Kategori: KESEHATAN

  • PKS Buka Posko Mudik, Sanuji Ajak Pemudik Manfaat Fasilitas Untuk Istirahat

    PKS Buka Posko Mudik, Sanuji Ajak Pemudik Manfaat Fasilitas Untuk Istirahat

    CILEGON, BANPOS – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Banten mendirikan dan membuka posko mudik Dr. Salim pada lebaran Idul Fitri pada tahun ini.

    Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta yang hadir di acara pembukaan tersebut berharap posko mudik Dr. Salim tersebut nantinya bisa membantu memudahkan para pemudik dari Jawa ke Sumatera maupun sebaliknya yang akan istirahat melepas lelah.

    “Silahkan untuk para pemudik yang melintas di posko mudik Dr. Salim PKS Banten ini mampir sekedar untuk istirahat melepas lelah, manfaatkan fasilitas yang tersedia,” ajak Sanuji dalam sambutannya, Kamis (28/4).

    Ditempat yang sama, Ketua DPW PKS Provinsi Banten, Gembong R. Sumedi mengatakan, PKS berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan kepada masyarakat jelang mudik lebaran dengan mendirikan posko mudik gratis.

    “Para pemudik dapat singgah ke Posko Mudik Dr. Salim untuk istirahat sejenak dan bisa menikmati beragam fasilitas pelayanan yang tersedia mulai dari aneka minuman, makanan, bensin untuk pemudik yang menggunakan motor, dan lain-lain secara gratis,” kata Gembong usai meninjau Posko Mudik Dr. Salim di Merak, Kamis (28/4) sore.

    Anggota Fraksi PKS DPRD Provinsi Banten ini juga menjelaskan, untuk mendukung kenyamanan pemudik, PKS Banten menghadirkan beragam layanan di Posko Mudik Dr. Salim. Seperti ruang istirahat, ruang sholat, tim medis, totok punggung, dan ruang ramah anak.

    “Pemudik juga akan mendapatkan obat-obatan jika di diagnosa sakit oleh tim dokter di posko tersebut,” ujarnya.

    Sebagai informasi Posko Mudik Dr. Salim PKS Banten hadir mulai 28 April hingga 2 Mei 2022, dan Posko Arus Balik mulai 5 Mei hingga 8 Mei 2022. (LUK)

  • Warga Bisa Vaksin Malam Hari

    Warga Bisa Vaksin Malam Hari

    Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak, membuka gerai layanan vaksinasi pada malam hari. Warga yang belum divaksinasi bisa mengunjungi gerai yang ditentukan.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Triatno Supiyono mengatakan gerai vaksinasi yang disediakan sejak 6 sampai 28 April terdapat di tiga lokasi. Gerai dibuka mulai pukul 16.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    “Gerai vaksinasi ini ada tiga lokasi yaitu di Masjid Agung Al-Araaf, Barata dan Balong Ranca Lentah,” ujarnya kepada wartawan, Minggu  (10/4).

    Untuk melakukan vaksinasi Trianto mengatakan warga hanya perlu membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan sertifikat vaksin yang sebelumnya. Vaksinasi ini terbuka untuk umum bagi semua kalangan, dari anak-anak hingga orang tua.

    “Untuk semua kalangan. Vaksin satu, dua, dan tiga,” ujarnya.

    Triatno meminta warga yang masih khawatir disuntik vaksin saat siang hari agar bisa memanfaatkan kesempatan vaksinasi yang dilaksanakan pada malam hari sehingga warga yang belum divaksinasi bisa segera mengikutinya.

    “Ini kan masih puasa masih ada yang takut pingsan atau apa gitu, jadi setelah berbuka puasa bisa dimanfaatkan” katanya.

    Ia menjelaskan, vaksinasi ini untuk mencegah, divaksin booster tentu kita berharap Covid -19 bisa hilang tidak mengenai tubuh kita. Kalau pun kena, semoga tidak parah.

    Di lokasi yang sama, seorang warga Agus mengaku memilih vaksinasi pada malam hari lantaran takut terjadi sesuatu hal disuntik vaksin sebelum berbuka puasa (pada siang hari). Hal ini karena kondisi tubuhnya ketika siang hari saat puasa sering tidak berenergi.

    Kedatangannya ke gerai vaksinasi yang dilaksanakan pada malam hari untuk mendapat vaksin dosis ketiga yang kini menjadi syarat mudik Lebaran.

    “Booster. Iya itu salah satunya, ada rencana mau keluar kota Minggu depan, mau nggak mau divaksin saja dulu. Makanya milih di vaksinasi malam hari biar nggak lemes, kalau siang kita kan berpuasa,” katanya.

    Senada disampaikan Jani, waktu luangnya hanya ketika malam hari. Sehingga, dia memilih divaksinasi pada malam hari karena saat siang hari dirinya bekerja.

    “Kalau siang saya kerja, jadi memang bisanya malam hari. Kebetulan ada jadi saya datang untuk di-booster,” katanya.

    Jani juga mengaku kedatangannya di gerai vaksinasi untuk melengkapi persyaratan mudik Lebaran. Dia yang berasal dari Palembang sudah berencana mudik Lebaran tahun ini bersama keluarga.

    “Itu salah satu alasannya. Saya mudik ke Palembang, di Rangkasbitung ini saya hanya kerja saja,” ucapnya.(HER/PBN)

  • Cegah Abrasi, RS Hermina Tanam Mangrove Di Pesisir Pantai Lontar

    Cegah Abrasi, RS Hermina Tanam Mangrove Di Pesisir Pantai Lontar

    SERANG, BANPOS- Dalam upaya membantu mencegah terjadinya abrasi, RS Hermina menggelar penanaman 1.000 bibit pohon mangrove di pesisir Pantai Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Kamis (31/2/2022).

    “Kegiatan ini merupakan rangkaian HUT RS Hermina yang ke 37. Penanaman pohon mangrove ini dalam rangka membantu mencegah terjadinya abrasi serta menjaga ekosistem keanekaragaman biota perairan,” ungkap Direktur Utama RS Hermina dr Roni Albert Wijaya.

    Melalui kegiatan ini, kata dr Roni Albert, diharapkan dapat mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung untuk menjaga kelestarian alam.

    Selain menejemen RS Hermina, turut hadir dalam kegiatan itu Kapolsek Tanara Iptu Juwandi, Danramil Tirtayasa Kapten Inf Karmadi, Arifudin Kasi Ekbang Kecamatan Tirtayasa, Andi Kepala Desa Lontar serta masyarakat setempat.

    Di tempat yang sama, Kapolsek Tirtayasa Iptu Juwandi menambahkan bahwa penanaman pohon mangrove oleh menejemen RS Hermina patut diapresiasi karena bentuk kepedulian dalam membantu mencegah abrasi serta menjaga kelestarian lingkungan perairan.

    “Wilayah Kecamatan Tirtayasa memang sebagian besar daerahnya adalah pesisir pantai. Oleh karena itu penanaman pohon mangrove ini tentu sangat baik manfaatnya untuk masyarakat,” ungkap Kapolsek.

    Kapolsek berharap agar bibit pohon Mangrove yang telah ditanam supaya dijaga dengan baik. Sehingga tanaman ini nantinya bisa tumbuh dan bermanfaat bagi warga masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di pesisir pantai.

    “Pelestarian lingkungan merupakan tugas kita semua, upaya-upaya pelestarian hutan mangrove perlu terus digalakkan supaya dapat mengurangi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (AZM)

  • Santri Ponpes Al-Khoziny di Jiput Divaksinasi

    Santri Ponpes Al-Khoziny di Jiput Divaksinasi

    JIPUT, BANPOS – Targetkan terciptanya herd immunity atau kekebalan kelompok di masyarakat, Badan Intelejen Negara Daerah (Binda) Banten, gelar vaksinasi santri dan masyarakat yang ada di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Quran Al-Khoziny Kampung Kadu Tomo, Desa Jiput, Kabupaten Pandeglang, Selasa (22/3).

    “Alhamdulillah saat ini kita melaksanakan vaksinasi di Ponpes Al-Khoziny, sekitar 700 santri dan masyarakat di Kampung Kadu Tomo, Jiput. Insya Allah kita akan berlanjut, karena ini baru vaksin pertama dan mungkin nanti vaksin kedua serta ketiga,” kata Kabinda Banten, Brigjen Pol Hilman.

    Dikatakan Hilman, vaksinasi yang digelar saat ini tujuannya agar terciptanya herd immunity masyarakat yang kuat, khususnya untuk masyarakat Kabupaten Pandeglang.

    “Tujuannya untuk seluruh rakyat Indonesia bisa melaksanakan vaksin ini, sehingga terciptanya herd Immunity secara nasional,” terangnya.

    Dijelaskannya, Binda Banten dengan semua stakeholder, baik TNI, Polri, Pemerintah Daerah bekerja sama dan terus melakukan vaksinasi. Untuk dosis pertama, saat ini sudah mencapai 80 persen lebih, dosis kedua sudah mencapai 60 persen, adapun untuk vaksin dosis ketiga pihaknya akan lakukan secara berlanjut.

    “Untuk vaksin saat ini ada vaksin dosis satu dan dua, jadi nanti kan ketentuannya sebulan kita laksanakan dosis kedua dan selanjutnya dosis ketiga. Harapannya tentu masyarakat memiliki kesadaran untuk di vaksin, sehingga nantinya akan tumbuh herd immunity secara nasional,” ungkapnya.

    Pimpinan Ponpes Al-Qur’an Al-Khoziny, K.H Khozinul Abror mengatakan, atas terlaksananya vaksinasi yang dilakukan oleh Binda Banten dan Pemkab Pandeglang, pihaknya mengucapkan terimakasih.

    “Alhamdulillah antusias masyarakat begitu tinggi, ini merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam mendukung dan mensukseskan program pemerintah yaitu vaksinasi,” katanya.

    Menurutnya, dengan vaksinasi yang dilakukan oleh masyarakat sama dengan menjaga kesehatan tubuh yang sudah diperintahkan oleh Allah SWT.

    “Menjaga sehat itu berarti menjaga amanat Allah SWT. Dan semoga dengan sehatnya kita semua, kita bisa menjaga negara dan menjadi bangsa yang kuat,” ungkapnya.

    Sementara itu, Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan Kabupaten Pandeglang, Utuy Setiadi mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi dengan terlaksananya vaksinasi yang dilakukan oleh Binda Banten kepada masyarakat Pandeglang.

    “Saya atas nama Pemerintah Daerah mengucapkan terimakasih kepada Binda Banten, karena terus menggencarkan vaksinasi,” katanya.

    Menurutnya, vaksin ini perlu digencarkan kembali agar terciptanya herd immunity masyarakat yang kuat. Selain itu, jika vaksinasi ini terus digencarkan maka bukan hanya covid-19 yang hilang, melainkan level PPKM juga akan menurun.

    “Selain herd immunity, vaksinasi ini tentu akan merubah capaian vaksinasi karena saat ini kita masih di PPKM level 3 disebabkan vaksin yang kurang. Semoga langkah ini dapat mendorong capaian vaksinasi di Kabupaten Pandeglang, sehingga bisa beranjak dari level 3 ke PPKM level 2, dan kegiatan masyarakat tidak dibatasi,” terangnya.

    Selain itu, dengan dilakukannya vaksinasi di pesantren ini, dapat menghilangkan kontroversi bahayanya vaksin di lingkungan masyarakat.

    “Intinya dengan kondisi saat ini, kita hilangkan kontroversi di masyarakat terkait vaksinasi ini dan sudah dibuktikan oleh pak Kyai, bahwa vaksin itu aman,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Kebutuhan Darah di Lebak Diprediksi Meningkat Selama Ramadan

    Kebutuhan Darah di Lebak Diprediksi Meningkat Selama Ramadan

    LEBAK, BANPOS – Komunitas Salam Setetes Darah (KSSD) Kabupaten Lebak memprediksi kebutuhan selama bulan Ramadan meningkat yaitu di kisaran 1.200 kantong darah.

    Ribuan kantong darah tersebut kata Ketua Komunitas Salam Setetes Darah (KSSD) Kabupaten Lebak Mega Yulianti, akan digunakan untuk warga Kabupaten Lebak yang membutuhkan transfusi darah setiap bulannya khususnya bagi para pasien penderita thalasemia atau penyakit kelainan darah turunan yang membutuhkan transfusi darah.

    “Kita perkirakan selama bulan puasa nanti membutuhkan sebanyak 1.200 kantong darah dari berbagai golongan darah,” katanya

    Menurut Mega, selama bulan Ramadan biasanya jumlah pendonor darah akan lebih sedikit dibandingkan bulan-bulan biasanya. Untuk golongan darah yang paling banyak dibutuhkan adalah golongan darah A. Ia menyebut, jika pihaknya kekurangan darah yang dibutuhkan para pasien, terkadang pihaknya mencari pendonor darah.

    “Kalau kekurangan darah kadang kita mencari pendonor, atau kita barter dengan kota lain,” ucapnya.

    Karenanya, untuk memenuhi kebutuhan darah selama Ramadan pihaknya akan menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar mereka mau mendonorkan darahnya untuk membantu para pasien yang membutuhkan transfusi darah.

    “Kadang tidak sedikit masyarakat yang suka takut sama jarum, sehingga ga mau donor. Tapi terus kita bujuk biar mau. Kita selalu berikan edukasi, pemahaman kalau donor darah sangat bermanfaat bagi kesehatan,” ujarnya.

    Upaya ketersediaan darah bagi para pasien yang membutuhkan transfusi darah yang dilakukan Komunitas Salam Setetes Darah (KSSD) Kabupaten Lebak, mendapat apresiasi dari seorang pengurus relawan Lebak Sehati yang mengurusi kesehatan masyarakat tidak mampu.

    Apresiasi tersebut diberikan kepada KSSD, lantaran pihaknya juga tidak jarang kesulitan mendapatkan darah yang dibutuhkan pasien yang dibantunya. Dengan begitu ia berharap, ketersediaan darah yang dibutuhkan pasien benar-benar tersedia.

    “Kami yakin dengan adanya edukasi pentingnya donor darah untuk kesehatan tubuh yang dilakukan KSSD masyarakat mau mendonor. Terlebih, setetes darah yang kita berikan bisa menyelamatkan nyawa sesama. Karena itu kami memberikan apresiasi,” kata Habib.(CR-01/PBN)

  • Cegah Stunting, Semua Sektor di Cilegon Harus Berperan Aktif

    Cegah Stunting, Semua Sektor di Cilegon Harus Berperan Aktif

    CILEGON, BANPOS – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon, Maman Mauludin meminta semua sektor memberikan perhatian yang serius terhadap stunting di Kota Cilegon. Hal itu dikatakan Maman saat menghadiri pertemuan konvergensi rencana aksi cegah stunting yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, di salah satu hotel di Kota Cilegon, Senin (21/3).

    Diketahui, stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon, Maman Mauludin menyampaikan bahwa perhatian yang sungguh-sungguh harus diberikan dalam periode kehamilan 1000 hari pertama. “Perhatian sungguh sungguh yang diberikan dalam periode kehamilan, hal ini harus dilakukan karena kurang gizi pada 1000 hari pertama, tidak dapat diperbaiki di masa kehidupan selanjutnya,” tutur Maman.

    “Selain itu, pertumbuhan otak akan terhambat perkembangan rohani dan sulit mengikuti pelajaran dan selanjutnya setelah dewasa akan sulit mendapatkan pekerjaan yang layak,” sambung Maman.

    Lebih lanjut, Maman mengatakan penurunan stunting diperlukan pendekatan multisektor. “Penurunan stunting penting dilakukan dengan pendekatan multisektor melalui sinkronisasi program-program nasional maupun lokal dari pemerintahan pusat dan daerah,” katanya.

    Pada kesempatan itu, Maman menghimbau agar pemerintah pusat dan daerah ikut serta dalam mendukung dan berperan aktif dalam aksi cegah stunting.

    Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Cilegon Ratih Purnamasari menyampaikan bahwa pentingnya memberikan perhatian pada periode kehamilan 1000 hari pertama untuk meminimalisir resiko kekurangan gizi.
    “Dalam hal ini, pentingnya perhatian diberikan pada periode kehamilan 1000 hari pertama kehidupan untuk meminimalisir resiko kekurangan gizi,” tuturnya.

    “Kekurangan gizi disini dihitung dari 1000 hari pertama kehidupan yaitu masa anak dalam kandungan sampai seorang anak berusia 2 tahun,” sambungnya.

    Ratih juga menyampaikan bahwa kekurangan gizi sangat mempengaruhi beberapa hambatan perkembangan, pertumbuhan dan metabolisme hingga anak tumbuh dewasa.

    “Selain itu, kekurangan gizi dapat mempengaruhi hambatan perkembangan kognitif, pertumbuhan dan hambatan metabolisme yang rentan hingga anak tumbuh dewasa, selain itu dampak negatifnya adalah kecerdasan produktivitas yang menjadi rendah, tubuh pendek, dan risiko terserang penyakit kronis,” ungkapnya. (LUK/RUL)

  • Klinik dan RS Mathlaul Anwar Siap Diresmikan

    Klinik dan RS Mathlaul Anwar Siap Diresmikan

    PANDEGLANG, BANPOS – Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) dalam waktu dekat akan meresmikan Klinik Mathla’ul Anwar di daerah Cipeucang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

    Ketua Umum PBMA KH Embay Mulya Syarief kepada pers di Pandeglang, Senin (21/3/2022) mengemukakan, Klinik Mathla’ul Anwar itu akan memberikan dan menunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Pandeglang.

    Mathla’ul Anwar, lanjutnya, ingin menegaskan kembali komitmennya di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial.

    “Mathla’ul Anwar menginisiasi pendirian Klinik ini sebagai bukti gerakan strategis yang telah diwacanakan,” katanya.

    Selain Klinik, nantinya di tempat tersebut akan diproyeksikan juga pembangunan Rumah Sakit Mathla’ul Anwar. KH Embay memohon doa dan restu kepada seluruh warga Mathla’ul Anwar untuk kelancaran pembangunan Klinik dan Rumah Sakit tersebut.

    Sementara itu Direktur PT Mathlaul Anwar Medika Adi Abdillah Marta mengatakan, kesiapan bangunan untuk Klinik Mathla’ul Anwar sudah mencapai 80 persen.

    “Secara fisik Klinik Mathla’ul Anwar sudah siap 80 persen, dan yang sedang kita kejar sekarang adalah pemenuhan tenaga kesehatan untuk Klinik dan izin untuk pendirian klinik,” katanya.

    Ia menambahkan, setelah proses perizinan selesai, Klinik Mathla’ul Anwar akan diresmikan dalam waktu dekat ini.

    “Insya Allah kami menargetkan Klinik Mathla’ul Anwar akan diresmikan setelah Idul Fitri tahun ini,” katanya.

    Klinik dan RS Mathla’ul Anwar itu dibangun di atas tanah seluas 1,3 hektar di daerah Cipeucang, Pandeglang.

    (PBN/ANT)

  • Obat Keras Daftar G Diduga Marak Dijual Bebas di Kabupaten Tangerang

    Obat Keras Daftar G Diduga Marak Dijual Bebas di Kabupaten Tangerang

    TANGERANG, BANPOS – Obat-obatan keras jenis Hexymer, Tramadol, Zolam, dan Reklona marak diperjual-belikan secara bebas di Kabupaten Tangerang, Banten. Obat-obatan yang termasuk dalam daftar G ini dijual secara murah di toko obat berkedok toko kosmetik hingga toko sembako.

    Dalam pantauan awak media di lapangan, terlihat sejumlah remaja yang datang silih berganti dengan mudahnya membeli barang terlarang tersebut, tanpa harus menggunakan resep dari dokter.

    Salah satu penjaga toko yang berlokasi di Jalan Raya Cangkudu, Kecamatan Balaraja, mengaku bahwa dirinya sudah lama menjual obat-obatan tersebut. Dan ia pun mengungkap bahwa saat ini yang menjadi koordinatornya berinisial AK.

    “Sudah lumayan lama bang, cuma sekarang ganti koordinatornya kalau kemaren itu YI sekarang ganti AK, lihat saja semua tokonya YI sudah tutup semua, sekarang sudah ganti AK yang jadi koordinatornya,” ungkapnya.

    Hal serupa juga diungkap oleh salah satu penjaga toko obat berkedok toko sembako di Jalan Raya Serang-Gembong, Kecamatan Balaraja, AS.

    “Ini sudah bukan tokonya YI lagi sekarang ganti AK, mau apa memangnya,” tuturnya.

    LSM Penjara DPD Provinsi Banten, M. Rasmidi, pun angkat bicara atas beredarnya obat-obatnya daftar G tersebut secara bebas. Ia mengungkap akan melaporkan pada pihak terkait dengan membawa dokumentasi yang telah dikumpulkan awak media.

    “Saya akan mengirimkan surat terkait maraknya peredaran obat-obatan daftar G tersebut dan akan melaporkan ke APH (Aparat Penegak Hukum) dan BPOM dengan bukti-bukti rekaman dan video yang telah teman-teman wartawan berhasil dokumentasikan, karena setahu saya dampak dari pada obat-obatan tersebut luar biasa,” terangnya.

    Rasmidi pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak menggunakan obat-obatan tersebut tanpa rekomendasi dan pengawasan dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya.

    “Dan saya mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap barang terlarang itu jangan sampai terjerumus, saya juga nanti akan koordinasi ke teman-temea ormas yang ada di wilayah, agar semua ikut memantau keberadaan toko-toko obat tersebut,” tegasnya.

    Menanggapi hal tersebut Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, mengungkap bahwa pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan instansi terkait atas maraknya peredaran obat daftar G tersebut.

    “Kita sedang koordinasi dengan badan POM dan instansi terkait,” tandasnya.

    (MG-03)

  • Gedung RSUD Banten 8 Lantai Diresmikan Malam Ini

    Gedung RSUD Banten 8 Lantai Diresmikan Malam Ini

    SERANG, BANPOS – Gedung RSUD Banten delapan lantai yang telah selesai dikerjakan oleh PT PP akan diresmikan pada Rabu (16/3) malam ini 

    Melalui unggahan instagram resmi Gubernur Banten Wahidin Halim (WH), wh_wahidinhalim dan telah dilihat sebanyak 3.600 lebih viewers ini, WH mengumumkan bahwa sakit tersebut akan memiliki fasilitas lengkap.

    “Pertama RSUD Banten mulai beroperasi pada 3 Oktober 2013 lalu. Kini akan menjadi rumah sakit yang memiliki ruang ICU lebih dari 10 unit tempat tidur,” kata WH.

    Dikatakan WH pada unggahanya tersebut,  sebelumnya RSUD Banten baru memiliki 250 unit tempat tidur. Dengan adanya gedung baru delapan lantai ini kini bertambah 247 unit tempat tidur sehingga jumlah keseluruhan hampir 500 unit.

    “Selain fasilitas tempat tidur rawat inap, dengan gedung delapan lantai ini, ruang ICU ditambah menjadi 20 unit. Ruang hemodelisa (HD) atau cuci darah juga akan bertambah menjadi 38 bed,” jelas WH.

    (RUS)

  • Kabupaten Serang Jadi Pilot Project Percepatan Penurunan AKI/AKB

    Kabupaten Serang Jadi Pilot Project Percepatan Penurunan AKI/AKB

    SERANG, BANPOS – Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) bekerjasama dengan Republik Indonesia United Nations Population Fund (RI UNFPA) menggelar lokakarya kepemimpinan masa depan Indonesia dalam perencanaan dan penganggaran terintegrasi kesehatan reproduksi (PTT Kespro) di aula Tb. Suwandi Setda Kabupaten Serang pada Senin (14/3).

    Dalam lokakarya ini, Bappenas menjadikan Kabupaten Serang sebagai percontohan atau Pilot Project untuk penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

    Direktur Keluarga Perempuan Anak, Pemuda dan Olahraga Bappenas, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, mengatakan bahwa pihaknya sedang menguji cobakan menyusun perencanaan penganggaran yang terintegrasi kesehatan reproduksi dalam rangka penurunan AKI/AKB.

    “Kita sekarang tahu AKI dan AKB baru lahir kita kan sudah menurun tetapi kalau kita lihat dari rata-rata tercepat penurunannya itu baru 2,2 persen pertahun, kita harusnya kalau bisa ingin mencapai target RPJMN itu harus kita turunkan 5,5 persen pertahun artinya kita perlu percepatan,” ujarnya.

    Woro pun mengatakan bahwa Provinsi Banten masuk dalam kategori tingginya AKI-AKB. Ia pun mengungkap AKI-AKB di Kabupaten Serang ini masih cukup tinggi.

    “Jawa Barat dan Banten ini termasuk 5 tertinggi juga di Indonesia untuk AKI dan AKB,” paparnya.

    Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, mengatakan lokakarya ini salah satu indikatornya di bidang kesehatan sesuai dengan IPM (Indeks Pembangunan Manusia).

    “Bidang kesehatan itu adalah usia lama hidup dan diturunkan lagi itu AKI dan AKB baru lahir yang bisa berkontribusi terhadap indikator IPM di bidang kesehatan ini,” paparnya.

    Tatu berharap, tim percepatan penurunan AKI-AKB Kabupaten Serang dapat memanfaatkan program tersebut dengan sebaik-baiknya.

    “Karena kita tahu untuk AKI dan AKB baru lahir di Kabupaten Serang ini masih jadi persoalan. Karena masih tinggi angkanya yang harus kita turunkan untuk lebih kecil lagi angkanya,” tuturnya.

    Tatu pun mengatakan bahwa tingginya AKI-AKB ini salah satu faktornya disebabkan oleh pernikahan usia dini. Maka dari itu, Tatu meminta kepada Staff Ahli Bidang Kesra, Bappeda untuk mengoordinasikan dengan Kementrian Agama (Kemenag) terkait pernikahan dini.

    “Sebab tingginya AKI dan AKB bukan hanya pada faktor kesehatan saja, melainkan faktor banyaknya pernikahan di usia dini,” tandasnya.

    (MG03)

    Caption: Lokakarya kepemimpinan masa depan Indonesia dalam perencanaan dan penganggaran terintegrasi kesehatan reproduksi (PTT Kespro) di aula Tb. Suwandi Setda Kabupaten Serang pada Senin (14/3).