendidikan Dengan Muhammadiyah

    KBRI Tokyo Perkuat Kerja Sama Pendidikan Dengan Muhammadiyah

    Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo bersama Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang Pengembangan Pendidikan pada Jumat (1/4).

    Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, kegiatan bersama KBRI Tokyo merupakan ketiga kali.Ia berharap kerja sama ini dapat menjadi tonggak kemajuan pendidikan di Indonesia.

    “Di tahap ketiga ini kita melangkah lebih maju lagi dengan penandatanganan MoU untuk program pengembangan sumber daya manusia, pelatihan, dan inovasi pendidikan. Termasuk pengembangan program digital lewat lembaga pendidikan yang kita punya sekarang ini termasuk di dalamnya Universitas Siber Muhammadiyah serta berbagai program lain,” ujar Nashir melalui keterangannya, Senin (3/4).

    Ia mengpresiasi kepada KBRI Tokyo bersama Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jepang dapat berperan besar sebagai kekuatan penggerak bersama Jepang dalam membangun Indonesia.

    Adapun isi Nota Kesepahaman KBRI Tokyo dengan PP Muhammadiyah antara lain penguatan kolaborasi antara institusi Muhammadiyah dengan industri terkait di Jepang, kolaborasi diseminasi informasi kegiatan bersama serta kerja sama lainnya yang bersifat produktif.

    Hingga saat ini, kerja sama yang sudah dibangun KBRI Tokyo dengan Muhammadiyah adalah menghubungkan beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) seperti UMY, UMM, UMB dengan perguruan tinggi di Jepang.

    Ke depannya, tengah diupayakan  pengembangan jalur internet yang merupakan kerja sama lintas negara melalui Program Research and Education Network (ID-REN) dengan kecepatan 100GB melalui Universitas Brawijaya, di mana sudah ada 3 PTM yang masuk dalam pengembangan jaringan tersebut

    Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang dan Federasi Mikronesia, Heri Akhmadi mengatakan, KBRI Tokyo siap bekerjasama di bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan lainnya dengan PP Muhammadiyah.

    “Khusus bidang pendidikan dan riset, meliputi bidang kesehatan seperti pengembangan vaksin, pengobatan kanker, penyediaan rumah sakit, perawatan lansia dengan kualitas dan fasilitas Jepang, transisi energi dengan pengurangan emisi, serta transformasi digital,” paparnya.

    “MoU ini dilatarbelakangi program nasional Kampus Merdeka-Merdeka Belajar yang memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar ke universitas lain baik di dalam atau di luar negeri selama dua semester ditambah satu semester untuk kerja praktek melalui Program IISMA Kemdikbudristek,” tambah Heri. [MFA]

  • Masjidil Haram Dan Nabawi Gelar Bukber Lagi, 2.000 Donatur Daftar Beri Makanan Gratis

    Masjidil Haram Dan Nabawi Gelar Bukber Lagi, 2.000 Donatur Daftar Beri Makanan Gratis

    Setelah dua tahun pembatasan karena Covid-19, ritual buka puasa bersama Ramadan serta itikaf kembali digelar di Masjidil Haram, Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Hal ini disambut warga penuh suka cita.

    Pihak pengelola dua masjid telah memberikan lebih dari 2.000 izin untuk menyediakan makanan buka puasa gratis bagi jemaah. Bagi beberapa keluarga Saudi, menyediakan makanan buka puasa untuk orang lain merupakan tradisi.

    Shatha Jaylan (30) dari Madinah, mengatakan, dia dan keluarganya telah menyediakan buka puasa selama bertahun-tahun di dekat pintu Al-Rawda.

    “Kami telah menyajikan makanan berbuka puasa di (Madinah) selama sembilan tahun di bagian wanita. Ini adalah inisiasi antara ayah dan bibi saya,” terang Jaylan.

    Keluarga-keluarga yang telah mendapatkan izin tersebut mengatakan bahwa mereka mulai mempersiapkan buka puasa dua pekan sebelum Ramadan. Ini kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Keluarganyanya menyediakan yoghurt, roti shourik, duggah (campuran bumbu Madinah), berbagai jenis kurma seperti rutab dan sukkari, air zamzam botol, kopi Saudi, dan teh.

    “Saya biasa melayani buka puasa untuk pengunjung (masjid) selama tiga tahun. Kami biasa mempersiapkan segala sesuatunya di pagi hari sehingga kami bisa membawa (semuanya ke) masjid di waktu Ashar untuk menghindari jam sibuk,” tuturnya

    “Sangat penting untuk menyiapkan semuanya agar pengunjung dapat menikmati makanan mereka,” imbuhnya.

    Jaylan mengatakan bahwa seperti orang lain yang menyediakan makanan, dia juga mempekerjakan pekerja untuk membantu persiapan dan penyajian. Namun, tahun ini Jaylan mengatakan, keluarganya tidak mendaftar untuk menyediakan makanan buka puasa.

    “Begitu kami mendengar pengumuman acara buka puasa telah dibolehkan, kami sangat senang, namun, kami tidak ikut mendaftar tahun ini karena ada aturan dan peraturan baru yang berbeda,” katanya.

    “Memberikan buka puasa, pergi ke masjid setiap hari menyenangkan, tetapi itu adalah tanggung jawab yang besar. Bibiku, sepupu-sepupuku, dan aku biasanya datang dari sore sampai malam setiap hari selama satu bulan. Ini tidak mudah karena begitu pengunjung pergi, kami (harus) mengumpulkan tikar plastik, sisa makanan, dan peralatan sekali pakai. Tetapi mendengar doa dari jemaah menghapus semua rasa lelah,” tambahnya.

    Namun saat ini, panitia  meluncurkan beberapa program untuk menyediakan layanan bagi jemaah selama Ramadan. Lebih dari 12.000 pekerja akan bertugas.[MEL/RM.id]

  • Kepolisian Yordania Sambut Kedatangan Perdana Suku Cadang Kendaraan Dari Indonesia

    Kepolisian Yordania Sambut Kedatangan Perdana Suku Cadang Kendaraan Dari Indonesia

    Kiriman perdana suku cadang kendaraan bermotor pesanan Public Security Directorate (PSD) atau Kepolisian Yordania dari Indonesia telah tiba, 30 Maret lalu. Ini adalah salah satu implementasi kerja sama yang terjalin antara Polri (Kepolisian Negara Republik Indonesia) dengan Kementerian Dalam Negeri Yordania, tempat PSD bernaung.

    Kedatangan produk impor tersebut disaksikan Direktur Maintenance PSD Kolonel Ing Jamal Abu Shqaeer dan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Yordania Ade Padmo Sarwono yang berkedudukan di Kota Amman, di Gudang Logistik PSD, Al Mwaqqar, Provinsi Azraq.

    Pada kesempatan itu, mereka melakukan pengguntingan pita dan pembukaan pintu kontainer pesanan suku cadang. Kolonel Jamal Abu Shqaeer dalam sambutannya mengatakan, industri suku cadang kendaraan di Indonesia memiliki kualitas produk yang baik didukung dengan tingginya tingkat profesionalitas pabrik dan manajemen.

    “Keputusan Komite Pengadaan PSD memilih produk Indonesia merupakan sebuah keputusan yang tepat,” ucapnya.

    Kolonel Jamal Abu Shqaeer menambahkan, kesepakatan pembelian dilakukan dengan PT Astra Otopart Tbk  atas dasar kesepahaman bersama dengan tingkat kepercayaan yang tinggi dari kedua pihak. Dirinya berharap, kesepakatan dengan produsen lainnya yang saat ini masih dalam proses negosiasi, juga dapat segera terealisasi atas dasar kesepahaman dan kepercayaan kedua belah pihak.

    “Keberhasilan kunjungan Komite Pengadaan ke Indonesia, tidak lepas dari dukungan penuh dan pendampingan yang diberikan KBRI Amman. Mulai dari persiapan kunjungan delegasi PSD ke Indonesia hingga terlaksananya pengiriman perdana ini,” tutur Kolonel Jamal Abu Shqaeer.

    Pada momen yang sama, Dubes RI untuk Yordania mengawali sambutannya menyampaikan penghargaan yang tinggi dan terimakasih kepada Pimpinan PSD dan Delegasi Komite Pengadaan yang dipimpin Kolonel Jamal Abu Shqaeer. Mereka mengunjungi Indonesia pada Oktober 2021 untuk melakukan pertemuan dengan beberapa produsen suku cadang kendaraan.

    “Saya berharap, ekspor perdana ini menjadi awal dari proses pengadaan suku cadang kendaraan bermotor PSD secara berkesinambungan,” kata Dubes Ade.

    Lebih jauh, mantan Dubes RI untuk ASEAN itu ingin, kerja sama antara kedua negara, khusus antara PSD dan Kepolisian RI dapat terjalin melalui kerja sama pelatihan personel.

    Sebagai informasi, Secara historis, hubungan sosial-budaya Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah, termasuk Yordania, sudah terjalin sejak lama. Namun, hubungan diplomatik kedua negara dimulai pada 1950. Sedangkan KBRI Amman dibuka sejak 1985. Sementara Yordania membuka kedutaannya di Jakarta pada November 1986.

    Hubungan keduanya direkatkan karena kesamaan visi dalam mendukung terciptanya perdamaian dunia. Kedua negara telah berkontribusi melalui pengiriman kontingen pasukan perdamaian di berbagai wilayah konflik.

    Untuk itu hubungan yang telah terjalin ini dapat dijadikan dasar pengukuhan semakin eratnya kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang.

    Di kesempatan yang sama, Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Amman Rizaldi Ishak merasa bergembira dengan tibanya kontainer perdana impor suku cadang kendaraan.

    “Upaya mendorong ekspor ke negara akreditasi terus dilakukan KBRI Amman meskipun menghadapi berbagai tantangan, terlebih di masa pandemi Covid-19,” ucapnya.

    Keberhasilan mendongkrak ekspor Indonesia tercermin dari angka perdagangan Indonesia Yordania yang meningkat hingga 98 persen pada 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.[MEL/RM.id]

  • G20 Tak Boleh Lumpuh Di Masa Presidensi RI, Jangan Lupa Gaet China

    G20 Tak Boleh Lumpuh Di Masa Presidensi RI, Jangan Lupa Gaet China

    Pendiri dan Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengatakan, invasi Rusia ke Ukraina telah berdampak besar bagi G20.

    Wajar, jika marak pertanyaan dan perdebatan, mengenai keanggotaan Rusia dalam kelompok 20 negara perekonomian terbesar di dunia.

    “Apakah G20 akan tetap menjadi G20? Atau menjadi G19 tanpa Rusia? Atau bahkan menjadi G13, tanpa G7? Atau bubar menjadi G0?” kata Dino melalui kanal YouTube Sekretariat FPCI.

    Apa pun perkembangan yang terjadi, Dino meyakini, G20 tidak akan sama seperti sebelumnya.

    “G20 kini sedang sakit. Terpecah-belah. Kalau tidak hati-hati, bisa menjadi disfungsional,” ucap mantan Wakil Menteri Luar Negeri di masa pemerintahan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono ini.

    Dino menjelaskan, dalam tubuh G20, negara-negara G7 yang terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat kompak menentang kehadiran Rusia.

    Negara-negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia), juga sudah retak karena Perdana Menteri Australia Scott Morrison menentang kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT G20 Bali.

    Sementara negara-negara BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), tampaknya juga akan menentang upaya mengeluarkan Rusia dari G20.

    Sedangkan negara-negara Amerika Latin seperti Argentina, Meksiko dan Arab Saudi dan Korea Selatan masih belum diketahui posisinya. Meski, seperti halnya Indonesia, mereka semua mendukung Resolusi Majelis Umum PBB yang mengecam Rusia.

    Tak Mau Semeja Dengan Putin

    Untuk diketahui, 14 dari total negara G20 mendukung Resolusi Majelis Umum PBB, yang menentang invasi Rusia ke Ukraina.

    11 negara tersebut bahkan menjadi cosponsored resolusi tersebut.

    “Yang perlu dicermati, suasana politik dalam tubuh G20 kini menjadi sangat buruk. Pertikaian geopolitik antara Barat dan Rusia semakin tajam. Sanksi ekonomi juga semakin gencar,” terang Dino.

    Dia menegaskan, pemimpin-pemimpin negara Barat di G20 tidak mau duduk semeja dengan Presiden Putin.

    Menurutnya, kalau Rusia berhasil menaklukkan Ukraina dalam beberapa minggu atau bulan, pertikaian Rusia dan Barat akan semakin memuncak.

    Dan kalaupun ada perdamaian di Ukraina, pertikaian antara Barat dan Rusia juga akan terus berlanjut. Karena sudah menjadi konflik strategis dan sistemik.

    “Saya yakin, invasi Rusia ke Ukraina akan dicatat sejarah sebagai sebuah kesalahan besar. Sama seperti invasi Irak ke Kuwait pada tahun 1990, dan invasi AS ke Irak pada 2003. Saya juga yakin, sejarah Rusia juga akan mencatat invasi ini sebagai suatu tindakan salah langkah. Yang tak hanya mengakibatkan destabilisasi dunia, tetapi juga merugikan Rusia sendiri,” jelas Dino.

    Hal Sakral Dilanggar

    Invasi Rusia juga mengusik jati diri Indonesia sebagai bangsa yang mencintai kemerdekaan, kedaulatan, perdamaian, persatuan bangsa, demokrasi, dan kemanusiaan.

    “Semua hal yang sakral bagi kita ini, jelas dilanggar Rusia di Ukraina. Lantas bagaimana dengan nasib G20? Walaupun G20 sedang kisruh, Indonesia sangat berkepentingan menjaga G20,” tutur Dino.

    Sebagai negara yang memiliki andil melahirkan proses KTT G20 pada tahun 2008, Dino menilai, Indonesia memiliki kepentingan untuk menjaga agar G20 tetap utuh dan tidak runtuh.

    Kenapa? Karena saat ini Indonesia juga sedang berada dalam situasi perjuangan besar menghadapi agenda berat internasional. Yaitu pemulihan ekonomi, pandemi, dan perubahan iklim.

    Semuanya mutlak memerlukan kehadiran dan kerja sama G20.

    Negara-negara G20 mencakup 85 persen dari ekonomi dunia, tiga perempat perdagangan dunia, dua pertiga dari total penduduk bumi, dan 80 persen emisi global.

    Sehingga, secara global, kesepakatan yang diambil G20 jauh lebih berdampak dibanding Resolusi PBB atau ASEAN.

    Jangan Lumpuh

    Kalau G20 lumpuh, maka solusi terhadap masalah-masalah dunia ini akan semakin rapuh. Karena itulah, G20 menjadi ujian terberat bagi diplomasi Indonesia.

    “Jangan sampai, sejarah mencatat, G20 lumpuh dalam masa Presidensi Indonesia. Kita pasti akan ditarik-tarik ke berbagai arah,” cetus Dino.

    Sebagai Presiden G20, Dino menyarankan Indonesia untuk memperhatikan pandangan semua anggota G20. Meski G20 adalah forum ekonomi, faktor politik tampaknya akan banyak mempengaruhi.

    Modal Politik

    Untuk menjaga G20, Dino mengatakan, Indonesia harus bisa memanfaatkan modal politik dan diplomatik. Baik terhadap negara Barat, Rusia, China, dan sesama middle powers.

    “Kita masih punya modal politik dengan Rusia. Karena walaupun mendukung resolusi PBB yang keras terhadap Rusia, Indonesia tidak menerapkan sanksi terhadap Rusia,” urai Dino.

    “Hubungan bilateral Jakarta-Moskow juga masih normal,” sambungnya.

    Dino menekankan, Indonesia perlu menjaga, agar pembahasan dalam pilar-pilar G20 terus bergerak. Seperti Business20, Civil20, Urban20, Labor20, ThinkTank20, Science20, Parliament20, Youth20, Woman20.

    Tak kalah penting, Dino menganjurkan Presiden Jokowi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan zoom diplomacy. Yaitu lobi melalui telekonferensi secara intensif, dengan pemimpin G20 lainnya, untuk mencari formula yang dapat menjaga keutuhan G20.

    “Solusi keutuhan G20 harus dirintis sejak awal. Jangan telat menunggu situasi semakin tak terkendali. KTT ASEAN-AS pada pertengahan tahun ini, juga perlu dimanfaatkan Presiden Jokowi untuk meyakinkan Presiden AS Joe Biden secara bilateral,” tegas Dino.

    Middle Powers

    Terkait pentingnya upaya menjaga keutuhan G20, Dino menilai, pertemuan kedua pemimpin merupakan peluang baik untuk bicara blak-blakan mengenai masalah yang sensitif terkait G20.

    Di luar jalur G20, Presiden Jokowi juga dapat mengirimkan special envoy ke Ukraina dan Rusia, untuk membantu mencari jalan keluar dalam konflik ini.

    “Mungkin ada yang bilang, apa bisa? Menurut saya, kenapa tidak. Kita sebaiknya terlibat bukan sebagai mediator, karena ini lebih ribet urusannya. Namun, sebagai good office yang mungkin dapat menemukan aspek tertentu, yang dapat dijembatani dari konflik ini. Saya yakin, inisiatif ini pasti akan diterima dengan baik oleh Rusia dan Ukraina,” papar Dino.

    Selain itu, Dino juga meminta Indonesia untuk melakukan kerja sama intensif dengan sesama middle powers, yang sebetulnya adalah kelompok informal terbesar di G20. Yaitu, afsel Korsel dan Arab Saudi, Turki, Australia, Brazil, Argentina, dan Meksiko.

    Peran China

    “Jangan lupa menggaet China. Dari semua negara di dunia, saat ini China adalah negara yang paling memiliki pengaruh terbesar terhadap Rusia. Pandangan Presiden China Xi Jinping pasti akan didengar Presiden Rusia Vladimir Putin,” kata Dino.

    Dunia Barat yang baru saja mempermalukan China dengan melakukan boikot Olimpiade Musim Dingin, menurutnya juga harus lebih bijak memperlakukan China.

    Mungkin, dalam mencari solusi perang di Ukraina, diplomasi Indonesia juga dapat bersinergi dengan diplomasi China.

    “Dalam KTT G20 nanti, Indonesia juga tidak perlu alergi terhadap rujukan perang di Ukraina, dalam deklarasi akhir G20. Karena kalau sama sekali tidak merujuk pada situasi Ukraina, maka G20 akan kehilangan kredibilitas di mata internasional,” terang Dino.

    Sebagai Presiden G20, Indonesia juga tidak bisa membungkam atau menghiraukan negara mana pun yang ingin berbicara.

    “Ingat, sebagai Presiden G20, Indonesia berada dalam posisi sebagai pemimpin. Bukan moderator acara. Kita juga harus realistis, dan menurunkan ekspektasi yang berlebihan. Karena dalam suasana pertengkaran dan perpecahan, ruang gerak G20 menjadi sangat terbatas,” pesan Dino.

    Yang penting, lanjutnya, kita harus bisa meminimalkan damage yang terjadi di G20.

    Sebisa mungkin, mencapai suatu kesepakatan minim, yang bisa menghindari terjadinya krisis ekonomi dunia. Dengan menjaga kerja sama pandemi dan perubahan iklim. Serta menjaga kestabilan keuangan, keamanan pangan dan energi, jaringan supply chain dan inflasi.

    “Jangan lupa, G20 masih 8 bulan lagi. Jadi, masih ada kemungkinan munculnya faktor X yang belum kita ketahui wujudnya. Namun, bisa mengubah kalkulasi politik di G20. Semoga, faktor X ini adalah sesuatu yang positif. Bukan negatif,” tutur Dino.

    Bergradasi

    Intinya, dalam situasi yang cair dan berbahaya ini, posisi Indonesia harus bergradasi.

    Pertama, dalam konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang semakin keras, Indonesia selayaknya tidak berpihak.

    Kedua, mengenai invasi Rusia, kita harus dengan lugas menentang aksi Rusia tersebut. Karena telah melanggar kedaulatan dan kemerdekaan Ukraina, dan menginjak-injak hukum internasional.

    Menurut Dino, hal tersebut perlu secara jelas disampaikan. Baik secara multilateral seperti yang sudah disampaikan RI di PBB. Namun juga secara bilateral.

    “Ini belum dilakukan oleh Indonesia terhadap Rusia. Justru di sini, sikap politik bebas aktif Indonesia harus kita tunjukkan kepada Rusia. Namun, kita juga harus jeli mencari celah di mana Indonesia bisa berkontribusi meredam konflik,” tandas Dino.

    Mengenai G20, Dino menekankan, Indonesia berkepentingan menjaga keutuhan G20. Bagaimana pun caranya. Indonesia bahkan harus berupaya, agar KTT G20 pada November mendatang, bisa produktif menghasilkan kesepakatan yang bermanfaat bagi ekonomi dunia. Termasuk Indonesia.

    “Di dunia internasional, Indonesia selalu menampilkan diri sebagai bridgebuilder dan consensusbuilder. Inilah tantangan terbesar bagi Indonesia. Apakah kita bisa menjembatani berbagai posisi, yang banyak sekali bertentangan dalam situasi yang panas? Inilah waktunya bagi Indonesia, untuk mengibarkan diplomasi yang excellent,” pungkas Dino[HES/RM.id]

  • Sambut Kunjungan Dubes Spanyol, Muhammadiyah Bidik Kerja Sama Pendidikan

    Sambut Kunjungan Dubes Spanyol, Muhammadiyah Bidik Kerja Sama Pendidikan

    Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menerima kunjungan Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Francisco De Asis Aguilera Aranda di Kantor PP Muhammadiyah Menteng 23, Jakarta, pada Jumat (1/4).

    Diawali dengan ucapan selamat datang di Muhammadiyah, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kunjungan Dubes Aranda.

    Haedar hadir dalam pertemuan itu secara online dari Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta. “Kami lebih familiar dan juga sangat merasa dekat dengan Spanyol karena sejarah sejarah Andalusia,” kata Haedar.

    “Andalusia itu dekat dengan sejarah Islam, bahkan sekarang kelompok-kelompok yang pergi umroh untuk ibadah di Mekah dan Madinah itu selain mampir ke Turki juga ke Granada, Cordoba, bahkan ke Seville untuk mengetahui jejak sejarah Islam di Spanyol,” imbuhnya.

    Menurutnya, ini potensi besar sebenarnya untuk meningkatkan kerja sama di bidang traveling (perjalanan) atau paket wisata.

    “Saya sudah dua kali ke sana dan tidak bosan-bosan untuk pergi ke sana,” kata Haedar.

    Lebih lanjut Haedar mengatakan, Spanyol dengan la liganya juga terkenal di Indonesia. Sedangkan dirinya adalah penggemar Real Madrid. Modal ini menurutnya modal penting karena selain Liga Inggris, Liga Spanyol juga terkenal di Negeri Merah Putih ini.

    Dalam konteks pendidikan, kata Haedar, perguruan tinggi Muhammadiyah juga hubungannya sangat baik bahkan sudah makin banyak mahasiswa untuk ambil Phd di Spanyol. Sehingga ini merupakan jembatan untuk meningkatkan hubungan pendidikan antara Muhammadiyah dan Kerajaan Spanyol.

    “Selain kerja sama di bidang pendidikan juga tentu kita ingin lebih meningkatkan kerja sama dalam memahamkan posisi Islam di dunia,” harap Haeder.

    Menurut Haedar, memahamkan pemikiran Islam yang progresif ini menjadi kepentingan bersama karena tatanan dunia baru sekarang meniscayakan dua hal. Satu, perdamaian menjadi state of mind yang bersifat global. Kedua, kita antar negara harus bisa berkembang bersama.

    “Islam Indonesia itu Islam moderat, wasathiyah, damai, dan Islam yang inklusif. Gerakan Muhammadiyah Islam berkemajuan yang sejalan dengan pemikiran modern bahkan kosmo modern tapi tentu dengan perspektif Islam,” terangnya.

    “Saya pikir ini harus menjadi komitmen global bagaimana kita antar negara bisa maju bersama,” pungkas Haedar.

    Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, dan Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto.[MEL/RM.id]

  • Kemhan Rusia Ngaku Nyerang Kilang Minyak & Fasilitas BBM Di Odesa

    Kemhan Rusia Ngaku Nyerang Kilang Minyak & Fasilitas BBM Di Odesa

    Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi serangan terhadap kilang minyak dan fasilitas penyimpanan BBM di Odesa, yang merupakan kota pelabuhan utama Ukraina, Minggu (3/4).

    Sebagian besar kota ini telah terhindar dari serangan Rusia, sejak 24 Februari.

    “Pagi ini, rudal berbasis laut dan udara presisi tinggi telah menghancurkan kilang minyak dan tiga fasilitas penyimpanan bahan bakar dan pelumas di dekat Kota Odesa. Tempat bahan bakar dipasok ke kelompok pasukan Ukraina di arah Mykolaiv,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia melalui Telegram, seperti dikutip CNN, Minggu (3/4).

    Terkait hal ini, Wali Kota Odesa Hennadii Trukhanov mengatakan, serangan tersebut tidak menelan korban jiwa.

    “Hari ini, penjajah menyerang objek infrastruktur penting Odesa dengan rudal,” kata Trukhanov melalui siaran televisi.

    “Ada api, ada asap. Beruntung, tidak ada korban jiwa. Hanya bangunan yang rusak. Situasi terkendali,” imbuhnya.

    Trukhanov menyebut, banyak bangunan sipil dan rumah-warga hancur dalam serangan tersebut.

    Dia berspekulasi, pada titik tertentu, Rusia akan menggunakan kontingen pasukan yang ditempatkan di Transnistria, republik separatis di negara tetangga Moldova.

    Hal ini tentu saja memicu kekhawatiran yang sebelumnya dicuatkan oleh pejabat Ukraina.

    Enam Ledakan

    Sebelumnya, tim CNN yang berada di lokasi kejadian menerima laporan dari warga setempat yang mendengar enam ledakan di depot bahan bakar, sebelum matahari terbit.

    “Salah satu obyek infrastruktur penting, terkena serangan pagi ini. Saat ini situasi terkendali,” ujar Juru Bicara Staf Operasional Administrasi Militer Regional Odesa, Serhii Bratchuk.

    Dewan Kota Odesa mengkonfirmasi serangan udara tersebut di akun Telegram mereka pada Minggu (3/4) pagi.

    Mereka mengatakan, beberapa rudal Rusia ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Odesa. Kebakaran dilaporkan telah terjadi di beberapa distrik. [HES/RM.id]

  • Total Sumbangan Vaksin Covid AS Untuk Indonesia, Tembus 35,8 Juta Dosis

    Total Sumbangan Vaksin Covid AS Untuk Indonesia, Tembus 35,8 Juta Dosis

    Tambahan 3,5 juta dosis vaksin Pfizer yang tiba di Jakarta pada hari ini, Minggu (3/4), menggenapi sumbangan vaksin Covid Amerika Serikat (AS) ke Indonesia menjadi 35,8 juta dosis. Serta lebih dari setengah miliar dosis vaksin ke lebih dari 110 negara, di berbagai kawasan dunia.

    Hingga 17 Maret, AS telah mengirimkan 500 juta dosis vaksin COVID-19 ke seluruh dunia. Sumbangan ini lebih banyak dibanding negara lain.

    Untuk setiap dosis vaksin yang diberikan di AS, hampir satu dosisnya telah dikirim ke luar negeri.

    Ini adalah tonggak penting yang dilakukan hanya dalam waktu sembilan bulan. Mewujudkan janji Presiden AS Joe Biden untuk menyumbangkan lebih dari 1,2 miliar dosis vaksin, yang aman dan efektif ke seluruh dunia.

    “Vaksin adalah salah satu cara terbaik untuk mengendalikan pandemi ini. Dengan vaksin, kita membantu melindungi satu sama lain dari penularan. Serta kembali aktif dalam dunia yang lebih sehat dan lebih produktif,” kata Jeff Cohen, Direktur Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) di Indonesia dalam keterangannya, Minggu (3/4).

    “Amerika Serikat berkomitmen untuk terus menghidupkan semangat solidaritas, dan bermitra dengan rakyat Indonesia, juga mitra-mitra kami. Bersama-sama, kita akan mengalahkan Covid-9,” imbuhnya.

    Dengan komitmen sebesar 4 miliar dolar AS, Negeri Paman Sam juga merupakan donor terbesar bagi inisiatif global yang ditujukan untuk kesetaraan vaksin (COVAX).

    Bekerja sama dengan UNICEF, COVAX telah mengirimkan lebih dari satu miliar dosis vaksin ke negara-negara di seluruh dunia. Termasuk, lebih dari 100 juta dosis untuk Indonesia.

    Tak cuma itu. AS juga memberikan dukungan untuk tempat vaksinasi. Termasuk klinik keliling untuk orang tua dan penyandang disabilitas, sehingga mereka bisa divaksin di halaman rumahnya. Melatih petugas kesehatan, dan mendukung distribusi vaksin hingga ke daerah terpencil. Sehingga, masyarakat Indonesia di semua provinsi memiliki akses terhadap vaksin.

    Dengan dukungan USAID, mitra masyarakat sipil juga telah menjangkau puluhan juta orang Indonesia, melalui media sosial dan pesan publik lainnya. Demi mempromosikan vaksinasi, dan melawan informasi yang salah dan disinformasi seputar Covid-19.

    Sejak awal pandemi, pemerintahan Biden telah memberikan lebih dari 77 juta dolar AS, untuk mendukung respons Indonesia terhadap Covid-19.

    Ini merupakan tambahan dari bantuan kesehatan senilai lebih dari 1 miliar dolar AS, dalam dua dekade terakhir.

    Sejak Maret 2020, dukungan AS telah menjangkau lebih dari 194 juta orang di Indonesia. Atau lebih dari dua pertiga jumlah penduduk Indonesia.

    USAID telah membantu sekitar 165 ribu petugas kesehatan garis depan. Serta memperkuat lebih dari 1.800 rumah sakit, klinik, dan laboratorium di seluruh Indonesia.

    Hingga saat ini, USAID telah memberikan dukungan untuk lebih dari 10 ribu kegiatan vaksinasi.

    Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi usaid.gov/Indonesia atau hubungi USAID Communications Officer di +62 (21) 50831000 atau sandina@usaid.gov. [HES/RM.id]

  • Kena Covid, Raja Dan Permaisuri Malaysia Isoman Di Istana Negara

    Kena Covid, Raja Dan Permaisuri Malaysia Isoman Di Istana Negara

    Raja Malaysia Sultan Abdullah Riayatuddin Mustafa Billah Shah dan istrinya, Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah kini sedang menjalani isolasi mandiri (isoman), setelah dinyatakan positif Covid-19.

    Pengawas Keuangan Rumah Tangga Kerajaan Istana Negara Ahmad Fadil SyamSyamsuddin mengatakan, Sultan Abdullah akan menjalani isoman di Istana Negara hingga Kamis (7/4) mendatang. Sedangkan Tunku Azizah, sampai Jumat (8/4).

    “Raja dan Ratu hanya mengalami gejala ringan. Mohon doa agar mereka cepat pulih dan senantiasa sehat,” kata Ahmad Fadil seperti dikutip Bernama, Sabtu (2/4).

    Pada kesempatan yang sama, Ahmad Fadil  juga menyampaikan pesan Sultan Abdullah, agar warga Malaysia selalu waspada dan menjaga disiplin prokes. Meski telah memasuki masa transisi ke fase endemis, pada Jumat (1/4).

    Berdasarkan laporan John Hopkins University, Malaysia kini mencatatkan 4.219.395 kasus positif dan 35.013 angka kematian. [HES/RM.id]

  • Dubes Lu Kang Happy Komunikasi Elite China-RI Tetap Hangat

    Dubes Lu Kang Happy Komunikasi Elite China-RI Tetap Hangat

    Pandemi Corona membuat pertemuan tatap muka jarang digelar. akibatnya, banyak pemimpin negara melakukan komunikasi via telepon dan panggilan video. Meski demikian, komunikasi antara pejabat tinggi China dengan Indonesia berjalan baik dan hangat.

    Hal itu disampaikan oleh Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang dalam konferensi pers virtual perdananya dengan jurnalis, Kamis (31/3).

    “Meskipun kita sekarang masih pandemi Covid-19, tapi komunikasi kedua negara sangat erat,” ujar Dubes Lu.

    Menurutnya, hubungan perdagangan kedua negara sangat erat. Sejak 2013, China menjadi mitra perdagangan terbesar Indonesia.

    Meski dihantam pandemi, menurut catatan Dubes Lu, volume perdagangan kedua negara tahun lalu meningkat 58,67 persen.

    Pemimpin kedua negara, lanjutnya, saat komunikasi selalu mengangkat isu untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan.

    “Setiap kali Presiden Jokowi telepon Presiden Xi Jinping, beliau selalu merekomendasikan produk perikanan dan pertanian indonesia. Beliau sangat peduli dengan kehidupan petani dan orang yang bekerja di bidang perikanan,” papar Dubes Lu.

    “Presiden Xi Jinping mengatakan China berkenan untuk mengimpor lebih banyak produk pertanian dan perikanan kualitas tinggi dari indonesia,” lanjut Dubes yang menyerahkan Credentials Letter pada Maret lalu.

    “China juga merupakan negara investasi paling besar bagi Indonesia. tidak hanya mem bantu indonesia dalam hal industriali sasi, infrastruktur dan ekonomi digital. tapi juga menciptakan banyak lapangan kerja bagi Indonesia,” katanya.

    Selain itu, Dubes lu menyampaikan dukungan Pemerintah Negeri Tirai Bambu atas kepemimpinan Indonesia di Group of Twenty (G20).

    “Sebagai negara sahabat, kami benarbenar berharap bahwa G20 tahun ini bisa sukses. Dan indonesia bisa berperan sebagai Presidensi G20,” ujarnya.

    “Kami sudah memberikan dukungan maksimum kepada indonesia. Kami pikir G20 tidak hanya memberi keuntungan untuk membantu agenda G20. tapi juga bisa membantu negara-negara di kawasan berperan di isu internasional,” jelas diplomat yang menjadi Dubes China ke-13 untuk Indonesia ini.

    “indonesia sudah menetapkan tema G20 yang sangat bagus, yaitu Recover Together, Recover Stronger,” sambungnya.

    Menurut Dubes Lu, tiga agenda yang diusulkan Indonesia yakni pemulihan ekonomi, transformasi energi dan ekonomi digital, sangat cocok didiskusikan dalam Forum G20 tahun ini.

    “Pemerintah China 100 persen setuju dan memberikan dukungannya,” pungkasnya. [DAY/RM.id]