Kategori: KESEHATAN

  • DBD Menyerang, Empat Meninggal Dunia di Kabupaten Lebak

    DBD Menyerang, Empat Meninggal Dunia di Kabupaten Lebak

    LEBAK, BANPOS – Tidak hanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak mencatat sedikitnya 92 orang masyarakat terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) selama Januari-Februari 2022.

    Dari jumlah tersebut, empat orang di antaranya itu meninggal dunia akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Itu terjadi diduga akibat cuaca ekstrem dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan.

    Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dr Firman Rahmatullah mengungkapkan, dari 92 orang yang terjangkit, empat orang meninggal dunia akibat DBD. Itu tersebar di 13 kecamatan yaitu Kecamatan Rangkasbitung, Cibadak, Kalanganyar, Cibeber, Cimarga, Curugbitung, Warunggunung, Maja, Sajira, Cileles, Cipanas, Cikulur dan Sobang.

    “Januari-Februari 92 kasus, empat orang meningga dunia akibat DBD. Empat orang yang meninggal semuanya berasal dari Kecamatan Rangkasbitung,” katanya, Selasa (8/2).

    Dengan merebaknya kasus DBD di Kabupaten Lebak, Firman meminta masyarakat waspada terkait penularan DBD dan menjaga kebersihan. Sebab, kebersihan lingkungan menjadi hal utama dalam mencegah penularan, sehingga nyamuk akan sulit berkembang jika lingkungan nya bersih.

    “Jangan ada penampungan air, kaleng bekas, ban bekas itu semua harus disingkirkan. Karena itu akan menjadi tempat yang nyaman, untuk perindukan nyamuk,” ungkapnya.

    Untuk mencegah penularan DBD kata Firrman, kebersihan lingkungan harus dijaga dan ditingkatkan kembali. Sebab, ketika lingkungan kita itu bersih dari barang-barang yang berisi air yang bisa menampung jentik dan perindukannya, maka nyamuk-nyamuk tersebut tidak akan bisa berkembang biak.

    “Penyakit DBD ini adalah penyakit akibat lingkungan yang kotor, ketika lingkungan kita bersih, tidak ada penampungan jentik serta tempat perindukan nyamuk maka In Sya Allah semuanya aman,” jelasnya.

    Menurut Firman, dalam penanganan DBD masyarakat sering kali ingin langsung dilakukan fogging. Padahal kata dia lagi, untuk penanganan DBD tersebut tergantung pada kasusnya dan hasil diagnosanya.

    “Untuk penanganannya tergantung kasusnya dan diagnosanya. Yang jelas untuk penanganan DBD, ketika ada kasus bukan dengan fogging tetapi harusnya 3M Plus dan dari 92 orang itu kebanyakan anak-anak yang tertular,” ujarnya.

    Ia menegaskan, Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak terus melakukan upaya penanganan DBD, mulai dari level Puskesmas dan rumah sakit. Serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang penerapan 3M Plus.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triatno Supiyono meminta masyarakat untuk tetap tenang dan terapkan lingkungan yang bersih. Karena, bagaimanapun juga salah satu penyebab merebaknya DBD itu dari lingkungan yang tidak bersih alias kotor sehingga penyakit bisa mudah timbul.

    “Kalau lingkungan kita itu bersih maka penyakit bisa diminimalisir termasuk penularan DBD. Terus tingkatkan pola hidup bersih dan sehat. Semoga DBD dan Covid-19 bisa di tekan penyebarannya,” katanya.

    Untuk diketahui, Kecamatan Rangkasbitung 39 kasus, Cibadak 15 kasus, Kalanganyar 9 kasus, Cibeber 5 kasus dan Cimarga 5 kasus. Wilayah lainnya Kecamatan Curugbitung 4 kasus, Maja 3 kasus, Sajira 3 kasus, Warunggunung 2 kasus, Cileles 2 kasus, Cipanas 1 kasus, Cikulur 1 kasus dan Sobang 1 kasus. (CR-01/ENK)

  • Meski Covid-19 Meningkat, Stok Darah Di PMI Dipastikan Aman

    Meski Covid-19 Meningkat, Stok Darah Di PMI Dipastikan Aman

    TIGARAKSA, BANPOS – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang, memastikan stok darah di unit tranfusi darah (UTD) tetap aman selama beberapa pekan ke depan di tengah lonjakan kasus COVID-19.

    Kepala Seksi (Kasi) Perekrutan dan Pelestarian Donor Darah Sukarela (P2DDS) PMI Kabupaten Tangerang, Rifa mengatakan, meski saat ini pandemi meningkat, stok darah di PMI masih tetap aman untuk bebarapa minggu kedepan.

    “Untuk saat ini kita memiliki stok darah khususnya plasma konvalesen kurang lebih ada sekitar 90 lebih kantung, dengan golongan darah masing-masing ada 20 sampai 30 kantung,” kata Kepala Seksi (Kasi) Perekrutan dan Pelestarian Donor Darah Sukarela (P2DDS) PMI Kabupaten Tangerang Rifai, Senin (7/2).

    Ia mengatakan, berdasarkan data stok plasma konvalesen PMI Kabupaten Tangerang per tanggal (7/2) tersedia 90 lebih kantong darah, dengan rincian golongan darah A+ tercatat ada 28 kantung, B+ 33 kantung, O+ 36 kantung.

    “Dari stok yang tersedia, kini ada beberapa permintaan dari rumah sakit ke PMI. Tapi mudah-mudahan ketersediaan plasma ini bisa memenuhi permintaan itu,” katanya.

    Menurutnya, permintaan plasma konvalesen ke PMI Kabupaten Tangerang biasanya bukan hanya datang dari rumah sakit setempat saja, melainkan ada juga dari luar daerah Kabupaten Tangerang.

    “Sekarang mulai banyak permintaan dari luar daerah, seperti halnya pada kasus beberapa bulan lalu dan itu cukup tinggi,” ujarnya.

    Ia menyebutkan, untuk memenuhi kebutuhan stok plasma, PMI Kabupaten Tangerang berupaya terus melakukan berbagai strategi seperti dengan mengajak elemen masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam mendonorkan darahnya. Khususnya bagi mereka yang pernah positif dan sembuh dari COVID-19.

    “Memang dalam pelaksanaan donor sel darah putih ini cukup sulit, karena pasien penyintas COVID-19 ini bisa diambil darahnya. Oleh karena itu kami berharap bagi masyarakat agar bisa membantu mendonorkan darahnya untuk meringankan beban pasien yang masih dirawat,” kata dia.

    (ALFIAN/BNN)

  • 102 Ribu Balita di Kota Tangerang Jadi Sasaran Bulan Vitamin A

    102 Ribu Balita di Kota Tangerang Jadi Sasaran Bulan Vitamin A

    Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) berupaya mewujudkan generasi yang sehat. Salah satunya dengan memastikan Bulan Vitamin A setiap Februari dan Agustus tetap berlangsung dengan maksimal, walau sedang terjadi peningkatan kasus harian Covid-19.

    Kepala Dinas Kesehatan, dr Dini Anggraeni mengungkapkan, dalam pelaksanaannya, ada 102.669 anak yang menjadi sasaran. Di antaranya 12.744 bayi umur 6-11 bulan pada vitamim A kapsul biru dosis 100.000 IU dan 89.925 balita umur 12-59 bulan pada vitamin A kapsul merah dosis 200.000 IU.

    “Pemberian vitamin A untuk balita tidak hanya kewajiban dari kader posyandu. Menurutnya, semua pihak harus mengambil bagian untuk mensukseskan pemberian vitamin A ini,” ungkap dr Dini, saat dihubungi, Senin (7/2).

    Ia pun menuturkan, dalam pelaksanaan pemberian vitamin ini harus selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat, mengingat saat ini pandemi Covid-19 sedang tinggi-tingginya. Dengan itu, pendistribusian vitamin lewat posyandu hingga lewat kader posyandu yang melalukan door to door.

    “Saat ini, jumlah kasus Covid-19 di Kota Tangerang mengalami kenaikan, untuk itu, laksanakan kegiatan ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan,” imbuhnya.

    Dini menyampaikan, pemberian vitamin A untuk balita 6 hingga 59 bulan dilakukan dua kali selama setahun yakni pada Februari dan Agustus.

    “Kita harapkan dengan pemberian vitamin A ini mereka bisa tercegah dari penyakit-penyakit dan juga kecukupan gizinya terpenuhi,” ucapnya.

    (MADE/BNN)

  • Kunjungi Rumah Isolasi Terpadu, Kapolres Pastikan ketersediaan ruang isolasi dan Karantina di Kota Tangerang

    Kunjungi Rumah Isolasi Terpadu, Kapolres Pastikan ketersediaan ruang isolasi dan Karantina di Kota Tangerang

    TANGERANG, BANPOS – Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Komarudin, melakukan pengecekan lokasi Karantina PPLN WNA/WNI di Fave Hotel, Kelurahan Benda, Kecamatan Benda, Senin (7/2). Selain itu, Komarudin juga mengecek kesiapan Rumah Isolasi Terpadu bagi pasien Covid-19 di Puskesmas Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda.

    Pengecekan dilakukan untuk memastikan ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi, mengingat kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Tangerang terus melonjak tinggi. Untuk lokasi Karantina, Kapolres menekankan kepada manajemen hotel untuk menegakan aturan karantina yang ketat, agar karantina berjalan dengan baik.

    “Kami mengecek kesiapan ketersediaan tempat tidur (tempat Isolasi) termasuk mengecek hotel-hotel yang dijadikan tempat karantina. Memberikan penekanan agar menajemen hotel memberlakukan aturan secara ketat,” ujarnya.

    Saat itu, Komarudin memastikan bahwa ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi masih memadai. Ia pun berharap, tidak ada lonjakan Covid-19.

    “Kapasitas tempat tidur masih memadai, mudah-mudahan tidak sampai penuh,” ungkapnya.

    Ditengah melonjaknya kasus masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19, Kapolres menghimbau untuk masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan, dan mengikuti vaksinasi. Menurutnya, yang menjadi target saat ini adalah percepatan vaksinasi.

    “Kepada seluruh masyarakat yang belum vaksin atau belum vaksin lengkap, agar bisa mendatangi gerai-gerai yang disediakan, yang ada di Polres dan di Polsek-Polsek. Termasuk vaksin booster, diharapkan mampu meringankan dan menahan sebaran virus Covid-19,” imbaunya.

    Sekadar diketahui, berdasarkan data pasa Dinas Kesehatan Provinsi Banten, pada tanggal 06 Februari 2022, di Kota Tangerang sebanyak 12.637 orang terkonfirmasi positif Covid-19, dan 32.435 orang dinyatakan sembuh. (MUF)

  • Covid-19 Meningkat Lagi, Pemkot Serang Kembali Gencarkan Prokes

    Covid-19 Meningkat Lagi, Pemkot Serang Kembali Gencarkan Prokes

    SERANG, BANPOS- Naiknya status Kota Serang dari PPKM Level 2 ke Level 3 membuat Pemkot Serang kembali menggencarkan penerapan protokol kesehatan (Prokes). Satgas Covid-19 Kota Serang pun menyasar sejumlah lokasi, untuk melakukan sosialisasi dan penegakkan prokes.

    Seperti yang dilakukan oleh BPBD Kota Serang di kawasan Masjid Agung Banten Lama. BPBD melakukan sosialisasi dan imbauan, serta membagikan sejumlah perlengkapan protokol kesehatan di salah satu destinasi wisata populer di Kota Serang tersebut.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kota Serang, Eva Hasanah, mengatakan bahwa pihaknya membagikan sebanyak 4 ribu masker di kawasan Masjid Agung Banten Lama. Hal itu sebagai tindaklanjut naiknya status PPKM Kota Serang menjadi level 3.

    “(Pembagian masker) dalam rangka pencegahan Covid-19, yang mana untuk Kota Serang levelnya naik lagi dari level 2 menjadi level 3,” ujarnya usai membagikan masker di kawasan Banten Lama, Minggu (6/2).

    Selain masker, pihaknya juga membagikan hand sanitizer sebanyak 100 botol, sabun batang sebanyak 200 batang dan 10 botol handsoap yang ditempatkan di pintu masuk kawasan Masjid Agung Banten Lama.

    “Dan tentunya kami juga sambil mensosialisasikan kepada pengunjung tentang prokes yang harus ditaati, terlebih dengan adanya peningkatan level Kota Serang ini,” ungkapnya.

    Ia menuturkan, dalam kegiatan tersebut pihaknya masih menemukan sejumlah masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti tidak menggunakan masker. Pihaknya pun memberikan masker dan mengingatkan kepada masyarakat, agar tetap menjaga protokol kesehatan.

    “Masih ada beberapa warga yang datang berkunjung, tidak menggunakan masker. Namun secara keseluruhan, sekitar 85 persen warga sudah taat prokes dan menggunakan masker saat berkunjung,” ungkapnya.

    Menurutnya, selain di Banten Lama, pihaknya telah melakukan kegiatan serupa di sejumlah titik. Diantaranya yaitu Pasar Kepandean pada hari Sabtu dan Pasar Induk Rau pada hari Jumat kemarin.

    “Setiap hari satu titik, besok (hari ini) juga akan melakukan giat yang sama. Namun belum tahu akan dimana, karena penentuan lokasinya akan mendadak,” ucapnya.

    Salah satu pengunjung Banten Lama, Fuad, mengatakan bahwa pihaknya datang ke Banten Lama untuk sekadar refreshing. Menurutnya, Banten Lama menjadi tujuan karena dekat dan murah, ketimbang datang ke destinasi wisata lainnya.

    “Kalau ke Banten Lama kan murah. Dekat juga dengan rumah. Tadi lumayan dapat masker dari ibu bapak BPBD, meskipun saya juga sebenarnya bawa masker. Cuma tadi lupa dipakai,” katanya yang merupakan warga Cipocok Jaya itu.

    (DZH/AZM)

  • Siswa SD di Kota Serang Mulai Divaksin

    Siswa SD di Kota Serang Mulai Divaksin

    SERANG, BANPOS- Pemberian vaksin Covid-19 bagi anak usia 11 tahun ke bawah mulai dilaksanakan oleh Pemkot Serang. Vaksinasi itu dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 di kalangan pelajar SD, sekaligus persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

    Kepala Dindikbud Kota Serang, Alpedi, mengatakan pelaksanaan vaksinasi di tingkat SD baru pertama kali dilakukan di Kota Serang. Sebagai awalan, SD Negeri Lialang menjadi sekolah tingkat dasar pertama yang melakukan vaksin.

    “Iyah, nanti jadwalnya per kecamatan. Jadi semua SD akan dilaksanakan vaksinasi,” ujarnya kepada awak media, Sabtu (6/2).

    Alpedi menuturkan, vaksinasi terhadap anak usia sebelas tahun ke bawah itu baru bisa dilakukan, apabila ada persetujuan dari orang tuanya. Sehingga, jika orang tua belum memberikan izin, maka pihaknya tidak akan memaksa.

    “Karena kan ini sifatnya anjuran, jadi kami akan memberikan pemahaman lagi ke orang tua kalau vaksin ini penting,” katanya.

    Kendati demikian, orang tua siswa disebutkan sangat antusias dengan pemberian vaksin bagi anak mereka tersebut. Terbukti dengan banyaknya anak usia 11 tahun ke bawah, yang ikut pada pelaksanaan vaksinasi pertama.

    “Antusias, jadi kalau ada informasi yang di sana sini yang berbeda, itu hoaks. Karena para orang tua pada antusias mengantarkan anaknya vaksinasi,” ucapnya.

    Kepala Sekolah SD Negeri Lialang, Kecamatan Taktakan Kota Serang, Pujiningsih, mengatakan bahwa semua siswa di SD Lialang akan diberikan suntikan vaksin sesuai dengan aturan dari pemerintah.

    “Sehingga jika semua sudah divaksin bisa lebih nyaman satu sama lain dan siap mengikuti pelajaran,” ujarnya.

    Ia pun meminta agar orang tua siswa bisa lebih bijak dalam menentukan pilihan dalam mengizinkan anak-anaknya disuntikan vaksin. Sebab, syarat utama untuk melaksanakan PTM dan di ruang publik adalah vaksinasi.

    “Kami juga tentu mendorong kepada orang tua supaya lebih bijak dan mendukung program pemerintah terkait vaksinasi. Dan nanti kartu vaksin ini sebagai syarat utama untuk digunakan di fasilitas umum,” ucapnya.

    Secara keseluruhan, terdapat sekitar 515 siswa di SD Negeri Lialang yang akan divaksinasi. Meski saat ini baru sekitar 160 siswa yang menerima suntikan vaksin Covid-19. “Tapi jumlah ini akan terus bertambah dengan sosialisasi dan pemahaman yang diberikan oleh pihak sekolah,” tandasnya.

    (DZH/AZM)

  • Target Vaksinasi Anak di Pandeglang Terus Dikejar

    Target Vaksinasi Anak di Pandeglang Terus Dikejar

    PANDEGLANG, BANPOS – Masih adanya beberapa sekolah yang kehadiran siswanya minim untuk divaksin Covid-19, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Pandeglang, Taufik Hidayat, meminta pihak Puskesmas dan sekolah terus gencar mensosialisasikan pentingnya vaksinasi usia 6-11 tahun.

    “Disinilah para Kepala sekolah (Kepsek) dan pihak Puskesmas setempat, harus terus mengedukasi masyarakat bahwa vaksinasi itu penting dilakukan. Makanya saya tekankan, agar semua bergerak mensosialisasikannya,” kata Taufik, Minggu (6/2).

    Pada dasarnya tambah Taufik, vaksinasi itu penting khususnya untuk meningkatkan imunitas diantaranya, bagi anak – anak sekolah. Namun menurutnya, saat ini masih ada beberapa wali murid yang enggan anaknya untuk divaksin.

    “Mereka yang divaksin memang yang menyetujui dan menginginkan anaknya sehat, agar memiliki kekebalan tubuh. Sehingga, terhindar dari paparan Covid-19,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) ini.

    Masih kata Taufik, bagi wali murid yang anaknya sudah divaksin, bisa memberikan pemahaman bagi wali murid lainnya jika vaksinasi itu aman dan penting buat kesehatan.

    “Wali murid yang anaknya sudah divaksin, saya minta nanti bisa memberikan testimoni vaksinasi itu aman. Semoga ini bisa meningkatkan kepercayaan, bagi mereka yang anaknya enggan divaksin,” tandasnya.

    Terpisah, Kasubag Tata Usaha (KTU) Puskesmas Pagadungan, Mila Oktaviani mengatakan, pihaknya akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi anak 6-11 tahun. “Kami akan gencarkan testimoni anak – anak yang sudah divaksin, bahwa vaksinasi ini aman,” tandas Mila.

    Disebutkannya, saat ini kasus Covid-19 di Pagadungan mulai meningkat. Sudah ada 8 kasus Covid-19 yang terjadi. “Dengan kejadian ini, kami harap masyarakat bisa mengerti kalau divaksin itu penting,” tandasnya.

    (PBN/BNN)

  • Baru 13,51 persen Anak di Kabupaten Lebak Sudah Divaksin

    Baru 13,51 persen Anak di Kabupaten Lebak Sudah Divaksin

    RANKASBITUNG, BANPOS – Sebanyak 148.884 anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Lebak akan menjadi sasaran vaksinasi Covid-19. Di beberapa sekolah, pemberian vaksin Covid-19 sudah dilakukan. Sementara di sekolah lainnya masih dilakukan sosialisasi kepada orang tua maupun wali murid.

    “Sampai hari ini sebanyak 20.265 anak atau 13,51 persen dari jumlah sasaran sudah mendapat vaksinasi dosis pertama dan 154 dosis kedua,” kata Kasi Imunisasi, Surveilans dan Krisis Dinkes Lebak, Tb Mulyawan kepada wartawan.

    Mulyawan menyebut masih banyak orang tua yang tidak memberikan izin agar anaknya mendapat suntikan vaksin. Kemungkinan menurut Mulyawan, hal itu disebabkan masyarakat yang sudah termakan hoaks alias informasi bohong mengenai efek vaksin.

    “Belum semua (Sekolah) melaksanakan vaksin, bulan kemarin kami masih fokus sosialisasi sampai saat ini juga masih disosialisasikan. Dalam satu wilayah kerja puskesmas baru beberapa sekolah, tapi kalau hitung kecamatan sepertinya sudah semua,” ujarnya.

    Sejauh ini menurutnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak belum banyak mendapat laporan mengenai anak yang gagal mendapat vaksin karena memiliki penyakit penyerta.

    “Harapan kami semoga tidak banyak, dan semoga mereka sehat semua dan siap untuk divaksin,” katanya.

    Pemerintah Kabupaten Lebak tahun ini menyiapkan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk insentif sebanyak 540 tenaga kesehatan. Anggaran tersebut akan dibagikan secara merata kepada tenaga kesehatan yang ditugaskan dalam program vaksinasi Covid-19.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Triatno Supiono mengatakan, anggaran tersebut sebagai bonus atau penghargaan dari Pemkab Lebak kepada tenaga kesehatan.

    Tenaga kesehatan, kata dia, sedang berjuang dalam mencegah penyebaran Covid-19, diantaranya dengan cara mensukseskan program vaksinasi.

    “Itu anggaran buat insentif nakes yang sudah menjalankan tugas vaksinasi di masyarakat,” katanya

    Menurut dia, anggaran sebesar Rp3 miliar tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lebak tahun 2022.

    “Insentif yang disiapkan Pemkab Lebak untuk tenaga kesehatan tersebut akan disalurkan selama lima bulan ke depan. Berdasarkan data, ada sebanyak 540 nakes akan mendapatkan insentif,” katanya.

    (CR-01/PBN)

  • Omicron Terus Melonjak, RS Diminta Maksimal

    Omicron Terus Melonjak, RS Diminta Maksimal

    SERANG, BANPOS – Belajar dari pengalaman kasus Covid-19 tahun 2021, pihak rumah sakit diminta untuk mengoptimalkan pelayanannya. Hal ini disebabkan, kasus Omicron yang diprediksi perlahan mulai merangkak naik.

    Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Banten, Fitron Nur Ikhsan, Kamis (3/2) meminta rumah sakit memperbaiki pembenahan layanan.

    “Prediksi puncak varian Omicron di bulan Februari harus di persiapkan segala sesuatunya, terpenting adalah layanan RS,”kata Fitron.

    Ia menjelaskan, saat ini adalah momen seluruh rumah sakit melakukan pembenahan dan mempersiapkan diri dalam mengantisipasi lonjakan pasien.

    “Sekarang waktu yang tepat untuk mengambil langkah simulasi, baik itu persiapan kamar ICU, obat obatan dan segala hal menyangkut layanan. Dan juga cek manajemen pemulasaran jenazah meski tak kita harapkan sampai ke situ,” terangnya.

    Langkah tersebut katanya, sebagai antisipasi dari kejadian yang pernah dialami tahun 2021 lalu. “Anggap aja situasinya seperti Juli dan Agustus tahun lalu. Bagaimana beban RS menghadapi membludaknya pasien Covid-19. Meski akhirnya tak setinggi itu, kalau persiapannya sudah baik kita nggak akan kedodoran apalagi collapse. Pastikan oksigen memadai, ambulan siap,” katanya.

    Fitron juga meminta semua pihak, termasuk kabupaten/kota meningkatkan kembali koordinasinya dengan provinsi, termasuk badan penanggulan bencana daerah (BPBD).

    “Dinas kami harapkan berkoordinasi dengan RS kabupaten/kota. Pastikan semua lini siap. BPBD dan instansi lain memastikan penerapan prokes (protokol kesehatan) juga tetap terjaga. Ancaman Omicron kalau bisa kita hadapi dengan persiapan yang bagus kita dapat melewatinya dengan aman akan menambah optimisme kita bahwa meski pandemi belum berakhir namun kita beradaptasi dengan baik menghadapinya,” jelasnya.

    Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy usai menghadiri rapat paripurna di DPRD meminta kepada semua jajarannya untuk tetap melakukan prokes, termasuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

    “Yang jelas prokes tetap harus kita patuhi. Semua upaya dalam pencegahan yang sudah dilakukan saat ini harus lebih ditingkatkan lagi,” kata Andika.

    Terpisah, Asda II Pemerintah Kabupaten Lebak Ajis Suhendi mengatakan, sampai hari ini, Lebak masih memberlakukan PPKM level 2. Pemkab Lebak masih menunggu evaluasi Satgas Covid-19 pusat selama 2 pekan ke depan.

    “Kami masih menunggu hasil evaluasi pusat seperti apa. Dari 1 Februari sampai 2 minggu ke depan,” kata Ajis.

    Menurutnya, ada beberapa indikator yang menjadi penilaian pemerintah pusat apakah Kabupaten Lebak kembali naik ke level 3 atau tetap di level 2 atau turun ke level 1. Di antara indikator tersebut yaitu capaian vaksinasi dosis pertama dan kelompok lansia.

    Namun begitu, capaian vaksinasi bukan satu-satunya yang dilihat. Asesmen situasi penanggulangan Covid-19 juga menjadi poin yang tetap diperhatikan.

    “Kasus meningkat, kalau indikator asesmen situasi transmisi komunitas dan kapasitas respon kita secara akumulasi baik, kita tetap di level 2. Bisa ke level 1 kalau vaksinasi mencapai target,” ujarnya.

    (CR-01/RUS/PBN)

  • Pemkab Pandeglang Targetkan 139.135 Anak Ikut Vaksinasi Covid-19

    Pemkab Pandeglang Targetkan 139.135 Anak Ikut Vaksinasi Covid-19

    PANDEGLANG, BANPOS – Program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, targetkan pencapaian vaksinasi sebanyak 139.135 anak selama dua pekan.

    “Pemkab Pandeglang menargetkan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun bisa tercapai selama dua pekan,“ kata Bupati Pandeglang, Irna Narulita saat melakukan monitoring pelaksanaan vaksinasi di SDN Garendong 1 Kecamatan Koroncong dan SDN Kadumerak 1 Kecamatan Karang Tanjung, Kamis (3/2).

    Dijelaskannya, pemerintah daerah telah mencanangkan dimulainya vaksinasi anak usia 6-11 tahun pada 2 Februari 2022. Pada hari kedua vaksinasi ini, anak-anak antusias melakukan vaksinasi.

    “Kami memiliki target dua pekan ini vaksinasi anak bisa selesai. Alhamdulillah antusias anak-anak sekolah untuk divaksin sangat tinggi, tidak ada yang takut divaksin. Mudah-mudahan ini pertanda baik untuk terus bangkit melawan Covid-19 agar proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Pandeglang seratus persen bisa terlaksana,“ terangnya.

    Oleh karena itu, pihaknya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu mensukseskan pelaksanaan vaksinasi.

    “Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mensukseskan program vaksinasi, sehingga pelaksanaan vaksinasi bagi anak-anak ini berjalan dengan baik agar generasi bangsa ini tetap produktif, sehat, serta terhindar dari Covid-19,“ ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, Raden Dewi Setiani mengatakan, untuk program vaksinasi anak dengan menyasar sekitar 1.046 sekolah yang ada di Kabupaten Pandeglang.

    “Dari 1.046 sekolah tersebut terdiri dari 868 Sekolah Dasar (SD) dan 178 Madrasah Ibtidaiyah (MI),“ katanya.

    Menurutnya, terkait capaian target vaksinasi anak yang harus selesai selama dua pekan, dirinya menegaskan apabila semua elemen bergerak mendukung program vaksinasi ini tentu saja capaian target 139.135 vaksinasi ini bisa terwujud.

    “Kami optimis capaian vaksinasi anak ini bisa terwujud, asalkan seluruh lapisan masyarakat bergerak secara masif dan berkesinambungan, apabila semua berperan aktif tentu target tersebut bisa maksimal,“ ungkapnya.

    (DHE/PBN)