Kategori: INTERNASIONAL

  • Putri Maha Chakri Sirindhorn Promosikan Indonesia Di Thailand

    Putri Maha Chakri Sirindhorn Promosikan Indonesia Di Thailand

    Dalam puncak Dies Natalis ke-105 Universitas Chulalongkorn, Thailand, diadakan pagelaran khusus konser besar musik klasik The Pipaht Duekdamban yang dipimpin langsung Yang Mulia Putri Maha Chakri Sirindhorn. Pagelaran musik ini dihelat 26 Maret 2022, di Auditorium Universitas Chulalongkorn, Bangkok. Konser musik tradisional Thailand ini mengadaptasi genre musik Indonesia, khususnya gamelan Jawa dan angklung.

    Berdasarkan keterangan dari KBRI Bangkok, pagelaran yang memakan waktu hampir 2 jam tersebut seluruhnya bercerita tentang Indonesia. Khususnya kenangan Putri Maha Chakri Sirindhorn saat melakukan beberapa kali perjalanan ke Pulau Jawa. Alur pagelaran musik menggambarkan tentang pengalaman dan catatan pribadi Putri Maha Chakri Sirindhorn mengenai keindahan alam Pulau Jawa seperti Gunung Berapi, sawah yang membentang, Sungai Bengawan Solo, sejarah manusia purba, keagungan Buddha Jataka pada Candi Borobudur, dongeng Roro Jonggrang dan Tangkuban Perahu, seni wayang kulit, alat musik gamelan, hingga bunga melati, burung perkutut, dan makanan tradisional Indonesia.

    Pagelaran yang dihadiri berbagai kalangan, yang berjumlah sekitar 650 orang. Termasuk para duta besar dan kalangan diplomatik, budayawan, dan masyarakat pencinta seni. Para pengunjung menunjukkan ketertarikan dan apresiasi yang tinggi atas pagelaran musik ini yang tercermin dari banyaknya yang tidak segera meninggalkan lokasi setelah selesainya acara. Pengunjung tampak saling berebut untuk berfoto bersama dengan seniman yang terlibat dalam pertunjukan itu.

    Secara khusus, duta besar dan pengunjung lainnya datang menghampiri Duta Besar RI Rachmat Budiman untuk menyampaikan selamat dan apresiasi atas kesuksesan pagelaran dimaksud. Kegiatan yang dikelola sepenuhnya pihak Universitas Chulalongkorn seolah menjelma menjadi kegiatan promosi budaya Indonesia yang dilakukan KBRI Bangkok.

    Kegiatan peringatan Dies Natalis Universitas Chulalongkorn yang bertemakan budaya dari luar Thailand ini baru pertama kali dilakukan. Ini menjadi kehormatan dan kebanggaan bagi Indonesia yang terpilih sebagai proyek pertama. Kehormatan ini semakin terasa khusus dan istimewa dengan pagelaran musik yang menampilkan karya puisi dan komposisi musik dari Putri Maha Chakri Sirindhorn tentang Indonesia yang dalam kesempatan tersebut turut menjadi penampil utama dengan memainkan alat musik Ranat (Gambang).

    Gamelan yang dimainkan dalam pagelaran ini juga memiliki arti khusus karena merupakan hadiah dari Paku Buwono X kepada Raja Rama VII dalam kunjungannya ke Surakarta tahun 1929. Paku Buwono X menghadiahkan satu set gamelan lengkap berlaras pelog dan slendro yang selanjutnya disimpan secara terpisah masing-masing di National Museum Bangkok dan National Theater Bangkok.

    Gamelan yang disimpan di National Theater Bangkok mengalami penyesuaian nada ke dalam musik tradisional Thailand dan selama ini digunakan untuk mengiringi pertunjukan budaya tradisional Thailand. Untuk pertama kalinya gamelan berusia hampir satu abad ini dikeluarkan dari National Theater dan memeriahkan pagelaran musik klasik tersebut.

    Dalam percakapan dengan Duta Besar RI Rachmat Budiman, Putri Maha Chakri Sirindhorn mengungkapkan kecintaannya yang sangat besar kepada Indonesia yang disebutnya selalu berada di hati dan pikirannya. Putri juga menyampaikan keinginannya untuk selalu berkunjung kembali ke Indonesia. Putri Maha Chakri Sirindhorn berharap kunjungan tersebut dapat dilakukan segera setelah pandemi usai.

    Pagelaran musik ini sungguh menjadi sarana promosi seni budaya Indonesia yang luar biasa ke berbagai kalangan di Thailand. Terasa sangat istimewa ketika upaya promosi justru dilakukan Putri Maha Chakri Sirindhorn, salah satu anggota utama keluarga Kerajaan Thailand. Selain merefleksikan kecintaan Putri pada Tanah Jawa, pagelaran musik ini juga mencerminkan kedekatan hubungan Indonesia dan Thailand sejak jaman dahulu kala. [USU/RM.id]

  • Presiden Ukraina Siap Terima Status Netral Dan Non Nuklir

    Presiden Ukraina Siap Terima Status Netral Dan Non Nuklir

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan, negaranya siap menerima status netral, sebagai bagian dari kesepakatan damai dengan Rusia.

    “Jaminan keamanan dan status netral, serta non-nuklir. Kami siap menerima. Ini poin terpenting,” kata Zelensky dalam wawancara dengan wartawan independen Rusia, seperti dikutip CNN, Minggu (27/4).

    “Ini adalah poin prinsip pertama untuk Federasi Rusia. Sejauh yang saya ingat, inilah yang menjadi pemicu perang,” imbuhnya.

    Setiap kesepakatan harus diajukan kepada rakyat Ukraina dalam sebuah referendum. Namun, Zelensky sekali lagi menekankan keinginannya, untuk mencapai kesepakatan damai yang konkret.

    “Ini adalah klausul jaminan keamanan untuk Ukraina. Saya bisa memahami pentingnya jaminan keamanan untuk mereka. Itu sedang dibahas. Saya akan memastikannya. Tak hanya di atas selembar kertas. Kami akan membuatnya jadi perjanjian, yang serius untuk ditandatangani,” beber Zelensky.

    Dia juga mengatakan, masalah Donbass dan Krimea harus segera didiskusikan dan diselesaikan dalam pembicaraan damai.

    Pernyataan ini disampaikan Zelensky, menyusul rencana pertemuan antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul, Turki pada Selasa (29/3) mendatang.

    Sebelumnya, Zelensky mengatakan kepada wartawan Rusia, bahwa dia akan menolak untuk duduk dengan negosiator Rusia, jika yang dibahas hanya soal “denazifikasi” Ukraina.

    Zelensky menegaskan, Ukraina tidak akan membahas istilah “denazifikasi” dan “demiliterisasi” sama sekali, dalam pembicaraan dengan Rusia. [HES/RM.id]

  • Dubes Lutfi Rauf Pamer Produk Mamin RI Di Cairo Supermarket Expo

    Dubes Lutfi Rauf Pamer Produk Mamin RI Di Cairo Supermarket Expo

    Indonesia mengikuti pameran produk makanan minuman (mamin) dan hasil pertanian di Cairo Supermarket Expo di Kairo, Mesir, yang berlangsung pada 24-31 Maret mendatang.

    Duta Besar Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf mengatakan, partisipasi Indonesia pada pameran ini diharapkan dapat meningkatkan penetrasi ragam produk mamin berkualitas dari Indonesia di pasar mesir

    “Keragaman produk ini untuk mendorong peningkatan nilai ekspor produk indonesia ke Mesir,” ujar Dubes Lutfi dikutip keterangan tertulis KBRi Kairo, Sabtu (26/3).

    Dia mengatakan, ekspor Indonesia ke Mesir pada 2021 mencapai 1,65 miliar dolar AS (Rp 23,69 triliun) atau naik 55,66 persen dari 2020 sebesar 1,06 miliar dolar (Rp 15,22 triliun).

    Menurut Lutfi, KBRI akan terus melakukan promosi. “Penetrasi pasar baru sekaligus penguatan brand image produk indonesia menjadi dua target yang ingin dicapai dalam partisipasi Indonesia di ajang pameran Supermarket Expo,” ujarnya.

    Disebutkannya, produk Indonesia yang dipamerkan dalam Supermarket expo antara lain biji kopi, kopi bubuk instan, biskuit, permen, tepung terigu, pupuk organik, minuman air kelapa, suplemen ke sehatan, kerajinan tangan Nusa Tenggara Barat (NTB dan) Cirebon, dan jasa pelayaran kargo.

    Pada hari pertama pameran, KBRi Kairo mencatat potensi transaksi untuk pupuk organik teknologi nano Paten, produk kopi dan produk makanan ringan senilai 670 ribu dolar (Rp 9,62 miliar). [DAY/RM.id]

  • Presiden Ukraina Kesal Kena PHP AS Dan Nato

    Presiden Ukraina Kesal Kena PHP AS Dan Nato

    Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menyampaikan ucapan terima kasih atas kontribusi Indonesia dalam mendukung penyelesaian konflik dengan damai antara negerinya dengan Rusia. Diharapkannya, Indonesia juga ikut memberikan bantuan kemanusiaan.

    Indonesia mengadopsi draf resolusi Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) bertajuk The Role of Parliaments In Supporting A Peaceful Resolution To The Russian-Ukrainian Conflict, pada pekan lalu. Draf tersebut menyerukan solidaritas parlemen negara-negara anggota Inter-Parliamentary Union (IPU) di sidang ke-144 di Nusa Dua, Bali, yang diselenggarakan pada 20-24 Maret lalu.

    Dubes Hamianin mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas dukungan Pemerintah dan masyarakat Indonesia.

    “Kami masih membuka diri untuk bantuan lebih lanjut di bidang kemanusiaan, terkait merebaknya masalah kemanusiaan seiring masih berlangsungnya agresi Rusia,” ujar Dubes Hamianin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/3).

    Hamianin mengaku, pihaknya sudah mengucapkan terima kasih secara langsung kepada Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, saat melakukan pertemuan pada Jumat (25/3).

    Dalam pertemuan itu, menurutnya, terbuka peluang Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam proses perdamaian dan pemberian bantuan kemanusiaan untuk rakyat Ukraina. Sebab, hal itu sesuai Kontitusi Indonesia, terutama dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi: ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

    “Kami masih membuka diri untuk bantuan lebih lanjut di bidang kemanusiaan, terkait merebaknya masalah kemanusiaan seiring masih berlangsungnya agresi Rusia,” ujar Dubes Hamianin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/3).

    Hamianin mengaku, pihaknya sudah mengucapkan terima kasih secara langsung kepada Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, saat melakukan pertemuan pada Jumat (25/3).

    Dalam pertemuan itu, menurutnya, terbuka peluang Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam proses perdamaian dan pemberian bantuan kemanusiaan untuk rakyat Ukraina. Sebab, hal itu sesuai Kontitusi Indonesia, terutama dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi: ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

    Untuk diketahui, dalam usulan resolusi BKSAP, Indonesia mengusulkan peran serta parlemen dunia untuk mencari solusi perdamaian dalam menangani konflik Rusia-Ukraina. Apalagi, perang tersebut telah mengancam perdamaian, demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) tersebut.

    Usulan tersebut, menurut Hamianin, memberikan pengaruh signifikan pada keluarnya resolusi IPU tentang Penyelesaian Damai Perang di Ukraina dalam Menghormati Hukum Internasional, Piagam PBB dan Pelestarian Integritas Teritorial, yang kemudian diadopsi Sidang IPU ke-144 pada Rabu (23/3).

    Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mulai kesal Negara Barat tidak kunjung memberikan dukungan persenjataan seperti yang dijanjikan. Boleh dibilang, sejauh ini Amerika Serikat Cs hanya memberikan harapan palsu (PHP).

    Dia bilang, negara-negara anggota organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara/ NATO sebenarnya mudah mengirimkan sebagian kecil stok senjata militer mereka.

    “Apakah karena mereka takut pada Presiden Rusia Vladimir Putin,” sindirnya.

    Zelenskiy mengatakan, saat ini Ukraina membutuhkan tank, pesawat dan sistem anti-kapal.

    “Itu semua dimiliki mereka (negara NATO), barang-barang yang dibiarkan berdebu (disimpan). Ini semua bukan hanya untuk kebebasan Ukraina, tetapi untuk kebebasan Eropa,” ujar Zelensky dikutip Reuters, kemarin.

    Zelensky mengatakan, Ukraina hanya membutuhkan 1 persen pesawat NATO dan 1 persen tank.

    “Kami sudah menunggu 31 hari. Siapa yang bertanggung jawab atas komunitas Euro-Atlantik? Apakah itu benar-benar masih Moskow, karena intimidasi?” tanyanya.

    Zelenskiy meyakinkan, Rusia akan berusaha memperluas pengaruhnya lebih jauh ke Eropa jika Ukraina jatuh.

    Seperti diketahui, negara-negara yang tergabung dalam NATOberjanji memberikan bantuan persenjataan kepada Ukraina untuk membantu melawan Rusia.

    Sebelumnya, Zelenskiy berbicara dengan Presiden Polandia Andrzej Duda. Dia menyatakan kekecewaannya pesawat tempur buatan Rusia di Eropa Timur belum dipindahkan ke Ukraina.

    “Harga penundaan pesawat adalah ribuan nyawa orang Ukraina,” katanya dikutip AP. [DAY/RM.id]

  • Kremlin: Biden Tak Berhak Putuskan Nasib Putin, Presiden Rusia Dipilih Oleh Rusia

    Kremlin: Biden Tak Berhak Putuskan Nasib Putin, Presiden Rusia Dipilih Oleh Rusia

    Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan, nasib Presiden Rusia Vladimir Putin di tampuk kekuasaan Rusia, tidak berada di tangan Presiden AS Joe Biden.

    Bukan Biden yang memutuskan, siapa yang harus berkuasa di Rusia.

    “Itu bukan Biden untuk memutuskan. Presiden Rusia dipilih oleh Rusia,” kata Peskov kepada Reuters, Sabtu (26/3).

    Pernyataan ini disampaikan Peskov, terkait pidato Biden di Warsawa, Polandia pada Sabtu (26/3), yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin tak layak untuk tetap berkuasa.

    Belakangan, Gedung Putih meyakinkan, dalam pidatonya tentang Ukraina, Biden tidak menyerukan perubahan rezim di Rusia.

    “Maksud Presiden, Putin tidak dapat diizinkan untuk menjalankan kekuasaan atas tetangganya atau wilayahnya. Dia tidak membahas kekuatan Putin di Rusia, atau perubahan rezim,” jelas Gedung Putih.

    Dalam pidato yang disiarkan TV pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku telah membuat keputusan untuk menggelar operasi militer khusus, untuk melindungi orang-orang yang dilecehkan dan korban genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun. Atas permintaan para kepala republik Donbass.

    Putin menekankan, Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina. Operasi militer yang diniatkan Rusia untuk denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina itu, kemudian berujung pada sanksi besar-besaran terhadap Negara Beruang Merah. [HES/RM.id]

  • Presiden AS Joe Biden: Putin Tak Layak Pertahankan Kekuasaan

    Presiden AS Joe Biden: Putin Tak Layak Pertahankan Kekuasaan

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan, Presiden Rusia Vladimir Putin tak layak mempertahankan kekuasaannya.

    “Demi Tuhan, orang ini tidak bisa tetap berkuasa,” kata Biden dalam pidato yang disampaikan di Royal Castle, Warsawa Polandia, Sabtu (26/3).

    Namun, Gedung Putih menyatakan, pidato tersebut bukanlah seruan untuk pergantian rezim.

    “Maksud Presiden, Putin tak dapat diizinkan untuk menjalankan kekuasaan atas tetangganya atau wilayahnya. Presiden tidak membahas kekuatan Putin di Rusia, atau perubahan rezim,” kata seorang pejabat Gedung Putih seperti dilansir CNN.

    Ditambahkan pula, pernyataan Biden bahwa Putin tidak bisa tetap berkuasa, tidak ada dalam sambutan yang sudah disiapkan.

    Sebelumnya, para pejabat AS mengatakan, menyingkirkan Putin dari kekuasaan bukanlah tujuan mereka.

    “Bagi kami, ini bukan tentang pergantian rezim. Rakyat Rusia harus memutuskan, siapa yang mereka inginkan untuk memimpin mereka,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken awal bulan ini.

    Terkait hal ini, Kremlin mengatakan, nasib Putin tidak diputuskan oleh Biden.

    “Semestinya, ini hanya menjadi pilihan rakyat Federasi Rusia,” ujar Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

    Tambahan Dana

    Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan, Amerika Serikat akan memberikan tambahan dana 100 juta dolar AS atau setara Rp 1,43 triliun sebagai bantuan keamanan sipil ke Ukraina.

    Uang itu dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas Kementerian Dalam Negeri Ukraina dalam mengamankan perbatasan yang penting, mempertahankan fungsi penegakan hukum sipil, dan menjaga infrastruktur pemerintah yang penting. Dalam menghadapi serangan Rusia yang direncanakan, tidak diprovokasi, dan tidak dapat dibenarkan.

    “Tambahan dana akan memastikan peningkatan proteksi terhadap peralatan perlindungan pribadi, peralatan lapangan, peralatan taktis, pasokan medis, kendaraan lapis baja, dan peralatan komunikasi untuk Layanan Penjaga Perbatasan Negara Ukraina dan Polisi Nasional Ukraina,” kata Blinken dalam pernyataannya, Sabtu (26/3). [HES/RM.id]

  • Biden Gelar Pertemuan Tatap Muka Pertama Dengan Menlu Dan Menhan Ukraina

    Biden Gelar Pertemuan Tatap Muka Pertama Dengan Menlu Dan Menhan Ukraina

    Presiden AS Joe Biden bertemu dengan dua menteri Ukraina, yakni Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba dan Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov di Warsawa, Polandia, Sabtu (26/3).

    Ini adalah pertemuan tatap muka pertama antara Presiden AS dan menteri utama Ukraina, sejak Rusia mengawali invasi ke negara yang dipimpin Volodymyr Zelensky pada 24 Februari lalu.

    Perjalanan langka ke luar negeri Kuleba dan Reznikov, juga dapat dimaknai sebagai tumbuhnya rasa percaya diri Ukraina, dalam melawan pasukan Rusia.

    Pertemuan itu digelar di Hotel Marriott, yang berada di pusat kota. Letaknya berseberangan dengan Stasiun Kereta Warsawa, salah satu tempat yang banyak dihuni pengungsi Ukraina, sejak konflik dimulai.

    AFP menyebut, Biden terlihat duduk di meja panjang berwarna putih, diapit Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. Berhadapan dengan Kuleba dan Reznikov. Ada bendera Ukraina dan AS di latar belakang.

    Terakhir, Biden bertemu Kuleba di Washington pada 22 Februari, dua hari sebelum Rusia memulai serangannya. Setelahnya, Kuleba juga bertemu dengan Blinken di wilayah perbatasan Polandia-Ukraina pada 5 Maret.

    Ini adalah hari kedua sekaligus hari terakhir Biden di Polandia, setelah dia bertemu dengan para pemimpin Uni Eropa dan NATO di Brussel.

    Pada Jumat (24/3), Biden bertemu dengan tentara AS yang ditempatkan di Polandia, dekat perbatasan Ukraina dan dengan petugas yang membantu para pengungsi.

    Biden memuji Ukraina yang dinilainya berani pasang badan melawan invasi Rusia, dan membandingkan perlawanan mereka dengan protes pro-demokrasi Lapangan Tiananmen di China pada tahun 1989.

    “Ini adalah Lapangan Tiananmen,” katanya, seperti dikutip CNN, Sabtu (26/3).

    Dia juga menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang. “Saya pikir, kita akan memastikan definisi hukumnya,” ucap Biden.

    Kepada para tentara, Biden mengatakan, mereka berada di tengah pertarungan antara demokrasi dan otokrat.

    “Apa yang Anda lakukan adalah konsekuensial, benar-benar konsekuensial,” tandas Biden.

    Pada hari ini, Biden juga dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin Polandia, mengunjungi tempat penampungan pengungsi, dan menyampaikan pidato utama tentang konflik Rusia-Ukraina. [HES/RM.id]

  • Eks Unit Khusus Militer Israel Latih Milisi Ukraina

    Eks Unit Khusus Militer Israel Latih Milisi Ukraina

    Eks pasukan khusus militer Israel dikabarkan hadir di Ukraina. Keberadaan mereka, khusus untuk melatih milisi negara ini. Demikian menurut sumber-sumber Israel.

    Perang di Ukraina kini telah memasuki hari ke-30. Sejauh ini, 25 negara telah mengirimkan berbagai senjata ke negara ini sebagai bantuan kepada Pemerintah Ukraina.

    Dikutip dari Pars Today dan al-Hodhod, mengutip surat kabar berbahasa Ibrani, Yedioth Ahronoth, Jumat (25/3/2022), sebuah sistem pelatihan rahasia yang terdiri dari para mantan tentara rezim Zionis dari unit khusus militer rezim ini, termasuk Sayeret Matkal, saat ini hadir di Ukraina.

    Sayeret Matkal adalah Unit Pengintaian Staf Umum 269 atau Unit Komando Elite Israel dari pasukan khusus yang anggotanya merupakan para intelejen. Mereka dikirim ke Ukraina untuk melatih milisi di negara ini, melawan pasukan Rusia. Saat ini mereka dilaporkan sedang melatih para milisi.

    Laporan tersebut muncul ketika Duta Besar Ukraina untuk rezim Zionis, Yevgeny Kornichuk mengatakan, sejumlah anasir Israel telah pergi ke Ukraina untuk berperang melawan Rusia.

    Dalam beberapa tahun terakhir negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, juga telah memberikan dukungan keuangan dan militer yang luas kepada Pemerintah Ukraina. Juga terus mengirim pasukan bayaran sejak awal konflik meletus di negara tersebut. [RSM/RM.id]

  • Dubes China Lu Kang: Sowan Ke PBNU, Bahas Isu Internasional

    Dubes China Lu Kang: Sowan Ke PBNU, Bahas Isu Internasional

    Duta Besar (Dubes China) untuk Indonesia, Lu Kang mengunjungi kantor pusat PBNU (Pegurus Besar Nahdlatul Ulama) di Jakarta, Selasa (22/3). Ia diterima Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf biasa disapa Gus Yahya.

    Ini kunjungan perdana Lu Kang setelah sebulan menjabat sebagai Dubes China untuk Indonesia. Pada pertemuan itu, Lu Kang membahas sejumlah potensi kerja sama dan membahas berbagai isu internasional.

    “Kami senang bisa mencari solusi damai bersama organisasi sebesar NU. Kami siap membantu,” ujar Dubes Lu dikutip laman web PBNU, Rabu (23/3).

    “Merupakan kehormatan bagi saya untuk berada di sini dan mudah-mudahan kita dapat bekerja sama dalam banyak hal. Tidak hanya antara dua bangsa, tetapi juga untuk keamanan, kemakmuran, dan kemaslahatan bagi dunia pada umumnya,” harapnya.

    Gus Yahya menyatakan, pihaknya menerima tawaran rencana kerja sama tersebut. Dia meyakini, sinergi kedua negara dapat menjawab sejumlah permasalahan yang terjadi di dunia internasional saat ini.

    “Kami sepakat mempererat hubungan komunikasi dan mengembangkan kerja sama lebih lanjut untuk mengatasi berbagai masalah antara Indonesia dengan China. Juga terkait isu-isu internasional,” jawab Gus Yahya.

    Dalam pertemuan ini, Dubes Lu Kang juga memuji PBNU yang secara aktif mempromosikan persahabatan China Indonesia. [DAY/RM.id]

  • Kemlu Kembali Pulangkan 12 WNI Dari Ukraina, Total Jadi 133 Orang

    Kemlu Kembali Pulangkan 12 WNI Dari Ukraina, Total Jadi 133 Orang

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berhasil memulangkan 12 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Ukraina kembali ke Tanah Air. Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha mengatakan, kelompok kali ini terdiri dari 12 WNI beserta 1 warga Ukraina. Mereka dievakuasi dari Kota Chernihiv, Dnipro, dan Kiev, Ukraina.

    “WNI terdiri dari sembilan warga negara kita yang ada di Chernihiv, dua dari Dnipro, dan satu yang ada Kiev, beserta 1 Warga Negara Ukraina. Ini adalah orang tua dari dua anak dari Dnipro telah tiba di Jakarta,” ujar Judha, dalam jumpa pers, Kamis (24/3).

    Dia menjelaskan, rombongan tersebut tiba di Jakarta Senin (21/3). “Mereka telah menjalani proses karantina dan dinyatakan selesai menjalani karantina dari Satgas Covid-19 dan pada 22 Maret 2022,” ujarnya.

    Judha melanjutkan, sembilan WNI yang merupakan pekerja migran dari Chernihiv, Ukraina, telah dipulangkan ke Binjai, Sumatera Utara. Sembilan WNI tersebut kini telah berkumpul bersama keluarga mereka.

    Hingga kini, total 133 WNI yang telah berhasil dievakuasi dari Ukraina. “Demikian proses evakuasi WNI dari Ukraina telah selesai dengan total WNI yang berhasil kita evakuasi sebanyak 133,” tutur Judha.

    Judha menambahkan, masih ada 23 WNI yang memilih menetap di Ukraina. KBRI Kiev terus menjalin komunikasi dengan 23 WNI tersebut. “Ada 23 WNI yang memilih sejak awal untuk tetap tinggal di Ukraina. Dalam hal ini, KBRI Kiev yang tetap beroperasi terus menjalin komunikasi dengan mereka dan memonitor kondisi mereka,” pungkasnya. [DAY/RM.id]