Kategori: INTERNASIONAL

  • Dubes Rachmat Budiman Bangga, Putri Kerajaan Thailand Promosikan Indonesia

    Dubes Rachmat Budiman Bangga, Putri Kerajaan Thailand Promosikan Indonesia

    Sebagai puncak peringatan Dies Natalis Universitas Chulalongkorn ke-105, diadakan pagelaran khusus konser besar musik klasik The Pipaht Duek-damban yang dipimpin langsung Putri Maha Chakri Sirindhorn.

    Pagelaran musik ini dihelat pada Sabtu (26/3) di auditorium Universitas Chulangkorn, Bangkok. Konser musik tradisional Thailand ini mengadaptasi genre musik Indonesia, khususnya gamelan Jawa dan angklung.

    Pagelaran yang memakan waktu hampir dua jam tersebut, seluruhnya bercerita tentang Indonesia. Khususnya kenangan Sang Putri Maha Chakri Sirindhron saat melakukan beberapa kali perjalanan ke Pulau Jawa.

    Alur pagelaran musik menggambarkan pengalaman dan catatan pribadi Putri mengenai keindahan alam Pulau Jawa seperti gunung Berapi, sawah, sungai Bengawan Solo, sejarah manusia purba.

    Juga tentang keagungan Buddha Jataka pada Candi Borobudur, dongeng Roro Jonggrang dan Tangkuban Perahu, seni wayang kulit, alat musik gamelan, hingga bunga melati, burung perkutut dan makanan tradisional Indonesia.

    Pagelaran ini dihadiri berbagai kalangan, termasuk para Duta Besar dan kalangan diplomatik, budayawan dan masyarakat pencinta seni sekitar 650 orang yang datang langsung ke tempat pertunjukan.

    Para pengunjung pun menunjukkan antusiasme ketertarikan dan apresiasi yang tinggi atas pagelaran musik ini. Ini tercermin dari banyaknya pengunjung yang tidak segera meninggalkan lokasi setelah selesainya acara. Pengunjung tampak saling berebut berfoto bersama seniman yang terlibat dalam pertunjukan tersebut.

    “Para tamu menyampaikan selamat dan apresiasi atas ke-suksesan pagelaran. Kami sangat senang dan bangga atas kesuk-sesan acara ini,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Thailamd Rachmat Budiman dalam keterangan resminya, Senin (28/3).

    Kegiatan yang dikelola sepenuhnya oleh pihak Universitas Chulalongkorn seolah menjelma menjadi kegiatan promosi budaya Indonesia yang dilakukan oleh KBRI Bangkok.

    Kegiatan peringatan Dies Natalis Universitas Chulalongkorn yang bertema budaya dari luar Thailand ini, baru pertama kali dilakukan. acara ini juga merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi Indonesia, karena terpilih sebagai proyek pertama.

    Kehormatan ini semakin terasa khusus dan istimewa, dengan pagelaran musik yang menampilkan karya puisi dan komposisi musik dari Putri Maha Chakri Sirindhorn tentang Indonesia. Bahkan, Sang Putri turut menjadi penampil utama, dengan memainkan alat musik Ranat (Gambang). Gamelan yang dimainkan dalam pagelaran ini juga memiliki arti khusus, karena merupakan gamelan hadiah dari Paku Buwono X kepada Raja Rama VII dalam kunjungannya ke Surakarta pada 1929.

    Paku Buwono X menghadiahkan satu set gamelan lengkap berlaras pelog dan slendro. Gamelan itu disimpan secara terpisah di National Museum Bangkok dan National Theater Bangkok.

    Gamelan yang disimpan di National Theater Bangkok ini mengalami penyesuaian nada ke dalam musik tradisional Thailand dan selama ini digunakan untuk mengiringi pertunjukan budaya tradisional Thailand

    Untuk pertama kalinya gamelan berusia hampir satu abad ini dikeluarkan dari National Theater dan memeriahkan page-laran musik klasik tersebut. Dalam keterangan resmi KBRi Bangkok, Senin (28/3), Putri Maha Chakri Sirindhorn mengungkapkan kecintaannya yang sangat besar kepada Indonesia, yang disebutnya selalu berada di hati dan pikirannya.

    Sang Putri juga menyampaikan keinginannya untuk selalu berkunjung kembali ke Indonesia. Dia berharap, kunjungan tersebut dapat dilakukan segera setelah pandemi usai.

    Pagelaran musik ini juga menjadi sarana promosi seni budaya Indonesia yang luar biasa ke berbagai kalangan di Thailand. Terasa sangat istimewa, ketika upaya promosi justru dilakukan oleh Putri Maha Chakri Sirindhorn, salah satu anggota utama keluarga Kerajaan Thailand.

    Selain merefleksikan kecintaan Sang Putri pada Tanah Jawa, pagelaran musik ini juga mencer-minkan kedekatan hubungan Indonesia dan Thailand sejak jaman dahulu kala. [DAY/RM.id]

  • Gile… Lari Maraton 6 Ribu Km Dalam 110 Hari

    Gile… Lari Maraton 6 Ribu Km Dalam 110 Hari

    Sufiya Khan (35), pelari ultra maraton wanita, memecahkan Rekor Dunia Guinness dengan melintasi wilayah “Segi Em­pat Emas” India, New Delhi, Kolkata, Mumbai, dan Chen­nai, sepanjang 6.001 kilometer (km). Dia mencatatkan waktu 110 hari, 23 jam dan 24 menit

    Pelari asal India itu memecah­kan rekornya sendiri. Pada 25 April 2019-21 Juli 2019, dia berlari dari wilayah Kashmir ke Kanyakumari. Khan melaku­kannya dalam waktu 87 hari, 2 jam dan 17 menit.

    Khan telah berulang kali memecahkan rekor lari jarak jauh. Padahal, awalnya dia cuma sekadar iseng, ingin menghilangkan stres dari pekerjaannya sehari-hari se­bagai staf di sebuah bandara. Hingga akhirnya dia memu­tuskan berhenti dari peker­jaannya, dan beralih profesi sebagai pelari penuh waktu.

    Khan menambahkan, dia tak risih meski tak banyak wanita yang berprofesi seperti dirinya saat ini. Dia mengaku akan lebih senang jika lebih banyak wanita mau berlari. “Saya suka melampaui dan menguji batas kemampuan saya,” ujar Khan, dilansir United Press International, kemarin. [PYB/RM.id]

  • Nggak Nyangka Bisa Tetap Hidup, Padahal Punya Sakit Jantung Serius, Mahathir Puji Dokter Malaysia

    Nggak Nyangka Bisa Tetap Hidup, Padahal Punya Sakit Jantung Serius, Mahathir Puji Dokter Malaysia

    Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad tak pernah menyangka, bisa berada dalam kondisi sehat walafiat, hingga hari ini.

    Dia mengaku nyaris tak punya harapan, saat dirujuk ke RS Jantung Nasional Kuala Lumpur (IJN) pada Januari lalu.

    “Buat saya, ini adalah keajaiban. Saya tak mengira, masih tetap hidup. Saya pikir, saya akan meninggal karena sudah tua dan memiliki penyakit jantung yang serius,” ungkap Mahathir, dalam upacara penghargaan untuk tim medis yang telah membantu menyembuhkannya, di Yayasan Kepemimpinan Perdana, Putrajaya seperti dikutip The Star, Senin (30/3).

    Mahathir yang merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universiti Malaya membeberkan, ketika jantung kita melemah, pastinya akan mempengaruhi paru-paru. Dan ketika paru-paru melemah, fungsi ginjal juga akan berkurang. Begitu seterusnya.

    “Tapi entah bagaimana ceritanya, tim dokter bisa membantu memulihkan saya. Meski tidak 100 persen, itu cukup membantu saya untuk melakukan aktivitas sehari-hari atau sekadar pekerjaan kecil,” tutur pria kelahiran Alor Setar, 10 Juli 1925.

    Mahathir menyebut, Malaysia telah berhasil mencetak suatu kemajuan yang luar biasa. Terutama, di sektor medis. Kemampuan Malaysia, menurutnya, tak kalah dengan negara lain.

    “Ini sangat membanggakan. Karena kita tak perlu pergi ke mana-mana untuk berobat. Di Malaysia, kami punya spesialis yang bisa menyembuhkan kasus sangat serius, seperti yang saya alami,” tandasnya.

    Mahathir pun mengenang masa-masa terkena serangan jantung pertama pada tahun 1989. Kala itu, dia diberitahu banyak orang untuk berobat ke Mayo Clinic di Amerika Serikat. Namun, suami Siti Hasmah ini memilih menjalani perawatan di RS Kuala Lumpur.

    “Saat saya magang dokter, dan memulai praktek pada tahun 1950-an dan awal 1960-an, tak ada pekerjaan untuk dokter Malaysia. Terutama, dokter Melayu. Mereka hanya jadi asisten petugas medis. Tidak ada orang Asia yang bisa menjadi full medical officer,”  jelas Mahathir.

    “Dokter Malaysia kala itu, tidak diizinkan untuk melakukan hal-hal sederhana seperti operasi usus buntu. Karena tidak ada kepercayaan. Tapi hari ini, kita bahkan bisa melakukan operasi bayi kembar siam berusia 17 hari,” imbuhnya, merujuk pada bayi kembar siam prematur yang berhasil dipisahkan oleh tim bedah RS Tunku Azizah di Kuala Lumpur baru-baru ini. [HES/RM.id]

  • Dubes Kim Kunjungi Kepulauan Riau Demi Genjot Kerja Sama Ekonomi Dan Keamanan

    Dubes Kim Kunjungi Kepulauan Riau Demi Genjot Kerja Sama Ekonomi Dan Keamanan

    Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Yong Kim mengunjungi Batam dan Natuna, Kepulauan Riau, 29 dan 30 Maret 2022.

    Menurut keterangan resmi Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu (30/3), kunjungan Dubes Kim untuk mempererat hubungan dengan mitra di Tanah Air.Serta memperkuat kerja sama ekonomi dan keamanan.

    Di Batam, Dubes Kim bertemu dengan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad dan perusahaan-perusahaan AS untuk membahas iklim usaha setempat serta rencana pemerintah AS untuk Misi Pengembangan Bisnis Manufaktur Lanjutan yang dipimpin para eksekutif AS di Indonesia, Singapura, dan Jepang.

    Delegasi misi tersebut adalah para perwakilan perusahaan AS yang menyediakan produk dan sistem manufaktur canggih. Kim menyampaikan, akan terus bekerja sama dengan Kepulauan Riau untuk memajukan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran di provinsi tersebut.

    “Kami menghargai dukungan Pemerintah Kepulauan Riau untuk perusahaan AS yang berkontribusi pada ekonomi lokal, serta pembicaraan yang produktif tentang peluang untuk meningkatkan kolaborasi,” katanya.

    Di Batam, Dubes Kim mengunjungi lokasi pusat pelatihan maritim Badan Keamanan Laut (Bakamla) bersama Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Aan Kurnia.

    Sebagai salah satu contoh kerja sama keamanan maritim AS-Indonesia yang kuat, Pemerintah AS telah berkomitmen untuk menyediakan dana 3,5 dolar AS juta untuk membangun asrama pria dan wanita, dapur, ruang kelas, kantor, serta laboratorium pelatihan penegakan hukum.

    Dubes juga bertemu dengan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Laksamana Madya TNI Muhammad Ali. Mereka membahas beberapa persoalan regional yang berdampak pada keamanan di Kepulauan Riau dan Sumatera.

    Laksamana Madya TNI Muhammad Ali memberikan keterangan terkait keputusan TNI Angkatan Laut baru-baru ini untuk memindahkan markas komando tempur utama ke Natuna guna merespons ancaman di Laut Natuna dengan lebih baik.

    Di Natuna, Dubes Kim disambut berkesempatan untuk mendengar langsung dari para akademisi terkemuka tentang pandangan mereka terkait pelestarian lingkungan, ekonomi dan keamanan, serta visi mereka untuk wilayah yang strategis ini.[MEL/RM.id]

  • Sowan Ke Menkominfo, Dubes AS Sung Yong Kim Bahas Kerja Sama Digital

    Sowan Ke Menkominfo, Dubes AS Sung Yong Kim Bahas Kerja Sama Digital

    Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim menyambangi kantor menteri Komunikasi dan informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, Senin (28/3).

    Keduanya membahas dukungan untuk kandidat Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union (iTU) dari AS, Doreen Bogdanmartin dan kerja sama bidang digital.

    Kim menuturkan, Pemerintah Indonesia melalui Kemenkominfo, menjadi mitra strategis dalam kerja sama di bidang digital. Selain itu, dia menjelaskan mengenai dukungan terhadap kandidat Sekjen iTU.

    “Salah satu isu yang kita bahas hari ini adalah tentang pemilihan Sekjen iTU yang akan datang. Saya berterima kasih kepada Bapak Menkominfo atas dukungan Indonesia untuk calon kita yang sangat berkualitas,” ujarnya, usai bertemu menteri Johnny.

    Kim menegaskan, kandidat Sekjen iTU dari negaranya tersebut dikenal sangat inklusif, men dengar, dan menerima pendapat dari seluruh komunitas internasional, termasuk negara-negara berkembang seperti Indonesia.

    Johnny mengatakan, kandidat Sekjen iTU yang diusung Amerika Serikat memiliki pengalaman yang baik. Karena itu, Pemerintah Indonesia menyatakan dukungan terhadap calon Sekjen iTU dari AS tersebut.

    “Sebentar lagi kan ada pergan tian Sekjen iTU. Amerika punya kandidat yang hebat, yang bagus, yang kami diskusikan, dan kebetulan juga kita sudah me ngenal dengan baik. Indonesia akan mendukung kandidat yang Amerika calonkan,” tuturnya.

    Menkominfo menjelaskan, sebaliknya, Pemerintah Amerika Serikat menyatakan akan memberikan dukungan untuk Indonesia dalam forum-forum berskala internasional. Di antaranya di Asia Pacific ITU Council Member yang selama ini memang Indonesia sudah duduk.

    “Saya mengusulkan juga ka lau Amerika bisa mendukung indonesia di radion regulation Board member,” jelasnya.

    Dalam pertemuan tersebut, Menkominfo dan Dubes AS juga membahas kerja sama antar kedua negara di sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), baik infrastruktur hulu (upstream) maupun hilir (downstream).

    Untuk kerja sama bidang digital, Johnny menyatakan, tidak ada pembahasan secara detail dan teknis. Pembahasan keduanya lebih berkaitan dengan kebijakan antar kedua negara.

    Mengenai kerja sama satelit Satria1, Menkominfo menjelaskan diproduksi oleh Thales, pabrikan Prancis. Dia juga menjelaskan perkembangan kerja sama setelah penandatanganan Hot Backup Satellite (HBS) buatan Boeing, AS, dengan kapasitas yang sama dengan Satria1 sebesar 150 Gbps.

    Kedua satelit ini akan diluncurkan menggunakan roket Amerika Serikat, yaitu SpaceX. “Jadi, kerja sama di bidang TiK antara Indonesia dan Amerika sebetulnya sudah berlangsung sangat lama,” tandasnya. [DAY/RM.id]

     

  • Nggak Mau Diganggu Keluarga, Pria Tinggal Di Bandara Selama 14 Tahun

    Nggak Mau Diganggu Keluarga, Pria Tinggal Di Bandara Selama 14 Tahun

    Wei Jianguo (60) telah tinggal di Bandara Internasional Beijing, China, selama 14 tahun terakhir. Alasannya bikin jidat berkerut. Wei ingin merokok dan minum minuman keras tanpa diganggu keluarganya.

    Kepada harian China Daily, Wei mengklaim dia tidak akan pernah kembali ke keluarganya. Wei beralasan dia tidak menemukan kebebasan yang didambakannya saat berada di rumah.

    Dia bilang, keluarganya sudah memberi ultimatum. Wei baru bisa kembali jika menghentikan kebiasaan buruknya itu. “Jika tidak berhenti, saya harus memberi tunjangan bulanan pada keluarga. Tapi gimana saya bisa beli rokok dan minuman?” ujar Wei, dilansir Ladbible.com, kemarin.

    Tak cuma melarikan diri ke bandara, Wei juga memutuskan berhenti mencari pekerjaan. Setelah diberhentikan di usia 40-an, dia tidak berupaya mencari pekerjaan baru, karena akan dianggap terlalu tua.

    Keputusan Wei ini sering membuatnya jadi sasaran razia petugas keamanan bandara dan polisi. Petugas sempat beberapa kali mengantarnya pulang. Tapi, Wei terus saja kembali ke bandara. “Setidaknya saya memiliki kebebasan di bandara,” tandasnya. [PYB]

  • Dikawal KADIN, Jepang Perluas Bisnis Ke Indonesia

    Dikawal KADIN, Jepang Perluas Bisnis Ke Indonesia

    Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia memfasilitasi kunjungan delegasi bisnis Jepang yang akan memperluas usahanya di Indonesia.

    Kunjungan delegasi pengusaha Jepang ke Indonesia berlangsung pada 27 Maret hingga 1 April 2022.

    Sebelumnya, KBRI Tokyo dan Ketua KADIN Indonesia Komite Jepang Emmanuel L. Wanandi menandatangani kesepakatan kerja sama untuk fasilitasi kunjungan delegasi bisnis Jepang ke Indonesia.

    Terdapat 13 delegasi bisnis Jepang yang datang ke Indonesia yaitu perusahaan Shionogi, Intellim, Hiroshima University, J-Home Co. Ltd, Kotobuki Tading Co. Ltd, Rise Holding, Kyosei, Instinct Brothers Holdings, dan JSMG and Ambicion.

    Mereka tertarik bermitra dengan Indonesia dalam pengembangan rumah sakit, pengobatan stem cell, pengobatan kanker, farmasi untuk vaksin dan obat Covid-19 serta bio-agriculture dan renewable energy.

    “Misi bisnis ini diinisiasi oleh KBRI Tokyo dengan melakukan pengaturan berbagai pertemuan dengan pejabat pemerintah dan sektor swasta Indonesia untuk dapat mengakselerasi deliverables kerja sama bilateral Indonesia–Jepang pada presidensi G20 Indonesia,”ungkap Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang dan Federasi Mikronesia, Heri Akhmadi.

    Pada hari pertama kunjungan, delegasi bisnis Jepang jdipertemukan dengan Tim G20 Indonesia dari Kementerian Luar Negeri RI dan Kemenko Perekonomian RI.

    “Mereka memberikan pemahaman birds-eye view untuk memanfaatkan momentum Presidensi G20 Indonesia guna mendorong percepatan kerja sama di 3 sektor prioritas, yakni kesehatan, transisi energi dan transformasi digital,” tambah Dubes Heri.

    Ketua KADIN Indonesia Komite Jepang, Emmanuel L. Wanandi berkomitmen mendukung upaya business matching antara pelaku usaha Jepang dengan mitra lokal di Indonesia.

    Khusus untuk sektor kesehatan ia berharap agar pelaku bisnis Jepang, dapat memanfaatkan berbagai insentif investasi untuk pengembangan industri farmasi Indonesia dan menanamkan modalnya pada proyek strategis nasional health tourism di Bali.

    “Pemerintah Indonesia telah menyiapkan area Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sanur Bali yang dipersiapkan sebagai lokasi fasilitas health tourism skala internasional.KADIN siap menjadi jembatan penghubung pelaku bisnis Jepang dalam hal ini,” ujar Emmanuel.

    Dalam kunjungan ke Indonesia, delegasi bisnis Jepang berencana meninjau langsung lokasi proyek pembangunan rumah sakit di Bogor dan kunjungan lapangan ke KEK di Sanur Bali.

    Selama berada di Indonesia, delegasi bisnis Jepang didampingi Diplomat Muda Bidang Ekonomi KBRI Tokyo Pandu Manggala dan Pejabat Promosi Investasi Indonesia di Jepang Moorman Amanda.

    KBRI Tokyo mencatat setidaknya terdapat komitmen investasi teknologi bernilai 150 juta dolar Amerika dan transfer teknologi dari delegasi bisnis Jepang yang tengah melakukan kunjungan ke Indonesia. (DAY/RM.id)

  • Dubes Heri Akhmadi Promosikan Bali Lewat Demo Masak Kuliner

    Dubes Heri Akhmadi Promosikan Bali Lewat Demo Masak Kuliner

    Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Tokyo mempromosikan budaya dan kuliner Bali melalui demo masak sambal matah. ini dikemas dalam gelaran Indonesia Day: Wonderful Travel, Culture and Culinary Experience di Wisma Duta, Tokyo, Sabtu (26/3).

    Duta Besar Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi mengatakan, kegiatan itu bertujuan mempromosikan Bali kepada publik Jepang melalui kuliner, budaya dan juga informasi pariwisata.setelah dua tahun lebih tidur karena pandemi, jelasnya, dunia pariwisata kembali menggeliat, termasuk Indonesia, khususnya Bali.

    Saat ini, kata Heri, Garuda Indonesia sudah mulai terbang dari Tokyo menuju Denpasar. Turis Jepang dapat masuk ke Bali dengan Visa Kunjungan saat Kedatangan (Visa on Arrival/VoA) tanpa karantina.

    “Karenanya, acara ini tepat untuk lebih memperkuat citra Bali sebagai destinasi wisata fa-vorit warga Jepang,” ujar Dubes Heri saat membuka acara.

    Kegiatan ini juga dapat disaksikan secara virtual oleh sejumlah warga Indonesia yang berada di sejumlah kota di Negeri sakura.

    Sementara para tamu yang hadir langsung, terdiri dari sejumlah pemilik dan juru masak restoran Indonesia di Jepang, mitra pengusaha kuliner serta media.

    Selain menampilkan demonstrasi kuliner dan seni budaya Bali, kegiatan itu juga mengha-dirkan stan khusus garuda Indonesia, yang mempromosikan paket wisata ke Bali.

    Para tamu undangan menyaksikan demonstrasi memasak sambal matah dan penyajian kuliner Bali yang dilakukan oleh pemilik Restoran Bulan Bali, Wiwik Setiawati.

    “Sambal matah sengaja kami pilih, karena mudah dipadukan dengan aneka menu seperti ayam, ikan dan sayuran. Sambal khas Bali ini juga mudah dipraktekkan, karena bahan bakunya mudah didapat,” terang Wiwik.

    Selain belajar memasak sam-bal matah, para tamu undangan menikmati alunan Rindik dan tari Bali dari Sanggar Sekar Djepun pimpinan Putu Gede Setiawan.

    “Sambal matah sengaja kami pilih, karena mudah dipadukan dengan aneka menu seperti ayam, ikan dan sayuran. Sambal khas Bali ini juga mudah dipraktekkan, karena bahan bakunya mudah didapat,” terang Wiwik.

    Selain belajar memasak sam-bal matah, para tamu undangan menikmati alunan Rindik dan tari Bali dari Sanggar Sekar Djepun pimpinan Putu Gede Setiawan.

    Kegiatan ditutup dengan makan siang bersama menikmati aneka kuliner Bali, seperti ayam betutu, sate lilit ayam dan ikan, ikan sambal matah, lawar, urap dan menu lainnya.

    “Sambal matah dari Bali mu-dah dibuat. Agak pedas, tapi enak sekali,” ujar Ayu Sakamoto, warga Jepang pegiat media sosial. Dia juga memuji sajian aneka masakan lainnya, yang menurutnya sangat lezat.

    KBRi Tokyo dalam kegiatan ini juga mempromosikan Indonesia Spice Up the World, yang merupakan program untuk memperkuat kontribusi dan nilai tambah subsektor kuliner bagi perekonomian nasional.gelaran Indonesia Day di Wisma Duta dilaksanakan secara luring terbatas dan daring, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. [DAY/RM.id]

  • Menlu Retno Minta Taliban Izinkan Perempuan Sekolah

    Menlu Retno Minta Taliban Izinkan Perempuan Sekolah

    Indonesia menyampaikan kekhawatiran atas diusirnya anak-anak perempuan dari ruang kelas oleh Taliban pada pekan lalu. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi meminta Taliban agar mengizinkan para anak perempuan bisa kembali bersekolah.

    Permintaan ini disampaikan Retno saat melakukan kunjungan ke Doha, Qatar. Di sana, Retno bertemu delegasi Taliban Amir Khan Muttaqi, Senin (28/3). Dia menyampaikan, pendidikan adalah hak bagi semua anak-anak.

    Sejak mengambil alih kekuasaan Pemerintah sipil Agustus lalu, Taliban memang menerapkan aturan ketat. Salah satunya, membatasi ruang gerak warga perempuan. Perempuan kembali menjadi warga kelas dua di mana mereka tidak bisa beraktivitas secara bebas. Salah satunya, Taliban sempat melarang anak perempuan mengenyam pendidikan menengah dan kampus.

    “Saya menegaskan, pendidikan perempuan sangat penting bagi masa depan Afghanistan,” kata Retno dalam jumpa pers virtual, Senin petang (28/3).

    Dia juga mengaku, Indonesia khawatir atas kebijakan penutupan akses terhadap sekolah tingkat atas bagi perempuan di Afghanistan.

    Sebelumnya, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) juga menyampaikan rasa khawatir mereka atas langkah Taliban ini. Dewan Keamanan PBB telah menyatakan keprihatinan mendalam terkait keputusan penguasa Taliban di Afghanistan, yang tidak memberi akses pendidikan sekolah menengah bagi anak-anak perempuan, dan meminta kelompok itu membuka kembali sekolah bagi siswa perempuan, tanpa menunda-nundanya.

    “Para anggota Dewan Keamanan mengukuhkan kembali hak pendidikan bagi semua orang Afghanistan, termasuk anak-anak perempuan,” kata pernyataan dari PBB, Senin (28/3).

    Pekan lalu, Taliban menarik pernyataan bahwa sekolah menengah akan buka bagi anak-anak perempuan, dengan mengatakan sekolah itu akan tetap ditutup hingga ada rencana yang disusun sesuai hukum Islam bagi mereka, untuk membuka kembali sekolah-sekolah tersebut.

    Alhasil, Amerika Serikat pun secara mendadak membatalkan pertemuan dengan Taliban di Doha yang telah disiapkan untuk menangani isu-isu ekonomi penting karena keputusan itu.

    Dewan Keamanan meminta Utusan Khusus PBB untuk Afghanistan, Deborah Lyons untuk berdialog dengan otoritas dan pemangku kepentingan Afghanistan yang relevan mengenai isu itu dan melaporkan kemajuannya.

    Sementara Indonesia dan Qatar, lanjut Retno, telah menandatangani Letter of Intent (LoI) soal pemberian bantuan kemanusiaan dan pembangunan bagi rakyat Afghanistan.

    Kesepakatan itu menunjukkan komitmen kedua negara untuk terus membantu Afghanistan, terutama dalam bidang pemberdayaan, termasuk bagi perempuan dan anak-anak di negara tersebut.

    Bantuan itu berupa beasiswa ke perguruan tinggi, pelatihan vokasi, dan dialog soal peran perempuan di Afghanistan.

    Perwakilan Taliban, sambung Retno, menyambut baik tawaran bantuan dari Indonesia dan Qatar. Selain soal pendidikan, mereka juga membahas situasi kemanusiaan di negara Timur Tengah itu. [DAY/RM.id]

  • Shanghai Lockdown Lagi

    Shanghai Lockdown Lagi

    Di tengah banyaknya protes dari warga, China tetap memulai karantina wilayah alias lockdown paling ketat dalam dua tahun terakhir di Kota Shanghai. Pemerintah China juga melaksanakan tes Covid massal demi mencegah penularan yang lebih luas di kota tersebut.

    Shanghai yang merupakan pusat keuangan China, berpen­duduk sekitar 26 juta jiwa. Sebelumnya, kota tersebut telah melaksanakan lockdown dalam skala kecil. Terutama di sekitar perumahan yang warganya tertu­lar Covid.

    Lockdown akan dilakukan dalam dua fase. Hal itu jadi yang paling luas di China sejak kasus Wuhan, tempat virus pertama kali terdeteksi pada akhir 2019. Saat itu, lockdown ketat mem­batasi aktivitas sekitar 11 juta warga selama tiga bulan.

    Distrik Keuangan Pudong di Shanghai dan daerah sekitarnya, di-lockdown mulai kemarin hingga Jumat (1/4). Di saat yang sama, Pemerintah setempat melakukan pengujian Covid massal terhadap warga.

    Pada fase kedua, area pusat kota di sebelah barat Sungai Huangpu yang membelah kota akan memulai lockdown selama lima hari, dimulai Jumat (1/4). Warga akan diminta tinggal di rumah.

    Selanjutnya, tiap pengiriman barang akan ditinggalkan di pos pemeriksaan, untuk memasti­kan tidak ada kontak dengan dunia luar. Kantor dan semua bisnis yang tidak dianggap penting akan ditutup. Transportasi umum pun ditangguhkan.

    Sebelumnya, lonjakan Covid di Shanghai, membuat aktivitas warga mulai dibatasi. Di wilayah pemukiman, rumah-rumah war­ga yang ditandai dengan plastik warna kuning dan biru, diwajib­kan mengikuti tes Covid. Taman hiburan Disneyland Shanghai, jadi salah satu bisnis yang tutup lebih awal. Pabrik mobil lis­trik Tesla, juga menangguhkan produksi.

    Gara-gara kebijakan ini, warga pun panik. Mereka memborong berbagai kebutuhan, hingga membuat rak-rak kebutuhan ludes. Saat ini, pos-pos pemerik­saan sedang didirikan di sejum­lah wilayah perumahan warga.

    Shanghai mendeteksi 3.500 kasus infeksi Covid pada Minggu (27/3). Namun, sekitar 50 warga yang positif, tak menunjuk­kan gejala. Secara keseluruhan, China melaporkan lebih dari 56 ribu kasus Covid sepanjang Maret. Lonjakan terbesar terjadi di Provinsi Jilin.

    Provinsi ini telah member­lakukan larangan perjalanan dan lockdown di beberapa wilayah kota, termasuk Kota Changchun, salah satu pusat industri otomo­tif China. Kendati demikian, provinsi itu tidak memberlaku­kan lockdown yang ketat.

    Di saat sejumlah negara mulai melonggarkan pembatasan, dan belajar hidup dengan Covid, China tetap memakai strategi lama. Tidak ada toleransi terhadap Covid. Mereka menganggap kebijakan itu sebagai cara paling ekonomis dan efektif menghadapi lonjakan penularan Covid.

    Para pejabat, termasuk Presi­den Xi Jinping telah mendorong tindakan yang lebih terarah. Se­dangkan pejabat lokal cenderung mengambil pendekatan yang lebih ekstrem. Mereka khawatir akan dipecat atau dihukum karena di­anggap gagal mencegah wabah.

    Belum lama ini di Provinsi Hunan, yang jumlah kasus­nya relatif sedikit, memerin­tahkan hukuman terhadap 19 pejabat. “Karena gagal meng­konsolidasikan kebijakan anti-pandemi,” lapor stasiun teve Pemerintah China, CCTV.

    Dengan pertumbuhan ekono­mi China yang sudah melambat, langkah-langkah ekstrem dipan­dang membuat warga makin su­lit. Diberlakukannya jam malam selama 21 hari untuk semua orang asing yang datang dari luar negeri, membuat perjalanan antara China dan negara-negara lain turun drastis.

    Jumat (25/3) pekan lalu, Aso­siasi Transportasi Udara Inter­nasional mengumumkan akan memindahkan rapat umum tahu­nannya dari Shanghai ke Doha, dengan alasan melanjutkan pembatasan terkait Covid pada perjalanan ke China.

    “Sangat mengecewakan bah­wa kami tidak dapat bertemu di Shanghai seperti yang direncana­kan,” kata Direktur Jenderal IATA, Willie Walsh, dilansir Associated Press, kemarin.

    Saat ini, tingkat vaksinasi di China mencapai sekitar 87 persen. Namun, jumlah vak­sinasi masih cukup rendah di kalangan lansia.

    Data nasional China yang diri­lis awal bulan ini menunjukkan, lebih dari 52 juta orang berusia 60 tahun ke atas belum divaksinasi. Tingkat booster juga rendah, dengan hanya 56,4 persen warga berusia antara 60-69 yang telah menerima suntikan booster, serta 48,4 persen orang berusia antara 70-79 yang telah menerimanya.

    Lansia yang tidak divaksi­nasi lebih mungkin mengalami gejala lebih parah jika tertular Covid. [PYB/RM.id]