LEBAK, BANPOS – Pergantian musim disebut sebagai salah satu faktor munculnya penyakit menular yang sering menjangkit masyarakat. Salah satunya penyakit Demam Berdarah atau Demam Dengue (DBD).
Seperti yang ungkapan oleh Kepala Puskesmas Rangkasbitung, Yangyang Citra Gumelar, saat ditemui BANPOS di Kecamatan Rangkasbitung.
Ia mengatakan, saat ini di wilayah Puskesmas Rangkasbitung sedang dilakukan berberapa penanganan serta penyuluhan terhadap masyarakat terkait penyakit tersebut.
“Saat ini kasus yang sedang tinggi dan ditangani oleh Puskesmas Rangkasbitung yakni berada di Kampung Curug Mulya, Rw 08, Desa Narimbang Mulya. Disana ada dua orang terjangkit DBD,” kata Yangyang kepada BANPOS, Kamis (27/7).
Ia menjelaskan, pihaknya kemudian melakukan penyelidikan epidiomologi dengan cara memerikaa 10 rumah, baik samping depan dan belakang dari rumah masyarakat yang terjangkit DBD.
“Kegiatan PE ini dilakukan sekurang-kurangnya 100 meter dari rumah terjangkit, kita memeriksa sarang nyamuk yang mana menjadi cikal bakal nyamuk demam berdarah atau Aedes Aegypti,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yayang menerangkan bahwa dalam upaya pengendalian dan pencegahan DBD, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) jauh lebih efektif dibandingkan dengan fogging.
Menurutnya, dengan menggalakan PSN melalui Abatenisasi, dapat lebih mencegah terkenanya DBD dikarenakan langsung membunuh jentik-jentik nyamuk.
“DBD ini dimulai dari jentik nyamuk yang ada pada genangan air yang tidak menyentuh tanah. Perlu diketahui, nyamuk DBD ini tidak hidup di genangan kotor (got, saluran air) tapi hidup di air jernih dan dianggap bersih,” terangnya.
Masih kata Yangyang, Fogging merupakan langkah terakhir dalam penanganan dan pencegahan DBD karena hanya dapat membunuh nyamuk-nyamuk dewasa.
Oleh karena itu, PSN harus mulai di budayakan kembali oleh masyarakat agar bisa menjaga diri sendiri, keluarga hingga masyarakat sekitar.
“Gerakan kerja bakti, Jumat bersih dan lain sebagainya harus terus digencarkan agar kita bisa sama-sama menjaga kesehatan,” ujarnya.
“Tidak lupa juga dengan gerakan 3M yakni menguras, menutup, dan mengubur genangan air guna mencegah timbulnya DBD,” tandasnya. (MYU/DZH)